Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 2 Kemranjen


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IX / 2
AlokasiWaktu : 6 x 40 menit

STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

KOMPETENSI DASAR
4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet.

INDIKATOR
1. Menunjukkan sifat kutub magnet.
2. Memaparkan teori kemagnetan bumi.
3. Menjelaskan sifat medan magnet secara kualitatif di sekitar kawat bermuatan arus listrik.
4. Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat kemagnetan

 Karakter siswa yang diharapkan : disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggung jawab,
ketelitian

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
PERTEMUAN 1
1. Mendefinisikan pengertian magnet
2. Mendeskripsikan asal-usul magnet
3. Mendeskripsikan benda magnetis dan non magnetis
4. Menjelaskan sifat-sifat magnet
5. Menjelaskan cara membuat magnet
6. Menjelaskan cara menghilangkan magnet
PERTEMUAN 2
7. Menjelaskan garis gaya magnet
8. Menjelaskan teori kemagnetan bumi

Materi Ajar
Asal kata magnet diduga dari kata magnesia yaitu nama suatu
daerah di Asia kecil. Menurut cerita didaerah itu + 4.000 tahun
yang lalu telah ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat
menarik besiatau baja atau campuran logam lainnya. Benda yang
dapat menarik besi atau baja inilah yang disebut magnet.
Sifat kemagnetan suatu benda digolongkan menjadi dua golongan
yaitu: benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik
yaitu benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet sedangkan
benda non magnetik yaitu benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Di dalam percobaan yang lebih teliti diperoleh penggolongan benda yang terdiri atas
ferromagnetik, paramagnetik dan diamagnetik. Ferromagnetik adalah benda yang ditarik kuat
oleh magnet dan paramagnetik adalah benda yang ditarik lemah oleh magnet sedangkan
diamagnetik adalah benda yang ditolak oleh magnet, contoh benda ferromagnetik antara lain
besi, baja, nikel, kobalt dan berbagai logam campuran yang lain. Sedangkan contoh benda
diamagnetis adalah bismut dan timah, aluminium serta stainless.
Magnet mempunyai dua buah kutub yaitu kutub utara, U, dan kutub selatan, S. Apabila
kutub utara dengan kutub selatan didekatkan akan tarik-menarik, (U-S), sedangkan kutub utara
apabila didekatkan dengan kutub utara akan tolak-menolak, (U-U). Kutub selatan apabila
didekatkan dengan kutub selatan akan terjadi tolak-menolak, (S-S). Atau dengan kata lain kutub
senama tolak-menolak, tidak senama tarik-menarik.
Teori Kemagnetan

Magnet elementer adalah magnet-magnet kecil yang menjadi penyusun suatu magnet

Cara membuat magnet:


a. Menggosok

b. Induksi
c. Dialiri arus DC

Cara menghilangkan sifat kemagnetan adalah dipukul-pukul, dibakar dan dialiri arus AC.
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang
bergerak disekitarnya mengalami suatu gaya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang garis gaya magnetik sebagai berikut:
1. Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan
magnet.
2. Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis gaya magnetik
lain yang berasal dari magnet yang sama.
3. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang kuat,
sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan
magnetik yang lemah.

Kemagnetan Bumi
Sebuah magnet yang bebas bergerak ternyata selalu menempatkan dirinya menurut arah utara–
selatan. Hal ini menunjukkan bahwa di permukaan bumi terdapat medan magnet dan gaya yang
mempengaruhi kutub-kutub magnet tersebut. Kutub utara magnet selalu menghadap ke arah
utara. Hal ini dapat dijelaskan dengan beranggapan bahwa:
1. Di kutub utara bumi terdapat suatu kutub selatan magnet
2. Di kutub selatan bumi terdapat suatu kutub utara magnet
3. Bumi sebagai sebuah magnet besar dengan kutub selatan terletak di dekat kutub utara dan
kutub utara terletak di dekat kutub selatan bumi
Penyimpangan dari arah utara–selatan
yang sebenarnya ini disebut deklinasi,
Besarnya deklinasi ini dinyatakan dengan
sudut antara arah utara sebenarnya dengan
arah utara yang ditunjukkan oleh magnet.
Sudut yang dibentuk oleh magnet dengan
garis mendatar disebut inklinasi. Adanya
inklinasi ini disebabkan garis-garis gaya
magnet bumi, ternyatatidak sejajar dengan permukaan bumi. Oleh karena itu
sebuah magnet jarum yang dapat berputar pada sumbu mendatar biasanya tidak menempatkan
diripada kedudukan mendatar, tetapi miring.

MetodePembelajaran
PERTEMUAN 1
a. Pendekatan : Keterampilan proses
b. Metode : Diskusi Informasi
PERTEMUAN 2
a. Pendekatan : Keterampilan proses
b. Metode : Diskusi Informasi.

Langkah-langkah Kegiatan
No. Waktu
Pert RincianKegiatan
TP (menit)
1 1 Kegiatan Pendahuluan 15
a. Guru memberikan salam
b. Guru mengabsen peserta didik
c. Guru menuliskan di papan tulis tentang tujuan pembelajaran
d. Motivasi dan Apersepsi
Peserta didik disajikan video tentang kemagnetan
Kegiatan Inti 130
EKSPLORASI
a. Guru membimbing peserta didik dalam membentuk kelompok
b. Guru memutar video kemagnetan untuk melakukan pengamatan
ELABORASI
a. Secara kelompok peserta didik mendeskripsikan tentang pengertian
magnet.
b. Secara kelompok peserta didik mendeskripsikan tentang asal-usul
magnet.
c. Secara kelompok peserta didik mengidentifikasi benda-benda
magnetis.
d. Secara kelompok peserta didik mejelaskan cara membuat magnet.
e. Secara kelompok peserta didik menjelaskan cara menghilangkan
sifat kemagnetan.
f. Guru memberikan kesimpulan supaya peserta didik memahami
konsep kemagnetan.
g. Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan informasi
yang benar.
KONFIRMASI
a. Guru membimbing peserta didik membuat rangkuman
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap yang baru saja
dipelajari
Penutup 15
a. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan hasil belajar.
b. Guru memberikan tugas rumah berupa pertanyaan.
2 2 Kegiatan Pendahuluan 15
a. Guru memberikan salam
b. Guru mengabsen peserta didik
c. Guru menuliskan di papan tulis tentang tujuan pembelajaran
d. Motivasi dan Apersepsi
Peserta didik disajikan video tentang kemagnetan
No. Waktu
Pert RincianKegiatan
TP (menit)
Kegiatan Inti 130
EKSPLORASI
a. Guru membimbing peserta didik dalam membentuk kelompok
b. Guru memutar video kemagnetan untuk melakukan pengamatan
ELABORASI
a. Secara kelompok peserta didik mengidentifikasi teori kemagnetan.
b. Secara kelompok peserta didik mengidentifikasi garis gaya magnet.
c. Secara kelompok peserta didik mengidentifikasi teori kemagnetan
bumi.
d. Guru memberikan kesimpulan supaya peserta didik memahami
konsep teori kemagnetan, garis gaya magnet dan teori kemagnetan
bumi.
e. Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan informasi
yang benar.
KONFIRMASI
a. Guru membimbing peserta didik membuat rangkuman
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap yang baru saja
dipelajari
Penutup 15
a. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan hasil belajar.
b. Guru memberikan tugas rumah berupa pertanyaan.

Alat/Bahan/SumberBelajar
1. IPA SMP/Mts karangan Wasis, dkk.
2. Buku IPA Terpadu kelas IX karangan Dwi Gunawati, dkk.
Penilaian
Teknik : tes tertulis, tes unjukkerja
Bentuk instrumen : uraian, pilihan ganda, unjuk kerja
Soal/instrument dan kunci jawaban:

No.
Soal Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Sebutkan sifat-sifat dua kutub Kutub sejenis tolak-menolak, tidak sejenis 2
magnet yang saling tarik-menarik
berdekatan.
2 Mengapa kutub jarum kompas Adanya sudut deklinasi, yaitu sudut 3
tidak tepat menunjuk arah yang dibentuk oleh jarum kompas dan
utara-selatan bumi? Jelaskan! arah utara-selatan bumi
3 Sebutkan tiga faktor yang a. Banyak lilitan 3
mempengaruhi besar medan b. Kuat medan magnet
magnet yang dihasilkan oleh c. Besar kuat arus
elektromagnet.
Jumlah 8

Norma Penilaian
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Kemranjen, Januari 2018


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 2 Kemranjen Guru Mata Pelajaran

ANTON, S. Pd. M. Hum. PRIYATIN KUAT HARTONO, S. Pd.


NIP 19670504 199702 1 003 NIP 19750904 200604 1 006

Anda mungkin juga menyukai

  • KD 4.2
    KD 4.2
    Dokumen4 halaman
    KD 4.2
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • RPP IPA
    RPP IPA
    Dokumen5 halaman
    RPP IPA
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 3.2
    KD 3.2
    Dokumen5 halaman
    KD 3.2
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 1.3
    KD 1.3
    Dokumen7 halaman
    KD 1.3
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 2.2
    KD 2.2
    Dokumen5 halaman
    KD 2.2
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 2.4
    KD 2.4
    Dokumen5 halaman
    KD 2.4
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 3.3
    KD 3.3
    Dokumen5 halaman
    KD 3.3
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 5.1
    KD 5.1
    Dokumen5 halaman
    KD 5.1
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 1.2
    KD 1.2
    Dokumen7 halaman
    KD 1.2
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 2.3
    KD 2.3
    Dokumen6 halaman
    KD 2.3
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 2.1
    KD 2.1
    Dokumen7 halaman
    KD 2.1
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 1.1
    KD 1.1
    Dokumen9 halaman
    KD 1.1
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 3.1
    KD 3.1
    Dokumen4 halaman
    KD 3.1
    priyatinkh
    Belum ada peringkat
  • KD 3.4
    KD 3.4
    Dokumen5 halaman
    KD 3.4
    priyatinkh
    Belum ada peringkat