Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS MERCU BUANA

APLIKASI PENDETEKSI PUTUS DAN BENDING PADA FIBER OPTIK


BERBASIS VISUAL BASIC

BASTUL WAJHI AKRAMUNNAS


55415110003

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2015
ABSTRAK

Semakin banyak instansi yang mulai beralih menggunakan kabel fiber optik sebagai
media transmisinya. Keunggulannya terletak pada kecepatan transfer data dan
bebas interferensi karena menggunakan media cahaya dalam pentransmisian
datanya. Oleh karena penggunaannya yang semakin meluas, maka penulis membuat
aplikasi yang mampu mendeteksi apabila terjadi putus dan bending (pembengkokan)
pada kabel fiber optik tersebut. Parameter yang digunakan adalah RTT (Round Trip
Time). Nilai RTT<1ms, program akan mendeteksi kabel optik kondisi normal. Nilai
RTT>1ms, program akan mendeteksi kabel optik bengkok. Tidak ada reply, program
akan mendeteksi kabel putus. Warning message akan dikirimkan menggunakan
sistem SMS Gateway ke nomor handphone teknisi jika terjadi bending atau putus
jaringan. Pengujian aplikasi dilakukan dan kemudian dibandingan dengan hasil
pengujian dan pengukuran menggunakan powermeter, OTDR, dan light source.
Dengan menggunakan powermeter, hasil pengukuran loss jika kabel optik dalam
kondisi normal adalah -2,1 dBm sedangkan jika ditekuk (bend)loss menjadi -30,51
dBm.Dengan menggunakan OTDR didapat nilai total loss jaringan fiber optik ini
adalah 0.037 dBm. Aplikasi dapat mendeteksi kondisi normal dan putus dengan
benar sementara untuk kondisi bending, aplikasi tetap mendeteksinya sebagai
kondisi normal.

Kata Kunci: fiber optik, RTT (Round Trip Time), bending, SMS Gateway, warning
message
ABSTRACT
Nowadays, a lot of instantions choose to upgrade their transmission media by using
fibre optic cable. By using light as a transmitting media result in high speed data
transfer and free from interferences. since this system has been used widely, writer
tries to make an application to detect cut off or bended fibre optic cable. The
parameter is taking from RTT (round trip time). RTT values <1 ms, the program will
detect the optical cable normal conditions. RTT values> 1 ms, the program will detect
the optical cable hooked. There is no reply, the program will detect broken wires.
Warning messages will be sent using SMS Gateway system to the mobile phone
number of technicians in case of bending or breaking the network. The test
application is performed and then compared with the results of the testing and
measurement using a powermeter, OTDR, and light source. By using powermeter,
loss measurement results if the optical cable under normal conditions is -2.1 dBm,
while if bent (bend) loss becomes -30.51 dBm.Dengan obtained using total value loss
OTDR fiber optic network is 0.037 dBm. Applications can detect abnormal conditions
and to break up properly while bending conditions, the application still detect it as a
normal condition.
Keywords: fiber optic, RTT (Round Trip Time), bending, SMS Gateway, warning
message
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fiber optic merupakan media transmisi data utama (backbone) yang memiliki
bandwidth lebar. Seiring dengan harganya yang semakin ekonomis dan biaya
instalasi jaringannya yang semakin turun, fiber optic sekarang telah menjadi alternatif
sebagai media transmisi data. Apalagi kecepatan transfer data fiber optic ini lebih
tinggi dibandingkan media transmisi data lainnya. Kelebihan lain yang dimiliki fiber
opticadalah bebas interferensi karena menggunakan media cahaya dalam
pentransmisian datanya sehingga tidaklah mustahil apabila sekarang banyak
lembaga atau instansi yang beralih menggunakan jaringan fiber optic sebagai media
transmisi datanya.

Oleh karena penggunaannya yang semakin meluas, maka perlu adanya aplikasi
yang mampu mendeteksi apabila terjadi bending (pembengkokan) dan putus pada
fiber optictersebut. Penyebab terjadinya bending ini adalah karena ketidakseragaman
dalam pembentukan serat. Namun pembengkokan dapat pula terjadi secara tidak
sengaja misalnya seperti fiber optic yang mendapat tekanan cukup keras saat
pengkabelan sehingga menimbulkan pembengkokan-pembengkokan kecil pada fiber
optic tersebut. Karena apabila terjadi bending sedikit saja akan menyebabkan cahaya
yang merambat di dalamnya berbelok dari arah transmisi dan hilang sehingga dapat
mengubah nilai attenuasi kabel yang menyebabkan berkurangnya daya yang
diterima oleh receiver dan mengakibatkan data error. Untuk alasan inilah perlu dibuat
sebuah aplikasi praktis yang mampu mendeteksi adanya bending dan putus pada
fiber optic.

Biasanya para teknisimenggunakan OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)


untuk mengukur bending dan putus pada fiber optic. Namun alat ini harganya sangat
mahal yaitu mencapai puluhan juta rupiah. Selain itu, alat ini juga tidak dapat
ditembakkan terus-menerus untuk mendeteksi fiber optic yang putus. Maka aplikasi
ini menjadi cara mudah dan murah untuk mendeteksi bending dan putus pada fiber
optic. Aplikasi ini memberikan kemudahan bagi teknisi sebab teknisitersebut tidak
perlu menunggu informasi dari NOC (Network Operation Center). Aplikasi ini dapat
langsung digunakan untuk mendeteksi terjadinya bending dan putus atau tidaknya
fiber optic. Apabila dideteksi putus atau bending pada jaringan fiber optic tersebut,
program pada aplikasi ini secara otomatis akan mengirimkan warning message ke
mobile phoneteknisisehingga akhirnya dapat dilakukan penanganan secara cepat.
Berarti aplikasi ini juga berperan dalam efisiensi waktu. Oleh karena itulah, aplikasi
ini perlu dibuat karena berbagai manfaat yang dimilikinya terutama dalam mendeteksi
masalah yang sering terjadi pada jaringan fiber optic yaitu putus dan bending
(pembengkokan).

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah :

1) Merancang sistem aplikasi pendeteksi bending dan putus pada kabel fiber
opticberbasis Visual Basic.
2) Membuat dan merealisasikan sistem aplikasi pendeteksi bending dan putus pada
kabel fiber opticberbasis Visual Basic.

1.3 Perumusan Masalah


Dalam pembuatan tugas akhir ini terdapat beberapa masalah yang akan
diselesaikan, yaitu :

1) Bagaimana merancang sistem aplikasi pendeteksi bending dan putus pada kabel
fiber opticberbasis Visual Basic.
2) Bagaimana membuat dan merealisasikan sistem aplikasi pendeteksi bending dan
putus pada kabel fiber optic berbasis Visual Basic.

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah pada pengerjaan tugas akhir ini adalah :

1) Aplikasi pendeteksi bending dan putus fiber optic ini dibuat menggunakan Visual
Basic.
2) Perangkat yang digunakan sebagai server dan client adalah dua buah laptop.
3) Perangkat yang digunakan untuk mengubah fiber opticmenjadi media transmisi
paket data IP adalah Fiber Optic to Ethernet Media Converter.
4) Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi sederhana yang hanya bisa mendeteksi
apabila terjadi bending dan putus pada kabel fiber optictanpa mengetahui
jaraknya.
5) Fiber optic yang digunakan adalah jenis singlemode dengan panjang100 m.

1.5 Manfaat
Manfaat dari pembuatan tugas akhir ini adalah :

1) Dapat langsung memonitoring dan mendeteksibending dan putus pada fiber optic.
2) Memudahkan teknisidalam memonitoring fiber opticsehingga jika terjadi bending
atau putus dapat ditangani dengan cepat.

1.6 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah :

1) Studi literatur
Studi literatur dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, memahami buku-
buku yang berkaitan dengan pembuatan tugas akhir dan juga dengan
mengunjungi situs-situs yang menunjang penyelesaian tugas akhir di internet.
2) Diskusi
Berupa bimbingan dan diskusi dengan dosen pembimbing dan dosen Politeknik
Caltex Riau.
3) Perancangan sistem
Pembuatan desain aplikasi untuk mendeteksi bending dan putus ini
menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.
4) Pengujian
Dalam tahap ini pengujian dilakukan dengan melihat keberhasilan aplikasi pada
server dalam mendeteksi Reply Time Outsebagai indikasi kabel optik putus
danping time yang tinggi sebagai indikasi kabel optik bendingkemudian akan
mengirimkan warning message ke nomor yang telah dimasukkan ke database
pada aplikasi.
5) Pembuatan laporan
Laporan adalah suatu hasil tertulis tentang tugas akhir yang telah diselesaikan.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan tugas akhir ini digambarkan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan
masalah, manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan.

BAB II PERANCANGAN

Bab ini menguraikan tentang laporan secara rinci dari setiap obyek studi yang
dilaksanakan berupa informasi lengkap tentang data, spesifikasi teknologi terpakai,
dan proses operasinya.
BAB II
PERANCANGAN

Perancangan merupakan salah satu proses penting dari pembuatan tugas akhir.
Sebuah perancangan yang baik akan memberikan kemudahan dan memperlancar
proses pembuatan. Dalam pembuatan aplikasi pendeteksi putus dan bending pada
fiber optik berbasis Visual Basic ini, perancangannya meliputi blok diagram sistem,
flowchart sistem, dan cara kerja sistem.

2.1 Blok Diagram Sistem

Gambar 2.1 Blok diagram sistem pendeteksi putus dan bendingfiber optic
Berikut penjelasan masing-masing perangkat yang digunakan pada blok diagram di
atas:

1) PC server berfungsi sebagai penyedia layanan yang dibutuhkan oleh perangkat


yang terhubung.
2) Kabel LAN berfungsi sebagai media transmisi dari PC ke perangkat Ethernet
Media Converter.
3) Perangkat Ethernet Media Converter yang terdiri dari Ethernet To FO dan FO To
Ethernet berfungsi untuk mengubah sinyal cahaya menjadi sinyal listrik dan
sebaliknya.
4) Fiber optic berfungsi sebagai media transmisi utama (backbone) pengiriman data.
5) PC client(IP Device) berfungsi untuk memberikan protokol TCP/IP sehingga
server dapat melakukan ping ke perangkat ini.

Kemudian ada dua perangkat tambahan yang digunakan pada sistem monitoring
jaringan kabel fiber optik ini, yaitu:
1) Modem berfungsi sebagai koneksi SMS Gateway.Modem ini akan terhubung ke
PC server.
2) Mobile phone berfungsi untuk menerima warning message dari server.

2.2 Flowchart Sistem


Start

Server melakukan
ping ke PC IP
Device

Apakah ada Deteksi Kirim SMS


T T
reply? “putus” “Disconnect”

Apakah reply >


1 ms?

Deteksi
“bending”

Kirim SMS
“Bending”

End

Gambar 2.2 Flowchart sistem pendeteksi putus dan bending fiber optic
Flowchart diatas menjelaskan tentang proses kerja sistem pendeteksi putus dan
bendingpada fiber optic. Pertama-tamaserver melakukan ping keclient. Amati pada
server tersebut apakah ada reply selama proses ping. Lihat apakah nilai RTT (Round
Trip Time) < 1 ms. Jika ya berarti fiber opticdalam kondisi normal. Namun jika nilai
RTT > 1 ms, berarti terjadi bending (lekukan/bengkok) padafiber optic. Program pada
serversecara otomatisakan mengirimkan pesan “kabel bending” ke mobile
phoneteknisi. Tetapi jika tidak ada reply selama proses ping, berarti terjadi putus
pada fiber optictersebut. Kondisi ini disebut RTO (Reply Time Out). Program pada
server juga secara otomatis akan mengirimkan pesan “kabel putus” ke mobile phone
teknisi.

2.3 Cara Kerja Sistem


Sistem ini terdiri dari dua buah PC. PC pertama berfungsi sebagai server. Server
akan terhubung ke Ethernet to FO yang akan mengkonversi kabel data biasa
menjadifiber optic. Selanjutnya data akan ditransmisikan melalui fiber optic.
Kemudian fiber opticterhubung ke FO to Ethernetuntuk mengubah fiber opticmenjadi
kabel data biasa kembali sehingga nantinya dapat diberi protokol TCP/IP. FO to
Ethernet terhubung ke PC kedua yang berfungsi sebagai IP device. Dengan adanya
IP device, server dapat melakukan proses ping ke perangkat ini. Cara mendeteksi
putus atau bending pada sistem ini adalah dengan mengukur reply data hasil ping
dari server ke IP device tersebut. Jika pada server terlihat “Reply Time Out”, hal ini
mengindikasikan terjadinya putus pada fiber optic. Jika pada server terlihat
latency/ping time yang tinggi, hal ini mengindikasikan terjadinya bending
(lekukan/bengkok) pada fiber optic. Server juga terhubung ke modem. Modem ini
berfungsi untuk koneksi SMS Gateway yaitu untuk mengirimkan warning message ke
mobile phone apabila dideteksi putus atau bending pada fiber optic.

2.4 Pengujian Sistem


Pengujian dilakukan adalah pengujian sistem keseluruhan yaitu pengujian dalam
sistem yang terintegrasi secara lengkap. Aplikasi ini akan diuji aplikasi dapat
mendeteksi terjadinya putus dan bending pada fiber optic atau tidak serta apakah
aplikasi dapat membaca derajat kelengkungan (bending) pada fiber optic atau tidak.

Berikut cara pengujiannya:

1) Pengujian kabel optik kondisi normal


Pertama-tama dilakukan pengujian kemampuan aplikasi untuk mendeteksi kabel
fiber optik dalam kondisi normal. Sebagai perbandingannya, kemudian dilakukan
adalah pengujian aktivitas ping menggunakan command prompt dan pengukuran
menggunakan OTDR.
2) Pengujian kabel optik kondisi putus
Pertama-tama dilakukan pengujian kemampuan aplikasi untuk mendeteksi kabel
fiber optik dalam kondisi putus. Sebagai perbandingannya, kemudian dilakukan
pengujian menggunakan light source.
3) Pengujian kabel optik kondisi bending
Pertama-tama dilakukan pengujian kemampuan aplikasi untuk mendeteksi kabel
fiber optik dalam kondisi bending. Sebagai perbandingannya, kemudian dilakukan
pengukuran menggunakan powermeter.

Media transmisi yang digunakan adalah:

1) Kabel network LANmark-6 UTP Category 6 LZSH PATCHCORD by nexans.

Gambar 2.3 Kabel network/LAN


2) Kabel optik singlemode 100m yang terdiri dari dua tube. Masing-masing tube
berisi enam core.

Gambar 2.4 Kabel optik


3) Kabel optik LANmark-OF Patchcord multimode 50/125 25 mm LZSH orange 2LC-
2LC 20m untuk cadangan.
Gambar 2.5 Kabel optik patchcord
Perangkat yang digunakan untuk pengujian:

1) Modem Wavecom
Modem ini digunakan untuk SMS gateway. Modem ini terhubung ke PC server.

Gambar 2.6 Modem Wavecom


2) Mobile phone
Mobile phone digunakan untuk membuktikan apakah warning message diterima
oleh teknisi atau tidak.

Gambar 2.7 Mobile phone


3) Fusion Splicer
Alat ini digunakan untuk menyambung kabel fiber optic dengan teknologi laser.
Gambar 2.8Fusion Splicer
4) Spare Cutting Blade
Alat ini digunakan untuk memotong kabel fiber optic yang akan disambung.

Gambar 2.9Spare Cutting Blade


5) Light Source

Alat ini digunakan untuk memeriksa kabel optik apakah putus atau tidak. Jika
kabel putus maka pada ujung kabel tidak terlihat adanya cahaya.

Gambar 2.10Light Source


6) Powermeter

Alat ini digunakan untuk mendeteksi terjadinya bending dengan menghitung nilai
loss-nya.
Gambar 2.12 Powermeter
7) OTDR(Optical Time Domain Reflectometer)

Alat ini bisa digunakan untuk mengukur panjang kabel dan mengetahuititik
putusnya kabel fiber optic.

Gambar 2.13 OTDR

2.5 Hasil Yang diharapkan

2.5.1 IP Status

Berisi nilai ping time ketika aktivitas ping berjalan. Dalam keadaan
normal,nilaipingtime yang muncul pada IP Status adalah <1 ms. Ketika terjadi
bending, nilai ping time yang muncul pada IP Status adalah >1 ms. Ketika
aktivitas ping sedang berjalan dan kemudian terjadi Request Time Out, maka
IP Status yang muncul adalah “Putus”.
Gambar 2.14 Fiber optic normal

Gambar 2.15 Fiber optic putus

2.5.1 Pengujian kabel fiber optic kondisi normal

Berikut hasil pengujian menggunakan aplikasi:


Gambar 2.16 Kondisi kabel optik normal
Sesuai dengan perancangan jika nilai RTT <1 ms, maka program mendeteksi
bahwa kabel fiber optic dalam kondisi normal. Untuk perbandingan berikut
ditampilkan hasil aktivitas ping menggunakan command prompt:

Gambar 2.17 Hasil ping menggunakan command prompt


Dari hasil ping menggunakan command prompt dapat dilihat bahwa nilai RTT-nya
sama dengan nilai RTT jika menggunakan aplikasi yaitu <1 ms.

Berikut hasil pengukuran menggunakan OTDR:

1) Pengujian kabel fiber optic kondisi putus

Berikut hasil pengujian menggunakan aplikasi:


Gambar 2.18 Kondisi kabel optik putus
Sesuai dengan perancangan jika saat aktivitas ping berjalan dan tidak ada
reply dari PC client, maka program mendeteksi bahwa kabel fiber optic dalam kondisi
putus. Terlihat pada gambar di atas IP Status: Putus. Oleh karena itu, program akan
langsung mengirimkan warning message ke teknisi seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.19Warning message


Sebagai perbandingan, maka dilakukan pengujian kabel optik ini menggunakan light source.
Cahaya ditembakkan dari pangkal kemudian didapati bahwa cahaya tidak menembus ujung kabel
fiber optic. Hal ini menandakan bahwa kabel tersebut sudah putus sehingga kabel tidak dapat
melewatkan cahaya yang berasal dari light source. Dengan menggunakan light source, hanya kondisi
putus atau tidak yang dapat diketahui. Untuk mengetahui dimana titik putusnya kabel optik ini dapat
dilakukan dengan menggunakan OTDR.
DAFTAR PUSTAKA

Prasetya, Dwi. 2009. Serat Optik. Dikutip 25 Desember 2013 dari


http://www.unsri.ac.id

Prasetia dan Widodo, Catur Edi. 2013. Tips Coding Interfacing Port USB & Port
Serial Menggunakan VB. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Oktaviani, Devita Ayu Candra. Aplikasi Pendeteksi Putus dan Bending Fiber Optik
Menggunakan FO To Ethernet Media Converter Berbasis Borland Delphi 7.0.
Dikutip 2 Desember 2013 dari http://share.pdfonline.com

Suyantoro, FI Sigit. 2012. Visual Basic 2010 Programming. Yogyakarta: Penerbit


Andi.

W.K, Nikodemus. 2012. Aplikasi Database untuk Tugas Akhir Menggunakan Visual
Basic 2010. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Zoni, Febri. Costumer Relationship Management (CRM) Pada RSI Ibnu Sina
Kabupaten Pasaman Barat Berbasis SMS Gateway. Dikutip 2 Januari 2014
dari http://www.academia.edu
JADWAL KEGIATAN

Kegiatan kajian dilakukan selama 4 (empat) bulan atau 17 (tujuh belas minggu)
minggu dengan rincian dan tahapan sebagai berikut:

No Kegiatan Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Persiapan

Pelaksanaan

2 Pengambilan

Data/ survei

3 Analisis data

4 Pembuatan

Laporan

5 Presentasi

PROPOSAL BIAYA :

Proposal biaya berisi rincian biaya kegiatan yang diusulkan (dalam ribuan) :

Rekapitulasi Biaya

No. Uraian Jumlah (Rp)

1. Gaji dan Upah 6400000


2. Bahan Habis Pakai 3000000

3. Peralatan 30500000

4. Perjalanan

5. Lain-lain 25400000

65300000

Jumlah Biaya

1. Gaji dan Upah

No. Pelaksana Jumlah Jumlah Honor/ Biaya


Kegiatan Jam/Th
Jam (Rp)

1. Koord. Kegiatan / 1 840 200000 1600000


Peneliti Utama

2. Peneliti Senior 1 840 150000 1200000

3. Peneliti 3 2520 100000 2400000

4. Pembantu Peneliti 3 2367 50000 1200000

2. Bahan Habis Pakai

No. Bahan Volume Biaya Satuan Biaya (Rp)


(Rp)

1 Kabel FO 50 60000 3000000


3000000
Jumlah Biaya

3. Peralatan

No. Jenis Volume Biaya Satuan Biaya


(Rp)
(Rp)

1 500000 500000
Modem Wavecom
Spare Cutting Blade 1 5000000 5000000

Light Source 1 7000000 7000000

Powermeter 1 8000000 8000000

OTDR 1 5500000 5500000

Fusion Splicer 1 4500000 4500000

Jumlah 1 30500000

4. Lain-lain

No. Uraian Kegiatan Volume Biaya Satuan Biaya


(Rp)
(Rp)

1 ATK 1 paket 1000000 1000000

2 Komputer Suplais 1 paket 3000000 3000000

3 Penggandaan/Penjilidan, 1 paket 1000000 1000000


Literatur, Dokumentasi,
Publikasi Ilmiah

4 1 unit/bln 3000000 3000000


Sewa Power Flow
Analyser

5 Sewa Harmonic Analyser 1 unit/bln 4000000 4000000

6 Sewa Osciloskop 1 unit/bln 12000000 12000000

7
Sewa Komputer

( Untuk Data Viewer dan


Recorder) 1 unit/bln 5000000 5000000

8 Sewa Printer 1 unit/bln

( Untuk Data Report) 900000 900000

25400000

Jumlah Biaya

Anda mungkin juga menyukai