Anda di halaman 1dari 12

1.

Identitas
NIM : 692017019
Nama : Anggita Wahyuidha Putri
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Konsentrasi : Sinema & Film (Cinema and Movies)

2. Topik
Perancangan Video Promosi Budidaya Jamur Tiram Kota Salatiga.

3. Latar Belakang
Budidaya jamur tiram merupakan salah satu peluang agribisnis atau bisnis
di bidang pertanian yang menguntungkan. Jamur tiram memiliki banyak
kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Di tengah
meningkatnya minat masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat, yang salah
satunya adalah dengan mengkonsumsi menu vegetarian, jamur tiram menjadi
salah satu bahan pangan andalan. Jamur bisa diolah menjadi berbagai produk
kuliner yang lezat. Hal inilah yang membuat prospek bisnis jamur tiram amat
menggiurkan dan peluangnya pun masih sangat terbuka lebar.(Kas,Buku. 2020).
Urgensi Penelitian adalah seberapa penting penelitian itu dilakukan,
seberapa besar pengaruhnya jika kita berhasil dalam penelitian dan seberapa
darurat masalah yang timbul jika kita tidak melakukan penelitian dan
mendapatkan solusi dari masalah yang ada. Data ini sangat penting bagi
penelitian karena merupakan bahan dasar untuk menghasilkan sebuah insight
yang berguna dan dapat menjawab permasalahan. Penelitian yang dilakukan di
berbagai bidang studi bisa saja memiliki perbedaan metodologi, tetapi setiap
penelitian semua penelitian pasti membutuhkan data.Oleh sebab itu penulis
berusaha mencari data pada sumbernya dengan wawancara (interview)
pengambilan dokumentasi,dan lain-lain.
Sebelum penelitian dilakukan, tentu perlu membuat terlebih dahulu teori
yang nantinya menjadi pendukung atau landasan dalam penelitian. Memang
landasan teori penelitian mempunyai peran penting sehingga contoh landasan
teori penelitian wajib diketahui. Karena pada dasarnya seseorang membutuhkan
teori yang akan menjadi landasan kuat.
Dari latar belakang di atas, maka penulis dapat memberitahukan tujuan
penelitian sebagai berikut :
1.Untuk menginformasikan media produksi jamur tiram.
2.Video Promosi ini bermanfaat bagi publik yang melihatnya.

4. Tinjauan Pustaka

4.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu pernah di lakukan oleh mahasiswa Universitas Stikom


Surabaya yang bernama Syaiful Anam yang melakukan Perancangan Video
Promosi Milkindo Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness.Tujuan dari
perancangan tersebut sebagai upaya memperkenal produk susu kepada masyarakat
umum.

Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi


Perumahan Villa Esperanza di Semarang oleh Achmad Syaiful Amirudin
Universitas Dian Nuswantoro dilakukan untuk mempromosikan Villa
Esperanza di Semarang. Kurangnya media komunikasi dan kegiatan promosi
perusahaan menyebabkan masyarakat kota Semarang kurang awareness.
Perancangan tersebut memberikan konsep komunikasi visual yang disesuaikan
dengan proposisi Villa Esperanza sebagai perumahan yang menjual rumah
dengan gaya desain exterior bergaya Eropa Yunani. Perancangan media
komunikasi visual tersebut dilakukan dengan perencanaan visual dengan
media yang efektif menggunakan metode analisis SWOT sebagai alat
penetapan strategi kreatif agar hasilnya sesuai dengan konsep yang ingin
disampaikan Villa Esperanza. Kegiatan media promosi yang dilakukan adalah
media komunikasi visual dengan pilihan media lini atas (ATL), dan lini
bawah (BTL).
Dalam penelitian tersebut mengumpulkan data melalui wawancara.Perbedaan
dari Penelitian penulis dengan penelitian terdahulu adalah objek penelitian adalah
Budidaya Jamur Tiram.

4.2 Landasan Teori

a. Jamur Tiram
Jamur Tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu. Jamur merupakan
organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur mengambil zat-zat
makanan yang sudah jadi dihasilkan oleh organisme lain untuk kebutuhan
hidupnya.(Sumarmi. 2006).
b. Budidaya
Budidaya merupakan suatu proses menghasilkan bahan pangan dan
berbagai produk agroindrustri lainnya dengan memanfaatkan sumber daya
tumbuhan, yang menjadi objek budidaya ini adalah tanaman holtikultur,
tanaman pangan dan tanaman perkebunan.(Chairanji Harum. 2008).
c. Video
Video merupakan rekaman gambar hidup atau program televisi untuk
ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan kata lain video merupakan
tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara (KBBI). Secara
empiris kata video berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa inggris
yaitu visual dan audio. Kata “Vi” adalah singkatan dari Visual yang berarti
gambar, kemudian pada kata “Deo” adalah singkatan dari Audio yang berarti
suara.Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visidum yang
artinya melihat (mempunyai daya penglihatan); dapat melihat. (Andre
Payadnya, I Putu Ade dkk. 2022).
d. Promosi
Promosi adalah usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi pihak lain
agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan pemasaran. Promosi merupakan
usaha mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat tentang sesuatu hal
untuk mempengaruhi konsumen. (Ardianto, Herdhi. 2016)
e. Video Promosi
Video Promosi merupakan salah satu media yang efektif dalam
mempengaruhi seseorang atau sebuah lembaga atau instansi dengan
penyempaian yang menarik. Dengan komunikasi melalui audio visual
tentunya penyampaian promosi semakin efektif. Dapat disimpulkan video
promosi adalah media penyampaian informasi yang dikemas menarik secara
audio visual untuk membujuk, mempengaruhi dan dapat digunakan sebagai
alat untuk mempromosikan sebuah lembaga atau instansi secara efektif.
(Supriyono. 2010)
f. Persuasif
Persuasif adalah suatu proses komunikasi dimana terdapat usaha untuk
meyakinkan orang lain agar publiknya berbuat dan bertingkah laku seperti
yang diharapkan komunikator dengan cara membujuk tanpa memaksanya.
(Malik. 1994)
g. Sinematografi

Sinematografi merupakan seni dan keahlian membuat gambar bergerak


dengan menangkap cerita secara visual. Sedangkan secara teknis,
sinematografi adalah seni dan ilmu merekam cahaya baik secara elektronik
ke sensor gambar atau kimia ke dalam film.Secara garis besar, proses
tersebut mengenai framing, komposisi, gerakan, sudut kamera, pementasan,
dan pencahayaan. Sinematografi berusaha untuk tidak terlihat sehingga
semua perhatian dapat terfokus pada apa yang sedang direkam atau
difilmkan tanpa gangguan.Sinematografi adalah penciptaan gambar yang
kamu lihat di layar. Serangkaian shots atau gambar akan membentuk narasi
yang saling berkaitan. Sinematografi menyusun setiap gambar dengan
mempertimbangkan dimana bagian mana yang membutuhkan fokus atau
perhatian. (Kinasih, Ningtyas Dewanasar. 2022).
5. Metode Penyelesaian Masalah
5.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Metode kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai
kondisi lapangan, dengan metode kualitatif peneliti mengumpulkan data
dengan melakukan observasi dan wawancara. Penelitian kualitatif digunakan
untuk mempelajari karakteristis yang diteliti sesuai jangkauan dan
kedalaman masalah, dengan cara memahami fenomena yang terjadi.
(Sarwono. 2007). Topik penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis
berfokus pada Budidaya Jamur Tiram di Salatiga,Jawa Tengah.

Tahap observasi merupakan proses pengamatan topik penelitian dengan


melakukan pencatatan secara sistematis atas kejadian, perilaku, obyek-obyek
yang dilihat, didengar, dan dibaca. (Gerzon R. 2008). Observasi pada
penelitian ini yaitu melihat aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang
dilakukan oleh Pengusaha Budidaya Jamur Tiram.

Studi Literatur adalah salah satu usaha untuk mendapatkan berbagai


informasi yang nantinya akan menjadi referensi dalam proses penelitian dan
detail mengenai topik yang akan diteliti. (Gerzon R. 2008). Pada tahapan ini
dilakukan studi literatur dengan mencari berbagai referensi mengenai jamur
tiram, berbagai penelitian terdahulu, jurnal, buku dan juga website yang
berhubungan dengan topik penelitian.

Wawancara merupakan kegiatan untuk mendapatkan sebuah informasi


dari narasumber dengan menggunakan pertanyaan yang mendalam, detail,
dan berhubungan dengan topik penelitian dengan memahami karakter
narasumber agar mendapatkan informasi yang diinginkan. (Gerzon R. 2008).
Proses wawancara adalah bagian dari pengumpulan data secara primer, yaitu
dengan melakukan wawancara secara mendalam kepada narasumber yaitu di
Pengusaha Budidaya Jamur di Salatiga.
5.2 Strategi Penelitian
Strategi Penelitian yang digunakan adalah linear strategy, yang
menerapkan urutan logis pada tahapan perancangan sederhana dan mudah
dipahami. Suatu tahap dimulai setelah tahap sebelumnya diselesaikan.
(Sarwono. 2007). Strategi penelitian dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Penelitian


Tahap 1 adalah tahapan identifikasi masalah. Tahap identifikasi yaitu
sebuah tahapan dimana mengetahui permasalahan yang ada.Adapun
narasumber dari identifikasi masalah ini dilakukan kepada Pemilik Usaha
Jamur.

Tahap 2 adalah tahap pengumpulan data penelitian atau observasi. Pada


tahap ini pengumpulan data dengan cara primer dan sekunder. Pengumpulan
data primer dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada objek peneliti
yang akan diteliti, sedangkan data sekunder diambil dari beberapa referensi
jurnal dan website yang sudah ada. (Sarwono. 2007). Pencarian data primer
dilakukan dengan wawancara kepada Pemilik Usaha Budidaya Jamur di Kota
Salatiga untuk mendapatkan data mengenai dari awal budidaya jamur tiram.

Tahap 3 adalah tahapan perancangan media atau perancangan video


promosi. Pada tahap ini merupakan tahap perancangan video pada umumnya,
yang terdiri dari tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Proses
perancangan dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2 Metode Perancangan Video Promosi

Pra produksi adalah tahap awal dari sebuah perancangan video. Pada pra
produksi terdapat beberapa tahapan, yaitu Ide dan konsep, storyline, treatment,
dan storyboard.

 Ide dan Konsep


Ide dan Konsep video promosi yang akan diangkat oleh penulis pada Budi
Daya Jamur Tiram adalah easy watching, yaitu video promosi yang mudah
dipahami oleh semua orang dari semua kalangan dan semua usia, dan jauh dari
kesan formal. Disini penulis menyajikan video promosi yang unik. (Sidik
Permana, Yasa. 2012).
 Storyline
Storyline adalah sebuah naskah atau kerangka cerita dalam bentuk teks.
Dalam tahap merangkai sebuah kerangka cerita untuk membentuk plot cerita,
storyline dirancang sesuai ide dan konsep cerita yang sudah direncanakan secara
rinci. (Adiansyah. 2020).
 Storyboard
Storyboard adalah naskah yang dituangkan dalam bentuk visualisasi
rekaan berbentuk tabel bergambar yang merupakan serangkaian sketsa sesuai
urutan alur cerita. (Adiansyah, 2020). Storyboard nantinya akan menjadi panduan
urutan pengambilan gambar saat produksi berlangsung.
Setelah melakukan pra produksi, tahap berikutnya adalah Produksi. Tahap
produksi dibagi menjadi dua yaitu pengambilan gambar dan perekaman audio
sesuai storyline, treatment, dan storyboard yang telah dirancang pada tahapan pra
produksi.
 Pengambilan Gambar
Kameramen berperan penting dalam pengambilan gambar. Kameramen
dokumenter dituntut mampu merekam gambar dalam kondisi dan posisi kamera
yang bagaimanapun sulitnya. (Gerzon R. 2008). Produksi film Pada pengambilan
gambar terdapat aspek yang perlu diperhatikan untuk mempengaruhi
kesempurnaan shot yaitu tipe shot, pergerakan kamera, sudut pengambilan
gambar, dan komposisi. (Ramadhan, M Nuzula. 2017)
 Perekaman Audio
Dalam sebuah produksi film video promosi melalui proses perekaman
audio yang berguna untuk membantu mengambil suara-suara penting misalnya
wawancara narasumber. Pada saat ini banyak jenis-jenis alat yang berkembang
dalam proses perekaman audio visual. Perkembangan jaman mempengaruhi
mudah atau sulitnya sebuah teknologi digunakan. (Taufiq M. 2018)
Tahap perancangan yang terakhir adalah pasca produksi. Pasca produksi
adalah tahap dilakukannya pengeditan video. Pada tahap ini dibagi menjadi dua,
yaitu offline editing dan online editing.
 Offline editing
Offline editing adalah tahap memotong dan merangkai footage-footage
hasil shooting menjadi satu bagian. (Antelope, Studio. 2019)
 Online editing
Online editing merupakan proses dimana editor melakukan editing dengan
menambahkan sentuhan artistik sesuai apa yang telah disetujui sutradara dan tim
kreatif. Diantaranya yaitu pemberian transisi gambar yang menarik agar menjadi
rangkaian cerita yang berarah, pewarnaan hasil footage (color grading), dan
penambahan beberapa sound mentah yang dimasukkan sesuai dengan penggalan
cerita berdasarkan clip atau footage (compositing). (Karuna, Hristo. 2019). Tahap
terakhir dari pasca produksi adalah rendering,pada proses rendering dilakukan
pemilihan format video yang nantinya mempengaruhi kualitas output video.
Tahap 4 adalah tahap pengujian. Pengujian dilakukan untuk mengetahui
apakah video promosi yang dibuat berhasil memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai Budidaya Jamur Tiram di Kota Salatiga. Pengujian
dilakukan kepada ahli sinematografi untuk mengetahui apakah teknik yang
digunakan pada video promosi sudah sesuai dan layak. Selain itu pengujian juga
dilakukan kepada beberapa pihak yang bersangkutan dengan Budidaya Jamur
Tiram di Kota Salatiga.
Daftar Pustaka

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Anam, Syaiful. 2018.  TA : Perancangan Video Promosi Milkindo Sebagai


Upaya Meningkatkan Brand Awareness.
https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/3210/1/14420100003-2018-
STIKOMSURABAYA.pdf (terakhir diakses pada 30 Agustus 2018)

Antelope, Studio. 2019. Jangan Bingung! Ini Bedanya Offline Dan Online
Editing. https://studioantelope.com/perbedaan-online-dan-offline-editing/
(terakhir diakses pada 26 November 2019)

Ardianto, Herdhi. 2016. Perancangan Video Promosi “Mengenai Sejarah di


atas Rel”.
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10465/2/
T1_692011041_Full%20Text.pdf (terakhir diakses pada 11 Agustus 2020)

Hanum, Chairani. 2008. Teknik Budidaya Tanaman: Jilid 1. Jakarta : Pusat


Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Kamus Besar Bahasa Indonesia https://kbbi.web.id/patron

Kas, Buku.2020. Peluang Usaha dan Tips Penting Budidaya Jamur Tiram.
https://bukukas.co.id/peluang-usaha-dan-tips-penting-budidaya-jamur-tiram/
(terakhir diakses pada 1 Oktober 2020)

Sarwono J, Lubis H. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual.


Penerbit : C.V Andi Offset.

Sidik Permana, Yasa. 2012. Perancangan Pembuatan Video Promosi Wisata


Alam Dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro Daerah Banjar Asri
Kabupaten Kulon Progo. https://repository.amikom.ac.id/files/naskah
%20pblikasi%2008.12.2768.pdf (terakhir diakses pada 8 Juni 2012)

Syaiful Amirudin, Achmad. 2015.  Perancangan Media Komunikasi Visual


Sebagai Sarana Promosi Perumahan Villa Esperanza di Semarang.
http://eprints.dinus.ac.id/16944/1/jurnal_16154.pdf (terakhir diakses pada 26
November 2015)

Sarwono J, Lubis H. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual.


Penerbit : C.V Andi Offset.

Buku “Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual” karya Sarwono


digunakan sebagai refrensi data sekunder mengenai metode penelitian. Data
sekunder metode penelian digunakan untuk melengkapi metode penyelesaian
masalah.
Kas, Buku.2020. Peluang Usaha dan Tips Penting Budidaya Jamur Tiram.
(https://bukukas.co.id/peluang-usaha-dan-tips-penting-budidaya-jamur-tiram/)

Artikel “Peluang Usaha dan Tips Penting Budidaya Jamur Tiram.” digunakan
sebagai refrensi data sekunder mengenai Budidaya Jamur Tiram. Data
sekunder batik digunakan untuk melengkapi latar belakang pada penelitian.

Anda mungkin juga menyukai