Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya sebuah perusahaan didirikan dalam rangka meraup profit sebanyak-banyaknya.
Modal yang tak seberapa namun menghasilkan profit luar biasa adalah idaman banyak pebisnis. Banyak
kalangan pebisnis beranggapan bahwa kegiatan ekonomi tujuan utamanya adalah untuk mendapat profit
atau keuntungan. Hal ini memanglah benar, namun profit bukanlah satu-satunya sumber energi bagi
kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Perusahaan juga perlu memperhitungkan people (aspek sosial)
dan planet (aspek lingkungan), ketiga aspek ini dikenal dengan sebutan Triple Bottom Line . Dilansir dari
Wikipedia1 , beberapa organisasi telah mengadopsi kerangka kerja Triple Bottom Line untuk
mengevaluasi kinerja mereka dalam perspektif yang lebih luas untuk menciptakan nilai bisnis yang lebih
besar. Sebagaimana halnya yang dilakukan PT Unilever Indonesia dalam menjalankan bisnisnya, PT
Unilever Indonesia percaya bahwa bisnis seharusnya mampu menjadi bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan yang dihadapi dunia. Hal ini tertuang dalam tiga pilar kebaikan yang mereka kedepankan,
yaitu: (1) Membangun planet yang lebih lestari, (2) Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat, dan (3) Berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
Dalam setiap perusahaan atau instansi tentu tidak lepas dari kegiatan kehumasan. Humas (Hubungan
Masyarakat) sebagai sumber informasi memegang peranan penting dalam kelangsungan perusahaan atau
instansi. Dalam rangka mencapai tujuannya yaitu menciptakan citra positif perusahaan di benak publik,
Humas memerlukan strategi kehumasan dalam menjalankan programnya. Dikutip dari jurnal yang
berjudul Strategi Kampanye Humas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Sebagai Bentuk Preventif
Terhadap Penyebaran Covid-192, penulis menyatakan bahwa humas menjalankan strategi untuk
mengedepankan kemajuan dari instansi dan secara tidak langsung juga merencanakan sebuah program
atau kegiatan humas bagi masyarakat. Menurut Firsan Nova strategi Humas atau yang lebih dikenal
dengan bauran Humas adalah sebagai berikut :
a. Publications (publikasi) adalah cara humas dalam menyebarkan informasi, gagasan, atau ide kepada
khalayaknya.
b. Event (acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh humas dalam proses penyebaran
informasi kepada khalayak.
c. News (pesan/berita) adalah informasi yang dikomunikasikan kepada khalayak yang dapat disampaikan
secara langsung maupun tidak langsung. Informasi yang disampaikan bertujuan agar dapat diterima oleh
khalayak dan mendapatkan respon yang positif.
d. Corporate identity (citra perusahaan) adalah cara pandang khalayak kepada suatu perusahaan terhadap
segala aktivitas usaha yang dilakukan. Citra yang terbentuk dapat berupa citra positif maupun negatif,
tergantung dari upayaapa saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menciptakan dan
mempertahankan citra positif, demi keberlangsungan sebuah perusahaan.

1
Wikipedia. 2021. Triple Bottom Line. https://en.wikipedia.org/wiki/Triple_bottom_line. Diakses pada tanggal 30
November 2021
2
Putri Devy, Susilowati, Lymbarski Caesarino, Faqihar Risyan, Dhefine Armelsa. 2020. Strategi Kampanye Humas
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Sebagai Bentuk Preventif Terhadap Penyebaran Covid-19. Cakrawala,
20(2), 160

1
e. Community Involvement (hubungan dengan khalayak) adalah sebuah relasi yang dibangun dengan
khalayak (stakeholder, stockholder, media, masyarakat di sekitar perusahaan, dan lain-lain).
f. Lobbying and Negotiation (teknik lobi dan negosiasi) adalah sebuah rencana baik jangka panjang
maupun jangka pendek yang dibuat oleh humas dalam rangka penyusunan budget yang dibutuhkan.
Dengan perencanaan yang matang akan membuat kegiatan yang sudah direncanakan berjalan dengan baik
dan dapat meminimalisasikan kegagalan.
g. Social Responsibility (CSR) merupakan wacana yang sedang mengemuka didunia bisnis atau
perusahaan. Wacana ini digunakan oleh perusahaan dalam rangka mengambil peran untuk secara bersama
melaksanakan aktifitasnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat di sekitarnya.
Middleton (1980) juga menjelaskan bahwa strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik
dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada
pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.
PT Unilever Indonesia menggunakan pendekatan strategi humas berupa program kampanye
sebagai wujud kontribusi perusahaan terhadap publik. Dilansir dari press release PT Unilever Indonesia
melalui website3 resminya, kampanye yang bertajuk ‘Every U does Good’ mengajak konsumen berbuat
kebaikan melalui cara yang sederhana, yaitu dengan memilih produk atau brand yang mampu
memberikan manfaat positif bagi lingkungan dan masyarakat. Diluncurkan bertepatan dengan minggu
perayaan kemerdekaan Indonesia, kampanye ini juga menggelar program “Every U Does Good Heroes”
untuk menemukan sosok-sosok muda yang mampu mewujudkan purpose dan kontribusi mereka menuju
Indonesia yang lebih baik. Dalam makalah ini, peneliti akan menganalisis bentuk pesan dari kampanye
‘Every U Does Good’ sebagai strategi humas PT Unilever Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Strategi Humas PT Unilever Indonesia dalam Program Kampanye ‘Every U
Does Good’ ?
C. Tujuan Penelitian
 Memahami korelasi strategi humas terhadap keberhasilan program Kampanye kehumasan
D. Manfaat Penelitian
 Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis
Mampu menambah dan memperdalam wawasan terkait strategi kehumasan dalam sebuah
program kampanye kehumasan
2. Bagi PT Unilever Indonesia
Dapat memberikan masukan,saran,serta bahan evaluasi terhadap pihak instansi pemerintahan
Indonesia terkait program kehumasannya dalam hal ini strategi kehumasan dalam program
kampanye kehumasan untuk mempertahankan citranya sebagai tujuan utama dari fungsi
kehumasan.
 Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menambah kajian-kajian mengenai startegi kehumasan terutama dalam
program kampanye kehumasan.

3
Unilever Indonesia. 2021. Kampanye “Every U Does Good” Sinergikan Kekuatan Purpose dari Perusahaan.
https://www.unilever.co.id/news/press-releases/2021/kampanye-every-u-does-good-sinergikan-kekuatan-
purpose-dari-perusahaan/. Diakses pada tanggal 30 November 2021

2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam berkomunikasi tentu kita menemui beberapa komponen seperti komunikator, pesan,
saluran pesan, dan komunikan. Hal ini merujuk dari pendapat Harold D. Lasswell, yang menjelaskan
kompleksitas proses komunikasi adalah dengan menjawab beberapa pertanyaan yaitu Who Says What In
Which Channel To Whom With What Effect?.
Perusahaan atau instansi juga berperan sebagai komunikator yang perlu mengkomunikasikan
pesan terhadap komunikannya yaitu publik melalui saluran media tertentu. Salah satunya adalah melalui
program kampanye kehumasan yang biasanya memiliki tujuan atau pesan tertentu untuk disampaikan
kepada publik. Keberhasilan sebuah kampanye humas dimulai dari pemetaan pesan pesan yang
digunakan.
Menurut Andrik Purwasito dalam jurnalnya 4, pesan pada dasarnya adalah produk dari
komunikator yang disampaikan kepada komunikan (publik) baik secara langsung maupun melalui media.
Pesan biasanya diikuti oleh motif komunikator. Berarti setiap pesan yang bersifat intensional mempunyai
tujuan. Tujuan tersebut digunakan mencapai kekuasan, baik kekuasaan secara sosial, politik, ekonomi dan
budaya.
Dilansir dari e-jurnal.com5, Menurut Siahaan (1991) pesan dapat dimengerti dalam tiga unsur yaitu kode
pesan, isi pesan dan wujud pesan.
1. Kode pesan adalah sederetan simbol yang disusun sedemikian rupa sehingga bermakna bagi
orang lain. Contoh bahasa Indonesia adalah kode yang mencakup unsur bunyi, suara, huruf dan
kata yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai arti.
2. Isi pesan adalah bahan untuk atau materi yang dipilih yang ditentukan oleh komunikator untuk
mengomunikasikan maksudnya.
3. Wujud pesan adalah sesuatu yang membungkus inti pesan itu sendiri, komunikator memberi
wujud nyata agar komunikan tertarik akan isi pesan didalamnya
Program Kampanye PT Unilever Indonesia yang bertajuk ‘Every U Does Good’ mengedukasi
masyarakat untuk berbuat kebaikan dengan menjadi konsumen yang lebih bijak dalam memilih produk.
Dengan memilih brand-brand yang memiliki purpose, maka masyarakat juga turut berkontribusi dalam
upaya-upaya berkelanjutan untuk memberikan kebaikan kepada lingkungan dan masyarakat.
Sebanyak 16 brand Unilever Indonesia yang sangat dekat dengan keseharian konsumen ikut terlibat di
dalam kampanye ini, yaitu Rexona, Sariwangi, Sunsilk, Pepsodent, Sunlight, Rinso, Clear, Lifebuoy,
Vaseline, Wall’s, Bango, Glow & Lovely, Love Beauty Planet, Buavita, Royco, dan Dove Hair.
Program ini sejalan dengan kebutuhan konsumen, dimana generasi millennial saat ini lebih kritis
terhadap isu-isu sosial dan lingkungan yang ada di masyarakat. Salah satu wujudnya adalah dengan
memilih brand-brand yang mendukung pelastarian terhadap lingkungan dan yang memiliki kepedulian
terhadap isu-isu sosial.

4
Purwasito Andrik. 2017. Analisis Pesan. Universitas Sebelas Maret, 9(1), 105
5
E-Jurnal. 2014. Bentuk-Bentuk Pesan. https://www.e-jurnal.com/2014/02/bentuk-bentuk-pesan.html. Diakses
pada tanggal 30 November 2021

3
Selain itu, kampanye ini juga menggelar program ‘Every U Does Good Heroes’ untuk menemukan
sosok milenial yang mampu mewujudkan tujuan dan kontribusi mereka menuju Indonesia yang lebih
baik. Dilansir dari beritasatu.com6, selain bekal inspirasi dari sederetan mentor terbaik di bidangnya,
program ini akan memberikan micro grant bagi 10 peserta terbaik sebesar Rp 30 juta kepada setiap
pemenang. Tujuannya, agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa merasakan dampak kebaikan dan
manfaat dari program sosial dan lingkungan yang mereka jalankan.
Program ‘Every U Does Good Heroes’ terbuka bagi seluruh milenial di Indonesia yang berumur 18-
35 tahun, dan terdiri atas beberapa tahapan keikutsertaan. Pertama, selama periode 1-30 September, setiap
peserta dapat mendaftarkan diri mengikuti program ini melalui bit.ly/EUDGheroes untuk kemudian
memilih salah satu dari tiga pilar kebaikan yang paling sesuai dengan purpose mereka. Pilar-pilar itu,
adalah (pilar 1) membangun planet yang lebih lestari, (pilar 2) meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat, atau (pilar 3) berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
Selanjutnya, selama Oktober-November, 100 peserta terpilih berhak mendapatkan mentoring secara
virtual dari sederetan mentor inspiratif yang telah berhasil membuktikan bahwa purpose yang kuat
mampu memberikan dampak yang luar biasa. Para mentor inspiratif tersebut adalah Muhammad
Bijaksana Junerosano (isu sampah dan lingkungan), Helga Angelina Tjahjadi (isu nutrisi), Stevia Angesty
(isu sanitasi), Ayu Kartika Dewi (isu toleransi), dan Nicky Clara (isu inklusivitas).
Setelah mendapatkan mentoring, 100 peserta terpilih ini kemudian diwajibkan untuk mengirimkan
video kedua mereka, berisikan proposal yang lebih tajam dan efektif untuk diseleksi lebih ketat oleh
dewan juri, yang terdiri dari para mentor dan tim Unilever Indonesia.
Pada akhirnya, Desember 2021 mendatang akan terpilih 10 orang ‘Every U Does Good Heroes’ untuk
mendapatkan micro grant sebesar masing-masing Rp 30 juta serta pendampingan lebih intensif dari para
mentor, termasuk beberapa mentor dari tim Unilever Indonesia, guna memulai ataupun memperbesar
skala program yang mereka miliki.
Dari program kampanye tersebut, diketahui pesan dari kampanye ‘Every U Does Good’ adalah ingin
menciptakan generasi yang peduli akan isu lingkungan dalam rangka mewujudkan Indonesia yang lebih
hijau, sehat, sejahtera, adil dan inklusif. Program kampanye ini cukup efektif, karena mengajak
masyarakat berpartisipasi secara aktif ikut berkontribusi dalam program kampanye. Program kampanye
ini juga berhasil memberikan kontribusi terhadap kelangsungan negara di bidang sosial dan lingkungan.
Dilihat dari kacamata kehumasan, program kampanye ini juga berhasil memberikan feedback positif
dari masyarakat karena PT Unilever Indonesia telah mendorong dan mewadahi masyarakat untuk
berkarya dan berkontribusi terhadap bangsa. Program kampanye ini juga mampu menginsprasi para anak
muda untuk terus berkarya memajukan Indonesia menjadi lebih baik. Sehingga harapannya, kedepannya
Indonesia akan dipenuhi oleh bisnis-bisnis yang tidak hanya memikirkan profit namun juga peka dan
peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan yang ada di masyarakat. Dengan begitu, perusahaan-
perusahaan yang ada di Indonesia mampu menopang keberlangsungan bangsa dan negara.
Pesan yang disampaikan juga efektif, karena melalui media online kampanye ini dapat
dikomunikasikan dengan baik terhadap publik dengan cepat dan luas. Banyak situs berita online juga
memuat program kampanye ini. Pesan yang disampaikan juga dipaparkan secara gamblang dan jelas

6
Wijayaka Bernadus. 2021. Program Every U Does Good Heroes untuk Milenial Resmi Dimulai.
https://www.beritasatu.com/nasional/821941/program-every-u-does-good-heroes-untuk-milenial-resmi-dimulai.
Diakses pada tanggal 30 November 2021

4
sehingga publik sangat mudah menangkap pesan yang disampaikan PT Unilever Indonesia dalam
program kampanye ‘Every U Does Good’ ini. Wujud nyata dari pesan program kampanye ini sangat
menarik karena melalui kegiatan mentoring dan kompetisi dalam ‘Every U Does Good Heroes’ membuat
banyak publik terutama generasi millennial target audience dalam kampanye ini antusias untuk mengikuti
program kampanye ini.

(Program Kampanye ‘Every U Does Good’)

(Program Kampanye ‘Every U Does Good Heroes’)

5
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pada umumnya sebuah perusahaan didirikan dalam rangka meraup profit sebanyak-banyaknya. . Hal ini
memanglah benar, namun profit bukanlah satu-satunya sumber energi bagi kelangsungan hidup sebuah
perusahaan. Perusahaan juga perlu memperhitungkan people (aspek sosial) dan planet (aspek
lingkungan). PT Unilever Indonesia dalam menjalankan bisnisnya, PT Unilever Indonesia percaya bahwa
bisnis seharusnya mampu menjadi bagian dari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi dunia.
Hal ini tertuang dalam tiga pilar kebaikan yang mereka kedepankan, yaitu: (1) Membangun planet yang
lebih lestari, (2) Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dan (3) Berkontribusi pada
masyarakat yang lebih adil dan inklusif. PT Unilever Indonesia menggunakan pendekatan strategi humas
berupa program kampanye ‘Every U Does Good’ dan ‘Every U Does Good Heroes’ sebagai wujud
kontribusi perusahaan terhadap publik. Dari program kampanye tersebut, diketahui pesan dari kampanye
‘Every U Does Good’ adalah ingin menciptakan generasi yang peduli akan isu lingkungan dalam rangka
mewujudkan Indonesia yang lebih hijau, sehat, sejahtera, adil dan inklusif.

6
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2021. Triple Bottom Line. https://en.wikipedia.org/wiki/Triple_bottom_line. Diakses pada
tanggal 30 November 2021
Putri Devy, Susilowati, Lymbarski Caesarino, Faqihar Risyan, Dhefine Armelsa. 2020. Strategi Kampanye
Humas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Sebagai Bentuk Preventif Terhadap Penyebaran Covid-
19. Cakrawala, 20(2), 160
Unilever Indonesia. 2021. Kampanye “Every U Does Good” Sinergikan Kekuatan Purpose dari Perusahaan.
https://www.unilever.co.id/news/press-releases/2021/kampanye-every-u-does-good-sinergikan-kekuatan-
purpose-dari-perusahaan/. Diakses pada tanggal 30 November 2021
Purwasito Andrik. 2017. Analisis Pesan. Universitas Sebelas Maret, 9(1), 105
E-Jurnal. 2014. Bentuk-Bentuk Pesan. https://www.e-jurnal.com/2014/02/bentuk-bentuk-pesan.html.
Diakses pada tanggal 30 November 2021
Wijayaka Bernadus. 2021. Program Every U Does Good Heroes untuk Milenial Resmi Dimulai.
https://www.beritasatu.com/nasional/821941/program-every-u-does-good-heroes-untuk-milenial-resmi-
dimulai. Diakses pada tanggal 30 November 2021

Anda mungkin juga menyukai