Anda di halaman 1dari 3

KONSELING OBAT

ANTIRETROVIRAL (ARV)

PENGERTIAN

Konseling obat ARV adalah konseling yang diberikan kepada pasien yang telah siap untuk
memulai minum obat ARV dan pasien yang masih tetap meneruskan minum ARV. Sasaran
konseling obat adalah ODHA dan pengawas Minum Obat (PMO) yaitu keluarga pasien, care
giver, teman dekat,dll

TUJUAN

Memberikan pedomaan tentang konseling obat ARV sehingga proses pemberian informasi dan
pemahaman yang benar mengenai obat meliputi nama obat, tujuan pengobatan, jadwal
pengobatan, lama pengobatan, efek samping obat, interaksi obat, cara penyimpanan obat dan
penggunaan obat-obatan lain yang dapat berjalan denngan baik dan lancer

PELAKSANA

Apoteker dan Asisten apoteker (AA)

PROSEDUR

A. Konseling untuk ODHA yang baru akan memulai minum obat ARV:
Tahapan-tahapanya sebagai berikut:
1) Perkenalan : Tujuan perkenalan adalah memberikan keyakinan pada konseling bahwa
konseling berkomunikasi dengan orang yang tepat.
a) Sapa konseling dengan ramah dan senyum, perkenalkan nama anda, profesi anda
kedudukan anda dalam penanganan obat ARV
b) Tanyakan identitas konseli, mulai nama, umur, BB, alamat, nomor telepon, status
perkawinan,(sudah menikah apa belum), kesuburan (sedang hamil atau ada program
hamil) jenis obat yang sedang diminum, nama pendamping minum obat, hubungan
dengan kilen alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi, catat dalam kartu
konseling.
2) Menggali pengetahuan konseli tentang HIV AIDS tujuanya untuk mempermudah pemberian
informasi kepada klien
a) Apa dokter atau perawat sudah membertahukan tentang penyakit yang diderita, cara
penularanya dan cara pengobatanya ? Bila belum jelaskan dan bila sudah lanjutkan pada
pertanyaan berikutnya
b) Apakah dokter atau perawat sudah menjelaskan mengenai obat ARV? Bila sudah tahu
lanjutkan pada pertanyaan, bila tahu namun kurang jelas, sempurnakan jawaban
tersebut
3) Memberi penjelasan tentang obatdengan tujuan agar klien benar-benar memahami akan
segala sesuatunya tentang obat ARV
a) Jelaskan tujuan pengobatan ARV, tekankan pada kalimat “bahwa obat ARV ini bukan
untuk menyembuhkan penyakit tetapi hanya menekan perkembangbiakan virus”.
b) Jelaskan bahwa obat Arv ini harus diminum seumur hidup
c) Jelaskan waktu dan cara meminum obat sesuai dengan resep yang diberikan dokter.
Jelaskan pula waktu dan cara minum obat lain selain minum obat ARV
d) Berikan tekhnik supaya pasien selalu minum obat dengan tepet waktu
e) Jelaskan apa yang harus dilakukan seandainya klien lupa minum obat
f) Jelaskan apa yang terjadi seandainya klien sering lupa minum obat
g) Jelaskan efek samping masing-masing obat dan bagaimana cara menanggulanginya
h) Jelaskan cara menyimpan obat yang benar
i) Beri peringatatan pada konseli, bahwa obat ARV ini mahal, dan sekarang obat ini
disubsidi oleh pemerintah
j) Beritahukan bagaimana cara memperoleh obat selanjutnya
4) Verifikasi akhir : tujuannya untuk mengecek pemahaman konseli pada ARV yaitu dengan
menanyakan apakah ada sesuatu yang ingin ditanyakan? Jika ada dengarkan dan ber
jawaban, jika tidak dilanjutkan
5) Beri pengetahuan tentang makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi dan apa saja yang
harus dihindari
6) Akhiri pembicaraan dengan memberikan obat dan meminta konseli untuk menandatangani
lembar pemberian obat dan ingatkan kapan konseli harus kembali mengambil obat
7) Lakukan pencatatan dibuku catatan konseling harian dan dikartu konseling perpasien

B. Konseling untuk ODHA yang sudah minumARV

Tahapan-tahapanya sebagai berikut:

1) Menyapa konseli dengan ramah dan senyum, mempersilahkan duduk dengan meminta kartu
register nasional beserta resep yang diberikan dokter
2) Membuka fle klien, dengan mencocockan nama dan nomer register nasional
3) Membuka pertanyaan pada konseli, catat pada kartu konseling
Jika rejimen obat tetap, tanyakan
 Apa ada keluhan-keluhan yang dialami selama minum obat
 Berapa jumlah obat yang masih tersisa
 Apakah selama ini obat diminum secara teratur, tepat waktu, jika tidak berapa
kali lupa dan berapa kali tidak tepat waktu
 Apakah masih minumobat yang lain, selain obat ARV
Jika rejimen obat berbeda dengan sebelumnya, tanyakan
 Apa yang telah terjadi selama minum obat ini?
 Apa saudara tahu kenapa obat ini diganti
 Tanyakan data-data yang menunjang pengganti rejimen obat, misalnya: alergi,
nilai SGOT, SGPT, HB, kondisi kesuburan (program hamil atau sedang hamil)
 Apakah dokter sudah menjelaskan bagaimana cara minum obatnya
 Apakah dokter sudah menjelaskan kemungkinan efek samping yang akan
terjadi?
4) Memberi penjelasan
a) Jika rejimen obat tetap, ingatkan kembali tentang perlunya minumn obat sacara teratut dan
tepat waktu , ingatkan waktu dan cara minum obat lain selain ARV, ingatkan tentang
makanan –makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari, dan ingatkan juga kapan
konseli harus kembali control
b) Jika rejimen obat diganti
Beritahu kapan cara dan waktu minum obat yang benar
Jelaskan tentang kemungkinan efek samping yang akan terjadi dan bagaimana cara
menanggulanginya
Jelaskan tentang manfaat obat lain yang diberikan dokter dan bagaimana cara meminumnya
Ingatkan kembali tentang konsumsi makanan dan minuman yang harus dihindari
5) Memberi kesempatan konseli untuk bertanya, dengan menanyakan apakah ada sesuatu yang
ingin ditanyakan? Jika ada dengarkan dan ber jawaban, jika tidak lanjutkan
6) Akhiri pembicaraan dengan memberikan obat dan meminta konseli untuk menandatangani
lembar pemberian obat dan ingatkan kapan konseli harus kembali mengambil obat
7) Lakukan pencatatn dibuku catatan harian konseling dan dikartu konseling per pasien

UNIT TERKAIT

Instalasi Farmasi dan UPIPI

DOKUMENTASI

 Mencatat setiap selesai kegiatan konseling ARV dibuku catatan harian konseling dan
kartu konseling/kartu ARV
 Membuat laporan bulanan/tribulan dan laporan tahunan kegiatan konseling obat

REFRENSI

 Pedoman layanan kefarmasian untuk orang dengan HIV & AIDS(ODHA)


 Direktorat Bina Farmasi komunitas dan klinik
 Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dekes RI, 2006

Anda mungkin juga menyukai