Semarak
ASIAN GAMES
2018
PENCAK SILAT PERUNTUH SEKAT POLITIK
Cabang olahraga pencak silat
mendapatkan 14medali emas pada Asian
Games 2018. Presiden Jokowi yang hadir
di padepokan pencak silat Taman Mini
Indonesia Indah menyampaikan ucapan
terima kasih kepada ketua umum (IPSI)
Prabowo Subianto.
Jokowi menyampaikan bahwa
kerja keras dan perjuangan para atlet dan
ISPI merupakan bentuk pengabdian untuk
negara, bangsa, dan rakyat Indonesia.
Sementara itu, Prabowo yang duduk
disamping jokowi mengucapkan syukur
atas prestasi cabang olahraga pencak silat
p a d a A s i a n G a m e s 2 0 1 8 . I a j u ga
mengucapkan terima kasih kepada
presiden jokowi dan penjabat atau
pe nggi partai poli k yg telah hadir dan
mendukung langsung atlet pencak silat
indonesia.
Seper yg kita ketahui Jokowi dan
Prabowo bersaing di pilpres 2019,
keduanya sudah menda ar sebagai calon
presiden. Keduanya juga pernah menjadi
lawan pada pilpres 2014.
Selain keakraban antara Jokowi dan
Prabowo tersebut, Pesilat indonesia Hanifan
Yudani Kusumah berhasil menyatukan
presiden Joko Widodo dan Ketua umum IPSI
Prabowo Subianto secara bersama-sama
dengan memeluk mereka setelah meraih
medali emas pada Asian Games 2018, Rabu
29 Agustus 2018.
Jokowi yang duduk bersebelahan
dengan Prabowo itu lalu di datangi oleh
Hanifan sembari membawa bendera merah
pu h. Setelah merayakan kemenangan di
arena, pesilat tersebut menaiki tribun
kehormatan dan bersalaman dengan
pejabat negara yang hadir.
Diawali ketua kon gen Indonesia
pada Asian Games 2018 yaitu Komjenpol
Syafruddin. Kemudian, giliran presiden
Jokowi yangg dipeluknya, dan dilanjutkan
Prabowo Subianto dengan penuh haru tak
berselang lama Hanifan kembali memeluk
keduanya secara bersama sama dengan erat
sehingga ke ganya menyatu.
Momentum tersebut menjadi
pemandangan bersejarah karena keduanya
bersaing dalam pilpres 2019.
MAKNA TANGISAN KEVIN SANJAYA DI
FINAL BULU TANGKIS ASIAN GAMES 2018
Pebulutangkis ganda putra
Indonesia, Kevin Sanjaya bersama rekannya
Marcus Fernaldi Gideon memenangkan
medali emas Asian Games 2018
Kevin Sanjaya dak kuasa menahan
air matanya setelah berhasil memenangkan
pertandingan saudara melawan Fajar
Alfian-M. Rian Ardianto di Istora Senayan,
Jakarta, selasa (28/8/18). Menurutnya, jika
dia gagal akan sulit untuk meraihnya lagi
empat tahun mendatang. Kevin dikenal
sebagai sosok yang jarang menangis setelah
memenangkan beberapa pertandingan.
“Iya, saya menangis karena dapat
mukjizat dari Tuhan, ternyata Tuhan sebaik
itu memneri hal yang nyaris mustahil. Harus
menunggu empat tahun lagi jika ingin
mendapatkan emas Asian Games, dan
itupun belum pas . Jadi hari itu saya benar-
benar merasa bahwa mukjizat itu nyata.”
kata Kevin.
“Saya sampai sudah dak bisa
berkata apa-apa lagi, cuma menangis. Ini
pertama kalinya saya menangis sampai
seper itu. Sebelumnya saya dak pernah
menangis waktu juara.” lanjutnya. Ke ka
bertanding di final, dia ditonton langsung
oleh ayahnya. Kevin mengaku begitu lega
bisa bisa menjadi juara di Asian Games
2018, gelar juara mul event yang dia raih
bersama Marcus.
Kevin-Marcus harus bertanding laga sengit
dengan teman seasramanya yaitu Fajar-
Rian untuk memperebutkan gelar juara
Asian Games 2018. Fajar-Rian memberi
perlawaan kuat kepada Kevin-Marcus yang
dibuat kerepotan oleh permainan mereka.
“Fajar-Rian benar-benar bermain
pada 'peak performance' meeka, malah
melebihi. Mereka jarang membuat
kesalahan sendiri dan benar-benar saling
mengisi” ungkap Kevin setelah berhasil
menuntaskan pertandingan dengan
kemenangan. Mereka berempatpun saling
berpelukan.
Kevin-Marcus selalu dipuji memiliki
mental baja yang mereka buk kan saat
nyaris kalah dari Fajar-Rian. “Kami selalu
mencoba terus selama masih ada
kesempatan. Jangan pernah menyerah
sebelum lawan sudah menyelesaikan
pertandingan, karena dak ada yang dak
mungkin” ujar Kevin.
TIDAK BERHENTI WALAU KAKI CIDERA
Anthony Sinisuka Gin ng
menjalani duel super drama s pada final
bulutangkis beregu putra melawan
kon ngen China, Shi Yuqi di Istora Senayan,
Jakarta pada hari Rabu (22/8/2018)
kemarin.
Usai pertandingan tersebut,
Anthony Sinisuka Gin ng menjadi
perbincangan warganet. Bukan hanya
warganet Indonesiamelainkan dari seluruh
belahan dunia. Semua ini berawal dari

perjuangan kerasnya yang mengharukan.
Pada gim pertama, Gin ng berhasil
memimpin jauh dengan skor 21-14. Namun,
Shi Yuqi memaksa pertandingan dilanjutkan
ke gim ke ga setelah berhasil menang di set
kedua. Pertandingan pun berlangsung
sangat ketat dan saling mengejar angka.
Gin ng mulai merasa tak nyaman
dengan kaki kanannya saat kedudukan 11-
11 pada gim ke ga. Kenda demikian, dia
tetap memaksa untuk melanjutkan
pertandingan. Momen itu terjadi saat
dirinya memimpin 19-18. Tak boleh terlalu
lama menunda pertandingan, Gin ing pun
memaksa melanjutkan pertandingan
dengan kondisi cedera.
Sebenarnya Gin ng sempat
menahan skor 20-20. Namun, akhirnya dia
menyerah dan tak bisa melanjutkan
pertandingan. Atlet kelahiran Cimahi itu
kemudian ditandu keluar lapangan. Tampak
Gin ng mengusap keringat dan air mata
yang membasahi wajahnya. Seper nya
kekecewaan yang sangat mendalam sedang
menyelimu ha nya.
Perjuangan drama s Gin ng ini
m e n d a p at ka n b e r b a ga i re a ks i d a r i
warganet. Warganet merasa terharu
dengan perjuangan Gin ng yang terus
berusaha untuk bertanding walau
menahan sakit. Tak hanya dari Indonesia,
pengguna Twi er dari luar negeri juga
membicarakan pertandingan tersebut.
Bahkan, nama Gin ng sampai menjadi
trending topic dunia. Selain itu, ada juga
warganet yang memuji sikap spor f lawan,
Shi Yuqi.Mengingat dirinya juga ikut
memberi dukungan pada Gin ng usai
pertandingan.
B E R AWA L DA R I TA K R AW H I N G G A
BERAKHIR DI PANJAT TEBING
Puji Lestari (28) merupakan Atlet
panjat tebing yang mengharumkan nama
Indonesia di Asian Games 2018 dengan
pencapaian dua medali masing-masing
satu emas dan satu perak.
Awal dari ketertarikannya sendiri
dimulai saat dia mengiku ekskul tapak
pencinta alam.
Puji menceritakan awalnya ia
menggelu olahraga sepak takraw sejak
duduk di bangku SMP. Semuanya berubah
ke ka menginjak bangku SMA. Puji harus
meninggalkan olahraga favoritnya itu.
Menurut penuturan puji, awalnya
saat SMP ia mengiku ekskul lempar
takraw. Namun dikarenakan di SMA dak
ada, sehingga ia bergabung di tapak PA,
hingga dari sana mbulah ketertarikan
dengan panjat tebing.
 "Nah di ekskul pecinta alam itu
saya dikenalin wall climbing. Nah dari
situ saya mulai tertarik untuk coba
menggelu wall climbing," kata wanita
yang menikah pada Juli 2016 itu.
Keputusan Puji sendiri akhirnya
menuai pro dan kontra. Anggota
keluarga pun sempat menyarankan Puji
untuk kembali menggelu sepak
takraw.
Awalnya orangtuanya melarang
puji untuk mengiku kegiatan tersebut,
dan menyuruh puji kembali kepada
sepak takraw. Namun karena puji
merasa lebih tertarik kepada panjat
tebing, akhirnya beliau memilih panjat
tebing. Kemudian Puji berusaha
membuk kan bahwa keputusannya
menekuni panjat tebing adalah sesuatu
yang tepat.
Prestasi demi prestasi pun
ditorehkan Puji di olahraga yang sangat
memacu adrenalin tersebut. Wajar bila
orang tuanya merasa khawa r. Namun
mereka hanya bisa berdoa semoga puji
senan asa diberi keselamatan untuk
menekuni kegiatannya itu.
SUAKA NADA CREW :
PEMIMPIN REDAKSI Bobby Andrea
Maulana. REDAKTUR PELAKSANA
Senja Indri Febrian , Neneng Firdha,
Candra Nur Rizwan, Della Djahrotun
Darojat, Dila Nurfujian , Luthfiyah
Nur Lailia Ahmad. ILUSTRATOR Bagus
Ajimat Akbar, Candra Nur Rizwan.
LAYOUTER Rian Muhammad Ikbal,
Bagus Ajimat Akbar, Muhamad Zidan,
Khoirullah Fauzi, Annisa Rahayu
Rahmalia.
Resensi Film Animasi.
Animasi Adaptasi Manga Pertama Yang
Mengambil Tema Bulutangkis.
Title : Hanebado!
Type : TV Series
Status : Ongoing
Aired : 2 July 2018
Producer : TOHO
Anima on
Genre :
Sport,Seinen
Ra ng : 7.45
Sinopsis :
Hanebado! dikenal juga sebagai The
Badminton Play Of Ayano Hanesaki!, adalah
sebuah serial manga bertema olahraga
bulutangkis yang dibuat oleh Kosuke Hamada.
H a n e s a k i Aya n o, s i s w i ke l a s 1 S M A
Kitakomachi di Perfektur Kanagawa, ia
memiliki kemampuan luar biasa dalam
p e r m a i n a n b u l u t a n g k i s . Aya n o b i s a
mengungguli atlet bulutangkis tanpa harus
bersusah payah namun dia tak mau
memainkan olahraga tersebut. Suatu hari dia
bertemu siswi kelas 3 SMA yang berla h siang
malam untuk menjadi atlet terbaik di jepang.
Dengan dukungan dari semuanya kedua siswi
tersebut terlibat dalam pengalaman
menegangkan saat mempertahankan
Shu lecock di udara dengan kecepatan nggi.