Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Customize
Segala kebutuhan monitoring media bisa ditampilkan, disimpan dalam berbagai bentuk sesuai
dengan kebutuhan klien. Apakah hanya monitoring print media, atau juga monitoring TV, atau
hanya monitoring social media, atau justru integrasi ketiga-tiganya. Demikian juga dengan
format file penyimpanan, cara menyajikan datanya, ataupun cara pengiriman pelaporan.
Binokular, akan mendesain perangkat layanan monitoring berdasarkan kebutuhan klien.
Coverage
Binokular telah melakukan monitoring pada lebih dari 100 surat kabar di 34 propinsi di
Indonesia. Semua berita surat kabar lokal, dihadirkan pada hari yang sama dengan jadwal
terbitnya. Selain itu, dalam cakupan Bino, juga ada 215 jenis majalah, 32 tabloid, lebih dari 1000
pers online dan 19 televisi nasional. Bino juga melakukan monitoring pada new media, dalam
hal ini jaringan sosial seperti twitter, facebook, forum dan blog.
Reliability
Layanan monitoring media Binokular berbasis pada web service. Untuk mendukung agar
layanan bisa diakses pelanggan dalam 24 jam, Bino menyelenggarakan sistem dan perangkat IT
bertingkat, sehingga meminimalisir terjadinya gangguan dalam mengakses layanan monitoring
media Binokular.
Data Mining
Binokular sangat memahami pentingnya database bagi Anda. Database konten hasil monitoring
media akan tetap dalam server penyimpanan selama klien dalam ikatan kontrak. Database ini
berguna manakala dibutuhkan media tracking terhadap isu-isu tertentu, atau sebagai bahan
analisis terhadap performa kehumasan klien.
Innovation
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat mampu menghasilkan manfaat sebagai
berikut:
2.1 Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia.
Kegiatan komunikasi akan timbul jika seorang manusia mengadakan interaksi dengan manusia
lain, jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi timbul sebagai akibat adanya hubungan sosial.
Pengertian tersebut mengandung arti bahwa komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin
communis yang artinya “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti
“membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering
sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip.
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara
sama (Mulyana, 2005:4)
Untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif, kita dituntut untuk tidak hanya
memahami prosesnya, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan kita secara kreatif.
Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi bersifat dua arah yaitu dimana
makna yang distimulasikan sama atau serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator atau
pengirim pesan.
Pengertian komunikasi menurut Berelson dan Starainer yang dikutip oleh Fisher dalam
bukunya Teori-Teori Komunikasi adalah penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan, dan
seterusnya melalui penggunaan simbol, kata, angka, grafik dan lain-lain (Fisher, 1990:10).
Sedangkan menurut Effendy, (1984:6) Komunikasi adalah peristiwa penyampaian ide manusia.
Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian
pesan yang dapat berupa pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui
simbol atau lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku yang dilakukan dengan
media-media tertentu.
Komunikasi merupakan merupakan proses sosial yang terjadi antara paling tidak dua orang
dimana seseorang mengirimkan simbol tertentu kepada orang lain (Kennedy dan Soemanagara,
2006:4). Sedangkan menurut Kotler (2004:5), “Pemasaran adalah proses pemberian kepuasan
kepada konsumen untuk mendapatkan laba”.
1. Komunikasi pribadi
Bentuk komunikasi yang pertama adalah komunikasi pribadi yang terdiri dari dua jenis.
Komunikasi pribadi yang pertama adalah komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication)
yang merupakan komunikasi yang berlangsung lama dalam diri seseorang. Orang yang
bersangkutan berperan sebagai komunikator maupun sebagai komunikan, yang mana ia berbicara
pada dirinya sendiri. Pada umumnya pola komunikasi degan diri sendiri terjadi karena seseorang
menginterpretasikan sebuah objek yang diamatinya dan memikirkannya kembali hingga terjadilah
komunikasi dalam dirinya sendiri.
Sedangkan yang kedua adalah komunikasi antarpribadi (interpersonal communication),
yakni merupakan komunikasi yang berlangsung secara dialogis antara dua orang atau lebih.
Karakteristik komunikasi antar pribadi yaitu:
Dimulai dari diri sendiri.
Sifatnya transaksional karena berlangsung serempak.
Komunikasi yang dilakukan tidak hanya mencakup aspek-aspek isi pesan yang
dipertukarkan, tetapi juga meliputi hubungan antar pribadi.
Adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
Adanya saling ketergantungan antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
Tidak dapat diubah maupun diulang. Maksudnya jika salah dalam pengucapan mungkin
dapat minta maaf, tetapi itu bukan berarti menghapus apa yang sudah diucapkan.
2. Komunikasi Kelompok
Bentuk komunikasi berikutnya adalah komunikasi kelompok yang merupakan komunikasi tatap
muka yang dilakukan tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang
dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemencahan masalah sehingga
semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggot lainnya dengan akurat.
Ada empat eleman penting dalam bentuk komunikasi ini yakni interaksi tatap muka, jumlah
partisipan, maksud dan tujuan, dan kemampuan anggota dalam menumbuhkan karakteristik
pribadi anggota lainnya.
3. Komunikasi Massa
Merupakan sebuah proses penyampaian pesan melalui saluran-saluran media massa seperti surat
kabar, radio, televisi, film yang dipertunjukkan digedung-gedung bioskop. Maka dari itu dalam
bentuk komunikasi yang satu ini pesan yang disampaikan bersifat massal. Dengan begitu
karakteristik komunikasi massal bersifat umum yang artinya pesan yang disampaikan bersifat
heterogen karena ditunjukkan untuk seluruh anggota masyarakat. Pesan yang disampaikan juga
bersifat serempak dan seragam serta hubungan antar komunikan dengan komunikator bersifat
non pribadi.
Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) agar dapat mendorong efektifitas
dan efisiensi komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama (Kotler & Keller,
2009), antara lain :
Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau
pembelian produk atau jasa.
Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang
untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek
tertentu.
Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang dirancang untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya.
Pemasaran langsung,penggunaan surat, telepon, faximile, e-mail, atau internet untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respons atau dialog dari pelanggan
dan prospek tertentu.
Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan
pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran,
memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa.
Pemasaran dari mulut ke mulut, komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar
masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau
menggunakan produk atau jasa.
Penjualan personel, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk
tujuan melakukan presentasi, menjawab pertayaan, dan pengadaan pesanan.
Menurut Sutisna dalam Amir Purba, dkk. (2006: 126 – 127), komunikasi pemasaran merupakan
rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran
pemasaran (marketing mix) yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling),
promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and
publicity) serta pemasaran langsung (direct marketing).
2. Merancang komunikasi
Setelah dapat diketahui indentifikasi pasar sasaran, dan tujuan komunikasi pemasaran,
selanjutnya pemasar dapat merancang komunikasi pemasaran dengan tujuan dapat mencapai
respon yang diinginkan. Menurut Kotler & Keller, paling tidak ada tiga kaidah untuk mencapai
respon yang diinginkan, antara lain :
Strategi pesan, manajemen mencari daya tarik, tema, atau ide yang terkait dengan
positioning merek dan membantu menentukan titik paritas atau titik perbedaan. John
Maloney, melihat pembeli mengharap satu dari empat jenis penghargaan dari produk;
kepuasan rasional, indra, sosial, dan ego. Pembeli dapat memvisualisasikan penghargaan
ini dari pengalaman hasil penggunaan, pengalaman produk ketika digunakan, atau
penggunaan pengalaman incidental.
Strategi kreatif, efektifitas komunikasi pemasaran tergantung pada bagaimana sebuah
pesan diekspresikan, dan juga kandungan pesan itu sendiri. Jika komunikasi itu tidak
efektif, komunikasi itu bisa berarti pesan yang salah digunakan, atau pesan yang benar
diekspresikan dengan buruk. Untuk itu dapat kita golongkan sebagai daya tarik
informasional (informational), dan transpormasional (transpormational).
www.binokular.net
https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/05/120000469/komunikasi--pengertian-para-
ahli-fungsi-tujuan-dan-jenis-jenisnya?page=all
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-semarang/baca-artikel/13988/Berkomunikasi-Secara-
Efektif-Ciri-Pribadi-yang-Berintegritas-Dan-Penuh-Semangat.html#:~:text=Jadi%20berdasarkan
%20paradigma%20Lasswell%20tersebut,media%20yang%20menimbulkan%20efek
%20tertentu.&text=Komunikasi%20adalah%20sebuah%20kegiatan%20mentransfer%20sebuah
%20informasi%20baik%20secara%20lisan%20maupun%20tulisan.
http://etheses.iainkediri.ac.id/1473/3/931342715%20BAB%20II.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/53538/4/4_Bab%201.pdf