Anda di halaman 1dari 10

ALAT PERAGA DAN PEMILIHAN ALAT PERAGA PENYULUHAN

Penyuluhan merupakan pendidikan non formal dimana sistem pendidikannya terprogram di luar
sekolah sehingga penyuluhan memerlukan perencanaan yang jelas mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan. Terkait dengan itu, pelaksanaan kegiatan penyuluhan selain menentukan topik atau
materi penyuluhan yang akan diajarkan juga harus memetapkan alat peraga penyuluhan yang
sesuai dengan sasarannya serta persiapan tentang sarana penyuluhan dalam hal ini adalah alat
peraga penyuluhan dan pemilihan alat peraga tersebut guna membantu kelancaran kegiatan
penyuluhan yang akan dilaksanakan. Persiapan sarana penyuluhan terutama alat peraga sangat
membantu sasaran dalam menerima materi yang diajarkan oleh penyuluh.

Oleh sebab itu, alat peraga sangat perlu di dalam penyuluhan. Pemilihan alat peraga ini harus
disesuaikan dengan kondisi masyarakat sasarannya serta alat peraga ini juga akan mempengaruhi
proses belajar dalam penyuluhan tersebut.

Alat Peraga Penyuluhan

Jahod Sumabrata mengemukakan bahwa alat-alat peraga adalah sesuatu (alat, benda) yang dapat
dilihat untuk menjelaskan apa yang dimaksud. Tetapi di dalam praktek, alat peraga tidak selalu
hanya merupakan sesuatu (alat, benda) yang dapat dilihat atau diamati dengan mata, melainkan
seringkali juga alat atau benda yang dapat dilihat dan didengar (Departemen Kehutanan, 1996).

Agak berbeda dengan pengertian tersebut, menurut Mardikanto (1985) mengartikan alat peraga
sebagai berikut : Alat atau benda yang dapat diamati, diraba atau dirasakan oleh indera
manusia, yang berfungsi sebagai alat untuk memeragakan dan atau menjelaskan uraian yang
disampaikan secara lisan oleh penyuluh guna membantu proses belajar mengajar sasaran
penyuluhan agar materi penyuluhan lebih mudah diterima dan dipahami oleh sasaran
penyuluhan yang bersangkutan.

Penggunaan alat peraga dalam penyuluhan pertanian bukan saja merupakan suatu kebutuhan
melainkan suatu keharusan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menggunakan alat
peraga adalah sebagai berikut :

Banyak konsep dalam bahan pengajaran pertanian yang memerlukan kesamaan persepsi
dari pihak sasaran, sebab bila berbeda-beda maka akan menimbulkan salah tafsir dan
salah tindakan untuk selanjutnya.

Dalam studi pertanian terdapat unsur-unsur yang proses bekerjanya sangat lambat
sehingga sulit dilihat dengan mata, misalnya proses tumbuhnya sekumtum bunga, proses
tumbuhnya akar dan sebagainya. Hal-hal seperti itu hanya dapat dipelajari lebih mudah
dengan menggunakan alat peraga yang cocok untuk itu.

Di samping itu, ada pula hal-hal atau kejadian dalam studi pertanian yang proses kerjanya
sangat cepat sehingga memerlukan bantuan alat peraga untuk mempelajarinya seperti
penggunaan film atau film strip dan lain-lain. Misalnya angin kencang merusak tanaman,
serangan hama belalang yang merusak tanaman dan sebagainya.

Dalam bidang pertanian sering terdapat benda-benda yang terlampau besar, sehingga sulit
disediakan.

Sebaliknya juga banyak benda-benda yang sangat kecil yang sulit diamati dengan alat
indera manusia, baik dengan penglihatan maupun dengan pendengaran.
Banyak pula kejadian sehari-hari yang berkenaan dengan masalah pertanian yang akan
lebih mudah dipelajari melalui alat peraga yang harus secara langsung diamati pada satu
waktu atau dalam kesempatan tertentu saja.

Peristiwa masa lampau atau kejadian yang akan terjadi masa datang sangat sulit diamati.
Sehingga diharapkan dengan batuan alat peraga ini dapat memflash back kejadian dimasa
lalu dan memprediksi kejadian dimasa mendatang misalnya dengan pemutaran film.

Banyak proses-proses yang harus dikerjakan dalam memepelajari ilmu pertanian yang
memerlukan bantuan alat peraga agar lebih mudah dan lebih menarik minat sasaran
penyuluhan. Misalnya demonstrasi cara mencangkok dan lain-lainnya (Hamalik, 1990).

Lebih lanjut, Ooy Sunarya (1978) mengemukakan bahwa alat peraga penyuluhan sebenarnya
tidak sekedar berfungsi sebagai alat peraga atau penjelas, melainkan memiliki fungsi yang
beragam yaitu:

Menarik perhatian atau memusatkan perhatian sasaran , sehingga lebih


mengkonsentrasikan diri untuk mengikuti jalannya penyuluhan yang sedang dilaksanakan
oleh penyuluh.

Memperjelas pengertian tentang segala sesuatu yang diuraikan atau disampaikan


penyuluh secara lisan , sehingga dapat menghadirkan terjadinya salah pengertian yang
tidak sesuai dengan yang dimaksud oleh penyuluhnya.

Membantu penyuluhan lebih efektif , karena sasaran lebih cepat menerima dan memahami
segala sesuatu yang dimaksudkan penyuluhnya.

Dengan peragaan akan dapat menghemat waktu yang diperlukan penyuluh untuk
menjelaskan materi yang ingin disampaikan/ dijelaskan.

Memberi kesan lebih mendalam , sehingga sasaran tidak mudah melupakan kegiatan yang
pernah diikutinya.

Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda, demikian juga tahap


perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya berbeda-beda, sehingga perlu
ditetapkan suatu alat peraga penyuluhan pertanian yang berdaya guna dan berhasil guna. Tahap
perkembangan mental seseorang dapat digolongkan dalam tahap penumbuhan pertanian, tahap
kesadaran, penumbuhan minat, tahap menilai, tahap mencoba dan tahap menerapkan. Tahapan-
tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

Tahap kesadaran; dalam hal ini seseorang berada dalam keadaan sekedar mengetahui,
belum memahami secara mendalam apa yang termakna dalam hal yang baru
diketahuinya.

Tahap minat; pada tahap ini seseorang sudah mulai aktif mencari keterangan-keterangan
yang lebih banyak, dihubungkannya ide atau praktek baru itu dengan keadaan yang sudah
terjadi dan pernah dialaminya, serta perhitungan untung rugi sudah melintas dalam
pikirannya.

Tahap menilai; dari adanya pengetahuan dan beberapa keterangan yang jelas, akhirnya
dihubungkan dengan tingkat kemampuan yang ada pada dirinya, bagaiamana
kemungkinan hasilnya dan bagaimabna yang sudah dilakukan orang lain.

Tahap mencoba; apabila dirasakan ide atau praktek baru tersebut mampu untuk
dilaksanakan kemudian diadakan kegiatan mencoba-coba secara kecil-kecilan.
Tahap penerapan; disini seseorang sudah menerapkan sepenuhnya apa yang pernah
diterimanya sebagai anjuran (Rokhman, 2008).

Dengan Penggunaan alat peraga, penyuluh dapat mengetahui sejauh mana sasaran memahami
materi yang diberikan. Karena lewat pemahaman tentang materi yang diberikan dengan sarana
alat peraga akan membantu penyuluh dalam mengetahui tingkat pemahaman materi yang
diberikan kepada sasaran.

Benda

Salah satu alat peraga penyuluhan yang paling mudah diperoleh atau dibuat adalah yang berupa
benda. Alat peraga semacam ini terutama dimaksudkan untuk mempengaruhi pengetahuan dan
keterampilan sasaran dalam tahapan minat, menilai dan mencoba.

Tentang benda yang dapat digunakan sebagai alat peraga ini, ada beberapa macam yaitu :

Sample/contoh , yaitu benda atau barang asli yang dapat dibawa penyuluh untuk
dijelaskan kepada sasaran penyuluhannya (misal contoh benih, contoh pupuk dll).

Model/tiruan, digunakan sebagai alat peraga jika benda asli sulit didapat, volumenya
terlalu besar untuk dibawa ke lokasi penyuluhan atau terlalu kecil untuk mudah diamati
oleh sasarannya tanpa peralatan khusus (misalnya: contoh traktor, contoh bibit
penghijauan, lebah dll).

Specimen atau benda asli yang diawetkan karena benda asli sulit di dapat.

Dari ketiga benda tersebut yang paling baik adalah benda asli, hal ini disebabkan karena baik
model maupun specimen seringkali warnanya tidak sesuai.

Barang cetakan

Media cetak disediakan untuk memenuhi bahan kebutuhan para petani dan masyarakat lain yang
memerlukan dan mengambil manfaat dari adanya informasi. Seorang yang menyiapkan
informasi untuk petani melalui media cetak hendaknya bertanya pada diri sendiri tentang;

untuk siapa media cetak ini disiapkan,

apakah calon pembaca mengetahui pokok yang dibahas,

informasi apa yang dapat disampaikan untuk menambah pengetahuan calon pembaca,

kebijaksanaan apakah yang dapat membawa perubahan,

apakah keputusan itu mungkin dapat diterapkan.

Salah satu jenis media cetak yang digunakan oleh penyuluh sebagai alat peraga , baik yang
berupa gambar, tulisan, atau campuran keduanya dengan komposisi yang sama atau salah satu
lebih dominan adalah brosur.

Media cetak (seperti brosur, leaflet, surat kabar dan majalah pertanian merupakan visualaid) yang
berfungsi sebagai bahan publikasi untuk menyebarluaskan informasi pertanian , khususnya
kepada masyarakat tani dan masyarakat ramai yang menaruh minat terhadap pembangunan
pertanian .. Sedangkan Hanafi (1986) dalam Syafrudin (2008) mengemukakan ada beberapa
keunggulan media cetak yaitu

orang yang membaca dapat mengatur kecepatan bacanya, berhenti sejenak untuk
memikirkan apa yang sedang dibaca dan mengulangi kalimat-kalimat yang dipandang
penting,

dapat menyimpan fakta-fakta, gambar-gambar dan

memiliki kemampuan dalam mengatasi selektivitas.

Selanjutnya Kamath 1980 (dalam Syafrudin, 2008) mengemukakan sembilan butir keunggulan
media cetak yaitu

o merupakan media tertulis yang dapat mencapai sasaran yang luas pada
masyarakat pembaca,

o merupakan alat yang efektif untuk menyampaikan pesan,

o dapat diproduksi menurut kebutuhan serta relatif murah biayanya,

o merupakan alat informasi yang tepat dan akurat, yang dalam waktu singkat dapat
sampai pada sasaran,

o apabila disusun secara tepat, dapat menarik dan menyenangkan pembacanya,

o dapat digunakan sebagai alat untuk melestarikan dan meningkatkan tugas harian
dari pembacanya,

o merupakan alat untuk mengadakan kontak secara tetap dan bersambung

o dapat digunakan untuk menampilkan prestasi tokoh-tokoh masyarakat setempat


dan masyarakat pada umumnya, dan

o merupakan alat yang tepat untuk melestarikan dan meningkatkan kemampuan


pembaca dan menulis masyarakat.

Namun demikian media cetak tersebut memiliki beberapa kelemahan yaitu:

kurang tepat bila digunakan pada masyarakat yang memiliki kemampuan


baca rendah atau buta huruf,

kurang cepat mencapai sasaran, apabila dipakai sebagai satu-satunnya


teknik untuk menyampai pesan di daerah pedesaan dan

apabila tidak disiapkan secara seksama dan hati-hati justru akan


kehilangan arti maksud dan tujuannya.

Rachmat 1991 (dalam Syafrudin, 2008) media cetak mempunyai sifat satu arah artinya tidak ada
reaksi antara pesan-pesan komunikasi dan bersifat terbuka artinya ditujukan kepada publik yang
tidak terbatas dan anonim serta mempunyai publik yang secara geografi tersebar. Oleh karena itu
media cetak tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada pembacanya. Berkaitan dengan efek
dari media cetak akan sangat tergantung dari sasaran atau penggunaanya. Sebab efek tidak ada
seandainya sasaran atau pengguna tidak menyukai media tersebut, meskipun media itu sarat
dengan informasi dan pengetahuan.
Menurut Hanafi (1986) dalam Syafrudin, (2008) mengemukakan tiga faktor yang perlu
diperhatikan dalam meningkatkan keefektifan media cetak yaitu:

o dalam menyampaikan kode, pesan yang merupakan sekumpulan simpul


hendaknya disusun sedemikian rupa, sehingga bermakna bagi sasaran,

o isi pesan hendaknya merupakan materi/bahan yang dipilih dan

o wujud pesan adalah bentuk pesan yang dipilih sumber (komunikan).

Selanjutnya menurut Kelsey dan Hearne 1995 (dalamSyafrudin, 2008)

menyatakan bahwa untuk meningkatkan keefektifan media cetak disarankan agar media:

o menyajikan topik yang sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting dan
mendesak serta dapat diterapkan oleh masyarakat,

o menyajikan materi yang sesuai dengan masalah, minat dan tingkat pendidikan
pembaca,

o menghindari konsep yang sukar,

o menyusun fakta secara logis sehingga pembaca dapat mengikuti secara bertahap,

o menggunakan ilustrasi foto dan gambar yang sesuai.

Selain itu menurut Ban & Hawkins 1999 dalam Syafrudin (2008) menyatakan bahwa agar
publikasi terknis yang diterbitkan oleh dinas-dinas penyuluhan efektif bagi sasaran/penggunanya
media cetak tersebut harus dikemas dalam bentuk yang mudah dimengerti (comprehensive),
artinya dengan menggunakan bahasa yang sederhana, menyusun dan merangkaikan perbedaan
pendapat dengan jelas dan hal-hal pokok dinyatakan dengan singkat dan jelas

Setiap penyuluh dapat menggunakan beragam barang cetakan baik yang berupa gambar, tulisan
atau campuran dari keduannya dengan komposisi yang sama atau salah satu lebih dominan
sebagai alat peraga. Adapun barang-barang cetakan tersebut adalah :

1. Pamflet atau selebaran , yaitu barang cetakan yang berupa selebar kertas bergambar atau
bertulisan yang dibagi-bagikan oleh penyuluh secara langsung kepada sasarannya, disebarkan ke
jalan raya atau disebarkan dari udara melalui pesawat terbang atau helikopter. Alat peraga seperti
ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran dan minat sasarannya meskipun demikian, jika
berisi informasi yang lebih lengkap dapat dimanfaatkan oleh sasaran pada tahapan menilai dan
mencoba.

2. Leaflet atau Folder , sama hal nya dengan pamflet keduanya merupakan barang cetakan yang
juga dibagi-bagikan kepada sasaran penyuluhan. Bedanya adalah umumnya dibagikan langsung
oleh penyuluh, leaflet selembar kertas yang dilipat menjadi dua (4 halaman) sedangkan folder
dilipat menjadi 3 (6 halaman ) atau lebih, leaflet dan folder lebih banyak berisikan tulisan
daripada gambarnya dan keduanya ditujukan kepada sasaran untuk emepengaruhi pengrtahuan
dan keterampilannya pada tahapan minat, menilai dan mencoba.

3. Brosur atau booklet , merupakan barang cetakan yang berisikan gambar dan tulisan (lebih
dominan) yang berupa buku kecil setebal 10-25 halaman, dan paling banyak 50 halaman.
Booklet ini dimaksudkan untuk memepengaruhi pengetahuan dan keterampilan sasaran tetapi
pada tahapan menilai, mencoba dan menerapkan. Dalam penggunaan media cetak brosur sebagai
media pertanian ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
gaya bahasa, kata-kata dan istilah harus mudah dimengerti kalimatnya ringkas dan jelas
sesuai dengan tingkat kemampuan sasaran,

sebaiknya kata yang tertulis dilengkapi dengan gambar atau foto agar lebih jelas dan
mudah dimengerti,

tulisan atau materi yang disajikan harus bersifat nyata, baik, dan menguntungkan sesuai
dengan kebutuhan sasaran

harus mengandung daya penarik pembaca, kertas yang baik, berwarna, bergambar, atau
bentuknya menarik untuk dibaca (Syafrudin, 2008).

4. Placard dan poster , merupakan barang cetakan yang ukurannya relatif besar untuk ditempel
atau direntangkan di pinggir jalan. Berbeda dengan placard yang banyak berisiskan tulisan,
poster justru lebih banyak berisi gambar. Keduanya dimaksudkan untuk mempengaruhi
perasaan/sikap dan pengalaman pada tahapan sadar dan minat.

Flipcard atau peta singkap , adalah sekumpulan poster selebar kertas karton yang digabungkan
menjadi satu. Masing-masing berisikan pesan terpisah yang jika digabungkan akan merupakan
satu kesataun yang tidak terpisahkan yang ingin disampaikan secara utuh. Flipcard dimaksudkan
untuk mempengaruhi sikap, penegtahuan atau keterampilan. Akan tetapi, karena biasa digunakan
dalam pertemuan kelompok, alat peraga ini lebih efektif dan efisien untuk disediakan bagi
sasaran pada tahapan minat, menilai, mencoba.

5. Photo, merupakan alat peraga yang dimaksudkan untuk mengenalkan inovasi atau
menunjukkan bukti-bukti keberhasilan/keunggulan satu inovasi yang ditawarkan. Photo ini
dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan pengetahuan sasaran pada tahapan sadar, minat,
menilai.

6. Flanelgraph, merupakan alat peraga berbentuk potongan gambar atau tulisan yang
ditempelkan pada papan magnit atau kain flanel. Digunakan pada pertemuan kelompok untuk
memepengaruhi pengetahuan dan keterampilan sasaran pada tahapan minat, mencoba, menilai

Meskipun disajikan dalam bentuk dan cara yang berbeda semua lat peraga yang berupa barang
cetakan ini harus memuat pesan yang lengakap yang mudah dipahami oleh sasarannya. Oleh
sebab itu, baik gambar dan atau tulisan yang disampaikan harus komunikatif dan dengan tata
warna yang menarik perhatian.

Flipchart dan flanelgraph harus disampaikan dengan pendekatan langsung pada pertemuan
kelompok atau kunjungan dan selain barang cetakan tersebut disampaikan dengan pendekatan
tidaka langsung. Isi pesan ditulis sesuai dengan kemampuan daya serap pembaca, dengan bahasa
yang setingkat dengan pengertian mereka, dengan pilihan pesan yang diminati dan menggunakan
media yang mereka kenal dan menarik pesan. Karakteristik media cetak brosur (bahasa yang
mudah dipahami, sesuai kebutuhan, dan penyajian yang menarik) dapat diserab oleh sasaran
sangat dipengaruhi oleh faktor internal peternak yaitu pengetahuan, motivasi kerja, dan sikap.

Gambar yang diproyeksikan

Meskipun alat peraga ini dinamakan gambar yang terproyeksi, kadang-kadang juga banyak
berisikan tulisan seperti transparancy, slide dan film strip. Banyak dari alat peraga yang
terproyeksikan ini penggunaannya dengan pendekatan kelompok tetapi untuk movie fil
menggunakan pendekatan massal karena alat ini dapat menjangkau khalayak yang lebih besar.
Adapun gambar yang diproyeksikan tersebut adalah :

o Transparancy sheet , adalah lembaran mika bergambar dan atau bertulisan yang
diproyeksikan ke layar dengan menggunakan OHP. Alat peraga ini digunakan
didalam pertemuan kelompok di dalam ruangan terutama untuk memepengaruhi
penegtahuan dan keterampilan sasaran.

o Slide film , adalah suatu hasil karya photografi yang berupa film positif yang
dibingkai untuk diproyeksikan ke layar dengan menggunakan slide projector. Alat
peraga ini digunakan untuk mengenalkan, mendemontrasikan hasil-hasil yang
dicapai atau keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh oleh suatu inovasi, serta
menjelaskan cara kerja suatu peralatan yang ditawarkan. Sehingga, sangat efektif
untuk mempengaruhi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sasarannya pada
tahapan minat, menilai dan mencoba.

o Film strip , suatu hasil karya fotografi yang berupa film positif yang masing-
masing gambar tidak dipisahkan dan tidak dibingkai tetapi menjadi satu rangkaian
yang tidak terpisahkan dalam satu paket penyuluhan yang utuh. Alat peraga ini
digunkan dalam pertemuan kelompok untuk mempengaruhi sikap, pengetahuan
dan keterampilan sasaran pada tahapan minat, menilai dan mencoba.

o Movie film , adalah hasil karya fotografi dimana obyek yang diproyeksikan tidak
berujud gambar mati melainkan berupa gambar yang bergerak dan diisi dengan
suara sehingga benar-benar alami. Alat peraga ini digunakan di dalam pertemuan
umum, terutama untuk memepengaruhi sikap dan pengetahuan sasaran pada
tahapan sadar dan menilai serta juga dapat digunakan untuk pertemuan kelompok
bagi sasaran sdampai dengan tahapan mencoba.

o Video dan TV , adalah hasil karya fotografi yang jika diproyeksikan ke layar dapat
menghasilkan gambar bergerak dan bersuara dan tersimpan dalam bentuk kotak
kaset serta penyajiannya selalu dihubungkan dengan televisi sebagai layarnya.

Berdasar uraian diatas kecauali tranparancy sheet, seolah-olah seluruh alat peraga yang berupa
gambar ini dapat digunakan sendiri oleh sasaran penyuluhan tanpa didampingi sendiri oleh
peenyuluhnya. Akan tetapi, kehadiran penyuluh dalam penggunaan alat peraga ini sangat
diperlukan untuk memberikan penjelasan tentang pengertian dan tujuan pesan yang ingin
disampaikan.

Lambang grafika

Lambang grafika merupakan alat peraga yang berupa gambar dengan keterangan tertulis
seperlunya yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman sasaran dalam kegiatan
penyuluhan. Lambang grafika ini dapat disajian secara langsung (ditulis dan atau digambar pada
bidang tertentu, dan diletakkan pada bidang tertentu, dan diletakkan pada tempat-tempat yang
dapat dilihat dengan jelas oleh sasarannya)atau disajian secara tidak langsung (dengan
diproyeksikan).

Beberapa lambang grafika yang dimaksud adalah :

Grafik, yaitu hubungan antara dua perubah yang digambarkan dalam bentuk titik, garis atau
gambar-gambar tertentu yang mudah dipahami oleh sasarannya. Dalam berbagai kasus penyajian
grafik relatif lebih singkat dan lebih mudah dipahami dibanding jika disampaikan dalam bentuk
narasi.

Di dalam praktek dikenal beragam grafik, yaitu :


Grafik garis , baik berupa garis lurus, garis lengkung ataupun garis bergelombang. Jika
dalam satu gambar ingin disajikan banyak grafik yang menerangkan banyak data atau
gejala yang dapat dibanding-bandingkan sebaiknya ditampilakn atau diberi warna yang
ebrbeda dan mudah dibedakan.

Grafik batang , berupa gambar batang atau bidang segi empat mendatar atau tegak. Jika
dalam satu gambar ingin disajiakn banyak grafik yang ingin dibandingkan dapat
dilakukan dengan pemberian warna yang berbeda, luas batang yang berbeda atau ciri-ciri
tertentu yang berbeda pula.

Area graph atau solid graph , yaitu grafik yang disajikan berupa gambar atau bentuk-
bentuk tertentu sesuai dengan data yang ingin ditampilkan. Jika dalam satu gambar ingin
dibandingkan data yang berbeda dapat dilakukan dengan memberikan perbandingan luas
atau volume dari bentuk-bentuk yang disajikan.

Pie chart atau segmented curve, yaitu grafik yang disajikan dalam bentuk lingkaran yang
terbagi-bagi menurut perbandingan angka riil atau nilai prosentasenya.

Pictorial statistical graph, grafik yang disajikan berupa gambar atau bentuk-bentuk
tertentu sesuai dengan data yang ingin ditampilkan. Perbandingan nilai untuk masing-
masing data disajiakn dalam jumlah gambar yang berbeda yang memiliki satuan yang
sama.

Diagram, merupakan lambang grafik yang tidak dapat digunakan untuk menjelaskan
hubungan antar peubah tetapi hanya dapat digunakan untuk menjelaskan suatu benda atau
peralatan tertentu.

Bagan, schema atau chart, merupakan gambar dari hubungan antar bagian atau sub sistem
dari suatu sistem tertentu yang ingin dijelaskan. Ada beragam bagan atau schema, yaitu :

Pictorial chart , yaitu gambar dari suatu sistem tertentu yang dilengkapi rincian dari sub
sistem yang menyusunnya.

Tabula chart , merupakan chart yang digambarkan sebagai suatu tabel berisikan
keterangan tentang keadaan masing-masing bagian dari suatu sistem yang ingin
dijelaskan.

Ginealogical chart , yaitu gambaran tentang hubungan antar sub sistem dari suatu sietem
yang ingin dijelaskan, berdasarkan hubungan garis keturunannya.

Flow chart , yaitu gambaran tentang hubungan antar subsistem dari suatu sistem yang
ingin dijelaskan, berdasarkan alur kegiatan yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab
masing-masing sub sistem yang bersangkutan.

Organizational chart , yaitu gambaran tentang struktur organisasi yang menunjukkan


saling hubungan antar sub sistem dalam sistem yang ingin dijelaskan.

Progress chart, yaitu gambaran tingkat perekembangan yang ditunjukkan atau dialami
oleh masing-masing sub sistem dalam suatu sistem yang ingin dijelaskan.

Untuk menyajikan lambang grafika pada suatu tempat secara langsung tanpa proyektor dapat
dilakukan dengan beragam cara yaitu :

Pin-up chart , dilakukan dengan cara memaku atau menempelkan lembar grafika pada
tempat yang telah disediakanyang dinilai mudah diamati dengan jelas oleh sasaran.
Hinged-card chart , dilakukan dengan cara menempelkan atau melekatkan untuk
sementara pada sustau tempat yang telah disediakan.

Hidden chart , yang ditemapatkan pada suatu tempat tetapi ditutupi atau disembunyikan
dengan memberikan lapisan penutup tertentu (seperti pada album photo atau perangko).

Pemilihan Alat Peraga

Pemilihan alat peraga yang sesuai dengan kondisi masyarakat sasaran atau yang efektif dan
efisien adalah hal yang sangat penting karena akan membantu tercapainya tujuan penyuluhan
yaitu Meningkatkan efektifitas penyuluhan pertanian. Dengankata lain pemilihan alat peraga
yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasarannya yang akan memperlancar proses
belajar dalam penyuluhan atau terjadi perubahan perilaku pada diri sasarannya. Pengetahuan
penting tentang pemilihan alat peraga adalah sebagai berikut :

Tidak semua alat peraga selalu tersedia atau mudah disediakan oleh penyuluhnya pada
sembarang tempat dan waktu.

Alat peraga yang mahal tidak selalu merupakan jaminan sebagai alat peraga yang efektif
untuk tujuan perubahan perilaku tertentu.

Untuk tujuan perubahan perilaku tertentu, tersedia banyak alternatif alat peraga yang
dapat digunakan tetapi dengan tingkat efektivitas dan tingkat kemahalan yang berbeda.

Dalam pemilihan alat peraga ini juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat sasaran sehingga dengan begitu akan mempermudah proses belajar mengajarnya
karena sasaran merasa butuh alat peraga tersebut guna membantu mereka dalam memperoleh
informasi tentang pertanian. Oleh sebeb itu, sangat penting sekali memperhatikan sasaran
sebelum menentukan alat peraga yang akan digunakan.

Berkaitan dengan itu, Mardikanto (1985), mencoba memberikan acuan tentang pemilihan lat
peraga yaitu sebagai berikut :

ALAT PERAGA PERUBAHAN PERILAKU YANG DIINGINKAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

Benda Model specimen Contoh model Contoh model

Barang cetakan Poster Brosur Brosur

Placard Folder Flip-chart

Selebaran Flip-chart Flanel graph

Photo Leaflet Folder

Flanel graph Leaflet

Gambar yang Video &TV Tranparancy Video &TV


diproyeksikan
Movie film Slide film Slide Film

Film strip Film strip Film strip

Film slide Video&TV

Pendekatan Tidak langsung Langsung Langsung

Langsung Tidak langsung Tidak langsung

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kehutanan. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Penerbit Pusat


Penyuluhan Departemen Kehutanan Republik Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Pertanian
UNS Surakarta.

Hamalik, Oemar. 1990. Belajar dan Mengajar Ilmu Pertanian : Pendekatan Terpadu. CV. Maju
Mundur. Bandung

Rohman, Mokh Khayatul. 2008. diakses


dari www.rohman.tripod.com/lapangan/penyul.htmtanggal 10 maret 2008 pukul 09.21

Syafrudin. 2008. Media Cetak Brosur Dan Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhihttp://www.damandiri.or.id/file/syafrudinugmbab3.pdf. Diakses tgl 10 maret 2008
pukul 09.42

Anda mungkin juga menyukai