TUJUAN SESI
Umum: Dapat memahami dan mampu melaksanakan pelayanan informasi dan konseling untuk ODHA dan atau keluarga. Khusus: Mamahami pengertian PIO Memahami pengertian Konseling Memahami tahapan konseling ARV
LOGO
DEFINISI
PIO adalah kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, komprehensif, terkini oleh apoteker kepada pasien, masyarakat maupun pihak yang memerlukan di RS
TUJUAN PIO
1. Menunjang ketersediaan informasi dlm rangka penggunaan obat yang rasional dan berorientasi kepada pasien 2. Menyediakan dan memberikan informasi obat kepada pasien, tenaga kesehatan dan fihak lain 3. Menyediakan informasi untuk kebijakankebijakan yang berhubungan dengan obat, terutama bagi Sub Komite Farmasi Terapi
SASARAN PIO
1. Tenaga kesehatan : dokter, dokter gigi, apoteker, perawat, bidan, asisten apoteker,dll. 2. Pihak lain : manajemen, tim/kepanitiaan klinik, dll. 3. Pasien dan atau keluarga pasien
KONSELING Lokasi harus dapat dengan mudah dijumpai & dekat dengan outlet apotek Perlu tatap muka Orientasi kepada pasien/keluarga Literatur yg dibutuhkan relatif standar Bertanya secara lisan
LOGO MASALAH
Kategori permintaan informasi : 1. Aspek Farmasetik 2. Farmakokinetik 3. Dosis Regimen 4. Efektivitas 5. Efek Samping Obat (ESO) 6. Interaksi Obat 7. Keracunan 8. Lain-lain
JAWABAN PERTANYAAN
Formulasi jawaban dan saran/rekomendasi diisi di form pertanyaan Catat sumber referensi yang digunakan Diumpanbalikkan/dikomunikasikan ke penanya secara lisan atau tertulis Didokumentasikan
LOGO
ISI FORMULIR FORMULIR ISI KLASIFIKASI KLASIFIKASI PENANYA PENANYA PERTANYAAN PERTANYAAN INFORMASI INFORMASI LATAR LATAR BELAKANG BELAKANG KUMPUL DATA & evaluasi KUMPUL DATA & evaluasi data data DOKUMENTASI Formulir Formulir jawaban jawaban komunikasi komunikasi
UMPAN BALIK
LOGO
KONSELING OBAT
Suatu proses yang memberikan kesempatan kepada pasein untuk mengeksplorasikan diri yang dapat mengarah pada peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang penggunaan obat yang benar
TUJUAN KONSELING
Membina hubungan / komunikasi farmasis dengan pasien
1 2
Bagi Farmasis : Legalitas Profesionalitas Kepuasan kerja & mengurangi stres Ekonomi ( jasa konsultasi)
LOGO
ADHERENCE
Kepatuhan berobat
Tepat dosis Tepat waktu Tepat cara minum
1. KARAKTERISTIK PENYAKIT
Lamanya infeksi diobati Keparahan dan stadium penyakit (pasien merasa tak perlu minum obat karena kondisi membaik)
2. KARAKTERISTIK TERAPI
Kesulitan fisik (menelan tablet) Efek samping (mual, konstipasi, hilang nafsu makan /cita rasa) Pantangan kegiatan rutin dan makanan Durasi terapi
2. KARAKTERISTIK TERAPI
Kompleksitas jadual dosis (makin tinggi dosis per-hari, kepatuhan makin menurun)
Kompleksitas rejimen (jumlah dan macam tablet yang berbeda) Gejala hilang, sehingga pasien merasa tak perlu terus minum obat
3. KARAKTERISTIK PASIEN
Kepribadian/ perilaku
Motivasi Psikologik
LOGO
PENDAHULUAN
Konseling obat yang diberikan kepada pasien yang telah siap untuk memulai minum obat ARV & pasien yang masih meneruskan minum obat ARV ODHA dan Pengawas Minum Obat (PMO) yaitu keluarga pasien, care giver, teman dekat, dll
KONSELING ARV
SASARAN
LOGO
PraPengobatan ARV
Pengobatan ARV
1. Assess
Menilai : a. Tujuan kunjungan pasien b. Pemahaman pasien tentang obat ARV c. Minat dan motivasi pasien untuk menerima obat ARV
Menilai pemahaman tentang obat ARV ? Apa yg anda ketahui tentang HIV&AIDS dan obat ARV ? Apa keuntungan dari obat ARV ? Apakah obat ARV dapat menyembuhkan HIV ? Berapa lama anda harus minum obat ARV ? Apa dampak obat ARV pada sistem pertahanan tubuh ? Mengapa anda harus teratur berkunjung ke klinik VCT, bila dapat obat ARV ?
Menilai pemahaman tentang obat ARV ? Apa yang anda ketahui tentang efek samping obat ARV? Mengapa penting sekali untuk tidak lupa minum ARV? Apa yang akan terjadi bila anda minum obat ARV dengan benar? Mengapa obat ARV sering tidak baik untuk diminum bersamaan dengan obat lain, tanpa konsultasi?
2. Advice
Memberikan informasi yang lengkap tentang pengobatan ARV:
Manfaat Rejimen terapi ESO dan interaksi Bila lupa minum obat
3. Agree
Memastikan ulang kesediaan / kemantapan pasien untuk memulai ART
4. Assist
Explore apa yang kira-kira bisa kita bantu ketika pasien mendapatkan pengobatan ARV
1. Pasokan obat secara teratur dan berkesinambungan dana..? 2. Menginformasikan ESO
5. Arrange
Mengatur jadwal minum obat
1. Pasien baru Siap memulai minum obat ARV 2. Pasien lama Sudah minum obat ARV
5P
5. Penutup / follow up
1. PERKENALAN
Tujuan : Memberikan keyakinan pada konseli bahwa telah berkomunikasi dengan orang yang tepat Sapa pasien dengan ramah Perkenalkan diri & profesi anda Jelaskan tujuan konseling Informasikan lama waktu yang dibutuhkan untuk memberikan konsultasi obat
2. PENILAIAN AWAL
Menggali pengetahuan tentang HIV & AIDS dan pengobatan ARV Tujuan: untuk mempermudah pemberian informasi kepada konseli Tahu penyakitnya? Tahu cara penularannya? Tahu tentang pengobatan ARV dan cara penggunaanya?
3. PENJELASAN
Memberi penjelasan tentang obat ARV Tujuan : Agar benar benar memahami segala sesuatunya tentang obat ARV
3. PENJELASAN
Jelaskan tujuan pengobatan ARV Jelaskan obat ARV harus diminum seumur hidup Jelaskan waktu dan cara minum obat sesuai dengan resep yang diberikan dokter Berikan teknik supaya pasien selalu minum obat dengan tepat waktu Jelaskan apa yang harus dilakukan seandainya lupa minum obat
3. PENJELASAN
Jelaskan apa yang terjadi seandainya pasien sering lupa minum obat Jelaskan efek samping obat ARV Jelaskan cara menyimpan obat yang benar Berikan peringatan, bahwa obat ARV ini mahal, dan sekarang obat ini disubsidi oleh pemerintah ( Sampai kapan?) Beritahukan bagaimana cara memperoleh obat ini selanjutnya
Toksisitas ARV
Jam 7 pagi
Jam 7 malam
Jam 7 pagi
4. PENILAIAN AKHIR
Tujuan : Mengetahui pemahaman konseli tentang pengobatan ARV yang telah dijelaskan Menanyakan lagi apa yang telah kita jelaskan Memberi kesempatan pasien untuk bertanya
5. PENUTUP / follow up
Akhiri pembicaraan dengan memberikan obat Meminta pasien untuk menandatangani register pemberian obat Ingatkan kapan harus kembali mengambil obat Lakukan pencatatan di buku catatan konseling dan di kartu obat ARV per-pasien
5P
5. Penutup / follow up
1. PERKENALAN
Menyapa dengan ramah, mempersilahkan duduk dengan meminta kartu register nasional beserta resep yang diberikan dokter Membuka file/ kartu obat ARV pasien, mencocokkan nama dan nomor register nasional
2. PENILAIAN AWAL
Membuka pertanyaan dan catat pada kartu konseling Jika rejimen obat tetap, tanyakan : Apa ada keluhan keluhan yang dialami selama minum obat? Berapa jumlah obat yang masih tersisa ? Apakah selama ini obat diminum teratur dan tepat waktu, jika tidak berapa kali lupa dan berapa kali tidak tepat waktu ? Apakah masih minum obat lain, selain obat ARV ?
Jika rejimen obat berbeda dengan sebelumnya, tanyakan : Apa yang telah terjadi selama minum obat ini ? Apa saudara tahu kenapa obat ini diganti ? Tanyakan data data yang menunjang pengganti rejimen obat (misalnya alergi, nilai SGOT, SGPT; Hb; kondisi kesuburan/program hamil atau sedang hamil) Apakah dokter sudah menjelaskan bagaimana cara minum obat ? Apakah dokter sudah menjelaskan kemungkinan efek samping yang akan terjadi ?
3. PENJELASAN
Jika rejimen obat tetap, ingatkan kembali:
minum obat secara teratur tepat waktu, waktu dan cara minum obat lain selain obat ARV makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari kapan harus kembali kontrol
4. PENILAIAN AKHIR
Memberi kesempatan untuk bertanya,
Apakah ada sesuatu yang ingin ditanyakan ? Jika ada dengarkan dan beri jawaban, jika tidak, lanjutkan
5. PENUTUP / follow up
Akhiri pembicaraan
memberikan obat dan meminta untuk menandatangani lembar pemberian obat ingatkan kapan harus kembali mengambil obat
Lakukan pencatatan di buku catatan harian konseling dan di kartu konseling per-pasien.
RINGKASAN
Pengertian konseling obat Pengertian adherence Faktor-yang mempengaruhi adherence Tahapan konseling ARV
Lamivudine (3TC)
Stavudine (d4T) Nevirapine (NVP)
Evafirenz (EVP)
10-15 kg: 200 mg setiap 24 jam 20-25 kg: 250 mg setiap 24 jam 25-30 kg: 300 mg setiap 24 jam
7-15 kg: 12 mg/kg + 3 mg/kg setiap 12 jam 15-40 kg: 10 mg/kg + 5 mg/kg setiap 12 jam
Zidovudine (AZT)
Pemberian sebelum/sesudah makan (boleh dengan/tanpa makanan,tp disarankan dng makanan rendah lemak) Pemberian sebelum/sesudah makan
Pemberian sebelum/sesudah makan
Makanan dpt menurunkan kecepatan absorpsi, tp tdk berpengaruh pd biovailabilitas (AUC) Idem
Idem
Lamivudine (3TC)
Stavudine (d4T)
Nevirapine (NVP)
Evafirenz (EVP)
Idem
Dpt meningkatkan absorbsi shg dpt meningkatkan toksisitas, mengurangi ESO pada CNS
Lopinavir/Ritonavir (LPV/r)
Ruam kulit berat krn NVP (yg tdk mengancam jiwa,tanpa fistula & tdk mengenai mukosa)
Ruam kulit berat yg mengancam jiwa krn NVP (SJS)
Fluconazole
Ketoconazole
Metadone Alprazolam,Triazolam, Clonazolam,Midazolam ,Zolpidem Rifampicin
Kontrasepsi Oral
LOGO
Soal kelompok 1:
1. Pasien merasa malu jika terlihat orang lain mengkonsumsi obat ARV. Apa saran konselor mengatasi masalah ini? 2. Pasien ini juga mendapat obat ARV, Duviral 1 tablet setiap 12 jam dan Neviral 1 tablet setiap 12 jam. Pasien ini juga menerima obat IO Fluconazole 150 mg setiap 24 jam dan profilaksis Kotrimoksasol Forte 1 tablet setiap 24 jam. Bagaimana cara mengatur jadwal minum obat pasien tersebut?
Soal kelompok 2:
1. Konselor tidak berhadapan langsung dengan pasien, melainkan dengan utusan penderita (pembantu atau supirnya). Bagaimana konselor memberi konseling kepatuhan? 2. Pasien ini juga mendapat obat ARV, Duviral 1 tablet setiap 12 jam dan Efavirenz 1 tablet setiap 24 jam. Pasien ini juga menerima obat TB (fix dose) 1 tablet setiap 24 jam dan profilaksis Kotrimoksasol Forte 1 tablet setiap 24 jam. Bagaimana cara mengatur jadwal minum obat pasien tersebut?
Soal kelompok 3:
1. Konselor berhadapan dengan pasien yang sulit
berkomunikasi karena pengaruh obat. Bagaimana konselor mengatasi masalah tersebut? 2. Pasien ini juga mendapat obat ARV, Duviral 1 tablet setiap 12 jam dan Neviral 1 tablet setiap 12 jam. Pasien ini juga menerima obat toxoplasmosis, Klindamicin 600 mg setiap 6 jam, Pirimetamin 25 mg tiap 8 jam dan Asam folat 1 mg tiap 24 jam. Pasien juga mendapat profilaksis Kotrimoksasol Forte 1 tablet setiap 24 jam. Bagaimana cara mengatur jadwal minum obat pasien tersebut?
Soal kelompok 4:
1. Pasien anak yang kesulitan diwawancarai menyangkut ESO obat ARV. Apa tindakan konselor mengatasi masalah ini? 2. Pasien ini juga mendapat obat ARV, Triple FDC. Pasien ini juga menerima obat Dextrometorphan 1cth tiap 8 jam karena ada keluhan batuk. Pasien juga mendapat profilaksis Kotrimoksasol 300 mg setiap 24 jam. Bagaimana cara meracik obat untuk 7 hari dan mengatur jadwal minum obat pasien tersebut?
LOGO