Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pasar Klewer Blok N10/11, Jl. DR.

Radjiman No.5A, Gajahan, Ps kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. 57155.

B. Jenis dan Strategi Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yeng menitik

beratkan pada kedalaman data (kualitas) sehingga peneliti dapat menggali

lebih dalam mengenai objek yang diteliti. Penelitian sebagai prosedur peneliti

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moeleong, 2005: 5). Dalam

penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara,

observasi, dan dokumentasi, penelitian kualitatif digunakan karena fenomena

hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi tanpa menggunakan analisis

statistik.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.

Penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan laporan

berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Penelitian yang bersifat

deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik

populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

46
47

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data penelitian ini merupakan data kualitatif yang diperoleh dari

lokasi penelitian, dan aktivitas subjek penelitian. Sumber selebihnya adalah

tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, 2014:157).

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif kualitatif.

Dalam definisi Creswell, proses penelitian kualitatif mencakup membuat

pertanyaan penelitian dan prosedur yang masih bersifat sementara,

mengumpulkan data pada setting partisipan, analisis data secara induktif, dan

membangun data yang parsial kedalam tema dan selanjutnya memberikan

interpretasi terhadap makna suatu data. (Sugiyono, 2013:347). Adapun sumber

data yang digunakan yaitu:

1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang berupa fakta atau kaeterangan yang

diperoleh secara langsung dari sumber data untuk tujuan penelitian

sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil yang sebenarnya dari objek

yang diteliti. Data primer merupakan sumber data utama, yang berupa

tindakan-tindakan dan kata-kata dari pihak yang dilibatkan dengan objek

yang diteliti (Moeleong, 2005: 112). Data primer yang diperoleh langsung

dari pemilik Batik Agung Mbak Wid pedagang di Pasar Klewer.

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah keterangan atau pengetahuan yang secara

tidak langsung diperoleh dari bahan bacaan yang diperoleh melalui studi
48

kepustakaan, dokumentasi, buku, arsip tertulis yang berhubungan dengan

objek yang akan diteliti pada penelitian ini. Sumber data sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dokumen (Sugiyono,

2015: 187). Sumber data sekunder ini akan mempermudah peneliti untuk

mengumpulkan data-data dan menganalisis hasil dari peneliti ini yang

nantinya dapat memperkuat temuan dan menghasilkan penelitian yang

mempunyai tingkat validitas yang tinggi.

D. Teknik Cuplikan

Teknik cuplikan sangat dibutuhkan dalam setiap penelitian karena

terdapat suatu kemungkinan adanya keterbatasan yang muncul seperti dalam

hal waktu, tenaga dan biaya. Sehingga dalam menentukan sumber data,

peneliti harus memutuskan siapa dan berapa jumlah narasumber yang

diperlukan, apa dan dimana aktivitas serta dokumen apa saja yang akan dikaji

sebagai sumber informasi utama. Keputusan ini didasarkan teknik cuplikan

yang dipandang sesuai dengan kondisi pada saat penelitian.

Teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi

pemusatan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi (Sutopo, H.B

2002:55). Cuplikan diambil untuk mewakili informasi dengan kelengkapan

dan kedalaman yang tidak tergantung pada jumlah informan. Teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling atau

sampling bertujuan.
49

Purposive sampling yaitu teknik mendapatkan sampel dengan memilih

individu-individu yang dianggap mengetahui informasi, mengetahui

permasalahan secara mendalam serta dapat dipercaya untuk menjadi sumber

data (Goetz Le Compte dalam H.B. Sutopo, 2002:185). Purposive sampling

adalah pemilihan Informan yang dipandang paling kuat sehingga terdapat

kemungkinan pilihan Informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan

dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Sutopo, H.B 2002:185).

Dalam penelitian ini, pemilihan informan menggunakan teknik

purposive sampling dimana informan yang dipilih dianggap mengetahui dan

dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang memiliki kebenaran dan

pengetahuan yang mendalam. Dengan teknik purposive sampling, peneliti

tidak menjadikan semua masyarakat sebagai informan, tetapi peneliti memilih

informan yang dipandang mengetahui dan cukup memahami tentang strategi

komunikasi pemasaran Batik Agung Mbak Wid dan konsumennya, informan

dalam penelitian yakni Bapak Agung selaku pemilik Batik Agung Mbak Wid,

Bapak Mulyana Azhari selaku pelanggan lama Batik Agung Mbak Wid,

Nianda Ryehan dan Nurul Hasanah selaku pelanggan baru Batik Agung Mbak

Wid, informan-informan ini dirasa mampu untuk diajak bekerjasama dan

bersedia untuk diwawancarai serta dapat bersikap terbuka dalam menjawab

semua pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.


50

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan

data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya, kerena tujuan utama

dari penelitian adalah mendapatkan data mengenai Strategi Komunikasi

Pemasaran Batik Agung Mbak Wid di Pasar Klewer selama wabah Covid-19.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:

1. Obeservasi

Obesevasi merupakan dasar dari semua ilmu pengetahuan. Para

ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan dari data, yaitu fakta mengenai

dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Nasution, 1998).

Pengumpulan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat

terjadinya peristiwa, sehingga observer berada bersama dengan objek yang

diteliti. Observasi dapat dilakukan dengan partisipatif maupun non

partisipatif (Nana Syaodih, 2005).

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi

non parsitipatif. Dalam hal ini peneliti datang ke Toko Batik Agung Mbak

Wid yang menjadi tempat kegiatan pemasaran Batik Agung Mbak Wid,

peneliti mengamati dan melihat langsung kegiatan yang dilakukan tetapi

tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Melalui teknik ini peneliti dapat

mengamati bagaimana strategi komunikasi pemasaran Batik Agung Mbak

Wid dan kepuasan konsumen.


51

2. Wawancara (interview)

Wawancara merupakan proses komunikasi atau interaksi untuk

mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan

informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi

seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa harus bertatap muka

yakni dengan media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara

merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam

tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Pada

penelitian ini wawancara ditujukan kepada owner Butik Agung Mbak Wid

yang bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang

digunakan dan mendapatkan jawaban dari Bapak Mulyana Azhari, Nianda

Ryehan dan Nurul Hasanah selaku pelanggan dari Batik Agung Mbak Wid

mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Batik

Agung Mbak Wid.

3. Dokumentasi 

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film, sedangkan

record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau

lembaga utuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan

akunting (Moeleong, Lexy. 2002). Dokumentasi diperlukan guna

melengkapi hal-hal yang dirasa belum cukup dalam data-data yang telah

diperoleh melalui pengumpulan lewat dokumen atau catatan yang ada dan

dianggap relevan dengan rumusan masalah yang diteliti.


52

F. Teknik Uji Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan salah satu bagian yang sangat penting

didalam penelitian kualitatif, untuk mengetahui derajat kepercayan dari hasil

penelitian yang dilakukan. Apabila peneliti melaksanakan pemeriksaan

terhadap keabsahan data secara cermat dengan teknik yang tepat dapat

diperoleh hasil penelitian yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan

dari berbagi segi.

Untuk mendapatkan validitas data dalam penelitian ini peneliti

menggunakan teknik Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data. Triangulasi

adaalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu (Moleong, 2014:330).

Dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan Triangulasi sumber data

dalam menggali kebenaran informan melalui berbagai metode dan sumber

dalam mengumpulkan data. Selain melalui wawancara dalam mengumpulkan

data penelitian, peneliti juga menggunakan observasi terlibat (participant

observation), dokumen tertulis, dan gambar atau foto. Masing-masing cara ini

dapat menghasilkan bukti atau data yang berbeda dan menghasilkan

pandangan (insight) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat dirumuskan
53

hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Lexy J. Moeleong, 2002).

Teknik analisis data yang dilakukan menggunakan teknik analisis data yang

dikemukakan oleh miles dan Huberman yaitu dalam penelitian kualitatif

memungkinkan dilakukan analisis data ketika peneliti berada di lapangan

ataupun sudah kembali. Dalam penelitian ini analisis data telah dilakukan

bersamaan dengan proses pengumpulan data. Alur analisis mengikuti model

analisis interaktif (Miles dan Huberman, 1984:23). Proses analisis ini

dilakukan melalui 4 tahap , yaitu:

1. Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data merupakan bagian penting dalam

suatu penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang

bersifat interaktif menggunakan metode wawancara, observasi, dan

dokumentasi.

2. Reduksi Data

Selanjutnya sesudah data terkumpul dibuat reduksi data, untuk

menentukan data yang relevan dan mempunyai makna, memfokuskan data

yang mengarah pada pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau

untuk menjawab pertanyaan penelitian.

3. Penyajian Data

Penyajian data bisa berbentuk tulisan, gambar, table dan grafik.

Tujuan penyajian data untuk menggabungkan informasi sehingga bisa

memberikan gambaran terhadap keadaan yang terjadi.

4. Penarikan Kesimpulan
54

Penarikan kesimpulan dilakukan selama berlangsungnya

penelitian, seperti halnya proses reduksi data, sesudah data telah terkumpul

memadai maka akan dapat diperoleh kesimpulan sementara, dan sesudah

data benar-benar lengkap maka dapat diperoleh kesimpulan akhir. Mulai

dari awal penelitian, peneliti selalu ingin berusaha menemukan makna data

yang terkumpul dan diverifikasi sehingga makna data lebih lanjut dapat

diuji validitasnya dan kesimpulan menjadi lebih kuat.

Anda mungkin juga menyukai