meningkatkan
produktivitas,
efisiensi
usaha,
pendapatan,
dan
didapatkan
dengan
adanya
hubungan
antara
petani
yang
mengerti apa yang dijelaskan oleh penyuluh disebabkan karena perutnya sakit,
berarti ini gangguan pada komunikan. Petani tidak dapat menerima materi dengan
jelas karena banyaknya kendaraan yang lalu lalang di jalan sebelah sehingga
menimbulkan suaran berisik, ini merupakan salurannya yang terganggu. Penyuluh
kurang antusias atau bersemangat dalam menyampaikan materi karena di rumah
sedang ada masalah, ini gangguan pada komunikator.
Selain faktor-faktor tersebut, terdapat juga beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi efektivitas sebuah komunikasi, baik faktor yang terjadi pada
pengirim pesan maupun pada penerima pesan. Ishak (1995:3) menjelaskan
diantaranya:
1. Kemampuan berkomunikasi dari penyampai pesan, seperti kemampuan
bertutur dan berbahasa dan kemampuan menulis. Sedanghkan faktor dari
penerima pesan diantaranya kemampuan untuk menerima dan menangkap
pesan seperti mendengar, melihat, dan menginterpretasikan pesan.
2. Sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima pesan dan
sebaliknya, misalnya, rasa benci, pandangan negatif, prasangka, merendahkan
satu diantara kedua belah pihak, sehingga akan menimbulkan kurangnya
respon terhadap isi pesan yang disampaikan.
3. Tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai pesan. Sumber pesan
yang kurang memahami informasi yang ingin dicapai akan mempengaruhi
gaya dan sikap dalam proses penyampai pesan. Sebaliknya, penerima pesan
yang kurang mempunyai pengalaman terhadap informasi yang disampaikan
tidak akan mampu mencerna informasi dengan baik.
4. Latar belakang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta penerima
pesan. Ketanggapan penerima pesan dalam merespon informasi tergantung
dari siapa dan oleh siapa pesan itu disampaikan.
Berdasarkan uraian di atas jelas tergambar bahwa media merupakan bagian
dari proses komunikasi. Baik buruknya sebuah komunikai ditunjang oleh
penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran yang dimaksud di atas
adalah media. Karena pada dasarnya penyuluhan adalan proses komunikasi, maka
4
media yang dimaksud adalah media penyuluhan. Dalam proses penyuluhan itu
terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya
merupakan isi dari suatu materi penyuluhan. Pesan-pesan tersebut disampaikan
oleh penyuluh kepada petani melalui suatu media dengan menggunakan metode
penyuluhan tertentu.
Dalam sistem penyuluhan, petani tidak hanya berperan sebagai komunikan
atau penerima pesan, tetapi juga berperan sebagai komunikator atau penyampai
pesan. Dalam kondisi seperti ini, maka terjadi apa yang disebut dengan
komunikasi dua arah (two way traffic communication), bahkan komunikasi dapat
juga berlangsung dengan banyak arah (multi way traffic communication). Dalam
bentuk komunikasi penyuluhan apapun, sangat dibutuhkan peran media untuk
lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan/kompetensi. Artinya,
proses penyuluhan tersebut akan terjadi apabila ada komunikasi antara penerima
pesan dengan sumber/penyalur pesan lewat media tersebut. Menurut Berlo
(1960), komunikasi tersebut akan efektif jika ditandai dengan adanya area of
experience atau daerah pengalaman yang sama antara penyalur pesan dengan
penerima pesan.
C. Media Penyuluhan Pertanian
1. Pengertian Media Penyuluhan Pertanian
Kata media berasal dari kata latin, perupakan bentuk jamak dari kata
medium. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau
pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk
jamak maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi
yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya
mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut:
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber
pesan (a source) dengan penerima pesan ( a receiver). Heinich mencotohkan
media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials),
komputer, dan struktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai
media penyuluhan jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka
mencapai tujuan penyuluhan. Heinich juga mengaitkan hubungan antara
media dengan pesan dan metode (methods).
Selain pengertian media seperti yang diuraikan di atas , masih terdapat
pengertian lain yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Seperti berikut ini:
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran (Schramm, 1977).
2. Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku,
film, video, slide, dan sebagainya. (Briggs, 1977).
3. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk
teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969)
Media penyuluhan selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur
peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya
(message/software). Dengan demikian perlu sekali anda camkan, media
penyuluhan memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang
6
terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi yang dibawanya
oleh media tersebut.
Perangkat lunak (software) adalah sarana atau peralatan yang
digunakan untuk menyajikan pesan/materi penyuluhan. Contohnya: Pesawat
Televisi yang tidak mengandung pesan/materi penyuluhan belum bisa disebut
media penyuluhan, itu hanya peralatan saja atau perangkat keras saja. Agar
dapat disebut sebagai media penyuluhan maka pesawat televisi tersebut harus
memngandung informasi atau pesan penyuluhan yang akan disampaikan. Ada
pengecualian, apabila anda misalnya saja menggunakan pesawat televisi
sebagai alat peraga untuk menerangkan tentang komponen-komponen yang
ada dalam pesawat televisi dan cara kerjanya, maka pesawat televisi yang
anda gunakan tersebut dapat berfungsi sebagai media pembelajaran.
Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a) media penyuluhan merupakan wadah dari pesan,
b) materi yang ingin disampaikan adalah pesan penyuluhan,
c) tujuan yang ingin dicapai ialah proses penyuluhan.
Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar
kemungkinan bagi petani untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang
dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan
ketrampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan penyuluhan. Pada awal
sejarah pembelajaran, media hanya merupakan alat bantu yang dipergunakan
oleh seorang guru untuk menerangkan pelajaran. Alat bantu yang mula-mula
digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa sarana yang dapat
memberikan pengalaman visual kepada siswa, antara lain untuk mendorong
motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan
mempertinggi
daya
serap
atau
retensi
belajar.
Kemudian
dengan
1. Lambang kata
2. Lambang visual
3. Gambar tetap, rekaman, dan radio.
4. Gambar hidup
5. Televisi
6. Pameran museum
7. Darmawisata
8. Percontohan
9. Pengalaman Dramatisasi
10. Pengalaman tiruan
11. Pengalaman Langsung.
Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut
pengalaman dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam
menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk pengalaman belajar. Pada
akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan media,
sehingga fungsi media selain sebagai alat bantu juga berfungsi sebagai
penyalur pesan. Kemudian dengan masuknya pengaruh teori tingkah laku dari
B.F. Skinner, mulai tahun 1960 tujuan belajar bergeser ke arah perubahan
tingkah laku, karena menurut teori ini membelajarkan orang adalah merubah
tingkah lakunya. Pembelajaran terprogram (pengajaran berprograma) adalah
merupakan produk dari aliran Skinner ini. Pada tahun 1965 pengaruh
pendekatan sistem mulai memasuki khasanah pendidikan dan pembelajaran.
Hal tersebut mendorong digunakannya media sebagai bagin integral dalam
proses
pembelajaran.
Perencanaan
dan
pengembangan
pembelajaran
teknologi
pendidikan.
Apabila
ditelaah
lebih
lanjut,
Penyuluhan
dikatakan
sebagai
sistem
karena
didalamnya
Pada
umumnya
hasil
belajar
siswa
dengan
kepada
sebagai
bahan
evaluasi
untuk
kegiatan
13
kelompok
padi. Petani
terus
Penyuluhan Pertanian.
Peragaan merupakan salah satu factor penting dalam mencapai
keberhasilan kegiatan penyuluhan pertanian. Media penyuluhan pertanian
yang bersifat verbalistis akan kurang berhasil. Peragaan berkaitan erat
dengan penginderaan, peranan pengeinderaan sangat penting dalam
proses belajar termasuk dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
Pendapat para ahli dan hasil penelitian sepertitersebut diatas
penting artinya alam kegiatan penyuluhan pertanian. Media harus
berperan pula sebagai peragaan petani belajar lebih efektif bila ia belajar
dengan melihat, mendengar dan sekaligus mengerjakannya (learning by
doing).
Sejalan dengan pandangan diatas, maka peranan media penyuluhan
pertanian sebagai peragaan dalam kegiatan penyuluhan pertanian sebagai
berikut :
a) Media Penyuluhan Pertanian Mempertinggi Efektivitas belajar
Media yang bermuatan peragaan dapat menarik perhatian,
memusatkan perhatian dan memberi kejelasan terhadap pesan yang
disampaikan, mempermudah untuk dimengerti dan kesannya bertahan
lama dalam ingatan.
b) Meningkatkan Interaksi Petani dengan Lingkungannya
Misalnya melalui media demonstrasi di lapangan petani belajar
langsung dari lingkungannnya dan hasilnya akan meyakinkan petani
terhadap pesan yang didemonstrasikan.
c) Memungkinkan Untuk Meningkatkan Keterampilan
Keterampilan hanya dapat dicapai melalui peragaan langsung
tentang langkah langkah kerja yang harus dilakukan. Petani harus
15
pada
kelompencapir.
Dalam
operrasional
di
lapangan,
mencoba
sesuatu
hal
ynag
baru
sehingga
mereka
ingin
mempraktikkannya. Teteapi dilain pihak bisa terjadi, hanya sampai pada tahap
,menyadari dan atau berniat. Dengan demikian, melihat kasus ini: penggunaan
kombinasi berbagai metode penyuluhan akan lebih efektif.
2. Tujuan dan Prinsip Metode Penyuluhan Pertanian
Tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah :
a. agar penyuluh pertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi
beberapa metode yang tepat dan berhasil guna,
b. agar
kegiatan
penyuluhan
pertanian
yang
dilaksanakan
untuk
yang
sama,
seperti
pada
pertemuan
di
lapangan,
2.
Rapat
3.
Demonstrasi
4.
Temu karya
5.
Temu lapang
6.
Sarasehan
7.
Perlombaan
8.
Pemutaran slide
9.
Rapat umum
2.
3.
4.
Penerbitan visua
5.
Pemutaran film
20
dia
lakukan
berdasarkan
pengertian-pengertian
yang
pemilihan
metoda
penyuluhan
pertanian,
pertimbangan
Saat
ini,
berdasarkan
Peraturan
Menteri
PAN
sarana
dan
biaya
didasarkan
atas
bagaimana
ketersediaanya sarana yang akan digunakan sebagai alat bantu dan alat peraga
penyuluhan pertanian. Sebagai contoh, disuatu daerah yang tidak ada listrik,
tentunya sulit melakukan penyuluhan dengan menggunakan OHP (over head
25
26
Sasaran:
- Golongan
umur,
jenis
kelamin,
tingkat
pendidikan
jumlah
penyuluh,
jumlah
penyuluh,
pengetahuan
dan
keterampilan penyuluhan
- Materi penyuluhan/pesan
- Sarana dan prasarana penyuluhan
- Biaya yang ada
pertanaman
- Perhubungan jalan, listrik dan telepon
- Kebijaksanaan pemerintah Pusat dan Daerah setempat setelah
dg
pendekatan
kelompok
dipergunakan
untuk
dapat
27
penyuluhan
pertanian
yang
ditentukan
harus
dapat
harus
dapat
penyuluhan
pertanian
yang
ditetapkan
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2012.Penggolongan, Pemilihan dan Jenis-Jenis Metode
Penyuluhan.http://penyuluhpi.blogspot.com/2012/03/penggolonganpemilihan-dan-jenisjenis.html.(online).Diakses tanggal 25 Maret 2013.
Anonymous.2012.Klasifikasi Metode Penyuluhan.
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/luht4230/klasifikasi.htm.(online).
Diakses tanggal 25 Maret 2013.
Anonymous.2012.Metode dan teknik Penyuluhan.
http://burhand182.wordpress.com/2012/06/28/metode-dan-teknikpenyuluhan/.(online).Diakses tanggal 25 Maret 2013.
Anonymous.2012.Metode Penyuluhan Pertanian.http://carabudidaya.com/metodepenyuluhan-pertanian/.(online).Diakses tanggal 25 Maret 2013.
Departemen Kehutanan. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Pusat
Penyuluhan Kehutanan Departeman Kehutanan dan Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Departemen Pertanian. 1995. Pedoman Pemilihan Metode Penyuluhan. Pertanian.
Pusat Penyuluhan Pertanian. Jakarta.
Husein,Ahmad.2011.Media Komunikasi Penyuluhan
Pertanian.http://mediakomunikasipenyuluhanpertanian.blogspot.com/20
11/01/metode-penyuluhan-komunikasi-pertanian.html.(online).Diakses
tanggal 25 Maret 2013.
Lucky.2012.Landasan Dasar Media dan Metode Penyuluhan.
http://luckycuekzz.blogspot.com/2012/08/landasan-dasar-metode-danmedia.html.(online).Diakses tanggal 25 Maret 2013.
Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Totok Mardikanto. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Tarya Kusnadi. 1999. Teknik Penyuluhan Pertanian. Modul. Universitas Terbuka.
Jakarta
Wiriaatmadja, Soekandar M.A. 1977. Pokok-Pokok Penyuluhan Pertanian. Jakarta:
CV Yasaguna.
29