Anda di halaman 1dari 2

TERAPI ULTRASONIC

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD
KABUPATEN
BUTON
SELATAN
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan,
PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

dr. Frederik Tangke Allo, Sp. B


NIP : 19690911 201112 1 003
Pengertian Terapi Ultrasonic yaitu suatu usaha pengobatan dengan menggunakan
mekanisme getaran dengan frekuensi lebih dari 20 KHz. Didalam
praktek klinik frekuensi yang digunakan antara 0,7 MHz – 3 MHz,
dengan intensitas 1 – 3 w / cm2
Tujuan Sebagai petunjuk bagi fisioterapis untuk memberikan pelayanan
fisioterapi dengan modalitas ultra sonic.
Kebijakan Indikasi :
1. Keluhan nyeri otot,tendon, ligamen, kapsul, syaraf.
2. Keadaan hipertonus /spasme otot.
3. Kelemahan otot.
Kontra Indikasi
1. Demam.
2. Tumor.
3. Tuberculosis.
PROSEDUR Persiapan:

1. Terapis melaksanakan assesment untuk mendapatkan masalah dan


menentukan program sehingga agar Interferntial therapy lebih mencapai
sasaran
2. Memberi penjelasan langkah terapi serta tujuannya agar pasien tenang
dan memahami program
3. Menentukan area terapi yang tepat agar terapi efektif
4. Pemanasan alat 5 menit.
5. Memilih elektrode dan metode yang digunakan.
6. Trigger point dengan Elektrode besar (Pasif) atau kecil ( Aktif )
7. Nerve treatment
8. Transregional
9. Celupkan ped dengan air hangat, agar pasien tidak terkejut
10. Posisi pasien seenak mungkin.
11. Pakaian dilepas seperlunya. Jelaskan bahwa yang dirasakan sedikit sakit
tapi tidak perih bila dirasakan perih dikhawatirkan terjadi luka bakar.

Pelaksanaan:

1. Pasang ped sesuai metode yang dipilh.


2. Putar waktu 10 – 15 menit sesuai kebutuhan.
3. Intensitas diberikan sesuai toleransi pasien. Lakukan pengontrolan
apakah terdapat keluhan pasien atau control keadaan mesin

Dosis:

1. Intensitas :Berdasarkan stadium,jenis dan sifat cidera.


2. Lamanya terapi :10-15 menit. Bila ada titik nyeri dapat diberikan per
titik selama 5 menit.
3. Frekuensi 2000 Hz akan menghasilkan aktifitas motorik , arus yang
akan dihasilkan terasa kasar.
4. Frekuensi 4000Hz tidak menghasilkan aktifitas motorik dan terasa halus
sehingga cocok untuk mengurangi nyeri.
5. Pengulangan therapy untuk dosis rendah dilakukan setiap hari,
sedangkan untuk dosis tinggi 2 hari sekali.

Mengakhiri Terapi :

1. Matikan mesin, pastikan tombol kembali ke angka 0.


2. Tidak membiarkan pasien mematikan mesin sendiri atau langsung
bangun setelah terapi selesai.
3. Beri tissue bila terapi selesai agar pasien dapat membersihkan
4. Perhatikan reaksi pasien dan efek samping yang mungkin timbul.
5. Kembalikan peralatan serta perlengkapannya ke posisi semula.

Lampiran Tidak ada

Anda mungkin juga menyukai