NOMOR : ……………………
ANTARA
……………………………………………………………
DENGAN
…………………………………………..
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
Pihak PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat
untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian pekerjaan jasa pemeliharaan Gedung
dan Halaman Kantor untuk keperluan Kantor ……… dengan ketentuan dan syarat-
syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini :
Pasal 1
DASAR PERJANJIAN
Pengumuman
Nomor : ………………………………….
Tanggal : ………………………………….
Tentang : Pengumuman Pemenang Pelelangan
Pasal 2
TUGAS DAN KEWAJIBAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima serta
bersedia melaksanakan tugas tersebut dan oleh karenanya menjadi kewajiban yang harus
dipenuhi sesuai dengan dan oleh karenanya menjadi kewajiban yang harus dipenuhi sesuai
dengan dan berpedoman pada :
Seluruh dokumen seperti tersebut pada pasal (2) butir (1) sampai dengan (8) bagian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Pasal 3
TUGAS DAN KEWAJIBAN
Tugas yang dimaksud dalam Pasal (2), adalah Pengadaan Pekerjaan Jasa Pemeliharaan
Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor ……………….., uraian pekerjaan sesuai dengan yang
tercantum dalam lampiran surat perjanjian ini, dengan ketentuan sebagai berikut :
PIHAK KEDUA menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan
Halaman Kantor, seperti yang tercantum dalam Surat Perintah Mulai Kerja Nomor.
………………………………. ,tanggal …………….., beserta lampirannya.
PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan tersebut dengan hasil yang baik dan benar sesuai dengan isi
dalam lampiran perjanjian ini.
Pasal 4
HARGA PEKERJAAN
Harga Borongan dari pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal (3) Surat Perjanjian ini adalah
sebesar Rp…………………..,- (……………………………….. ……………………………) sudah termasuk
Pajak-pajak.
Harga Pekerjaan tersebut pada ayat (1) Pasal ini sudah termasuk keuntungan untuk perusahaan ini, Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak-pajak lainnya serta semua biaya yang timbul dalam proses
pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
Pasal 5
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran Harga Pekerjaan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yaitu PT/CV/Firma/Kop.
………………………………,yang mempunyai Rekening : No.……………… pada Bank
……………………………………………., sebagaimana dimaksud dalam Pasal (4) Surat Perjanjian ini,
ditetapkan sebagai berikut :
Pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan setiap bulan yaitu Rp………………….. :
12 Bulan = Rp. ………….,- (…………………….. …………………………………………..) setelah Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan ditandatangani oleh Tim Penerima Barang/Jasa.
Pembayaran Hasil Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor yang diterima
oleh PIHAK KEDUA, akan dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kas
Daerah ………….
Semua Pajak-pajak yang timbul akibat dari Surat Perjanjian ini menjadi tanggungan PIHAK KEDUA
sepenuhnya.
Pasal 6
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Pengadaan Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor sebagaimana dimaksud
dalam Pasal (3) Surat Perjanjian ini harus diselesaikan oleh PIHAK KEDUA dalam jangka waktu
365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja Nomor.
………………., beserta lampirannya, tanggal ………………….., diterbitkan atau sampai dengan
tanggal 31 Desember ………..
Pasal 7
PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN
Untuk setiap penyerahan hasil pekerjaan setiap bulan harus dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan.
Tempat penyerahan dan pelaksanaan seluruh pekerjaan dilaksanakan di tempat PIHAK PERTAMA, yaitu di
……………………………………………………………..
Pasal 8
SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA setiap hari melakukan kelalaian/tidak melakukan kewajiban seperti
tersebut dalam pasal (1) surat perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi denda
sebesar 1 o/oo (satu permil) atau sebesar–besarnya 5% dari harga keseluruhan yang diterima
dari PIHAK PERTAMA seperti tersebut dalam Pasal (4) surat perjanjian ini.
Pasal 9
KENAIKAN HARGA
Pada dasarnya PIHAK KEDUA tidak berhak menuntut kenaikan harga, kecuali apabila terjadi
kebijaksanaan Pemerintah dibidang moneter yang secara langsung mempengaruhi Harga
Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (4) Surat Perjanjian ini.
Apabila terjadi kebijaksanaan Pemerintah dibidang Moneter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal
ini, PIHAK KEDUA dapat mengajukan kenaikan Harga dengan ketentuan bahwa PIHAK KEDUA
tidak diijinkan meminta keuntungan tambahan atas kenaikan harga tersebut.
Besarnya kenaikan Harga yang dapat diajukan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
Pasal ini, akan disesuaikan dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
Pasal 10
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Dalam hal terjadi keadaan memaksa (force majeure), PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender, terhitung
sejak keadaan memaksa (force majuere) tersebut terjadi.
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (for majeure) antara lain adalah : gempa bumi, kebakaran,
perang, hura-hara, pemogokan dan Kebijaksanaan Pemerintah dibidang Moneter, yang
semuanya berkaitan langsung dan mempengaruhi terhadap pelaksanaan pekerjaan.
Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan persetujuan atau penolakan
secara tertulis mengenai keadaan memaksa (force majeure) tersebut dalam jangka waktu 3
(tiga) hari kerja terhitung sejak diterimanya pemberitahuan dari PIHAK KEDUA.
Apabila keadaan memaksa (force majeure) ditolak oleh PIHAK PERTAMA, maka berlaku ketentuan-
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (8) Surat Perjanjian ini.
Pasal 11
JAMINAN PELAKSANAAN
Sebelum kedua belah pihak menandatangani Surat Perjanjian ini, PIHAK KEDUA wajib menyerahkan
Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari Harga Borongan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal (4) Surat Perjanjian Pemborongan ini, atau sebesar Rp. ………………, (…….
………………………….. ……………………) yang dikeluarkan oleh Bank Umum atau Perusahaan
Asuransi Kerugian, dan bermasa lakunya sekurang-kurangnya 365 (tiga ratus enam puluh lima)
hari kalender terhitung sejak tanggal penandatanganan Surat Perjanjian ini atau sekurang-
kurangnya sampai dengan tanggal …………………..
Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan kepada PIHAK KEDUA setelah Surat Perjanjian Pemborongan ini
berakhir atau setelah kedua belah pihak memenuhi segala kewajibannya.
PIHAK KEDUA tidak memenuhi segala kewajiban dalam jangka waktu sebagaimana
ditentukan dalam Surat Perjanjian ini.
Pasasl 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak sebagai akibat dari pelaksanaan
Surat perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk
menyelesaikannya dengan cara musyawarah dan mufakat.
Apabila dengan cara musyawarah dan mufakat perselisihan tersebut belum dapat
diselesaikan, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui
pengadilan.
Pasal 13
DOMISILI HUKUM
Untuk melaksanakan Surat Perjanjian ini, kedua belah pihak sepakat memilih Domisili Hukum
yang tetap dan tidak berubah di Kantor Pengadilan Negeri ……………….
Pasal 14
PENUTUP
Demikian Surat Perjanjian Pekerjaan Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor ini,
dibuat 2 (dua) rangkap diantaranya bermaterai cukup dan masing-masing merupakan Asli serta
mempunyai kekuatan Hukum yang sama dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di
……………………………………………………………………………... ……………………………. Pada hari,
tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut di atas.
…………………………. ………………………….
NIP.
…………………………. ………………………….
Jabatan NIP.
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Dengan ini PIHAK PERTAMA memerintahkan kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan
pekerjaan pengadaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman
Kantor ..............., dengan ketentuan sebagai berikut :
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini untuk dilaksanakan secara baik dengan penuh
tanggung jawab. Ketentuan/persyaratan lainnya akan dituangkan dalam Surat
Perjanjian Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor.
Tempat/tgl..............
…………
Yang Menerima Perintah, Yang Memberi Perintah,
PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,
…………………………….. Pejabat Pembuat
Komitmen
……………………………..
…………………………. ………………………….
Ketua NIP.
…………………………. ………………………….
NIP.
Nomor : ……………………..
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Komputer/PC untuk
keperluan Kantor ………………………Tahun Anggaran 200… dengan nilai Kontrak yang
telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan setuju untuk
melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia,
dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dibawah ini.
Pasal 1
Tugas /Lingkup Pekerjaan
PIHAK KESATU memberikan tugas Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas/ pekerjaan dari PIHAK KESATU berupa Pekerjaan Pengadaan
Komputer/PC sebanyak 3 (tiga) unit pada …………………………………...
……………………… Tahun Anggaran …….. seperti tertera pada Surat Keputusan
Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ) Nomor : ………………. Tanggal
…………………….
Pasal 2
Ketentuan Dan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Tersebut dalam Pasal 1 harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, berdasarkan.
Pasal 3
Itikad Baik
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak;
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur
tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Jika selama Kontrak salah
satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.
Pasal 4
Syarat-syarat Umum
Yang dimaksud dengan PIHAK KESATU adalah Pihak Pemberi Pekerjaan, dalam hal ini
Pejabat Pembuat Komitment ………………………………….. Tahun Anggaran
………………..
Yang dimaksud dengan PIHAK KEDUA adalah Pelaksana Pekerjaan, dalam hal ini adalah
…(sebutkan nama orangnya) ……………………….. yang bertindak untuk dan atas
nama Direktur PT. ……………………………………,
PIHAK KEDUA menjamin dan melindungi PIHAK KESATU dari segala tuntutan atau klaim
dari pihak manapun apabila terjadi pelanggaran hak paten, hak cipta dan merk.
Pasal 5
Persyaratan Teknis Pekerjaan
Perincian dari nama, Mutu, jenis, volume dan spesifikasi teknis Pengadaan
Komputer/PC pada …………………………………………………… Tahun Anggaran ……..
adalah sebagaimana yang diminta oleh PIHAK KESATU seperti dalam Dokumen
Kontrak Pengadaan dan tertera dalam Keputusan Penetapan Penyedia Barang Nomor
…………………………….. tanggal …………………… yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Kontrak Perjanjian ini.
Pasal 6
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Seluruh pelaksanaan pekerjaan seperti yang dimaksud dalam Pasal 1 tersebut diatas,
harus 100% selesai dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
terhitung sejak tanggal Kontrak diterbitkan dan seluruh pekerjaan harus selesai dan
diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU paling lambat tanggal
………………
Pasal 7
Pengawasan dan Pemeriksaan Pekerjaan
PIHAK KEDUA harus mengetahui segala petunjuk teknis dan pengarahan serta
perintah dari Panitia Pemeriksa/Penguji seperti tersebut pada ayat 1 diatas.
Pasal 8
Harga Kontrak Pekerjaan
Harga Borongan /kontrak pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Kontrak Perjanjian adalah
sebesar Rp. ……………………………………………………………………. ………………………..)
termasuk biaya pengiriman (transportasi) serta perhitungan – perhitungan pajak sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dibebankan pada anggaran DIPA No.
………… tanggal 31 Desember…… Tahun Anggaran ………
Pasal 9
Tata Cara Pembayaran dan Syarat-syarat
Pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dapat dilakukan sekaligus 100% dari
nilai kontrak yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan
dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU, dengan terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan/pengujian oleh Panitia Pemeriksa /Penguji yang dibuktikan dengan
Berita Acara Pemeriksaan/Pengujian.
Setelah Kontrak ditandatangani oleh para pihak, PIHAK KEDUA dapat mengajukan
permintaan uang muka setinggi – tingginya 20% (dua puluh persen) dari nilai
kontrak.
Pembayaran uang muka dilakukan setelah PIHAK KEDUA menyerahkan Surat Jaminan
Uang Muka sesuai dengan ketentuan pasal 10 Surat Perjanjian Pemborongan ini.
Pasal 10
Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Uang Muka
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA, telah menyerahkan jaminan
pelaksanaan Pekerjaan pada PIHAK KESATU sebesar 5% x Rp. ……………………=
Rp. ………………, (…………………. …………………………………………………………)
dalam bentuk Surat Jaminan Pelaksanaan. Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan
tersebut diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU paling lambat 14
(empat belas) hari kalender sejak penandatanganan Kontrak Perjanjian oleh
kedua belah Pihak dan dikembalikan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA
setelah waktu penyerahan pekerjaan, dan pekerjaan secara keseluruhan telah
selesai 100%. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan adalah sampai dengan tanggal
…………………
Jaminan Uang Muka adalah jaminan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
KESATU dalam rangka pengambilan uang muka dengan nilai sekurang-kurangnya
20% dari nilai kontrak.
Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Uang Muka, harus dikeluarkan oleh Bank Umum.
Apabila PIHAK KEDUA gagal melaksanakan Kontrak, maka jaminan –jaminan yang
diserahkan kepada PIHAK KESATU disita oleh PIHAK KESATU untuk dicairkan dan
disetorkan ke Kas Negara.
Jaminan Uang Muka akan dikembalikan oleh PIHAK KESATU setelah pengembalian uang
muka dilunasi oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 11
Sanksi dan Denda
Jika Pihak kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan
jangka waktu pelaksanaan yang tercantum pada Pasal 6 Surat perjanjian
Pemborongan ini, maka untuk setiap hari keterlambatan, PIHAK KEDUA wajib
membayar “denda keterlambatan” sebesar 1 o/oo (satu permil) dari nilai
pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan.
Pelaksanaan Pekerjaan dimaksud pada pasal 1 Kontrak Perjanjian ini adalah di Kantor
…………………………………………………………………. …………………………….).
Dalam rangka pelaksanaan kontrak perjanjian ini, PIHAK KEDUA menyediakan alat
transportasi untuk pengiriman/pengangkutan barang yang dipesan oleh PIHAK
KESATU.
Segala biaya transportasi yang dikeluarkan menjadi beban PIHAK KEDUA dan sudah
termasuk dalam biaya kontrak.
Pasal 15
Pemutusan Hubungan Kerja
1). PIHAK KEDUA dalam 1 (satu) minggu terhitung kontrak perjanjian ini, tidak
atau belum mulai melaksanakan pekerjaan sebagaimana diatur dalam
pasal 1 Surat Perjanjian ini.
2). PIHAK KEDUA secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja
memperlambat penyelesaian pekerjaan sebagai diatur dalam Pasal 6 Surat
Perjanjian ini.
3). PIHAK KEDUA memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau
dapat merugikan PIHAK KESATU, sehubungan dengan pekerjaan ini.
Jika terjadi Pemutusan perjanjian secara sepihak oleh PIHAK KESATU sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, PIHAK KESATU dapat menunjuk perusahaan lain
atas kehendak dan berdasarkan pilihannya sendiri untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut, PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK KESATU
semua arsip dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak perjanjian
ini.
Dalam hal demikian, maka Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana
termaksud dalam Pasal 10 Kontrak Perjanjian ini menjadi milik negara. Jaminan
tersebut akan dicairkan oleh PIHAK KESATU dan diperhitungkan dengan
presentasi pekerjaan yang telah diselesaikan oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA tidak berhak menuntut rugi kepada PIHAK KESATU.
Pasal 16
Penyelesaian Perselisihan
Pasal 17
Bahasa dan Hukum
Dalam rangka pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA
bersepakat bahwa bahasa yang akan digunakan adalah Bahasa Indonesia dan Hukum
yang digunakan adalah Hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
Pasal 18
Perpajakan
Harga Kontrak Pekerjaan seperti dimaksud dalam Pasal 8 perjanjian ini sudah termasuk
pajak-pajak yang berlaku.
Pasal 19
Korespondensi
Dalam rangka pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA
bersepakat bahwa demi kelancaran pekerjaan dapat dilakukan korespondensi diantara
kedua belah pihak baik melalui surat, fax maupun telepon, dengan alamat seperti
tertera pada pembukaan Kontrak Perjanjian ini.
Pasal 20
Kenaikan Harga
Untuk pelaksanaan Kontrak perjanjian ini tidak ada kenaikan harga (claim) kecuali
pemerintah secara Khusus mengaturnya.
Pasal 21
Keadaan kahar
Yang dimaksud dengan keadaan kahar adalah suatu keadaan/kejadian diluar
kekuasaan atau kemampuan kedua belah pihak, keadaan dimaksud adalah ;
Peperangan
Kerusuhan
Revolusi
Bencana alam; banjir, gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, wabah
penyakit, angin topan.
Pemogokan nasional
Kebakaran
Gangguan industri lainnya.
2. Dalam hal terjadi keadaan kahar PIHAK KEDUA memberitahukan kepada PIHAK
KESATU dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak terjadinya keadaan
Kahar, dilampauinya jangka waktu tersebut hilangnya hak PIHAK KEDUA untuk
menunjukkan keadaan – keadaan kahar dan hak untuk menuntut akibat keadaan
kahar, dan PIHAK KESATU akan menyelesaikan berdasarkan perundang-
undangan yang berlaku
Pasal 22
Pengawasan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
PIHAK KEDUA harus mematuhi segala petunjuk teknis dan pengarahan serta perintah dari
Panitia /penguji.
Pasal 23
Amandemen Kontrak
Pasal 24
Ketentuan Tambahan
Apabila ada perubahan dalam hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini
akan diatur kemudian secara musyawarah oleh kedua belah pihak akan
mencantumkan dalam addendum/amandemen yang merupakan satu kesatuan
yang tak terpisahkan dalam perjanjian ini.
Jika Terdapat kekeliruan atau kekurangan dalam surat perjanjian ini dapat
diadakan perbaikan atau peninjauan kembali oleh kedua belah pihak.
Pasal 25
Lampiran-lampiran
Pasal 26
Penutup
Surat Perjanjian Kontrak ini dibuat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak di Jakarta pada hari, tanggal, bulan dan tahun
sebagaimana tersebut diatas, dalam rangkap 6 (enam) dan 2 (dua) eksemplar
dibubuhi materai secukupnya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
…………………….. ……………………..
…………………………… ……………………………
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : ......... /I/......./200...
Surat Perintah Kerja ini dibuat rangkap 8 (delapan) dan berlaku syah setelah ditanda
tangani oleh kedua belah pihak dan bermaterai secukupnya.
……………………………. …………………………….
Direktur NIP.
Jumlah harga tersebut akan dibayar dari Anggaran Dana Kegiatan ………. DIPA No
………………………………………………., Tahun Anggaran 2004.
Segala sesuatu yang belum diatur /tercantum dalam ketentuan ini berlaku ketentuan
umum yang lazim dipakai dalam perjanjian /kontrak.
Dalam hal ini apabila terjadi perselisihan maka kedua belah pihak akan memilih tempat
yang sama dan syah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Jakarta.
Sanksi/denda akan dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu perseribu) per hari dari nilai
pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan penyerahan pekerjaan dari jumlah
harga (Nilai Kontrak).
……………………………. …………………………….
Direktur NIP.
……………………………………………....................................
.........
…………………………………. ………………………………….
………………………. ……………………….
Nomor : ..................................
Tentang
PEKERJAAN
PEMELIHARAAN SUMBER AIR BERSIH KAPASITAS SEDANG
………………………………………………………………………………..
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pemeliharaan Sumber Air Bersih
Kapasitas Sedang keperluan Kantor ………………………Tahun Anggaran 200… dengan
nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan
setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam
pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN KEWAJIBAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut sesuai dengan syarat-syarat yang telah dibehrikan oleh PIHAK PERTAMA
untuk melaksanakan :
PIHAK KEDUA dalam mengajukan termijn atas prestasi yang dicapai diwajibkan
untuk membuat daftar prestasi pekerjaan dan PIHAK PERTAMA akan membuatkan
Berita Acara Pekerjaan.
Untuk prestasi pekerjaan 100% dinyatakan dengan Berita Acara Pemeriksaan oleh
Panitia Pemeriksa / Penguji Barang dalam bentuk Berita Acara Penyerahan I.
Pasal 2
HARGA
Harga tersebut adalah tetap tidak berubah (Fixed Price) termasuk pajak sesuai
ketentuan yang berlaku.
PIHAK KEDUA tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun
juga yang berhubungan dengan pelaksanaan Surat Perjanjian ini kecuali atas
persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 3
WAKTU PELAKSANAAN
Pasal 5
DENDA KETERLAMBATAN
Pasal 6
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Dalam hal terjadinya force majeure PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara
tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya dalam jangka waktu empat
belas (14) hari kalender terhitung sejak kejadian dimaksud.
Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini PIHAK KEDUA
tidak memberitahukan kejadian force majeure tersebut kepada PIHAK PERTAMA,
maka keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal
1 Surat Perjanjian ini dianggap bukan force majeure.
Dalam pemberitahuan kejadian force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat dua
pasal ini harus disertai dengan keterangan dari yang berwenang mengenai
peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus mengajukan permohonan
perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak
diterimanya permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam
ayat 4 pasal ini akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai permohonan
dimaksud kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Jika Terjadi perselisihan pendapat dalam rangka pelaksanaan Surat Perjanjian ini kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan dengan cara musyawarah.
Kedua belah pihak sepakat untuk memilih tempat kedudukan yang syah dan tidak
berubah di Kantor Pengadilan Negeri …………..
Pasal 8
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) rangkap asli dan 4 (empat)
rangkap copy yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah dibubuhi materai
yang cukup dan ditanda tangani di ……………………. Pada hari, tanggal, bulan, dan
tahun tersebut diatas.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Lampiran :
I. Pekerjaan Persiapan
1. Pembongkaran saluran lama 42 M
2. Pengangkutan dan pembuangan 1 Ls
puing
II Pekerjaann Pemasangan
.
1. Pemasangan alas / dasar saluran, 84 M2
bahan plastik
2. Pemasangan coran beton bertulang
dengan
rangka besi behel 8 mm - 15 cm ,
Perbandingan coran 1 : 2 : 3 M2
3. Pemasangan kolom bertulang
dengan rangka
besi behel 8 mm - 15 cm ,
Perbandingan coran 1 : 2 : 3 6.6 M
4. Pemasangan grill besi siku-siku 4 x 4 50 M2
@ 45 cm
TOTAL
Terbilang : PAJAK
10%
TOTAL
Tentang
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Inventaris Kantor untuk
keperluan Kantor ………………………Tahun Anggaran 200… dengan syarat-syarat
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Tugas/kewajiban dan ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA adalah melaksanakan pekerjaan pengadaan Barang Inventaris Kantor berupa
Meja Kerja Kayu dan Kursi Besi /Metal pada Kantor ……………………. adalah sebagai
berikut :
2 buah
Pengadaan Kursi Kerja Besi / Metal
03 Merek : Donati
. Type : DO 10
Bahan Sarung : Oskar
Sandaran Kepala : Standari
Sandaran Tangan : Kiri - Kanan
Roda dan Kaki : 5 buah
Syatem : Hydraulik
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 3
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Barang Inventaris Kantor Berupa Meja Kerja
Kayu dan Kursi Besi / Metal pada kantor ………………………………….. harus
diselesaikan tidak lebih dari 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak
ditandatanganinya Surat Perintah Kerja tanggal ………………………….. atau
selambat-lambatnya tanggal ……………………………………………………………..
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 tidak dapat
diubah, kecuali berdasarkan permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang
disampaikan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender
sebelum batas waktu yang ditetapkan dengan disertai alasan yang tepat dan dapat
dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, dan selanjutnya akan diatur kemudian dalam
Addendum kontrak.
Pasal 4
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan tugas
pekerjaan sebagian / seluruhnya kepada PIHAK KETIGA tanpa seijin PIHAK PERTAMA.
Pasal 5
NILAI KONTRAK DAN SYARAT PEMBAYARAN
Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp.
…………………………… (dengan huruf).
Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan sekaligus
atau seluruhnya (100%) apabila prestasi pekerjaan telah selesai 100% dengan
baik yang dinyatakan dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan Pekerjaan oleh
Panitia Pemeriksa / Penguji Barang.
PIHAK KEDUA tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun
juga yang berhubungan dengan pelaksanaan Surat Perjanjian ini terkecuali atas
persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
PEMERIKSAAN PERALATAN / BARANG
Segera setelah peralatan / barang tiba dilokasi, harus segera dilakukan pemeriksaan
pendahuluan terhadap :
Kerusakan yang terlihat.
Kesesuaiannya dalam spesifikasi teknis.
Pasal 7
SANKSI
Pasal 8
KENAIKAN HARGA
Kenaikan harga selama masa pelaksanaan kontrak ini ditanggung sepenuhnya oleh
PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan tambahan biaya apapun juga (claim)
walaupun ada kenaikan harga material atau jasa yang ada hubungannya dengan
pekerjaan ini.
Pasal 9
JAMINAN
Apabila peralatan/barang yang diterima dilokasi dalam keadaan rusak, cacat, kurang
dan tidak sesuai dengan spesifikasi maka PIHAK KEDUA harus segera mengganti
dengan yang baru selambat-lambatnya 1 (satu) Minggu setelah surat
pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA.
Peralatan/barang pada Surat Perjanjian ini harus diberikan jaminan Pemakaian minimal
selama 1 (satu) tahun untuk segala jenis kerusakan yang diakibatkan bukan
karena kesalahan pemakai.
Pasal 10
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Pekerjaan tambah kurang hanya berlaku apabila ada permintaan tertulis dari PIHAk
KEDUA yang menyebutkan jenis serta biaya pekerjaan.
Pasal 11
FORCE MAJEURE
Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi karena
bencana alam (gempa, banjir, dan sebagainya) kebakaran, peperangan, huru-
hara, pemotongan atau kemacetan yang timbul karena dikelluarkannya
Peraturan Pemerintah yang mengakibatkan perubahan moneter.
Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya Force Majeure semacam ini
dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara tertulis
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari terhitung sejak tanggal terjadinya Force Majeure.
Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini PIHAK KEDUA
tidak memberitahukan kejadian Force Majeure tersebut kapada PIHAK PERTAMA, maka
keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Surat
Perjanjian ini dinggap bukan Force Majeure.
Dalam pemberitahuan kejadian Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat dua
pasal ini harus disertai dengan keterangan dari pihak yang berwenang mengenai
peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus mengajukan permohonan
perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak
diterimanya permohonan perpanjangan waktu sebagimana dimaksud dalam ayat 4
pasal ini akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai permohonan dimaksud
kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 12
PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan ini dapat
diselesaikan secara musyawarah antara PIHAk PERTAMA dan PIHAK KEDUA, bila tidak
dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah pihak dapat memilih Badan
Abritasi Nasional Indonesia (BANNI) di Jakarta.
Apabila cara yang dimaksud Pasal 12 ayat 1 juga tidak dapat menyelesaikan
perselisihan yang timbul, maka penyelesaian selanjutnya akan diserahkan kepada
Keputusan Pengadilan Negeri, untuk itu ditetapkan domisili yang tetap di Kantor
Pengadilan Negeri ……………………….
Pasal 13
LAIN – LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau Perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanian Tambahan (addendum) dan merupakan Perjanjian yang
tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) rangkap asli dan 4 (empat)
rangkap copy yang mempunyai ketentuan hukum yang sama, setelah dibubuhi
materai yang cukup dan ditanda tangani di Jakarta pada hari, tanggal bulan dan
tahun tersebut diatas.
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di ………………… pada hari
dan tanggal tersebut diatas.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Lampiran :
Harga Jumlah
No Uraian / Jenis / Spesifikasi Barang Volume Satuan Harga
(Rp) (Rp)
Pengadaan barang Inventaris Berupa :
Pengadaan Meja Kerja kayu dan Kursi
Besi / Metal
01 1 Set
. Pengadaan Meja Kerja Kayu
Bahan :
Mutiplek 18 mm lapis Teakwood
kombinasi kayu Mahoni dan list
profil.
Kaca Ryben – 5 mm
Ukuran Meja Kerja :
Panjang : 180 cm
Lebar : 90 cm
Tinggi : 70 cm
Ukuran Meja Samping :
Panjang : 120 cm
Lebar : 40 cm
Tinggi : 60 cm
Ukuran Meja Bawah / Locker :
Panjang : 45 cm
Lebar : 45 cm 1 buah
Tinggi : 60 cm
02
. Pengadaan Kursi Kerja Besi / Metal
Merek : Donati
Type : DO 10
Bahan Sarung : Kulit
Sandaran Kepala : Tinggi
Sandaran Tangan : Kiri - Kanan
Roda dan Kaki : 5 buah
Syatem : Hydraulik 2 buah
Nama Nama
Jabatan pada Perusahaan NIP
SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN
Nomor : ……………………………………..
Tentang
PEKERJAAN PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
BERUPA :
PENGGANTIAN /PEMASANGAN KARPET, PERBAIKAN/PENGECATAN DINDING
DAN PERBAIKAN PINTU RUANG KERJA
PADA KANTOR ……………………………………………..
…………………………………………………………..
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor
Permanen untuk keperluan Kantor ………………………Tahun Anggaran 200… dengan
nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan
setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam
pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Tugas/kewajiban dan ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA adalah melaksanakan pekerjaan pengadaan Pemeliharaan Gedung Kantor
Permanen berupa Penggantian/Pemasangan karpet, Perbaikan/pengecatan dinding dan
perbaikan pintu ruang kerja pada Kantor
………………………………………………………………….. adalah sebagai berikut :
Bahan Spesifikasi
1. Underlayer dan Karpet : Carpets Classic Windsong-Clour
Wood -046
a. Construction : Cut Pile Saxony
b. Yarn Type : 100% Nylon 6.0
c. Dye Method : Piece Dyed
d. Gauge : 1/8
e. Pile Weight : Ca 1100 GM/M2
f. Pile Hight : 12,0 MM
g. Primary Backing : Woven Polypropylene
h. Secondary Backing : Woven Polypropylene
i. Width : 4,0 M
j. Static Control : Permanent
k. Wear Warranty : 5 Years Limited Wear Warranty
I 2. Cat Tembok : Vinilex No. 8006, Warna Lily White
1 ABQT. 21 1 LS
II Pekerjaan Persiapan
A Bongkar Karpet Underlayer (lama)
1 43.586 M2
2 Pekerjaan Pasang Karpet 11.121 M2
3 Pemasangan Lapisan Underlayer Karpet 22.712 M2
4 Lapisan Underlayer Ruang Kerja SIJ 16.609 M2
B Lapisan Underlayer Kamar Rias SIJ
1 Lapisan Underlayer Ruang Tata Usaha SIJ 43.586 M2
2 Lapisan Underlayer Ruang Tunggu Tamu SIJ 43.586 M2
3 Pemasangan Karpet 43.586 M2
4 Lapisan Lantai-Ruang Kerja SIJ 43.586 M2
Lapisan Lantai-Kamar Rias SIJ
III Lapisan Lantai-Ruang Tata Usaha SIJ
A Lapisan Lantai-Ruang Tunggu Tamu SIJ
1 43.586 M2
B Pekerjaan Perbaikan Karpet
1 Pemasangan Lapisan Underlayer 43.586 M2
Lapisan Underlayer Ruang Kerja SIJUK
IV Pemasangan Karpet (ex. Ruang SIJ)
1 Karpet Lantai (ex. SIJ)- Ruang SIJUK Lantai I 7 buah
2 2 buah
3 Pekerjaan Pintu Ruang SIJ – Lantai 2 dan SIJUK – Lantai 1 buah
1
V Pemotongan Rangka Pintu, Stel Rangka dan Tambah Engsel
1 Pemotongan Rangka Pintu, Stel Rangka 41.18 M2
2 Perbaikan Pintu Kayu – double teakwood 46.65 M2
3 29.59 M2
4 Pekerjaan PEngecatan Dindking dan Plafond – Lantai 2 22.25 M2
Cat dinding ruang selar dan tunggu tamu SIJ – Lantai 2
Cat dinding ruang tata usaha SIJ – Lantai 2
Cat dinding ruang kamar rias dan toilet SIJ – Lantai 2
Cat plafond ruang rias dan toilet SIJ – Lantai 2
Pasal 2
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 tidak dapat
diubah, kecuali berdasarkan permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang
disampaikan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender
sebelum batas waktu yang ditetapkan dengan disertai alasan yang tepat dan
dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, dan selanjutnya akan diatur
kemudian dalam Addendum kontrak.
Pasal 3
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan tugas
pekerjaan sebagian / seluruhnya kepada PIHAK KETIGA tanpa seijin PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
NILAI KONTRAK DAN SYARAT PEMBAYARAN
Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp.
…………………………… (dengan huruf).
Harga tersebut adalah tetap tidak berubah (Fixed Price) termasuk pajak sesuai
ketentuan yang berlaku.
PIHAK KEDUA tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun
juga yang berhubungan dengan pelaksanaan Surat Perjanjian ini terkecuali atas
persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 5
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
Segera setelah peralatan / barang tiba dilokasi, harus segera dilakukan pemeriksaan
pendahuluan terhadap :
Kerusakan yang terlihat.
Kesesuaiannya dalam spesifikasi teknis.
Pemeriksaan pekerjaan yang dilakukan bersama oleh Panitia Pemeriksa / penguji
Barang dan Jasa yang kemudian hasil pemeriksaannya dituangkan dalam suatu
Berita Acara Pemeriksaan.
PIHAK PERTAMA berhak menolak semua pekerjaan yang menyimpang spesifikasi dan
persyaratan atau peralatan/barang yang cacat. Dalam hal ini PIHAK KEDUA wajib
atau harus mengganti peralatan/barang yang ditolak tersebut. Biaya
penggantian dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap kondisi pekerjaan sehingga dapat diyakini,
bahwa pekerjaan yang bersangkutan memberikan hasil pekerjaan yang baik.
Pasal 6
SANKSI
Pasal 7
KENAIKAN HARGA
Kenaikan harga selama masa pelaksanaan kontrak ini ditanggung sepenuhnya oleh
PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan tambahan biaya apapun juga (claim)
walaupun ada kenaikan harga material atau jasa yang ada hubungannya dengan
pekerjaan ini.
Pasal 8
JAMINAN
Apabila pekerjaan yang diterima dilokasi dalam keadaan rusak, cacat, kurang dan tidak
sesuai dengan spesifikasi maka PIHAK KEDUA harus segera mengganti dengan
yang baru selambat-lambatnya 1 (satu) Minggu setelah surat pemberitahuan dari
PIHAK PERTAMA.
Terhadap pekerjaan tersebut pada pasal 1 diberikan jangka waktu / masa pemeliharaan
selama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak pekerjaan selesai yaitu
tanggal ………………………….
Pasal 9
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Pekerjaan tambah kurang hanya berlaku apabila ada permintaan tertulis dari PIHAk
KEDUA yang menyebutkan jenis serta biaya pekerjaan.
Adanya pekerjaan tambah kurang yang dapat dipakai sebagai alasan untuk merubah
waktu penyelesaian pekerjaan dan mengurangi kualitas kerja kecuali atas
persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 10
FORCE MAJEURE
Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi karena
bencana alam (gempa, banjir, dan sebagainya) kebakaran, peperangan, huru-
hara, pemotongan atau kemacetan yang timbul karena dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah yang mengakibatkan perubahan moneter.
Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya Force Majeure semacam ini
dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara
tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal terjadinya Force Majeure.
Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini PIHAK KEDUA
tidak memberitahukan kejadian Force Majeure tersebut kapada PIHAK PERTAMA,
maka keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal
1 Surat Perjanjian ini dinggap bukan Force Majeure.
Dalam pemberitahuan kejadian Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat dua
pasal ini harus disertai dengan keterangan dari pihak yang berwenang mengenai
peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus mengajukan permohonan
perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak
diterimanya permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam
ayat 4 pasal ini akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai permohonan
dimaksud kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 11
PERSELISIHAN
Apabila cara yang dimaksud Pasal 11 ayat 1 juga tidak dapat menyelesaikan
perselisihan yang timbul, maka penyelesaian selanjutnya akan diserahkan
kepada Keputusan Pengadilan Negeri, untuk itu ditetapkan domisili yang tetap di
Kantor Pengadilan Negeri …………………….
Pasal 12
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran Resmi yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat
Perjanjian ini adalah :
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau Perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian Tambahan (addendum) dan merupakan Perjanjian yang
tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) rangkap asli dan 4 (empat)
rangkap copy yang mempunyai ketentuan hukum yang sama, setelah dibubuhi
materai yang cukup dan ditanda tangani di Jakarta pada hari, tanggal bulan dan
tahun tersebut diatas.
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di ………………… pada hari
dan tanggal tersebut diatas.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Lampiran I
HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR
PERMANEN
Berupa : pergantian/pemasangan karpet,
perbaikan/pengecatan
Dinding dan Perbaikan Pintu Ruang Kerja
Bahan Spesifikasi
1. Underlayer dan Karpet : Carpets
Classic Windsong-
Clour Wood -046
a. Construction : Cut Pile
Saxony
b. Yarn Type : 100%
Nylon 6.0
c. Dye Method : Piece Dyed
d. Gauge : 1/8
e. Pile Weight : Ca 1100
GM/M2
f. Pile Hight : 12,0 MM
I g. Primary Backing : Woven
1 Polypropylene 1 LS
h. Secondary Backing : Woven
II Polypropylen
A e
1 i. Width : 4,0 M 43.586
2 j. Static Control : Permanent M2
3 k. Wear Warranty : 5 Years 11.121M2
4 Limited 22.712
B Wear M2
1 Warranty 16.609
2 2. Cat Tembok : Vinilex No. M2
3 8006,
4 Warna Lily 43.586
White ABQT. M2
III 21 43.586
A M2
1 Pekerjaan Persiapan 43.586
B Bongkar Karpet Underlayer (lama) M2
1 43.586
Pekerjaan Pasang Karpet M2
IV Pemasangan Lapisan Underlayer
1 Karpet
2 Lapisan Underlayer Ruang Kerja SIJ
3 Lapisan Underlayer Kamar Rias SIJ 43.586
Lapisan Underlayer Ruang Tata Usaha SIJ M2
V Lapisan Underlayer Ruang Tunggu Tamu SIJ
1 Pemasangan Karpet 43.586
2 Lapisan Lantai-Ruang Kerja SIJ M2
3 Lapisan Lantai-Kamar Rias SIJ
4 Lapisan Lantai-Ruang Tata Usaha SIJ
Lapisan Lantai-Ruang Tunggu Tamu SIJ 7
buah
Pekerjaan Perbaikan Karpet 2
Pemasangan Lapisan Underlayer buah
Lapisan Underlayer Ruang Kerja SIJUK 1
Pemasangan Karpet (ex. Ruang SIJ) buah
Karpet Lantai (ex. SIJ)- Ruang SIJUK Lantai I
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
SURAT PERJANJIAN KERJA
Nomor :…………………………
Tentang
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor
Permanen untuk keperluan Kantor ………………………Tahun Anggaran 200… dengan
nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan
setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam
pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
DASAR PERJANJIAN
KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya;
KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau DPA-SKPD Nomor : ...............
tanggal .............
Surat Penawaran harga Nomor ........ tanggal ...........
Berita Acara Rapat Klarifikasi dan Negosiasi Nomor ........ tanggal ......... (kalau ada)
Surat Keputusan .......... Nomor ....... tanggal ......tentang Penetapan Penyedia
Barang/Jasa
(dapat ditambahkan surat-surat yang berkenaan tentang pengadaan barang/jasa)
Pasal 2
PENYERAHAN TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA menyerahkan tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menyatakan menerima penyerahan tugas dari PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan
pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor Permanen Berupa Perbaikan/Pemasangan
Dinding Panel Kayu Pada Ruang Tata Usaha, Ruang Tunggu Tamu dan Ruang
Rapat………………………………………………………… …………………………………., sesuai
dengan syarat-syarat yang ditetapkan dan ketentuan pasal-pasal Surat Perjanjian ini
beserta lampirannya.
Pasal 3
TUGAS DAN KEWAJIBAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA DAN PIHAK KEDUA
menerima tugas tersebut sesuai dengan syarat-syarat yang telah diberikan oleh
PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan
10. PIHAK KEDUA wajib mentaati petunjuk dan saran-saran yang diberikan oleh
PIHAK PERTAMA demi kelancaran tugas pekerjaannya.
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 5
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan tugas
pekerjaan sebagian/seluruhnya kepada PIHAK KETIGA tanpa seijin PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
HARGA DAN SYARAT PEMBAYARAN
1. Harga untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar
Rp……………………………………………………………………………………………………..
2. Harga tersebut adalah tetap (Fixed Price), sudah termasuk pajak pertambahan
nilai (PPN) dan pajak-pajak lain sesuai dengan peraturan perundanq-undangan
yang berlaku;
3. PIHAK KEDUA tidak dibolehkan melakukan perubahan harga atau tambahan biaya
apapun juga yang berhubungan dengan pelaksanaan surat perjanjian ini tanpa
persetujuan dari PIHAK PERTAMA;
5. Semua pembayaran yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
dibebankan pada DIPA Nomor………………..Tanggal …………………… Tahun
Anggaran ………………
Pasal 7
SANKSI
Pasal 8
FORCE MAJEURE
1. Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi
karena bencana alam (gempa, banjir dan sebagainya), peperangan, pemogokan
atau kemacetan yang timbul karena dikeluarkannya Peraturan Pemerintah yang
mengakibatkan Look-Out dalam bidang keuangan dan perubahan moneter.
2. Kelambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya Force Majeure semacam ini
dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara
tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal terjadinya Force Majeure untuk
mendapatkan persetujuan PIHAK PERTAMA.
3. Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini PIHAK KEDUA
tidak memberitahukan kejadian force majeure tersebut kepada PIHAK PERTAMA, maka
keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Surat
Perjanjian ini dianggap bukan force majeure.
5. PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 14 (empat bolas) hari kalender terhitung
sejak diterimanya permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat 4 pasal ini akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai
permohonan dimaksud kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 9
PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan akan dicoba
diselesaikan secara musyawarah antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, bila tidak
dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah pihak dapat memilih Badan
Arbitrage Nasional Indonesia (BANI) yang anggotanya terdiri dari seorang wakil dari
PIHAK PERTAMA dan seorang wakil dari PIHAK KEDUA, ditambah lagi seorang di luar
kedua belah pihak yang sama-sama disetujui baik oleh PIHAK PERTAMA maupun PIHAK
KEDUA.
Pasal 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran resmi yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat
Perjanjian ini adalah :
1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Nomor:……………… tanggal……………
8. Surat Keputusan Kepala Bagian Umum dan Keuangan selaku Pejabat Pembuat
Komitmen Nomor………………….. tanggal……………………………
Pasal 11
LAIN - LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian inl atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan Perjanjian yang
tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) Rangkap asli dan 4
(empat) rangkap copy yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah
dibubuhi materal yang cukup dan ditanda tangani di ........ pada hari, tanggal,
bulan dan tahun tersebut di atas.
3. Surat Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di ....... pada hari dan
tanggal tersebut di atas.
4. Surat Perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak tanggal ........ dan berakhir ......
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
…………………………………..
…………………………………..
…………………………………..
……………………………. …………………………….
Jabatan Pada Perusahaan NIP.
Lampiran :
HARGA
HARGA
SATUA
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME JUMLAH
N
Rp.
Rp.
II
Pekerjaan Pasang - Ruang Tata usaha Irjen
V Pekerjaan Pintu V
Pintu double - ruang Tata usaha ; 1
1 buah
a. Pasang lapisan daun pintu panel ;
luar/dalam 5.60 M 2
b. Pasang list profil relief timbul ;
luar/dalam 2 set
c. Pasang list profil relief timbul pintu
atas luar/d 6.00 meter 6.00 M
Pintu tunggal - ruang Tata usaha ; 1
2 buah
a. Pasang lapisan daun pintu panel ; 3.20 M 2
luar/dalam
b. Pasang list profil relief timbul ; 1 set
luar/dalam
c. Pasang list profil relief timbul pintu atas 3.60 M
luar/d 3.60 meter
Pintu tunggal - ruang kerja Irjen ; 1
3 buah
a. Pasang lapisan daun pintu panel ; 3.20 M 2
luar/dalam
b. Pasang list profil relief timbul ; 1 set
luar/dalam
c. Pasang list profil relief timbul pintu 1.60 M
atas luar
Pintu tunggal - ruang kerja Irjen ; 1
4 buah
a. Pasang lapisan daun pintu panel ;
luar/dalam 1.60 M 2
b. Pasang list profil relief timbul ;
luar/dalam 1 set
c. Pasang list profil relief timbul pintu
atas luar 1.60 M
Pintu tunggal - ruang tunggu tamu ; 1
5 buah
a. Pasang lapisan daun pintu panel ;
luar/dalam 3.20 M 2
b. Pasang list profil relief timbul ;
luar/dalam 1 set
c. Pasang list profil relief timbul pintu
atas luar/d 3.60 M 2
Total
……………………………………………………………. Dibulatk
an
---------------------
---------------------------
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : ………………………………….
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
PIHAK PERTAMA memerintahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
dan sanggup untuk melaksanakan perintah tersebut dengan ketentuan sebagaimana
pasal - pasal sebagai berikut :
Pasal 1 : Pekerjaan :
Pekerjaan/Pembelian/Pengadaan/renovasi dsb.................
Pasal 5 : SANKSI
PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 1/1000 (satu
perseribu) dari harga borongan pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan pekerjaan.
Jika keterlambatan sudah dalam jangka waktu maksimal maka
perusahaan dikenakan denda sebesar 5 % (lima persen) dari
nilai harga borongan dan PIHAK PERTAMA berhak membatalkan
secara sepihak atas Surat Perintah Kerja dimaksud.
Segala biaya yang timbul sebagian akibat pembatalan surat
perintah kerja menjadi Beban Pihak Perusahaan
Demikian Surat Perintah Kerja ini di buat sebanyak 10 (sepuluh) rangkap, terdiri 4
(empat) asli bermaterai cukup, dan mulai berlaku sejak ditandatangani oleh Kedua
Belah Pihak, untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kesalahan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya;.
Mengetahui/Menyetujui
Kuasa Pengguna Anggaran
Tentang
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Personal Komputer dan
Mesin Printer untuk keperluan Kantor ………………………Tahun Anggaran 200… dengan
nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan
setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam
pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
PENYERAHAN TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA menyerahkan tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menyatakan menerima penyerahan tugas dari PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan
Pekerjaan Pengadaan Personal Komputer dan Mesin Printer Pada Kantor
………………………………… sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dan ketentuan
pasal-pasal Surat Perjanjian ini beserta lampirannya.
Pasal 2
TUGAS DAN KEWAJIBAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut sesuai dengan syarat-syarat yang telah diberikan oleh PIHAK PERTAMA
untuk melaksanakan:
1. Pekerjaan Pengadaan Personal Komputer dan Mesin Printer Pada Kantor .......
2. Secara baik dan bertanggung jawab sesuai dengan RKS Nomor:…………………
tanggal …………………………
Pasal 3
JANGKA WAKTU DAN DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut Pasal 1 dalam Surat Perjanjian ini
adalah 5 (lima) hari kalender sejak penandatanganan kontrak sampai dengan
pekerjaan selesai diserahkan oleh PIHAK KEDUA.
2 Jika telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Kerangka Acuan atau Ketentuan
Teknis yang dinyatakan dengan Berita Acara oleh Panitia Pemeriksa/Penguji
Barang dan Jasa, maka PIHAK PERTAMA akan menerima pekerjaan tersebut yang
dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara.
3. PIHAK PERTAMA berhak membuat evaluasi hasil pekerjaan yang dilakukan PIHAK
KEDUA, dan apabila ditemukan adanya penyimpangan (tidak sesuai Surat
Perjanjian) maka PIHAK PERTAMA akan memberikan Surat Teguran kepada PIHAK
KEDUA. Apabila setelah diberikan Surat Teguran ternyata tidak ada upaya
perbaikan, PIHAK PERTAMA akan memutuskan secara sepihak Surat Perjanjian ini
dengan PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA wajib mematuhi semua peraturan yang berlaku sehubungan
dengan pekerjaan ini, termasuk ketentuan-ketentuan intern yang dikeluarkan
oleh PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK KEDUA wajib mentaati petunjuk dan saran – saran yang diberikan oleh
PIHAK PERTAMA demi kelancaran tugas pekerjaannya.
Pasal 4
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan tugas
pekerjaan sebagian/seluruhnya kepada PIHAK KETIGA tanpa seijin PIHAK PERTAMA.
Pasal 5
BIAYA DAN SYARAT PEMBAYARAN
1. Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp.
………………..(………………………………………..)
2. Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan
sekaligus, apabila prestasi pekerjaan selesai 100 % dengan baik dibuktikan
dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan dari Pengujian Barang oleh Panitia
Pemeriksa/Penguji Barang/Jasa. Semua pembayaran akan d selesaikan dengan
pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) dari Bendaharawan
…………………………………………………
3. Setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA akan dipungut pajak-pajak menurut
peraturan yang berlaku.
4. Pembayaran dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kas
Daerah ……………………
5. Harga tersebut adalah tetap tidak berubah ( Fixed Price) termasuk pajak sesuai
kententuan yang berlaku.
6. PIHAK KEDUA tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya
apapun juga yang berhubungan dengan pelaksanaan Surat Perjanjian ini kecuali
atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
SANKSI
Pasal 7
FORCE MAJEURE
Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi karena
bencana alam (gempa, banjir dan sebagainya ) peperangan, pemogokan,
pemogokan atau kemacetan yang timbul karena dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah yang mengakibatkan Look-Out dalam bidang keuangan dan
perubahan moneter.
Kelambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya Force Majeure semacam ini dapat
dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara tertulis
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari terhitung sejak.
Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini PIHAK KEDUA
tidak memberitahukan kejadian Force Majeure tersebut kepada PIHAK PERTAMA,
maka keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal
1 Surat Perjanjian ini dianggap bukan Force Majeure.
Dalam pemberitahuan kejadian Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat 2
pasal ini harus disertai dengan keterangan dari yang berwenang mengenai
peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus mengajukan permohonan
perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak
diterimanya permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam
ayat 4 pasal ini akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai permohonan
dimaksud kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 8
GARANSI
Terhadap barang-barang yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
seperti tersebut pada Pasal 2 ayat 1 diatas, harus diberikan jaminan bahwa barang-
barang tersebut asli (original) baik software maupun hardware dan bertanggung-jawab
atas tuntutan hak cipta/merk/kekayaan intelektual dari pihak-pihak yang berhak serta
menjamin pemakaian minimal selama 1 (satu) tahun untuk segala jenis kerusakan
yang diakibatkan bukan karena kesalahan pemakai.
Pasal 9
PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan akan dicoba
diselesaikan secara musyawarah antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, bila tidak
dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah pihak dapat memilih Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang anggotanya terdiri dari seorang wakil dari
PIHAK PERTAMA dan seorang wakil dari PIHAK KEDUA, ditambah lagi seorang diluar
kedua belah pihak yang sama-sama disetujui.
Pasal 10
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan Perjanjian yang
tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) rangkap asli dan 4 (empat)
rangkap copy yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah dibubuhi
materai yang cukup dan ditanda tangani di ……….. pada hari, tanggal, bulan dan
tahun tersebut di atas.
Surat Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di ………….. pada hari dan
tanggal tersebut di atas.
……………………………. …………………………….
Jabatan Pada Perusahaan NIP.
LAMPIRAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
Nomor : ………………………….
Tanggal : …………………
HARGA JUMLAH
NO SPESIFIKASI VOLUME
SATUAN (RP) HARGA (Rp)
1 Pengadaan Personal Komputer 4 Unit ………………….. ………………
Merk : Wearnes Premiere 6828 …..
Pentium IV 1,7 GHz
Chipset SIS 650
256 MB SDRAM
20 GB HDD
Realtek 8139 onboard 10/100
Mbps Ethernet
3,5” 1,44 MB FDD
Scroler Mouse
107 Keys multimedia keyboard
15” monitor
………………………………..
………………………………..
…………………………………. ……………………………..
Direktur NIP.
Nomor : …………………………
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan
Generator Set Serta Perlengkapannya untuk keperluan Kantor ………………………Tahun
Anggaran 200… dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah
pihak juga menyatakan setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan
Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
Tugas/Lingkup Pekerjaan
PIHAK KESATU memberikan tugas Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA
menerima tugas/pekerjaan dari PIHAK KESATU berupa Pekerjaan Pengadaan dan
Pemasangan Generator Set serta perlengkapannya pada gedung
………………………………………………… Tahun Anggaran ……………. seperti tertera pada
Lampiran Surat Keputusan Penetapan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ)
Nomor : ……………………………….. tanggal………………………
Pasal 2
Ketentuan dan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Tersebut dalam Pasal 1 harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, berdasarkan;
1. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003;
2. Peraturan Pemerintah lainnya yang terkait dengan pelaksanaan Kontrak ini;
3. Dokumen Pelelangan Umum Pasca kualifikasi Pekerjaan Pengadaan dan
Pemasangan Generator Set serta perlengkapannya Nomor : …………………….
Tanggal………………….
4. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Nomor : ……….…………. tanggal……………
5. Surat Penawaran Harga Nomor :……………… tanggal ………………..
Pasal 3
Itikad Baik
1. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak;
2. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan
jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Jika selama Kontrak
salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.
Pasal 4
Syarat-syarat Umum
1. Yang dimaksud dengan PIHAK KESATU adalah pihak Pemberi Pekerjaan, dalam hal
ini Pejabat Pembuat Komitmen ................................……………….
………………………………………………………………………………………
2. Yang dimaksud dengan PIHAK KEDUA adalah Pelaksana Pekerjaan, dalam hal ini
adalah ………………………………… bertindak untuk dan atas nama Direktur
PT……………………………
3. Kontrak Perjanjian adalah Pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan
Generator Set serta perlengkapannya antara PIHAK KESATU dengan PIHAK
KEDUA;
4. Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan adalah sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 2 kontrak Perjanjian ini;
5. Pekerjaan yang diadakan adalah sebagaimana Kontrak Perjanjian Pekerjaan
Pengadaan dan Pemasangan Generator Set serta perlengkapannya;
6. Surat/Kontrak Perjanjian ini didukung oleh semua dokumen yang terkait dengan
pekerjaan pengadaan seperti dimaksud dalam Pasal 1, dan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari Kontrak Perjanjian ini;
7. PIHAK KEDUA menjamin dan melindungi PIHAK KESATU dari segala tuntutan atau
klaim dari pihak manapun apabila terjadi pelanggaran hak paten, hak cipta dan
merk.
Pasal 5
Persyaratan Teknis Pekerjaan
Perincian dari nama, mutu, jenis, volume dan spesifikasi teknis Pengadaan dan
Pemasangan Generator Set serta perlengkapannya pada gedung …………………..
……………………………………. Tahun Anggaran ……………. adalah sebagaimana yang
diminta oleh PIHAK KESATU seperti dalam Dokumen Kontrak Pengadaan dan tertera
dalam Lampiran Keputusan Penetapan Penunjukan Penyedia Barang
Nomor :……………………tanggal…………………… yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Kontrak Perjanjian ini.
Pasal 6
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Seluruh pelaksanaan pekerjaan seperti yang dimaksud dalam Pasal 1 tersebut diatas,
harus 100% selesai dilaksanakan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender
terhitung setelah Surat Perjanjian/Kontrak diterbitkan dan seluruh pekerjaan harus
selesai dan diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU paling lambat tanggal
………………………………………………
Pasal 7
Pengawasan dan Pemeriksaan Pekerjaan
Pasal 8
Harga Kontrak Pekerjaan
Pasal 10
Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Uang Muka
Pasal 11
Sanksi dan Denda
1. Jika Pihak kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan termasuk sesuai dengan
jangka waktu pelaksanaan yang tercantum pada Pasal 6 Surat perjanjian
Pemborongan ini, maka untuk setiap hari keterlambatan, PIHAK KEDUA wajib
membayar "denda keterlambatan" sebesar 1 0/00 (satu permil) dari nilai pekerjaan
untuk setiap hari keterlambatan.
2. Besarnya denda yang dibayar oleh PIHAK KESATU atas keterlambatan
pembayaran kepada PIHAK KEDUA sebepar bunga terhadap nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu
menurut ketetapan Bank Indonesia.
3. Denda-denda tersebut dalam ayat 1 pasal ini, akan diperhitungkan dengan
kewajiban pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 12
Hak dan Kewajiban Para Pihak
Pasal 13
Pelaksanaan dan Penyerahan Pekerjaan
Pasal 14
Transportasi
1. Dalam rangka pelaksanaan kontrak perjanjian ini, PIHAK KEDUA menyediakan alat
transportasi untuk pengiriman/pengangkutan barang yang dipesan oleh PIHAK
KESATU.
2. Segala biaya transportasi yang dikeluarkan menjadi beban PIHAK KEDUA dan
sudah termasuk dalam biaya kontrak.
Pasal 15
Pemutusan hubungan Kerja
Pasal 16
Penyelesaian Perselisihan
Pasal 17
Bahasa dan Hukum
Dalam rangka pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA
bersepakat bahwa bahasa yang akan digunakan adalah Bahasa Indonesia dan Hukum
yang digunakan adalah Hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
Pasal 18
Perpajakan
Harga Kontrak Pekerjaan seperti dimaksud dalam Pasal 8 perjanjian ini sudah termasuk
pajak-pajak yang berlaku.
Pa s a l 1 9
Korespondensi
Dalam rangka pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA
bersepakat bahwa demi kelancaran pekerjaan dapat dilakukan korespondensi
diantara kedua belah pihak baik melalui surat, fax maupun telepon, dengan
alamat seperti tertera pada pembukaan Kontrak Perjanjian iini.
Pasal 20
Kenaikan Harga
Untuk pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini tidak ada kenaikan harga (claim) dari
PIHAK KEDUA kecuali Pemerintah secara khusus mengaturnya.
Pasal 21
Keadaan Kahar
Pasal 22
Pengawasan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Pasal 23
Amandemen Kontrak
Pasal 24
Ketentuan Tambahan
1. Apabila ada perubahan dalam hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan
diatur kemudian secara musyawarah oleh kedua belah pihak akan mencantumkan
dalam addendum/amandemen yang merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dalam perjanjian ini.
2. Jika terdapat kekeliruan atau kekurangan dalam surat perjanjian ini dapat diadakan
perbaikan atau peninjauan kembali oleh kedua belah pihak.
Pasal 25
Lampiran-lampiran
Pasal 26
Penutup
Surat Perjanjian Kontrak ini dibuat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak di ............. pada hari, tanggal, bulan dan tahun
sebagaimana tersebut diatas, dalam rangkap 10 (sepuluh) dan 2 (dua) eksemplar
dibubuhi materai secukupnya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
……………………………. …………………………….
Jabatan Pada Perusahaan NIP.
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Barang Inventaris
Kantor berupa LCD Proyektor untuk keperluan Kantor ………………………Tahun
Anggaran 200… dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah
pihak juga menyatakan setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan
Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Tugas/kewajiban dan ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA adalah melaksanakan pekerjaan pengadaan barang inventaris kantor
……………………………………………………berupa LCD Projektor pada kantor ……..adalah
sebagai berikut :
No Spesifikasi Volume
1 PENGADAAN BARANG INVENTARIS BERUPA LCD 1 unit
PROJECTOR
Merk : INFOCUS LP 650
* Device Type – DLP Projector
* Built- in Devices – Stereo speakers
* Dimensions ( Wx D x H ) – 13,8 in x 4,3 in
* Weight – 9,3 lbs
* Image Brightenes – 2500 ANSI lumens
* Max Resolution – 1024 x 768
* Tecnology – Digital Light Processing ( DLP)
* Color Support – 24 bit ( 16,7 M color)
* Image contrast Ratio- 800 : 1
* Lamp Tipe – UHP 250 Watt ( 2000 hour ( s ) )
* Video Input – NTSC, SECAM, PAL, HDTV
* Audio Output – Speaker (s) – integrated
* Sound Output Mode – Stereo 2 Watt
* Input Device – Remote Control
* Compliat Standards – UL,CSA,TRUV,EN55022,
FCC- A, NOM, C-TICK, GOST, ICES-003
* Power –AC 100/ 240 V ( 50/60 Hz)
* Power Consumption Operational – 350 Watt
Pasal 2
JANGKA WAKTU PELAKSANA
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 tidak dapat
diubah, kecuali berdasarkan permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang
disampaikan pada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender
sebelum batas waktu yang ditetapkan dengan disertai alasan yang tepat dan
dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, dan selanjutnya dapat diatur
kemudian dalam Addendum Kontrak.
Pasal 3
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini pihak Kedua tidak dibenarkan mengalihkan tugas
pekerjaan sebagian / seluruhnya kepada pihak ketiga tanpa seizin PIHAK PERTAMA
Pasal 4
NILAI KONTRAK DAN SYARAT PEMBAYARAN
Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp………
(dengan huruf)
Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan sekaligus
atau seluruhnya ( 100%) apabila prestasi pekerjaan telah selesai 100% dengan
baik yang dinyatakan dengan berita acara hasil pemeriksaan pekerjaan oleh
panitia pemeriksa / penguji barang
Setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA akan di pungut pajak-pajak menurut
peraturan yang berlaku
Pembayaran dilakukan dengan pengajuan SPP-LS melalui Kantor Pelayaran
Perbendaharaan Negara/Kas Daerah ..................
Harga tersebut adalah tetap tidak berubah (Fixed Price ) termasuk pajak sesuai
ketentuan yang berlaku
Pihak kedua tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun juga
yang berhubungan dengan pelaksanaan surat perjanjian ini kecuali atas
persetujuan PIHAK PERTAMA
Pasal 5
PEMERIKSAAN PERALATAN / BARANG
Segera setelah peralatan/ barang tiba di lokasi, harus segera dilakukan pemeriksaan
pendahuluan terhadap :
Kerusakan yang terlihat
Kesesuaian nya dalam spesifikasi teknis
Pemeriksaan pekerjaan yang dilakukan bersama oleh panitia pemeriksa / penguji
barang dan jasa yang kemudian hasil pemeriksaannya dituangkan dalam suatu
berita acara hasil pemeriksaan
PIHAK PERTAMA berhak menolak semua peralatan atau barang yang menyimpang dari
spesifikasi dan persyaratan atau peralatan /barang yang cacat. Dalam hal ini
PIHAK KEDUA wajib atau harus mengganti peralatan /barang yang ditolak
tersebut. Biaya penggantian dibebankan kepada PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap kondisi pekerjaan sehingga dapat diyakini
bahwa pekerjaan yang bersangkutan memberikan hasil pekerjaan yang baik
Pasal 6
SANKSI
Pasal 7
KENAIKAN HARGA
Kenaikan harga selama masa pelaksanaan kontrak ini ditanggung sepenuhnya oleh
PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan tambahan biaya apapun juga (Klaim)
walaupun ada kenaikan harga material atau jasa yang ada hubungannya
dengan pekerjaan ini
Pasal 8
JAMINAN
Apabila peralatan / barang yang diterima di lokasi dalam keadaan rusak, cacat, kurang
dan tidak sesuai dengan spesifikasi maka PIHAK KEDUA harus segera
mengganti dengan yang baru selambat - lambatnya 1 ( satu ) minggu setelah
surat pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA
Peralatan atau barang pada Surat Perjanjian ini harus diberikan jaminan dari tuntutan
hak cipta/merk/paten/kekayaan intelektual dari pihak-pihak yang berhak dan
menjamin atas pemakaian minimal selama 1 (satu) tahun untuk segala jenis
kerusakan yang diakibatkan bukan karena kesalahan pemakai
Pasal 9
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Pasal 10
FORCE MAJEURE
Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi karena bencana
alam ( gempa, banjir dan sebagainya ) kebakaran, peperangan,huru-hara, pemotongan
atau kemacetan yang timbul karena dikeluarkannya peraturan pemerintah yang
mengakibatkan perubahan moneter
Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya force majeure semacam ini dapat
dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara tertulis oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu selambat-lambatnya 7(tujuh) hari
terhitung sejak tanggal terjadinya force majeure
apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini Pihak kedua tidak
memberitahukan kejadian force Majeure tersebut kepada PIHAK PERTAMA, maka
keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal satu surat
perjanjian ini dianggap bukan force majeure
Dalam pemberitahuan kejadian force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal
ini harus disertai dengan keterangan dari pihak yang berwenang mengenai peristiwa
tersebut dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus mengajukan permohonan perpanjangan
waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA
Pihak pertama dalam waktu 7 ( tujuh ) hari kalender terhitung sejak diterimanya permohonan
perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 pasal ini akan memberikan
jawaban secara tertulis mengenai permohonan dimaksud kepada PIHAK KEDUA
Pasal 11
PERSELISIHAN
Pasal 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Resmi yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat
Perjanjian ini adalah :
Pasal 13
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat perjanjian ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam surat perjanjian tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang
tidak terpisahkan dari surat perjanjian
Surat perjanjian ini dibuat dalam 7( tujuh) rangkap 3 ( tiga) rangkap asli dan 4 (empat )
rangkap copy yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah dibubuhi
materai yang cukup dan ditandatangani di ………. pada hari, tanggal, bulan dan
tahun tersebut di atas.
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di…………...pada hari dan
tanggal tersebut di atas
…………………………………. ……………………………..
Direktur NIP.
SURAT PERJANJIAN PELAKSANA PEKERJAAN
Nomor : ………………………………….
Tanggal : .......……………………………..
TENTANG
PENGADAAN FILING CABINET, KOMPUTER PC + PERLENGKAPANNYA, DATA
STRORED (USD), TUSTEL, RECORDER DIGITAL, LAPTOP
ANTARA
……………………………………………………….
DENGAN
……………………………………………………….
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Dengan ini kedua belah pihak telah bersepakat dan menyetujui untuk mengadakan
perjanjian pekerjaan Pengadaan Filing Cabinet, tustel, Komputer PC +
Perlengkapannya, Data Stored (USB), Digital Recorder, Lapptop, dengan Ketentuan
seperti yang tercantum dalam pasal-pasal sebagai berikut :
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima dan melaksanakan pekerjaan tersebut untuk PIHAK PERTAMA;
Pekerjaan Pengadaan Filing Cabinet, Tustel, komputer PC + Perlengkapannya, Data
Stored (USB), Digital Recorder, Laptop tersebut merupakan pelaksanaan kegiatan yang
tertera dalam DIPA ………………………………………. tahun anggaran ………….
Nomor…………… tanggal …………………………….
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
HARGA BARANG
Harga borongan pekerjaan Pengadaan Filing Cabinet, Tustel, Digital Recorder, Komputer
PC + Perlengkapannya, Data Stored (USB), Laptop sesuai Pasal 2 perjanjian ini adalah
sebesar Rp. ………………………. (dengan huruf), termasuk pajak-pajaknya, dan harga
tersebut dalam perjanjian ini adalah tetap dan tidak berubah.
Pasal 4
WAKTU PENYERAHAN
Pasal 5
TEMPAT PENYERAHAN
Pasal 7
PAJAK-PAJAK
Semua pajak-pajak yang timbul akibat dari perjanjian ini menjadi tanggungan PIHAK
KEDUA sepenuhnya.
Pasal 8
MASA GARANSI
PIHAK KEDUA memberikan masa garansi atas barang-barang yang diserahkan sesuai
dengan kondisi umum yang berlaku sejak barang-barang yang diserahkan seluruhnya
dengan baik dan lengkap dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
Pasal 9
HAK PATEN DAN HAK CIPTA
Pasal 10
SANKSI-SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan seluruh kegiatan dan atau
penyerahan barang tidak dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
sebagaimana dimaksud pada pasal 4, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar 1
0
/00 (satu permil) setiap hari keterlambatan atau maksimum sebesar 5% (lima persen)
dari total harga dan dibayarkan sekaligus pada saat pembayaran.
Denda sebagaimana dimaksud diatas dikecualikan apabila PIHAK KEDUA mengalami
Force Majeure.
Pasal 11
PERUBAHAN HARGA
Pasal 12
FORCE MAJEURE
Pasal 13
PERSELISIHAN DAN DOMISILI
1. Perselisihan dibidang teknis dan diluar bidang teknis akan diselesaikan, oleh kedua
belah pihak secara musyawarah;
2. Jika dengan cara musyawarah tidak dapat dicapai suatu penyelesaian, maka akan
dibentuk Panitia Penyelesaian Perselisihan (Arbitrasi) yang terdiri dari 3 (tiga)
orang, yaitu :
- Seorang wakil PIHAK PERTAMA;
- Seorang wakil PIHAK KEDUA;
- Seorang wakil PIHAK KETIGA yang ditunjuk oleh dan atau dengan persetujuan
wakil-wakil kedua belah pihak.
3. Untuk penyelesaian perselisihan ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-
sama memilih tempat kedudukan yang tetap pada Kantor Pengadilan Negeri
…………………..
Pasal 14
LAIN-LAIN
Segala perubahan berkenan dengan isi serta maksud surat perjanjian ini dapat
dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak, dan akan dituangkan dalam satu
addendum yang merupakan suatu kesatuan, dan ditanda tangani oleh kedua belah
pihak.
Pasal 15
PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini demikian pula
perubahan-perubahan yang dianggap perlu oleh Kedua Belah Pihak, akan diatur
dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) yang tidak terpisahkan dari Surat
Perjanjian ini dan dianggap sah setelah disetujui oleh Kedua Belah Pihak.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dalam rangkap secukupnya, dan
dinyatakan berlaku dan sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada
hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana diuraikan diatas. PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA masing-masing menerima satu berkas asli, dan selebihnya
diperuntukkan bagi instansi-instansi yang berkepentingan dalam Surat Perjanjian
ini;
3. Surat Perjanjian ini sah dan mengikat kedua belah pihak serta berlaku terhitung
sejak tanggal ditandatangani bersama.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : ………………………….
1. Nama : ………………………………………..
Jabatan : ………………………………………..
Alamat : ………………………………………..
2. Nama : ………………………………………..
Jabatan : ………………………………………..
Alamat : ………………………………………..
Yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan akte notaris Nomor :
…….. oleh Notaris ……………………. Yang berkedudukan di
……………………………………….. dalam hal ini sesuai dengan ketentuan anggaran
dasarnya bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi ………………….,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Pelaksanaan tugas pekerjaan harus sesuai dengan Surat Penawaran Harga PIHAK
KEDUA Nomor : …………………………. Tanggal ………………………
Harga Pengadaan Filing Cabinet, komputer PC + Perlengkapannya, Data Stored (USB),
Digital Recorder, Laptop dan tustel adalah sebesar Rp. ……………………. (dengan
huruf),
Penyelesaian Pekerjaan sampai 100% oleh PIHAK KEDUA, Paling lambat dalam jangka
waktu 20 9dua puluh) hari kalender terhitung sejak di tanda tanganinya Surat Perintah
Kerja ini.
Pembayaran akan dilaksanakan setelah penyedia barang/jasa menyelesaikan
pekerjaan fisik mencapai 100% (seratus persen) atau sebesar Rp …………………….
(dengan huruf); yang dilampiri dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan;
…………………………………. tidak diperkenankan menyerahkan pekerjaan tersebut
kepada pihak ketiga.
……………………………….. tidak dibenarkan mengajukan klaim apapun atau mengurangi
kualitas pekerjaan dengan alasan kenaikan harga barang dan upah ataupun kesalahan
perhitungan dalam penawaran yang telah diajukan.
Apabila dalam penyelesaian pekerjaan tersebut terjadi keterlambatan oleh PIHAK
KEDUA, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 1 0 00 (satu permil) untuk
setiap hari keterlambatan dan denda komulatif maksimal 5% (lima persen) dari harga
penawaran.
Demikian Surat Perintah Kerja ini dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak pada hari
dan tanggal tersebut diatas untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA (KPBJ)
PENGADAAN ALAT PENGOLAH DATA
BERUPA 5 (LIMA) UNIT DELL OPTILEX 170L SMALL MICRO TOWER
Nomor : ……………………………………
Tanggal : ………………………….
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
Kedua belah pihak dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa pengadaan peralatan alat
pengolah data dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam
pasal-pasal dibawah ini :
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas tersebut untuk melaksanakan pengadaan Alat Pengolah Data
berupa : 5 (lima) unit Dell OPTILEX 170L Small Micro Tower.
Pasal 2
DASAR KONTRAK DAN PELAKSANAAN PENGADAAN
1. Dasar kontrak pengadaan peralatan ini menjadi lampiran dan bagian yang
mengikat serta tidak terpisahkan dalam perjanjian ini adalah :
2. Dasar dan spesifikasi teknis yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam
kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini yaitu :
Pasal 3
JENIS KONTRAK
Jenis kontrak yang digunakan adalah Kontrak Lump sum, kontrak Lump sum adalah
kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh peralatan tersebut dalam
Pasal 1 dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah yang pasti dan tetap, dan semua
resiko yang mungkin terjadi dalam proses pengadaan barang/jasa sepenuhnya
ditanggung oleh Penyedia barang/Jasa.
Pasal 4
AMANDEMEN KONTRAK
Amandemen kontrak adalah ketentuan mengenai perubahan kontrak, perubahan
kontrak dapat terjadi apabila :
Perubahan pekerjaan disebabkan oleh suatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam
kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak.
Amandemen bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA.
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban para pihak adalah ketentuan mengenai hak-hak yang dimiliki serta
kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dalam melaksanakan kontrak.
3) Membayar harga peralatan sesuai dengan nilai kontrak yang telah ditetapkan
kepada PIHAK KEDUA.
4) Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh PIHAK
KEDUA untuk kelancaran pelaksanaan pengadaan peralatan.
Pasal 6
TANGGUNG JAWAB DAN JAMINAN HUKUM HASIL PEKERJAAN
1. Pengadaan dan penyerahan peralatan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
harus mengikuti ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi teknis yang telah
ditentukan.
2. Pengadaan Peralatan tersebut pada pasal 1 diatas harus dilaksanakan sendiri oleh
PIHAK KEDUA dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.
5. Peralatan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus sesuai dengan standar yang
telah disebutkan dalam spesifikasi teknis pada pasal 1 diatas.
7. PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian atas
barang untuk memastikan kecocokannya dengan spesifikasi teknis dan
persyaratan yang telah ditentukan.
9. PIHAK KEDUA harus menjamin kepada PIHAK PERTAMA bahwa barang yang
diserahkan tidak melanggar hak atas kekayaan intelektual sebagaimana ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas segala klaim atau tuntutan
sehubungan dengan hal tersebut pada ayat 9 pasal ini, dan PIHAK KEDUA
membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan apapun dan dimanapun yang
mungkin timbul, serta PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan akan mengambil
segala tindakan hukum yang perlu termasuk mewakili ke depan pengadilan.
Pasal 7
PERALATAN
1. Peralatan yang dipesan oleh PIHAK PERTAMA dan segala sesuatu yang diperlukan
untuk pelaksanaan pengadaan peralatan ini harus diserahkan dalam keadaan baru
oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA berhak menolak peralatan yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA, jika
kualitas dan spesifikasinya tidak memenuhi persyaratan.
3. Jika peralatan tersebut ditolak PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA harus
mengganti peralatan tersebut, dengan peralatan baru yang memenuhi
persyaratan.
Pasal 8
JANGKA WAKTU PENYERAHAN BARANG
1. Jangka waktu penyerahan barang ditetapkan selama 20 (dua puluh) hari kalender
terhitung sejak tanggal Surat Perintah Kerja (SPK) ditandatangani diatas Materai
dan disetujui oleh Penyedia Barang/Jasa
2. Waktu penyerahan barang tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat diubah oleh
PIHAK KEDUA, kecuali PIHAK PERTAMA telah memberikan persetujuan tertulis dan
diatur di dalam perjanjian tambahan (addendum kontrak).
Pasal 9
UJI COBA PERALATAN
1. Setelah peralatan dikirim, peralatan diuji coba oleh PIHAK KEDUA disaksikan oleh
PIHAK PERTAMA.
3. Apabila hasil uji coba tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan, maka
PIHAK KEDUA memperbaiki atau mengganti peralatan tersebut dengan biaya
sepenuhnya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 10
JAMINAN PELAKSANAAN DAN JAMINAN UANG MUKA
1. Jaminan Pelaksanaan :
a. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA jaminan
pelaksanaan selamat-lambatnya pada saat Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini
ditanda tangani. Surat Jaminan Pelaksanaan tersebut dapat berupa guarantee
yang harus dikeluarkan oleh Bank Umum atau berupa Bond yang dikeluarkan
oleh perusahaan asuransi kerugian yang mempunyai program surety Bond.
Besar nilai jaminan pelaksanaan adalah 5% (lima persen) dari harga kontrak
atau sebesar Rp ………………….. (dengan huruf)
b. Surat Jaminan pelaksanaan tersebut ayat 1 pasal ini, diserahkan kembali oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, setelah seluruh barang-barang diterima
dengan baik oleh PIHAK PERTAMA.
c. Dalam surat jaminan pelaksanaan tersebut ayat 1 pasal ini harus ada
ketentuan bahwa Jaminan Pelaksanaan menjadi Milik Negara dan dapat
dicairkan oleh PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan PIHAK KEDUA , bilamana
terjadi Pemutusan perjanjian dengan memperhintungkan prestasi pekerjaan
yang telah dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
b. Jaminan uang muka tersebut pada ayat 2.a pasal ini, akan diperhitungkan
dalam tahap-tahap pembayaran sebagaimana diatur dalam pasal 12 kontrak
pengadaan barang/jasa ini.
c. Dalam surat jaminan uang muka tersebut ayat 2.a pasal ini, harus ada
ketentuan bahwa jaminan uang muka menjadi milik negara dan dapat
dicairkan oleh PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan PIHAK KEDUA bilamana
terjadi Pemutusan kontrak, dengan memperhitungkan prestasi pekerjaan yang
telah dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
d. PIHAK KEDUA telah menjamin bahwa penggunaan uang muka tersebut dalam
ayat 2.a pasal ini adalah sepenuhnya diperuntukkan atau dipergunakan bagi
pelaksanaan pengadaan Alat Pengolah Data berupa : 5 (lima) unit Dell Optiplex
170L Small Micro Tower sebagaimana disebut dalam Pasal 1 Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa (KPBJ) ini.
Pasal 11
HARGA BARANG / NILAI KONTRAK
1. Harga barang atau Nilai Kontrak atas pengadaan peralatan tersebut dalam Pasal 1
adalah sebesar Rp. ……………………….. (dengan huruf) merupakan jumlah yang
pasti dan tetap (lumpsum fixed price) dibebankan pada DIPA Kantor
……………………….. Tahun Anggaran ……… Nomor : ……………… tanggal
…………………………………
2. Dalam Harga / Nilai Kontrak tersebut diatas sudah termasuk segala pengeluaran
PIHAK KEDUA beserta pajak-pajak dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh
PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 12
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran Pertama berupa : Uang Muka kepada PIHAK KEDUA sebesar 20% dari
harga barang/nilai kontrak yaitu : 20% x Rp. ………………………….. = Rp.
……………………… (dengan huruf) dapat dibayarkan setelah Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa (KPBJ) ini ditandatangani kedua belah pihak dan atas jumlah tersebut
PIHAK KEDUA memberikan Jaminan Uang Muka sebagaimana tersebut dalam Pasal
10 ayat 2.a
Pembayaran Kedua : Sebesar 100% dari harga barang/nilai kontrak dikurangi 100%
nilai uang muka setelah seluruh peralatan yang dipesan terpasang dan diterima
dengan baik oleh PIHAK PERTAMA yang dinyatakan dengan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan yang disetujui dan ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak,
pembayaran menjadi =100% - (100% Uang Muka) = 100% - 20% = 80% x Rp.
………………… = Rp. ……………………… (dengan huruf).
2. PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan (klaim) atas kenaikan harga Alat
Pengolah Data berupa : 5 (lima) unit Dell Optiplex 170L Small Micro Tower
tersebut, kecuali adanya kebijakan dari Pemerintah Republik Indonesia dalam
bidang moneter yang secara resmi menyatakan dari tentang adanya kenaikan
harga-harga yang diakibatkan adanya perubahan kurs valuta asing terhadap mata
uang Rupiah (Devaluasi terhadap nilai tukar Rupiah) yang secara resmi diatur
dalam peraturan Perundang-undangan.
Pasal 14
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
1. Segala biaya sehubungan pembuatan surat perjanjian ini termasuk biaya materai
tempel Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibebankan kepada PIHAK KEDUA .
2. Segala pajak sehubungan dengan Pengadaan Alat Pengolahan Data berupa: 5
(lima) unit Dell Optiplex 170L Small Micro tower ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA,
dan dilunasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 15
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEUR)
1. Yang dimaksud “keadaan kahar” dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini adalah
suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga kewajiban yang
telah ditentukan dalam kontrak tidak dapat dipenuhi.
4. Apabila “keadaan kahar” itu ditolak oleh PIHAK PERTAMA maka berlaku ketentuan-
ketentuan Pasal 16, Pasal 17, dan Pasal 19 dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
ini.
Pasal 16
DENDA DAN GANTI RUGI
Pasal 17
RESIKO
1. Jika Peralatan yang dipesan PIHAK PERTAMA musnah karena kelalaian PIHAK
KEDUA belum diserahkan kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA
bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul.
2. Jika pada waktu pemesan Alat Pengolah Data berupa : 5 (lima) unit Dell
Optiplex 170L Small Micro Tower tersebut terjadi kemacetan akibat tidak
tersedianya peralatan yang dipesan dan karena adanya kesalahan dari PIHAK
KEDUA, maka segala resiko akibat keterlambatan dalam penyerahan peralatan
tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH
perdata.
Pasal 18
ITIKAD BAIK
1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan
hak-hak dan kewajiban yang diatur dalam Pasal 5.
2. Para pihak setuju untuk melaksanakan kontrak dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak. Jika selama kontrak, salah satu pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan
tersebut.
Pasal 19
PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
3. Pemutusan Kontrak dapat dilakukan bilamana para pihak cidera janji dan/atau
tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam
Pasal 5 di atas.
6. Jika terjadi Pemutusan kontrak/ perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA
sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat
menunjuk Penyedia Barang/Jasa lain untuk melaksanakan pengadaan peralatan
tersebut dan PIHAK KEDUA segera menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA dokumen
kontrak lengkap dengan lampiran-lampirannya dan seluruh keterangan lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan tersebut yang telah dilakukan
oleh PIHAK KEDUA.
8. Kontrak dibatalkan apabila para pihak terbukti melakukan KKN, kecurangan, dan
pemalsuan dalam proses pengadaan maupun pelaksanaan kontrak.
Pasal 20
SERAH TERIMA PERALATAN
2. Hasil penelitian dituangkan dalam berita acara serah terima pekerjaan yang
ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
3. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan merupakan dokumen yang harus dilampirkan
dalam surat permintaan Pembayaran.
4. PIHAK PERTAMA dapat menunjuk wakil untuk memeriksa barang yang akan
diserahkan sebagai petugas pemeriksa dan menandatangani berita acara.
5. Apabila hasil pemeriksaan barang tidak sesuai dengan jenis dan mutu barang yang
ditetapkan dalam Surat Perintah Kerja, PIHAK PERTAMA berhak menolak barang
tersebut dan PIHAK KEDUA harus mengganti barang yang sesuai dengan biaya
sepenuhnya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 21
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
0 Bila terjadi Perselisihan antara kedua belah pihak, maka kedua belah pihak
menyelesaikan perselisihan di Indonesia dengan cara musyawarah
1 Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan melalui "Panitia Pendamai" terdiri dari 3 (tiga) orang yang bertugas
sebagai juri yang dibentuk oleh kedua belah pihak, yaitu :
Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh kedua belah pihak.
3. Keputusan "Panitia Pendamai" ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya
penyelesaian perselisihan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
4. Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini, tidak dapat diterima oleh
salah satu pihak, maka perselisihan akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri
……………………
Pasal 22
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini beserta segala akibatnya, kedua
belah pihak telah setuju memilih tempat kedudukan hukum yang tetap di kantor
Pengadilan Negeri ………………….
Pasal 23
PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini atau
perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur
lebih lanjut dalam (addendum kontrak) yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Kontrak Pengadaan Barang/Jasa (KPBJ) ini.
3. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam Kontrak Pengadaan Alat Pengolah Data
berupa 5 (lima) unit Dell Optiplex 1701, Small Micro Tower ini telah menyetujui
untuk melaksanakan kontrak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak di ................
(sebutkan lokasi dan kotanya) pada hari dan tanggal tersebut di atas, serta
dinyatakan berlaku sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Kerja (SPK) yang
telah disetujui dan ditandatangani di atas, serta dinyatakan berlaku sejak tanggal
diterbitkannya Surat Perintah Kerja (SPK) yang telah disetujui dan ditandatangani
diatas materai tempel oleh PIHAK KEDUA.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
SURAT PERINTAH KERJA
NOMOR : ……../SPK/...........
SYARAT :
1 Jangka waktu Penyerahan : 20 (duapuluh) kalender terhitung mulai dari tanggal
2 Surat Perintah Kerja ini
3 Tempat penyerahan : Kantor …………………………………………….(alamat jelas)
Keterangan :
a. Tanpa hak mengajukan kenaikan harga
b. Keterlambatan tanpa dapat membuktikan terjadinya force majeure (hal=hal
yang diluar kekuasaan perusahaan), untuk setiap hari keterlambatan
dikenakan denda sebesar 1 0/00 (satu perseribu) dari harga/nilai Surat
Perintah Kerja ini dan apabila denda telah melebihi 5% maka PIHAK
PERTAMAtanpa pemberitahuan lebih dahulu berhak memutuskan surat
Perintah Kerja ini secara sepihak dengan menunjuk perusahaan lainnya dan
segala kerugian sebagai akibat Pemutusan Surat perintah kerja ini menjadi
4 tanggung jawab perusahaan yang telah menandatangani Surat Perintah
Kerja ini.
c. Barang dalam keadaan 100% baru dan dapat dipergunakan
d. Harga sudah termasuk pajak ; PPN 10%
Pembayaran : Dilakukan setelah adanya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
yang telah ditanda tangani oleh Pejabat yang mengeluarkan Surat Perintah Kerja
ini.
Yang bertanda tangan di bawah ini sanggup menyelesaikan dan memenuhi dengan
baik segala isi Surat Perjanjian dan syarat-syarat yang tercantum dalam Surat Perintah
Kerja ini.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
Nama Perusahan Pejabat Pembuat
Komitmen
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
SURAT PERJANJIAN KONTRAK
PELAKSANAAN PENGADAAN
ALAT PENGOLAH DATA BERUPA NOTEBOOK DAN LCD PROJECTOR
…………………………………………..
TAHUN ANGGARAN 200...
Nomor : ………………………….
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
a. Kedua belah pihak telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
perjanjian pelaksanaan pengadaan alat pengolah data berupa notebook dan LCD
projector untuk keperluan kantor …………………….
b. Harga barang tersebut sebesar Rp. …………………… (dengan huruf) dari anggaran
pengadaan alat pengolah data berupa notebook dan LCD. Projector,
…………………….. Kantor ............ yang tertuang dalam DIPA Tahun anggaran 200....
Nomor ……………………….. tanggal …………………….
c. Kedua belah pihak setuju bahwa PIHAK PERTAMA membayar sesuai harga kontrak
dan PIHAk KEDUA melaksanakan penyerahan barang sesuai yang diperjanjiakan.
d. Pelaksanaan penyerahan barang selama 15 (lima belas) hari kalender dan dimulai
pada saat diterbitkannya Surat Pesanan.
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
(KETENTUAN UMUM)
Ketentuan umum terdiri dari definisi ruang lingkup pengadaan, jaminan pelaksanaan dan
garansi / Jaminan purna jual, pembayaran harga, amandemen kontrak, hak dan
kewajiban para pihak, jadwal pelaksanaan penyerahan barang, pengawasan,
keterlambatan penyerahan barang, keadaan kahar, itikad baik, Pemutusan kontrak,
penyelesaiaan perselisihan, bahasa, dan hukum, perpajakan, dan korespondensi.
Ketentuan umum tersebut diuraikan dalam pasal-pasal sebagai berikut :
PASAL 1
DEFINISI
PASAL 2
HARGA
Harga pengadaan alat pengolahan data berupa notebook dan LCD projector,……………….
yang diperjanjikan sebesar Rp. …………………. (dengan huruf) dibiayai dari anggaran
Kantor ......................... Tahun Anggaran 200......
PASAL 3
PEMBAYARAN
Pembayaran barang sebesar Rp. ……………….. (dengan huruf) akan dilakukan sekaligus
oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, setelah barang diperiksa yang dituangkan
dalam berita Acara Pemeriksaan, selanjutnya diserah terimakan dan dibuatkan Berita
Acara Serah Terima Barang Kemudian di transfer ke Rekening PT/CFV/Firma/Koperasi ......
…………………… pada Bank ……………………… Rekening No. ………………., dan PIHAK
KEDUA Menyerahkan jaminan barang/garansi purna jual sebagai jaminan atas kualitas
barang.
PASAL 4
JAMINAN PELALAKSANAAN DAN GARANSI/PURNA JUAL BARANG
PASAL 5
AMANDEMEN KONTRAK
2. Amandemen dapat dilakukan apabila disetujui baik oleh PIHAK PERTAMA maupun
PIHAK KEDUA.
PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Pihak kewajiban PIHAK PERTAMA adalah memeriksa spesifikasi dan kondisi barang
dan membayar harga barang tersebut sebesar Rp. ……………………. (dengan huruf).
2. Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA adalah menerima pembayaran untuk pelaksanaan
pengadaan alat pengolahan data berupa notebook dan LCD Projector,…………………
sebesar Rp. ………………. (dengan huruf), memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan barang-barang yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA
dan menyerahkan barang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
PASAL 7
PENYERAHAN BARANG
1. Jangka waktu penyerahan alat pengolahan data berupa notebook dan LCD projector,
adalah15 (lima belas) hari kalender mulai berlaku sejak diterbitkannya Surat
Pesanan.
3. Masa berlaku surat garansi/purna jual barang alat pengolah data berupa notebook
dan LCD projector, …………………. Selama 1 (satu) tahun sejak barang diserahkan
yang dituangkan dalam Berita Acara Serah terima Barang dari PIHAK KEDUA.
PASAL 8
PEMERIKSAAN BARANG
Pemeriksaan barang alat pengolahan data berupa notebook dan LCD projector
…………….. dilakukan oleh Tim Pemeriksaan yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA dengan
surat keputusan Pejabat Pembuat Komitmen, Nomor : ……………………. Tanggal
…………………., ketidak sesuaian spesifikasi dan tidak baiknya kondisi barang dari hasil
pemeriksaan dapat dikembalikan kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 9
KETERLAMBATAN PENYERAHAN BARANG
1. Keadaan kahar merupakan suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehingga penyerahan barang yang telah ditentukan
dalam kontrak tidak dipenuhi. Keadaan kahar tersebut adalah peperangan,
kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan, kebakaran dan gangguan industri
lainnya. Atas keterlambatan penyerahan barang akibat tersebut diatas, maka
pembayaran tidak dikenakan sanksi (denda)
2. Apabila terjadi keadaan kahar PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA saling
memberitahukan keadaan tersebut dan disepakati kedua belah pihak bahwa
keadaan tersebut termasuk keadaan kahar.
PASAL 11
ITIKAT BAIK
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.
2. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan
jujur tanpa memperlihatkan adanya kepentingan masing-masing pihak. Jika selama
kontrak salah satu pihak ada yang merasa dirugikan, akan diupayakan
penyelesaiannya secara musyawarah mupakat.
PASAL 12
PEMUTUSAN KONTRAK
PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah/mufakat melalui Panitia Pendamai atau Pengadilan
Negeri.
PASAL 14
BAHASA DAN HUKUM
Bahasa yang dipergunakan dalam perjanjian/kontrak ini adalah bangsa Indonesia dan
hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Negara Indonesia.
PASAL 15
PERPAJAKAN
Pajak Pertambahan Nilai dan pajak-pajak lainnya serta bea materai sesuai dengan
ketentuan perundingan yang berlaku menjadi beban PIHAK KEDUA.
PASAL 16
KORESPONDENSI
BAB II
SYARAT-SYARAT UMUM
(KETENTUAN UMUM)
PASAL 17
PENANGGUHAN
Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan kewajiban sebagaimana mestinya, PIHAK PERTAMA
dapat melakukan penangguhan pembayaran secara tertulis kepada PIHAK KEDUA dan
diberikan kesempatan untuk memenuhi kewajibannya sampai batas waktu yang telah
ditentukan dalam perjanjian.
BAB III
SYARAT-SYARAT KHUSUS
(KETENTUANKHUSUS)
PASAL 18
ASAL BARANG
Asal barang yang diadakan adalah seluruhnya buatan produk luar negeri karena barang-
barang tersebut belum diproduksi dalam negeri.
PASAL 19
HAK PATEN DAN HAK CIPTA
PASAL 20
JAMINAN PELAKSANA
Jaminan Pelaksanaan pengadaan alat pengolah data berupa produk note book dan LCD
projector, sebesar 5% dari kontrak.
PASAL 21
PEMBAYARAN
2. Pembayaran yang akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebesar
Rp. …………………. (dengan huruf).
3. Mata uang yang dipergunakan dalam perjanjian/kontrak ini adalah mata uang
Rupiah.
PASAL 22
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu “Panitia Pendamai” yang berfungsi sebagai juri/wasit,
dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak yang terdiri dari :
2. Keputusan “Panitia Pendamai” ini mengikat kedua belah pihak dan biaya
penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul bersama.
3. Jika keputusan sebagaimana dimaksud Ayat 2 pasal ini tidak dapat diterima oleh
salah satu atau kedua belah pihak, maka perselisihanakan diteruskan melalui
Pengadilan Negeri.
PASAL 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Perjanjian/kontrak pengadaan alat pengolahan data berupa notebook dan LCD projector,
…………….. dilampiri dokumen-dokumen yang menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
terpisahkan dari kontrak terdiri atas :
1. Surat Penawaran dengan lampiran-lampirannya.
2. Surat Keputusan Penunjukkan Pemenang Pemilihan Langsung Penyedia Barang
(SKPPB).
3. Jaminan Pelaksanaan.
PASAL 24
PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga), 2 (dua) rangkap bermaterai cukup
yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA.
3. Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan pengadaan barang ini, kedua belah
pihak telah memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap dan sah dikantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri....................
4. Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam keadaan sadar,
tanpa paksaan dari pihak manapun di .................... pada hari dan tanggal tersebut
diatas.
5. Surat Perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak tanggal diterbitkannya surat pesanan
dari PIHAK PERTAMA.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
SURAT PESANAN
Nomor : ...................
Nama :
NIP :
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen ................
Alamat : ...........................................................
Berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor : .....................tanggal ............., dengan
ini kami minta agar Saudara :
Nama :
Jabatan : Direktur PT/CV/Firma/Koperasi......
Alamat :
dapat segera mengirimkan barang alat pengolah data berupa notebook dan LCD
projector, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Surat
Perjanjian tersebut diatas.
Demikian Surat Pesanan ini diterbitkan di ............ pada tanggal ........... agar dapat
Saudara laksanakan dengan baik dan atas perhatian serta kesediaan Saudara kami
mengucapkan terima kasih
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
Bahwa berdasarkan :
1. Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
2. Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing) No. ……………………….. tanggal
………………………
4. Surat Penawaran Perusahaan No. …………………………… Tanggal ………….......
5. Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran No. …………………… tanggal
………………………….
Dengan ini sepakat untuk membuat SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK) yang
mengikat kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pasal-
pasal tersebut dibawah ini :
PASAL 1
TUGAS DAN PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA dalam kedudukan sebagai tersebut diatas memberikan tugas kepada
PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dan menyanggupi untuk melaksanakan
pekerjaan Pengadaan Barang Kendaraan Roda 2 (Dua) atau Roda 4 (Empat) sebanyak
……….. unit.
PASAL 2
RINCIAN PEKERJAAN
PASAL 3
HARGA BORONGAN
(1) Jumlah harga borongan seluruh pekerjaan Pengadaan Kendaraan Roda 2 (Dua)
atau Roda 4 (Empat) sebanyak …… unit telah disepakati sebesar Rp.
…………………. (dengan huruf) sudah termasuk Pajak sesuai ketentuan peraturan
yang berlaku.
(2) Pembayaran dari jumlah harga borongan sebagaimana tersebut pada Pasal 3 ayat
1 diatas dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibebankan pada
Anggaran DIPA Kantor ………………………………….. Tahun Anggaran …………
PASAL 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
(1) Jaminan pelaksanaan adalah 5% (lima persen) dari harga borongan dan
diberikan pada waktu penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) akan
dikembalikan setelah barang diserahkan kepada PIHAK PERTAMA dan
dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Barang oleh Panitia
Pemeriksa dan Penerima Barang.
(2) Jaminan pelaksanaan menjadi milik Negara apabila penyedia barang dalam
waktu yang telah ditentukan tidak melaksanakan pekerjaan atau menyerahkan
barang.
PASAL 6
CARA PEMBAYARAN
PASAL 7
KEADAAN MEMAKSA
(1) Bila dalam waktu melaksanakan pekerjaan terjadinya suatu yang dapat dianggap
sebagai Force Majeur sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi PIHAK KEDUA
maka PIHAK KEDUA harus segera melaporkan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah terjadi Force Majeur.
(3) Apabila terjadi " keadaan memaksa" PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada
PIHAK PERTAMA selaku pemberi tugas secara tertulis selambatlambatnya dalam
waktu 14 (empat betas) sejak terjadinya Force Majeur.
(4) Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau
menolak secara tertulis dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak adanya
pemberitahuan tersebut.
(5) Jika dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA tentang "keadaan memaksa" tersebut PIHAK PERTAMA tidak
memberikan jawabannya maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya "
keadaan memaksa" tersebut.
(6) Jika PIHAK KEDUA tidak mungkin menyelesaikan pekerjaannya karena adanya
Force Majeur, maka PIHAK PERTAMA akan memperhitungkan kewajibannya
menyelesaikan pekerjaan sebagaimana kontrak pelaksanaan pekerjaan dan PIHAK
KEDUA wajib menyerahkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan sampai
saat Force Majeur tersebut. Pembayaran sisa pekerjaan didasarkan pada Berita
Acara Pemeriksaan.
PASAL 8
PEMBATALAN / PEMUTUSAN PERJANJIAN
PASAL 9
DENDA DAN GANTI RUGI
(1) Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada PIHAK KEDUA
sedangkan ganti rugi adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada PIHAK
PERTAMA, karena terjadinya cidera janji yang tercantum dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
(2) Besarnya denda kepada PIHAK KEDUA atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan
adalah 1 0/00 (satu per seribu) rak dan setinggi-tingginya sebesar 5% (lima
persen). per hari dari nilai kontrak
(3) Besarnya ganti rugi yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut keterangan
Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam
dokumen kontrak.
PASAL 10
PERSELISIHAN
(1) Bila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka
kedua belah pihak menyelesaikan perselisihan di Indonesia dengan cara
musyawarah, mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau melalui pengadilan yang disepakati
kedua belah pihak yaitu Pengadilan Negeri .................
(2) Segala biaya yang dikeluarkan akibat terjadinya perselisihan sebagaimana ayat (1)
di atas, dipikul oleh para pihak.
(3) Proses penyelesaian sebagaimana tersebut pada ayat (1) tidak dapat dijadikan
alasan oleh PIHAK KEDUA untuk menunda pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal
yang telah ditetapkan.
PASAL 11
LAIN-LAIN
(1) Kontrak yang dibuat meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan
yang disebut kontrak.
(2) Apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumen-
dokumen perjanjian/kontrak, maka yang dipakai adalah dokumen yang
pertama menurut urutan tersebut di atas.
(3) Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini dan belum cukup
diatur dalam pasal-pasal Surat Perjanjian ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat dalam Surat Perjanjian
Tambahan/Addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
PASAL 12
PENUTUP
(1) Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak, serta mulai
berlaku sejak tanggal ditanda tangani Surat Perjanjian Kerja (KONTRAK).
(2) Surat Perjanjian Kerja (KONTRAK) ini dibuat dalam rangkap 6 (sesuai kebutuhan), 2
(dua) rangkap diantaranya dibubuhi materai Rp 6.000,(Enam ribu rupiah) untuk
masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
Nomor :
Tanggal :
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
Bahwa berdasarkan :
1. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) No. : ……………………Tanggal
……………………….
2. Berita Acara Pembukaan Harga Penawaran Harga No. : ……………………… Tanggal
………………………..
3. Surat Penetapan Pemenang Lelang No. : … … … … … … .
Ta n g g a l … … … … … .
Berdasarkan hal tersebut diatas PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah setuju dan
sepakat untuk mengikatkan diri dalam Surat Perjanjian (Kontrak) Pengadaan Barang
Elektronik dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-
pasal berikut :
PASAL 1
TUGAS DAN PEKERJAAN
PASAL 2
RINCIAN PEKERJAAN
PASAL 3
HARGA BORONGAN
(1) Jumlah harga borongan seluruh pekerjaan Pengadaan. Barang Elektronik telah
disepakati sebesar Rp. …………………. (dengan huruf) termasuk pajak sesuai
ketentuan yang berlaku.
(2) Pembayaran jumlah harga borongan tersebut pada Pasal 3 dilaksanakan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibebankan Anggaran DIPA
Kantor .................... Tahun 200.....
PASAL 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
PASAL 5
JAMINAN PELAKSANAAN
(1) Jaminan pelaksanaan adalah 5% (lima persen) dari HPS dan diberikan pada
waktu penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) dan akan
dikembalikan setelah barang diserahkan kepada PIHAK PERTAMA serta
dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Barang oleh
Panitia Pemeriksa dan Penerima Barang.
(2) Jaminan pelaksanaan menjadi milik Negara apabila penyedia barang dalam
waktu yang telah ditentukan tidak melaksanakan pekerjaan atau
menyerahkan barang sesuai ketentuan teknis yang telah ditetapkan.
PASAL 6
CARA PEMBAYARAN
(1) Pembayaran dilaksanakan sebesar 100% ( seratus persen) dari jumlah harga
borongan sebesar Rp …………………. (dengan huruf) dibayarkan setelah PIHAK
KEDUA menyerahkan seluruh pekerjaan Pengadaan Barang Elektronik di
………………(sebutkan tempat dan lokasi), yang selanjutnya dituangkan dalam
Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Pekerjaan oleh Panitia Pemeriksa
dan Penerima Barang.
(3) Pajak-pajak yang timbul sehubungan dengan Surat Perjanjian Kerja ( Kontrak)
ini akan menjadi beban PIHAK KEDUA.
PASAL 7
KEADAAN MEMAKSA
(1) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mengajukan klaim atas kenaikan harga
borongan/harga jadi.
(3) PIHAK KEDUA dapat meminta pertimbangan dari PIHAK PERTAMA secara
tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya keadaan memaksa dan dilampirkan bukti-bukti yang sah untuk
menyelesaikan pekerjaan akibat keadaan memaksa berdasarkan penyelidikan
yang seksama.
PASAL 8
PEMBATALAN/PEMUTUSAN PERJANJIAN
PASAL 9
DENDA DAN GANTI RUGI
(1) Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada PIHAK KEDUA
sedangkan ganti rugi adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada PIHAK
PERTAMA karena terjadinya cidera janji yang tercantum dalam Surat Perjanjian
Kerja ( Kontrak ).
(3) Besarnya ganti rugi yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat
dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut
keterangan Bank Indonesia atau dapat diberikan kompensasi sesuai
ketentuan dalam dokumen kontrak.
PASAL 10
PERSELISIHAN
(1) Bila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka kedua
belah pihak menyelesaikan perselisihan di Indonesia pengadilan yang
disepakati kedua belah pihak yaitu Pengadilan Negeri ……………..
PASAL 11
LAIN-LAIN
(1) Kontrak yang dibuat meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu
kesatuan yang disebut kontrak.
(3) Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini dan belum cukup
diatur dalam pasal-pasal Surat Perjanjian ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat dalam Surat Perjanjian
Tambahan/Addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
PASAL 12
P E N U T U P
(1) Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kepada kedua belah pihak dan
mulai berlaku sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal tersebut
di atas di Jakarta.
(2) Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap seperlunya, 2 (dua) rangkap
diantaranya dibubuhi materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) untuk masing-masing
pihak yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR …………………………..
Nomor : ………………………………..
Tanggal : ………………………………..
Antara
Dengan
……………………………………………………………..
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
PERTAMA
TUGAS DAN PEKERJAAN
PASAL 1
KEDUA
RINCIAN PEKERJAAN
PASAL 2
KETIGA
HARGA BORONGAN
PASAL 3
1. Jumlah harga borongan pekerjaan Pengadaan Alat Tulis Kantor tersebut pada pasal
1 adalah sebesar Rp. …………………………… (dengan huruf).
2. Harga tersebut diatas sudah termasuk pajak-pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
Pembayaran dari jumlah harga borongan seperti tersebut pada Pasal 3 ayat 1,
dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang dibebankan pada
DIPA Kantor …………………………………. Tahun 200...
KEEMPAT
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
PASAL 4
KELIMA
CARA PEMBAYARAN
PASAL 5
Cara pembayaran harga borongan tersebut pada pasal 3 dilaksanakan oleh PIHAK
PERTAMA melalui SP2D oleh KPPN/Kas Daerah……………………….. pada Bank
…………………….Nomor Rekening .......... Kepada PIHAK KEDUA dan akan dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pembayaran sebesar 100% (seratus persen) dari harga borongan atau Rp.
…………………………… (dengan huruf) setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan seluruh
pekerjaan yang dituangkan kedalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
KEENAM
SANKSI
PASAL 6
Apabila pekerjaan tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA tepat pada waktu yang telah
ditentukan pada pasal 4, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi berupa denda 1 0 00
(satu perseribu) dari harga borongan untuk setiap hari keterlambatan dan setinggi-
tingginya 5% (lima persen) dari harga borongan seluruhnya, kecuali apabila waktu
penyerahan diperpanjang karena alasan-alasan yang dapat diterima oleh PIHAK
PERTAMA.
KETUJUH
KEADAAN MEMAKSA
PASAL 7
3. PIHAK KEDUA dapat meminta pertimbangan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis
selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya keadaan
memaksa dan dilampirkan bukti-bukti yang sah untuk menyelesaikan pekerjaan
akibat keadaan memaksa berdasarkan penyelidikan yang seksama.
4. PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak secara tertulis “Keadaan Memaksa”
itu dalam jangka waktu 3 x 24 jam sejak adanya pemberitahuan tersebut.
5. Jika dalam jangka waktu 3 x 24 jam PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawaban,
maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya “Keadaan Memaksa” tersebut.
KESEMBILAN
PERSELISIHAN / ARBITRASE
PASAL 9
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka diselesaikan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat
KESEPULUH
LAIN-LAIN
PASAL 10
Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini dan belum cukup diatur
dalam pasal-pasal Surat Perjanjian akan ditentukan lebih lanjut oleh kedua belah pihak
secara musyawarah dan mufakat dalam surat Perjanjian Tambahan/Addendum dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
KESEBELAS
PENUTUP
PASAL 11
1. Surat perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak dan mulai
berlaku setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal tersebut
diatas.
2. Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap secukupnya 2 (dua) rangkap masing-
masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Lampiran I
HARGA JUMLAH
NO URAIAN/JENIS BARANG VOLUME SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
SEBUT DAN URAIKAN ALAT TULIS
KANTOR YANG DIBELI
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Nomor :
Lampiran :
Perihal : Surat Perintah Kerja
Kepada Yth,
Direktur ………………………………….
……………………………………………..
……………………………………………..
1. Jumlah harga borongan untuk pengadaan Alat Tulis Kantor …………….. adalah
sebesar Rp. ……………………….. (dengan huruf) sudah termasuk pajak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 25 (dua puluh lima) hari kalender
terhitung mulai tanggal Surat Perintah Kerja ini.
5. Ketentuan lain yang belum diatur dalam Surat Perintah Kerja ini, diatur dan
ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerja / Kontrak.
Nama Nama
Jabatan Pada Perusahaan NIP
Tentang
Antara
Dengan
………………………………………………………………
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
Bahwa berdasarkan :
Kedua belah pihak menyatakan setuju dan sepakat untuk mengadakan suatu
perjanjian pelaksanaan Pekerjaan Perbaikan Rumah …………………………. dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut
dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut, yaitu melaksanakan Pemborongan Pekerjaan Perbaikan Rumah
……………………………. Sesuai rincian pekerjaan terlampir.
Pasal 2
RINCIAN PEKERJAAN
Pasal 3
HARGA BORONGAN
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELALKSANAAN
(1) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan dan menyerahkan kepada PIHAK
PERTAMA pekerjaan tersebut pada Pasal 1 dengan jangka waktu pelaksanaan
selama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah Surat Perjanjian Kerja ditandatangani.
(2) Waktu penyerahan dapat diperpanjang apabila ada permintaan tertulis dari PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA dapat menyetujui selama
menggunakan alasan-alasan yang kuat dan dapat dipertanggung jawabkan,
termasuk diantaranya adalah force majeure.
Pasal 5
CARA PEMBAYARAN
(1) Pembayaran dilaksanakan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah harga
borongan atau sebesar Rp. …………………….. (dengan huruf) dapat dibayarkan
setelah PIHAK KEDUA menyerahkan seluruh pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA
berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Pekerjaan melalui
KPPN/Kas Daerah......... ke Rekening Bank ……………….. No. …………………… atas
nama PT/CV/Firma/Kop ...................
(2) Pajak-pajak lain yang timbul sehubungan dengan Surat Perjanjian ini akan menjadi
beban PIHAK KEDUA.
Pasal 6
SANKSI
Apabila pekerjaan tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA tepat pada waktu yang telah
ditentukan pada Pasal 4 ayat 1, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi berupa denda
sebesar 1 0 00 (satu perseribu) dari harga borongan seluruhnya untuk setiap hari
keterlambatan sampai dengan maksimum denda 5% (lima persen) dari harga
borongan seluruhnya, kecuali apabila waktu penyerahan diperpanjang karena alasan-
alasan yang dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 7
KEADAAN MEMAKSA
(1) Perusahaan tidak diperkenankan mengajukan klaim atas kenaikan harga borongan
yang sudah ditetapkan, Perusahaan dapat dibebaskan dari denda keterlambatan
penyelesaian pekerjaan apabila kelambatan disebabkan keadaan memaksa dan
dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK KEDUA dapat meminta pertimbangan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis
selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari sejak terjadinya keadaan memaksa
dan dilampirkan bukti-bukti yang sah untuk menyelesaikan pekerjaan akibat
keadaan memaksa berdasarkan penyelidikan bersama.
(3) PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak secara tertulis “Keadaan
Memaksa” itu dalam jangka waktu 3 x 24 jam sejak adanya pemberitahuan
tersebut.
(4) Jika dalam jangka waktu 3 x 24 jam PIHAK PERTAMA Tidak memberikan jawaban,
maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya “Keadaan Memaksa” tersebut.
(5) Bilamana “Keadaan Memaksa ditolak PIHAK Pertama maka berlaku ketentuan-
ketentuan dalam perjanjian ini.
Pasal 8
PEMBATALAN PEMUTUSAN SURAT PERJANJIAN
Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka akan diselesaikan
secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
(2) Apabila dengan cara musyawarah untuk mufakat tidak terdapat penyelesaian
yang layak dan memuaskan, maka kedua belah pihak memilih tempat kedudukan
hukum yang sah tidak berubah di Pengadilan Negeri
…………………………………………….
(3) Proses penyelesaian dengan cara musyawarah atau Pengadilan Negeri tidak dapat
dijadikan alasan oleh PIHAK KEDUA untuk menunda pelaksanaan pekerjaan sesuai
jadwal yang telah ditetapkan.
Pasal 10
LAIN-LAIN
Kontrak yang dibuat meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan yang
disebut kontrak.
(2) Apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumen-
dokumen perjanjian/kontrak maka yang dipakai adalah dokumen yang pertama
menurut urutan tersebut di atas.
(3) Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini dan belum cukup
diatur dalam pasal-pasal Surat Perjanjian ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat dalam Surat Perjanjian
Tambahan / Addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
Pasal 11
PENUTUP
(1) Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak dan mulai
berlaku setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal tersebut
diatas di …………….
(2) Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap secukupnya dengan 2 (dua) rangkap
masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
MEMUTUSKAN
Menyatakan :
PERTAMA : Menunjuk :
Nama Perusahaan :
Alamat :
NPWP :
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pencetakan
Buku .....................................…Tahun Anggaran 200… dengan nilai Kontrak yang telah
ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan setuju untuk
melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia,
dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal
dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Tugas/kewajiban dan ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA adalah melaksanakan pekerjaan pencetakan buku ………………………... sebagai
berikut :
No Spesifikasi Volume
1 PENCETAKAN BUKU (……………………sebutkan judul buku) ……………….
Pasal 2
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 tidak
dapat diubah, kecuali berdasarkan permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang
disampaikan pada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender
sebelum batas waktu yang ditetapkan dengan disertai alasan yang tepat dan dapat
dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, dan selanjutnya dapat diatur kemudian
dalam Addendum Kontrak.
3. Sebelum buku naik cetak, naskah yang telah diedit dan dikoreksi oleh PIHAK KEDUA
hendaklah diperlihatkan terlebih dahulu kepada PIHAK PERTAMA untuk dikoreksi
sekali lagi untuk menghindari salah cetak.
Pasal 3
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini pihak Kedua tidak dibenarkan mengalihkan tugas
pekerjaan sebagian / seluruhnya kepada pihak ketiga tanpa seijin PIHAK PERTAMA
Pasal 4
NILAI KONTRAK DAN SYARAT PEMBAYARAN
1. Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar
Rp……… (dengan huruf)
2. Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan
sekaligus atau seluruhnya ( 100%) apabila prestasi pekerjaan telah selesai 100%
dengan baik yang dinyatakan dengan berita acara hasil pemeriksaan pekerjaan
oleh panitia pemeriksa / penguji barang
3. Setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA akan di pungut pajak-pajak menurut
peraturan yang berlaku
4. Pembayaran dilakukan dengan pengajuan SPP-LS melalui Kantor Pelayaran
Perbendaharaan Negara/Kas Daerah ..................
5. Harga tersebut adalah tetap tidak berubah (Fixed Price ) termasuk pajak sesuai
ketentuan yang berlaku
6. Pihak kedua tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun
juga yang berhubungan dengan pelaksanaan surat perjanjian ini kecuali atas
persetujuan PIHAK PERTAMA
Pasal 5
PEMERIKSAAN BARANG
Pasal 6
SANKSI
Pasal 7
KENAIKAN HARGA
Kenaikan harga selama masa pelaksanaan kontrak ini ditanggung sepenuhnya oleh
PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan tambahan biaya apapun juga
(klaim) walaupun ada kenaikan harga material atau jasa yang ada hubungannya
dengan pekerjaan ini
Pasal 8
FORCE MAJEURE
1. Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi
karena bencana alam ( gempa, banjir dan sebagainya ) kebakaran,
peperangan,huru-hara, pemotongan atau kemacetan yang timbul karena
dikeluarkannya peraturan pemerintah yang mengakibatkan perubahan moneter
2. Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya force majeure semacam ini
dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara
tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu selambat-
lambatnya 7(tujuh) hari terhitung sejak tanggal terjadinya force majeure
3. Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini PIHAK
KEDUA tidak memberitahukan kejadian force Majeure tersebut kepada PIHAK
PERTAMA, maka keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud
dalam pasal satu surat perjanjian ini dianggap bukan force majeure
4. Dalam pemberitahuan kejadian force majeure sebagaimana dimaksud dalam
ayat dua pasal ini harus disertai dengan keterangan dari pihak yang berwenang
mengenai peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus mengajukan
permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA
5. Pihak pertama dalam waktu 7 ( tujuh ) hari kalender terhitung sejak diterimanya
permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 pasal ini
akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai permohonan dimaksud
kepada PIHAK KEDUA
Pasal 9
PERSELISIHAN
Pasal 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran resmi yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat
Perjanjian ini adalah :
Pasal 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Resmi yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat
Perjanjian ini adalah :
Pasal 12
LAIN-LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat perjanjian ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua pihak, akan diatur lebih lanjut dalam
surat perjanjian tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari surat perjanjian.
2. Surat perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap 3 (tiga) rangkap asli dan 4
(empat) rangkap copy yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah
dibubuhi materai yang cukup dan ditandatangani di ………. pada hari, tanggal,
bulan dan tahun tersebut di atas.
3. Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di…………...pada
hari dan tanggal tersebut di atas.
Nama : ………………………………………..
Jabatan : ………………………………………..
Alamat : ………………………………………..
Nama : ………………………………………..
Jabatan : ………………………………………..
Alamat : ………………………………………..
Yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan akte notaris Nomor :
…….. oleh Notaris ……………………. Yang berkedudukan di
……………………………………….. dalam hal ini sesuai dengan ketentuan anggaran
dasarnya bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi ………………….,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
1. Pelaksanaan tugas pekerjaan harus sesuai dengan Surat Penawaran Harga PIHAK
KEDUA Nomor : …………………………. Tanggal ………………………
2. Harga Pencetakan buku…………………………………………….adalah sebesar Rp.
……………………. (dengan huruf),
3. Penyelesaian Pekerjaan sampai 100% oleh PIHAK KEDUA, Paling lambat dalam
jangka waktu 25 (dua puluh lima) hari kalender terhitung sejak di tanda tanganinya
Surat Perintah Kerja ini.
4. Pembayaran akan dilaksanakan setelah penyedia barang/jasa menyelesaikan
pekerjaan fisik mencapai 100% (seratus persen) atau sebesar Rp …………………….
(dengan huruf); yang dilampiri dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan;
5. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menyerahkan pekerjaan tersebut kepada
pihak ketiga.
6. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengajukan klaim apapun atau mengurangi
kualitas pekerjaan dengan alasan kenaikan harga barang dan upah ataupun
kesalahan perhitungan dalam penawaran yang telah diajukan.
7. Apabila dalam penyelesaian pekerjaan tersebut terjadi keterlambatan oleh PIHAK
KEDUA, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 1 0 00 (satu permil)
untuk setiap hari keterlambatan dan denda komulatif maksimal 5% (lima persen)
dari harga penawaran.
Demikian Surat Perintah Kerja ini dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak pada hari
dan tanggal tersebut diatas untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
II
CONTOH
SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)
PEMBANGUNAN FISIK
Nomor : …………….
Tanggal : …………….
Pada hari ini, .......... tanggal ............. bulan .......... tahun Dua ribu ....... kami yang
bertanda tangan dibawah ini setuju mengadakan perjanjian pekerjaan pelaksanaan :
Antara
I. Nama : ..........................
NIP. : .........................
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Kantor ...................
Alamat Kantor : .......................................................................
Dengan
Sesuai dengan Akte Notaris Nomor ... tanggal .......... dan Akte Perubahan
terakhir Nomor .... tanggal .......... dari Notaris ..............., SH. Dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Kop............ , yang selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Maka dengan ini disetujui oleh dan di antara pihak-pihak tersebut, ketentuan-
ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal di bawah ini :
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
1. PIHAK KESATU memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima untuk melaksanakan pekerjaan Pembangunan ……………….. yang
berlokasi di …………………………………………………………………
2. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban kepada PIHAK KESATU untuk melaksanakan,
menyelesaikan, dan memelihara pekerjaan, serta memperbaiki kerusakan sesuai
ketentuan dan spesifikasi yang tercantum dalam kontrak.
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
f. Berita Acara :
i. Penjelasan Pekerjaan beserta lampiran
ii. Pembukaan surat penawaran beserta lampiran
Hasil Pelelangan beserta lampiran
Pasal 3
PENGAWAS PEKERJAAN
2. Apabila Badan Hukum yang ditunjuk dalam ayat 1 pasal ini berhalangan atau
tidak dapat menjalankan kewajibannya, maka PIHAK KESATU dapat menunjuk
penggantinya dan diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 4
BAHAN DAN PERALATAN
2. PIHAK KEDUA wajib mengajukan contoh bahan dan peralatan yang akan
digunakan untuk mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU.
3. PIHAK KESATU berhak melakukan pengujian terhadap bahan dan peralatan yang
diajukan PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KESATU berhak menolak bahan dan peralatan yang disediakan oleh PIHAK
KEDUA, jika kualitas dan spesifikasinya tidak memenuhi persyaratan.
5. Jika bahan dan peralatan tersebut ditolak PIHAK KESATU, maka PIHAK KEDUA
harus menyingkirkan bahan dan peralatan tersebut dari lokasi pekerjaan dalam
waktu 2 x 24 jam. PIHAK KEDUA harus mengganti dengan bahan dan peralatan
baru yang memenuhi persyaratan.
7. Jika bahan dan peralatan tidak terdapat di pasaran, maka PIHAK KEDUA dapat
mengajukan bahan dan peralatan pengganti yang setara melalui persetujuan
tertulis PIHAK KESATU, dalam hal ini tetap berlaku ketentuan ayat 13 pasal ini.
8. Tidak tersedianya bahan dan peralatan di pasaran, tidak dapat dijadikan alasan
untuk keterlambatan pekerjaan.
9. PIHAK KEDUA wajib menjaga keamanan bahan dan peralatan di lokasi dari
pencurian.
10. PIHAK KEDUA wajib menjaga kebersihan lokasi dan lingkungan dari kotoran dan
polusi yang ditimbulkan penggunaan bahan dan peralatan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
11. PIHAK KEDUA wajib membuat tempat atau gudang yang baik dan aman untuk
menyimpan bahan dan peralatan guna kelancaran pekerjaan.
12. PIHAK KEDUA harus menjalin kerja sama yang baik dengan pemasok perangkat
dari luar dan dalam negeri.
13. PIHAK KEDUA menjamin bahwa bahan dan peralatan yang dipasang tersedia suku
cadang dan agen penjualnya di Indonesia serta bersedia memberikan pelayanan
purna jual.
Pasal 5
TENAGA KERJA
1. PIHAK KEDUA wajib menugaskan tenaga kerja ahli dan terampil dalam jumlah
cukup sesuai kebutuhan pekerjaan yang dicantumkan dalam Daftar Isian Staf Inti
Proyek dan diserahkan kepada PIHAK KESATU.
2. Di lokasi pekerjaan harus ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai
pemimpin pelaksana yang mempunyai wewenang penuh untuk mewakili PIHAK
KEDUA yang dapat menerima/memberikan/memutuskan segala urusan pekerjaan
di lapangan.
4. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja harian dalam jumlah cukup dan
kualifikasi sesuai dengan volume dan kompleksitas pekerjaan.
5. Penyediaan tenaga kerja harian harus dilaporkan kepada PIHAK KESATU dalam
bentuk daftar yang dilampiri keterangan identitas setiap tenaga kerja.
6. Jika PIHAK KESATU meminta PIHAK KEDUA untuk memperhatikan orang atau
tenaga kerjanya dan menyatakan alasan atas permintaan tersebut, maka PIHAK
KEDUA harus menjamin dalam waktu 7 x 24 jam orang atau tenaga kerja tersebut
sudah harus meninggalkan lokasi pekerjaan, dan tidak berhubungan lagi dengan
pekerjaan dalam kontrak.
10. Asuransi tersebut harus memiliki masa berlaku minimal sampai akhir masa
kontrak, dan diserahkan kepada PIHAK KESATU selambat-lambatnya 10 (sepuluh)
hari sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja. Asuransi tersebut bisa dilakukan
menurut variabel jumlah pekerja yang ada di lapangan.
11. PIHAK KEDUA harus bertanggung jawab atas kerugian PIHAK KESATU akibat
perbuatan orang-orang yang dipekerjakannya.
12. Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA
wajib memberikan pertolongan medis sepenuhnya terhadap korban, dan seluruh
biaya yang ditimbulkan ditanggung PIHAK KEDUA.
13. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tempat tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan dan ketertiban bagi para pekerja yang tinggal sementara di lokasi
pekerjaan.
14. Hubungan antara para pekerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur
secara khusus, tunduk pada peraturan-peraturan perburuhan yang berlaku.
15. Semua yang berkaitan dengan persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun Sub
Kontraktor menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA, baik di dalam
maupun di luar pengadilan.
Pasal 6
SUB KONTRAKTOR
PIHAK KEDUA wajib bekerja sama dengan Sub Kontraktor (termasuk dengan Sub
Kontraktor Golongan Ekonomi Lemah) setempat, sesuai dengan bidang
keahliannya.
Apabila suatu bagian pekerjaan akan diserahkan kepada Sub Kontraktor, maka
sebelumnya harus mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU.
Hubungan antara PIHAK KEDUA dengan Sub Kontraktor menjadi tanggung jawab
sepenuhnya PIHAK KEDUA.
Jika ternyata PIHAK KEDUA menyerahkan pekerjaan kepada Sub Kontraktor tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU, maka PIHAK KESATU dapat
memberlakukan Pasal 18.
Untuk pekerjaan yang diserahkan kepada Sub Kontraktor atas persetujuan PIHAK
KESATU, maka PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan koordinasi yang baik dan
penuh tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Sub
Kontraktor, dan hal ini tidak mengurangi kewenangan Pengawas Pekerjaan.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan Sub Kontraktor dan segala
sesuatu yang menyangkut hubungan antara PIHAK KEDUA dengan Sub
Kontraktor.
Sebelum dilakukan Serah Terima I (KESATU) pekerjaan kepada PIHAK KESATU, maka
PIHAK KEDUA harus telah menyelesaikan segala urusan keuangan dengan para
Sub Kontraktor.
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan sampai 100% (Serah Terima I)
ditetapkan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender terhitung tanggal
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat 1 dan ayat 2 pasal ini tidak dapat diubah oleh
PIHAK KEDUA, kecuali PIHAK KESATU telah memberikan persetujuan tertulis dan
diatur dalam Perjanjian Tambahan (Addendum).
Pasal 8
MASA PEMELIHARAAN
Masa pemeliharaan hasil pekerjaan ditetapkan selama 6 (enam) bulan terhitung sejak
tanggal pekerjaan selesai 100% dan telah diterima oleh PIHAK KESATU dalam
keadaan baik, yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima I.
Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan perbaikan sebagaimana dimaksud ayat 1 dan 2
pasal ini maka PIHAK KESATU dapat menunjuk PIHAK KETIGA untuk melakukan
perbaikan tersebut dengan biaya dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 9
JAMINAN PELAKSANAAN DAN JAMINAN UANG MUKA
1. Jaminan Pelaksanaan :
b. Surat Jaminan tersebut pada huruf a ayat 1 pasal ini, akan diserahkan
kembali oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA, setelah Serah Terima II
pekerjaan fisik dilaksanakan dan diterima dengan baik oleh PIHAK KESATU.
Dalam Surat Jaminan Pelaksanaan tersebut dalam huruf a ayat 1 pasal ini
harus ada ketentuan bahwa jaminan pelaksanaan menjadi milik negara dan
dapat dicairkan oleh PIHAK KESATU tanpa persetujuan PIHAK KEDUA,
bilamana terjadi pemutusan perjanjian dengan memperhitungkan prestasi
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
a. Sebelum pembayaran uang muka oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA
dilakukan, maka PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK KESATU
jaminan uang muka berupa surat jaminan Bank Pemerintah atau Perusahaan
Asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond) sebesar
20% dari biaya pelaksanaan borongan atau sebesar 20% x
…………………………
b. Jaminan uang muka tersebut pada huruf a ayat 2 pasal ini, secara
berangsur-angsur akan diperhitungkan dalam tahap-tahap pembayaran
sebagaimana termaksud dalam pasal 11 perjanjian ini, dan harus sudah
lunas selambat-lambatnya pada saat Serah Terima I pekerjaan konstruksi
fisik.
c. Dalam surat jaminan uang muka tersebut huruf a di atas, harus ada
ketentuan bahwa jaminan uang muka menjadi milik negara dan dapat
dicairkan oleh PIHAK KESATU tanpa persetujuan PIHAK KEDUA bilamana
terjadi pemutusan perjanjian, dengan memperhitungkan prestasi pekerjaan
yang telah dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
d. PIHAK KEDUA telah menjamin bahwa penggunaan uang muka tersebut
dalam butir a ayat 2 pasal ini adalah sepenuhnya diperuntukkan atau
dipergunakan bagi pelaksanaan pekerjaan pemborongan sebagaimana
disebut dalam pasal 1 surat perjanjian ini.
Pasal 10
BIAYA PELAKSANAAN BORONGAN
Dalam jumlah biaya, pelaksanaan tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran
PIHAK KEDUA beserta pajak-pajak dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar
oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam jumlah biaya pelaksanaan tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran
PIHAK KEDUA beserta pajak-pajak dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar
oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Volume, harga satuan pekerjaan, satuan upah dan harga satuan bahan tidak mengikat
pada harga borongan Lumpsum, tetapi hanya dipakai untuk menghitung
perubahan harga bila terjadi pekerjaan tambah kurang.
Pasal 11
CARA PEMBAYARAN
Termin Sebesar dari harga borongan Atau sebesar Jika pekerjaan diterima
ke (Rp.) telah bernilai
Uang 20% x Nilai Kontrak Sudah diterima Jaminan
muka Uang Muka dari Bank
Umum/Asuransi sebesar
nilai uang muka
I (35% x Nilai Kontrak)- (35% x 35% dari harga borongan
Uang muka) yang dibuktikan dengan
Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan Pelaksanaan
II (30% x Nilai Kontrak)- (35% x 65% dari harga borongan
Uang muka) yang dibuktikan dengan
Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan Pelaksanaan
III (30% x Nilai Kontrak)- (30% x 100% dari harga
Uang muka) borongan yang
dibuktikan dengan Berita
Acara Serah Terima I
Pekerjaan Pelaksanaan
IV 5% x Nilai Kontrak Setelah masa
pemeliharaan dilampaui
dengan baik yang
dibuktikan dengan Berita
Acara Serah Terima II
Pekerjaan Pelaksanaan
Jumlah 100%
Pasal 12
KENAIKAN HARGA
Kenaikan harga bahan, peralatan dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan
pemborongan ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim atas kenaikan harga bahan,
peralatan dan upah tersebut, kecuali apabila Pemerintah Republik Indonesia
dalam bidang moneter secara resmi menyatakan tentang kenaikan tersebut yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan atau pemberitahuan resmi secara
tertulis.
Pasal 13
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
1. Segala biaya sehubungan pembuatan surat perjanjian ini termasuk biaya materai
tempel Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA wajib mengurus dan menyelesaikan semua perizinan yang berlaku
dengan pelaksanaan pekerjaan ini, dan segala biaya yang dikeluarkan menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Pasal 14
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Pasal 15
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Yang dimaksud dalam “Keadaan memaksa” dalam perjanjian ini adalah peristiwa-
peristiwa yang berada di luar kemampuan PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang
dapat mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan kegiatan kedua belah pihak, yaitu :
Pasal 16
SANKSI / DENDA
Jika PIHAK KEDUA melakukan kelalaian dan telah mendapat peringatan tertulis dari
PIHAK KESATU 3 (tiga) kali berturut-turut tetap tidak mengindahkan kewajibannya
sebagaimana tercantum dalam Dokumen Kontrak Perjanjian ini, maka untuk
setiap kali melakukan kelalaian, PIHAK KEDUA wajib membayar “denda kelalaian”
sebesar 1o/oo (satu perseribu) dari jumlah biaya pekerjaan pemborongan.
Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pemborongan sesuai dengan
jangka waktu pelaksanaan yang tercantum dalam pasal perjanjian ini, maka
untuk setiap hari keterlambatan PIHAK KEDUA wajib membayar “denda
keterlambatan sebesar 1o/oo (satu perseribu) dari jumlah biaya pekerjaan
pemborongan.
Jumlah maksimum denda kumulatif ayat 1 dan 2 pasal ini ditetapkan sebesar 5% (lima
perseratus) dari jumlah biaya pekerjaan pemborongan.
Denda-denda tersebut dalam pasal ini, dibebankan kepada PIHAK KEDUA dan akan
diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK
KEDUA.
Pasal 17
RESIKO
Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah karena kelalaian PIHAK KEDUA sebelum
diserahkan kepada PIHAK KESATU, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas
segala kerugian yang timbul.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH Perdata.
Pasal 18
PEMUTUSAN PERJANJIAN
PIHAK KESATU dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa menggunakan
pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata setelah PIHAK KESATU
memberikan peringatan/teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut tetapi PIHAK
KEDUA tetap tidak mengindahkannya dalam hal :
Dalam waktu 7 (tujuh) hari terhitung tanggal Surat Perintah Mulai Kerja
diterbitkan oleh PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA tidak memulai melaksanakan
pekerjaan pemborongan sebagaimana diatur dalam pasal 1 surat perjanjian
ini.
Jika PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan pemborongan ini tidak sesuai dengan
jadwal waktu (Time Schedule) yang telah disetujui oleh PIHAK KESATU.
Pasal 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, akan diselesaikan secara
musyawarah.
Apabila perselisihan ini tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan
diselesaikan melalui Pengadilan Negeri di ………………..
Pasal 20
LAPORAN
Jika sewaktu-waktu diminta oleh PIHAK KESATU untuk menyerahkan sebagian atau
keseluruhan dokumen kontrak, laporan, serta catatan, selama pelaksanaan di
lapangan maka PIHAK KEDUA harus segera menyerahkannya kepada PIHAK
KESATU.
PIHAK KEDUA wajib membuat catatan yang jelas dan pasti mengenai kemajuan
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Laporan dan atau catatan tersebut dalam ayat 2 dan 3 pasal ini, dibuat berbentuk
buku harian rangkap 5 (lima) diisi pada format yang telah disetujui pengawas
pekerjaan dan harus selalu berada di tempat pekerjaan.
PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyerahkan kepada PIHAK KESATU foto-foto
dokumentasi setiap bagian pekerjaan tentang persiapan, pelaksanaan, dan hasil
pekerjaan sampai selesai yang dimasukkan dalam album dan dibuat dalam
rangkap 5 (lima).
PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK KESATU pada saat penyerahan 1
pekerjaan yakni gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawings)
dalam bentuk kalkir dan blue print.
Pasal 21
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan perjanjian pemborongan ini beserta segala akibatnya, kedua belah
pihak telah setuju memilih tempat kedudukan hukum yang tetap di Kantor Pengadilan
Negeri di .....................
Pasal 22
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut
dalam surat perjanjian tambahan (addendum) yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari surat perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK KESATU
dan PIHAK KEDUA serta pihak-pihak lain yang berkaitan dengan pekerjaan
pemborongan ini.
Surat perjanjian pekerjaan pemborongan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di
………….. pada hari dan tanggal tersebut di atas dan dinyatakan berlaku sejak
tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari PIHAK KESATU kepada
PIHAK KEDUA.
Mengetahui :
Kuasa Pengguna Anggaran / Barang
NB :
Contoh Surat Perjanjian ini bersumber
dari pekerjaan pembangunan fisik
Senilai Rp. 1,4 Milyar
SURAT PERINTAH MULAI KERJA
Nomor : ………………………………..
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
NPWP : 0000.000000.000000
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini dikeluarkan untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.
___________________
___________________
SURAT PENYERAHAN LAPANGAN
Nomor : …………………………………….
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
NPWP : 0000.000000.000000
Demikianlah Surat Penyerahan Lapangan ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
___________________ ___________________
SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN
Pekerjaan Renovasi Aula dan
Pembuatan Lapangan Parkir
Nomor : ………/……/…../……/…….
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
Pengumuman
Nomor : ………………………………….
Tanggal : ………………………………….
Tentang : Pengumuman Pemenang Pelelangan
Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
…………………………………………………………
Nomor : ………………………………….
Tanggal : ………………………………….
Tentang : Penunjukkan Pemenang Pelelangan
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Renovasi Aula dan Pembuatan
Lapangan Parkir untuk keperluan Kantor ………………………Tahun Anggaran 200…
dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga
menyatakan setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang
yang berlaku di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana
tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima pekerjaan tersebut, yaitu untuk melaksanakan pekerjaan : Renovasi Aula
dan Pembuatan Lapangan Parkir pada Kantor ………………………………………….
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas
dasar referensi sebagaimana tersebut dalam lampiran ini merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 3
DIREKSI / PENGAWAS PEKERJAAN
Pasal 4
BAHAN-BAHAN DAN ALAT-ALAT
Pasal 5
TENAGA KERJA DAN UPAH
Agar pekerjaan berjalan seperti yang ditetapkan, PIHAK KEDUA harus menyediakan
tenaga kerja yang cukup jumlah, keahlian serta keterampilannya.
Ongkos-ongkos dan upah kerja untuk melaksanakan pekerjaan tersebut ditanggung
oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA diwajibkan menyelenggarakan program Asuransi Sosial Tenaga Kerja
[Astek] sesuai dengan ketentuan dan peraturan Pemerintah yang berlaku.
Pasal 6
PELAKSANAAN PEKERJAAN OLEH PIHAK KEDUA
Ditempat pekerjaan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai
pimpinan pelaksana yang mempunyai wewenang/kuasa penuh untuk mewakili
PIHAK KEDUA, yang dapat menerima/ memberikan/ memutuskan segala
petunjuk-petunjuk dari PIHAK PERTAMA /DIREKSI PENGAWAS.
Menunjuk pimpinan pelaksana/Tenaga ahli ini harus mendapat persetujuan dari PIHAK
PERTAMA.
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANA
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% (seratus persen) siap yang
disebut dalam pasal 1 perjanjian ini ditetapkan selama 75 (tujuh puluh lima) hari
kalender terhitung tanggal ………………….. dan berakhir tanggal
……………………………
Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat dirobah oleh PIHAK
KEDUA, kecuali adanya “Keadaan Memaksa” seperti diatur dalam pasal 8
perjanjian ini dan harus disetujui oleh PIHAK PERTAMA secara tertulis, bahwa
waktu penyelesaian dapat diperpanjang.
Pasal 8
KEADAAN MEMAKSA
Jika dalam waktu 3 x 24 jam sejak pemberitahuan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA, tentang “KEADAAN MEMAKSA” tersebut, PIHAK PERTAMA tidak
memberikan jawabannya, maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya
“KEADAAN MEMAKSA” tersebut.
Pasal 9
MASA PEMELIHARAAN
Masa pemelihataan atas kesil pekerjaan selama 45 (empat puluh lima) hari kalender
terhitung sejak tanggal pekerjaan diserah terimakan untuk pertama kalinya.
Dalam masa pemeliharaan, PIHAK KEDUA diwajibkan atas perintah PIHAK PERTAMA
dengan segera mengadakan perbaikan/pembetulan segala kekurangan dan
cacat.
Apabila PIHAK KEDUA tidak mengindahkan perintah ini, maka pekerjaan perbaikan ini
dilaksanakan oleh PIHAK KETIGA atas perintah PIHAK PERTAMA dengan biaya
yang dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 10
JAMINAN PELAKSANAAN
Jaminan Pelaksanaan tersebut pada ayat 1 pada pasal ini dapat dicairkan oleh PIHAK
PERTAMA secara langsung apabila PIHAK KEDUA mengundurkan diri setelah
menandatangani Surat Perjanjian ini atau apabila Pemutusan perjanjian.
Apabila terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan yang telah disetujui oleh PIHAK
PERTAMA, maka PIHAK KEDUA wajib memperpanjang jaminan pelaksanaannya.
Surat jaminan Bank tersebut dikembalikan kepada kontraktor selaku PIHAK KEDUA
setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) siap.
Pasal 11
HARGA BORONGAN
Jumlah harga borongan pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar
Rp. ……………….., (………………………………………………………………………….
…………………) dan merupakan jumlah yang pasti yang dibebankan kepada :
DIPA : ………………………………………
Nomor : ………………………………………
Tanggal : ………………………………………
Pasal 12
KENAIKAN HARGA BAHAN-BAHAN
Kenaikan harga bahan-bahan, alat-alat dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan
borongan ini berlangsung, ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pada dasarnya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim atas kenaikan
harga bahan-bahan, alat-alat dan upah terkecuali apabila terjadi
tindakan/kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia di bidang moneter,
khususnya untuk pekerjaan pemborongan.
Pasal 13
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran harga borongan tersebut dalam pasal 11 diatas dilakukan secara bertahap
dengan perincian sebagai berikut :
Pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dibayar 95% (sembilan puluh lima
persen).
Pasal 14
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk
merubah waktu penyelesaian pekerjaan, kecuali atas persetujuan tertulis Direksi
pekerjaan/PIHAK PERTAMA.
a. Untuk perjanjian diatas dapat dibuat pekerjaan tambahan (addendum).
Pasal 15
PENGAMANAN TEMPAT KERJA DAN TENAGA KERJA
Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA
diwajibkan memberikan pertolongan kepada korban dan segala biaya yang
dikeluarkan sebagai akibatnya menjadi beban / tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA wajib menyediakan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
dan ketertiban, dalam hal ini para tenaga kerjanya tinggal sementara di lokasi
pekerjaan.
Hubungan tenaga kerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur khusus tunduk
kepada peraturan perburuhan yang berlaku.
Pasal 16
SANKSI DAN DENDA
Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pemborongan sesuai dengan
jangka waktu pelaksanaan yang tercantum dalam pasal 7 perjanjian ini, maka untuk
setiap hari keterlambatan PIHAK KEDUA wajib membayar ‘Denda keterlambatan’
sebesar 1/000 (satu permil) dari harga borongan sampai sebanyak-banyaknya 5 0/0
(lima persen) dari harga borongan.
Pasal 17
RESIKO
Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah akibat dari bencana atau dengan cara
apapun sebelum diserahkan kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian yang timbul, kecuali jika
PIHAK PERTAMA telah lalai untuk menerima pekerjaan tersebut.
Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sebagian atau seluruhnya musnah disebabkan oleh
sesuatu cacat-cacat tersembunyi dalam strukturnya atau disebabkan oleh
retaknya tanah, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan
ketentuan AV pasal 54 (SU) terhitung sejak tanggal penyerahan hasil pekerjaan
kepada PIHAK PERTAMA.
Segala persoalan dan tuntutan para tenaga kerja menjadi beban dan tanggung jawab
sepenuhnya PIHAK KEDUA, atau dengan kata lain bahwa PIHAK KEDUA
membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan para tenaga kerja yang
berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan ini baik di dalam maupun di luar
pengadilan.
Pasal 18
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Penyelesaian perselisihan terdiri atas 2 (dua) alternatif, tergantung alternatif mana
yang akan dipilih oleh kedua belah pihak. Untuk Surat Perjanjian ini akan ditetapkan
oleh kedua belah pihak di kemudian hari.
Alternatif :
Jika terjadi perselisihan antara kedua belah Pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.
Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu “Panitia Pendamai” yang berfungsi sebagai juri/wasit;
dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak terdiri dari :
Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota
Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota
Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oeh kedua
belah pihak.
Keputusan “Panitia Pendamai” ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya penyelesaian
perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul secara bersama.
Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak diterima oleh ssalah satu
pihak atau kedua belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui
Pengadilan Negeri ………………….
Alternatif 2 :
Jika terjadi perselisihan antar kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.
Jika perselisihan ini tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka perselisihan ini
akan diputuskan melalui Badan Arbitrase Nasional (BANI), putusan mana
mengikat secara mutlak untuk tingkat pertama dan terakhir.
Biaya penyelesaian termasuk dalam ayat 2 pasal ini, akan ditanggung secara
bersamaan yang sama besarnya.
Pasal 19
PEMUTUSAN PERJANJIAN
Jika terjadi Pemutusan hubungan Perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, PIHAK PERTAMA dapat menunjuk
pemborong lain atas kehendak dan berdasarkan pilihan sendiri menurut
ketentuan yang berlaku untuk menyelesaikan pekerjaan pemborongan tersebut,
PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA segala arsip, gambar-
gambar, perhitungan-perhitungan dan keterangan-keterangan lainnya yang
berhubungan dengan Surat Perjanjian Pemborongan ini.
Dalam hal demikian, maka Jaminan Uang Muka sebagai termaksud pasal 14 menjadi
milik negara, jaminan Bank yang telah diserahkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA akan dicairkan oleh PIHAK PERTAMA dan diperhitungkan dengan
prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan PIHAK KEDUA.
Pasal 20
BEA MATERAI DAN PAJAK-PAJAK
Bea materai dan pajak-pajak lainnya yang berhubungan dengan PIHAK KEDUA dalam
melaksanakan pekerjaan ini menjadi tanggungan PIHAK KEDUA sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dan peraturan –peraturan yang berlaku.
Pasal 21
TEMPAT KEDUDUKAN
Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak telah
memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap dan syah di kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri di …………………
Pasal 22
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Pemborongan ini atau
perubahan – perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan
diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan
perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) terdiri dari 2 asli bermaterai
cukup yang sama kuatnya untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selebihnya
diberikan kepada Pihak-pihak yang berkepentingan dan ada hubungannya
dengan pekerjaan pemborongan ini.
Pasal 23
PENUTUP
Sejak ditanda-tanganinya Surat Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA,
maka seluruh ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal perjanjian ini dan
seluruh ketentuan di dalam dokumen kontrak merupakan satu kesatuan serta
bagian yang tak terpisahkan dengan perjanjian ini termasuk segala sanksinya,
mempunyai kekuatan mengikat dan berlaku bagi kedua belah pihak berdasarkan
ketentuan dalam pasal 1338 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Yang dimaksud dengan dokumen-dokumen tersebut Ayat (1) pasal ini adalah dokumen-
dokumen yang ada pada saat mulai, selama dan sesudah perjanjian ini berlaku
bagi PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang meliputi :
Penawaran
Kontrak
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Gambar-gambar Rencana
Berita Acara – Berita Acara
Laporan harian, Mingguan dan Bulanan
Dengan dan karena ketentuan Ayat (1) dan (2) pasal ini, ketentuan pada pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan lagi apabila ke dua
belah pihak tidak memenuhi kewajibannya.
Surat Perjanjian Pemborongan ini ditanda-tangani oleh kedua belah pihak dan mulai
berlaku pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut di atas.
…………………………………….. ………………………………
……………………….. ………………………..
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
: Selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
NPWP : 0000.000000.000000
Selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA memberikan perintah kerja kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai berikut :
Surat Perintah Kerja ini dibuat rangkap 6 (enam) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
…………………………… ……………………………
III
CONTOH
SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)
KONSULTAN PERENCANA
SURAT PERJANJIAN
PEKERJAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
-------------------------------------------------------------------------
Nomor : ………………………….
Tanggal : ………………
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat
untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian pekerjaan perencanaan dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini :
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan : Pekerjaan Perencanaan Pembangunan
………………………………………….1 Paket lokasi kegiatan di……………
Tugas pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana yang
tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), antara lain :
a.Melaksanakan pekerjaan persiapan perencanaan seperti : mengumpulkan data
dan informasi lapangan, (termasuk penyelidikan tanah sederhana) membuat
interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah
setempat / perijinan bangunan.
1. Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
atas dasar referensi-referensi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
perjanjian ini yaitu :
2. Dasar spesifikasi teknis dan non teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam perjanjian ini yaitu :
a. Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang Nomor : 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
c. Undang-Undang Nomor : 28 Tahun 2003 Tentang Bangunan Gedung
d. Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002 tanggal Tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
e. Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan barang/ Jasa Pemerintah.
f. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor :
332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002 Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Gedung Negara.
g. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 339/KPTS/M/2002
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengguna Jasa Konstruksi dalam Instansi
Pemerintah.
h. Peraturan Beton Indonesia 1971.
i. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia PPKI Tahun 1961.
j. Peraturan Bangunan Baja Indonesia (PBBI) Tahun 1984.
k. Peraturan Pembebanan Baja Indonesia PPI-RI-18-1997.
l. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Tahun 1997.
m. Pedoman Plumbing Instalasi Listrik Tahun 1997.
n. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI) Tahun 1982.
o. Peraturan Pembangunan dari Pemerintah Daerah Setempat.
p. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung antara lain :
r. Petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA yang
masih sesuai dengan lingkup tanggung jawab dan kewajiban PIHAK KEDUA
tersebut dalam pasal 3 perjanjian ini.
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
3. Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan merupakan tanggung jawab PIHAK
KEDUA.
9. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH,
Perdata.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN PERENCANAAN
Hasil pekerjaan perencanaan oleh PIHAK KEDUA yang harus disampaikan kepada PIHAK
PERTAMA dan dibuat dalam rangkap 3 (tiga), setidak-tidaknya adalah sebagai berikut :
1. Tahap Konsep Rancangan Teknis.
a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan
kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu
perencanaan.
b. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi
hubungan ruang, dll.
c. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah
sederhana, keterangan rencana kota, dll.
5. Tahap Pelelangan
a. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
b. Dokumen petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan peralatan /
perlengkapan /bangunan (bila ada).
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PERENCANAAN
1. Pekerjaan yang tercantum dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini harus diselesaikan
tahap demi tahap, setelah mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
3. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan tersebut dalam ayat 2 dan 3 pasal ini tidak
dapat diubah oleh PIHAK KEDUA kecuali adanya keadaan memaksa seperti diatur
dalam Pasal 14 Surat Perjanjian ini, atau adanya perintah perubahan tugas
pekerjaan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis, yang mengakibatkan terdapat
perpanjangan/ penambahan waktu penyelesaian pekerjaan dan diatur dalam
perjanjian tambahan (addendum).
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN PERENCANAAN
1. Jumlah biaya perencanaan tersebut dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini adalah
sebesar Rp. ……..…….. (……………………………………………….
………………………………), merupakan biaya yang pasti dan tetap (Lumpsum Fixed
Price) yang dibebankan pada DIPA ………………………. ……………………….. Tahun
Anggaran ……. Nomor : …………………… tanggal 31 Desember ……….. Nomor
Kode Fungsi, Fungsi, Program, kegiatan, Sub Kegiatan,
………………………………………………………….
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN
1. Pembayaran tahap kesatu sebesar 25% dari jumlah biaya perencanaan yakni
sejumlah Rp. …………… (………………………………………………..
…………………………) dibayarkan setelah prestasi pekerjaan perencanan
mencapai 25%, yaitu PIHAK KEDUA sudah menyelesaikan Tahap Konsep
Rancangan teknis dan Tahap Pra-Rancangan teknis, dan telah diterima dengan
baik oleh PIHAK PERTAMA.
2. Pembayaran tahap kedua sebesar 25% dari jumlah biaya perencanaan yakni
sejumlah Rp. …………… (………………………………………………..
…………………………) dibayarkan setelah prestasi pekerjaan perencanaan
mencapai 50%, yaitu PIHAK KEDUA sudah menyelesaikan tahapan pekerjaan
sampai dengan Tahap Pengembangan Rancangan dan telah diterima dengan baik
oleh PIHAK PERTAMA.
3. Pembayaran tahap ketiga sebesar 30% dari jumlah biaya perencanaan yakni
sejumlah Rp. …………… (………………………………………………..
…………………………) dibayarkan setelah prestasi pekerjaan perencanaan
mencapai 80%, yaitu PIHAK KEDUA sudah menyelesaikan tahapan pekerjaan
sampai dengan Tahap Rancangan Gambar Detail dan telah diterima dengan baik
oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 8
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
Ongkos-ongkos dan upah tenaga kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
perencanaan ini dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 10
PELAKSANAAN PIHAK KEDUA
Untuk setiap tahapan pekerjaan perencanaan harus ada wakil PIHAK KEDUA yang
ditunjuk sebagai penanggung jawab pekerjaan, yang mempunyai wewenang
/kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA, dan dapat
menerima/memberikan/memutuskan segala petunjuk yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA.
Pasal 11
SANKSI DAN DENDA
Jika PIHAK KEDUA terlambat menyelesaikan pekerjaan perencanaan dalam batas waktu
yang telah ditetapkan dalam Pasal 5 Surat Perjanjian ini akibat kelalaian PIHAK
KEDUA, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) dari
biaya pekerjaan perencanaan untuk setiap hari kelambatan penyelesaian
pekerjaan.
Jika PIHAK KEDUA melalaikan ketentuan dalam Surat Perjanjian ini dan telah mendapat
peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dari PIHAK PERTAMA, tetapi PIHAK
KEDUA tidak juga memperbaiki kelalaian PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar
1% (satu persen) dari biaya perencanaan, dengan ketentuan PIHAK KEDUA tetap
bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan/kelalaian yang diperingatkan
tersebut.
Maksimum denda kumulatif ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari jumlah biaya
pekerjaan perencanaan.
Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan tersebut dalam Pasal 9 ayat 1
perjanjian ini baik dalam bentuk organisasi, jumlah dan kualifikasi tenaga ahli
yang telah ditetapkan, maka PIHAK KEDUA setuju diberi imbalan biaya/jasa
sebesar perhitungan yang nyata-nyata digunakan dalam melaksanakan tugas
tersebut.
Pasal 12
PERUBAHAN TUGAS PEKERJAAN
Biaya Perencanaan bagian-bagian pekerjaan yang telah disahkan dan diterima dengan
baik oleh PIHAK PERTAMA, akan dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA.
Pasal 13
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
Yang dimaksud “keadaan kahar” dalam perjanjian ini adalah suatu keadaan yang
terjadi di luar kehendak para pihak sehingga pekerjaan/jasa yang telah
ditentukan dalam kontrak.
Apabila “keadaan kahar” itu ditolak oleh PIHAK PERTAMA maka berlaku ketentuan-
ketentuan Pasal 5, Pasal 11, Pasal 14 Surat Perjanjian ini.
Pasal 14
PEMUTUSAN PERJANJIAN
PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa menggunakan
ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata setelah
PIHAK PERTAMA memberikan peringatan / teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut –
turut tetapi PIHAK KEDUA tetap tidak mengindahkan dalam hal :
Jangka waktu yang ditetapkan dalam Pasal 5 ayat 2 Surat Perjanjian ini tidak
ditepati, karena kelalaian PIHAK KEDUA.
Dalam waktu satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Perintah Kerja tidak atau
belum memulai melaksanakan pekerjaan perencanaan sebagaimana diatur
dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini.
Dalam waktu satu bulan berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan
perencanaan yang telah dimulainya.
PIHAK KEDUA memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau dapat
merugikan PIHAK PERTAMA sehubungan dengan pekerjaan perencanaan.
Denda kumulatif telah mencapai 5% (lima persen) dari jumlah biaya pekerjaan
perencanaan, seperti dalam pasal 11 ayat 3 perjanjian ini.
Jika terjadi Pemutusan perjanjian perencanaan ini, maka PIHAK PERTAMA dapat
menujuk Konsultan Perencana lain untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersebut
dalam pasal 1 diatas, atas biaya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Dalam hal adanya Pemutusan perjanjian karena salah satu atau beberapa alasan
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, maka PIHAK KEDUA tidak berhak
menuntut ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA, tetapi berhak atas pembayaran
prestasi dengan memperhitungkan nilai hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan,
serta kegunaan bagi negara.
Selain yang tersebut dalam ayat 1 pasal ini, maka perjanjian ini hanya dapat
dibatalkan dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.
Pasal 15
JAMINAN HUKUM ATAS HASIL PEKERJAAN
PIHAK KEDUA menjamin bahwa semua hasil pekerjaan PIHAK KEDUA yang diserahkan
kepada PIHAK PERTAMA tidak melanggar hak patent atau hak lain yang dimiliki
oleh Pihak Ketiga.
Jika terjadi klaim atau tuntutan lainnya sehubungan dengan hal tersebut ayat (1) Pasal
ini, PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan apapun
dan di manapun yang mungkin timbul serta PIHAK KEDUA dengan ini
menyatakan akan mengambil segala tindakan hukum yang perlu termasuk
mewakili ke depan pengadilan.
Pasal 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.
Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu “Panitia Pendamai” yang berfungsi sebagai juri/wasit,
yang dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak, dan terdiri dari 3 (tiga)
orang yaitu :
Keputusan “Panitia Pendamai” ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya penyelesaian
perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul secara bersama.
Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat diterima oleh salah
satu pihak atau kedua belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui
Pengadilan Negeri.
Pasal 17
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan perjanjian perencanaan ini, beserta segala akibat hukumnya, kedua
belah pihak telah tempat kedudukan (Domisili) yang tetap dan sah di Kantor
Pengadilan Negeri ………………………...
Pasal 18
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang
tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 8 (delapan) bermaterai cukup, dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama masing-masing untuk PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA serta kepada Pihak-pihak lain yang berkepentingan dan ada
hubungannya dengan pekerjaan perencanaan ini.
Surat Perjanjian Pekerjaan Perencanaan ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak di
………… pada hari dan tanggal tersebut di atas, dan dinyatakan berlaku sejak
diterbitkannya Surat Perintah Kerja dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Diperintah Kepada :
Untuk melaksanakan :
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan …………………………………………….
………………………………….. Gedung Kantor dan …………………………………………….
Catatan :
Tanpa hak mengajukan kenaikan harga.
Keterlambatan pekerjaan tanpa dapat membuktikan terjadi force majeure (hal-
hal diluar kekuasaan perusahaan) dikenakan denda sebesar 1 0/00 (satu
perseribu) untuk setiap hari keterlambatan dengan denda maksimum sebesar
5% (lima per seratus) dari harga pekerjaan.
Tempat/tgl………………………..
Menyetujui SPK ini PIHAK PERTAMA
…………………………. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
…………………….. ……………………..
Direktur NIP :
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
PERENCANAAN
PEKERJAAN :
PRASARANA FISIK ........................................................
.............................................................................................
LOKASI :
Nomor :
Tanggal :
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian Pekerjaan Perencanaan Prasarana Fisik ............. satu paket
di .............................dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum
dalam pasal-pasal dibawah ini :
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan Pekerjaan Perencanaan Prasarana Fisik
……………………satu paket di ………………………, dengan pedoman persyaratan yang
telah di tetapkan yang antara lain meliputi pekerjaan sebagai berikut :
Mengumpulkan data-data lapangan dan lingkungan , serta penyelidikan tanah
sederhana
Membuat rencana tapak, perencana dan melakukan penelitian dan pengujian
anggaran untuk pelaksanaan konstruksi
Membuat rencana lengkap: rencana arsitektur, rencana struktur, penjelasan-
penjelasan rencana, perhitungan-perhitungan struktur termasuk tahan gempa,
rencana dan perhitungan sistem data cahaya dan plumbing dalam bangunan.
Membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan syarat-syarat, rencana volume
dan biaya, program pelaksanaan dan rencana pelelangan.
Memberikan penjelasan-penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, menyusun
dokumen konstruksi dan memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi.
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN PERENCANAAN
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 di atas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas
dasar referensi-referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini yaitu:
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti pedoman
persyaratan (Pengarahan Penugasan dan Usulan Teknis atau Biaya) yang telah
ditetapkan.
Semua tugas seperti diuraikan dalam pasal 1. Surat Perjanjian ini dan ketetapan
waktu penyelesaiannya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan tugas yang telah diterimanya dari
PIHAK PERTAMA kepada Pihak lain baik sebagian maupun seluruhnya kecuali atas
persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN PERENCANAAN
Hasil pekerjaan perencanaan sesuai dengan Pedoman persyaratan yang antara lain
meliputi:
PIHAK KEDUA harus menyerahkan 12 (dua belas) exemplar dokumen Pelelangan
kepada PIHAK PERTAMA paling lambat tanggal ........ yang meliputi:
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) = 12 exemplar.
Gambar-gambar termasuk gambar detail = 12 exemplar.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) = 5 exemplar.
CD Copy dari gambar-gambar tersebut = I set.
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% tersebut dalam pasal 1
Surat Perjanjian ini ditetapkan selama 21 (dua puluh satu) hari kalender dihitung
sejak, tanggal………………………. sampai dengan tanggal …………………
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN PERENCANAAN
Jumlah biaya perencanaan tersebut dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini sebesar Rp.
………………(dengan huruf) yang dibebankan pada DIPA. Nomor: …………………;
tanggal 31 Desember 200… dan merupakan jumlah yang pasti (lumpsum fixed
price).
Dalam jumlah biaya Perencanaan tersebut diatas sudah termasuk segala
pengeluaran beserta pajak-pajak dan biaya-biaya lainnya yang dibayar oleh PIHAK
KEDUA sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN
Pasal 8.
TENAGA KERJA DAN UPAH
Agar Pekerjaan Perencanaan berjalan seperti yang telah ditetapkan, PIHAK KEDUA
harus menyediakan tenaga kerja yang cukup baik jumlah, keahlian dan
ketrampilannya.
Pasal 9
PELAKSANAAN PIHAK KEDUA
Untuk pekerjaan perencanaan berkala harus ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk
sebagai tenaga ahli yang mempunyai wewenang/kuasa penuh mewakili PIHAK
KEDUA dan dapat menerima/memberikan segala petunjuk dari PIHAK PERTAMA.
Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA tenaga ahli yang ditunjuk oleh
PIHAK KEDUA tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan maka PIHAK PERTAMA.
akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA
segera mengganti dengan tenaga ahli lain yang mempunyai persyaratan tersebut.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas segala kerugian PIHAK PERTAMA
sebagai akibat perbuatan orang-orang yang dipekerjakan olehnya.
Pasal 10
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Bilamana "Keadaan Memaksa" itu ditolak oleh PIHAK PERTAMA maka berlaku
ketentuan-ketentuan pasal 3 ayat 3, pasal 5 ayat 2 dan pasal 12 atau pasal 14,
Surat perjanjian ini.
Pasal 11
PERUBAHAN TUGAS PEKERJAAN
Pasal 12
SANKSI DAN DENDA
Jika PIHAK KEDUA setelah mendapat peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut
tidak mengindahkan tugas dan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam pasal
1,2,3,4 dan 9 Surat Perjanjian ini, maka setiap kali melakukan kelalaian, PIHAK
KEDUA wajib membayar denda kelalaian sebesar 2 0/00 (dua permil) dari biaya
Perencanaan.
Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Jika terjadi perselisihan kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan
secara musyawarah
Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan
diselesaikan oleh "Panitia Arbitrase" yang dibentuk dan diangkat oleh kedua pihak.
Keputusan "Panitia Arbitrase" mengikat kedua belah pihak secara mutlak untuk
ditingkat pertama dan terakhir, serta tidak dapat diajukan banding.
Pasal 14.
PEMUTUSAN PERJANJIAN
Selain dari yang tersebut dalam ayat 1 pasal ini, maka Perjanjian ini hanya dapat
dibatalkan dengan Persetujuan tertulis dari kedua belah pihak
Pasal 15
BEA MATERAI DAN PAJAK
Biaya materai dari Surat Perjanjian ini serta pajak-pajak lainnya dibebankan kepada
PIHAK KEDUA, dan harus dilunasi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 16
TEMPAT KEDUDUKAN
Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan perjanjian ini. kedua belah pihak telah
memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap dan syah di Kantor Pengadilan Negeri
Denpasar.
Pasal 17
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja (Kontrak) ini atau
perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh Kedua belah pihak akan diatur
lebih lanjut dalam Perjanjian Kerja Tambahan (Addendum) dan merupakan
perjanjian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja (kontrak) ini.
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 12 (dua belas) bermeterai cukup yang sama
kuatnya untuk pihak-pihak yang bersangkutan serta ada hubungannya dengan
pekerjaan perencanaan ini.
Pasal 18
PENUTUP
Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini oleh kedua belah pihak, maka seluruh
ketentuan yang tercantum, dalam dokumen-dokumen yang merupakan kesatuan
serta bagian yang tak terpisahkan dengan perjanjian ini, termasuk segala'
sanksinya mempunyai kekuatan mengikat dan berlaku sebagai Undang-undang
bagi kedua belah pihak, berdasarkan ketentuan dalam pasal 1338 ayat 1 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
Dengan dan karena ketentuan ayat 1 dan ayat 2 tersebut, ketentuan pada pasal
1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan lagi dalam
perjanjian ini, apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajibannya.
Mengetahui :
Kuasa Pengguna Anggaran/Barang
Nb :
Contoh Surat Perjanjian ini bersumber
Dari pekerjaan Perencanaan prasarana
Fisik senilai Rp. 30 juta
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : ………………………………….
Pada hari ini , …………….. tanggal ……………… bulan …………………..tahun dua
ribu .........................., kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
SIUJK : ..............................................
NPWP : 0000.000000.000000
---------------------------
----------------------------------
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
PERENCANAAN
PEKERJAAN :
PERENCANAAN PRASARANA FISIK ………….
………………………………………………………….
………………………………………………………….
LOKASI :
…………………………………………………………….
Nomor : …………………………………
Tanggal : …………………………………
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut yaitu untuk melaksanakan Pekerjaan Perencanaan Prasarana Fisik
…………………………………… satu paket ……………………………….., dengan pedoman
persyaratan yang telah ditetapkan yang antara lain meliputi pekerjaan sebagai
berikut :
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN PERENCANAAN
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas
dasar referensi-referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti pedoman
persyaratan (Pengarahan Penugasan dan Usulan Teknis atau Biaya) yang telah
ditetapkan.
4. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan tugas yang telah diterimanya dari
PIHAK PERTAMA kepada Pihak lain baik sebagian maupun seluruhnya kecuali atas
persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN PERENCANAAN
Hasil pekerjaan perencanaan sesuai dengan Pedoman persyaratan yang antara lain
meliputi:
1. PIHAK KEDUA harus menyerahkan 12 (dua belas) exemplar dokumen Pelelangan
kepada PIHAK PERTAMA paling lambat tanggal ......yang meliputi:
1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) = 12 exemplar.
2. Gambar-gambar termasuk gambar detail = 12 exemplar.
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) = 5 exemplar.
4.CD Copy dari gambar-gambar tersebut = 1 set.
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% tersebut dalam pasal I Surat
Perjanjian ini ditetapkan selama 21 (Dua puluh satu) hari kalender dihitung sejak
tanggal …………………… Sampai dengan tanggal ………………….
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN PERENCANAAN
1. Jumlah biaya perencanaan tersebut dalam pasal I Surat Perjanjian ini sebesar
Rp. ………………………. (dengan huruf), yang dibebankan pada DIPA Nomor:
………………………., tanggal …………………… dan merupakan jumlah yang pasti
(lumpsum fixed price).
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN
Pasal 8
TENAGA KERJA DAN UPAH
Pasal 9
PELAKSANAAN PIHAK KEDUA
2. Untuk setiap tahapan pekerjaan perencanaan harus ada wakil PIHAK KEDUA
yang ditunjuk sebagai penanggungjawab pekerjaan yang mempunyai
wewenang/kuasa penuh mewakili PIHAK KEDUA dan dapat
menerima/memberikan segala petunjuk kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 10
SANKSI
1. Apabila pekerjaan tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA tepat pada waktu yang
telah ditentukan pada pasal 4, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi berupa denda
1 0 00 (satu perseribu) dari harga borongan untuk setiap hari keterlambatan dan
setinggi-tingginya 5% (lima persen) dari harga borongan seluruhnya, kecuali
apabila waktu penyerahan diperpanjang karena alasan-alasan yang dapat diterima
oleh PIHAK PERTAMA.
3. Denda-denda tersebut dalam ayat I dan 2 pasal ini akan diperhitungkan dengan
kewajiban pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 11
PERUBAHAN TUGAS PEKERJAAN
Pasal 12
KEADAAN KAHAR
Keadaan kahar merupakan suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehingga penyerahan barang yang telah ditentukan
dalam kontrak tidak dipenuhi. Keadaan kahar tersebut adalah peperangan,
kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan, kebakaran dan gangguan industri
lainnya. Atas keterlambatan penyerahan barang akibat tersebut diatas, maka
pembayaran tidak dikenakan sanksi (denda)
Apabila terjadi keadaan kahar PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA saling
memberitahukan keadaan tersebut dan disepakati kedua belah pihak bahwa
keadaan tersebut termasuk keadaan kahar.
Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan
secara musyawarah.
2. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan
diselesaikan oleh "Panitia Arbitrase" yang dibentuk dan diangkat oleh kedua pihak.
3. Keputusan "Panitia Arbitrase" mengikat kedua belah pihak secara mutlak untuk
ditingkat pertama dan terakhir, serta tidak dapat diajukan banding.
Pasal 14
PEMUTUSAN PERJANJIAN
3. Selain dari yang tersebut dalam ayat 1 pasal ini, maka Perjanjian ini hanya dapat
dibatalkan dengan Persetujuan tertulis dari kedua belah pihak
Pasal 15
BEA MATERAI DAN PAJAK
Biaya materai dari Surat Perjanjian ini serta pajak-pajak lainnya dibebankan kepada
PIHAK KEDUA, dan harus dilunasi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 16
TEMPAT KEDUDUKAN
Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak telah
memilih tempat kedudukan (domisili) yang tempatnya sah di Kantor
Pengadilan .......................
Pasal 17
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja (Kontrak) ini atau
perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh Kedua belah pihak akan diatur
lebih lanjut dalam Perjanjian Kerja Tambahan (Addendum) dan merupakan
perjanjian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja (kontrak) ini.
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 12 (dua belas) bermeterai cukup yang sama
kuatnya untuk pihak-pihak yang bersangkutan serta ada hubungannya dengan
pekerjaan perencanaan ini.
Pasal 18
PENUTUP
2. Dengan dan karena ketentuan ayat 1 dan ayat 2 tersebut, ketentuan pada
pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan lagi dalam
perjanjian ini,
3. Perjanjian Perencanaan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di Jakarta pada
hari dan tanggal tersebut diatas dan dinyatakan berlaku sejak tanggal
ditandatangani Perjanjian ini.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Mengetahui,
Kuasa Pengguna Anggaran.....
Nama
NIP
SURAT PERINTAH MULAI KERJA
Nomor : …………………………….
Nama :
NIP :
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen ................
Alamat : ...........................................................
Nama :
Jabatan : Direktur PT/CV/Firma/Koperasi......
Alamat :
3. Biaya perencanaan pekerjaan ini akan dibayarkan dari Penyediaan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran DIPA No. ………………………………………., tanggal
…………………………………
4. Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat Perintah Mulai Kerja ini, akan diatur
lebih lanjut dalam Perjanjian Perencanaan yang dibuat kemudian yang merupakan
addendum dari surat perjanjian ini.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
IV
CONTOH
SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)
KONSULTAN PENGAWAS
Nomor :
Tanggal :
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
MEMERINTAHKAN KEPADA :
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
Cara Pembayaran
Pembayaran tahap kesatu sebesar 90 % dari jumlah biaya Pengawasan sebesar
Rp..................... . (terbilang : ……………………………………………………) dibayarkan
setelah prestasi pekerjaan Konstruksi Fisik di lapangan mencapai 100 % dan PIHAK
KEDUA telah melaksanakan tugas pengawasan serta telah di terima oleh PIHAK
KESATU
Pembayaran tahap kedua sebesar 10 % dari jumlah biaya pengawasan yakni sejumlah
Rp. ,………………….. (terbilang ………………………………..) dibayarkan setelah masa
pemeliharaan berakhir (serah terima kedua pekerjaan konstruksi fisik) serta PIHAK
KEDUA telah menyerahkan hasil pekerjaan pengawasan. Pembayaran tahap ke dua
dapat dibayarkan meskipun masa pemeliharaannya belum berakhir dengan catatan
bahwa PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK KESATU jaminan pemeliharaan
yang diterbitkan Bank Pemerintah atau lembaga keuangan lain yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan sebesar Rp. ……..,- (terbilang : ………..) seperti yang diatur dalam
Keppres RI( no. 80 Tahun 2003 sebagaimana telah disempurnakan dengan Keppres RI
No. 61 tahun 2004.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Ditetapkan : ……………………….
Tanggal : ………………………
Di ketahui Oleh :
Kuasa Pengguna Anggaran
Kelompo Billing
No Kualifika Man Jumlah
Uraian tugas k Personil Rate
. si Month Rp)
keahlian (Rp)
1. Supervisor STM - Pengawa 1 1,70 1.850.00 3.145.0
Harian 10 s 0 00
2. Tenaga SMA - Operator 1 1,00 1.000.00 1.000.0
Adminis- 18 kompute 0 00
Trasi dan r
Opera-
Tor
Komputer
JUMLAH 4.145.0
00
Harga Jumlah
No
Uraian Volume Banyaknya satuan Harga
.
(Rp) (Rp)
BIAYA
PENGGANDAAN
1 Laporan Mingguan 12 Minggu 3 Set 15.000 540.000
2 Laporan Bulanan 3 bulan 3 Set 47.200 424.800
3 BIAYA ATK 1 paket 800.000 800.000
Jumlah 1.764.800
SURAT PERJANJIAN
KEGIATAN PENGAWASAN
PEMBANGUNAN PRASARANA FISIK
.......................................................
Nomor :
Tanggal :
Pada hari ini, .......... tanggal ............. bulan .......... tahun Dua ribu ....... kami yang
bertanda tangan dibawah ini setuju mengadakan perjanjian pekerjaan pelaksanaan
pengawasan pembangunan Prasarana Fisik .....................................:
Antara
I. Nama : ..........................
NIP. : .........................
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Kantor ...................
Alamat Kantor : .......................................................................
Dengan
II. Nama : .....................................
Jabatan : .....................................
Alamat Kantor : .....................................
Nama Badan Usaha : PT/CV/Firma/Kop...........
Sesuai dengan Akte Notaris Nomor ... tanggal .......... dan Akte Perubahan
terakhir Nomor .... tanggal .......... dari Notaris ..............., SH. Dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Kop............ , yang selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Pasal 1
TUGAS KEGIATAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan Kegiatan Pengawasan
Pembangunan Prasarana Fisik …………. Tugas pekerjaan yang akan dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA adalah sebagaimana yang tercantum dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK), seperti antara lain :
Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume/realisasi fisik.
Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk membantu memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
Memeriksa berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran,
pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan
konstruksi.
Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
Kontraktor Pelaksana.
Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings)
sebelum serah terima pertama
Menyusun daftar cacat-cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan
akhir pekerjaan pengawasan.
Bersama Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung.
Membantu PIHAK PERTAMA dalam menyusun dokumen pendaftaran gedung
sebagai bangunan gedung negara.
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 di atas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
atas dasar referensi-referensi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini, yaitu :
DIPA atau DPA-SKPD Kantor .................................
Nomor :
Tanggal : 31 Desember
Surat Penawaran Harga (SPH).
Nomor :
Tanggal :
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Nomor :
Tanggal :
Dasar spesifikasi teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dalam perjanjian ini yaitu :
Pasal-pasal yang masih berlaku dari Algemene Voorwarden voor de uitvoering
bij aaneming van open barewerken, yang disahkan dengan Surat Keputusan
Pemerintah Hindia Belanda Nomor : 9, tanggal 29 Mei 1941 dan Tambahan
Lembaran Negara Nomor : 14571.
Peraturan Pembangunan dari Pemerintah Daerah setempat.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Keputusan Presiden Nomor : 80 Tahun 2003 beserta lampirannya.
Keputusan Menteri PU Nomor: 061/KPTS/1981, tentang Prosedur Pokok
Pengadaan Bangunan Gedung Negara.
Keputusan Menteri PU Nomor : 38/KPTS/1998 tentang Dokumen Lelang Standar
Pengadaan Jasa Pemborong.
SK Menteri Nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 1 Agustus 2002, tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung, antara lain :
SNI03-3990-1995
Tentang Tata Cara Instalasi Penangkal Petir untuk Bangunan.
SNI 0255-1987 D
Tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987.
SNI 03-1727-1989
Tentang Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung.
SNI 03-1729-1989
Tentang Tata Cara Perencanaan Baja untuk Gedung,
SNI 03-1736-1989
Tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung.
SNI 03-2410-1989
Tentang Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan cat emulsi.
SNI 03-2847-1992
Tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.
Gambar-gambar (termasuk gambar-gambar detail) Rencana Kerja dan Syarat-
syarat Pekerjaan (RKS) dengan semua perubahannya sesuai dengan Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan pengawasan yang ditetapkan.
Petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA yang masih.
sesuai dengan lingkup tanggung jawab dan kewajiban PIHAK KEDUA tersebut
dalam pasal 3 perjanjian ini.
Selain ketentuan tersebut di atas juga terikat kepada peraturan tentang bangunan
lainnya yang berlaku.
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
Pekerjaan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti
ketentuan yang tercantum dalam Surat Perjanjian ini.
PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan, keahlian
dan pengalamannya yang dimilikinya sehingga pelaksanaan pekerjaan
pengawasan akan sesuai dengan Surat Perjanjian ini.
Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan merupakan tanggung jawab PIHAK
KEDUA.
PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan tugas yang diterima dari PIHAK
PERTAMA kepada pihak lain.
PIHAK KEDUA beserta personalianya tidak dibenarkan baik langsung ataupun tidak
langsung turut serta baik sebagai sub Kontraktor maupun pemasok bahan dari
pekerjaan ini.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas segala kerugian PIHAK PERTAMA,
akibat perbuatan orang-orang yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA sehubungan
dengan pekerjaan ini.
PIHAK KEDUA wajib melaksanakan periksa ulang semua dokumen teknis sesuai
keahliannya, dan memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA tentang kelainan yang
ditemukan dan mengusulkan cara penyelesaiannya sesuai standar dan ketentuan
serta peraturan yang berlaku.
Kelancaran pelaksanaan pembangunan yang berhubungan dengan pengawasan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH
Perdata.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN PENGAWASAN
Hasil pekerjaan pengawasan di samping harus sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja,
harus diserahkan kepada PIHAK PERTAMA minimal dalam rangkap 5 (lima), yang
masing-masing terdiri dari :
Buku harian. yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari
PIHAK PERTAMA, Kontraktor Pelaksana, dan PIHAK KEDUA.
Laporan harian, berisi keterangan tentang :
Tenaga kerja.
Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
Alat-alat.
Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan.
Waktu pelaksanaan pekerjaan.
Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah kurang.
Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings) dan Manual
Peralatan-peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
Laporan rapat di lapangan (Site Meeting).Gambar rincian pelaksanaan (Shop
Drawings) dan Time Schedule yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksanaa pengawasan
pekerjaan bangunan gedung negara lengkap dengan lampiran-lampirannya .
Laporan Pekerjaan Pengawasan.
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN PENGAWASAN
Jumlah biaya pekerjaan pengawasan tersebut dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini
ditetapkan sebesar Rp........... (dengan huruf) merupakan biaya yang pasti dan
tetap (lumpsum fixed price), yang dibebankan DIPA Kantor ……………… Tahun
Anggaran 2005, Nomor : …. tanggal 31 Desember ………. Dengan kode kegiatan.
………………………
Jumlah biaya tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran beserta pajak-
pajak, bea materai dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA
sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran biaya pekerjaan pengawasan tersebut dalam pasal 6 Surat Perjanjian ini
dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan prestasi pekerjaan pemborongan,
yang telah disetujui/disahkan oleh PIHAK PERTAMA, dengan ketentuan sebagai
berikut :
Pasal 8
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
Pasal 9
TENAGA KERJA DAN UPAH
PIHAK KETIGA bertanggung jawab atas segala kerugian PIHAK PERTAMA sebagai
akibat perbuatan orang-orang yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA, sehubungan
dengan pekerjaan pengawasan ini.
Pasal 10
PELAKSANAAN PIHAK KEDUA
Di tempat pekerjaan pengawasan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA yang
ditunjuk sebagai Pimpinan Pengawas/Tenaga Ahli, yang mempunyai wewenang
kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA, dan dapat menerima/ memberikan/
memutuskan segala petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA.
Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, Tenaga Ahli dari Pengawas yang
ditunjuk PIHAK KEDUA tidak memenuhi syarat, maka PIHAK PERTAMA akan
menolak tenaga ahli tersebut dan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
KEDUA dan PIHAK KEDUA harus segera mengganti dengan Pengawas/Tenaga ahli
lain yang memenuhi syarat sebagaimana yang diminta oleh PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA harus menggunakan bentuk organisasi, jumlah dan kualifikasi tenaga
ahli dengan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang tercantum dalam
Pedoman Pengawasan (TOR/KAK) yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
Pasal 11
SANKSI DAN DENDA
Jika PIHAK KEDUA melalaikan tugas dan kewajiban sesuai Surat Perjanjian ini dan
telah mendapat peringatan tertulis dari PIHAK PERTAMA, 3 (tiga) kali berturut-turut
tetapi PIHAK KEDUA tetap tidak mengindahkannya, maka untuk setiap kali
melakukan kelalaian PIHAK KEDUA dikenakan "denda kelalaian" sebesar 1%(satu
persen) dari biaya pengawasan, dengan kewajiban PIHAK KEDUA tetap harus
memperbaiki kelalaian yang diperingatkan tersebut.
Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan tersebut dalam Pasal 10 ayat 1
Surat Perjanjian ini baik dalam bentuk organisasi, kualifikasi tenaga maupun jumlah
tenaga yang ditetapkan, maka PIHAK KEDUA setuju akan diberi biaya pekerjaan
pengawasan sebesar perhitungan yang nyata-nyata digunakan dalam menjalankan
tugas pengawasaan tersebut.
Pasal 12
PERUBAHAN TUGAS PEKERJAAN
Pasal 13
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Apabila "keadaan memaksa" itu ditolak oleh PIHAK PERTAMA maka berlaku
ketentuan-ketentuan pasal 5, pasal 12, dan pasal 15 Surat Perjanjian ini.
Pasal 14
PEMUTUSAN PERJANJIAN
Jika terjadi pemutusan perjanjian pengawasan ini, maka PIHAK PERTAMA dapat
menunjuk Konsultan Pengawas lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam
Pasal 1 di atas.
Dalam hal adanya pemutusan perjanjian karena salah satu atau beberapa alasan
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, maka PIHAK KEDUA tidak berhak
menuntut ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA, tetapi berhak atas pembayaran
prestasi dengan memperhitungkan nilai hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan
serta kerugian negara.
Selain yang tersebut dalam ayat 1 pasal ini, maka perjanjian ini hanya dapat
dibatalkan dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.
Pasal 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.
Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu "Panitia Pendamai" yang berfungsi sebagai juri/wasit, yang
dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak, dan terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu :
Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota.
Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota dan
Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh kedua
belah pihak.
Keputusan "Panitia Pendamai" ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya
penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul secara bersama.
Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat diterima oleh
salah satu pihak atau kedua belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan
melalui Pengadilan Negeri.
Pasal 16
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan perjanjian pengawasan ini, beserta segala akibat hukumnya, kedua
belah pihak telah memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap dan sah di Kantor
Pengadilan Negeri Jakarta.
Pasal 17
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) bermeterai cukup, dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA serta kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dan ada
hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini.
Surat Perjanjian Pekerjaan Pengawasan ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak di
Jakarta pada hari dan tanggal tersebut di atas, dan dinyatakan berlaku sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA.
Nomor :
Tanggal :
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ...............
tanggal ............... tentang pengangkatan pejabat perbendaharaan/pengelola
keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya
dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
MEMERINTAHKAN KEPADA :
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
TUGAS KEGIATAN
Kegiatan Pengawasan yang akan dilaksanakan adalah : Pembangunan…………..
yang meliputi tugas-tugas sebagai berikut :
Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume/realisasi fisik.
Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk membantu memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh Pemborong.
Memeriksa berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran,
pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan
konstruksi.
Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
Kontraktor Pelaksana.
Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings)
sebelum serah terima pertama.
Menyusun daftar cacat-cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan
akhir pekerjaan pengawasan.
BIAYA PENGAWASAN
Besarnya biaya pekerjaan pengawasan adalah Rp. …………..………….. (dengan
huruf) yang merupakan jumlah tetap dan pasti (lumpsum fixed price), yang
dibebankan pada Proyek sesuai dengan DIPA atau DPA-SKPD
………………………………….. tanggal … Desember ….…
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran tahap kesatu sebesar 95 % dari biaya pengawasan yakni
sejumlah. Rp……………………………….(dengan huruf) dibayarkan setelah
prestasi pekerjaan Kontraktor Pelaksana mencapai 100 % (serah terima
pertama), dan PIHAK KEDUA telah melaksanakan tugas pengawasan dengan
baik serta diterima oleh PIHAK PERTAMA.
JANGKA WAKTU
Jangka waktu pelaksanaan sampai selesai 100 % yang disebut dalam butir 1 Surat
Perintah Mulai Kerja ini terhitung mulai tanggal ……………………….. sampai
dilaksanakan Serah Terima Kedua pekerjaan konstruksi, dengan kewajiban bahwa
PIHAK KEDUA harus menyerahkan hasil pekerjaan pengawasannya kepada PIHAK
PERTAMA.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak di
…………… dan mulai berlaku sejak tanggal ditanda tanganinya oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
(-----------------------) (-------------------------------------)
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan ......................................................
Tugas Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah sebagaimana yang
tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), antara lain :
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan din metoda pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume/realisasi fisik.
Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk membantu
memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi
Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan dan konstruksi Pekerjaan Pengawasan,
dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan kostruksi yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana
Memeriksa berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran,
pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan
konstruksi.
Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
Kontraktor Pelaksana
Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As built drawings)
sebelum serah terima pertama.
i. Menyusun daftar cacat-cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan
akhir pekerjaan pengawasan.
Bersama Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung
Membantu PIHAK PERTAMA dalam menyusun dokumen pendaftaran gedung
sebagai bangunan gedung negara
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan tersebut dalam pasal di atas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas
dasar referensi-referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini, yaitu :
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Nomor :
Tanggal :
Surat Penawaran Harga (SPH) Nomor
Nomor :
Tanggal :
Cerita Acara Klarifikasi dan Negosiasi
Nomor :
Tanggal :
Surat Penetapan Konsultan Pengawas
Nomor :
Tanggal :
Surat Penunjukkan Penyedia Jasa Konsultan Pengawas
Nomor :
Tanggal :
Keppres RI. No. 80 tahun 2003, yang diperbaharui Keppres RI No. 61 Tahun
2004 tentang Pedoman Pengadaan Barang /Jasa Instansi Pemerintah
Dasar spesifikasi teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dalam perjanjian ini yaitu :
Pasal-pasal yang masih berlaku dari Algemene voorwaarden voor de uitvoering bij
aaneming van openbare werken, yang disahkan dengan Surat Keputusan
Pemerintah Hindia Belanda. 9 tanggal 29 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran
Negara nomor 14571
Peraturan Pembangunan dari Pemerintah Daerah setempat.
Undang-undang Nomor I Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2003 beserta lampirannya
Keputusan Menteri PU Nomor: 061/KPTS/1981 tentang Prosedur Pokok Pengadaan
Bangunan Gedung Negara.
Keputusan Menteri PU Nomor : 38/I{PTS/1998 tentang Dokumen Lelang Standar
Pengadaan Jasa Pemborong
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 332/KPTS/M/2002
tanggal 21 Agustus 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung, antara lain :
SNI-03-3990-1995
tentang Tata cara Instalasi Penangkal Petir untuk Bangunan
SNI-0255-1987 D
tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987
SNI 03-1727-1989
tentang Tata cara Perencanaan Pembebanan untuk Rul11ah dan Gedung
SNI 03-1729-1989
tentang Tata cara Perencanaan Baja untuk Gedung
SNI 03-1736-1989
tentang Tata cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung.
SNI 03-2410-1989
tentang Tata cara Pengecatan Dinding Tembok dengan cat emulsi
SN103-2847-1992
tentang Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
Gambar-gambar (termasuk gambar-gambar detail) Rencana Kerja dan Syarat-
syarat Pekerjaan (RKS) dengan semua perubahannya sesuai dengan Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan pengawasan yang ditetapkan.
Petunjuk dan Peringatan tertulis yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA yang masih
sesuai dengan lingkup tanggung jawab PIHAK KEDUA tersebut dalam pasal 3
perjanjian ini.
Selain ketentuan tersebut di alas juga terikat kepada peraturan tentang bangunan
lainnya yang berlaku.
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti ketentuan
yang tercantum dalam Surat Perjanjian ini.
Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan tanggung
jawab oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA tidak di perkenankan memberikan tugas yang diterima dari PIHAK
PERTAMA kepada pihak lain.
PIHAK KEDUA beserta Personilnya tidak dibenarkan balk langsung ataupun tidak
langsung turut serta baik sebagai Sub kontraktor maupun sebagai pemasok bahan
dari pekerjaan ini.
PIHAK KEDUA, bertanggung, jawab penuh atas segala kerugian PIHAK PERTAMA,
akibat perbuatan orang-orang; yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA sehubungan
dengan pekerjaan ini.
PIHAK KEDUA wajib melaksanakan periksa ulang semua Dokumen Teknis sesuai
keahliannya, dan memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA tentang kelainan yang
ditemukan dan mengusulkan cara penyelesaiannya sesuai dengan standar dan
ketentuan serta peraturan yang berlaku
PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH
Perdata.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN PENGAWASAN
Hasil pekerjaan pengawasan di samping harus sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja,
harus diserahkan kepada PIHAK PERTAMA minimal dalam rangkap 5 (Lima), yang
masing-masing terdiri dari :
Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari
PIHAK PERTAMA. Kontraktor pelaksanaan, dan PIHAK KEDUA.
gan tentang :
Tenaga kerja.
Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
Alat-alat.
Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan.
Walau pelaksanaan pekerjaan
2. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian
3. Berita Acara kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
4. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara pemeriksaan pekerjaan
tambah kurang.
5. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) dan Manual
Peralatan-peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
Laporan rapat di lapangan (site meeting).
Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana
Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan gedung negara lengkap dengan
lampiran-lampirannya.
9. Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.
Pasal 5
.JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKER.IAAN
Jangka Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut pada ayat I pasal ini, tidak dapat
diubah oleh PIHAK KEDUA, kecuali adanya keadaan Memaksa seperti diatur dalam
pasal 14 Surat Perjanjian ini, atau adanya perpanjangan; penambahan waktu
penyelesaian pekerjaan dan diatur dalam perjanjian tambahan (addendum).
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN PENGAWASAN
Jumlah biaya pekerjaan pengawasan tersebut dalam pasal I Surat Perjanjian ini
ditetapkan sebesar Rp. …………………,- (……………………………………..), yang
merupakan biaya yang pasti dan tetap (lumpsum fixed price), yang dibebankan
pada DIPA Kantor Pusat Biro Umum dan Perlengkapan-LIPI Tahun Anggaran 2005.
2. Pembayaran tahap kedua sebesar 40% dari biaya pengawasan yakni sebesar:
40% x Rp………………. = Rp………………….. (dengan huruf) dibayarkan setelah
prestasi pekerjaan Kontraktor Pelaksana mencapai 100%, (serah terima
pertama) dan PIHAK KEDUA telah melaksanakan tugas pengawasan dengan
balk serta diterima oleh PIHAK PERTAMA.
Pembayaran tahap ketiga sebesar 10% dari biaya pengawasan yakni sebesar : 10%
x Rp……………….= Rp ……………. (dengan huruf), dibayarkan setelah masa
pemeliharaan berakhir dan sudah dilaksanakan serah terima kedua pekerjaan
konstruksi fisik, serta PIHAK KEDUA telah menyerahkan hasil pekerjaan
pengawasan sesuai pasal 4 Surat Perjanjian ini kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 8
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
Pasal 9
TENAGA KERJA DAN UPAH
1. Agar pekerjaan pengawasan. berjalan seperti yang ditetapkan. PIHAK KEDUA
diwajibkan menyediakan tenaga kerja yang cukup baik Jumlah, keahlian serta
keterampilannya.
3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala kerugian PIHAK PERTAMA sebagai
akibat perbuatan orang-orang yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA, sehubungan
dengan pekerjaan pengawasan ini.
Pasal 10
PELAKSANAAN PIHAK KEDUA
Di tempat pekerjaan pengawasan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA sebagai
pimpinan pengawas/tenaga ahli, yang mempunyai wewenang/kuasa penuh untuk:
mewakili PIHAK KEDUA. Dan dapat menerima/ mendapatkan/ memutuskan segala
petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh PIHAK PER TAMA
Jika PIHAK KEDUA melalaikan tugas dan kewajibannya sesuai Surat Perjanjian ini
dan telah mendapat peringatan tertulis dari PIHAK PERTAMA, 3 (tiga) kali berturut-
turut tetapi PIHAK KEDUA tetap tidak mengindahkannya, maka untuk setiap kali
melakukan kelalaian PIHAK KEDUA dikenakan "denda kelalaian" sebesar I % (satu
persen) dari biaya pengawasan, dengan kewajiban PIHAK KEDUA tetap harus
memperbaiki kelalaian yang diperingatkan tersebut.
Jumlah denda kumulatif tersebut dalam ayat I di atas ditetapkan maksimum
Sebesar 5% (lima persen) dari jumlah biaya pengawasan
Apabila terbukti bahwa pelaksanaan pekerjaan pengawasan bertentangan dengan
Surat Perjanjian ini dan mengakibatkan kerugian bagi PIHAK PERTAMA maka PIHAK
KEDUA bertanggung jawab penuh alas kerugian tersebut
Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan tersebut dalam Pasal 11 ayat 1
Surat Perjanjian ini baik dalam bentuk organisasi, kualifikasi tenaga maupun jumlah
tenaga yang telah di tetapkan maka PIHAK KEDUA setuju akan di beri biaya
pekerjaan pengawasan sebesar perhitungan yang nyata-nyata digunakan dalam
menjalankan tugas pengawasan tersebut.
Denda–denda tersebut dalam ayat 1 pasal ini, akan diperhitungkan salam
pembayaran yang di lakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
Pasal 12
PERUBAHAN TUGAS PEKERJAAN
Pasal 13
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Yang dimaksud dalam keadaan memaksa dalam perjanjian ini adalah peristiwa-
peristiwa yang berada diluar kemampuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang
dapat mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan kegiatan kedua belah pihak, yaitu :
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, badai dan banjir)
b. Perang, revolusi, makar, huru-hara, pemberontakan, kerusuhan dan kekacauan
(kecuali karyawan kontraktor)
c. Kebakaran (kecuali disebabkan dalam pelaksanaan pekerjaan atau kelalaian
PIHAK KEDUA).
d. Keadaan memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh pemerintah.
Apabila keadaan memaksa tersebut ditolak oleh PIHAK PERTAMA, maka berlaku
ketentuan pasal 5, pasal 11 atau pasal 14 surat perjanjian ini.
Pasal 14
PEMUTUSAN PERJANJIAN
Jika terjadi Pemutusan perjanjian Pengawasan ini, maka PIHAK PERTAMA dapat
menunjuk Konsultan Pengawas lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam
Pasal I di atas.
Dalam hal adanya pemutusan perjanjian karena salah satu atau beberapa alasan
sebagaimana di maksud dalam ayat 1 pasal ini, maka PIHAK KEDUA tidak berhak
menuntut ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA, tetapi berhak atas pembayaran
prestasi dengan memperhitungkan nilai hasil pekerjaan yang telah di laksanakan
serta kerugian negara
Selain yang tersebut dalam ayat I Pasal ini maka Perjanjian ini hanya dapat
dibatalkan dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.
Pasal 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan antara Kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah
3. Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat kedua belah pihak dan biaya
penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul secara bersama
4. Jika Keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat di terima oleh
salah satu pihak atau kedua belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan
melalui pengadilan negeri di ……………………
Pasal 16
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan perjanjian pengawasan ini, beserta segala akibat hukumnya, kedua
belah pihak telah memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap dan sah di Kantor
Pengadilan Negeri di …………………
Pasal 17
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat perjanjian ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh Kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat perjanjian Tambah (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari surat perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) bermaterai cukup, dan
mempunyai kekuatan hukum yang, sama masing - masing untuk PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA serta kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dan ada
hubungannya dengan Pekerjaan Pengawasan ini.
Surat perjanjian Pekerjaan Pengawasan ini di tandatangani oleh kedua belah pihak
di …………… dan tanggal tersebut di atas, dan dinyatakan berlaku sejak di
tandatangani oleh kedua belah pihak.
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Memerintahkan kepada :
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
Untuk melaksanakan :
Pekerjaan :
Lokasi :
DIPA :
Tahun anggaran :
Nilai pengawasan :
Terbilang :
Waktu penyelesaian : Sampai pekerjaan selesai 100 % atau serah
terima II pekerjaan fisik
Demikian surat perintah mulai kerja ini di keluarkan untuk di laksanakan sebaik-
baiknya.
Nomor :
Tanggal :
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma
Alamat : ...............................................
KEDUA BELAH PIHAK bersama ini menyatakan setuju dan bersepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu perjanjian (kontrak) Pelaksanaan Pekerjaan Penyedia
Jasa Konsultansi ............................................................................ dengan ketentuan
dan syarat- syarat sebagai tercantum dalam pasal-pasal tersebut dibawah ini.
Pasal 1
PENGERTIAN UMUM
Pasal 3
DOKUMEN KONTRAK
Pasal 4
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 6
BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Kontrak ini bersifat lumpsum artinya nilai total kontrak digunakan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan lingkup pekerjaan seperti
tercantum dalam pasal 4 Surat Perjanjian ini. Apabila terdapat kekurangan biaya
satuan pekerjaan maka kekurangan ini akan menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA.
2. Jumlah biaya untuk pelaksanaan pekerjaan dalam pasal 4 adalah sebesar
Rp. .............. (dengan huruf)
3. Jumlah biaya tersebut pada ayat 2 tersebut sudah termasuk pajak-pajak sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Jumlah biaya tersebut pada ayat 2 pasal ini dibebankan pada Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) (DPA-SKPD kalau dananya bersumber dari APBD)
Nomor ................... tangggal .......................
Pasal 7
TATA CARA PEMBAYARAN KONTRAK
Permintaan pembayaran untuk tiap tahap pekerjaan harus berdasarkan Berita Acara
kemajuan pekerjaan. Pembayaran kontrak akan dilakukan melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) ....................... atau Bendahara Umum Daerah pada
masing-masing Pemda Kota/Kabupaten/Propinsi (sebutkan salah satu) langsung ke
Nomor Rekening ......................... pada Bank .............................. (Bank PIHAK KEDUA)
dan dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang diatur sebagai berikut :
1. Uang Muka
a. Apabila diperlukan penyedia jasa konsultansi dapat mengajukan pengambilan
uang muka setinggi-tingginya 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak atau
sebesar Rp. ...................... (dengan huruf), setelah penyedia jasa konsultansi
menyerahkan jaminan uang muka sekurang-kurangnya sama dengan uang
muka. Jaminan uang muka harus diterbitkan oleh bank umum sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
b. Pengembalian uang muka diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap tahap pembayaran.
Pasal 8
PENGATURAN HUKUM
Perjanjian ini tunduk dan disusun dibawah Hukum Negara Republik Indonesia.
Pasal 9
HAK PATEN DAN HAK CIPTA
PIHAK KEDUA wajib melindungi hasil kerja dari segala tuntutan atau claim dari pihak
lain atas pelanggaran hak Paten, hak cipta dan merk. Hasil pekerjaan yang
dilaksanakan PIHAK KEDUA tersebut sepenuhnya menjadi milik PIHAK PERTAMA.
Pasal 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 11
KAHAR (FORCE MAJEURE)
1 Apabila terjadi kahar/keadaan memaksa (Force Majeure) yang secara langsung
mempengaruhi pelaksanaan perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA harus melaporkan
kepada PIHAK PERTAMA paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender
yang dibuktikan dengan surat tertulis yang dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang.
2 Yang dikategorikan dengan kahar/keadaan memaksa (Force Majeur) adalah perang,
blokade, revolusi, huru hara, kekacauan, mobilisasi, pemogokan, larangan kerja,
gempa bumi, epidemi, kebakaran, banjir, musibah angkutan laut, udara, darat dan
ancaman terorisme.
Pasal 12
SANKSI-SANKSI
4. Apabila terjadi pemutusan hubungan kerja, maka PIHAK KEDUA wajib menyerahkan
hasil pekerjaan dan kelebihan dana sampai saat pemutusan hubungan kerja terjadi
kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 13
PERUBAHAN PERJANJIAN
1. Perubahan atas perjanjian ini sah apabila dilakukan atas persetujuan PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang diituangka dalam sebuah addendum perjanjian
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Apabila terdapat perbedaan persyaratan dan atau pengertian antara perjanjian ini
dengan Kerangka Acuan Kerja dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta lampiran-
lampirannya maka yang berlaku adalah ketentuan yang tertuang dalam surat
perjanian ini.
Pasal 14
LAIN-LAIN
Pasal 15
KETENTUAN PENUTUP
Demikianlah Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh KEDUA PIHAK yang
mulai berlaku sejak hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas dan dibuat dalam
rangkap 6 (enam), dibubuhi materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) yang mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat
Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma
Alamat : ...............................................
1. Jenis pekerjaan :
Pengadaan Jasa Konsultansi Penyusunan .............................. untuk keperluan
(satuan kerja)
2. Biaya :
Biaya untuk Pengadaan Jasa Konsultansi Penyusunan ....................... sebesar
Rp. .................... (dengan huruf) sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
pekerjaan, yang dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
(DPA-SKPD kalau dananya bersumber dari APBD) Nomor .......................
tanggal .............................
3. Jangka Waktu :
Jangka waktu penyelesaian 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung mulai
tanggal dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ini.
4. Pembayaran :
Pembayaran dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara ............... atau Bendahara Umum Daerah Kota/Kabupaten/Propinsi
(apabila dananya bersumber dari APBD).
5. Sanksi-sanksi
Apabila terjadi keterlambatan dalam hal penyerahan barang, maka akan
dikenakan denda sebesar 1 0/00 (satu permil) dari nilai kontrak untuk setiap hari
dengan maksimum denda tidak melebihi 5% (lima persen) dari nilai kontrak.
6. Penutup
Surat Perintah Mulai Kerja ini berlaku mulai sejak dikeluarkan dan ditandatangani
oleh KEDUA PIHAK.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Nomor : ............................
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat
Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma
Alamat : ...............................................
Pasal 1
TUGAS DAN LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA dalam kedudukannya seperti dimaksud di atas, memberi tugas kepada
pihak Kedua, dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut dengan mengelola dan
melaksanakan pekerjaan Pembuatan Program Multi Media pada Media Compact Disk
dalam rangka .....................................
Lingkup pekerjaan dan tugas yang diterima oleh PIHAK KEDUA seperti dimaksud dalam
ayat 1 pasal ini meliputi :
0 Melakukan persiapan teknis dan administrasi pekerjaan Pembuatan Program
Multi Media pada Media Compact Disk dalam rangka .....................................
1 Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan Pembuatan Program Multi Media
pada Media Compact Disk dalam rangka .....................................
2 Menyusun buku petunjuk(manual) hasil pelaksanaan Pembuatan Program Multi
Media pada Media Compact Disk dalam rangka .....................................
Pasal 2
DOKUMEN KONTRAK
Dalam hal melaksanakan pekerjaan, PIHAK KEDUA harus berpedoman pada dokumen-
dokumen tersebut dibawah ini dan bersifat mengikat serta memiliki kekuatan hukum
yang sama dengan perjanjian ini yaitu :
Pasal 3
JANGKA WAKTU DAN PELAKSANAAN
PEMBUATAN PROGRAM MULTI MEDIA PADA MEDIA COMPACT DISK
DALAM
RANGKA ......................................................................................................
Jangka waktu pelaksanaan Pembuatan Program Multi Media pada Media Compact Disk
dalam rangka ..................................... ........., sebagaimana dimaksud dalam pasal 1
Surat Perjanjian ini adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal
ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
PENGAWASAN PEKERJAAN
Pasal 5
PENYERAHAN PEKERJAAN
Pasal 6
JUMLAH BIAYA DAN SUMBER DANA PELAKSANAAN PEKERJAAN
1 Jumlah biaya yang telah disepakati oleh kedua belah pihak untuk pelaksanaan
pekerjaan ini sesuai dengan pasal 1 adalah sebesar Rp. .............. (dengan huruf)
2. Jumlah biaya tersebut pada ayat 1 pasal ini dibebankan pada Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) (DPA-SKPD kalau dananya bersumber dari APBD)
Nomor ................... tangggal .......................
Pasal 7
TATA CARA PEMBAYARAN
Permintaan pembayaran untuk tiap tahap pekerjaan harus berdasarkan Berita Acara
kemajuan pekerjaan. Pembayaran kontrak akan dilakukan melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) ....................... atau Bendahara Umum Daerah pada
masing-masing Pemda Kota/Kabupaten/Propinsi (sebutkan salah satu) langsung ke
Nomor Rekening ......................... pada Bank .............................. (Bank PIHAK KEDUA)
dan dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang diatur sebagai berikut :
Uang Muka
Apabila diperlukan penyedia jasa konsultansi dapat mengajukan pengambilan
uang muka setinggi-tingginya 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak atau
sebesar Rp. ...................... (dengan huruf), setelah penyedia jasa konsultansi
menyerahkan jaminan uang muka sekurang-kurangnya sama dengan uang
muka. Jaminan uang muka harus diterbitkan oleh bank umum sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Pengembalian uang muka diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap tahap pembayaran.
Pasal 8
PENGATURAN HUKUM
Perjanjian ini tunduk dan disusun dibawah Hukum Negara Republik Indonesia.
Pasal 9
HAK PATEN DAN HAK CIPTA
PIHAK KEDUA wajib melindungi hasil kerja dari segala tuntutan atau klaim dari pihak
lain atas pelanggaran hak Paten dan Hak Cipta.
Hasil pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK KEDUA tersebut sepenuhnya menjadi milik
PIHAK PERTAMA.
Pasal 10
SANKSI-SANKSI
Pasal 11
CLAIM
PIHAK KEDUA tidak dapat (tidak dibenarkan) menuntut tambahan biaya apapun juga
(claim) walaupun ada kenaikan harga material atau jasa yang ada hubungannya
dengan pekerjaan ini, kecuali pemerintah menentukan adanya ijin untuk kenaikan
harga (eskalasi) sepanjang dana tersedia untuk itu.
Pasal 12
KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE
Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Segala perselisihan yang timbul akibat pekerjaan ini yang langsung mempengaruhi
pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
2. Apabila secara musyawarah dan mufakat tidak dapat diselesaikan maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut secara
Arbitrase menurut peraturan BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia) Jakarta
dan mengambil tempat di kantor Pengadilan Negeri ..........................
3. Apabila Badan Arbitrase Nasional Indonesia tidak dapat menyelesaikan
perselisihan tersebut, maka akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri ................
Ketetapan yang dihasilkan oleh pengadilan harus merupakan keputusan akhir dan
mengikat Kedua Pihak.
Pasal 14
PAJAK DAN BEA METERAI
Bea Meterai, semua pajak, dan pungutan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
Pasal 15
KETENTUAN PENUTUP
1. Surat Perjanjian ini dinyatakan sah serta mengikat kedua belah pihak dan mulai
berlaku setelah ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 6 (enam), dibubuhi materai secukupnya
yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.
NOMOR : ............................................
MENETAPKAN :
Nama Perusahaan :
PT/CV/Firma .......................................
Alamat : ........................................................
......
N.P.W.P : 00.000.000.0.000.000
Harga Penawaran : Rp..................... (dengan huruf)
KEDUA : Pekerjaan pengadaan jasa Konsultansi Pembuatan Program
Multi Media pada Compact Disk Dalam
Rangka ................................................................ dimulai dan berlaku
sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja ini ditetapkan dan harus
selesai dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak
SPMK ini ditandatangani.
KELIMA : Surat Perintah Melaksanakan Kerja (SPMK) ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan
di : ..........................
Pada
tanggal : ..........................
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
PT/CV/FIRMA ......................................................
PEKERJAAN/PEMBUATAN SISTEM JARINGAN INTERNET
PADA .........................................
Nomor : ..........................................
Pada hari ini, ..................... tanggal ......................... bulan ......................... tahun dua
ribu ..................., kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :
1. Nama : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat
Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma
Alamat : ...............................................
Pasal 1
Lingkup Pekerjaan
PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA
menyatakan bersedia melakukan pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA, yaitu
berupa pekerjaan/pembuatan Sistem Jaringan Internet pada .................., sebagaimana
tercantum dalam proposal yang disampaikan oleh PIHAK KEDUA yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kontrak kerja ini.
Pasal 2
Dasar Pelaksanaan Pekerjaan
Pasal 3
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Pasal 4
Biaya Pelaksanaan Pekerjaan
Jumlah biaya yang telah disepakati oleh kedua belah pihak untuk pelaksanaan
pekerjaan ini sesuai dengan pasal 1 adalah sebesar Rp. .............. (dengan huruf) yang
dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) (DPA-SKPD kalau dananya
bersumber dari APBD) Nomor ................... tangggal .......................
Pasal 5
Cara Pembayaran dan Pelaporan
PIHAK PERTAMA akan membayar nilai/harga atas pekerjaan sebagaimana tersebut
pada pasal 4 perjanjian ini kepada PIHAK KEDUA dengan melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara ................. atau BUD Propinsi/Kab/Kota, dengan cara
mentransfer langsung ke Rekening Nomor ..................... pada Bank
.........................atas nama PT/CV/Firma ..........................
Pasal 6
Jadwal Kerja dan Pelatihan
PIHAK KEDUA akan bekerja sama dengan PIHAK PERTAMA dalam mengatur jadwal
kerja. Pegawai yang ditunjuk untuk mengoperasikan internet dimaksud harus hadir
sesuai dengan jadwal pelatihan yang telah ditentukan, dan melakukan pertemuan
konsultatif dengan/tanpa undangan atau permintaan pertama sesuai keperluan
pelaksanaan kerjasama ini selama masa kontrak.
Pasal 7
Tanggung Jawab
Pasal 8
Hak Paten dan Hak Cipta
Pasal 9
Kahar/keadaan memaksa (Force Majeure)
Pasal 10
Penyelesaian Perselisihan
1. Segala perselisihan yang timbul akibat pekerjaan ini yang langsung mempengaruhi
pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
2. Apabila secara musyawarah dan mufakat tidak dapat diselesaikan maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut secara
Arbitrase menurut peraturan BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia) Jakarta
dan mengambil tempat di kantor Pengadilan Negeri ..........................
3. Apabila Badan Arbitrase Nasional Indonesia tidak dapat menyelesaikan
perselisihan tersebut, maka akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri ................
Ketetapan yang dihasilkan oleh pengadilan harus merupakan keputusan akhir dan
mengikat Kedua Pihak.
Pasal 11
Pengawasan Pekerjaan
Pasal 12
Pajak dan Meterai
Semua pajak, bea meterai dan pungutan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
Pasal 13
Sanksi dan Denda
Pasal 14
Ketentuan Penutup
1. Surat Perjanjian ini dinyatakan sah serta mengikat kedua belah pihak dan mulai
berlaku setelah ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 6 (enam), dibubuhi meterai secukupnya
yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
SURAT PERINTAH MULAI KERJA
NOMOR : ...........................................
Berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak Kerja Nomor ..................... tanggal ................ dan
surat pernyataan kesanggupan melaksanakan pekerjaan dari
PT/CV/Firma ........................ Nomor ........................ tanggal .......................... untuk
pekerjaan/pembuatan Sistem Jaringan Internet pada .................., maka dengan ini
diperintahkan kepada :
PT/CV/Firma .................................
Alamat ............................................
Kota ................................................
Untuk melaksanakan :
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini ditetapkan, untuk dapat dilaksanakan sebagai
mana mestinya.
Ditetapkan di : ...........................
Pada tanggal : ............................
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
Nomor : ...............................................................
ANTARA
DENGAN
PT/CV/FIRMA ......................................................
TENTANG
PEKERJAAN PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI .........................................
Pada hari ini, ..................... tanggal ......................... bulan ......................... tahun dua
ribu ..................., kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :
1. Nama : ................................................
NIP : ...............................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat
Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
2. Nama : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma
Alamat : ...............................................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menerangkan terlebih dahulu :
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
bersepakat untuk mengikat suatu perjanjian kerja (kontrak) tentang Pekerjaan
Penyusunan Sistem Informasi ......................................... pada
kegiatan .................................. DIPA (DPA-SKPD) ..................................(sebutkan
satkernya) Tahun Anggaran .................., dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai
berikut :
Pasal 1
Pengertian Umum
a. ”Surat Perjanjian Kerja atau Kontrak”, adalah perjanjian kerjasama yang disepakati
oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang menetapkan ketentuan dan syarat-
syarat, berikut lampiran, addendum dan/atau perubahannya apabila ada.
b. ”Kegiatan’ adalah Penyusunan Sistem Informasi ..............................................
sesuai dengan yang dimaksud pada kegiatan ................ .................................. DIPA
(DPA-SKPD) ..................................(sebutkan satkernya) Tahun
Anggaran ...................
c. ”Lampiran” adalah lampiran-lampiran dari surat perjanjian/kontrak yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian/kontrak yang terdiri
dari : Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS, Kerangka Acuan Kerja (KAK), Usulan
Teknis PIHAK KEDUA, Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi dan Keputusan
Pelaksanaan Pekerjaan.
d. ”Nilai Kontrak”, adalah nilai untuk membiayai pelaksanaan Pekerjaan yang
dinyatakan dalam rupiah sebagaimana tersebut dalam pasal 6.
e. ”Pekerjaan”, yang dimaksud dengan pekerjaan di dalam surat perjanjian kerja
sama ini adalah Pengadaan Barang/Jasa Penyusunan Sistem
Informasi ....................
f. ”PIHAK PERTAMA” adalah pengguna barang/jasa yang juga adalah Kuasa Pengguna
Anggaran DIPA (............sebutkan satkernya)
g. ”PIHAK KEDUA”, adalah badan usaha Penyedia Barang/Jasa dalam hal ini adalah
PT/CV/Firma .....................
h. ”Pihak Terkait”, adalah badan usaha/lembaga lain selain PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA yang ikut berperan serta dalam kegiatan Penyusunan Sistem
Informasi ..........................
i. ”Tim Teknis”, adalah Tim yang dibentuk oleh Kuasa Pengguna Anggaran untuk
mengawasi pekerjaan Penyusunan Sistem Informasi .......................... dari segi
teknis selama dalam proses pelaksanaan pekerjaan.
j. ”Panitia Pemeriksa/Penilai/Penerima” adalah yang selanjutnya disebut Panitia
Penilai yang dibentuk berdasarkan Keputusan ( ..........siapa yang membuat SK)
Nomor ............ tanggal ................. yang bertugas untuk memeriksa, menilai, dan
menerima hasil pekerjaan.
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
dengan ini menyatakan kesanggupan untuk menerima tugas dari PIHAK PERTAMA
untuk melaksanakan Pekerjaan Penyusunan Sistem Informasi ............................ pada
kegiatan .................................... (.......................sebutkan satkernya) Tahun
Anggaran .......
Pasal 3
Dasar Pelaksanaan Pekerjaan
Pasal 4
Lingkup dan Jenis Pekerjaan
Ruang lingkup dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah
Pekerjaan Penyusunan Sistem Informasi ............................................... sebagaimana
tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Pasal 5
Jangka Waktu Pelaksanaan
Pasal 8
Tata Cara Pembayaran
(1) Sistem pembayaran Pekerjaan dilakukan dalam 3 (tiga )tahap sebagai berikut :
a. Tahap I : sebesar 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak atau sebesar
Rp ................................... (dengan huruf) setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan
pekerjaan sisik sebesar 20% dan menyampaikan Laporan Pendahuluan yang
telah dibahas oleh Tim Penilai dan Panitia Penilai yang dinyatakan diterima
yang dibuktikan dalam Berita Acara Pemeriksaan.
b. Tahap II : sebesar 60% (enam puluh persen) dari nili kontrak atau sebesar
Rp. .......................(dengan huruf) setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan
pekerjaan fisik sebesar 75% dan dituangkan dalam Laporan Antara yang telah
dibahas oleh Tim Penilai dan Panitia Penilai yang dinyatakan diterima yang
dibuktikan dalam Berita Acara Pemeriksaan.
c. Tahap III : sebesar 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak atau sebesar
Rp. .......................(dengan huruf) setelah PIHAK KEDUA menyerahkan seluruh
hasil pekerjaan fisik (100%) termasuk Laporan Akhir yang telah dibahas oleh
Tim Penilai dan Panitia Penilai yang dinyatakan diterima yang dibuktikan
dalam Berita Acara Pemeriksaan.
(2) Pembayaran sebagaimana ayat (1) dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara ................ atau Bendahara Umum Daerah yang dipindahbukukab/transfer
ke PT/CV/Firma ............ pada Bank ....................... Nomor Rekening ..........................
Pasal 9
Pajak dan Meterai
Semua pajak, bea meterai dan pungutan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
Pasal 10
Kewajiban Pemberi Tugas (PIHAK PERTAMA)
Pasal 11
Kewajiban Penyedia Barang/Jasa (PIHAK KEDUA)
(1) PIHAK KEDUA harus menggunakan semua keahlian, ketelitian dan ketekunan
yang selayaknya dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan Kontrak ini dan
harus melaksanakan semua tanggungjawabnya sesuai dengan standar
profesional yang telah diakui;
(2) PIHAK KEDUA harus bertindak sebagai wakil PIHAK KEDUA di lokasi kegiatan
sesuai dengan lingkup pekerjaannya, terkait dengan tugas-tugasnya sebagai
penyedia barang/jasa.
(3) PIHAK KEDUA harus bertindak setiap saat untuk melindungi kepentingan PIHAK
PERTAMA dan mengambil langkah-langkah yang wajar guna tercapainya tujuan
pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja.
Pasal 12
Hasil Pekerjaan
No Spesifikasi Jumlah
.
A Hardware
1. Desktop (jelaskan tipe, jenis, dst) .tulis banyaknya
2. Tuliskan hardware yang dipakai seperti : Laptop, Printer,
server dll
B Software
1. Microsoft Acces 2005 Win 32 English CD Licence
2. Tuliskan software yang dipakai seperti : ArcView 9.1 dll
Pasal 13
Hak Paten dan Hak Cipta
Pasal 14
Sanksi dan Denda
Pasal 15
Force Majeure
(1) Apabila terjadi Force Majeure yang secara langsung mempengaruhi pelaksanaan
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA harus melaporkan kepada PIHAK PERTAMA
paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender yang dibuktikan
dengan surat tertulis yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, untuk
menjadi bahan pertimbangan.persetujuan PIHAK PERTAMA.
(2) Yang dimaksud dengan Force Majeur adalah perang, blokade, revolusi, huru hara,
kekacauan, mobilisasi, pemogokan, larangan kerja, gempa bumi, epidemi,
kebakaran, banjir, musibah angkutan laut, udara, darat dan ancaman terorisme.
(3) Dalam hal terjadi Force Majeure yang dapat menyebabkan keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan, akan dilakukan perubahan terhadap batas akhir waktu
pelaksanaan pekerjaan. Segala perubahan dimaksud dilakukan atas persetujuan
kedua belah pihak, serta dituangkan dalam suatu addendum yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 16
Perselisihan
(1) Bila terjadi perselisihan yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan ini yang
langsung mempengaruhi pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat.
(2) Apabila secara musayawarah dan mufakat tidak dapat diselesaikan maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut
secara Arbitrase menurut peraturan BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)
yang diselesaikan oleh suatu Dewan Arbitrase yang anggota-anggotanya dari
seorang wakil PIHAK PERTAMA sebagai anggota dan seorang wakil PIHAK KEDUA
sebagai anggota dan Pihak ketiga yang aktif sebagai ketua yang disetujui oleh
kedua belah pihak. Keputusan Dewan Arbitrase mengikat kedua belah pihak
untuk dilaksanakan dan biaya penyelesaian ditanggung oleh kedua belah pihak.
(3) Apabila dengan jalan tersebut pada ayat (1) dan (2) pasal ini tidak dapat
menyelesaikan perselisihan tersebut, maka akan diselesaikan melalui Pengadilan
Negeri ................ Ketetapan yang dihasilkan oleh pengadilan harus merupakan
keputusan akhir dan mengikat Kedua Pihak.
Pasal 17
Wanprestasi
Pasal 18
Amandemen Kontrak
Pasal 19
Pemberitahuan
Setiap pemberitahuan yang akan disampaikan kepada para pihak yang terkait dengan
perjanjian ini akan disampaikan secara tertulis atau surat tercatat dengan tanda terima
dan dikirimkan masing-masing dengan alamat
PIHAK PERTAMA :
---------------------------------------------------
---------------------------------------------------
PIHAK KEDUA :
---------------------------------------------------
---------------------------------------------------
Jika terjadi perpindahan alamat selama pelaksanaan perjanjian ini maka pihak yang
berpindah alamat tersebut wajib untuk memberitahukan kepada pihak lain selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari setelah tanggal kepindahan.
Pasal 20
Penutup
Apabila dalam pelaksanaan perjanjian ini terdapat hal-hal yang tidak atau belum cukup
diatur, kedua belah pihak akan menyelesaikan secara musyawarah dan akan
dituangkan dalam bentuk tertulis yang merupakan bagian dari perjanjian ini.
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ini dianggap sah dan berlaku setelah ditandatangani
oleh kedua belah pihak
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ini dibuat dalam rangkap 5 (lima), diantaranya 3 (tiga)
rangkap bermeterai cukup dan dua tidak bermeterai untuk PIHAK PERTAMA dan
dua bermeterai untuk PIHAK KEDUA.
Ditandatangani di : ........................
Pada tanggal : ........................
----------------------------- --------------------------------
Kop Surat Satuan Kerja
Nomor : .................
Tempat. Tanggal ........
Lampiran : .................
Hal : Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Kepada Yth :
Direktur PT/CV/Firma
Di ...............................
........................................... ............................................
ADDENDUM
SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN PELAKSANAAN
Pekerjaan Pelaksanaan Pembangunan
Nomor :
Tanggal :
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
Tetap
Semula
Berubah Menjadi :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Galian dan Urugan
Pekerjaan Struktur Lantai 1
Pekerjaan Struktur Lantai 2
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Listrik + Penutup Tangga
Pekerjaan Kusen
DLL seperti yang tercantum di dalam Lampiran Rencana Anggaran Biaya
perubahan setelah harga satuan pekerjaan dieskalasi
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tetap
Tetap
Peraturan Menteri Keuangan No : ……………. Tanggal ……………….. tentang
PENYUSUNAN HARGA SATUAN DAN NILAI KONTRAK KEGIATAN PEMERINTAH TAHUN
ANGGARAN
Surat Keputusan Bupati …………………… tentang Perubahan Standar Honorarium,
biaya Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan, Harga Satuan Bahan/ Material dan Harga
Satuan Analisa Pekerjaan
Surat Permohonan Eskalasi Harga Nomor : ……………
Berita Acara Evaluasi Penawaran Eskalasi Harga
Pasal 3
PENGAWAS PEKERJAAN
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 4
BAHAN DAN PERALATAN
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 5
TENAGA KERJA
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 6
SUB KONTRAKTOR
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Tetap
Tetap
Pasal 8
MASA PEMELIHARAAN
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 9
JAMINAN PELAKSANAAN DAN JAMINAN UANG MUKA
Tetap
Tetap
Pasal 10
BIAYA PELAKSANAAN BORONGAN
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 11
CARA PEMBAYARAN
Tetap
Pasal 12
KENAIKAN HARGA
Tetap
Tetap
Pasal 13
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 14
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 15
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 16
SANKSI DAN DENDA
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 17
PEMUTUSAN PERJANJIAN
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 18
PEMUTUSAN PERJANJIAN
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
PASAL 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Tetap
Tetap
Pasal 20
LAPORAN
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 21
TEMPAT KEDUDUKAN
Tetap
Pasal 22
PENUTUP
Tetap
Tetap
Tetap