Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 2 Kemranjen


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IX / 1
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit

STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

KOMPETENSI DASAR
1.2 Mendiskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem
reproduksi manusia.

INDIKATOR
1. Menyebutkan macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia.
2. Mendeskripsikan fungsi sistem reproduksi.
3. Menulis artikel tentang cara penularan dan pencegahan penyakit yang berhubungan
dengan sistem reproduksi.
4. Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi.

 Karakter siswa yang diharapkan : disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggung
jawab, ketelitian

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
PERTEMUAN 1
1. Mendeskripsikan organ penyusun sistem reproduksi manusia.
2. Menjelaskan fungsi sistem reproduksi pada manusia
PERTEMUAN 2
3. Menjelaskan proses fertilisasi sampai dengan proses kelahiran
4. Menjelaskan proses menstruasi
5. Mendeskripsikan penyakit/kelainan pada sistem reproduksi pada manusia.

Materi Ajar
A. Organ Penyusun
1. Pria
Organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada pria terdiri atas:
a. Testis (buah zakar)
Jumlah 1 pasang, terdapat dalam
kantong pelindung yang disebut
skrotum dan terletak di luar dan di
bawah rongga pelvis. Testis berfungsi
menghasilkan hormon testosteron
dan sel kelamin jantan
(spermatozoa). Hormon testosteron
berfungsi untuk menimbulkan tanda-
tanda kelamin sekunder pada pria, di
antaranya: tumbuhnya kumis, suara
membesar, dada tumbuh bidang dan
lain-lain.
b. Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada pria terdiri atas:
1) Epididimis, merupakan tempat pendewasaan (pematangan) dan penyimpanan
sperma. Epididimis berupa saluran yang berkelok-kelok yang terdapat di dalam
skrotum.
2) Vas deferens (saluran sperma), merupakan kelanjutan dari saluran epididimis,
berfungsi menyalurkan sperma ke uretra.
3) Uretra, kelanjutan dari vas deferens, berfungsi untuk menyalurkan sperma keluar dan
merupakan saluran urine dari kandung kemih menuju ke luar.
c. Penis
Merupakan alat kelamin luar, berfungsi untuk alat kopulasi, yaitu untuk memasukkan
sperma ke dalam saluran reproduksi pada wanita.
2. Wanita
Organ yang menyusun sistem reproduksi pada wanita terdiri atas:
a. Ovarium (indung telur)
Jumlahnya 1 pasang, terletak di
dalam rongga perut, berfungsi untuk
pembentukan sel telur dan
menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron. Pembentukan sel telur
terjadi melalui pembentukan folikel.
Hormon estrogen berfungsi untuk
menimbulkan tanda-tanda kelamin
sekunder pada wanita, di antaranya:
payudara membesar, suara semakin
tinggi, kulit semakin halus, panggul
membesar dan lain-lain.
b. Saluran reproduksi, terdiri atas:
1) 1 pasang corong infundibulum, berfungsi untuk menangkap sel telur dari ovarium.
2) 1 pasang tuba falopii atau oviduk, merupakan saluran telur, berfungsi sebagai tempat
terjadinya fertilisasi (pembuahan).
3) Uterus (rahim), berfungsi sebagai tempat perkembangan dan pertumbuhan janin.
4) Vagina, organ untuk kopulasi dan melahirkan.
5) Alat kelamin luar, umumnya dinamakan vulva, terdiri atas labia mayora, labia
minora dan klitoris.
B. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Bagaimana proses fertilisasi terjadi dalam tubuh
manusia? Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba
fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi
membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi
sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah
akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, selsel dinding rahim tumbuh menebal
dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi
gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen
dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.
1) Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2) Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan,
jari tangan, hidung, dan kaki.
3) Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi.
Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4) Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah
lengkap.
5) Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta.
Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
b. Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
c. Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
C. Menstruasi
Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama
menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase,
yaitu:
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen
dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan
luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung
kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Apa yang terjadi pada fase ini?
Hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise
untuk mengeluarkan FSH. Apa yang kamu ketahui tentang FSH? FSH singkatan dari folikel
stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk
mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali
(poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks
untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise
mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH
merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang
siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit
sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon
progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan
endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan.
Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang
hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi
rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
D. Kelainan dan Penyakit
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi, antara lain:
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), Acquired berarti diperoleh, Immuno
Deficiency berarti kekebalan yang rapuh dan Syndrom berarti penyakit, sehingga pengidap
AIDS mudah sekali terserang penyakit yang berbahaya.
a. Penyebab AIDS
AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno Deficiency Virus),
virus ini menyerang sel darah putih tertentu, dimana sel darah putih berfungsi sebagai sistem
kekebalan tubuh yaitu menangkal infeksi atau serangan penyakit terhadap tubuh. Apabila
virus HIV bersarang dalam sel darah putih dan merusak sel darah putih
maka tubuh akan menjadi lemah dan mudah terserang penyakit.
b. Penularan AIDS
Virus HIV dapat berpindah dari
seseorang ke orang lain atau dengan
kata lain penyakit AIDS dapat
menular. Penularan AIDS tidak
menyebar melalui udara, atau karena
berjabat tangan dengan penderita
AIDS juga tidak menular melalui
peralatan makan penderita AIDS.
Tetapi virus HIV dapat menular masuk
ke tubuh orang lain melalui transfusi
darah (donor darah seseorang yang
terinfeksi HIV) atau melalui alat-alat
yang menyebabkan luka, seperti jarum
suntik, jarum infus, dapat juga melalui
kontak seksual.
c. Pencegahannya
Sampai sekarang belum ditemukan
cara pengobatan yang efektif pada
penderita AIDS, oleh karena itu akan
lebih baik bila kita berusaha
menghindari penyakit ini dengan cara
mencegah penularan virus HIV, antara
lain:
1) Menggunakan jarum suntik yang
steril dan jarum yang sekali pakai lalu dibuang.
2) Memeriksa darah sebelum transfusi darah, sehingga darah dapat dipastikan tidak
terinfeksi virus HIV.
3) Hanya melakukan kontak seksual dengan pasangannya yang sah.

Metode Pembelajaran
PERTEMUAN 1
a. Pendekatan : Keterampilan proses
b. Metode : Diskusi Informasi
PERTEMUAN 2
a. Pendekatan : Keterampilan proses
b. Metode : Diskusi Informasi

Langkah-langkah Kegiatan
No. Waktu
Pert Rincian Kegiatan
TP (menit)
1 1—2 Kegiatan Pendahuluan 5
a. Guru memberikan salam
b. Guru mengabsen peserta didik
c. Guru menuliskan di papan tulis tentang tujuan pembelajaran
d. Motivasi dan Apersepsi
1) Sebutkan ciri-ciri makhluk hidup?
Kegiatan Inti 80
EKSPLORASI
a. Guru membimbing peserta didik dalam membentuk kelompok
b. Guru menampilkan gambar/carta/slide/video untuk melakukan
pengamatan
ELABORASI
a. Secara kelompok peserta didik menderkripsikan tentang sistem
No. Waktu
Pert Rincian Kegiatan
TP (menit)
reproduksi manusia dan fungsinya.
b. Guru memberikan kesimpulan supaya peserta didik memahami
konsep sistem reproduksi manusia.
c. Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan
informasi yang benar.
d. Peserta didik dalam kelompok menuliskan jawabannya ke dalam
LKS.
KONFIRMASI
a. Guru membimbing peserta didik membuat rangkuman
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap yang baru
saja dipelajari
Penutup 5
a. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan hasil belajar.
b. Guru memberikan tugas rumah berupa pertanyaan.
2 3—5 Kegiatan Pendahuluan 10
a. Guru memberikan salam
b. Guru mengabsen peserta didik
c. Guru menuliskan di papan tulis tentang tujuan pembelajaran
d. Motivasi dan Apersepsi
1) Apa yang dimaksud menstruasi?
2) Apa yang dimaksud penyakit AIDS?
Kegiatan Inti 100
EKSPLORASI
a. Guru membimbing peserta didik dalam membentuk kelompok
b. Guru menampilkan gambar/carta/slide untuk melakukan
pengamatan
ELABORASI
a. Secara kelompok peserta didik menderkripsikan tentang proses
fertilisasi.
b. Secara kelompok peserta didik mengidentifikasi penyakit dan
kelainan pada sistem reproduksi manusia.
c. Secara kelompok peserta didik menderkripsikan tentang proses
menstruasi.
d. Guru memberikan kesimpulan supaya peserta didik memahami
konsep fertilisasi dan menstruasi.
e. Guru memberikan kesimpulan supaya peserta didik memahami
konsep penyakit dan kelainan pada sistem reproduksi manusia.
f. Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan
informasi yang benar.
g. Peserta didik dalam kelompok menuliskan jawabannya ke dalam
LKS.
KONFIRMASI
a. Guru membimbing peserta didik membuat rangkuman
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap yang baru
saja dipelajari
Penutup 10
a. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan hasil belajar.
b. Guru memberikan tugas rumah berupa pertanyaan.

Alat/Bahan/Sumber Belajar
1. Mari Belajar IPA karangan Elok Sudibyo, dkk. Halaman 23
2. LKS membuat sendiri
3. Buku IPA Terpadu kelas IX karangan Sukis Wiyono, dkk. Halaman 20
Penilaian
Teknik : tes tertulis, tes unjuk kerja
Bentuk instrumen : uraian, pilihan ganda, unjuk kerja
Soal/instrumen dan kunci jawaban:
No.
Soal Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Sebutkan urutan Testis, epididimis, vas deferens, uretra, penis 5
saluran reproduksi
pada pria!
2 Sebutkan urutan Ovarium, oviduk, tuba fallopi, uterus, serviks, vagina 6
saluran reproduksi
pada wanita!
3 Apakah fertilisasi Fertilisasi adalah bertemunya sel telur dengan sel sperma. Sel 4
itu dan dimana telur pada ovarium telah masak, akan dilepaskan dari
tempat ovarium. Pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi. Setelah
terjadinya? ovulasi sel telur ditangkap oleh infundibulum dan segera
menuju ke saluran fallopi, di saluran inilah terjadi pembuahan.
4 Sebutkan fungsi Ovarium berfungsi untuk pembentukan sel telur dan 5
ovarium dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
testis! Pembentukan sel telur terjadi melalui pembentukan folikel.
Hormon estrogen berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda
kelamin sekunder pada wanita
Testis berfungsi untuk menghasilkan hormon testosteron dan
sel kelamin jantan (spermatozoa). Hormon testosteron
berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder
pada pria
5 Jelaskan tentang AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), Acquired 5
penyakit AIDS dan berarti diperoleh, Immuno Deficiency berarti kekebalan yang
bagaimana cara rapuh dan Syndrom berarti penyakit. AIDS disebabkan oleh
pencegahannya! virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno Deficiency
Virus), virus ini menyerang sel darah putih tertentu, dimana sel
darah putih berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh yaitu
menangkal infeksi atau serangan penyakit terhadap tubuh.
Cara mencegah penularan virus HIV, antara lain:
1) Menggunakan jarum suntik yang steril dan jarum yang sekali
pakai lalu dibuang, 2) Memeriksa darah sebelum transfusi
darah, sehingga darah dapat dipastikan tidak terinfeksi virus
HIV, 3) Hanya melakukan kontak seksual dengan
pasangannya yang sah.
Jumlah 25
Norma Penilaian
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Kemranjen, 12 Agustus 2017


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 2 Kemranjen Guru Mata Pelajaran

ANTON, S. Pd. M. Hum. PRIYATIN KUAT HARTONO, S. Pd.


NIP 19670504 199702 1 003 NIP 19750904 200604 1 006
LEMBAR KERJA SISWA

ORGAN REPRODUKSI

1. Perhatikan gambar organ reproduksi wanita! Lengkapi nama dan sebutkan fungsinya!

2. Perhatikan gambar organ reproduksi pria! Lengkapi nama dan sebutkan fungsinya!

Anda mungkin juga menyukai

  • KD 4.1
    KD 4.1
    Dokumen5 halaman
    KD 4.1
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • RPP IPA
    RPP IPA
    Dokumen5 halaman
    RPP IPA
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 4.2
    KD 4.2
    Dokumen4 halaman
    KD 4.2
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 5.1
    KD 5.1
    Dokumen5 halaman
    KD 5.1
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 3.2
    KD 3.2
    Dokumen5 halaman
    KD 3.2
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 3.3
    KD 3.3
    Dokumen5 halaman
    KD 3.3
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 1.3
    KD 1.3
    Dokumen7 halaman
    KD 1.3
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 2.2
    KD 2.2
    Dokumen5 halaman
    KD 2.2
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 2.1
    KD 2.1
    Dokumen7 halaman
    KD 2.1
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 2.4
    KD 2.4
    Dokumen5 halaman
    KD 2.4
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 2.3
    KD 2.3
    Dokumen6 halaman
    KD 2.3
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 1.1
    KD 1.1
    Dokumen9 halaman
    KD 1.1
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 3.1
    KD 3.1
    Dokumen4 halaman
    KD 3.1
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 3.4
    KD 3.4
    Dokumen5 halaman
    KD 3.4
    priyatinkh
    Belum ada peringkat