Anda di halaman 1dari 16

1.

MLPP (Maximally lose packed position)

Kedua permukaan sendi dalam keadaan melonggar maksimal, kapsul sendi dan ligament begitu pula.
Pada MLPP inilah biasanya dilakukan pemeriksaan dan penanganan manual terapi. contoh:
humeroulna = fleksi 700 + supinasi 100 , humeroradialis = fleksi 700 + supinasi 350.

 CPP (Close Packed Position) Suatu posisi dimana permukaan sendi dalam keadaan
merapai/kompresi maksimal, keadaan ini terjadi pada posisi akhir suatu gerakan . Merapatnya
persendian tadi diakibatkan karena menegangnya kapsul sendi dan ligament.pada posisi ini
tidak mungkin suatu persendian dilakukan mobilisasi. Contoh: art.radiocarpal: maximal dorsi
fleksi, elbow joint: maksimal ekstensi.
 LPP (Loose Packed Position)Adalah posisi sendi diluar CPP dan MLPP, pada posisi ini biasanya
dilakukan terapi.
2. Traumatic brain injury (TBI) adalah bentuk cedera otak yang disebabkan olehkerusakan
mendadak pada otak. Sifatnya nondegenerative dan noncongenital.Kerusakan ini akibat dari
adanya kekuatan mekanik eksternal mungkinmenyebabkan kerusakan permanen atau
sementara kognitif fisik dan psikososial fungsi dan berkaitan dengan berkurang kesadaran.
yaitu Open Head Injuriesdan Closed Head Injuries. open head Injuries& disebut juga dengan
penetrating Injuries cederaini terjadi ketika suatu objek (misalnya peluru) memasuki otak
danmenyebabkan kerusakan pada bagian otak tertentu. 'ejala bervariasitergantung pada
bagian otak yang rusak. Closed Head Injuries& Cedera ini akibat dari benturan dikepala. Motor
control and function
Treatment

Supportive seating and standing


Pasien dengan Traumatic Brain Injury tidak mampu menjaga keseimbangan saat
duduk.Mempertahankan postur tegak membantu mencegah osteopenia, kehilangan massa
otot dan kardiovaskular yang normal. Membantu duduk dan berdiri juga akan meningkatkan
tonus postural, proprioseptif dan mempertahankan jangkauan dan keselarasan sendi.Postural
re-training merupakan prekursor penting untuk gait edukasi.
Pada tahap awal, supportive seating and standing membantu untuk menjaga trunk dan kepala
dalam posisi yang baik.Saat stabilitas trunk membaik, sistem yang mendorong gerakan yang
lebih aktif dapat untuk mencapai dinamis keseimbangan dalam duduk dan berdiri.

Inhibisi spastic
Inhibisi disini menggunakan Reflex Inhibiting Pattern (RIP) yang bertujuan untuk menurunkan
dan menghambat aktivitas refleks yang abnormal dan reaksi asosiasi serta timbulnya tonus
otot yang abnormal. Sekuensis dalam terapi ini meliputi bagian tubuh dengan tingkat affected
terkecil didahulukan dan handling dimulai dari proksimal

3. De Quervain syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus stiloideus akibat
inflamasi kronik pembungkus tendon otot abductor 1 2 polisis longus dan ekstensor polisis brevis
setinggi radius distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut (Wright, 2004). Pasien dengan
kondisi yang seperti ini biasanya datang dengan nyeri pada aspek dorso lateral dari pergelangan
tangannya dengan nyeri yang berasal dari arah ibu jari atau lengan bawah bagian lateral.
Beberapa penyebab De Quervain Syndrome adalah idiopatik atau tidak diketahui, tetapi
penggunaan sendi yang berlebihan atau overuse (terutama pada ibu jari) sering memunculkan De
Quervain Syndrome. Adanya rasa nyeri tekan pada lateral pergelangan tangan kanan akibat de
quervain syndrome, adanya nyeri gerak saat ekstensi dan abduksi ibu jari kanan, dan adanya
keterbatasan lingkup gerak sendi saat ekstensi dan adduksi jari tangan kanan. Dalam kasus ini
penatalaksanaan yang diberikan yaitu dengan infra red, ultrasound, dan terapi latihan. 1. Ultra
Sound dan Infra Red dapat mengurangi nyeri tekan pada lateral pergelangan tangan kanan,
adanya nyeri gerak saat ekstensi dan abduksi ibu jari kanan. 2. Terapi Latihan berupa hold relax
stretching dapat meningkatan keterbatasan lingkup gerak sendi saat ekstensi dan adduksi jari
tangan kanan.
4. Nawacita
1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif,
keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra
terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada
upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan
melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan
lembaga perwakilan.
3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas
pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan
"Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program
kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah
susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.
6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga
bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8) Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum
pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan,
yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran
sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat
bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
9) Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui
kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang
dialog antarwarga.

5. Uu no 36 tahun 2009 ttg kesehatan pasal 23. (1) Tenaga kesehatan berwenang untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan. (2) Kewenangan untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang
keahlian yang dimiliki.(3) Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan
wajib memiliki izin dari pemerintah.
6. Aborsi ; Pasal 75 Ayat (1) : setiap orang dilarang melakukan aborsi Ayat (2) : larangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan a) indikasi kedaruratan
medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau
janin, yang menderita penyakit genetic berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak
dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau b)
kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan. Ayat (3) : tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan
setelah melalui konseling dan /atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling
pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang.
, kecuali dalam hal kedaruratan Pasal 76 : aborsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 75
hanya dapat dilakukan : a) sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari hari
pertama haid terakhir medis; b) oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan
kewenangan yang memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri; c) dengan persetujuan ibu
hamil yang bersangkutan; d) dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan e) penyedia
layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh menteri.
Pasal 77 : pemerintah wajib melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana
dimaksud dalam pasal 75 ayat (2) dan ayat (3) yang tidak bermutu, tidak aman, dan tidak
bertanggung jawab serta bertentangan dengan norma agama dan ketentun peraturan
perundang-undangan.
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana Strategis
(Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA 6 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 maka Kementerian
Kesehatan menyusun Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi
acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra Kementerian
Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan: teknokratik, politik, partisipatif, atasbawah (top-
down), dan bawah-atas (bottom-up). Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019
adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok
RPJMN 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2)
meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4)
meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan
kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat
dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.
8. Unsur-unsur komunikasi
a. Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini
adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
b. Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
c. Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah,
laporan, atau saran.
d. Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau
para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.
e. Tanggapan atau reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.
9. THR ; total hip replacement
Penanganan
Infra red,Breathing exercise, Static Contraction, Free active exercise, Assisted passive exercise,
Resisted active exercise, Walking exercise ; Pada kasus ini dilakukan latihan jalan dengan fase
full
weight bearing, pada fase ini kaki yang sakit dapat digunakan untuk menapak secara penuh
karena fase ini terjadi antara minggu ke-10 sehingga jaringan yang mengalami kerusakan
sudah memulih dan dapat menguatkan penanaman arthroplasty pada tulang femur. exercise,
diperoleh hasil evaluasi terakhir berupa berkurangnya rasa nyeri tekan dan gerak di daerah
incise, peningkatan LGS pada sendi hip , peningkatan kekuatan otot penggerak sendi hip
(fleksor, ekstensor, adductor, abductor, endorotator, dan eksorotator) dan peningkatan
kemampuan fungsi pada sendi hip
10. Saat pasca OP fraktur problem FT paling utama adalah FISIOTERAPI SEWAKTU IMMOBILISASI
Prinsipnya :
Menghilangkan oedema
Mempertahankan sirkulasi kedaerah fraktur
Mempertahankan fungsi otot
Mempertahankan fungsi daerah yang cidera atau daearh fiksasi
Mempertahankan lingkup gerak sendi
Mengajari pasien tentang tindakan yang diberikan atau memberi pengertian mengenai
tindakan yang diberikan
Ingat ! positioning
11. Penyakit tidak menular dilakukan pencgahan/pelayanan ; CERDIK (CARA MENCEGAH DINI
PENYAKIT TIDAK MENULAR ) Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (Germas). Melalui CERDIK masyarakat bisa memulai menata pola hidup dari mulai
mengatur pola makan dan pola istirahat. Pos Pembinaan Terpadu untuk Penyakit Tidak
Menular (Posyandu PTM).
Berikut keterangan lengkap terkait CERDIK:

1. Cek Kesehatan Secara Berkala


Makna C pada kata Cerdik berarti Cek Kesehatan Secara Berkala.
Pada umumnya penyakit tidak menular ini bisa dicek sedini mungkin.
Jika sejak dini sudah diketahui apa penyakitnya, bisa dilakukan pencegahan dan pengobatan
lebih lanjut.
2. Enyahkan Asap Rokok
Fakta kesehatan mengungkap jika asap rokok tidak bagus untuk perokok aktif maupun pasif.
"Hal ini tidak bagus untuk paru-paru, kita berbicara untuk jangka panjang ya, bukan kesehatan
jangka pendek," jelas Arfian.
3. Rajin Aktifitas Fisik
Aktifitas fisik bisa apa saja. Tujuannya yakni untuk membakar kalori.
"Di ilmu kesehatan idealnya, kalori yang didapatkan dari makanan harus sesuai dengan apa
yang kita keluarkan, kalau tidak, bisa menumpuk dan mengakibatkan penyakit," jelas Arfian.
Dianjurkan setiap hari rutin melakukan aktivitas fisik selama kurang lebih 30 menit baik
jogging ataupun olahraga lainnya.
4. Diet Sehat Dengan Kalori Seimbang
Diet bukan berarti tidak makan makanan yang mengandung lemak, gula, dan lainnya.

5. Istirahat yang Cukup


Istirahat juga menjadi cara untuk mencegah mengidap penyakit tidak menular. Minimal
dengan melakukan pola hidup sehat, masyarakat bisa melakukan pencegahan dini terhadap
penyakit tidak menular.
6. Kelola Stres
Pada huruf terakhir cerdik, Kelola stres juga menjaga peran penting.
"Setiap orang hidup pasti memiliki masalah sendiri-sendiri, untuk terhindar dari penyakit
stres, masyarakat bisa melakukan curhat. Sebab stres pada tingkat tertentu bisa menyerang
fisik, "jelas Arfian.
12. Jaminan Kesehatan merupakan salah satu dari 5 (lima) jaminan sosial seperti yang
diamanatkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Jaminan Kesehatan tersebut dinamakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang
penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan sebagaimana amanat Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS.dan
peraturan presiden no 111 tahun 2013 ,.
13. Pelayanan TK 1 BPJS ; PELAYANAN KESEHATAN
RUANG LINGKUP PELAYANAN (Perpres 12 Tahun 2013, Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun
2014)
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang
mencakup:
a. Administrasi pelayanan;
b. Pelayanan promotif dan preventif;
c. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;
e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
f. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis;
g. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; dan
h. Rawat Inap Tingkat Pertama sesuai dengan indikasi medis.

14. Cita cita kecamatan sehat ;Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat). Puskesmas
bertanggung jawab atas satu wilayah administrasi pemerintahan, yakni kecamatan atau
bagian dari kecamatan. Penanggungjawab utama penyelenggaraanseluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Sedangkan Puskesmas bertanggungjawab untuk sebagian upaya
pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai
dengan kemampuannya. Sebagai penanggung jawab wilayah, Puskesmas bertugas untuk
melaksanakan pembangunan kesehatan guna mewujudkan Kecamatan Sehat. yaitu
masyarakat yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut a. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat, yang meliputi kesadaran,kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat.Mampu
menjangkau pelayanan kesehatan bermutu secara adil dan merata.Hidup dalam lingkungan
yang sehat.Memiliki derajat kesehatan yang optimal,baik individu maupun keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
15. Urutan cuci tangan yang benar ;

16. Sanitasi ; , ,Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI No.
5 tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2015, memuat
antara lain pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan, pembangunan dan
pengelolaan air bersih berskala desa, pengelolaan sampah, pembentukan dan peningkatan
kapasitas kader pemberdayaan masyarakat desa serta penyelenggaraan promosi kesehatan
dan gerakan hidup bersih dan sehat diantara prioritas penggunaan dana desa sejalan dengan
pencapaian target RPJM Desa dan RKP Desa. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Pada akhir sambutannya, Menkes mengingatkan kepada seluruh semua pihak untuk meninggalkan
perilaku tidak sehat dan berprilaku STBM yaitu :
1.Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)
2. Cuci tangan pakai sabun
3.Pengelolaan air minun dan makanan rumah tangga
4. Pengamanan sampah rumah tangga
5.Pengamanan limbah cair rumah tangga.

17. Pencegahan NAPZA; Pencegahan Tersier ditujukan bagi para pecandu yang sudah lama
mengonsumsi narkoba dan bergaul dengan barang haram ini. Dalam tahap pencegahan ini para
pecandu akan direhabilitasi. Ini karena para pecandu tersebut pada dasarnya adalah seseorang
yang sakit sehingga perlu disembuhkan. Dalam masa rehabilitasi para pecandu akan dipulihkan
dari ketergantungan sehingga mereka bisa hidup normal serta kembali bersosialisasi dengan
keluarga dan masyarakat. Adapun tahap-tahap dalam pencegahan tersier ini,yaitu :
1. Tahap Menjauhkan diriBisa berlangsung selama 2 tahun sejak tanggal penggunaan terakhir.
2. Tahap Konfrontasi Berlangsung mulai akhir tahap 1 sampai selama 5 tahun tidak menggunakan
secara konsisten.
3. Tahap Pertumbuhan Berlangsung selama 5 tahun atau lebih.
4. Tahap transformasi Sudah melanjutkan gaya hidup yang baru yang di temukan pada tahap
pertumbuhan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
- Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta kelompok lingkungannya
- Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna agar mereka tidak terjerat untuk
kembali sebagai pengguna narkoba.
Pencegahan Primer merupakan tindakan pencegahan yang dilakukan sejak dini supaya orang tidak
menyalahgunakan narkoba. Sasaran utamanya adalah anak atau remaja, keluarga dan kesatuan
masyarakat yang belum terkena masalah penyalahgunaan NARKOBA.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
- Penyuluhan tentang bahaya narkoba dan upaya-upaya pencegahan yang bisa di lakukan.
- Penerangan melalui berbagai media tentang bahaya narkoba.
- Pendidikan tentang pengetahuan narkoba dan bahayanya.
Bisa juga di lakukan dengan metode yang sudah di rekomendasikan oleh UNODC (United
Nation Office on Drugs and Crime) yaitu pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan melalui
berbasis ilmu pengetahuan.
Pencegahan Sekunder adalah untuk menginisiasi penyalahguna narkoba yang baru saja
menggunakan atau mencoba-coba. Mereka perlu disadarkan supaya nantinya tidak berkembang
menjadi pecandu karena efek adiktif dari narkoba yang dikonsumsi. Pecegahan ini menitik
beratkan pada mengarahkan si penyalahguna narkoba untuk melalukan pola hidup sehat dalam
keseharian mereka (healthy lifestyle). Selain itu juga dibantu agar mereka menjalani terapi
maupun rehabilitasi.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
1. Layananan informasi dan konsultasi
2. Konseling
3. Rujukan
4. Fasilitas dan penguatan kelompok
5. Pembinaan olahraga dan kesenian
6. Penerangan dan Pendidikan pengembangan individu

18. Orang yang putus obat (sakaw) penanganannya, Detoksifikasi sebagai jalan keluar utama
ketergantungan narkoba. Program detoksifikasi bisa dilakukan dengan rawat jalan atau rawat inap
di pusat rehabilitasi narkoba. Namun, rehab rawat inap adalah pilihan yang paling cocok agar
pasien bisa mengontrol dan mengelola gejala sakau dan ngidam, yang akan jadi sangat kuat selama
detoks, dengan pengawasan ketat tim medis profesional. Program ini menawarkan pemantauan
medis atas sakau, membantu pasien tetap aman, dan senyaman mungkin selama menjalani
rehabilitasi. Detoks dimulai sebelum obat sepenuhnya keluar dari sistem tubuh, dan biasanya
akan berjalan selama 5-7 hari. Untuk pengguna kronis, detoks dapat berjalan lebih lama, hingga
10 hari.
19. Kerjasama FT jika masalah pasien di motorik halus (okupasi terapi). Motorik kasar adalah aspek
yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh dan biasanya memerlukan tenaga, karena
dilakukan oleh otot-otot tubuh yang besar. Contohnya menegakkan kepala, tengkurap,
merangkak, berjalan, berlari dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi diperlukan
koordinasi yang cermat, contohnya memegang benda kecil dengan jari telunjuk dan ibu jari,
memasukan benda kedalam botol, menggambar (Khan & Underhill, 2006).
20. Pasien dengan gangguan psikologi, FT kerjasama dgn psikologi.
21. Kasus: OA, 37 tahun, tidak bisa naik turun tangga,apa alat bantunya ; deker
22. Pasien dengan resiko jatuh tinggi indikasi diberikan latihan , core stability Core stability exercise
adalah kemapuan untuk mengontrol posisi dan gerak dari trunk sampai pelvic yang digunakan
untuk melakukan gerkan secara optimal,perpindahan, control tekanan dan gerakan saat aktifitas.
Latihan keseimbangan ini juga akan menurunkan frekuensi jatuh pada lansia.
23. Kasus pada luka bakar jari tangan kanan tidak bisa difungsikan, apa tindakan FT ? tangan kiri dilatih.
splint berfungsi sebagai penopang tangan agar tdk berada dlm posisi y tdk kita inginkan. Misalnya
pd penderita radial nerve palsy atau drop hand diperlukan static splint agar tdk drop.
24. Pasien yang tidak bisa fleksi hip sedangkan dirumahnya hanya ada wc jongkok; saran FT. Buat kursi
di lubangi.
25. PMK no 65 tahun 2015. Ttg Standar Pelayanan Fisioterapi
26. Syarat perpanjangan STR. Setiap tenaga kesehatan Indonesia dituntut untuk terus melakukan
pengembangan diri dan kemampuan sesuai profesinya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 46 Tahun 2013 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan dan PMK Nomor 80 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Ijin
Praktik Fisioterapi yang kesemuanya mewajibkan tenaga kesehatan, termasuk fisioterapi wajib
memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
Bagi mahasiswa yang baru lulus, STR didapat setelah lulus pendidikan dan memiliki ijasah serta
mengikuti uji kompetensi dan mendapatkan sertifikat kompetensi. Namun bagi fisioterapis yang
sudah punya STR harus masuk dalam program P2KB online. Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (P2KB) online bisa diakses fisio dari web resmi IFI di www.ifi.or.id .
Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan,
pasal 6:
"Dalam hal tenaga kesehatan tidak dapat memenuhi ketentuan persyaratan perpanjangan STR
yang meliputi: a) pengabdian diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di bidang kesehatan; dan b)
pemenuhan kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan
ilmiah lainnya maka Tenaga Kesehatan tersebut harus mengikuti evaluasi kemampuan."
seorang fisioterapis A. STR nya habis 2016, untuk mendapatan STR yang baru melalui proses re-
registrasi. Maka fisio A harus melakukan pengisian borang di P2KB online. Fisio A sudah mengisi
P2KB, tapi baru mencapai 5 SKP saja. Fisio A menghubungi IFI Cabang untuk mengetahui apa yang
harus dilakukan selanjutnya. Dan IFI Cabang pun sudah membantu fisio A ini untuk memenuhi
kecukupan SKP dengan menyarankan mengikuti bakti sosial dan seminar-seminar, namun
kecukupan SKP hanya sampai 10 SKP saja. Sementara ketentuan profesi menyatakan batas lulus
dan dapat surat rekomendasi re-registrasi STR bila mencukupi 25 SKP dalam waktu 5 tahun. Dan
berhubung sudah habis batas waktu pengisian di P2KB, dan kurang jumlah SKP, maka fisio A
dijadwalkan IFI Cabang wajib mengikuti evaluasi kemampuan (EK).
27. Vaksin polio jika ingin di bawa memakai rantai dingin (cold chain) hingga ke Puskesmas agar
mampu menjaga serta menjamin kualitas vaksin yang diberikan kepada sasaran. Rantai dingin atau
cold chain terdiri dari lemari es dan freeze untuk menyimpan vaksin, dan termos (vaksin carrier)
untuk membawa vaksin ke tempat pelayanan imunisasi, terutama untuk kegiatan di luar
gedung/lapangan.
28. Gangguan c1-c3 , efeknya : Antara C1 sampai C5 > Respiratori paralisis dan kuadriplegi, biasanya
pasien meninggal

High Cervical Nerves ( C1-C4)


Trauma medulla spinalis pada level ini menyebabkan tetraplegia. Pasien mungkin tidak
mampu untuk bernapas dan batuk dengan kemampuan sendiri juga kehilangan kemampuan
mengontrol defekasi, berkemih. Terkadang kemampuan untuk berbicara juga terganggua
atau menurun.
Pleksus servikal, terbentuk dari empat saraf servikal C1 samapai C4, yang menyarafi leher,kulit
kepala,otot leher serta dada. Saraf terpenting adalah saraf frenik yang menyarafi diaframa.
Arteri carotis interna (ICA) terbagi menjadi segmen cervical (C1), petrosus (C2),
intracavernosus (C3) dan supraklinoid (C4).
29. Tujuan KB ?
Upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia
sejahtera (Undang-undang No. 10/1992).
Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan
atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk: Mendapatkan
objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam
keluarga.
Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan
dan kesejahteraan keluarga.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu,
anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat
dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas,
termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan
masalah kesehatan reproduksi.
Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:
Keluarga dengan anak ideal
Keluarga sehat
Keluarga berpendidikan
Keluarga sejahtera
Keluarga berketahanan
Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
Penduduk tumbuh seimbang (PTS)
30. Perayaan hari kesehatan untuk ; Hari Kesehatan Nasional (HKN) terus diperingati dengan tujuan
memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan untuk masyarakat Indonesia. Tema perayaan
Hari Kesehatan Nasional setiap tahunnya berbeda-beda. Namun, tentu saja dengan tujuan yang
sama, yaitu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia sekaligus pemahaman mereka
akan pentingnya hidup sehat. Adalah UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF
31. Nsaid , efeknya ? NSAID adalah obat non-steroid anti-inflamasi yang umum digunakan untuk
mengobati gangguan muskuloskeletal
Definisi Analgetik anti-piretik NSAID
• Analgetika adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran.
• Antipiretik: obat yang menurunkan suhu tubuh yang tinggi
Jadi Analgetik-Antipiretik adalah obat yang mengurangi rasa nyeri dan serentak menurunkan suhu
tubuh yang tinggi.
• NSAIDs (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs) digunakan pada nyeri akibat peradangan dan
neoropati. NSAID (obat anti-inflammatory drugs) adalah obat yang dipakai untuk mengobati
radang sendi. Salah satu NSAID biasanya termasuk dalam pengobatan pasien arthritis. NSAID
membantu memerangi penyakit artritis dengan proses inflamasi.
32. MDG’S ;
Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi
“Tujuan Pembangunan Milenium”, adalah sebuah paradigma pembangunan global yang
dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000. Semua negara yang hadir dalam
pertemuan tersebut berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program
pembangunan nasional dalam upaya menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang sangat
mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia, perdamaian, keamanan, dan
pembangunan.
Deklarasi ini merupakan kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket arah pembangunan
global yang dirumuskan dalam beberapa tujuan yaitu:
1.Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan,
2.Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua,
3.Mendorong Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan,
4.Menurunkan Angka Kematian Anak,
5.Meningkatkan Kesehatan Ibu,
6.Memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya,
7.Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dan
8.Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.
33. INDIKATOR KESEHATAN KELUARGA ; PEMBERIAN ASI
34. AKDR( alat kontrasepsi dalam rahim ) yang paling efektif untuk wanita ; IUD
35. Sebagai seorang fts yg bisa dilakukan untuk kontrol seseorang dari stroke adalah cek TD rutin
36. Fraktur vertebra karena jatuh duduk : fraktur kompresi
37. Cakupan komunikasi kesehatan manfaat dan definisi
38. Imunisasi 2, imunisasi bersamaan
39. Tenaga kesehatan yg tidak boleh idak ada dipuskesmas adalah bidan.
40. PBI (penerima Bantuan Iuran ) dibayarkan oleh pemerintah
41. Soal : pasien dengan cedera erector spine pberian yang cocok
a. Swd co pelajar
B. Swd Contra plakat
C. IRR
D. Ia
42. Soal : cedera ligamen diberikan us dengan teknik melingkar/ maju mundr
A. Horizontal
B. Vertikal
C. Sirkular
D. Dll.. lupa
Terapi dapat dilakukan deegan menggunakan dua cara yakni kontinyu dan intermitten.
43. Gerakan yang terbatas pada gleno humeral rhythm ..
Pilihan jawabannya, dll.. abduksi lebih terbatas dari eksorotasi, eksorotasi lebih terbatas dari
abduksi
44. Otot yang membuat scapula retraksi ... Trapezius Transversu,Rhomboid Major,Rhomboid Minor
45. Otot yang menarik bibir ke samping adalah mentalis, zygomaticum mayor, zygomaticum minor,
atau platisma,
46. Otot yang dipasangi EMG itu adalah.. Occipitoparitalis, atau apa itu.. cari jawabannya
Elektromyographdalah instrumentasi pencatat bioelektrik untuk mengetahui sinyal yang
disebabkan oleh aktifitas otot gerak. Otot gerak merupakan organ tubuh manusia yang
berfungsi menggerakan rangka. Ini merupakan tes penting yang digunakan untuk mendiagnosis
kelainan otot dan saraf. Ini sering digunakan untuk mengevaluasi kelainan sistem saraf periferal
47. Ibu hamil sering mengalami lbp karena oleh perubahan hormonal, muskuloskeletal, dan stres
Terjadinya perubahan struktur anatomis, hormonal dan stress. Perubahan anatomis terjadi karena
peran tulang belakang semakin berat untuk menyeimbangkan tubuh dengan membesarnya uterus
dan janin. Penyebab lainnya disebabkan karena peningkatan hormon relaksin yang menyebabkan
ligamen tulang belakang tidak stabil sehingga mudah menjepit pembuluh darah dan serabut
syaraf.
48. Sprain Acromion clavicular joint ;

Anda mungkin juga menyukai