Anda di halaman 1dari 114

Indonesia Australia Partnership for Skills Development

Batam Institutional Development Project

Paket Pembelajaran & Penilaian

Kode Unit : BSDC - 0305

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN


SISTEM HIDROLIK

Maret 2002
Daftar Isi
BAB 1 PENGANTAR.........................................................................................................1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini....................................................................1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung...........................1
Definisi....................................................................................................................... 1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi..........................................................................2
Simbol........................................................................................................................ 2
Terminologi.................................................................................................................2
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH......................................................................................5
Peran Pelatih..............................................................................................................5
Strategi Penyajian......................................................................................................5
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini..................................5
Peraturan.................................................................................................................... 6
Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahan.........................................6
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI......................................................................................7
Judul Unit................................................................................................................... 7
Deskripsi Unit.............................................................................................................7
Kemampuan Awal.......................................................................................................7
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja.............................................................7
Variabel...................................................................................................................... 8
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok......................................................................9
Konteks Penilaian.....................................................................................................11
Aspek Penting Penilaian...........................................................................................11
Keterkaitan dengan Unit Lain...................................................................................12
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini...............................12
Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini.....12
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................13
A Recana Materi...................................................................................................13
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi...........................................................17
C Materi Pendukung Untuk Pelatih.......................................................................25
Lembar Informasi..........................................................................................26
Tugas............................................................................................................ 71
Transparansi.................................................................................................83
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI....................................................................................104
Apa yang dimaksud dengan penilaian?..................................................................104
Apakah yang kita maksud dengan kompeten?.......................................................104
Pengakuan kemampuan yang dimiliki....................................................................104
Kualifikasi penilai....................................................................................................104
Ujian yang disarankan............................................................................................105
Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk:........................................................111
Lembar Penilaian....................................................................................................113

Indonesia Australia Partnership for Skills Development i


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 1 Pengantar

BAB 1 PENGANTAR

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini


Buku pedoman ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk
mengajarkan keterampilan ditempat kerja. Berdasarkan kepada standar kompetensi yakni
suatu cara yang secara Nasional sudah disepakati tentang penyampaian ketrampilan, sikap
dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu . Penekanan utama adalah tentang
apa yang dapat dilakukan oleh seseorang sebagai hasil dari mengikuti pelatihan. Salah satu
karakteristik yang paling penting tentang pelatihan yang berdasarkan kompetensi fokusnya
adalah terhadap pelatihan individu untuk pekerjaan aktual di tempat kerja.
Guru/Instruktur/Pelatih harus menyusun sesi-sesi kegiatannya sesuai dengan:
 kebutuhan peserta pelatihan
 persyaratan-persyaratan organisasi
 waktu yang tersedia untuk pelatihan
 situasi pelatihan.
Strategi pembelajaran/penyampaian, termasuk isi perencanaan sudah dipersiapkan oleh
guru/pelatih untuk peserta pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu
iindikasi tentang apa yang harus dicantumkan dalam program tersebut untuk
memenuhi/mencapai standar kompetensi.
Strategi penyampaian yang digunakan dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit inii
tidaklah bersifat wajib namun harus digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan
didorong untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman industri mereka, contoh-
contoh lokal dan produk-produk industri untuk menyesuaikan materinya atau
mengembangkan sumber-sumber yang mereka miliki, agar dapat memastikan relevansi
pelatihan.

Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung


Untuk melaksanakan kursus secara efektif agar dapat mencapai standar kompetensi
diperlukan tingkat literasi dan numerasi berikut:

Literasi Kemampuan membaca, interpretasi dan membuat teks.


Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan
suatu pengertian

Numerasi Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol


teknik, diagram dan terminologi dalam kontek umum dan yang
dapat diprediksi serta dimungkinkan untuk mengkomunikasikan
keduanya yaitu antara matematik dan teknik.

Definisi
Dalam bahan pelatihan, seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi
seharusnya berkenan manamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan
orang tersebut dapat ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta. Mirip dengan
itu, seorang pengajar kompetensi ini adalah sebagai pelatih. Dalam situasi pelatihan anda,
orang tersebut dapat ditempatkan sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 1


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 1 Pengantar

Berapa Lama Mencapai Kompetensi


Di dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada
pencapaian kompeterisi/keahlian, bukan pencapain pada pemenuhan waktu tertentu,
sebagaimana peserta pelatihan yang berbeda memerlukan waktu yang berbeda untuk
menjadi ahli dalam suatu keterampilan tertentu

Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol:

Simbol Keterangan

HO Handout ( Lembar informasi ) sebagai dokumen


pegangan untuk peserta

Overhead Transparan merupakan informasi untuk


OHT ditransfer kepada peserta pada papan tulis atau
flipchart.

Penilaian untuk tugas yang harus diselesaikan


Penilaian Tugas

Tugas Tugas / kegiatan atau aktivitas yang harus


diselesaikan.

Terminologi
Akses dan Equity
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standard-standard yang dibutuhkan
oleh industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat
(cakap=berkualitas) dengan kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki semua ketrampilan, pengetahuan, sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan
standard yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan apa yang harus dapat dilakukan orang dan mengukur
unjuk kerja mengacu pada standard yang sudah ditetapkan.
Aspek Penting Penilaian

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 1 Pengantar

Menerangkan titik pusat tentang penilaian dan poin-poin utama yang dicari bila melakukan
penilaian.
Kontek Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen
Elemen atau sub.kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun sebuah
unit kompetensi.
Evidence Guide
Evidence guide atau pedoman penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah
unit kompetensi harus dinilai.
Fair
Adil dan tidak merugikan para peserta (kandidat) tertentu.
Fleksibel
Mengesahkan bahwa tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian
unjuk kerja dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Ini merupakan tuga-tugas penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan. Mereka
membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan dan juga memberikan umpan
batik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Key Competency (Kompetensi Umum / kunci)
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja suatu pekerjaan.Ini meliputi:
mengumpulkan, menganalisis,mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah team, memecahkan masalah menggunakan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-
matemmatis .
Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda.sebagai berikut:
Tingkat kemampuan yang akan didemonstrasikan dalam mencapai kompetensi kunci
Tingkat Karakteristik
1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan secara periodik
kemajuannya dicek oleh supervisor.
2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan peningkatan
kemampuan diri untuk menangani pekerjaan secara otonomi.Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Memikul tanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang komplex dan non-rutin, yang
diarahkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran menyediakan informasi tentang bagaimana melaksanakan pelatihan
terhadap program yang dapat dilaksanakan di tempat kerja dan/atau di tempat pelatihan
institusi / organisasi yang bersangkutan.
Kaitan dengan Unit Lain
Menerangkan peran unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi penuh yang ditetapkan
oleh industri. Hal ini memberikan pedoman tentang unit yang mana dapat dinilai bersama.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 3


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 1 Pengantar

Standar Kompetensi Nasional


Pernyatakan tentang keterampilan dan pengetahuan yang sudah disepakati secara Nasional
yang dibutuhkan oleh orang dalam pekerjaan dan standar-standar penampilan kerja yang
diperlukan .
Kriteria Unjuk kerja
Kriteria ini digunakan untuk menilai apakah seorang individu sudah mencapai kompetensi
dalam suatu unit.kompetensi.
Range of Variabel (Kondisi Unjuk Kerja)
Penjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan kontex yang mungkin dapat
diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu
Reliable (Dapat Dipercaya)
Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan bahwa standar
kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada
seluruh konteks dan seluruh peserta pelatihan.
Pengakuan Terhadap Kompetensi Terbaru (RCC- Recognition of Current Competence)
Pengakuan akan ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan sesseorang yang telah
dicapainya. (lihat RPL)
Pengakuan Terhadap hasil belajar sebelumnya (RPL-Recognition of Prior Learning)
Pengakuan terhadap hasil belajar sebelum mempelajari suatu unuit kompetensi yang juga
menopang pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut biasanya tertuju pada
kompetensi yang berkaitan dengan standar kompetensi industi tapi dapat juga berkaitan
dengan pembelajaran dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)
Penilaian Summatif
Penilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai untuk memastikan bahwa
peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta Pelatihan atau siswa
Orang yang menerima / mengikuti pelatihan.
Pelatih atau guru
Orang yang memberikan pelatihan.
Underpinning Skills and Knowledge (Ketrampilan dan Pengetahuan Pokok)
Mendefinisikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi ahli/trampil
pada tingkat yang telah ditetapkan
Unit Descriptor (Uraian Unit)
Suatu gambaran umum tentang standar kompetensi.
Valid
Penilàian pada fakta-fakta dan kriteria-unjuk kerja, yang mana pengumpulan bukti relevan
dengan apa yang dinilai.
Misal, untuk menilai keterampilan bongkar pasang mesin akan lebih valid bila menggunakan
prformance test (tes penampilan).

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 4


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH

Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada
kompetensi ini dengan peserta pelatihan atau siswa, pertimbangkanlah pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
 Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilah anda sendiri
yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?
 Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan
untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
 Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktek?
 Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan
pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan
pekerjaan mereka secara tepat?
 Apakah anda menyadari ruang-Iingkupan situasi industri dimana kompetensi
ini mungkin diterapkan?
 Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis
serta ketrampilan memahami dan menggunakan matematika peserta
pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam
standard kompetensi ini ?
 Sudahkah anda pertimbangkan issue-issue yang wajar dan dapat diterima
dalam merencanakan penyampaian program pelatihan ini?

Strategi Penyajian
Variasi kegiatan (aktifitas) pelatihan di tempat pelatihan yang disarankan untuk
penyampaian kompetensi ini meliputi :
 tugas-tugas praktik
 proyek-proyek dan tugas-tugas
 study kasus
 pengajaran / kuliah
 video dan referensi
 aktifitas kelompok
 bermain peran dan simulasi.
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diajarkan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik on the job
tidak memungkinkan, beragam simulasi dan permainan peranan mungkin cukup memadai.

Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini


Ruang kelas atau ruang belajar (ruang teori) yang cukup luas untuk penyampaian teori
terhadap peserta pelatihan, papan tulis, proyector, Iayar proyektor, flip chart, kertas flip
chart dan alat-alat lain yang diperlukan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 5


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

Peraturan
Perhatikan terhadap hukum yang relevan serta panduan yang dapat mempengaruhi operasi
anda, dan yakinkan bahwa trainee anda mengikutinya.

Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahan


Sumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini:
Sumber bacaan/kertas kerja yang dapat digunakan

Judul: Hydraulics (Basic Level TP 501)


Pengarang: D.Markle, B.Schrader, M.Thomes.
Penerbit: Festo Didactic KG
Tanggal terbit: 1990
Tempat terbit: Islingen 1
Judul: Electro Hydraulic Text Book ( Basic Level TP 201 )
Pengarang: P.CROSER, J.THOMSON
Penerbit: Festo Didactic
Tanggal terbit: 1991
Tempat terbit: Esslingen 1
Judul: Industrial Hydraulic Control
Pengarang: Peter Rohner
Penerbit: Australian Education Press Pty.Ltd.
Tanggal terbit: 1984
Tempat terbit: Melbourne
Judul Sistem Kontrol Dan Pesawat Tenaga Hidrolik
Pengarang Drs.Sugi Hartono
Penerbit Tarsito
Tanggal Terbi 1988
Tempat Bandung

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 6


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

BAB 3 STANDAR KOMPETENSI


Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi
peserta pelatihan atau siswa dan Pelatih/Guru/Instruktur untuk dapat:
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan
 memeriksa/mencek kemajuan peserta pelatihan
 meyakinkan bahwa semua elemen (sub.kompetensi) dan kriteria unjuk kerja
telah dimasukkan ke dalam pelatihan dan penilaian

Judul Unit
Menerapkan Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Hidrolik di Industri.

Deskripsi Unit
Unit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi
pemeliharaan dengan memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan tentang teknik
pemeliharaan dan perbaikan sistem hidrolik dan komponennya.

Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal berikut:
 Dasar-dasar sistem tenaga fluida (Modul: 0106).
 Hidrolik 1 dan Hidrolik 2 .

Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja


Elemen Kriteria Unjuk Kerja
01 Melaksanakan 1.1 Sistematika pemelihraan dan perbaikan dijelaskan
pemeliharaan dan sesuai dengan konsepnya.
pencarian
1.2 Pemeliharaan pencegahan sistem hidrolik
gangguan /
dilaksanakan sesuai prosedur yang sistematis.
kesalahan pada
sistem hidrolik. 1.3 Masalah/indikasi kesalahan dan penyebabnya
diidentifikasikan.
1.4 Data-data gangguan / kesalahan dikumpulkan dari
inspeksi visual, konsultasi operator sistem, dan
catatan pemeliharaan kemudian dilaporkan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 7


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

Elemen Kriteria Unjuk Kerja


02 2.1 Komponen sistem yang rusak dilokalisasikan dan
malfungsi dikonfirmasi dengan inspeksi dan
Memperbaiki/mengga pengujian menggunakan prinsip, prosedur dan
nti komponen sistem kebutuhan keselamatan kerja pada sistem tenaga
hidrolik yang rusak. fluida.
2.2 Komponen sistem yang rusak dibongkar dan
diperbaiki sesuai dengan spesifikasi manufaktur /
aslinya.
2.3 Komponen pengganti dipilih dari katalog
manufaktur mengacu pada spesifikasi yang
dibutuhkan.
2.4 Komponen sistem dipasang kembali dan diuji bagi
operasi yang benar yang dinilai berdasarkan
spesifikasi dan dikorfirmasikan pada prosedur
operasi standar.
03. Memperbaiki dan/atau 3.1 Perencanaan perbaikan/overhol disusun sesuai
mengoverhol sistem dengan prosedur.
hidrolik
3.2 Komponen atau sub-assembly dilepas dari sistem,
dilabel (tagged) dan isolasi kemudian dibongkar,
dites dan diperiksa, apakah perlu penggantian,
perbaikan atau overhol.
3.3 Komponen yang rusak diperbaiki / di-overhol,
dengan menggunakan prinsip, teknik, dan prosedur
yang benar
3.4 Komponen atau sub-assembly yang telah selesai
diperbaiki dipasang kembali (reassembilng) ke
dalam sistem dan diuji apakah sudah sesuai
dengan standar operasi yang benar.

04. Menyerah-terimakan 4.1 Sistem atau sub assembly diserah terimakan /


/ penggunaan digunakan kembali sesuai dengan prosedur yang
kembali sistem telah ditentukan.
hidrolik.
4.2 Dengan menggunakan prinsip tenaga fluida dan
teknik aplikasi sistem operasi yang benar, hasil
perbaikan diverifikasikan.
4.3 Catatan perawatan (maintenance record)
diperbaharui dan laporan perbaikan disusun dan
dilengkapi sesuai dengan keadaan yang baru.

Variabel

Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor seperti industri


manufacturing, transportasi, pemindahan / pengurusan barang, pertambangan,
kemiliteran, dan pelayanan industri-industri.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 8


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

Pelatihan dapat dilaksanakan di bengkel pelatihan atau di industri yang relevan


dengan persyaratan ;
 Tersedia peralatan dan bahan praktek sistem hidrolik .
 Tersedia alat keselamatan dan kesehatan kerja .
 Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran.
Arti istilah-istilah yang digunakan :
(a) Gangguan: Gangguan/kesalahan yang umum terjadi di lingkungan industri.
(b) Diagnosis: Ditekankan pada pendekatan yang logis untuk menemukan
gangguan .
(c) Komponen dan Rangkaian: Yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
industri lokal maupun standar internasional
(d). Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dan
tidak terbatas pada :
 Pemakaian pakaian yang cocok
 Bahaya oli dan oli kempa
 Pemakaian peralatan keselamatan dan kesehatan kerja .

Pengetahuan dan Keterampilan Pokok


Pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang harus dinilai penguasaan dan
penampilannya adalah sebagai berikut :

Sistematika Pemeliharaan .
 Istilah-istilah dalam pemeliharaan dan perbaikan
 Diagram alur sistematika pemeliharaan
 Diagram alur sistematika perbaikan

Pemeliharaan Pencegahan
 Pemeliharaan Harian
 Pemeliharaan Berkala
 Pemeliharaan Prakiraan

Menemukan kerusakan / gangguan


Indikasi Kesalahan:
 Kerja abnormal / berhenti bekerja
 Suara yang timbul.
 Peningkatan panas
 Bau terbakar
Penyebab Kesalahan:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 9


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

 Kecelakaan
 Operasi yang salah
 Beban berlebih
 Pemeliharaan / pelumasan yang buruk
Pengumpulan data pencarian kesalahan
 Inspeksi visual
 Konsultasi operator
 Catatan Perawatan (maintenance record)
 Dokumentasi dan laporan kesalahan dan malfungsi.
Perbaikan Komponen Sistem Hidrolik
Melokalisasi kesalahan komponen sistem
 Rangkaian sistem hidrolik yang relevan
 Diagram sirkuit (rangkaian) hidrolik
 Buku petunjuk kerja (Operation Manual)
 Lembaran Data.
Konfirmasi Malfunction melalui:
 Inspeksi
 Pengujian / testing
Perbaikan kesalahan komponen:
 Perkakas perbaikan
 Pembongkaran
 Proses perbaikan
 Penyatuan / pemasangan kembali
 Pengujian hasil perbaikan komponen mengacu kepada standar yang
ditentukan.
Penggantian komponen :
 Spesifikasi komponen yang dibutuhkan
 Pemilihan komponen mengacu pada spesifikasi dari katalog manufaktur
 Spare part baru dipasangkan ke dalam sistem
Pemasangan Kembali:
 Pemasangan kembali komponen perbaikan ke dalam sistem
 Sistem pemasangan kembali bagi operasi yang benar diuji
 Dikonfirmasikan pada prosedur operasi standar.

Perbaikan / Overhol sistem hidrolik


Perencanaan Perbaikan / Overhol :
 Kalkulasi dan anggaran perbaikan / overhol
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 10
Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

 Teknisi perbaikan / overhol


 Alokasi waktu perbaikan /overhol
Mengisolasi sistem atau sub-assembly :
 Prosedur pengisolasian sistem
 Peringatan keselamatan
 Pembebasan tekanan oli
 Pemberian label (tagged) untuk sistem yang diisolasi.
Verifikasi Komponen atau sub-assembly :
 Komponen dilepaskan dari sistem
 Pembongkaran
 Pemeriksaan komponen/verifikasi
 Pengambilan keputasan (penggantian, perbaikan atau overhaul)
Perbaikan / overhauling komponen yang rusak:
 Teknisi perbaikan.
 Pelaksanaan perbaikan di dalam dan / atau di luar bengkel
 Perbaikan / overhaul / perkakas pengujian
 Perbaikan / eksekusi overhaul
 Pengujian perbaikan komponen
Pemasangan kemabali sistem hidrolik
 Persiapan / pengumpulan komponen yang diperbaiki atau di-overhol
 Penyatuan / pemasangan komponen baru/diperbaiki atau di-overhol ke
dalam sistem.
 Pengujian geometrik, pengujian fungsional dan pengujian dengan beban
penuh dari hasil perbaikan sistem.
Serah terima / Penggunaan kembali sistem hidrolik.
 Prosedur penyerahan dan penggunaan kembali
 Verifikasi operasi yang benar dari sistem hidrolik
 Pembaharuan kartu-kartu perawatan / laporan perbaikan

Konteks Penilaian
Unit kompetensi ini dapat dilakukan penilaiannya di lembaga pelatihan atau di
industri tempat bekerja (on the job). Penilaian seharusnya meliputi penilaian
kemampuan praktek/unjuk kerja dan penilaian pokok-pokok pengetahuan dengan
beberapa metoda penilaian.

Aspek Penting Penilaian

Aspek-aspek Penting dalam Penilaian


Fokus penilaian unit kompetensi ini adalah pada penguasaan komponen dan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 11


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 3 Standar Kompetensi

sistem rangkaian (sirkit), tetapi hal ini juga tergantung pada sektor industri yang
terkait. Program pra-pelatihan kejuruan barangkali termasuk cakupan bagi industri
pada umumnya..
Lihat untuk :
 Identifikasi komponen-komponen
 Interpretasi diagram sirkit hidrolik .
 Kemampuan merakit (mengkonstruksi) rangkaian hidrolik .
 Dasar-dasar menemukan kerusakan (gangguan) .

Keterkaitan dengan Unit Lain


Unit ini merupakan unit lanjutan yang sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan
keterampilan untuk dapat bekerja di industri yang menggunakan sistem hidrolik .. Untuk itu
direkomendasikan agar unit ini dilatihkan / dilakukan penilaian karena ada hubungan dengan
unit lain.
Perlu hati-hati dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan pelatihan unit
ini. Untuk pra pelatihan kejuruan secara umum lembaga pelatihan harus menyediakan
program pelatihan yang dapat mencakup semua industri agar tidak terjadi prasangka hanya
untuk satu sektor industri saja. Kondisi unjuk kerja (tempat latihan) akan membantu
memenuhi maksud ini.. Sedangkan untuk penyelenggaraan pelatihan bagi industri khusus
perlu diupayakan pelatihan khusus agar apa yang dibutuhkan industri dapat dipenuhi.

Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini


KOMPETENSI UMUM DALAM TINGKAT KOMPETENSI UMUM DALAM TINGKAT
UNIT INI UNIT INI
Mengumpulkan, Mengelola dan 2 Menggunakan Ide-ide dan Teknik 2
Menganalisa Informasi Matematika
Mengkomunikasikan Ide-ide dan 2 Memecahkan Masalah 2
Inforrnasi
Merencanakan dan Mengorganisir 2 Menggunakan Teknologi 2
Aktifitas-aktifitas
Bekerja dengan Orang Lain dan 2 .
Kelompok

Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai


Kompetensi ini
Tingkat Karakteristik
1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk pada
pemeriksaan rutin kemajuannya oleh supervisor.
2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan peningkatan kemampuan
personal untuk pekeijaan sendiri dilakukan secara otonomi. Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Memikul aktifitas-aktifitas yang komplex dan non-rutin, yang diatur sendiri dan bertanggung
jawab atas pekerjaan orang lain.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 12


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN

A Recana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam
standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok ketrampilan dan pengetahuan .

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan


01 Melaksanakan 1.1 Sistematika pemeliharaan Sistematika Pemeliharaan Penyajian konsep Handout
pemeliharaan dan dan perbaikan dijelaskan
 Arti istilah Tanya jawab OHT
pencarian gangguan / sesuai dengan konsepnya
kesalahan pada sistem  Diagram sistematika Diskusi Lembar tugas
hidrolik. pemeliharaan Demonstrasi Alat praktik
 Diagram sistematika Penyelesaian Soal-soal
perbaikan tugas-tugas
1.2 Pemeliharaan Pemeliharaan Pencegahan Praktik/latihan
pencegahan sistem
hidrolik dilaksanakan  Pemeliharaan harian
sesuai prosedur yang  Pemeliharaan berkala
sistematis.
 Pemeliharaan prakiraan
1.3 Masalah / indikasi
kesalahan dan Menemukan Kesalahan
penyebabnya  Prosedur menemukan
diidentifikasikan. kesalahan (gangguan).
1.4 Data-data gangguan /  Pengetesan kesalahan
kesalahan dikumpulkan
dari inspeksi visual,
konsultasi operator sistem,
dan catatan pemeliharaan
kemudian dilaporkan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 13


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan


02 Memperbaiki/mengganti 2.1 Komponen sistem yang Perbaikan komponen sistem Penyajian konsep Handout
komponen sistem rusak dilokalisasikan dan hidrolik
Tanya jawab OHT
hidrolik yang rusak. malfungsi dikonfirmasi
 Melokalisasi Kesalahan Diskusi Lembar tugas
dengan inspeksi dan
pengujian menggunakan  Konfirmasi kesalahan Demonstrasi Katalog spare
prinsip, prosedur dan part hidrolik
kebutuhan keselamatan  Perbaikan kesalahan Penyelesaian
kerja pada sistem tenaga komponen tugas-tugas Jobsheet
fluida.  Penggantian komponen Praktik/latihan
2.2 Komponen sistem yang  Pemasangan kembali
rusak dibongkar dan
diperbaiki sesuai dengan
spesifikasi manufaktur /
aslinya.
2.3 Komponen pengganti
dipilih dari katalog
manufaktur mengacu pada
spesifikasi yang
dibutuhkan.
2.4 Komponen sistem
dipasang kembali dan diuji
bagi operasi yang benar
yang dinilai berdasarkan
spesifikasi dan
dikorfirmasikan pada
prosedur operasi standar.
03. Memperbaiki dan/atau 3.1 Perencanaan perbaikan / Perbaikan/overhol sistem Penyajian konsep *Handout
mengoverhol sistem overhol disusun sesuai hidrolik
Tanya jawab *OHT
hidrolik dengan prosedur. .
 Perencanaan Diskusi *Jobsheet
3.2 Komponen atau sub- perbaikan/overhol
assembly dilepas dari Demonstrasi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 14


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan


sistem, dilabel (tagged)  Mengisolasi sistem atau Penyelesaian
dan diisolasi kemudian sub.assembly tugas-tugas
dibongkar, dites dan
 Verivikasi komponen Praktik/latihan
diperiksa, apakah perlu
penggantian, perbaikan atau sub.assembly
atau overhol.  Perbaikan/overhol
3.3 Komponen yang rusak komponen yang rusak
diperbaiki / di-overhol,  Pemasangan kembali
dengan menggunakan sistem hidrolik dan
prinsip, teknik, dan pengujian hasil
prosedur yang benar perbaikan
3.4 Komponen atau sub-
assembly yang telah
selesai diperbaiki
dipasang kembali
(reassembilng) ke dalam
sistem dan diuji apakah
sudah sesuai dengan
standar operasi yang
benar.

04. Menyerah-terimakan / 4.1 Sistem atau sub assembly Serah Terima/penggunaan Penyajian konsep Handout
penggunaan kembali diserah terimakan / kembali sistem hidrolik
Tanya jawab OHT
sistem hidrolik. digunakan kembali sesuai
 Prosedur penyerahan Diskusi Jobsheet
dengan prosedur yang telah
dan penggunaan
ditentukan. Demonstrasi
kembali
4.2 Dengan menggunakan Penyelesaian
prinsip tenaga fluida dan  Verivikasi operasi yang
benar dari sistem tugas-tugas
teknik aplikasi sistem
operasi yang benar, hasil hidrolik Praktik/latihan
perbaikan diverifikasikan.  Pembaharuan kartu-

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 15


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan


4.3 Catatan perawatan kartu perawatan dan
(maintenance record) laporan perbaikan
diperbaharui dan laporan
perbaikan disusun dan
dilengkapi sesuai dengan
keadaan yang baru.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 16


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi


Sesi ini menunjukkan handout,tugas / praktek dan overhead transparencies yang cocok/sesuai dengan standar kompetensi.

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap
apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.? kepada siswa?
1.1 Sistematika pemeliharaan dan perbaikan Menjelaskan sistematika pemeliharaan dan perbaikan serta memberikan
dijelaskan sesuai dengan konsepnya. kesempatan tanya jawab .

HO 2–8 .

OHT 1- 2
Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut :

Tugas 1

1.2 Pemeliharaan pencegahan sistem hidrolik Menjelaskan prosedur menemukan gangguan dan mendemonstrasikannya.
dilaksanakan sesuai prosedur yang sistematis..
HO 9-22

OHT 3-5
Peserta/siswa menyelesaikan tugas-tugas berikut :

Tugas 2- 4

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 17


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap
apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.? kepada siswa?
1.3 Masalah / indikasi kesalahan dan penyebabnya Menjelaskan prosedur mengidentifikasi / menemukan gangguan atau kesalahan
diidentifikasikan. dan mendemonstrasikannya.

HO 23-27

OHT 6-8
Peserta/siswa menyelesaikan tugas-tugas berikut :

Tugas 5-8

1.4 Data-data gangguan / kesalahan dikumpulkan Menjelaskan teknik pengumpulan data-data kesalahan/gangguan
dari inspeksi secara visual, konsultasi operator
sistem, dan catatan pemeliharaan kemudian HO 27-31
dilaporkan.

OHT 8-12
Peserta / siswa menyelesaikan tugas-tugas berikut :

Tugas 5-8

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 18


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap
apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.? kepada siswa?
2.1 Komponen sistem yang rusak dilokalisasikan Menjelaskan cara melokalisasi komponen yang rusak dan mendemonstrasikan
dan malfungsi dikonfirmasi dengan inspeksi dan cara pengujiankerusakan
pengujian menggunakan prinsip, prosedur dan
kebutuhan keselamatan kerja pada sistem HO 27-31
tenaga fluida.

OHT 8-12
Peserta/siswa menyelesaikan tugas-tugas berikut :

Tugas 8-9

2.2 Komponen sistem yang rusak dibongkar dan Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pembongkaran dan perbaikan
diperbaiki sesuai dengan spesifikasi manufaktur komponen yang rusak.
/ aslinya.
HO 32–37

OHT 13-18

Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut :

Tugas 8- 9

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 19


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap
apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.? kepada siswa?
2.3 Komponen pengganti dipilih dari katalog Menjelaskan cara memilih komponen pengganti sesuai dengan spesifikasi dalam
manufaktur mengacu pada spesifikasi yang katalog.
dibutuhkan.
HO 32–37

OHT 13-18
Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut:

Tugas 8- 9

2.4 Komponen sistem dipasang kembali dan diuji Mendemonstrasikan cara pemasangan kembali komponen yang telah diperbaiki.
bagi operasi yang benar yang dinilai
berdasarkan spesifikasi dan dikorfirmasikan HO 32–37
pada prosedur operasi standar.

OHT 13-18.
Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut:

Tugas 8- 9

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 20


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap
apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.? kepada siswa?
3.1 Perencanaan perbaikan / overhol disusun Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara merencanakan perbaikan/overhol .
sesuai dengan prosedur. .
HO 38-39

OHT 19-20
Peserta diberi tugas / tugas praktek dengan lembar tugas berikut :

Tugas 10

3.2 Komponen atau sub-assembly dilepas dari Menjelaskan cara mengisolasi, melabel, memeriksa dan mengetes komponen dan
sistem, dilabel (tagged) dan diisolasi kemudian mendemonstrasikannya. Kemudian siswa / peserta diberi kesempatan untuk
dibongkar, dites dan diperiksa, apakah perlu mendiskusikan bagaimana melakasanakannya.
penggantian, perbaikan atau overhol.
HO 39-40

OHT 19-20
Peserta menyelaikan tugas berikut :

Tugas 11

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 21


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap
apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.? kepada siswa?
3.3 Komponen yang rusak diperbaiki / di-overhaul, Menjelaskan dan medemonstrasikan cara memperbaiki/mengoverhol komponen
dengan menggunakan prinsip, teknik, dan hidrolik dan memberi kesempatan kepada peserta untuk diskusi.
prosedur yang benar dan penggantian
komponen dipilih dari katalog manufaktur untuk HO 40-
memperoleh spesifikasi.

OHT 19-20
Peserta / Siswa menyelesaikan tugas-tugas berikut :

Tugas 11

3.4 Komponen atau sub-assembly yang telah selesai Mendemonstrasikan cara penyatuan kembail (reassembling) dan cara pengujian
diperbaiki dipasang kembali (reassembilng) ke hasil perbaikan/overhol.
dalam sistem dan diuji apakah sudah sesuai
dengan standar operasi yang benar. HO 40-41

OHT 19-20
Selesaikan tugas-tugas praktik berikut dengan senantiasa menerapkan
keselamatan dan kesehatan kerja

Tugas 11

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 22


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap
apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.? kepada siswa?
4.1 Sistem atau sub assembly diserah terimakan / Menjelaskan arti setiap simbol dan bagaimana menggunakan serta menggambar
digunakan kembali sesuai dengan prosedur simbol (lanjutan ) secara lengkap.
yang telah ditentukan pada spesifikasi.
HO 41-42

OHT 19-20

Siswa / peserta diberikan tugas-tugas praktek berikut.

Tugas 12

4.2 Dengan menggunakan prinsip tenaga fluida dan Menjelaskan bagaimana hasil perbaikan/overhol diverivikasikan.
teknik aplikasi sistem operasi yang benar pada
sistem, hasil perbaikan/overhol diverifikasikan. HO 42-43

OHT 19-20
Siswa / peserta diberikan tugas-tugas praktek berikut untuk ditampilkan.

Tugas 11-12

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 23


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap
apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.? kepada siswa?
4.3 Catatan perawatan (maintenance record) / Mendemontrasikan cara pembaharuan dan penggunaan kartu pemeliharaan serta
laporan perbaikan diperbaharui dan dilengkapi penyusunan laporan perbaikan/overhol.
sesuai dengan keadaan yang baru.
HO 43

OHT 20-21
Siswa / peserta diberikan tugas praktek berikut untuk ditampilkan.

Tugas 12

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 24


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian C Materi Pendukung Untuk Pelatih

C Materi Pendukung Untuk Pelatih


Bahan pendukung/penunjang bagi guru/pelatih dibagi dalam tiga hal, yaitu:
1. Handout: Merupakan pegangan siswa yang berisi teori pokok dan informasi
latar belakang yang sesuai dengan isi kriteria unjuk kerja yang
melingkupinya.
2. Sesi Tugas/Pratek/Kegiatan: Merupakan tugas latihan ketrampilan praktek,
yang harus dicapai berkenaan dengan kemampuan dalam rincian kompetensi
pada diskripsi unit.
3. Overhead Transparansi (OHT): Isi rangkuman ini melingkupi setiap criteria
unjuk kerja. Hal utama yang sesuai dengan handout

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 25


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Lembar Informasi HO1

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SISTEM HIDROLIK

Nama Siswa / Peserta………………………………………………………………….


Group: ………..…………………………………………………………………….

1.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 26


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 2

1. SISTEMATIKA PEMELHARAAN

Apakah dalam melaksanakan pemeliharaan sistem hidrolik perlu menggunakan suatu


cara yang sistemik ?
Tentu saja segala pekerjaan akan memberikan hasil yang optimal apabila dikerjakan secara
sistematis .Demikian pula untuk melaksanakan pemeliharaan sistem hidrolik kita gunakan
sistematika pemeliharaan secara umum yang diaplikasikan sesuai dengan keperluan.
Gambar skema sistematika pemeliharaan (Gb.1) berikut ini menunjukkan suatu sistematika
pemeliharaan secara umum.
Apa arti istilah istilah di dalam gambar tersebut dapat anda pelajari dari uraian berikut :
Pemeliharaan (Maintenance) ialah suatu kegiatan yang dilakukan secara sengaja (sadar)
terhadap suatu fasilitas dengan menganut suatu sistematika tertentu dengan tujuan agar
fasilitas tersebut dapat berfungsi, beroperasi dengan lancar, aman, efektif dan efisien.
Jadi kegiatan pemeliharaan itu bukanlah pekerjaan yang ala kadarnya, bukan pekerjaan
yang asal-asalan, tetapi pekerjaan yang perlu perencanaan , pembiayaan dan
kesungguhan.
Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) ialah pemeliharaan yang dilakukan
agar fasilitas / mesin / peralatan terhindar dari laju kerusakan yang cepat (tidak wajar)
Perbaikan (Corective Maintenance) ialah pemeliharaan yang dilakukan apabila terjadi
kerusakan untuk mengembalikan mesin / peralatan pada kondisi semula.
Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance) ialah pemeliharaan yang dilakukan di
luar program pemeliharaan kerena terjadi sesuatu yang emergency (kecelakaan).
Biasanya pemeliharaan darurat itu adalah perbaikan-pebaikan kerena kecelakaan yang
akan mengakibatkan kerusakan-kerusakan dan biasa disebut perbaikan darurat
Pra Pemeliharaan (Pre-maintenance) ialah persiapan pemeliharaan agar dalam
pelaksanaan pemeliharaan nantinya lebih lancar dan memenuhi sasaran. Kegiatan pra
pemeliharaan ini antara lain seperti : penyusunan program pemeliharaan, penyediaan
peralatan dan bahan pemeliharaan sesuai dengan fasilitas obyek pemeliharaan, penyiapan
lokasi seperti fondasi / lantai dan tata letak (lay-out) yang memadai, penyiapan sarana
penunjang seperti : listrik, air dan udara kempa, persiapan tenaga pelaksana pemeliharaan
(organisasi) dan administrasi pemeliharaan.
Pemeliharaan Harian (Routine Maintenance) ialah pemeliharaan yang dilakukan setiap
hari atau setiap mesin/peralatan/fasilitas dioperasikan atau digunakan.
Kegiatan yang dilakukan seperti :
 Pencegahan beban lebih
 Pencegahan korosi
 Pelumasan bagi yang memerlukan
 Keselamatan dan keamanan fasilitas
 Kebersihan dan ketertiban
Kegiatan pemeliharaan harian ini biasanya dilakukan oleh operator.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 27


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 3

SISTEMATIKA PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN
(MAINTENANCE)

PREVENTIVE CORECTIVE EMERGENCY


MAINTENANCE MAINTENANCE MAINTENANCE

PRE- ROUTINE PERIODIC LIGHT MEDIUM OVERHAUL EMER-


MAINTE MAINTE MAINTE- REPAIR REPAIR GENCY
-NANCE -NANCE NANCE REPAIR

Gb.1 Skema Sistematika Pemeliharaan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 28


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 4

SISTEMATIKA PEMELIHARAAN (lanjutan)

Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance) ialah pemeliharaan yang dilakukan secara


berkala sesuai dengan jadwal yang telah diprogramkan. Pembuatan jadwal itu berdasarkan
kepentingan perlakuan terhadap obyek pemeliharaan misalnya keperluan penggantian oli
seharusnya berapa jam kerja, penyetelan ulang bagian-bagian yang bergerak setiap berapa
bulan dan sebagainya.
Di dalam pemeliharaan berkala ini kita kenal adanya pemeliharaan wekly , monthly dan
yearly, yang artinya sebagai berikut :
Weekly maintenance (Pemeliharaan mingguan) ialah pemeliharaan yang
dilaksanakan seminggu sekali atau dua minggu sekali atau tiga minggu sekali.
Monthly maintenance (Pemeliharaan bulanan) ialah pemeliharaan yang dilakuka
satu bulan sekali atau tiga bulan sekali (tiga bulanan) atau setiap enem bulan sekali
(semesteran).
Yearly maintenance (Pemeliharaan tahunan) ialah pemeliharaan yang dilakukan
setiap tahun sekali atau dua tahun sekali.
Tetapi banyak juga pemeliharaan mesin / peralatan / fasilitas yang pelaksanaan
pemeliharaannya berdasarkan jam kerja misalnya penyetelan-penyetelan bagian-
bagian yang bersambung atau bagian-bagian yang bergerak dilaksanakan setiap
1000 jam kerja, penggantian oli setiap 2000 jam kerja, servis besar (overhaul) setiap
4000 jam kerja dan sebagainya.
Pemeliharaan berkala ini biasanya dilaksanakan oleh teknisi pemeliharaan.
Perbaikan ringan (Light repairing) ialah perbaikan-perbaikan dari kerusakan ringan
termasuk yang ditemukan pada waktu pengecekan (pemeliharaan berkala) yang
perbaikannya cukup dengan penggantian komponen (replacement) dan tidak memerlukan
waktu dan biaya tinggi.
Perbaikan medium (Medium repairing) ialah perbaikan-perbaikan dari kerusakan akibat
aus atau akibat kecelakaan yang perbaikannya memerlukan pembetulan komponen dengan
biaya yang lebih tinggi dan waktu kerja yang lebih lama.
Servis besar (Overhaul) ialah perbaikan total akibat ke ausan (lama pemakaian) dengan
pembetulan-pembetulan maupun penggantian komponen. Perbaikan atau overhaul ini biasa
dilakukan oleh teknisi dan / atau teknisi ahli,sedangkan untuk mencapai hasil yang optimal
perlu kiranya menganut suatu sistematika perbaikan yang yang telah ditentukan
Perbaikan darurat (Emergency repairing) ialah perbaikan dari kerusakan akibat
kecelakaan yang perbaikannya bersifat sementara untuk menunggu perbaikan yang
sempurna atau langsung diperbaiki secara sempurna.
Di dalam sistem pemeliharaan ini ada pula istilah-istilah yang sering digunakan seperti :
Running maintenance ialah pemeliharaan suatu mesin / peralatan / fasilitas dalam
keadaan bekerja atau dioperasikan / digunakan.
Shut down maintenance ialah pemeliharaan suatu mesin / peralatan / fasilitas yang mana
mesin / peralatan / fasilitas tersebut harus diberhentikan / tidak dipergunakan , karena tidak
mungkin dilakukan pemeliharaan bila mesin / peralatan / fasilitas dalam keadaan bekerja /
dipergunakan .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 29


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 5

Lack of maintenance ialah kekurangan atau kelemahan dalam pemeliharaan atau disebut
juga pemeliharaan yang tidak baik.
Predictive maintenance atau pemeliharaan prakiraan ialah kegiatan pemeliharaan yang
memperkirakan umur atau masa pakai efektif dan efisien suatu komponen sehingga orang
dapat memperkirakan kapan komponen tersebut harus mendapat perlakuan pemeliharaan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 30


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 6

SISTEMATIKA PERBAIKAN
PK
PP
KM Q.A

D T T
Supervisor
I TA TA
U
A AL AL J
G
I
N
O
S ANALISIS P
FASILITAS E PROSES PENYETELAN E
PERBAIK FASILITAS
RUSAK PERBAIK DAN R
K AN KEMBALI
AN PEMERIKSAAN B
E BAIK
R A
U I
Dismantling K
S
A Bk.dalam A
K Periksa kerusakan N
A
N
Perhit. perbaikan Bk.luar
*Test Standar
*PK
Jadwal perbaikan

Gb.2 Skema Sistematika Perbaikan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 31


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 7

SISTEMATIKA PEMELIHARAAN (lanjutan)


Perbaikan (Repair fault) ialah suatu tindakan terhadap mesin / peralatan / fasilitas yang
mengalami kerusakan untuk mengembalikan kepada kondisi semula agar fasilitas tersebut
dapat berfungsi kembali. Dengan demikian perbaikan ini dapat dikatakan merupakan bagian
dari pemeliharaan secara umum.
Diagnose Kerusakan atau disebut juga Fault Finding ialah kegiatan untuk mencari atau
menemukan kerusakan (bagian yang rusak) pada fasilitas yang mengalami gangguan.
Untuk dapat melaksanakan diagnose kerusakan biasanya teknisi dibantu oleh :
 Informasi dari operator
 P K yaitu petunjuk kerja dari buku operations manual.
 P P yaitu petunjuk pemeliharaan dari buku maintenace manual.
 K M yaitu kartu mesin yang merupakan catatan perbaikan sebelumnya (maintenance
record).
Analisis perbaikan ialah kegiatan yang dilakukan setelah kerusakan atau gangguan
ditemukan yaitu mengadakan pemeriksaan bagian-bagian yang rusak,memperhitungkan
dan merencanakan pelaksanaan perbaikan.
Di dalam kegiatan analisis perbaikan ini ada kegiatan dismantling atau pembongkaran
maksudnya ialah mesin / peralatan / fasilitas yang telah dinyatakan rusak dibongkar untuk
dicari bagian-bagian yang rusak. Kemudian bagian-bagian atau komponen yang rusak
tersebut diperiksa sejauh mana atau separah apa kerusakan itu terjadi. Untuk
pembongkaran dan pemeriksaan ini diperlukan alat-alat atau bahkan alat khusus ( AL ) dan
juga teknisi ( T ) atau bahkan teknisi ahli ( TA ).
Perhitungan perbaikan maksudnya ialah setelah kerusakan komponen diperiksa dan telah
nyata jenis kerusakannya kemudian dipertimbangkan jenis perbaikan apa yang dipilih
termasuk diperhitungkan biaya perbaikannya.
Jadwal perbaikan ialah pembagian dan penetapan waktu perbaikan setiap komponen yang
pelaksanaan perbaikannya mungkin ditangani oleh beberapa teknisi di beberapa bengkel
pula. Komponen yang satu dan yang lain penyelesaian perbaikannya harus sesuai dengan
jadwal agar pada waktu perakitan kembali semuanya sudah siap.
Proses Perbaikan ialah pelaksanaan perbaikan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan oleh bagian perencanaan ( maintenance engineering ). Pelaksana perbaikan ini
tentu disesuaikan dengan tingkat kesulitan perbaikannya, misalnya untuk perbaikan-
perbaikan kerusakan yang tidak terlalu rumit mungkin cukup dengan teknisi biasa tetapi bila
untuk perbaikan dari kerusakan yang cukup rumit mungkin perlu teknisi khusus atau teknisi
ahli. Pelaksanaan perbaikannya pun mungkin di bengkel sendiri atau munkin juga di bengkel
luar yang sesuai dengan jenis perbaikan yang dikehendaki.
Penyetelan dan pemeriksaan ialah proses penyatuan atau perkitan kembali setelah semua
komponen yang diperbaiki selesai. Pemeriksaan hasil penyetelan / perakitan biasanya
dilakukan oleh Supervisor perbaikan .
Uji Perbaikan ialah pengujian hasil perbaikan untuk menyatakan bahwa perbaikan telah
selesai dan hasilnya merupakan mesin / peralatan / fasilitas yang telah baik kembali hingga
dapat difungsikan lagi.

HO 8
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 32
Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

SISTEMATIKA PEMELIHARAAN (lanjutan)

Ada beberapa jenis pengujian yang harus dilakukan terhadap hasil perbaikan ini yaitu :
 Uji tampak maksudnya ialah mesin / peralatan / fasilitas yang telah selesai
diperbaiki perlu dilihat secara visual apakah sudah tampak rapi, tertib dan sempurna
rakitannya.
 Uji geometrik ialah pengujian komponen mekanik seperti kerataan permukaan,
kesentrisan putaran, kesikuan, kedataran dan sebagainya. Uji geometrik ini perlu
dilakukan untuk meyakinkan kesempurnaan perakitan, karena apabila komponen
mekanik tidak dipasang dengan sempurna maka jalannya mesin / peralatan / fasilitas
akan tidak normal yang mengakibatkan laju kerusakan mesin semakin cepat.
 Uji fungsi ialah menguji semua bagian yang bergerak apakah bagian-bagian
tersebut telah berfungsi sebagaimana mestinya. Caranya ialah semua bagian yang
bergerak dijalankan tanpa beban dan diamati satu per satu.
 Uji jalan atau uji coba ialah pengujian terhadap mesin / peralatan / fasilitas setelah
selesai diperbaiki yaitu dengan cara menjalankan mesin hingga beban penuh.
Pengujian perbaikan ini dilakukan oleh bagian quality assurance dan pengujiannya akan
selalu mengacu pada test standar dan buku petunjuk kerja (operation manual).
Setelah selesai pelaksanaan pengujian perbaikan ini berarti mesin / peralatan / fasilitas telah
kembali baik dapat berfungsi kembali maka proses selanjutnya adalah penyerahan ke line
produksi pemakai fasilitas tersebut atau ke pelanggan yang memanfaatkan jasa perbaikan
kita.
Sampai di sini anda telah menyelasikan bahasan tentang sistematika pemeliharaan.
Selanjutnya kerjakanlah tugas pada lembar tugas anda yaitu :
 Tugas 1 , Membuat rangkuman untuk pendalaman materi.

HO 9

2. PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK


Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 33
Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Sesuai dengan definisi tersebut di depan bahwa pemeliharaan pencegahan atau preventive
maintenance adalah kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghindarkan laju
kerusakan suatu fasilitas. Berarti kegiatan pemeliharaan ini dilakukan sebelum dan selama
fasilitas / mesin / peralatan itu beroperasi atau digunakan. Dengan demikian pemeliharaan
pencegahan (preventive maintenance) dimulai semenjak fasilitas tersebut belum
dioperasikan. Dengan kata lain bahwa kita harus mempersiapkan hal-hal yang perlu untuk
memperlancar proses pemeliharaan selanjutnya. Inilah yang disebut dengan pra-
pemeliharaan

2.1. Pra-Pemeliharaan pada sistem hidrolik


Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah :
 Instalasi pemipaan sirkuit hidrolik yang memadai.
 Alat-alat pemeliharaan seperti alat pengencang, alat penyetel, alat pemotong, alat
pelumasan dan alat-alat kebersihan.
 Alat-alat pengetes
 Alat-alat penunjang seperti alat angkat, alat angkut, alat penjepit dan sebagainya.
 Bahan pemeliharaan seperti bahan pembersih, bahan pembilas dan bahan
pencegah korosi.
 Gudang suku cadang dan bahan-bahan pemeliharaan
 Gudang yang memenuhi syarat untuk oli / cairan hidrolik
 Gudang barang bekas atau komponen yang diperbaiki
 Perangkat administrasi pemeliharaan dan pergudangan
Di samping persiapan tersebut di atas dalam pemesangan fasilitas yang menggunakan
sistem hidrolik perlu dipersiapkan pula hal-hal berikut :
 Untuk mesin-mesin yangstasioner, fondasi mesin harus memenuhi syarat, seperti
ketebalan beton, komposisi campuran beton, luas fondasi, kedataran dan
sebagainya.
 Sedangkan untuk mesin yang mobile, perlu dudukan atau mounting yang cukup kuat
pula.
 Pemasangan mesin yang kokoh dengan pengikatan yang kuat
 Kedataran mesin (level) yang standar (perlu dilevel dengan alat pelevelan yang
presisi).
 Penyediaan sumber tenaga yang memenuh syarat.
Dengan persiapan yang begitu lengkap berarti pra-pemeliharaan telah kita laksanakan
dengan baik sehingga insya Allah pemeliharaan selanjutnya akan berjalan dengan lancar.
2.2. Pemeliharaan Harian atau Routine Maintenance
Sebetulnya pemeliharaan sistem hidrolik sangatlah mudah, karena cairan hidrolik telah
dapat berfunmgsi sebagai pelumas dan sekali gus sebagai pencegah korosi.

HO 10

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)


Demikian pula dalam sistem hidrolik telah disediakan proteksi beban lebih. Namun anda
dapat saja mengalami permasalahan atau gangguan pada sistem hidrolik apabila anda
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 34
Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

mengoperasikannya dengan memberikan beban lebih seperti putaran yang terlalu tinggi,
tekanan kerja terlalu tinggi, suhu terlalu tinggi atau juga bila terlalu banyak kontaminasi.
Oleh karena itu hanya dengan melaksanakan pemeliharaan yang sistematis dan kontinyu,
gangguan dapat diatasi sebelum terjadi kerusakan fatal.
Ada beberapa kunci penyebab permasalahan dalam pemeliharaan sistem hidrolik antara
lain : : (lihat gabar 3)
1. Kurangnya cairan hidrolik (oli) dalam tangki
2. Tersumbatnya saringan (filter oil) karena cairan hidrolik yang kotor.
3. Kehilangan daya hisap pada saluran hisap
4. Cairan hidrolik (oli) yang tidak cocok

Gb.3 Kunci penyebab


permasalahan
pemeliharaan 3

Permasalahan tersebut di atas dapat diatasi atau dicegah dengan memahami sistem dan
pemeliharaan yang sempurna.
Bagaimanakah pemeliharaan yang sempurna itu ?
Pemeliharaan yang sempurna ialah pemeliharaan yang pelaksanaannya sistematis, taat
asas dan berkesinambungan (kontinyu). Berikut ini adalah kegiatan pemelihraan yang
secara rutin harus dilaksanakan secara sistematis :

HO 11

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)


2.2.1. Pengecekan sistem sebelum operasi
Pengecekan ini dilakukan secara reguler setiap akan mengoperasikan sistem. Beberapa titik
yang harus dicek (diperiksa) antara lain : (lihat Gb.4)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 35


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

1). Pemeriksaan tangki hidrolik dan oli


Hal-hal yang perlu diperiksa ialah :
 Periksa permukaan (level) oli apakah masih ada pada garis batas. Apabila kurang
permukaan oli, tambahlah dengan oli yang sama. Apabila dari hasil pemeriksaan
permukaan oli dari hari-ke hari terlihat penurunan permukaan oli yang drastis, maka
periksalah tangki oli atau pipa / selang barang kali ada yang bocor atau retak.
 Pemeriksaan kondisi oli.
o Bila oli berbusa atau bergelembung berati ada udara yang masuk. Periksalah
bagian-bagian yang bocor dan betulkan.

Periksa silinder
atau unit
penggerak

Periksa katup-
katup atau unit
pengatur

Periksa saluran-
saluran oli

Periksa pompa
hidrolik dan
penggerak mula

Periksa tangki
hidrolik dan cairan
hidrolik (oli)
Gb 4. Titik-titik pemeriksaan sistem
HO 12

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)

o Bila oli berubah menjadi seperti air susu berarti ada air yang tercampur ke
dalam oli hidrolik. Gantilah oli itu dan pastikan bahwa oli tersimpan dengan
baik dan tidak terkontaminasi oleh apapun.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 36


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

 Periksa saringan oli (oil filter). Sebelum mengangkat tutup filter lap (bersihkan) dulu
kotoran atau debu yang melekat padanya. Bila memeriksa oli dengan tongkat (stick)
lap dulu stick tersebut dengan kain lap yang bersih.
2). Pemeriksaan pendingin (cooler), saluran dan konektor
 Bersihkan pendingin oli secara berkala, periksa bila ada yang bocor, jagalah sirip-
sirip pendingin selalu bersih, jangan sampai terbalut oli, jagalah jangan sampai
karatan dan sebagainya.
 Periksalah saluran oli (konduktor) dan konektornya barang kali terjadi hal-hal :
o Bocoran oli pada saluran tekan. Periksalah bocoran pada bagian luar selang
atau pada fitting 9konektor) dan selalu gunakan kertas kardos jangan diraba
dengan tangan.
o Bocoran udara. Tanda bahwa ada udara yang bocor terhisap ke dalam sistem
ialah adanya gelembung udara atau buih pada oli dalam tangki.
o Pipa atau selang peok. Hal ini barangkali karena adanya buih, atau terlalu
panas, atau kehilangan tenaga hidrolik. Gantilah pipa atau selang yang peok
ini tetapi pipa pengganti harus dibersihkan dulu dan dicuci dengan bahan
pelarut yang bersih pula.
 Kencangkanlah semua konektor (fitting) yang kendor. Gunakan dua buah kunci untuk
menghindari terpuntirnya pipa atau selang. Ingat !. Pengencangan hanya sampai
pada : asal bocornya sudah sembuh.
3). Pemeriksaan katup-katup.
 Periksa kebersihan katup, karena kotoran yang mengganjal pada katup akan
membuat katup popet tidak menutup dengan rapat dan bila mengganjal pada katup
geser dapat menyebabkan katup cepat aus.
 Periksa ke-ausan katup. Katup yang telah aus spoolnya (piston katup) atau piring
gesernya atau dudukannya atau bolanya akan mengakibatkan kebocoran. Dengan
demikian katup tidak dapat bekerja dengan sempurna.
4). Pemeriksaan silinder atau aktuator
 Periksa kebocoran silinder baik kebocoran luar maupun dalam. Apabila terdapat
kebocoran maka segeralah diatasi
 Periksa pengikatan silinder (cylinder mounting). Bila kendor, kencangkanlah, bila
posisinya berubah betukan .
 Periksa posisi batang piston. Dalam keadaan berhenti mestinya batang piston
berada di dalam; karena apabila posisinya di luar dia akan menjadi tempat
berkumpulnya debu dan air embun yang akan mengakibatkan korosi. Bila terpaksa
harus di luar maka perlu di lumas dengan greas yang memadai.

HO 13

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)

 Untuk motor hidrolik, periksa jangan sampai bekerja hingga suhu meningkat tajam,
karena motor hidrolik tidak boleh bekerja pada suhu tinggi. Periksa juga apakah
sistem pendinginan berfungsi dengan baik. Periksa dulu apabila motor hidrolik
bekerja hingga suhu meningkat apakah oli di dalam sistem telah mencukupi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

 Periksa pula kebocoran pada motor hidrolik seperti pada sambungan motor dengan
selang , periksa sekitar poros yaitu pada sealnya apakah ada kebocoran dan periksa
pada permukaan sambungan belahan motor.
5). Pemeriksaan pompa hidrolik.
 Periksalah sambungan antara selang saluran tekan dengan ulir pada penutup pompa
(cap screw) apakah sudah cukup kuat, sudah benar posisinya dan rapat.
 Periksalah apakah ada kebocoran pada sambungan pompa denga konektor dan
konduktornya.
 Periksa pompa hidrolik dalam keadaan jalan, apakah dengan keadan ini dengan
tekanan kerja yang cukup tidak ada bocoran.
2.2.2. Pencegahan beban lebih.
Beban lebih ini akan mengakibatkan rusaknya komponen atau akan membahayakan
keselamatan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain :
1). Tekanan kerja terlalu tinggi.
Dengan tekanan oli yang terlalu tinggi melebihi keperluan atau bahkan melebihi kapasitas
dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti : timbulnya kecepatan gerak yang
berlebihan, meningkatkan suhu kerja dan merusak komponen.
Sebab-sebab tekanan kerja terlalu tinggi antara lain :
 Sengaja regulator atau relief valve disetel tinggi. Untuk itu periksa dan setel ulang ,
sesuaikan dengan keperluan.
 Relief valve tidak berfungsi, mungkin tersumbat, mungkin rusak dan sebagainya,
sehingga tekanan kerja hidrolik tidak terkontrol.
 Terdapat penyumbatan pada saluran oli sehingga terjadilah tekanan lebih.
 Beban terlalu berat
Untuk mencegah terjadinya beban lebih, kembalikanlah kepada penyebabnya untuk
dihindari sehingga sebab-sebab tadi tidak terjadi.
2). Kecepatan terlalu tinggi (kecepatan putar atau kecepatan gerak).
Dengan kecepatan yang terlalu tinggi berarti akan terjadi gesekan antar komponen yang
semakin tinggi pula. Gesekan yang tinggi akan menimbulkan panas yang berlebihan dan
juga akan mempercepat ausnya komponen-komponen yang saling bergesekan.
Pencegahan kecepatan ini sangatlah tergantung pada operator dan operator perlu dibina
oleh atasannya.

HO 14

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)

3). Suhu yang terlalu tinggi (over heating).


Suhu kerja yang meningkat terlalu tinggi akan berakibat antara lain :
 Cairan hidrolik menjadi sangat encer sehingga mudah bocor (daya rapatnya hilang).
 Dengan suhu yang tinggi akan memanaskan seal sehingga seal akan lembek atau
rusak dan akhirnya bocor.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 38
Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

 Timbulnya lapisan semacam pernis pada permukaan komponen yang justru


membuat komponen menjadi kasar.
 Timbul bocoran yang berlebihan
 Berkurangnya output dari sistem.
Sebab-sebab terjadinya suhu tinggi antara lain :
 Putaran atan kecepatan gerak aktuator terlalu cepat.
 Beban terlalu tinggi
 Tekanan kerja hidrolik terlalu tinggi
 Lingkungan kerja yang memang suhunya terlalu tinggi
 Terdapat kotoran atau lumpur yang mengendap di dalam tangki atau bahkan pada
pipa-pipa atau pada pendingin, sehingga menghambat perambatan panas.
 Terdapat bagian-bagian yang penyok atau bengkok sehingga terjadi penyempitan
yang akan menghambat sirkulasi oli.
 Kekurangan oli / cairan hidrolik (level oli dalam tangki turun jauh)
Setelah anda mengetahui sebab-sebab overheatng maka untuk mengatasinya tentu saja
tinggal dikembalikan kepada penyebabnya, yaitu sebab-sebab tersebut dicegah.
Ada satu hal lagi yang perlu dihindari yaitu yang disebut “thermal heat expansion”.
Yang disebut dengan thermal heat expansion ialah terjadinya pemuian oli hidrolik karena
panas dalam keadaan sistem hidrolik tidak bekerja. Panas ini berasal dari panas matahari
atau mungkin memang dekat sumber panas yang lain. Maka hati-hati bila menyimpan mesin
atau alat yang menggunakan sistem hidrolik, jauhkanlah dari terkena panas. Pemuaian
karena panas ini akan meningkatkan tekanan oli di dalam sistem, untuk setiap kenaikan
suhu 10 C akan menaikkan tekanan sebesar 50-60 psi (3-4 bar) pada sistem yang tertutup.
Dapat kita bayangkan bila kenaikan suhu cukup tinggi maka komponen sistem hidrolik akan
pecah. Hal ini dapat diatasi dengan memasang thermal relief valve pada lubang saluran
silinder. Lihat gambar (Gb.5). Pada waktu terjadi thermal heat expansion tekanan lebih akan
dibebaskan melalui thermal relief valve terus ke tangki.
Silinder yang tidak mempunyai thermal relief valve, perlu dikosongkan dulu sebelum
disimpan.

HO 15

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 39


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gb.5 Silinder dengan thermal relief valve

2.2.3. Pelumasan.
Untuk sistem hidrolik telah disebutkan di atas bahwa cairan hidrolik telah berfungsi sebagai
pelumas. Dengan demikian sistem hidrolik tidak memerlukan lagi pelumasan kecuali bagian-
bagian yang tidak dilalui oleh cairan hidrolik.
2.2.4. Menjaga Kebersihan.
Bengkel hidrolik seperti bengkel-bengkel yang lain perlu selalu dijaga kebersihannya.
Demikian pula sistem hidrolik itu sendiri harus selalu dijaga kebersihannya, karena
dikatakan bahwa kebersihan pada sistem hidrolik adalah hal yang nomor satu. Mengapa
demikian, yaitu bahwa kotoran dan kontaminasi harus selalu dijauhkan dari sistem hidrolik,
karena partikel yang sangat kecil pun dapat membuat katup tergores, pompa terganjal,
menyumbat orifais dan lain-lain sehingga menyebabkan kerusakan yang perbaikannya
cukup mahal.
Bagaimana menjaga sistem hidrolik agar tetap bersih ?. Ikutilah uraian berikut ini :

HO 16

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)


Simpanlah oli / cairan hidrolik ditempat
yang benar-benar bersih, beas dari
1). Jagalah oli / cairan hidrolik selalu bersih. debu atau kotoran lainnya. Bila akan
mengisikan oli ke tangki hidrolik
bawalah oli dengan wadah yang bersih
yang ditutup dengan tutup yang bersih
pula. Kemudian untuk menuangkannya
gunakan corong yang pakai dengan
saringan yang bersih pula. Bila akan
menjajaki isi oli dengan menggunakan
tongkat (dipstick), bersihkan pula
tongkat tersebut dengan dilap memakai
kain lap yang bersih.
Kemudian buatlah peringatan kepada
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
operator untuk menjaga agar Page 40
jangan
427474819.doc sampai ada kotoran atau debu yang
masuk ke dalam oli.
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gb.6. Jaga kebersiha oli

2).Jagalah kebersihan sistem hidrolik


Sistem hidrolik harus dijaga kebersihannya, maksudnya ialah agar semua komponennya
dalam keadaan bersih, tidak belepotan dengan oli atau grease atau zat lain yang akibatnya
dapat mengikat debu atau partikel yang lain sehingga dapat menutup permukaan komponen
tersebut. Hal ini akan mengakibatkan penyebaran panas keluar terhambat sehingga sistem
menjadi panas.
Pada waktu membersihkan komponen hidrolik gunakanlah cairan pelarut atau pembersih
kimia hanya untuk membersihkan komponen dari metal. Jangan sampai zat pembersih ini
kontak dengan seal atau gasket. Bilaslah komponen yang dibersihkan tadi dan keringkan
dengan menggunakan udara dari kompresor. Setelah itu oleskan pada komponen zat (oli)
pencegah karat.
3). Jagalah tempat kerja anda selalu bersih
Bangku kerja yang bersih dan area yang bersih adalah mutlak diperlukan bila anda
menservis komponen-komponen hidrolik. Untuk itu vacum cleaner tipe untuk industri sangat
diperlukan karena dia akan dapat menghisap kotoran berupa debu, partikel kecil dari logam
dan kotoran lain yang sejenis. Periksa pula alat-alat yang anda gunakan apakah cukup
bersih. Untuk pukul-memukul gunakan hamer dari plastik atau kulit atau kuningan agar
jangan sampai ada tatal logam yang membahayakan yang masuk ke dalam komponen
sistem hidrolik. Gambar 7 berikut menunjukkan bangku kerja dan area kerja yang bersih.

HO 17

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 41


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gb.7 Bangku kerja yang bersih dan rapi

2.3. Pemeliharaan Berkala.


Kegiatan pemeliharaan berkala pada sistem hidrolik ialah kegiatan yang dilakukan pada
waktu-waktu tertentu sesuai yang telah dijadwalkan.
2.3.1. Periode kegiatan
 Mingguan ( Weekly )
o Periksa level oli pada tangki hidrolik dan ditambah bila kurang.
o Periksa filter(saringan), regulator (relief valve) dan pressure gauge apakah
masih bekerja dengan baik. Pemeriksaannya dengan cara dicoba dan
dianalisis. Apabila terdapat gangguan perlu diservis lebih dulu.
o Periksa apakah pada katup-katup terdapat kotoran seperti : debu, gerusan
komponen (chips) dan kotoran lain yang dapat menimbulkan gangguan. Jika
memang ada bersihkanlah.
 Bulanan ( Monthly )
o Periksa kondisi konektor (pengikat), penghubung (konduktor) yang berupa
selang atau pipa, apakah masih baik dan berfungsi.
o Periksa kondisi sambungan dengan perapatnya (seal), apakah ada bocoran-
bocoran atau tidak.

HO 18

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)

o Periksa saluran-saluran pada katup apakah ada kebocoran atau tidak. Bila
terjadi kebocoran betulkan dengan cara menyetelnya.
 Enam bulanan ( Six monthly).
o Pemeriksaan mingguan dan bulanan.
o Periksa seal-seal pada komponen seperti pada silinder, motor hidrolik dan
komponen lain.
o Penyetelan-penyetelan : penyetelan mur / baut pengikat, penyetelan
transmisi seperti belt, kopling dan sebagainya.
o Pemeriksaan bantalan / bearing pada silinder, batang torak, poros motor
hidrolik dan sebagainya.
 Tahunan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 42


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

o Pemeriksaan mingguan, bulanan dan enem bulanan.


o Penggantian oli / cairan hidrolik .
2.3.2. Jenis kegiatan pemeliharaan berkala.
Ada berbagai macam jenis kegiatan pemeliharaan berkala itu, tetapi dalam modul ini
barangkali hanya akan dibahas beberapa hal saja, antara lain :
1). Penambahan oli / cairan hidrolik.
Apabila oli telah berkurang yang ditandai dengan turunnya level oli pada sight glass, maka
harus segera ditambah lagi hingga garis level oli mencapai garis batas yang telah
ditentukan. Bila anda akan menambah oli hidrolik hal-hal berikut harus diperhatikan :
 Pastikan bahwa oli di dalam sistem masih bersih dan memenuhi syarat
 Bersihkan sekitar tutup tangki oli sebelum tutup tangki dibuka.
 Buka tutup tangki dan hati-hati jangan sampai ada kotoran yang masuk sewaktu
tutup terbuka.
 Ambil oli dari gudang dengan wadah yang bersih.
 Gunakan corong yang menggunakan saringan dan yang bersih pula.
 Tuangkan oli melalui corong dan perhatikan level oli dalam tangki melalui sight glass.
 Tutup kembali tangki hidrolik dengan saksama
2). Mengganti oli / cairan hidrolik.
Sebelum mengisikan oli baru ke dalam tangki hidrolik (mengganti oli), oli yang lama
dikeluarkan atau dikuras atau didrain terlebih dulu. Menguras oli semacam ini sangat baik
bagi sistem hidrolik karena dengan menguras ini kotoran dan kontaminan seperti partikel
kelupasan logam, debu, oksida oli dan sebagainya akan keluar. Kemudian tangki hidrolik
dibersihkan dari kotoran atau endapan-endapan yang berisi kontaminan tadi.

HO 19

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)


Bila kotoran atau kontaminan terdapat zat yang lengket seperti lilin maka bersihkanlah
dengan zat pelarut / pembersih yang sesuai hingga dapat menghilangkan zat tersebut.
Setelah pembersihan selesai bilaslah sistem tersebut (flushing the system) dengan
menggunakan oli pembilas (khusus). Setelah oli pembilas dimasukkan, operasikan sistem
tersebut agar oli pembilas dapat masuk ke seluruh penjuru dan seluruh bagian dari sistem.
Lama pembilasan ini tergantung pada besar-kecilnya atau rumit dan tidaknya sistem hidrolik
yang sedang dibilas. Biasanya memerlukan waktu antara 4 – 48 jam. Setelah dirasa cukup
pembilasannya, maka oli pembilas kemudian dikuras kembali hingga bersih. Sekarang
pengisian oli baru boleh dilakukan. Ingat cara pengisian oli baru sama halnya dengan
penembahan oli tadi yaitu harus bersih, teliti, mencapai garis batas oli dan sebagainya
kemudian tutuplah denganrapat-rapat.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 43


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gb.8 Pengisian oli yang bersih

Bentuk-bentuk kontaminan
Setelah selesai pengisian oli jalankanlah mesin agar sistem hidrolik
dapat andamendistribusikan
lihat pada gambarolinya
merata ke seluruh sistem dan jalankan paling sedikit 4 kali putaran
9a. agar udara dapat keluar
semuanya dari dalam sistem. Kemudian periksa lagi level oli pada sight glass, apabila
Kontaminan ini harus difilter
permukaannya turun tambahlah oli hingga mencapai garis batas.
agar tidak merusak atau
3). Memeriksa dan membersihkan saringan (filter) mengganggu beroperasinya
komponen hidrolik. Gb.9b
Filtermenunjukkan
bertugas untuk kontaminanmenyaring
kotoran
yang atau kontaminan
tersaring dan agar bagi
cairan hidrolik bebas
kontaminan yang sangat kecil dari
kontaminasi. Kontaminan
dapat lepas dari saringan balik tersebut
dapat berasal
(return filter)dari luar (terutama
dari udara) dan dari dalam seperti
Gb.9c.kelupasan
partikel menunjukkankomponen,filter yang
menggunakan
oksidasi oli, relief
endapan valve dan
dan
sedang
sebagainya. beroperasi. Bila
saringan dalam keadaan
bersih perbedaan tekanan
Gb.9a Macam-macam kotoran antara di dalam dan di luar
filter tidak terlalu besar. HOTetapi20
bila return filter telah tersumbat
dengan kontaminan,
PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK perbedaan
(lanjutan)
tekanan akan
semakin tinggi dan bila sampai
batas penyetelan relief valve
maka relief valve akan
membuka. Pada saat ini
mestinya operator telah
mengetahui bahwa filter harus
diservis. Lihat Gb.9d, pressure
gauge pada relief valve itu
Return filter akan menunjukkan tingginya
perbedaan tekanan. Bila tidak
segera diservis, oli akan
mengalir ke tangki tanpa filter
yang akibatnya inlet filter juga
akan tersumbat. Bila demikian
pompa tidak lagi memompa oli
Inlet screen dan akhirnya rusk total atau
macet.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 44


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gb.9b Filter dengan relief valve tidak operasi

Return filter
tersumbat

Inlet filter
tersumbat

Gb.9c Filter dengan relief valve beroperasi


HO 21

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)

Bila telah ada tanda-tanda dari relief


valve tadi segeralah hentikan
mesin, tunggu sampai dingin, buka
cap dari filter dan lepas komponen
penyaringnya. Cuci atau bersihkan
dan bilas hingga bersih, keringkan
sampai kering kemudian pasang
kembali. Zat pencuci harus dipilih
yang sesuai dengan komponen
saringan tersebut. Bila filter tidak
mungkin lagi dicuci maka gantilah
dengan yang baru.

Gb.9d. Tanda bahwa filter tersumbat

4). Memeriksa kebocoran (Leaks)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 45


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Apakah yang menyebabkan kebocoran itu ? Sebenarnya ada banyak penyebabnya tetapi
dapat kita golongkan menjadi dua saja yaitu :
 Kebocoran dalam . Kebocoran ini terjadi biasanya pada sluran hisap. Tidak
mengakibatkan kehilangan oli secra nyata tetapi mengurangi efisiensi dari sistem
hidrolik karena akan ada udara yang terhisap dan terperangkap ke dalam oli,
membentuk gelembung-gelembung atau membuih. Juga akan meningkatkan suhu
dari sistem yang berarti pemborosan tenaga. Kebocoran dalam ini sukar dideteksi
oleh karena itu tanda-tandanya perlu kita kenali yaitu makin lambatnya gerakan
aktuator (lamban) dan tenaga terasa berkurang. Bila tanda-tanda itu muncul maka
sistem perlu ditest.
 Kebocoran luar. Kebocoran luar akan mengakibatkan oli / cairan hidrolik berkurang,
mengotori tempat kerja sehingga kelihatan jorog dan yang penting adalah
membahayakan orang yang bekerja kerena licin. Ada pun penyebab kebocoran luar
ini juga bermacam-macam antara lain :
 Setiap sambungan dari rangkaian hidrolik dapat menyebabkan kebocoran bila
ikatannya kurang pas, atau berbeda ukuran dan sebagainya. Oleh karena itu
harus hati-hati dan teliti bila memasang rangkaian (sirkuit).
 Komponen juga dapat bocor, oleh karena itu pada waktu merakit (assembling)
harus teliti dan menggunakan seal atau gaskets yang cocok .
 Karet penutup selang fleksibel dapat juga retak dan bocor, maka harus sering
diperiksa agar tidak terlanjur besar.

HO 22

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)

 Tekanan oli yang berlebihan juga dapat menyebabkan bocor. Oleh karena itu
setel tekanan kerja hidrolik sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan
kapasitas sistem.
Ingat !
Kebocoran oli hidrolik yang bertekanan tinggi sangat berbahaya, misalnya pancaran oli
bertekanan tinggi dapat menyakiti orang atau bila kena percikan api dapat mengakibatkan
kebakaran yang sangat merugikan.

5). Melakukan Penyetelan-penyetelan


Agar kita pastikan bahwa sistem hidrolik bekerja dalam keadaan sempurna, maka di
samping secara rutin diadakan pemeriksaan juga secara berkala harus diadakan
penyetelan-penyetelan. Penyetelan-penyetelan tersebut meliputi bagian-bagian yang
bersambung, bagian-bagian yang bergerak maupun instrumen-instrumen pengontrol.
Penyetelan bagian-bagian yang bersambung seperti pengencangan bau-mur pengikat,
penyetelan penjepit selang (hoses fittings), pengencangan sambungan kabel dan lain-
lainnya.
Penyetelan bagian-bagian yang bergerak seperti silinder hidrolik, motor hidrolik , rantai dan
sebagainya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 46


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Penyetelan instrumen pengontrol seperti penyetelan/kalibrasi pressure gauge, thermometer


dan alat-alat kontrol lainnya.

2.4. Pemeilharaan Prakiraan (Predictive Maintenance)


Yang dimaksud dengan pemeliharaan prakiraan atau predictive maintenance ialah kegiatan
pemeliharaan untuk memperkirakan umur atau pun masa berfungsinya secara efektif dan
efisien suatu komponen atau suatu peralatan.
Ada pun tujuan dari predictive maintenance ini antara lain :
 Dapat mengatur jadwal pemeliharaan berkala. Dengan telah diprediksikannya kapan
suatu komponen atau peralatan disetel kembali atau diservis atau diganti karena
umur pakainya memang sudah habis, maka jadwal pemeliharaan berkala dapat
ditetapkan demikian juga jadwal produksi dapat diatur karena mesin/peralatan
produksi sedang dalam pemelihraan atau berhenti. Dengan demikian program
produksi dapat dialihkan ke mesin yang lain atau setidaknya penerimaan order atau
penetapan waktu penyerahan dapat diatur sedemikian rupa sehingga reputasi
perusahaan tetap terjaga.
 Dapat mempersiapkan komponen pengganti sebelumnya. Dengan telah
disiapkannya komponen pengganti sebelumnya ini berarti pekerjaan replacing atau
pun servicing dapat lebih lancar karena segala keperluan telah tersedia. Waktu
tunggu yang biasanya membosankan tidak terjadi . Dengan demikian jadwal kerja
secara tepat dapat dipenuhi. Hal ini sangat menguntungkan karena proses produksi
akan segera berjalan kembali.

HO 23

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM HIDROLIK (lanjutan)

Dalam hubungannya dengan pemeliharaan sistem hidrolik, hal ini sangat penting
diperhatikan dalam mendukung suatu sistem manufacturing dimana kemungkinan sistem
hidrolik bekerja selama 24 jam non stop. Bila sistem hidrolik berhenti secara tiba-tiba akan
mengakibatkan semua mesin atau peralatan yang menggunakan atau dilayani oleh sistem
hidrolik akan berhenti pula.
Sedangkan jadwal belum diatur atau belum disesuaikan dengan jadwal pemeliharaan,
sehingga banyak karyawan yang menganggur, target produksi terhambat dan masih ada
hal-hal lain lagi yang merugikan.
Menurut pengalaman, dalam suatu sistem hidrolik ada beberapa komponen yang dapat
diperkirakan (diprediksi) umurnya atau masa pakainya, antara lain :
 Sabuk atau belt. Sabuk berfungsi untuk memindahkan tenaga dari penggerak mula
(motor listrik atau motor bakar) ke pompa hidrolik atau pesawat lain. Sabuk ini dibuat
dari bahan-bahan yang fleksibel seperti karet atau bahan sintetis atau plastik yang
diperkuat dengan bahan-bahan serat yang cukup kuat. Umur pakai dapat
diperkirakan sesuai dengan jenis maupun ukuran belt itu sendiri. Belt pada umumnya
dapat dipakai kira-kira 1000 jam kerja atau bila belt tadi dipakai secara non stop
berati dapat dipakai dalam waktu 1 tahun.
 Bantalan atau bearing. Bantalan ini juga dapat diperkirakan umur pakainya .
 Perapat atau perfak atau seal. Perapat seal pada umumnya terbuat dari bahan karet
atau karet sintetis atau kulit atau plastik. Komponen ini juga dapat diperkirakan masa
pakainya atau dapat dilihat pada petunjuk manufakturnya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 47


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

 Pemipaan atau piping. Masalah pemipaan juga harus mendapat prediksi yang cukup
baik, karena pemipaan merupakan penyaluran cairan hidrolik untuk
mendistribusikannya ke seluruh pemakai. Yang perlu diprediksi adalah kapan pipa-
pipa logam dicat kembali untuk melindunginya dari proses korosi atau bila pipa karet
atau plastik, kapan harus diganti. Demikian juga perlu diprediksi kapan harus
diadakan penyetelan-penyetelan ulang agar kedudukan pipa tetap memenuhi
persyaratan
 Saringan oli atau filter. Saringan oli ini tidak hanya diprediksi kapan harus diganti
tetapi juga perlu diprediksi kapan harus diservis atau dibersihkan dan disetel
kembali.
Dengan diperlukannya prakiraan-prakiraan ini berarti seorang teknisi harus tahu dan harus
ada catatan tentang kapan suatu komponen dipasang dan kapan diadakan pemeliharaan.
Dengan demikian adanya catatan-catan pemeliharaan atau maintennce record menjadi
sangat penting untuk dilaksanakan.
Sampai di sini anda telah mempelajari cara-cara pemeliharaan pencegahan. Untuk
selanjutnya kerjakanlalah tugas-tugas berikut, yaitu :
o Tugas 2 : Melaksanakan pra pemeliharaan
o Tugas 3 : Melaksanakan pemeliharaan harian
o Tugas 4 : Melaksanakan pemeliharaan berkala.

HO 24

3. MENEMUKAN KERUSAKAN ( FAULT FINDING)

Apakah yang dimaksud dengan menemukan kerusakan itu ?


Beberapa istilah yang serupa dan maksudnya sama seperti : menemukan kerusakan (fault-
finding)
Ada atau mendiagnose
tahapan pokok yang kerusakan (diagnosing fault) atau mencari gangguan / kerusakan
(fault tracing)untuk
dianjurkan maksudnya
dapatialah mencari bagian-bagian yang rusak atau tidak berfungsi dari
sistem
menemukan hidrolik yang menyebabkan
gangguan sistem itu terganggu atau tidak bekerja.
yaitu
Bila :terjadi adanya tanda-tanda kerusakan atau gangguan pada sistem, maka operator
seharusnya
1) Menguasaisegerasistem.menghentikan mesin dan lapor ke bagian maintenance. Kemudian
bagian maintenace ( Spervisor maintenance ) akan menugaskan teknisinya untuk menindak
2) Mencari
lanjuti laporaninformasi
tersebutdari
dengan memberikan surat perintah perbaikan ( repair order ). Tentu
operator.
saja, pertama-tama teknisi akan mencari dulu gangguan atau kerusakan atau disturbance
yang
3) terjadi yang menyebabkan
Mengoperasikan mesin sistem tidak bekerja.
bila mesin masih dapat
dioperasikan.
4) Menginspeksi atau
memeriksa mesin /
sistem
5) Membuat daftar
kemungkinan
penyebab gangguan.
6) Buat kesimpulan atas
dasar analisis
7) Uji kesimpulan anda
untuk mengambil
keputusan
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 48
Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gb 10. Tahapan menemukan gangguan

HO 25

MENEMUKAN KERUSAKAN (lanjutan)

3.1. Menguasai sistem


Untuk dapat menguasai sistem anda harus
mempelajari :
1) Buku petunjuk pengoperasian, agar
memahami betul cara pengoperasian yang
benar, kemudian praktiklah.
2) Buku petunjuk pemeliharaan (maintenance
manual), agar anda menguasai cara kerja
sistem, aliran fluida, jenis komponen, cara
memelihara dan memperbaiki sistem. Di sini
anda harus dapat membaca diagram sirkuit
Setelah mendapat repair order, maka
hidrolik, step diagram dan grafik urutan
teknisi akan segera melaksanakan tugas
kerja.
dan kemungkinannya pertanyaan akan
3) Pelajari
timbul sebagaikartu mesin
berikut : (maintenance record),
agar tahu sejarah kejadian sistem tersebut Gb 11. Mempelajari sistem
 Apakah mesin / peralatan mendapat
4) Carigangguan
pengalaman praktik. pada waktu
/ kerusakan
bekerja ( dalam keadaan switch-
on )?
 Apakah gangguan semacam ini
pernah / sering terjadi sebelumnya?
 Apakah operator telah memperbaiki
3.2. Mencari informasi
atau telah dari
mengubah operator
posisi switch
(mematikan mesin )?
 Bagaimana mesin / alat itu
dioperasikan dan di mana tempat
pengoperasiannya bila mesin / alat
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 49
tersebut termasuk alat bergerak.
Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gb 12. Informasi dari operator

HO 26

MENEMUKAN KERUSAKAN (lanjutan)


 Operator akan menginformasikan gejala atau tanda-tanda terjadinya gangguan
kepada teknisi maintenance sebagai bahan analisis dalam memecahkan
permasalahan. Informasi-informasi semacam ini barangkali sangat penting bagi
teknisi untuk dapat menemukan kerusakan dan sangat membantu mempercepat
pekerjaan.
Apakah tanda-tanda adanya kerusakan / gangguan itu ? Secara umum gejala atau tanda-
tanda itu adalah sebagai berikut ! :
 Tanda-tanda kerusakan
Tanda-tanda kerusakan yang biasa terjadi pada sistem hidrolik antara lain :
 Sistem berhenti. Artinya dalam keadaan operasi tiba-tiba sistem berhenti tanpa
dikehendaki atau pada waktu akan dioperasikan sistem tidak mau bekerja.
 Getaran yang berlebihan. Bila terjadi getaran yang tidak seperti biasanya selama
operasi atau getaran yang berlebihan berarti ada suatu kelainan. Kelainan itu
disebabkan oleh apa dan di bagian mana, itulah yang harus dicari.
 Terdengar suara asing . Suara asing yang tidak biasa terdengar perlu dicurigai dan
perlu dicermati kemudian segera mengambil keputusan.
 Meningkatnya suhu. Apabila suhu meningkat dengan tajam perlu kiranya segera
memberhentikan mesin kemudian menyelidiki kelaian apa yang terjadi.
 Tercium bau asing. Termasuk apabila timbul bau-bau yang tidak biasanya terjadi,
seperti bau kebakaran misalnya, perlu segera diselidiki dan mesin juga
diberhentikan.
Tanda-tanda seperti tersebut di atas bila muncul dalam keadaan kita mengoperasikan
sistem hidrolik (dalam keadaan bekerja), perlu kiranya operator atau pemakai mesin /
peralatan / fasilitas segera menghentikannya dan lapor kepada bagian maintenance.

3.3. Mengoperasikan mesin

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 50


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Operasikanlah mesin / alat tersebut sesuai


dengan prosedur (warming up, beban ringan
sampai beban penuh bila mungkin. Buktikan
sendiri apa yang telah diinformasikan oleh
operator tadi, perhatikan setiap gerakan, lihat,
dengar, cium dan rasakan apakah tanda-tanda
seperti tersebut di atas muncul dan kalau
muncul di bagian mana. Periksa alat ukur
(pressure gauge misalnya) apakah alat
tersebut menunjukkan kelainan pengukuran
atau bahkan alat itu yang rusak. Bila mesin /
alat sudah tidak dapat dihidupkan lagi, mungkin
ada bagian-bagian yang masih dapat
digerakkan, maka gerakkanlah untuk
mendapatkan suatu informasi tambahan. Gb.13. Mengoperasikan mesin

HO 27

MENEMUKAN KERUSAKAN (lanjutan)


Nah, setelah anda mengoperasikan atau menggerakkan, lanjutkanlah dengan pemeriksaan
visual bagian-bagian yang anda curigai.
Ingat !
Untuk memeriksa dengan membuka sistem hidrolik yang bertekanan, kosongkan dulu oli
yang bertekanan untuk kembali ke tangki hidrolik. Oli yang bertekanan tinggi sangat
berbahaya karen bila menyemprot orang dapat mengakibatkan celaka.

3.4. Menginspeksi atau memeriksa mesin / sistem

Dari hasil pengamatan anda selama


mengoperasikan mesin tadi tentu anda telah
mencurigai bagian-bagian yang memberikan
tanda-tanda gangguan. Periksalah bagian
tersebut dengan cermat, tetapi juga jangan
lupa , coba periksa oli dalam tangki hidrolik,
level permukaannya, keadaannya apakah
berbuih,atau berubah seperti susu (milky),
apakah oli sangat kotor, apakah filter
tersumbat dan sebagainya. Demikian juga
perhatikan baik-baik semua komponen
barang kali ada yang retak atau bocor atau
kendor dan sebagainya.
Gb.14. Menginspeksi mesin
Sambil inspeksi buatlah catatan-catatan.

3.5. Membuat daftar kemungkinan penyebab gangguan.

Dari hasil catatan-catatan sewktu


inspeksi anda dapat membuat daftar
kemungkinan-kemungkinan penyebab
Indonesia Australia
kerusakan. Dan Partnership for Skillssatu
ingat bahwa Development Page 51
Batam Institutional Development Project
kerusakan
427474819.doc sering kali dapat
menyebabakan kerusakan yang lain
lagi.
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gb.15. Mendaftar penyebab gangguan

HO 28

MENEMUKAN KERUSAKAN (lanjutan)

3.6. Mengambil kesimpulan

Dari daftar penyebab kerusakan tadi anda


dapat membuat analisis untuk
menyimpulkan bagian mana yang
mengalami gangguan.

Gb.16. Kesimpulan

3.7. Mengetes kesimpulan

Sekarang untuk tahapan terakhir,


sebelum anda mulai merepair, tes
dulu kesimpulan anda untuk
memastikan kebenaran kesimpulan
anda. Pengetesan dapat secara
langsung membongkar konponen
kemudian diperiksa secara saksama
atau dengan alat tes yang sesuai
dengan masalah yang akan dites.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 52


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gb.17. Mengetes kesimpulan

HO 29

Contoh mengetes kebocoran :

Pengecekan kebocoran pada


katup-katup : (Gb.10a)
Hidupkan sistem hidrolik dan
gerakkan aktuator beberapa cm
ke atas kemudian posisikan
penggerak katup pada posisi
netral dan matikan mesin.
Tahanlah beban (disangga)
kemudian lepas selang balik dan
tutuplah selang tersebut. Setelah
itu posisikan penggerak katup
kebalikan dengan posisi pertama
dan lepaskan penyangga.
Perhatikan apakah pada lubang
katup (port) yang dibuka tadi ada
bocoran ataukah tidak.

Gb.18a. Pengecekan kebocoran


katup-katup

Pengecekan kebocoran pada


silinder : (Gb.10b)
Hidupkan mesin dan gerakkan
piston beberapa cm kemudian
matikan kembali. Lepas selang
pada bagian yang tidak
bertekanan dan tutuplah selang
tersebut. Hidupkan kembali mesin
dan perhatikan lubang (port) yang
telah terbuka, apakah ada
bocoran ataukah tidak. Untuk
ujung sebaliknya sama seperti itu
caranya.

Gb.18b. Pengecekan kebocoran


silinder
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 53
Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Banyak kesalahan atau gangguan atau malfunctions pada suatu mesin atau sistem dapat
ditemukan dengan cepat dengan menggunakan operational checkout procidures yaitu
dengan pendekatan : lihat – dengar – rasa. Tetepi untuk gangguan yang cukup kompleks
dan perlu keakuratan yang lebih tinggi, penggunaan hydraulic annalyzer atau hydraulic
tester sangat dianjurkan
Berikut ini adalah contoh menemukan gangguan dengan pendekatan : lihat – dengar – rasa.

HO 30

Mengetes cushion pada silinder kerja ganda


Hidupkan mesin, kemudian aktifkan silinder penggerak backhoe (misalnya), gerakkan naik-
turun. Perhatikan suara dan kecepatan geraknya ketika mendekati akhir langkah.
Lihat : Kecepatan batang torak ketika mendekati akhir langkah. Apabila cushion masih baik
dan berfungsi maka kecepatan batang torak semakin lambat.
Dengar : Apakah kedengaran suara oli melalui orifice ketika batang torak mendekati akhir
langkah ? Seharusnya kedengaran.
Apabila hasil infestigasi menunjukkan hasil seperti tersebut di atas berati cushion masih
baik. Tetapi apabila lain dari yangtersebut di atas berati cushion ada kelainan atau rusak.

Mengetes pompa hidrolik dengan Hydraulic Tester


Hydraulic tester atau hydraulic annalyzer terdiri atas pressure gauge (tekanan tinggi dan
rendah), flow meter, temperature gauge dan katup beban (pressure load valve).
Dengan hydraulic tester ini dapat ditest :
 Temperatur. Suhu oli hidrolik harus dicek agar pengetesan berikutnya lebih akurat.
 Aliran (flow). Aliran oli harus dicek (dites) apakah ada perubahan penghasilan
pompa.
 Tekanan. Pengetesan tekanan ini untuk mengecek apakah relief valve bekerja
dengan sempurna. Sedangkan bila menggunakan closed center system,
pengecekan tekanan untuk mengidentifikasi bekerjanya pompa utama.
 Kebocoran. Pengetesan kebocoran untuk mengisolasi kebocoran pada setiap
komponen yang bocor.
Pengetesan pompa hidroik merupakan permulaan pengetesan seluruh sistem karena
pompa hidrolik merupakan pembangkit aliran fluida ke seluruh sistem, sehingga sebelum
pompa beres berarti komponen yang lain belum akan dapat dites.
Cara mengetes pompa : (Gb.19)
1). Menginstalasikan hydraulic tester.
 Bebaskan tekanan dalam system, lepas selang (konduktor) antara pompa dan katup.
 Sambungkan saluran tekan ke saluran masuk (inlet) hydraulic tester.
 Sambungkan saluran keluar (outlet) hydraulic tester ke tangki hidrolic.
 Periksa permukaan oli (oil level)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 54


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

 Pastikan bahwa katup beban dalam keadaan terbuka sebelum mesin dihidupkan
atau sebelum proses pengetesan distart.
 Kemudian mulailah pengetesan dengan menghidupkan mesin.
 Secara perlahan tutuplah katup beban pada hydraulic tester untuk memberikan
beban pada pompa. Tapi ingat ! jangalah bebannya melebihi tekanan maksimum.
Lanjutkan pembebanan sampai suhu kerja yang normal tercapai. (Suhu kerja normal
dapat dilihat pada buku spesifikasi mesin).

HO 31

2). Mengoperasikan hydraulic tester

 Catatlah besar aliran pompa


pada waktu tekanan nol
yaitu ketika katup beban
terbuka, misalnya tercatat
31 Gln/min.
 Setelah katup beban ditutup,
amati kenaikan tekanan
dan catatlah besar aliran
setiap kenaikan tekanan
250 psi atau 17 bar
sampai mencapai tekanan
maksimum, misal pada
tekanan 2000 psi besar
aliran 7,0 Gln/min.
 Buka kembali katup beban
hingga tekanan kembali
ke nol.
 Matikan mesin

Gb.19. Pengetesan pompa hidrolik

Catatan hasil pengetesan :

Pemilik : …………………………………… Seri ………………………….


Model : ……………………………………
Tekanan, psi 0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250
Aliran, Gl/mn 31.0 28.0 25.0 22.0 19.0 16.0 13.0 10.0 7.0
Circuit. Direct.Cyl.
test trvl

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 55


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Sebagai pedoman bahwa yang dikatakan pompa tersebut baik ialah apabila jumlah aliran
atau flow rate pada tekanan maksimum dapat mencapai paling tidak 75 % dari flow rate
pada tekanan nol. Bahkan pada pompa tipe radial piston, variable displacement yang
moderen dapat mencapai 90 %. Sehingga bila kita lihat hasil pengetesan yang catatannya
tercantum pada tabel di atas, menunjukkan bahwa pompa tersebut adalah pompa yang
sudah jelek.

HO 32

Mengetes Sistem hidrolik.

Cara menginstal hydraulic tester


seperti terlihat pada Gb.20 di
samping.
Operasi pengetesan adalah sebagai
berikut :
 Buka katup beban (load-valve)
pada tester.
 Hidupkan mesin dan stel
kecepatannya sesuai dengan
rekomendasi pembuatnya.
 Tutuplah katup beban dan
perhatikan kenaikan tekanan
pada sistem. Catat flow rate
setiap kenaika tekanan 250 psi
atau 17 bar.
 Buka katup beban untuk
mencatat aliran maks. pada
tekanan nol.
Gb.20. Pengetesan system hidrolik
 Operasikan katup pengatur arah
dan tahan pada suatu posisi
sesuai dengan keperluan
pengetesan.

Pengetesan harus dilakukan pada suhu cairan hidrolik yang sama. Bila terjadi kenaikan
suhu maka cairan hidrolik perlu dilewatkan ke sistem pendinginan.
Sebagai pedoman diagnose hasil pengetesan, bila aliran pada setiap tekanan sama
sebagaimana pada pengetesan pompa yang baik berarti seluruh komponen sistem adalah
baik. Tetapi bila tekanan telah mulai turun sebelum mencapai beban penuh berarti ada
bagian atau komponen dari sistem yang bocor atau telah rusak. Untuk itu teslah bagian atau
komponen yang dicurigai dengan cara pengetesan seperti yang tersebut di atas.

Sampai disini anda telah menyelesaikan bahasan tentang diagnose gangguan pada
sistem hidrolik, selanjutnya selesaikanlah tugas-tugas pada lembar tugas anda.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 56


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 33

4. PERBAIKAN KOMPONEN HIDROLIK


Pada bagian ini anda akan mempelajari cara-cara memperbaiki setiap komponen hidrolik
yang mengalami kerusakan. Ternyata sebagian besar gangguan pada sistem hidrolik
disebabkan adanya kerusakan pada komponen.
Apakah setiap komponen yang rusak itu mesti rusak semua bagiannya ? Tentu saja tidak.
Mungkin hanya sebagian kecil yang rusak sehingga dapat kita perbaiki, mungkin juga
sebagian besar dari komponen itu rusak sehingga tidak dapat di perbaiki lagi.
Untuk mempelajari cara-cara perbaikan komponen, anda akan mempelajari dari setiap
komponen itu mengenai hal-hal berikut :
 Diskripsi tentang fungsi-fungsi komponen (sudah dipelajari sebelumnya)
 Gambar komponen (dapat dilihat pada modul hidrolik 1 dan hidrolik 2)
 Bentuk kerusakan
 Penyebap terjadinya kerusakan.
 Cara mengatasi kerusakan.
Ingat bahwa : Prosedur perbaikan setiap komponen juga harus sesuai dengan
sistematika perbaikan yang telah dibahas di depan.

4.1. Pompa Berisik (Noisy)


Penyebab Mengatasi / memperbaikinya
1). Udara bocor masuk ke  Pastikan bahwa permukaan oli dalam tangki hidrolik
dalam sistem masih pada garis batas sehingga pipa intake masih di
bawah permukaan oli, jadi tidak menyedot udara.
 Periksa setiap sambungan yang memungkinkan adanya
kebocoran seperti seal poros pompa, sambungan pipa
atau tubing (konektor)
 Cara menemukan kebocoran ialah dengan menuangkan
oli pada bagian yang dicurigai bocor, kemudian bila
berisiknya berhenti berarti anda telah menemukannya.
 Perbaikilah bagian tersebut dengan mengeraskan baut
konektornya atau mengganti seal.(Ingat mengeraskan
baut hanya secukupnya asal bocor telah berhenti)
2). Timbul gelembung udara  Permukaan oli turun atau pipa intake terpasng di atas
dalam saluran masuk permukaan oli.
 Tambah oli atau betulkan pemasangan pipa intake.
3). Terjadi cavitation (rongga  Kemungkian saluran intake tersumbat, ada bagian yang

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 57


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

dalam pipa / saluran sobek (berlubang), saringan tersumbat dan pipanya


hidrolik) bocor, oli terlampau kental dan sebagainya.
 Atasi kemungkinan tersebut dengan membersihkan
bagian yang tersumbat, mengganti yang sobek,
mengganti oli yang terlalu kental dansebagainya.

HO 34

PERBAIKAN KOMPONEN HIDROLIK(lanjutan)


Penyebab Mengatasi / memperbaiki
4). Ada bagian yang rusak  Periksa manufacture’s maintenance instruction.
atau hilang
 Kencangkan semua baut-baut pengikat dimana terdapat
kebocoran.
 Ganti gasket atau packing yang kira-kira aus.
 Bila kekentalan oli kurang cocok, ganti saja.

5). Sudu atau kipas dari  Bagian dari komponen mungkin tertusuk (kemasukan)
pompa ada yang macet tatal logam atau sepotong benda atau terlilit majun. Bila
atau pada katup atau demikian bersihkanlah dan setel kembali.
pada piston
 Bila karena oli yang digunaka terlalu pekat ata benyak
endapan sehingga komponen menjadi seret (keset) atau
susah bergerak, maka bersihkan dengan larutan
pembersih, keringkan baru dipasang lagi.
 Bila karena korosi dan sudah terlalu jelek, sebaiknya
diganti saja dan periksa oli apakah mempunyai daya
tahan terhadap korosi.

6). Filter dan strainer sangat  Bersihkan filter dan strainer dengan pembersih yang
kotor atau terlalu kecil cocok.
 Ganti filter dan strainer bila terlalu kecil.
 Gunakan oli yang dengan kualitas baik yang tidak mudah
memberikan endapan

7). Pompa berputar terla;lu  Periksa buku manual untuk mengetahui berapa putaran
cepat maksimum yang direkomendasikan
 Periksa motor penggerak, puli, dan ukuran roda, barang
kali ada yang mengganti. Untuk itu sesuaikan / betulkan
sesuai dengan yang direkomendasikan.

8). Pompa lepas dari


 Periksa kelurusan (alignment) dari puli pompa dan puli
motornya.
motor. Karen belt dapat lepas disebabkan puli tidak lurus
(misalignment) atau terlalu kendor. Keadaan ini
kemungkinan disebabkan overheating.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 58


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

 Betulkan alignment dengan menyetel kembali kelurusan


puli-puli tersebut.
 Setel juga jarak antara puli agar belt tidak terlalu kendor.

HO 35

PERBAIKAN KOMPONEN HIDROLIK(lanjutan)


4.2. Pompa tidak memompa
Penyebab Mengatasi / memperbaikinya
1). Putaran poros pompa  Bila terjadi demikian segeralah dimatikan.
terbalik
 Periksa penginstalan motor, belt, roda gigi dan
sebaganya. Biasanya kesalahan penginstalasian motor
3 phase sering membuat motor berputar terbalik.
 Betulkan penginstalasian motor dengan memindahkan
pemasangan kabel.
 Bila belt terpasang bersilang juga mengakibatkan
putara terbalik, maka luruskan.
2). Saluran hisap tersumbat  Periksa pipa saluran dari tangki ke pompa.
 Bila ada pipa yang tersumbat, bersihkan
 Bila filter atau strainer tersumbat , bersihkan

3). Permukaan oli turun


(terlalu rendah)  Tambahkan oli sehingga saluran intake terendan oli.

4). Udara masuk ke dalam  Tuangkan oli pada bagian yang anda curigai bocor, bila
saluran hisap (intake) suara beisiknya berhenti berarti dibagian itulah yang
bocor.
 Kencangkan baut-baut pengikatnya atau perapatnya

5). Putaran poros pompa


terlalu rendah  Putaran pompa hidrolik telah ditentukan sejak
perencanaan. Bila putaran terlalu rendah kemungkinan
pompa tidak memompa. Untuk itu periksa berapa
putaran pompa yang direkomendasikan.
 Turunnya putaran kemungkinan terjadi sleep pada belt,
maka betulkan (kencangkan) atau mungkin kena oli,
bersihkan
 Mungkin salah puli yang dipasang (terlalu besar), ganti
dengan puli yang sesuai perbandingannya.

6). Oli terlalu kental  Keluarkan oli yang terlalu kental kemudian ganti
dengan oli yang sesuai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 59


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

7). Kerusakan mekanik seperti  Gantilah bagian yang rusak tersebut dan ingat
lepas kopling, poros patah penggantinya harus sesuai dengan spesifikasi. yang
dan sebagainya diganti.

HO 36

PERBAIKAN KOMPONEN HIDROLIK(lanjutan)


4.3. Bocor di sekeliling pompa

Penyebab Mengatasi / memperbaikinya


1). Perfak (packing) aus  Kencangkan penjepitan perfak atau bila tidak sembuh
berarti packing beanar-benar sudah aus. Maka gantilah
dengan yang baru.
 Bila kebocoran disebabkan oleh pengikisan oli, maka
segera periksa bagian mana yang mengikis perfak dan
perbaikilah.

4.4. Overheating
Penyebab Mengatasi / memperbaikinya
1). Viskositas oli terlalu tinggi  Ganti dengan oli yang kekentalannya sesuai dengan
yang direkomendasikan.
 Bila bekerja pada suhu yang relatif tinggi gunakan oli
dengan indeks viskositas yang tinggi.

2). Kebocoran dalam terlalu


besar  Periksalah ke-ausan dan kehilangan perapatan,
kemudian perbaiki dan setel kembali
 Viskositas oli terlalu kecil (encer ), gantilah dengan oli
yang sesuai.

3). Terlalu sering membuang  Terlalu banyak oli yang dilepas lewat relief valve akan
oli pada relief valve menyebabkan panas juga, maka bila demikian setel
kembali (re-set) relief valve.

4). Penyetelan / perakitan  Bagian-bagian yang kondor, tidak sejajar, misalignment,


bagian-bagian pompa menyebabkan gesekan yang besar dan menimbulkan
yang tidak sempurna panas.
(kurang kencang, kurang
 Periksa dan setel kembali hingga sempurna.
lurus, kurang sejajar).
5). Pendingin oli tersumbat  Bersihkan pendingin oli dengan meniup hingga bersih
atau semprotkan bahan pelarut

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 60


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 37

PERBAIKAN KOMPONEN HIDROLIK(lanjutan)


4.5. Mesin bekerja tak teratur (Erratic action)
Penyebab Mengatasi / memperbaikinya
1). Katup-katup, piston dan  Pertama-tama periksalah bagian yang dicurigai
sebagainya kemungkinan mendapat kelainan mekanik seperti misalignment
bengkok atau seret. pada poros, ke-ausan bearing dan sebagainya.
 Carilah tanda-tanda oli yang kotor, oli mengandung
vernish, endapan dan sebagainya,
 Untuk bagian yang aus perlu diganti, yang bengkok
diluruskan bila mungkin.
 Tapi ingat bahwa pemakaian oli yang salah dapat
mengakibatkan kerusakan mekanik.

2). Mesin sangat lamban pada  Ini biasanya disebabkan oli yang terlalu kental, oleh
waktu start pertama. karena itu warming up mesin beberapa waktu.

4.6. Tekanan dalam sistem rendah


Penyebab Mengatasi / memperbaikinya
1). Relief valve disetel terlalu  Untuk memeriksa penyetelan relief valve, bloklah
rendah saluran buangnya dan periksalah tekanan pada
saluran dengan pressure gauge
 Setel relief untuk tekanan yang dikehendaki.

2). Relief valve terbuka  Bersihkan kotoran atau lumpur (endapan) yang
(terganjal) mengganjal relief valve.
 Katup yang terganjal ini menandakan bahwa oli yang
digunakan kotor, maka bersihkanlah dengan
menyaring lagi oli tersebut

3). Kebocoran pada sistem  Periksalah seluruh sistem. Kebocoran yang besar
pada bagian yang terbuka mudah untuk dideteksi,
tetapi kebocoran juga sering terjadi pada pipa yang
tersembunyi. Untuk mendeteksi kebocoran tadi
caranya, pasang pressure gauge pada saluran tekan
dekat pompa kemudian bloklah sirkuit dengan cepat.
Bila pressure gauge menunjukkan penurunan tekanan
berarti ada kebocoran di antara titik pengecekan
sebelumnya dan titik pressure gauge ini.
 Perbaiki kebocoran dengan mengganti pipa.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 61


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 38

PERBAIKAN KOMPONEN HIDROLIK(lanjutan)


Penyebab Mengatasi / memperbaikinya
4). Rusak, aus atau macet  Untuk memeriksanya, pasang pressure gauge dan
pada komponen pompa bloklah sistem pada seberang (dekat) relief valve. Bila
tekanan tidak meningkat sedangkan relief valve adalah
sehat berarti pompa tidak memompa atau dikatakan
ada kelainan atau kerusakan mekanik dalam pompa.
 Gantilah bagian yang rusak atau aus itu dengan
komponen yang sesuai

6). Salah penyetelan katup  Kesalahan atau keausan pada katup-katup, piston dan
sehingga terjadi hubung silider dapat menyebabkan kelainan ini .
singkat oli ( oil shorted  Gantilah bagian-bagian yang aus tersebut dengan
circuited) yang langsung komponen baru yang sesuai.
kembali ke tangki

Sampai disini anda telah menyelesaikan bahasan tentang perbaikan komponen


hidrolik, selanjutnya selesaikanlah tugas-tugas pada lembar tugas anda.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 62


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 39

5. PERBAIKAN/OVERHOL SISTEM HIDROLIK


Pada bagian ini anda akan mempelajari sistematika mengoverhol sistem hidrolik , sehingga
anda akan mampu nantinya melaksanakan overhol sistem hidrolik di bengkel anda.
Apakah ada perbedaan antara perbaikan dan overhol sistem hidrolik ? Tentu saja ada.
Perbedaannya ialah bahwa overhol itu merupakan perbaikan secara menyeluruh dari
kerusakan mesin / peralatan yang disebabkan oleh keausan atau karena umur pemakaian
sudah mencapai jumlah jam kerja yang ditetapkan. Misal 4000 jam kerja untuk sistem
hidrolik pada alat berat .
Jadi untuk overhol ini tidak harus ada diagnose karena memang sudah diprediksi/diketahui
rusak total.
Sistematika pelaksanaan overhol hampir sama dengan sistematika perbaikan. Untuk itu
pelajarilah uraian berikut :
5.1. Perencanaan Overhol (Overhaul Planning).
Untuk overhol ini perlu adanya perencanaan yang matang agar lancar pelaksanaannya,
tidak boros pembiayaan dan masih menguntungkan. Apa sajakah yang harus direncanakan
sebelum pelaksanaan overhol itu ?
Hal-hal berikut inilah antara lain yang perlu direncanakan :
5.1.1. Perhitungan overhol dan pembiayaan (budgeting), meliputi :
 Perhitungan jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam overhol, misalnya
pekerjaan bongkar-pasang, pengangkatan (dengan alat berat), pekerjaan
pemesinan, pekerjaan elektroplating dan sebagainya. Hal ini perlu diperhitungkan
karena akan menyangkut dengan biaya.
 Perhitungan waktu pengerjaan. Berapa lama mesin / alat akan dioverhol sangat
menentukan proses produksi karena semakin lama mesin / alat tidak beroperasi
semakin banyak kerugian
 Perhitungan tenaga kerja meliputi tenaga ahli sampai tenaga biasa direncanakan
baik tempat kerjanya, lama bekerja dan upah kerjanya.
 Perhitungan biaya meliputi biaya tenaga kerja, biaya alat, biaya bahan maupun
biaya perbaikan komponen atau penggantian komponen. Mengenai perbaikan
atau penggantian komponen perlu dipertimbangkan yang mana lebih murah dan
lebih baik.
5.1.2. Teknisi overhol. Untuk overhol sistem hidrolik ini akan memerlukan beberapa teknisi
dari beberapa jenis keahlian, antara lain :
 Teknisi hidrolik
 Teknisi listrik dan elektronik
 Teknisi mekanik.
4.1.2. Penjadwalan Overhol (Overhaul Time tabling).
 Jadwal pelaksanaan overhol, maksudnya kapan overhol ini dilaksanakan sesuai
dengan program kerja perusahaan.

HO 40

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 63


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

OVERHOL SISTEM HIDROLIK (lanjutan)


 Jadwal pembongkaran (dismatling) dan pemeriksaan komponen.
 Jadwal perbaikan / penggantian komponen.
 Jadwal penyatuan kembali (reasembling ) dan pengujian hasil overhol.
5.2. Isolasi mesin / peralatan yang akan dioverhol
Yang dimaksud denagan isolasi mesin / peralatan yang akan dioverhol ialah memindahkan
atau memisahkan mesin tersebut ke bengkel ovehol agar terpisah dari mesin / peralatan
yang sedang beroperasi. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan overhol tidak terganggu dan
juga tidak mengganggu. Yang perlu diperhatikan dalam isolasi ini antara lain ;
 Prosedur isolasi. Prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan perlu dipatuh
bersama. Misalnya siapa yang harus melakukan, kapan waktunya, alat apa yang
memenuhi syarat yang akan dipergunakan dan sebagainya.
 Prosedur keselamatan kerja. Agar keselamatan dan kesehatan kerja terjamin kita
harus mematuhi prosedur yang berlaku secara umum maupun prosedur yang
ada di perusahaan. Khusus untuk sistem hidrolik misalnya, perlu mengosongkan
oli bertekanan yang masih ada di dalam sistem.
 Memberikan label (tagged) pada sub.assembly yang nantinya akan dipisah-
pisahkan untuk mempermudah pada waktu penyatuan kembali (reassembling).
5.3. Pemeriksaan Komponen
Yang dimaksud dengan pemeriksaan komponen ialah pemeriksaan seperti apa bentuk dan
jenis kerusakan komponen tersebut kemudian dianalisis dan diuji sejauh mana /seberat apa
kerusakan tersebut terjadi .
Langkah-langkah pemeriksaan adalah sebagai berikut:
 Membongkar / memindahkan komponen dari induk mesin / peralatan. Setiap
komponen atau sub.assembly dicabut (dipindahkan) dari induk mesin / peralatan
kemudian dikirim ke bengkel yang sesuai misalnya sub.assembly gear box
dikirim ke bengkel mekanik, sub.assembly kelistrikan dikirim ke bengkel listrik
dan sebagainya. Ingat ! label atau tagged pada setiap sub.assembly jangan
sampai hilang.
 Dismantling atau pembongkaran. Pembongkaran komponen menjadi bagian-
bagian terkecil dari komponen atau bijian, hal ini perlu dicermati dan selalu
memperhatikan gambar susunan pada maintenance manual. Alat pembongkaran
seperti alat pengencang / pengendor, atau alat pemukul, atau alat pemotong
harus benar-benar sesuai atau cocok dengan pekerjaan yang sedang ditangani.
Setelah pembongkaran selesai kemudian proses pembersihan atau pencucian
dari bagian-bagian terkecil agar mudah diidentifikasi dan diperiksa.
 Pemeriksaan atau pengujian komponen. Karena overhol adalah proses
perbaikan menyeluruh dari kerusakan total disebabkan keausan maka untuk
bagian-bagian komponen sistem hidrolik yang diprediksi telah aus seperti seal-
seal, bearing, pasak/pena dan lain-lainnya, pasti sudah harus diganti kerena aus.
Jadi tidak perlu diperiksa lagi. Tetapi bagian-bagian yang lain seperti piston,
piston rod, cylinder barrel, valve tube, valve disc, control plunger dan lain
sebagainya perlu diperiksa / ditest apakah kondisinya masih baik atau sudah

HO 41

OVERHOL SISTEM HIDROLIK (lanjutan)


Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 64
Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

cacat misalnya pengurangan demensi, perubahan bentuk seperti bengkok, tidak


sentris atau bahkan retak atau patah.
 Pemeriksaan dan pengujian harus dilakukan oleh teknisi ahli dan didukung
dengan alat pemeriksa / alat uji yang memadai di bengkel atau lab masing-
masing. Ini semua harus dilaksanakan dengan cermat karena hasilnya akan
digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan selanjutnya.
 Pengabilan keputusan. Dari hasil pemeriksaan dan pengujian kerusakan tadi
anda dapat mengambil keputusan apakah bagian tersebut perlu diganti dengan
yang baru atau cukup diperbaiki saja. Misalnya poros yang bengkok diluruskan,
valve disc yang berkurang ukurannya dapat dilapis lagi (elektro plating) dan
sebagainya. Tentu saja harus diperhitungkan bahwa perbaikan ini dijamin akan
mencapai kualitas yang sama dengan yang baru dengan biaya lebih murah.
5.4. Perbaikan Komponen
 Teknisi Perbaikan. Dalam menetapkan personel untuk melaksanakan perbaikan
ini harus disesuaikan antara kerusakan komponen yang akan diperbaiki dengan
kompetensi teknisi pelaksana perbaikan. Kemungkinan memerlukan teknisi ahli
apabila memerlukan perbaikan yang sangat presisi.
 Tempat Perbaikan. Maksudnya ialah apakah pelaksanaan perbaikan itu di
bengkel sendiri atau harus ke bengkel di luar perusahaan. Karena tidak semua
keahlian dan peralatan untuk perbaikan itu dimiliki oleh suatu perusahaan maka
pada perbaikan komponen tertentu perlu dibawa ke bengkel lain. Misalnya untuk
memperbaiki eksentrisitas dan menguji sentrisitasnya atau untuk perlakuan
panas dan sebagainya.
 Alat perbaikan dan alat testing. Alat-alat perbaikan merupakan faktor penentu
keberhasilan perbaikan. Oleh karena itu perlu kiranya alat-alat perbaikan tersebut
memenuhi persyaratan teknis. Demikian juga alat pengujian (testing tools) harus
memenuhi syarat (terstandar), karena apabila alat ujinya tidak standar maka hasil
perbaikannya pun tidak akan memenuhi standar.
 Pengetesan hasil perbaikan komponen. Setiap hasil perbaikan, sekecil apapun
bagian komponen tersebut, perlu dites sebelum dirakit kembali ke dalam
komponen induknya dengan mempergunakan alat-alat tes yang telah disebutkan
di atas.
5.5. Penyatuan Kembali (Reassembling)
Penyatuan kembali atau reassembling merupakan pekerjaan akhir dari proses perbaikan
atau overhol. Kegiatan reassembling ini sangat tergantung pada pelaksanaan perbaikan
komponen. Oleh karena itu monitoring pelaksanaan perbaikan harus dilaksanakan secara
konsisten agar jadwal perbaikan yang telah ditetapkan dapat terlaksana secara tepat.
Langkah-langkah reassembling dapat anda ikuti sebagai berikut :
 Persiapan. Hal pokok yang harus dilakukan dalam persiapan ini adalah
mengumpulkan komponen-komponen yang telah selesai diperbaik baik yang
diperbaik di dalam bengkel sendiri atau pun yang di bengkel luar.

HO 42

OVERHOL SISTEM HIDROLIK (lanjutan)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 65


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

 Periksalah semua komponen apakah sudah terkumpul semuanya dan cocokan


dengan gambar kerja. Disamping itu tentu saja dipersiapkan pula alat-alat
perakitan dan alat penunjangnya seperti alat angkat, alat keselamatan kerja.
 Jangan lupa persiapkan pula bahan-bahan yang diperlukan seperti oli, grease,
selang, udara kempa, kabel dan lain sebagainya.
 Pelaksanaan perakitan. Biasanya sistem hidrolik merupakan bagian atau
sub.sistem dari suatu mesin / peralatan. Dengan demikian pelaksanaan
overholnya kemungkinan bersamaan dengan sub.sistem yang lain tetapi dapat
juga hanya sub.sistem hidrolik saja yang dioverhol. Komponen yang akan dirakit
kembali ini adalah komponen yang telah selesai diperbaiki dan telah dikumpulkan
dan juga komponen-komponen baru (replacement) seperti : seal, bearing,
selang, pegas, cincin washer dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan perakitan
ini harus selalu dimonitor oleh Supervisor agar tidak terjadi kesalahan. Setelah
selesai perakitan, Supervisor perakitan harus memeriksa kembali hasil kerja
stafnya sebelum menyerahkan mesin / peralatan yang dioverhol ke bagian
quality control dan quality Assurance.
 Pengujian hasil overhol. Untuk pengujian hasil overhol sistem hidrolik yang perlu
dilakukan adalah :
 Uji tampak yaitu diperiksa / diamati tata letak pemasangan komponennya,
kerapian pemasangan selang-selangnya, kebenaran posisi setiap komponen
dan lain lainnya. Apabila secara fisual belum dapat diterima maka bagian
quality control perlu mengembalikan hasil overhol tersebut untuk diperbaiki
lagi.
 Uji fungsi yaitu menguji setiap komponen apakah sudah dapat bekerja sesuai
dengan fungsi masing-masing komponen. Pengujian ini dengan cara
menjalankan / menggerakkan semua bagian yang bergerak tanpa beban
sambil diamati apakah jalannya / gerakannya sudah sesuai dengan yang
diharapkan.
 Uji coba atau running test yaitu pengujian hasil perbaikan / overhol, setelah
melalui pengujian sebelumnya, dengan cara mengoperasikan mesin /
peralatan dengan dibebani mulai dari beban ringan hingga beban penuh
selama waktu yang telah ditetapkan. Apabila dalam pengujian masih terdapat
kelainan-kelainan maka bagian quality control perlu mengembalikan lagi
mesin / peralatan tersebut untuk disetel atau diperbaiki kembali sampai
berhasil dengan baik.
 Setelah semua pengujian selesai dan dinyatakan baik maka bagian quality
assurance mengeluarkan sertifikat tanda uji bahwa mesin / peralatan tersebut
telah layak untuk dioperasikan lagi.

Sampai disini anda telah menyelesaikan bahasan tentang perbaikan/overhol system


hidrolik dan selanjutnya kerjakanlah tugas-tugas dalam lembar tugas anda !

HO 43

6. SERAH TERIMA / PENGGUNAAN KEMBALI

6.1. Prosedur Recommisioning Hydraulic System.


Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 66
Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Yang dimaksud dengan recommisioning ialah penyerahan kembali mesin / peralatan yang
telah selesai dioverhol dari bagian maintenance ke bagian produksi (lini produksi) atau
bagian pemakai mesin / peralatan tersebut atau ke pelanggan yang menggunakan jasa
overhol di bengkel ini untuk digunakan atau dioperasikan lagi.
Dalam penyerahan dan pemakaian kembali mesin / peralatan yang telah selesai dioverhol
ditempuhlah prosedur berikut :
 Kepala bengkel melaporkan hasil perbaikan/overhol kepada pimpinan
perusahaan lengkap dengan data-data hasil perbaikan/overhol dan hasil
pengujiannya.
 Pinpinan perusahaan memastikan kebenaran laporan.
 Bila mesin dipakai di perusahaan sendiri maka pimpinan perusahaan
melimpahkannya kepada pimpinan produksi atau pimpinan pemakai mesin
tersebut.
 Bila mesin adalah kepunyaan pelanggan maka pimpinan perusahaan
memberitahukan kepada pelanggan agar yang bersangkutan mengambilnya.
 Mesin hasil perbaikan/overhol diserah terimakan
 Prosedur penyerahan juga difokuskan pada prosedur adaministrasi. Hal ini
terserah kepada sistem administrasi perusahaan yang bersangkutan .
6.2. Verivikasi hasil perbaikan/overhol
Mesin hasil perbaikan/overhol yang telah diserah terimakan, perlu diverivikasi terlebih dulu
sebelum dioperasikan untuk produksi.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
 Pemasangan kembali (reinstalling) yaitu memasang kembali mesin / peralatan
hasil overhol, yang kemungkinan kembali ke tempat semula atau mungkin pindah
ke tempat lain. Bila kembali ke tempat semula tentu saja sarana penunjangnya
masih lengkap seperti fondasi, kabel listrik dan kelengkapannya, saluran udara
kempa (bagi mesin yang memerlukan) dan lain sebagainya. Tetapi bila pindah
tempat, barang kali sarana-sarana penunjang tadi perlu dibuat lagi instalasinya.
Setelah semuanya lengkap dan terpasang kemudian mesin / peralatan diperiksa
kedatarannya (leveling), dan dikencangkan pengikatannya sekuat mungkin.
Setelah itu baru disambungkan ke sumber tegangan listrik dan sumber udara
kempa.
 Pemeriksaan pra pengoperasian yaitu apakah oli hidrolik maupun oli pelumas
telah diisi sesuai dengan ketentuan, apakah kabel-kabel listrik telah tersambung
dengan baik, saluran udara kempa (bagi yang perlu) apakah sudah tersambung
denga baik, apakah sistem pendinginan sudah siap dan sebagainya.

HO 44

SERAH TERIMA / PENGGUNAAN KEMBALI (Lanjutan)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 67


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

 Verifikasi kebenaran operasi mesin / peralatan yaitu pengoperasian percobaan


kembali oleh operator, apakah mesin / peralatan dapat dioperasikan seperti
semula.
 Pengoperasiannya seperti uji coba (running test) selama waktu yang telah
ditetapkan. Setelah mesin / peralatan hasil perbaikan/overhol selesai diuji coba
pada lini produksi dan hasilnya memuaskan maka surat tanda serah terima
ditanda tangani. Bila masih ada hal-hal yang perlu penyempurnaan maka
bengkel perbaikan/overholseharusnya masih bertanggung jawab untuk
menyempurnakan hasil perbaikan tersebut.

6.3. Updating Administrasi Pemeliharaan


Updating administrasi pemeliharaan yaitu memperbaharui kartu-kartu seperti kartu mesin,
kartu pemakaian, kartu pengoperasin mesin (bila mungkin ada perubahan karena ada yang
dimodifikasi) dan laporan .
Agar proses pemeliharaan selanjutnya berjalan dengan baik, lancar dan berkesinambungan
perlu kiranya ada dukungan administrasi yang memadai .
Macam-macam kegiatan administrasi pemeliharaan antara lain :
 Jadwal Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan preventive perlu dijadwalkan misalnya kegiatan mana yang
dilaksanakan secara harian (daily), mingguan (weekly), bulanan (monthly), enam
bulanan (six monthly) dan tahunan (yearly). Jadwal ini harus dibuat berdasarkan
petunjuk dari buku petunjuk pemeliharaan (maitenace manual). Dengan jadwal
tersebut berarti kita sebagai teknisi atau pun sebagai superviser dapat
mempedomani untuk bekerja.
 Kartu Pemeliharaan ( Maintenance Record )
Kartu pemeliharaan ini perlu dibuat untuk mencatat segala perbaikan yang telah
dilakukan terhadap suatu mesin/peralatan. Kartu ini berupa tabel yang berisi waktu
pelaksanaan (tanggal),jenis perbaikan,spare part dan bahan yang digunakan serta
petugas pelaksana.

HO 45

SERAH TERIMA / PENGGUNAAN KEMBALI (Lanjutan)

Kartu Pemeliharaan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 68


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Tanggal Jenis perbaikan Spareparts Bahan Petugas


Nama/paraf

 Inventarisasi Pemeliharaan
Sistem inventarisasi ini akan membantu menertibkan pelaksanaan pemeliharaan
karena semua yang kita perlukan telah dicatat. Dengan tercatatnya segala sesuatu
kita akan mudah menemukan hal-hal yang kita perlukan.
Hal-hal yang perlu diinventarisasikan antara lain :
o Alat-alat pemeliharaan dan perbaikan termasuk alat pengujian.
o Bahan pemeliharaan dan spare part.
o Buku-buku manual dan katalog
o Mesin atau peralatan itu sendiri.
Disamping itu harus tercatat pula antara lain :
 Komponen-komponen yang dapat diperbaiki untuk dipasang kembali
Untuk dapat menentukan komponen yang diperlukan kita harus dapat membaca
katalog untuk memilih spesifikasi komponen yang tepat.
 Gudang atau tempat komponen bekas dan catatan barang-barang yang akan
dibuang atau barang kali masih dapat dihibahkan kepada orang lain.

Sampai di sini anda telah menyelesaikan bahasan tentang recommissioning hasil


perbaikan/overhol sistem hidrolik .
Selanjutnya kerjakanlah tugas-tugas pada lembar tugas anda

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 69


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas

Tugas 1

Tugas 1 : Membuat Rangkuman untuk Medalami Sistematika Pemeliharaan


Buatlah rangkuman dari materi tentang Sistematika Pemeliharaan yang isinya kurang lebih
menyangkut hal-hal berikut :
a. Istilah-istilah di dalam pemeliharaan .
b. Perbedaan antara pemeliharaan pencegahan dan perbaikan.
c. Macam-macam kegiatan pemeliharaan pencegahan.
d. Macam-macam kegiatan perbaikan.
e. Langkah kerja perbaikan .
Setelah selesai periksakanlah kepada Pelatih anda kemudian mintalah pelatih anda untuk
meyakinkan bahwa anda telah menguasai materi tersebut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 70


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 2

Tugas 2 : Mengidentifikasi hal-hal yang dipersiapkan (Pra Pemeliharaan ).


Coba identifikasi alat / bahan / fasilitas yang telah dipersiapkan untuk memperlancar
pelaksanaan pemeliharaan selanjutnya. Kemudian diskusikan dengan grup anda dan buatlah
daftar dari apa yang telah anda identifikasi tersebut.
Setelah selesai pembuatan daftar tadi periksakanlah kepada pelatih anda.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 71


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 3

Tugas 3 : Praktik Melaksanakan Pemeliharaan Harian .


Laksanakanlah pemeliharaan berikut ini !
 Sebelum mengoperasikan mesin / peralatan hidrolik periksalah terlebih dulu kondisi
mesin / perlatan baik tata letaknya, pengikatan konponen, pemasangan konduktor,
kelengkapan alat dan sebagainya.
 Setel tekanan kerja sistem hidrolik sesuai dengan kebutuhan.
 Amati selama bekerja jangan sampai terjadi beban lebih.
 Jaga selalu kebersihan ruang.
 Setelah selesai bekerja lepaslah komponen-komponen yang perlu dilepas,
bersihkan dan kemudian simpanlah pada tempatnya.
 Bersihkan ruangan sesuai dengan standar kebersihan yang berlaku.
Setelah selesai laporkanlah kepada Pelatih anda kemudian mintalah pelatih anda untuk
meyakinkan bahwa anda telah menguasai materi tersebut.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 72


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 4

Tugas 4 : Praktik Melaksanakan Pemeliharaan Berkala.


Laksanakanlah pemeliharaan berkala berikut ini !
a. Periksa keadaan oli hidrolik memeriksa gelas penduga (sight glass).
b. Periksa regulator dan distributor bekerja dengan baik.
c. Periksa katup-katup yang digunakan, apakah terdapat kotoran, debu atau partikel lain
yang dapat mengganggu .
d. Periksa kondisi konektor dan konduktor, apakah masih layak untuk dipakai dan
menjamin keamanan kerja.
e. Periksa kondisi sambungan dan perapatnya, apakah ada bocoran-bocoran dan bila ada
betulkanlah !
f. Lakukan penyetelan-penyetelan terhadap komponen-komponen seperti, penyetelan
mur-baut pengikat dan lain-lainnya!
g. Buatlah langkah kerja cara penggantian oli hidrolik sebelum melakukan penggantian oli.
Setelah selesai laporkanlah hasil kegiatan anda ini kepada pelatih anda.

Tugas 5

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 73


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 5. : Membuat rangkuman materi tentang cara-cara menemukan gangguan


Buatlah rangkuman secara singkat tentang cara-cara menemukan kesalahan / gangguan yang
isinya mrliputi :
 Tanda-tanda kerusakan / gangguan
 Sistematika menemukan gangguan
 Sebab-sebab terjadinya kerusakan dan cara menemukannya.
Setelah selesai pembuatan rangkuman ini periksakanlah kepada pelatih anda.

Task 6

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 74


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 6. : Diskusi tentang cara menemukan gangguan / kesalahan.


Diskusikanlah dengan teman anda / grup anda hal-hal berikut :
a) Sistem hidrolik tidak dapat bekerja sejak awal (tidak dapat distart). Apa saja
penyebabnya dan bagaimana alternatif menemukan gangguannya.
b) Sistem hidrolik tiba-tiba berhenti . Perkirakan apa saja penyebabnya dan bagaimana
menemukan gangguannya.
c) Sistem hidrolik mendengung (huming). Apa kira-kira penyebabnya dan bagaimana
menemukannya.
d) Sistem hidrolik suhunya menjadi cukup tinggi, tidak seperti biasanya. Apa kira-kira
penyebabnya dan bagaimana menemukannya.
e) Pada sistem hidrolik tercium bau kebakaran. Apa kira-kira penyebabnya dan bagai
mana cara mencarinya.
Setelah selesai tulislah hasil diskusi anda kemudian laporkanlah kepada Pelatih anda dan
mintalah pelatih anda untuk meyakinkan bahwa anda telah menguasai materi tersebut.

Tugas 7

Tugas 7. : Menemukan kerusakan / gangguan pada sistem hidrolik


Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 75
Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Perhatikan sirkuit hidrolik berikut ini, kemudia kerjakan tugas berikut :


 Sebutkan nama-nama komponen yang ada pada sirkuit tersebut
 Jelaskan cara kerja sirkuit
 Rakitlah sirkuit tersebut pada profile plate yang ada.
 Operasikan sirkuit tersebut pada alternatif perubahan jumlah aliran yang ada.
 Coba analisis bila motor hidrolik setelah berjalan kemudian akan dibalik arah
putarannya tetapi tidak mau berbalik arah, apa penyebabnya dan bagaimana
mengatasinya.
 Apa yang kira-kira akan terjadi bila relief valve pada pompa disetel kendor.

Tugas 8

Tugas.8 Menemukan dan mengidentifikasi kerusakan komponen .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 76


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Ambillah komponen-komponen berikut kemudian lakukan pembongkaran (desmantling).


Setelah itu amati dan identifikasi, apakah komponen tersebut ada kerusakan, kalau ada pada
bagian mana dan bila tidak beri alasannya.
Komponen berikut adalah :
 Pompa hidrolik
 Filter
 Pressure gauge
 Katup 4/2 manually
 Katup 4/3 .double solenoide
 Silinder kerja ganda
 Check valve
 Selang
 Regulator
Setelah selesai setiap job laporkanlah kepada Pelatih anda kemudian mintalah pelatih anda
untuk meyakinkan bahwa anda telah menguasai materi tersebut.

Tugas 9

Tugas 9. Mengganti atau memperbaiki kerusakan komponen

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 77


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Lanjutkanlah tugas No. 8 dengan memperbaiki atau mengganti komponen-komponen yang


anda nyatakan rusak. Ambilah masing-masing peserta 1 (satu) buah komponen , kemudian
tuliskan namanya, fungsi komponen tersebut , nama bagian-bagian dan fungsi setiap bagian
tersebut, spesifikasi umum, carakerja dan cara pemeliharaannya. Kemudian pertukarkan
diantara peserta.
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………….
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………
………………………………………………………………….

Tugas 10

Tugas 10 Membuat rangkuman untuk pendalaman materi .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 78


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Buatlah rangkuman tentang overhol sistem hidrolik, yang isinya meliputi :


 Perencanaan overhol
 Perhitungan overhol
 Penjadwalan perbaikan komponen
 Reassembling
 Pengujian hasil overhol
 Recommissioning

Tugas 11

Tugas 11. Pemilihan spesifikasi komponen

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 79


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Pilihlah komponen-komponen pengganti pada proses overhol berdasarkan katalok. Untuk itu
buat dulu spesifikasi komponen berikut :
 Pressure gauge
 Flexible hose
 Double acting cylinder
 Katup 4/3 ,single solenoid spring return
 Piston ring
 Cylinder seal
 Filter
 Reducing valve (regulator)

Tugas 12

Tugas 12 Memperbaharui / memodifikasi perangkat administrasi pemeliharaan .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 80


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Setelah selasai overhol dan mesin / alat akan digunakan kembali (recommissioning),
maka perangkat administrasinya juga perlu diperbaharui atau bahkan mungkin ada
yang dimodifikasi misalnya prosedur pengoperasian berbeda dengan yang dulu karena
adanya modifikasi mesin. Untuk itu coba anda rancang jenis kartu apa yang diperlukan
dan diskusikan untuk pembuatannya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 81


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

Transparansi

OHT 1

SISTEMATIKA PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN
(MAINTENANCE)

PREVENTIVE CORECTIVE EMERGENCY


MAINTENANCE MAINTENANCE MAINTENANCE

PRE- ROUTINE PERIODIC LIGHT MEDIUM OVERHAUL EMER-


MAINTE MAINTE MAINTE- REPAIR REPAIR GENCY
-NANCE -NANCE NANCE REPAIR

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 82


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 2

SISTEMATIKA PERBAIKAN
PK
PP
KM Q.A

D T T
Supervisor
I TA TA
U
A AL AL J
G
I
N
O
S ANALISIS P
FASILITAS E PROSES PENYETELAN E
PERBAIK FASILITAS
RUSAK PERBAIK DAN R
K AN KEMBALI
AN PEMERIKSAAN B
E BAIK
R A
U I
Dismantling K
S
A Bk.dalam A
K Periksa kerusakan N
A
N
Perhit. perbaikan Bk.luar
*Test Standar
*PK
Jadwal perbaikan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 83


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 3

PENYEBAB TERJADINYA
PERMASALAHAN PEMELIHARAAN

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 84


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 4

PEMERIKSAAN SISTEM HIDROLIK


SEBELUM OPERASI

Periksa silinder atau


unit penggerak

Periksa katup-katup
atau unit pengatur

Periksa saluran-
saluran oli

Periksa pompa
hidrolik dan
penggerak mula

Periksa tangki
hidrolik dan cairan
hidrolik (oli)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 85


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 5

Filter dengan relief valve tidak operasi

Return filter

Inlet screen

Filter dengan relief valve beroperasi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 86


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 6

MENEMUKAN KERUSAKAN

TANDA-TANDA KERUSAKAN :
 SISTEM BERHENTI
 GETARAN BERLEBIHAN

 TIMBUL SUARA ASING

 MENINGKATNYA SUHU

 TERCIUM BAU KEBAKARAN

SISTEMATIKA MENEMUKAN KERUSAKAN


 MEMPELAJARI CARA KERJA ALAT

 MEMPELAJARI URUTAN PEMINDAHAN

 MEMPELAJARI GRAFIK URUTAN KERJA

 MEMBACA DIAGRAM SIRKUIT

 MELOKALISASI DAN MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN

SEBAB-SEBAB TERJADINYA KERUSAKAN


 KERUSAKAN ATAU GANGGUAN PADA KOMPONEN

 KESALAHAN SIRKUIT YAITU SALAH DESAIN ATAU SALAH


MENGINSTAL

 PENGIKATAN ATAU PEMASANGAN YANG KURANG


SEMPURNA

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 87


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 7

MENEMUKAN KERUSAKAN(cont)

TUJUH LANGKAH MENEMUKAN GANGGUAN

MENGUASAI SISTEM

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 88


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 8

MENEMUKAN KERUSAKAN(cont)
BERTANYA KEPADA OPERATOR

MENCOBA MENGOPERASIKAN MESIN

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 89


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 9

MENEMUKAN KERUSAKAN(cont)

MENGINSPEKSI MESIN

MEMBUAT DAFTAR PENYEBAB KERUSAKAN

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 90


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 10

MENEMUKAN KERUSAKAN(cont)

MENCAPAI KESIMPULAN

MENGUJI KESIMPULAN

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 91


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 11

MENGETES KEBOCORAN SILINDER KERJA GANDA

MENGETES KEBOCORAN KATUP PENGARAH

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 92


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 12

MENGETES POMPA DENGAN HYDRAULIC TESTER

MENGETES SISTEM HIDROLIK DENGAN HYDRAULIC TESTER

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 93


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 13

4.1. Pompa Berisik (Noisy)

Penyebab Mengatasi / memperbaikinya

1). Udara bocor masuk Pastikan bahwa permukaan oli dalam tangki
ke dalam sistem hidrolik masih pada garis batas sehingga pipa
intake masih di bawah permukaan oli, jadi tidak
menyedot udara.

Periksa setiap sambungan yang memungkinkan


adanya kebocoran seperti seal poros pompa,
sambungan pipa atau tubing (konektor)

Cara menemukan kebocoran ialah dengan


menuangkan oli pada bagian yang dicurigai bocor,
kemudian bila berisiknya berhenti berarti anda telah
menemukannya.

Perbaikilah bagian tersebut dengan mengeraskan


baut konektornya atau mengganti seal.(Ingat
mengeraskan baut hanya secukupnya asal bocor
telah berhenti)
2). Timbul gelembung
udara dalam saluran Permukaan oli turun atau pipa intake terpasng di
masuk atas permukaan oli.

Tambah oli atau betulkan pemasangan pipa intake.

3). Terjadi cavitation Kemungkian saluran intake tersumbat, ada bagian


(rongga dalam pipa / yang sobek (berlubang), saringan tersumbat dan
saluran hidrolik) pipanya bocor, oli terlampau kental dan sebagainya.

Atasi kemungkinan tersebut dengan membersihkan


bagian yang tersumbat, mengganti yang sobek,
mengganti oli yang terlalu kental dansebagainya.

4). Ada bagian yang Periksa manufacture’s maintenance instruction.


rusak atau hilang
Kencangkan semua baut-baut pengikat dimana
terdapat kebocoran.

Ganti gasket atau packing yang kira-kira aus.

Bila kekentalan oli kurang cocok, ganti saja.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 94


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

5). Sudu atau kipas dari Bagian dari komponen mungkin tertusuk
(kemasukan) tatal logam atau sepotong benda atau
pompa ada yang macet terlilit majun. Bila demikian bersihkanlah dan setel
atau pada katup atau kembali.
pada piston
Bila karena oli yang digunaka terlalu pekat ata
benyak endapan sehingga komponen menjadi seret
(keset) atau susah bergerak, maka bersihkan
dengan larutan pembersih, keringkan baru
dipasang lagi.

Bila karena korosi dan sudah terlalu jelek,


sebaiknya diganti saja dan periksa oli apakah
mempunyai daya tahan terhadap korosi.

Bersihkan filter dan strainer dengan pembersih


6). Filter dan strainer
yang cocok.
sangat kotor atau terlalu
kecil Ganti filter dan strainer bila terlalu kecil.

Gunakan oli yang dengan kualitas baik yang tidak


mudah memberikan endapan

Periksa buku manual untuk mengetahui berapa


putaran maksimum yang direkomendasikan
7). Pompa berputar
Periksa motor penggerak, puli, dan ukuran roda,
terla;lu cepat
barang kali ada yang mengganti. Untuk itu
sesuaikan / betulkan sesuai dengan yang
direkomendasikan.

Periksa kelurusan (alignment) dari puli pompa dan


8). Pompa lepas dari puli motor. Karen belt dapat lepas disebabkan puli
motornya. tidak lurus (misalignment) atau terlalu kendor.
Keadaan ini kemungkinan disebabkan overheating.

Betulkan alignment dengan menyetel kembali


kelurusan puli-puli tersebut.

Setel juga jarak antara puli agar belt tidak terlalu


kendor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 95


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 15

4.2. Pompa tidak memompa

Penyebab Mengatasi / memperbaikinya

1). Putaran poros pompa Bila terjadi demikian segeralah dimatikan.


terbalik
Periksa penginstalan motor, belt, roda gigi dan
sebaganya. Biasanya kesalahan penginstalasian motor
3 phase sering membuat motor berputar terbalik.

Betulkan penginstalasian motor dengan memindahkan


pemasangan kabel.

2). Saluran hisap tersumbat Bila belt terpasang bersilang juga mengakibatkan
putara terbalik, maka luruskan.

Periksa pipa saluran dari tangki ke pompa.

Bila ada pipa yang tersumbat, bersihkan

Bila filter atau strainer tersumbat , bersihkan


3). Permukaan oli turun
(terlalu rendah) Tambahkan oli sehingga saluran intake terendan oli.

4). Udara masuk ke dalam Tuangkan oli pada bagian yang anda curigai bocor, bila
saluran hisap (intake) suara beisiknya berhenti berarti dibagian itulah yang
bocor.

Kencangkan baut-baut pengikatnya atau perapatnya


5). Putaran poros pompa
terlalu rendah Putaran pompa hidrolik telah ditentukan sejak
perencanaan. Bila putaran terlalu rendah kemungkinan
pompa tidak memompa. Untuk itu periksa berapa
putaran pompa yang direkomendasikan.

Turunnya putaran kemungkinan terjadi sleep pada belt,


maka betulkan (kencangkan) atau mungkin kena oli,
bersihkan

Mungkin salah puli yang dipasang (terlalu besar), ganti


dengan puli yang sesuai perbandingannya.

6). Oli terlalu kental Keluarkan oli yang terlalu kental kemudian ganti
dengan oli yang sesuai.

Gantilah bagian yang rusak tersebut dan ingat


7). Kerusakan mekanik penggantinya harus sesuai dengan spesifikasi. yang
seperti lepas kopling, poros diganti.
patah dan sebagainya

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 96


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 16

4.3. Bocor di sekeliling pompa

Penyebab Mengatasi / memperbaikinya

1). Perfak (packing) aus Kencangkan penjepitan perfak atau bila tidak
sembuh berarti packing beanar-benar sudah aus.
Maka gantilah dengan yang baru.

Bila kebocoran disebabkan oleh pengikisan oli,


maka segera periksa bagian mana yang mengikis
perfak dan perbaikilah.

4.4. Overheating

Penyebab Mengatasi / memperbaikinya

1). Viskositas oli terlalu Ganti dengan oli yang kekentalannya sesuai
tinggi dengan yang direkomendasikan.

Bila bekerja pada suhu yang relatif tinggi gunakan


oli dengan indeks viskositas yang tinggi.

Periksalah ke-ausan dan kehilangan perapatan,


2). Kebocoran dalam kemudian perbaiki dan setel kembali
terlalu besar
Viskositas oli terlalu kecil (encer ), gantilah
dengan oli yang sesuai.

3). Terlalu sering Terlalu banyak oli yang dilepas lewat relief valve
membuang oli pada relief akan menyebabkan panas juga, maka bila
valve demikian setel kembali (re-set) relief valve.

4). Penyetelan / perakitan Bagian-bagian yang kondor, tidak sejajar,


bagian-bagian pompa misalignment, menyebabkan gesekan yang besar
yang tidak sempurna dan menimbulkan panas.
(kurang kencang, kurang
lurus, kurang sejajar). Periksa dan setel kembali hingga sempurna.

5). Pendingin oli Bersihkan pendingin oli dengan meniup hingga


tersumbat bersih atau semprotkan bahan pelarut

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 97


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 17

4.5. Mesin bekerja tak teratur (Erratic action)


Penyebab Mengatasi / memperbaikinya

1). Katup-katup, piston Pertama-tama periksalah bagian yang


dan sebagainya dicurigai mendapat kelainan mekanik
kemungkinan bengkok seperti misalignment pada poros, ke-
atau seret. ausan bearing dan sebagainya.
Carilah tanda-tanda oli yang kotor, oli
mengandung vernish, endapan dan
sebagainya,
Untuk bagian yang aus perlu diganti, yang
bengkok diluruskan bila mungkin.
Tapi ingat bahwa pemakaian oli yang
salah dapat mengakibatkan kerusakan
mekanik.

Ini biasanya disebabkan oli yang terlalu


2). Mesin sangat
kental, oleh karena itu warming up mesin
lamban pada waktu
beberapa waktu.
start pertama.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 98


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 18

4.6. Tekanan dalam sistem rendah

Penyebab Mengatasi / memperbaikinya

1). Relief valve disetel Untuk memeriksa penyetelan relief valve, bloklah
terlalu rendah saluran buangnya dan periksalah tekanan pada
saluran dengan pressure gauge

Setel relief untuk tekanan yang dikehendaki.


2). Relief valve terbuka Bersihkan kotoran atau lumpur (endapan) yang
(terganjal) mengganjal relief valve.

Katup yang terganjal ini menandakan bahwa oli


yang digunakan kotor, maka bersihkanlah
dengan menyaring lagi oli tersebut
3). Kebocoran pada sistem Periksalah seluruh sistem. Kebocoran yang
besar pada bagian yang terbuka mudah untuk
dideteksi, tetapi kebocoran juga sering terjadi
pada pipa yang tersembunyi. Untuk mendeteksi
kebocoran tadi caranya, pasang pressure gauge
pada saluran tekan dekat pompa kemudian
bloklah sirkuit dengan cepat. Bila pressure
gauge menunjukkan penurunan tekanan berarti
ada kebocoran di antara titik pengecekan
sebelumnya dan titik pressure gauge ini.

Perbaiki kebocoran dengan mengganti pipa.

4). Rusak, aus atau macet Untuk memeriksanya, pasang pressure gauge
pada komponen pompa dan bloklah sistem pada seberang (dekat) relief
valve. Bila tekanan tidak meningkat sedangkan
relief valve adalah sehat berarti pompa tidak
memompa atau dikatakan ada kelainan atau
kerusakan mekanik dalam pompa.

Gantilah bagian yang rusak atau aus itu dengan


komponen yang sesuai

Kesalahan atau keausan pada katup-katup,


6). Salah penyetelan katup piston dan silider dapat menyebabkan kelainan
sehingga terjadi hubung ini .
singkat oli ( oil shorted
circuited) yang langsung Gantilah bagian-bagian yang aus tersebut
kembali ke tangki dengan komponen baru yang sesuai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 99


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

OHT 19

PERBAIKAN / OVERHOL SISTEM


HIDROLIK

PERENCANAAN OVERHOL (OVERHAUL


PLANNING).
 Perhitungan overhol dan pembiayaan (budgeting),
 Teknisi overhol
 Penjadwalan Overhol (Overhaul Time tabling).
ISOLASI MESIN / PERALATAN YANG AKAN
DIOVERHOL
 Prosedur isolasi
 Prosedur keselamatan kerja
 Memberikan label (tagged) pada sub.assembly
PEMERIKSAAN KOMPONEN
 Membongkar / memindahkan komponen

 Dismantling atau pembongkaran

 Pemeriksaan atau pengujian komponen

 Pengabilan keputusan

PERBAIKAN KOMPONEN
 Teknisi Perbaikan.

 Tempat Perbaikan

 Alat perbaikan dan alat testing.

 Pengetesan hasil perbaikan komponen.

OHT 20
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 100
Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

PERBAIKAN / OVERHOL SISTEM


HIDROLIK

PENYATUAN KEMBALI (REASSEMBLING)


 Persiapan

 Pelaksanaan perakitan.

PENGUJIAN HASIL OVERHOL

 Uji tampak

 Uji fungsi

 Uji coba

 Sertifikat tanda uji

RECOMMISIONING HYDRAULIC SYSTEM.

 Prosedur penyerahan

 Pemasangan kembali (reinstalling)

 Verifikasi kebenaran operasi mesin / peralatan

 Updating kartu-kartu maintenance

OHT 21

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 101


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi

Kartu Pemeliharaan
Tanggal Jenis Spareparts Bahan Petugas
perbaikan
Nama/paraf

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 102


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI

Apa yang dimaksud dengan penilaian?


Penilaian adalah proses pengumpulan bukti-bukti hasil ujian/pekerjaan dan pembuatan nilai
atas kemajuan siswa / peserta dalam mencapai kriteria unjuk kerja seperti yang dimaksud
dalam Standard Kompetensi. Bila pada nilai (poin) yang ditetapkan dianggap memadai ,
dinyatakan bahwa kompetensi sudah dicapai . Penilaian lebih untuk mengidentifikasi
pencaapaian prestasi-prestasi siswa / peserta pelatihan dari pada hanya untuk
membandingkan prestasi peserta terhadap peserta lain.

Apakah yang kita maksud dengan kompeten?


Tanyakan pada diri anda sendiri , pertanyaan : “Kemampuan kerja apa yang benar-benar
dibutuhkan oleh karyawan”?
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mengatakan kepada anda tentang apa yang kita
maksud dengan kata “kompeten”. Untuk menjadi kompeten dalam suatu pekerjaan yang
berkaitan dengan ketrampilan berati bahwa orang tersebut harus mampu untuk :
 menampilkan ketrampitan pada level (tingkat) yang dapat diterima
 mengorganisikan tugas-tugas yang dibutuhkan.
 merespon dan bereaksi secara layak bila sesuatu salah
 memenuhi suatu peranan dalam sesuatu rangkaian tugas-tugas pada
pekerjaan
 mentransfer/mengimplementasikan ketrampiian dan pengetahuan pada
situasi baru.
Bila anda meniiai kompetensi ini anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue diatas
untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .

Pengakuan kemampuan yang dimiliki


Prinsip penilaian nasional terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada
tanpa memandang dari mana kompetensi tersebut diperoleh. Penilaian mengakui bahwa
individu-individu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:
 kualifikasi terdahulu
 belajar secara informal.
Pengakuan terhadap Kompetensi yang ada dengan mengumpulkan bukti-bukti kemampuan
untuk dinilai, apakah seorang individu telah memenuhi standar kompetensi, baik memenuhi
standar kompetensi untuk suatu pekerjaan maupun untuk kualifikasi formal.

Kualifikasi penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan
apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini.
Untuk menilai unit ini mungkin anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman
ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai
harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan
metode penilaian yang akan dipakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 103


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ujian yang disarankan


Umum
Unit Kompetensi, seperti hal ini, secara umum mengikuti format berikut:
(a) menampilkan pokok ketrampilan dan pengetahuan untuk setiap elemen
kompetensi/kriteria unjuk kerja, dan
(b) berhubungan dengan sesi praktik atau tugas untuk memperkuat teori atau
mempersiapkan praktik dalam suatu ketrampilan.
Ini penting sekali bahwa peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen kompetensi.
Mereka tidak boleh melanjutkan unit berikutnya sebelum mereka benar-benar menguasai
(kompeten) pada materi yang sedang dilatihkan .
Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan
pokok pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktik atau tugas seharusnya dinilai
secara individu untuk tiap sub kompetensi. Sesi praktik seharusnya diulang sampai tingkat
penguasaan yang disyaratkan dari sub kompetansi dicapai.
Tes pengetahuan pokok biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan ganda,
komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Tes Essay dapat juga digunakan dengan soal-soal
atau pertanyaan yang relevan dengan unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:
 pengetahuan dan ketrampilan pokok dan
 hubungan dengan ketrampilan praktik.
Untuk penilaian unit kompetensi : Menerapkan Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan
Sistem Hidrolik di Industri , cara penilaian berikut ini disarankan untuk digunakan.

Penilaian pokok Keterampilan dan Pengetahuan

Sub.Kompetensi Satu : Melaksanakan pemeliharaan dan pencarian gangguan / kesalahan


pada sistem hidrolik.
Penilaian Satu

Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :


1.1 Selesaikanlah soal-soal yang ada hubungannya dengan sistematika pemeliharaan,
dengan cara mengisi titik-titik berikut :
a. Yang dimaksud dengan pemeliharaan ialah…………………………………………….
b. Tujuan pemeliharaan ialah ………………………………………….………………….…
c. Yang dimaksud dengan prevetive maintenance……………………….……….……….
d. Yang termasuk preventive maintenance adalah : 1) …………………………………….
2)……………………………………… 3). ……………………………..……….
e. Kegiatan yang dilakukan pada pra pemeliharaa antara lain : 1).
……………………….. 2). ……………………………………… 3) …………………….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 104


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

f. Kegiatan yang dilakukan secara rutin (harian) selama sistem hidrolik beroperasi
antara lain :1)…………………….……………………2)
……………………………………………….3)…………………………………………..4)
…………………………….………….…….
g. Kegiatan pemeliharaan berkala untuk sistem hidrolik antara lain :
a. ……………………………………../ ………………………………….
b. ……………………………………./ …………………………………..
c. ……………………………………/……………………………………
d. ……………………………………/……………………………………
h Yang dimaksud dengan predictive maintenance ialah ……………………………….
1.2 a). Ada tujuh langkah dalam menemukan kesalahan atau gangguan ialah :
1) ………………………maksudnya………………………..…….
2) ………………………maksudnya………………………..…….
3) ………………………maksudnya………………………..……
4) ………………………maksudnya………………………..……
5) ………………………maksudnya………………………..……
6) ………………………maksudnya………………………..……
7) ………………………maksudnya………………………..……
b). Menemukan gangguan dengan operational checkout prosedurnya adalah ……..
……………………………………………………………………………………………….
c). Fungsi/kegunaan hydraulic annalyzer ialah………………………………………….
……………………………………………………………………………………..
1.3. Data-data kesalahan dapat diperoleh dari : .
a. ………………………………………….
b. ..……………………………………….
c. ………………………………………
d. ………………………………………..
1.4. Kesalahan didokumentasikan dan dilaporka dengan tujuan……………………………….
…………………………………………………………………………………

Sub.Kompetensi Dua : Memperbaiki / mengganti komponen sistem hidrolik yang rusak.


Penilaian Du a

Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :


2.1 Buatlah spesifikasi dari komponen-komponen berikut :
a. Pompa hidrolik untuk penggunaan yang bervariasi tenaganya..
a. Motor hidrolik yang dapat dibalik..
b. Compound sequence valve ..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 105


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

2.2 Parameter yang harus diperhatikan untuk memilih aktuator antara lain :
a. ……………………………….
b. ……………………………….
c. ……………………………….
2.3 Pilihlah komponen-komponen tersebut pada soal No: 2.1 dari buku katalog (buku
katalog disediakan ) dan tulislah…………………………………………………………
spesifiksinya…………………………………………………………………………………….
:……………………………………………..
2.4. Tuliskan prosedur pemeriksaan kerusakan komponen ………………………………..

Sub.Kompetensi Tiga : Memperbaiki dan / atau mengoverhol sistem hidrolik


Penilaian Tiga

Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :


3.1 Langkah-langkah mengisolasi mesin yang akan dioverhol ialah .:
a. ……………………………………………………………
b. , ………………………………………………………
c. ……………………………………………..
3.2 Dalam perencanaan overhol hal-hal berikut perlu diperhitungkan :
1. …………………………………….
2. …………………………………….
3. …………………………………….
3.3 Prosedur perbaikan atau penggantian komponen adalah sebagai berikut :
a. …………………………..
b. …………………………..
c. ………………………….
3.4 Ada bermacam-macam pengujian hasil perbaikan / overhol yaitu :
a …………………………..
b ……………………………
c …………………………..
d ………………………….

Sub.Kompetensi Empat :Menyerah terimakan penggunaan kembali sistem hidrolik.


Penilaian Empat .

Tes berdasarkan pada sosl-sosl berikut :


4.1 Prosedur penyerahan untuk penggunaan kembali sistem / mesin adalah :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 106


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

a. …………………………………..
b. …………………………………..
c. ……………………………………
4.2 Mesin / sistem yang akan digunakan harus diverivikasi lebih dulu sebagai berikut :
a. …………………………………………………………
b. ………………………………………………………….
c. ……………………………………………………………
4.3 Perangkat administrasi pemeliharaan yang perlu di-update antara lain ::
a. ………………………………………….
b. ……………………………………….. .
c. ………………………………………….
.

Penilaian Praktik
Penilaian Praktek , meliputi tugas : 1 - 12

Setiap pelaksanaan praktek hendaknya dinilai secara individual dan siswa / peserta harus
mengulang seluruh tes atau komponen dari tes tersebut hingga tingkat penguasaan yang
telah ditetapkan dari suatu keterampilan dan pengetahuan,dapat dicapai.
Bila melaksanakan penilaian praktek hal-hal berikut perlu dipertimbangkan :
 Pemilihan komponen-komponen yang akan digunakan harus benar .
 Dalam mempersiapkan peralatan , selang , konektor , adaptor dan sebagainya
harus benar .
 Kemampuan untuk merakit sirkuit secara benar.
 Ketepatan dan ketelitian dalam membaca diagram sirkuit.
 Perakitan instalasi sirkuit secara aman.
 Penyelesaian seluruh tugas.
 Menginterpretasikan hasil kerja dengan benar .
 Apabila bekerja dalam satu tim (kelompok) pastikan bahwa setiap anggota telah
memberikan kontribusi
Pertanyaan-pertanyaan lisan dapat digunakan untuk mentes secara individu dari setiap
anggota kelompok atau untuk penekanan-penekanan terhadap bagian-bagian yang penting

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 107


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ihtisar Penilaian Pokok-pokok Keterampilan dan Pengetahuan.


Gunakan tugas-tugas ini untuk menetapkan apakah Siswa/Peserta pelatihan anda telah menguasai pokok-pokok keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan.

Perlu
Pokok-pokok keterampilan dan
Tugas-tugas untuk penilaian Yah Tidak latihan
pengetahuan
lanjut
01 Melaksanakan pemeliharaan 1.1 Sistematika pemeliharaan dan perbaikan dijelaskan sesuai
dan pencarian gangguan / dengan konsepnya
kesalahan pada sistem
1.2 Pemeliharaan pencegahan sistem hidrolik dilaksanakan
hidrolik.
sesuai prosedur yang sistematis.
1.3 Masalah / indikasi kesalahan dan penyebabnya
diidentifikasikan.
1.4 Data-data gangguan / kesalahan dikumpulkan dari inspeksi
visual, konsultasi operator sistem, dan catatan pemeliharaan
kemudian dilaporkan

02 Memperbaiki/mengganti 2.1 Komponen sistem yang rusak dilokalisasikan dan malfungsi


komponen sistem hidrolik dikonfirmasi dengan inspeksi dan pengujian menggunakan
yang rusak. prinsip, prosedur dan kebutuhan keselamatan kerja pada
sistem tenaga fluida.
2.2 Komponen sistem yang rusak dibongkar dan diperbaiki sesuai
dengan spesifikasi manufaktur / aslinya.
2.3 Komponen pengganti dipilih dari katalog manufaktur mengacu
pada spesifikasi yang dibutuhkan.
2.4 Komponen sistem dipasang kembali dan diuji bagi operasi
yang benar yang dinilai berdasarkan spesifikasi dan
dikorfirmasikan pada prosedur operasi standar.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 108


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Perlu
Pokok-pokok keterampilan dan
Tugas-tugas untuk penilaian Yah Tidak latihan
pengetahuan
lanjut
03. Memperbaiki dan/atau 3.1 Perencanaan perbaikan / overhol disusun sesuai dengan
mengoverhol sistem hidrolik prosedur. .
3.2 Komponen atau sub-assembly dilepas dari sistem, dilabel
(tagged) dan diisolasi kemudian dibongkar, dites dan
diperiksa, apakah perlu penggantian, perbaikan atau overhol.
3.3 Komponen yang rusak diperbaiki / di-overhol, dengan
menggunakan prinsip, teknik, dan prosedur yang benar
3.4 Komponen atau sub-assembly yang telah selesai diperbaiki
dipasang kembali (reassembilng) ke dalam sistem dan diuji
apakah sudah sesuai dengan standar operasi yang benar.

04. Menyerah-terimakan / 4.1 Sistem atau sub assembly diserah terimakan / digunakan
penggunaan kembali sistem kembali sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
hidrolik.
4.2 Dengan menggunakan prinsip tenaga fluida dan teknik
aplikasi sistem operasi yang benar, hasil perbaikan
diverifikasikan.
4.3 Catatan perawatan (maintenance record) diperbaharui dan
laporan perbaikan disusun dan dilengkapi sesuai dengan
keadaan yang baru.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 109


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk:


Menerapkan Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem
Hidrolik di Industri
Nama Calon : Nama Penilai :

Apakah Calon telah memberikan bukti-bukti Catatan-catatan


yang cukup yang menunjukkan bahwa dia
dapat :
Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ke
dalam unit lain yang terkait :
Unit ini mendasari penampilan secara efektif dalam : Penerapan
Sistem Hidrolik Tngkat Lanjut (2).
Mendemonstrasikan Pengetahuan :
Menjelaskan,menggunakan komponen,menyebutkan fungsi dan
konstruksi.
Menjelaskan pengertian simbol ,menyebutkan nama-nama
komponen melalui simbol dan menggambarkan simbol-simbol
komponen serta menggambar/menginterpretasikan diagram
sirkit .
Menampilkan keterampilan teknik / prosedur untuk standar yang
dikehendaki bagi suatu pekerjaan termasuk penggunaan
peralatan yang benar :
Memilih,mempersiapkan dan merakit/menginstal komponen
hidrolik lanjut berdasarkan diagram sirkit yang telah disediakan
Mengoperasikan / menguji jalan apakah cara kerja sirkit telah
sesuai dengan desain.
Pada waktu menginstal dan mengoperasikan sirkit,senantiasa
menerapkan konsep keselamatan dan kesehatan kerja .
Perencanaan dan pengorganisasian kegiatan secara efiktif :
Merencanakan kegiatan praktek sebelum menyambungkan
komponen dan peralatan.
Menyambungkan peralatan dan komponen kemudian
diperiksa ,kalau perlu dengan Pelatih / Guru ,sebelum
menghidupkan (meng ON kan) sumber tenaga.
Membagi-bagi tugas apabila terdapat lebih dari satu orang
dalam kelompok.
Bekerja dan berkomunikasi dengan kawan-kawan :
Menjelaskan/menjernihkan dengan kawan-kawan,hal-hal yang
meragukan atau permasalahan yang mungkin terjadi.
Memohon penjelasan kepada Guru/Pelatih tentang hal-hal yang
belum jelas atau meragukan .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 110


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Reaksi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi


pada kegiatan pekerjaan :
Masalah penempatan peralatan atau komponen dan masalah
lainnya seharusnya dilaksanakan secara logis.
IPenerapan prosedur keamanan,keselamatan dan kesehatan
kerja secara terintegrasi :
Memakai pakaian kerja yang sesuai dengan kegiatan
workshop.
Menggunakan alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.
Mengamati lingkungan dan hal-hal yang terjadi selama
bekerja,misalnya suara atau bau yang asing.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 111


Batam Institutional Development Project
427474819.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Lembar Penilaian

Unit: BSDC - 0304

Menerapkan Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem


Hidrolik di Industri

Nama Perserta Pelatihan: ………………………………………………

Nama Penilai: ………….………………………………………………….

Peserta dinilai: Kompeten 


Kompetensi yang Dicapai 
Umpan blaik untuk Peserta:

Tanda tangan
Peserta sudah deberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan

Tanggal:

Saya sudah deberitahu tentang hasil Tanda tangan Peserta Pelatihan:


penilaian dan alasan mengambil
keputusan tersebut.

Tanggal:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 112


Batam Institutional Development Project
427474819.doc

Anda mungkin juga menyukai