Anda di halaman 1dari 20

Strategi Komunikasi Pemasaran Layanan Jasa Media

Monitoring Di Binokular Media Utama

Disusun Oleh:

Juan Jehian Tamaela (120106131)

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Falsafah Dan
Peradaban Universitas
Paramadina
Jakarta
2022
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Identifikasi Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Akademik
1.5.2 Manfaat Praktis

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

PT Binokular Media Utama merupakan perusahaan bergerak jasa media monitoring di


Indonesia. PT Binokular Media Utama berdiri sejak 17 Agustus 2010, jadi Binokular sudah
beroperasi selama 13 tahun. Binokular sendiri memiliki cakupan meliputi 34 Provinsi di
Indonesia. PT Binokular Media Utama memiliki keunggulan seperti:

Customize

Segala kebutuhan monitoring media bisa ditampilkan, disimpan dalam berbagai bentuk sesuai
dengan kebutuhan klien. Apakah hanya monitoring print media, atau juga monitoring TV, atau
hanya monitoring social media, atau justru integrasi ketiga-tiganya. Demikian juga dengan
format file penyimpanan, cara menyajikan datanya, ataupun cara pengiriman pelaporan.
Binokular, akan mendesain perangkat layanan monitoring berdasarkan kebutuhan klien.

Coverage
Binokular telah melakukan monitoring pada lebih dari 100 surat kabar di 34 propinsi di
Indonesia. Semua berita surat kabar lokal, dihadirkan pada hari yang sama dengan jadwal
terbitnya. Selain itu, dalam cakupan Bino, juga ada 215 jenis majalah, 32 tabloid, lebih dari 1000
pers online dan 19 televisi nasional. Bino juga melakukan monitoring pada new media, dalam
hal ini jaringan sosial seperti twitter, facebook, forum dan blog.

Reliability

Layanan monitoring media Binokular berbasis pada web service. Untuk mendukung agar
layanan bisa diakses pelanggan dalam 24 jam, Bino menyelenggarakan sistem dan perangkat IT
bertingkat, sehingga meminimalisir terjadinya gangguan dalam mengakses layanan monitoring
media Binokular.

Data Mining

Binokular sangat memahami pentingnya database bagi Anda. Database konten hasil monitoring
media akan tetap dalam server penyimpanan selama klien dalam ikatan kontrak. Database ini
berguna manakala dibutuhkan media tracking terhadap isu-isu tertentu, atau sebagai bahan
analisis terhadap performa kehumasan klien.
Innovation

Industri monitoring banyak berhubungan dengan perkembangan teknologi. Binokular sangat


menyadari hal itu. Karena itu, Binokular akan selalu melakukan inovasi-inovasi terkait layanan
monitoring yang tujuannya bermuara pada kenyamanan, kepraktisan dan kedayagunaan
layanan monitoring media, bagi para klien.
Strategi pemasaran yang dilakukan Binokular cukup menarik karena dapat dilihat dari
keberhasilannya yang tinggi. Saat ini klien yang menggunakan jasa monitoring Binokular sudah
mencapai 200 klien dan ini merupakan bukti yang cukup baik bahwa PT Binokular Media Utama
mampu bersaing di industri Media Monitoring Indonesia.
Produk monitoring layanan juga beragam seperti monitoring Televisi, Media Cetak, Media
Online, Radio, dan Media sosial. Pada saat ini, Binokular juga mengembangkan bisnisnya untuk
memonitoring setiap influencer dan campaign. Hal ini juga dapat dikatakan PT Binokular Media
Utama memiliki jangkauan cukup luas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang peneliti kaji adalah:
Bagaimana strategi pemasaran layanan jasa media monitoring yang dilakukan oleh Binokular
Media Utama.
1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengidentifikasi permasalahan yang


akan diteliti agar lebih terfokus dengan menyusunnya menjadi beberapa pernyataan
sebagai berikut:

 Bagaimana strategi advertising layanan media monitoring yang dilakukan PT Binokular


Media Utama
 Bagaimana strategi sales promotion layanan media monitoring yang dilakukan PT
Binokular Media Utama
 Bagaimana strategi public relation layanan media monitoring yang dilakukan PT Binokular
Media Utama
 Bagaimana strategi personal selling layanan media monitoring yang dilakukan PT
Binokular Media Utama
 Bagaimana strategi direct selling layanan media monitoring yang dilakukan PT Binokular
Media Utama

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembahasan di identifikasi masalah sebelumnya , maka tujuan dari penelitian


ini adalah sebagai berikut:

 Mengetahui strategi advertising layanan media monitoring yang dilakukan PT Binokular


Media Utama.
 Mengetahui sales promotion layanan media monitoring yang dilakukan PT Binokular
Media Utama.
 Mengetahui public relation layanan media monitoring yang dilakukan PT Binokular Media
Utama.
 Mengetahui strategi personal selling layanan media monitoring yang dilakukan PT
Binokular Media Utama.
 Mengetahui strategi direct selling layanan media monitoring yang dilakukan PT Binokular
Media Utama.
1.5 Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat mampu menghasilkan manfaat sebagai
berikut:

1.5.1 Manfaat Akademik

 Memberikan tambahan pengetahuan tentang ilmu komunikasi


 Memberikan pengetahuan tentang ilmu strategi komunikasi pemasaran di media sosial

1.5.3 Manfaat Praktis


Secara praktis , hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan atau refrensi bagi PT
Binokular Media Utama untuk mengembangkan bisnisnya lebih baik lagi. Semoga hasil
penelitian ini bisa menambah wawasan bagi praktisi mengenai dunia industri media
monitoring.
BAB II
Kerangka Teori

2.1 Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia.
Kegiatan komunikasi akan timbul jika seorang manusia mengadakan interaksi dengan manusia
lain, jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi timbul sebagai akibat adanya hubungan sosial.
Pengertian tersebut mengandung arti bahwa komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin
communis yang artinya “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti
“membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering
sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip.
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara
sama (Mulyana, 2005:4)
Untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif, kita dituntut untuk tidak hanya
memahami prosesnya, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan kita secara kreatif.
Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi bersifat dua arah yaitu dimana
makna yang distimulasikan sama atau serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator atau
pengirim pesan.
Pengertian komunikasi menurut Berelson dan Starainer yang dikutip oleh Fisher dalam
bukunya Teori-Teori Komunikasi adalah penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan, dan
seterusnya melalui penggunaan simbol, kata, angka, grafik dan lain-lain (Fisher, 1990:10).
Sedangkan menurut Effendy, (1984:6) Komunikasi adalah peristiwa penyampaian ide manusia.
Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian
pesan yang dapat berupa pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui
simbol atau lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku yang dilakukan dengan
media-media tertentu.
Komunikasi merupakan merupakan proses sosial yang terjadi antara paling tidak dua orang
dimana seseorang mengirimkan simbol tertentu kepada orang lain (Kennedy dan Soemanagara,
2006:4). Sedangkan menurut Kotler (2004:5), “Pemasaran adalah proses pemberian kepuasan
kepada konsumen untuk mendapatkan laba”.

2.1.1. Fungsi Komunikasi


Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (2003), terdapat
empat fungsi dari komunikasi, yakni:
 Menyampaikan informasi
Komunikasi memungkinkan manusia menyampaikan informasi. Misalnya ilmu
pengetahuan yang disampaikan lewat buku, berita yang disampaikan lewat televisi, hingga
informasi pribadi yang disampaikan lewat media sosial.
 Mendidik
Manusia tumbuh menjadi pribadi yang baik karena didikan yang disampaikan lewat
komunikasi. Saat bayi, ibu akan berkomunikasi dengan anaknya sehingga anak tersebut
paham akan bahasa. Pendidikan melalui komunikasi berlanjut ke sekolah, perguruan
tinggi, hingga kehidupan masyarakat.
 Menghibur
Komunikasi dapat menjadi alat untuk menghibur seseorang. Misalnya penyampaian rasa
simpati ketika seseorang bersedih, buku motivasi yang menghibur, acara televisi yang
menyenangkan, juga musik dengan lirik penyemangat, semua merupakan bentuk
komunikasi.
 Memengaruhi
Komunikasi dapat memengaruhi tindakan dan pemikiran seseorang sehingga lahirlah
peribahasa tak kenal maka tak sayang. eristiwa mengenal dilakukan dengan komunikasi.
Contoh lainnya adalah sosialisasi kesadaran lingkungan yaitu bentuk komunikasi yang
memengaruhi orang lain untuk peduli pada lingkungan.

2.1.2 Bentuk Komunikasi


Menurut Effendy, bentuk-bentuk komunikasi dirangkum ke dalam tiga jenis, yaitu komunikasi
pribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.

1. Komunikasi pribadi
Bentuk komunikasi yang pertama adalah komunikasi pribadi yang terdiri dari dua jenis.
Komunikasi pribadi yang pertama adalah komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication)
yang merupakan komunikasi yang berlangsung lama dalam diri seseorang. Orang yang
bersangkutan berperan sebagai komunikator maupun sebagai komunikan, yang mana ia berbicara
pada dirinya sendiri. Pada umumnya pola komunikasi degan diri sendiri terjadi karena seseorang
menginterpretasikan sebuah objek yang diamatinya dan memikirkannya kembali hingga terjadilah
komunikasi dalam dirinya sendiri.
Sedangkan yang kedua adalah komunikasi antarpribadi (interpersonal communication),
yakni merupakan komunikasi yang berlangsung secara dialogis antara dua orang atau lebih.
Karakteristik komunikasi antar pribadi yaitu:
 Dimulai dari diri sendiri.
 Sifatnya transaksional karena berlangsung serempak.
 Komunikasi yang dilakukan tidak hanya mencakup aspek-aspek isi pesan yang
dipertukarkan, tetapi juga meliputi hubungan antar pribadi.
 Adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
 Adanya saling ketergantungan antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
 Tidak dapat diubah maupun diulang. Maksudnya jika salah dalam pengucapan mungkin
dapat minta maaf, tetapi itu bukan berarti menghapus apa yang sudah diucapkan.
2. Komunikasi Kelompok
Bentuk komunikasi berikutnya adalah komunikasi kelompok yang merupakan komunikasi tatap
muka yang dilakukan tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang
dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemencahan masalah sehingga
semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggot lainnya dengan akurat.

Ada empat eleman penting dalam bentuk komunikasi ini yakni interaksi tatap muka, jumlah
partisipan, maksud dan tujuan, dan kemampuan anggota dalam menumbuhkan karakteristik
pribadi anggota lainnya.

3. Komunikasi Massa
Merupakan sebuah proses penyampaian pesan melalui saluran-saluran media massa seperti surat
kabar, radio, televisi, film yang dipertunjukkan digedung-gedung bioskop. Maka dari itu dalam
bentuk komunikasi yang satu ini pesan yang disampaikan bersifat massal. Dengan begitu
karakteristik komunikasi massal bersifat umum yang artinya pesan yang disampaikan bersifat
heterogen karena ditunjukkan untuk seluruh anggota masyarakat. Pesan yang disampaikan juga
bersifat serempak dan seragam serta hubungan antar komunikan dengan komunikator bersifat
non pribadi.

2.2 Model Komunikasi


Model komunikasi dari Harold D. Lasswell dianggap oleh pakar komunikasi sebagai salah satu
teori komunikasi yang paling awal dalam perkembangan teori komunikasi. Lasswell menyatakan
bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi dalam menjawab pertanyaan:
Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect(siapa mengatakan apa melalui
saluran apa kepada siapa dengan efek apa). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Lasswell itu
merupakan unsur-unsur proses komunikasi, yaitu Communicator (komunikator), Message
(pesan), Media (media), Receiver (penerima/komunikan) dan Effect (efek). Model komunikasi
klasik dari Lasswell ini menunjukkan bahwa pihak pengirim pesan (komunikator) pasti mempunyai
suatu keinginan untuk mempengaruhi pihak penerima (komunikasi), dan karenanya komunikasi
harus dipandang sebagai upaya persuasi. Setiap upaya penyampaian pesan dianggap akan
menghasilkan akibat, baik positif ataupun negative.
2.3 Komunikasi Pemasaran
Menurut pendapat Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009) menjelaskan bahwa
“Komunikasi pemasaran merupakan sarana dimana sebuah perusahaan berusaha untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun
secara tidak langsung, tentang produk maupun merek yang perusahaan jual”.
Prisgunanto (2006) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran mempresentasikan sebuah
perusahaan dan bentuk produk mereka (mereknya), juga dapat diartikan bahwa komunikasi
pemasaran merupakan sebuah usaha dimana perusahaan memungkinkan membuat percakapan
dan membuat suatu kesepakatan bersama konsumen tentang bagaimana dan kenapa produk itu
digunakan, dan digunakan oleh orang yang seperti apa, serta kapan produk itu digunakan dan
bagaimana produk itu digunakan. Konsumen bisa mengumpulkan informasi mengenai produk
yang seperti apa, merek dagangnya apa, diproduksi oleh siapa, oleh siapa saja produk tersebut
sesuai dan layak untuk dikonsumsi, dengan dasar pemikiran-pemikiran tersebut komunikasi
pemasaran mempunyai peranan yang amat penting bagi sebuah perusahaan atau usaha untuk
mengkomunikasikan produk yang dipasarkan kepada sasaran konsumen atau pasar lebih luas,
bahkan bisa memberikan daya dukung terhadap ekuitas merek dengan secara tidak langsung
memberikan pengaruh sehingga merek akan tertanam di dalam memori dan menciptakan sebuah
citra (image) suatu merek dagang, serta meningkatkan penjualan, serta mengembangkan
ekspansi pasar. Sumbangsih komunikasi pemasaran dalam membangun sebuah ekuitas merek
melalui bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) serta pondasi dasar
komunikasi umum (promosi penjualan, iklan, hubungan masyarakat dan publisitas, acara dan
pengalaman, dari mulut ke mulut, pemasaran langsung & pemasaran intekaktif, dan penjualan
personal) akan meningkatkan pemahaman konsumen pada citra merek, kesadaran merek, tindak
lanjut merek dan hubungan merek.
Sedangkan Terence A. Shimp (2003:4) mengemukakan bahwa “komunikasi pemasaran
atau marketing communication adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta
penentu suksesnya pemasaran”.
Sutisna dalam Amir Purba, dkk (2006: 126 - 127) mengemukakan bahwa komunikasi
pemasaran merupakan usaha untuk meyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen
saran mengenai perbedaan produk di pasar. Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan
rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran
pemasaran (marketing mix) yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling),
promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and
publicity) serta pemasaran langsung (direct marketing).
William G. Nickles dalam buku Amir Purba,dkk (2006: 126) mendefiniskan komunikasi
pemasaran sebagai proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses
pemasaran dapat berjalan efektif dan efisien.
Komunikasi pemasaran merupakan bentuk komunikasi yang ditujukan untuk memperkuat
strategi pemasaran guna meraih segmentasi yang luas (Soemanagara, 2006: 4- 5 ). Beberapa
literatur menyamakan arti istilah promosi dengan komunikasi pemasaran. Crosier menjelaskan
bahwa istilah tersebut disamaartikan karena terdapat konteks pengertian yang sama dalam
memahami untuk konteks pijakan 4P atau Product, Price, Place, dan Promotion (Prisgunanto,
2006: 9)
Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981)
Dikutip oleh Muhammad (2009:2) berbunyi, ”Communication is the process by which an
individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the behaviour of the other individuals”.
(Komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk
mengubah tingkah laku orang lain). Definisi tersebut mengimplikasikan bahwa komunikasi
adalah suatu proses sosial yang terjadi antara sedikitnya dua orang, dimana individu mengirim
stimulus kepada orang lain. Stimulus dapat disebut sebagai pesan yang biasanya dalam bentuk
verbal, dimana proses penyampaian dilakukan melalui saluran komunikasi, dan terjadi
perubahan atau respons terhadap pesan yang disampaikan.
Definisi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007:6), “Pemasaran adalah suatu proses
sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain”. Dari definisi tersebut terlihat bahwa pemasaran mencakup
keseluruhan sistem kegiatan bisnis mulai dari perencanaan, penentuan harga, promosi, dan
pendistribusian barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
pelayanan yang bermutu.
Menurut Kennedy dan Soemanagara (2006:5), komunikasi pemasaran adalah kegiatan
pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan
informasi kepada khalayak agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan
pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan.
Menurut Tjiptono (1995:219), komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:116), komunikasi pemasaran perusahaan merupakan
paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana
pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan
secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.
Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak atau
lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi
pemasaran melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi, dan berbicara sampai
tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan. Pertukaran informasi, penjelasan-penjelasan
yang bersifat membujuk, dan negosiasi merupakan seluruh bagian dari proses tersebut.
(Magdalena Asmajasari, 1997:1).
Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan
penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang
pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan
semua pihak untuk berbuat lebih baik. Jadi komunikasi pemasaran itu merupakan pertukaran
informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlihat dalam pemasaran.
(Basu Swastha dan Irawan, 2001:345).
Dari penjabaran diatas, dapat diartikan bahwa komunikasi pemasaran adalah kegiatan
komunikasi yang dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan
dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan untuk
harapan terjadinya perubahan yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan
tindakan yang dikehendaki. Atau dalam pengertian lain dapat juga disimpulkan bahwa
komunikasi pemasaran merupakan sebuah kegiatan yang diusahakan dan ditempuh perusahaan
dalam tujuan membujuk, memberikan pengetahuan atau informasi, serta menambah pelanggan
atau orang yang memakai atau orang yang mengkonsumsi baik seara langsung atau tidak
langsung tentang suatu merek dan produk yang mereka pasarkan.

2.3.1. Bentuk Komunikasi Pemasaran


Menurut Kennedy dan Soemanagara (2006: 1), terdapat 5 (lima) jenis model komunikasi
pemasaran, yaitu :
 Iklan (Advertising). Iklan merupakan komunikasi massa dengan menggunakan media surat
kabar, majalah, radio, televisi dan media-media lainnya atau juga komunikasi langsung
yang didesain untuk pelanggan bisnis atau pengguna terakhir.
 Promosi Penjualan (Sales Promotion). Promosi penjualan dapat meliputi seluruh kegiatan
pemasaran untuk merangsang terjadinya pembelian produk yang cepat atau terjadinya
penjualan dalam waktu singkat.
 Hubungan Masyarakat (Public Relation). Public relation atau hubungan masyarakat
merupakan hal yang merangkum seluruh komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam
atau keluar antara perusahaan dengan semua khalayaknya untuk mencapai tujuan spesifik
atas dasar saling pengertian.
 Penjualan Perorangan (Personal Selling). Personal selling merupakan bentuk komunikasi
langsung antara penjual dengan calon pembeli. Dalam hal ini, penjual berusaha untuk
membujuk pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan.
 Penjualan Langsung (Direct Selling). Penjualan langsung merupakan usaha perusahaan
untuk berkomunikasi langsung dengan calon pelanggan sasaran dengan tujuan
menimbulkan tanggapan atau transaksi penjualan.

Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) agar dapat mendorong efektifitas
dan efisiensi komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama (Kotler & Keller,
2009), antara lain :
 Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau
pembelian produk atau jasa.
 Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang
untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek
tertentu.
 Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang dirancang untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya.
 Pemasaran langsung,penggunaan surat, telepon, faximile, e-mail, atau internet untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respons atau dialog dari pelanggan
dan prospek tertentu.
 Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan
pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran,
memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa.
 Pemasaran dari mulut ke mulut, komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar
masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau
menggunakan produk atau jasa.
 Penjualan personel, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk
tujuan melakukan presentasi, menjawab pertayaan, dan pengadaan pesanan.

Menurut Sutisna dalam Amir Purba, dkk. (2006: 126 – 127), komunikasi pemasaran merupakan
rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran
pemasaran (marketing mix) yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling),
promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and
publicity) serta pemasaran langsung (direct marketing).

2.3.2. Tujuan Komunikasi Pemasaran


Menurut Koetler dan Keller, “marketing communications are the means by which firm
attempts to inform, persuade, and remind consumers-directly or indirectlyabout the product and
brand they sell”. Komunikasi pemasaran merupakan sarana bagi perusahaan untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung atau tidak
langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.
Komunikasi pemasaran mewakili “suara” dari perusahaan dan merek perusahaan serta
sarana yang dapat membangun dialog dan juga membangun hubungan dengan konsumen (Kotler,
2009 : 510).
Sutisna dalam Amir Purba, dkk (2006: 126 - 127) mengemukakan bahwa komunikasi
pemasaran merupakan usaha untuk meyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen
saran mengenai perbedaaan produk di pasar. Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan
rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran
pemasaran.
Komunikasi pemasaran menurut (Soemanagara,2008:72) merupakan aplikasi komunikasi
yang ditujukan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Aplikasi tersebut
sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan. Komunikasi pemasaran dapat
juga sebagai kegiatan komunikasi yang ditunjukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen
dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat
dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu : perubahan
pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dihendaki.

2.3.3. Kegiatan Komunikasi Pemasaran


Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu
produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran atau marketing mix. (Sutisna dalam
Amir Purba, dkk. 2006: 126 - 127)
Menurut Soemanagara (2008:72) Adapaun jenis media yang digunakan dalam komunikasi
pemasaran seperti : poster, banner, fliers, televisi, radio, majalah, dan surat kabar. Komunikasi
pemasaran membahas beberapa masalah yang memiliki kaitan erat, dan yang akan
mempengaruhi serta strategi aplikasi komunikasi dalam pemasaran.
Komunikasi pemasaran terpadu merupakan sebuah proses komunikasi yang terdiri dari
perencanaan, kreasi, integrasi dan implementasi atas berbagai bentuk komunikasi pemasaran
(seperti periklanan, promosi penjualan, event, dsb) yang dilakukan secara berkala terhadap
prospek dan target konsumen dari sebuah produk atau merek (Shrimp, 2003: 321)
Untuk berkomunikasi secara efektif, pemasar perlu memahami sembilan unsur-unsur
fundamental yang mendasari komunikasi yang efektif yang melibatkan: (1) sender, (2) encoding,
(3) message, (4) media, (5) decoding, (6) receiver, (7) response, (8) feed back, dan (9) noise (Kotler
dan Keller, 2009: 514-515).
Salah satu bagian dari proses komunikasi pemasaran secara total adalah promosi. Promosi
dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan
pertukaran dengan lainnya. Bagian lain dari proses komunikasi adalah umpan balik. Umpan balik
ini menunjukkan tentang apa pengaruh dari komunikasi yang dilakukan serta memberi
kemungkinan untuk menyesuaikan usaha promosi terhadap keinginan pasar. (Magdalena
Asmajasari, 1997:1)
Menurut Kotler & Keller, dalam perkembangan lingkungan komunikasi pemasaran yang
perubahannya sangat cepat komunikasi pemasaran melalui iklan bukanlah satu-satunya atau
bahkan yang paling penting dalam membentuk ekuitas merek dan mendorong penjualan, namun
dengan melalui bauran komunikasi pemasaran yang dilaksanakan secara terintegrasi dapat
meningkatkan ekuitas dan mendorong penjualan, bahkan dengan meluasnya komunikasi ini dapat
menjangkau pasar yang lebih luas.
Kegiatan komunikasi pemasaran juga memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk ekuitas merek dan mendorong efektivitas dan efisiensi penjualan suatu produk.
Misalnya dengan cara menciptakan kesadaran tentang merek, menciptakan penilaian atau
perasaan tentang merek yang positif, dan dapat memfasilitasi koneksi merek-konsumen yang
lebih kuat.
Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009), membangun merek melalui komunikasi
pemasaran terintegrasi dengan cara mengembangkan komunikasi pemasaran. Indentifikasi pasar
sasaran pada pengembangan komunikasi pemasaran, tujuan dasarnya adalah untuk mengetahui
siapakah sebenarnya pasar sasaran dari sebuah aktivitas pemasaran tersebut. Apakah mereka
pembeli potensial produk perusahaan, pengguna, pengambil keputusan, atau bahkan kelompok
yang memberi pengaruh kepada konsumen potensial. Selanjutnya juga perlu dilihat apakah pasar
sasaran tersebut setia pada merek perusahaan, ataukah kepada pesaing. Jawaban yang diperoleh
akan menentukan strategi komunikasi pemasaran yang harus dilakukan. Selebihnya atas dasar
jawaban yang diperoleh, akhirnya juga dapat dilakukan analisis citra guna memberikan
pandangan lebih jauh, berdasarkan profil pasar sasaran terhadap pengetahuan merek.
Kegiatan komunikasi pemasaran terintegrasi untuk membangun ekuitas merek (Philip
Kotler & Kevin Lane Keller, 2009).
1. Menentukan tujuan komunikasi.
Menentukan tujuan komunikasi pemasaran sangat diperlukan agar proses komunikasi yang
dilakukan dalam menawarkan suatu produk perusahaan dapat secara efektif diterima oleh
konsumennya. Sesuai dengan modelhirarki pengaruh, Rossiter dan Percy mengindentifikasi empat
kemungkinan tujuan komunikasi pemasaran seperti sebagai berikut :
 Kebutuhan kategori, menentukan produk atau jasa yang diperlukan untuk mengalihkan
atau memuaskan perbedaan anggapan antara keadaan motivasional saat ini dan keadaan
emosional yang diinginkan.
 Keadaan merek, kemampuan untuk mengindentifikasi merek dalam kategori dengan
cukup rinci untuk melakukan pembelian. Pengakuan lebih mudah dicapai dibandingkan
ingatan konsumen.
 Sikap merek, mengevaluasi merek dengan memperhatikan kemampuan anggapannya
untuk memenuhi kebutuhan relevan saat ini. Kebutuhan merek relevan mungkin
berorientasi negative atau berorientasi positif (gratifikasi indra, stimulasi intelektual, atau
persetujuan sosial).
 Maksud pembelian merek, Instruksi mandiri untuk membeli merek atau mengambil
tindakan yang berhubungan dengan pembelian. Tawaran promosi dalam bentuk kupon,
atau penawaran dua untuk satu mendorong konsumen melakukan komitmen mental
untuk mengambil produk.

2. Merancang komunikasi
Setelah dapat diketahui indentifikasi pasar sasaran, dan tujuan komunikasi pemasaran,
selanjutnya pemasar dapat merancang komunikasi pemasaran dengan tujuan dapat mencapai
respon yang diinginkan. Menurut Kotler & Keller, paling tidak ada tiga kaidah untuk mencapai
respon yang diinginkan, antara lain :

 Strategi pesan, manajemen mencari daya tarik, tema, atau ide yang terkait dengan
positioning merek dan membantu menentukan titik paritas atau titik perbedaan. John
Maloney, melihat pembeli mengharap satu dari empat jenis penghargaan dari produk;
kepuasan rasional, indra, sosial, dan ego. Pembeli dapat memvisualisasikan penghargaan
ini dari pengalaman hasil penggunaan, pengalaman produk ketika digunakan, atau
penggunaan pengalaman incidental.
 Strategi kreatif, efektifitas komunikasi pemasaran tergantung pada bagaimana sebuah
pesan diekspresikan, dan juga kandungan pesan itu sendiri. Jika komunikasi itu tidak
efektif, komunikasi itu bisa berarti pesan yang salah digunakan, atau pesan yang benar
diekspresikan dengan buruk. Untuk itu dapat kita golongkan sebagai daya tarik
informasional (informational), dan transpormasional (transpormational).

 Sumber pesan, banyak komunikasi pemasaran tidak menggunakan sumber di luar


perusahaan. Komunikasi lainnya menggunakan orang terkenal atau orang tidak terkenal.
Sumber pesan tentunya dikeluarkan dari yang menarik pasar sasaran agar dapat
berkontribusi langsung pada efektifitas komunikasi pemasaran. Semakin efektif dalam
mengkaitkan sumber pesan yang menarik pasar sasaran terhadap produk yang
ditawarkan, maka respon dari pasar sasaran dapat dilihat hasilnya.

3. Memilih saluran komunikasi pemasaran.


Saluran komunikasi pemasaran pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua antara lain :
 Saluran komunikasi pribadi (personal communication channels), dua orang atau lebih
berkomunikasi melalui tatap muka, telepon, e-mail. Disini kita dapat menarik perbedaan
antara saluran komunikasi, penasehat, ahli, dan sosial. Studi yang dilakukan oleh Burson-
Marsteler dan Roper Starch Worlwide, menemukan bahwa rata-rata berita dari mulu ke
mulut seseorang cenderung berpengaruh pada sikap pembelian dan dua orang lainnya.
Jadi Kotler & Keller mengatakan bahwa komunikasi pribadi berpengaruh pada dua situasi
yaitu; pada saat harga tinggi akan berpengaruh kurang bagus karena berisiko konsumen
tidak mau beli, dan sebaliknya, yang jelas sering orang meminta rekomendasi terhadap
suatu produk dari seorang atau beberapa orang lain.
 Saluran komunikasi non pribadi, yaitu saluran komunikasi yang diarahkan kepada banyak
orang misalnya melalui media, promosi penjualan, acara-acara tertentu, serta hubungan
masyarakat (public relation / PR). Saluran komunikasi melalui hubungan masyarakat pada
prisipnya meliputi dua arah yaitu; bersifat internal ditujukan kepada para staf dan seluruh
pegawai, dan secara exsternal ditujukan kepada masyarakat luas sebagai pasar sasaran.

Terence A. Shimp (2003) menjelaskan aktivitas-aktivitas komponen promosi dalam bauran


pemasaran (marketing mix). Menurut Evans dan Berman (1992) yang dikutip oleh Simamora
(2003), “Pomosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to
inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang
dihasilkan organisasi, individu maupun rumah tangga”.
Promosi merupakan salah satu cara perusahaan melakukan komunikasi melalui pesan-pesan
yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan
berakhir dengan tindakan pembelian (puchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk
atau jasa perusahaan.
Perusahaan biasanya menggunakan iklan, promosi penjualan, pengerahan tenaga-tenaga
penjualan, dan public relations sebagai alat penyampaian pesan- pesan tersebut dengan tujuan
untuk dapat menarik perhatian dan minat masyarakat (Kotler, 2003).
Tujuan promosi secara sederhana menurut Kuncoro (2010) terbagi menjadi tiga jenis yaitu,
memberikan informasi pelanggan tentang produk atau fitur baru seperti menciptakan kebutuhan,
mempengaruhi pelanggan untuk membeli merek orang lain, dan mengingatkan pelanggan
tentang merek yang termasuk memperkuat penetapan rancangan merek.
Pada dasarnya, tujuan promosi mengandung tiga unsur yakni memberikan informasi,
mempengaruhi dan mengingatkan kepada pelanggannya tentang perusahaan dan produk yang
ditawarkan.

2.4 Media Monitoring


Media Monitoring merupakan aktivitas yang dilakukan oleh humas dalam mengelola
media massa bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai yang berkaitan dengan intansi
atau perusahaan tentang respons masyarakat tentang pesan yang telah disampaikan, kegiatan ini
tidak hanya sekedar menganalisa dan mengumpulkan data yang terjadi di media massa, dimana
isinya berhubungan dengan berbagai kejadian, kebijakan yang dibuat maupun dampak yang
terjadi atau harus diantisipasi.
Media Monitoring merupakan sebuah layanan pemantauan media digunakan untuk
mengetahui apakah upaya yang dijalankan Humas optimal, diperlukannya 16 evaluasi mengenai
program yang sudah dilakukan. Seorang Humas wajib untuk mengkaji ulang, merekap dan
mengevaluasi berita mengenai organisasi yang muncul, hal tersebut dinamakan media
monitoring. Pemantauan Media adalah alat yang bermanfaat untuk mengevaluasi upaya dan
kemajuan perusahaan. Media monitoring tidak terlepas dari proses membaca, menonton atau
mendengarkan isi berita sumber media dan kemudian mengidentifikasi lalu menyimpan. Widjaja
(2010:62) Guna pelaksanaannya, dalam media monitoring terdapat petugas khusus yang
membuat kliping, serta membaca dan menganalisis tulisan dan pendapat dalam media massa,
baik berbentuk artikel-artikel, pokok, surat pembaca,dan tajuk rencana. Tujuan yang mendasar
dalam aktivitas Media Monitoring adalah untuk terdeteksi (to detect) dan
mengantisipasi/mencegah (to detter). Monitoring dilakukan secara terus menerus dan merekan
atau mencatatnya secara terstruktur. Motif sebuah kegiatan monitoring didasari oleh keinginan
untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian baik menyangkut siapa,
mengapa bisa terjadi, sumber daya public yang berkaitan, kebijakan dan dampak apa yang terjadi
atau harus diantisipasi serta hal-hal lain yang berkaitan.
Aktivitas Media monitoring menghasilkan informasi termasuk informasi tentang posisi
perusahaannya terhadap perusahaan kompetitornya, sehingga nantinya perusahaan dapat
menentukan strategi bisnis, apakah masih harus mengejar ketertinggalan atau tinggal
memperbaiki beberapa hal saja. Berdasarkan data pra penelitian (Astiti, Ida Ayu Putri 2020) dalam
Jurnal prosiding nasional riset teknologi terapan, Vol 1, No 1 Tahun 2020, dengan judul Praktik
Aktivitas Media Monitoring Di PT. Bisnis Indonesia Konsultan (Bisnis Indonesia Intelligence Unit)
memaparkan bahwa aktivitas monitoring dilakukan untuk mengetahui jumlah dan konten
pemberitaan perusahaan yang telah dimuat oleh industri media lain, dimana dapat digunakan
sebagai acuan evaluasi kinerja staff perusahaan dan mengetahui reputasi perusahaan yang
dibentuk oleh media lain. Monitoring yang dilakukan dengan mencari berita atau informasi
mengenai perkembangan di media masa. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari gunanya untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh berita yang telah di terbitkan di dalam koran atau media
cetak, maupun media online.

2.5 Kerangka Pemikiran


PT BINOKULAR MEDIA UTAMA
|
KOMUNIKASI PEMASARAN
|
Advertising Sales Promotion Public Relation Personal Selling Direct Selling
DAFTAR PUSTAKA

www.binokular.net

https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/05/120000469/komunikasi--pengertian-para-
ahli-fungsi-tujuan-dan-jenis-jenisnya?page=all

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-semarang/baca-artikel/13988/Berkomunikasi-Secara-
Efektif-Ciri-Pribadi-yang-Berintegritas-Dan-Penuh-Semangat.html#:~:text=Jadi%20berdasarkan
%20paradigma%20Lasswell%20tersebut,media%20yang%20menimbulkan%20efek
%20tertentu.&text=Komunikasi%20adalah%20sebuah%20kegiatan%20mentransfer%20sebuah
%20informasi%20baik%20secara%20lisan%20maupun%20tulisan.

http://etheses.iainkediri.ac.id/1473/3/931342715%20BAB%20II.pdf

http://digilib.uinsgd.ac.id/53538/4/4_Bab%201.pdf

Anda mungkin juga menyukai