Di Susun Oleh :
Kelompok 5
Aprita Lukitasari (B.131.21.0092)
Akmal Fauzi Kartika P (B.131.21.0127)
Niki Ayu Indrias (B.131.21.0116)
Nido Natalizra (B.131.21.0132)
Nabila Nur Eviana (B.131.21.0138)
Bunga Fitri Tania (B.131.21.0148)
Sekar Pramesti C (B.131.21.0156)
Awanda Mutazzimah (B.131.21.0178)
Bella Kartika Sari (B.131.21.0268)
Metta Yudithya Valeryn (B.131.21.0283)
S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2022
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju membuat masyarakat mudah
untuk mengakses berbagai informasi melalui media sosial. Kejadian ini dimanfaatkan
oleh industri periklanan sebagai peluang mempromosikan produknya secara online yang
dapat ditemukan di berbagai media sosial seperti di facebook, instagram, twitter serta
youtube. Perkembangan teknologi internet ini juga menjadi lahan untuk melakukan usaha
secara online. Artinya internet digunakan untuk menampilkam gambaran iklan suatu
produk yang dimuat di media sosial, lalu menawarkan produk tersebut sehingga menarik
minat konsumen dan terjadi transaksi jual beli. Iklan yang ditampilkan di media sosial
dikemas semenarik mungkin dan bersifat persuasif agar bisa menarik konsumen.
Persuasif adalah suatu ajakan pada seseorang dengan cara memberikan alasan dan
prospek baik yang meyakinkannya. Dengan kata lain, persuasif juga disebut dengan
bujukan halus. Persuasif yaitu sebuah seni verbal yang memiliki tujuan untuk meyakinkan
orang lain supaya mau melakukan suatu hal atau tindakan yang dikehendaki pembicara
baik pada waktu sekarang ataupun yang akan datang.
Menurut Devito (2011) kebanyakan komunikasi atau pembicaraan bersifat persuasif.
sebagian besar pembicaraan dilakukan komunikasi persuasif dengan membiarkan orang
lain (persuadee) bebas melakukan apapun yang mereka inginkan setelah pembujuk
(persuader) berusaha meyakinkan yang diungkapkan melalui bahasa lisan dan tulisan.
Salah satu bentuk persuasif dalam bentuk tulisan dapat dilihat pada iklan.
Iklan sebagai media informasi yang telah berperan penting untuk memperkenalkan
dan memperkuat citra merek dari sebuah produk. Sebuah pesan dari suatu iklan dalam
produk diharapkan dapat diterima oleh masyarakat, maka dari itu perencanaan pemilihan
media yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan dari pemasaran. Salah satu media
periklanan yang digunakan oleh perusahaan indomie adalah media sosial, karena media
ini merupakan media audiovisual yang canggih dan menarik, dengan sebuah tayangan
video serta gambar yang dapat dilihat oleh puluhan juta bahkan ratusan dan ribuan juta
pasang mata di seluruh dunia.
Penggunaan media yang dipilih oleh pihak pengiklan juga sangat penting, karena
memilih media yang tepat menjadikan informasi tentang suatu produk dapat diterima
serta dipahami oleh sasaran konsumen secara jelas. Adanya media tersebut
dimanfaatkan sebagai penyampaian informasi produk yang diiklankan pada khalayak
konsumen. Seiring perkembangan media yang semakin maju menjadikan jumlah iklan
yang beredar juga semakin banyak. Hal ini menjadi tantangan pengiklan untuk tetap
mampu menarik perhatian calon konsumennya dan harus disampaikan sekreatif mungkin
agar tidak membuat masyarakat berpaling.
Twitter adalah salah satu media jejaring sosial yang mendapatkan presentase paling
banyak digunakan dalam media promosi. Iklan di twitter memiliki keunikan dalam hal
penyampainnya yang sama seperti seseorang memosting sebuah tweet hanya saja
perbedaan terletak dipoint informasi yang dimaksud. Twitter juga memiliki gaya
penyampaian yang berbeda dengan media sosial lainnya. Gaya ini mendukung untuk
lebih banyak tertaut pada pengguna lain tanpa perlu tindakan saling follow (mengikuti).
Fitur pendukung lain seperti retweet, tren, mention, gif bisa dijadikan variasi
penyampaian iklan yang lebih menarik juga segar terhadap modernitas gaya hidup.
Aktivitas periklanan di media sosial twitter memanfaatkan bahasa sesuai dengan konteks
yang melatarbelakanginya. Iklan yang tersaji sebagai bentuk kreasi pengiklan dalam
melakukan tukar informasi (Mulyawan, 2010). Hal yang terpenting dalam iklan adalah
pesan yang disampaikan dapat menarik juga fresh terhadap modernitas gaya hidup.
Dipilihnya indomie sebagai objek penelitian karena indomie dapat dijadikan suatu
tindakan refleksi iklan yang didasarkan pada aturan iklan di twitter. Selain itu, indomie
juga aktif mengiklankan produknya melalui media sosial twitter dan mendapat timbal
balik berupa respon dari netizen twitter. Hal itu merupakan taktik pengiklan dalam
menyampaikan informasi produknya agar bisa diterima dan mudah tersebar kepada calon
konsumennya. Jenis iklan yang dikaji penekanan pada salah satu iklan komersial indomie
pada media sosial twitter. Berbeda dengan iklan media sosial lainnya, iklan pada twitter
dikatakan unik karena menyajikan sebuah iklan yang serupa dengan tweet, biasanya
ditemukan dalam bentuk grafis tapi tidak lebih mampu menuliskan dari 280 karakter pada
setiap tweet (Hui,2019). Meski dengan keterbatasan tersebut, pengiklan di media sosial
twitter bisa memungkinkan mendapatkan calon konsumen baru secara cepat dan mudah
bahkan bisa melakukan komunikasi timbal balik dengan sasarannya (Lacy, 2010).
Berdasarkan uraian diatas, penulis berfokus untuk meneliti penggunaan bahasa
persuasif penjualan produk indomie dalam iklan media twitter. Alasan penulis memilih
menggunakan bahasa persuasif dalam penelitian ini karena bahasa persuasif merupakan
jenis bahasa yang digunakan untuk mempromosikan sebuah produk dalam konteks
berdagang sesuai dengan judul penelitian. Penulis juga memilih media twitter sebagai
objek dalam penelitian ini karena menurut dataindonesia.id, twitter menduduki peringkat
kelima negara terbesar di dunia sebagai media sosial terpopuler dan paling banyak
digunakan pada rentang usia dikisaran 13 hingga 50 tahun dibandingkan dengan media
sosial lainnya.
Landasan teori digunakan untuk mengupas permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini. Landasan teori yang digunakan dalam pembahasan ini terdiri atas (1)
persuasif, (2) iklan, (3) periklanan media twitter, (4) daya tarik iklan.
2.1. Persuasif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, persuasif adalah komunikasi yang digunakan
untuk memengaruhi dan meyakinkan orang lain. Melalui persuasif setiap individu
berusaha memengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain. Persuasif pada prinsipnya
merupakan upaya menyampaikan informasi dan berinteraksi antar manusia dalam
kondisi di mana kedua belah pihak sama – sama memahami dan sepakat untuk
melakukan sesuatu yang penting bagi kedua belah pihak. Apabila berkomunikasi dengan
sesama, setiap individu berharap pesan yang disampaikan tersebut dapat dimengerti dan
dipercayai.
Persuasi bertujuan untuk mengubah pikiran orang lain dan berusaha agar orang lain
dapat menerima dan melakukan sesuatu yang pembicara atau penulis inginkan. Untuk
mencapai tujuan itu perlu diciptakan suatu dasar yaitu dasar kepercayaan. Dengan
kepercayaan, orang yang menerima persuasi akan ikut puas dan gembira.
Isi/ Pembahasan
3.1 Kalimat Persuasif dalam Iklan Indomie pada Media Sosial Twitter