Anda di halaman 1dari 76

1

LOGIKA MATEMATIKA

Pokok-pokok bahasan
1.1 logika dan pernyataan
1.2 a. Konjungsi
b. disjungsi
c. implikasi
d. biimplikasi
1.3 negasi atau ingkara
1.4 konvers,invers dan kontraposisi
1.5 pernyataan kuantor
1.6 penarikan kesimpula
1.1 PENGERTIAN LOGIKA DAN PERNYATAAN

Kebenaran seuatu teori yang dikemukakan seriap ilmuan, matematikawan maupun para
ahli merupakan hal yang sangat menentukan reputasi mereka . untuk mendapatkan hal
tersebut, mereka akan berusaha untuk mengaitkan suatu fakta atau valid. Sebagai akibatnya,
logika adalah ilmu yang sangat penting dipelajari. Di dalam mata pelajaran matematika maupun
IPA , aplikasi logika seringkali ditemukan meskipun tidak secara formal disebut sebagai belajar
logika, bagian ini akan membahas tentang logika yang di dahului dengan pengertian penalaran,
diikuti dengan pernyataan, berakit-rakit membentuk : negasi, konjungsi, disjungsi, implikasi dan
biimplikasi.

A. PENGERTIAN LOGIKA
Ada pernyataan menarik yang dikemukakan mantan presidden AS Thomas jefferson
sebagai mana dikutip copi (1978) berikut ini, “ in a republican natio, whose citizes are to be led
by reason and persuasion and not by force, the art of reasoning becomes of first importance”
(p.vii). pernyataan itu mnunjukan pentingnya logika, penalaran dan argumentasi dipelajari dan
dikembangkan disuatu negara sehingga setiap warga ngara akan dapat dipimpin dengan daya
nalar (otak) dan bukannya dengan kekuatan (otak) saja. Karenanya, seperti yang dinyatakan
mantan presiden AS tadi, seni bernalar merupakan hala yang sangat penting. Di samping itu,
copi (1978) juga mngutip pendapat juliana geren pilon yang senada dengan yang diucapkan
mantan presiden AS tadi: “civilized life depends upon the success of reason in social
intercourse, the prevalence of logic over violence in terpersonal conflict” (p.vii)
Dua pernyataan diatas telah menunjukan pentingnya penalaran (reasoning) dan
percaturan politik dan pemerintahan disuatu negara. Tidak hanya di bidang ketatanegaraan
maupun hukum saja kemampuan bernalar itu mnjadi penting. Disaat mempelajari matematika
maupun ilmu-ilmu lainnya penalaran itu menjadi sangat penting dan menentukan. Secara
etimologis, logika berasal dari kata yunani ‘logos’ yang berarti kata ucapan pikiran secara utuh
atau bisa juga berarti ilmu pengetahuan (kusumah, 1986). Dalam arti luas, logika adalah suatu
cabang ilmu yang mengkaji penurunan-peurunan kesimpilan yang sahih (valid, correct) dan
yang tidak sahih (tidak valid, incorrect). Proses berpikir yang terjadi saat peurunan atau
menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang diketahui benar atau dianggap benar itu
sering juga disebut dengan penalaran (reasoning).

B. PERNYATAAN

Diulai sejak ia masih kecil, setiap manusia, sedikit demi sedikit melengkapi perbendaharaan
kata-katanya. Disaat berkomunikasi seseorang harus menyusun kata-kata yang dimilikinya
menjadi suatu kalimat yang memiliki arti atau bermakana. Kalimat adalah susunan kata-kata
yang memiliki arti yang dapat berupa pernyataan (“pintu itu tertutup.”), pernyataan (“apakah
pintu itu tertutup?”), perintah (“tutup pintu itu!”), ataupun permintaan(“tolong pintunya
ditutup”). Dari empat macam kalimat tersebut, hanya pernyataan saja yang bernilai benar atau
salah, tetapi tidak sekaligus benar atau salah. Meskipun para ilmuan, matematika ataupun ahli-
ahli lainn7a seringmenggunakan beberapa macam kalimat tersebut dalam kehidupan sehari-
harinya namun hanya pernyataan saja yang menjadi perhatian mereka dalam mengembangkan
ilmunya.
Setiap ilmuan matematikawan ataupun ahli-ahli lainnya akan berusaha untuk
menghasilkan suatu pernyataan atau teori yang benar. Suatu ernyataan (termasuk teori) tidak
akan ada artinya jika tidak bernilai benar. Karenanya, pembicaraan mengenai benar tidaknya
suatu kalimat yang memuat suatu teori telah menjadi pembicaraan dan perdebatan para ahli
filsafat dan logika sejak dahulu kala. Beberapa nama yang patut diperhitungkan karena telah
berjasa untuk kita adalah plato (427-347), aristoteles (384-322 SM), charles s peirce (1839-
1914) dan bertrand russell (1872-1970). Paparan berikut akan membicarakan tentang
kebenaran dalam arti bilamana disebut salah. Untuk menjelaskan tentang kriteria kebenaran ini
perhatikan dua kalimat berikut:

a. Semua manusia akan mati.


b. Jumalah sudut lingkaran adalah 360°

Pernytaan dari dua kalimat tersebut, kalimat manakah yang bernila benar dan manakah yang
berniai salah. Pernyataan selanjutnya, mengapa kalimat tersebut dikategorikan bernilai benar
atau salah. Dan bilamana suatu kalimat dikategorikan sebagai kalimat yang bernilai benar atau
salah. Untuk menjawab pertanyaan tersebut , suriasumantri (1988) menyatakan bahwa ada
tiga teori yang berkait dengan kriteria kebenaran ini yaitu : teori korespondensi dan koherensi
pragmatis. Namun sebagan buku hany membicarakan duateori saja, yaitu korespondensi dan
teori koherensi sehingga pembicaraan kita hanya berkait dengan dua teori terswebut.

1. Teori korespondensi

Teori korespondensi (the correspondence of truth) menunjukan bahawa suatu kalimat akan
bernilai benar jika hal-hal yang terkandung di dalam pernyataan tersebut sesuai atau cocok
dengam keadaan yang sesungguhnya. Contohnya “bandung adalah ibukota provinsi jawa
barat” merupakan suatu pernyataan yang bernilai benar karena kenyataannya memang
demikian. Yaitu bandung memang benar merupakan ibukota provinsi jawa barat. Namun
pernyataan “ jakarta adalah ibu kota provinsi jawa tengah”, menurut teori ini akan bernilai
salah karena hal-hal yang terkandung didalam pernyataan itu tidak sesuai dengan
kenyataannya.
Teori korespondensi adalah kalimat yang tertutup kemungkinan untuk ditanggapi berbeda.
Contoh : ibu kota negara indonesia adalah jakarta
Kalimat pernyataan diatas tidak mungkin salah kebenarannya, karena sesuai
dengan fakta bahwa jakarta adalah ibu kota negara indonesia

2. Teori koherensi

Teori kohernsi menyatakan bahwa suatu kalimat akan bernilai benar jika pernyataan yang
terkandung di dalam kalimat itu bersifat koheren, konsisten atau tidak bertentangan dengan
pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contohnya,
Pengetahuan aljabar telah didasarkan pada pernyataan pangkal yang dianggap benar.
Pernyataan yang dianggap benar itu disebut aksioma atau postulat.
Teori koherensi adalah kalimat yang terbuka kemungkinan untuk ditanggapi berbeda.
Contoh : teorema seperti –b + (a+b) = a dapat dibuktikan dengan cara berikut:
-b + (a+b) = -b + (b+a) aks 3 - komutatif
=(-b+b) + a aks 2 - asosiatif
=0 + a aks 6 - invers
=a aks 5 – identitas
Aksioma
1) Tertutup, a+b ∈ R dan a,b ∈ R
2) Asosiatif, a+(b+c) = (a+b)+c dan a.(b.c) = (a.b).c
3) Komutatif, a+b = b+a dan a.b = b.a
4) Distributif, a.(b+c) = a.b + a.c dan (b+c).a=b.a+c.a
5) Identitas, a+0 = 0+a = a dan a.1 = 1.a = a
1 1
6) Invers, a+(-a)=(-a)+a=0 dan a . 2 = 2 . a=1
Latihan 1.1
1. Manakah diantara kalimat berikut yang merupakan pernyataan.
aX+3=2
b. X+3=2 adalah suatu pernyataan.
c. 111 adalh bilangan prima
d. Tadi pagi fahmi bertanya “pak guru kapan ulangan?”
e. 2n+1= untuk n ∈ A adalah bilangan ganjil

2. andi berbohong pada hari senin, selasa, dan rabu sedangkan pada hari-hari yang lain ia
berkata benar. Teman karibnya, si badu berbohong pada hari kamis, jumat, dan sabtu,
sedangkan pada hari-hari yang lain ia berkata benar. Pada suatu hari, andi berkata “
kemarin adalah hari dimana saya berbohong.” Badu lalu menimpali : “kemarin adalah
hari dimana saya berbohong juga”.
a. Pada hari apakah mereka berdua dapat menyatakan hal itu.
b. Jika mereka berdua sama-sama menyatakan bahwa hari kemarin adalah hari di
mana mereka berkata benar, pada hari-hari apakah mereka berdua dapat
menyatakan hal itu?

3. Pada suatu rumah makan , ANDI seorang SOPIR sedang duduk mengelilingi meja
berbentuk persegi dengan tiga orang temannya. Ketiga teman Andi tersebut bekerja
sebagai KLASI, PILOT, dan MARKONIS.
Tentukan pekerjaan Budi jika: andi duduk di sebelah kiri CHANDRA, BUDI duduk
disebelah kanan kelasi dan DANI duduk berhadapan dengan chandra bukanlah seorang
pilot.

4. Ada tiga orang siswa yaitu TONI,DIDI dan HORY dientukan bahwa:
a. Toni tidak pernah berbohong. Didi kadang-kadang berbohong. Sedangkan hory
selalu berbohng
b. Mereka memakai kaos HIJAU, KUNING dan MERAH
c. Siswa yang memakai kaos kuing, menyatakan bahwa siswa yang berkaos merah
adalah hory
d. Siswa yang memakai kaos merah menyatakan bahwa dirinya adalah didi
e. Siswa terakhir yang memakai kaos hijau , menyatakan bahwa siswa yang berkaos
merah adalah toni

Berdasarkan keterangkaan di atas , tentukan warana kaos yang dipakai tiap siswa.
1.2
a. KONJUNGSI (Ʌ)

Konjungsi adalah suatu pernyataan majemuk yang menggunakan praktik “dan, tetapi,
namun” (p ʌ q) dibaca (p atau q)
contoh: “ibu akan pergi kepasar ia hanya membawa uang dan keranjang karna nanti tidak
diberi kantong untuk membawa barang-barangnya.
Pernyataan tersebut ekuivalen dengan dua pernyataan tunggal berikut : “ibu membawa uang”
dan “ibu membawa keranjang”

Pernyataan Nilai kebenaran


Membawa uang dan keranjang Benar
Membawa uang saja Salah
Membawa keranjang saja Salah
Tidak membawa keduanya Salah

pernyataan
 Ibu membawa uang dan keranjang, ibu bisa kepasar dan membeli keperluan yg akan di
belinya dan bisa dibawa menggunakan keranjang
 Ibu hanya membawa uang saja, ibu bisa membeli keperluan yg akan di belinya, tadi dia
tidak bisa membawanya karena tidak membawa keranjang
 Ibu hanya membawa keranjang saja, tidak bisa membeli apapun karna tidak membawa
uang sebagai alat tukar
 Tidak membawa keduanya, tidak jadi kepasar karna tdak membawa keduanya
Tabel kebenaran (A ʌ B)
A B AʌB
B B B
B S S Tabel
inclusif
S B S
S S S
Dasar dari tabel kebenaran adalah teori peluang
Atau teori peluang A B A= membawa uang
B B= membawa keranjang
B S
B
S S
Tabel tersebut tidak berlaku untuk consol “ibu igin berbelanja ke pasar dia ingin membeli
sepatu dan sandal”
Pernyataan Nilai kebenaran
Ibu membeli sepatu dan sandal Benar
Ibu membeli sepatu Benar
Ibu membeli sandal Benar
Ibu tidak membeli keduaduanya Salah

Pernyataan:
 Ibu jadi berbelanja karena membeli dua-duanya sepatu dan sandal
 Ibu jadi belanja karena karna ibu membeli membeli sepatu
 Ibu jadi belanja karena ibu membeli sandal
 Tidak

Tabel kebenaran

P Q p⋀q
B B B
Tabel
B S B exclusif
S B B
S S S

Misalkan: p = membeli sepatu


q = membeli sandal
kata kuncinya “jika salah satunya benar maka bernilai benar”
tabel tersebut merupakan tabel kebenaran disjungsi, bukan konjungsi.
1.2 b. DISJUNGSI (V)

Disjungsi adalah pernyataan majemuk yang menggunakan peraktik “atau” (A v B)


Contoh: “ayah menyuruh saya untuk mengambilkan segelas kopi atau segelas teh yang akan dia
minum.

Pernyataan Nilai kebenaran


Jika diambilkan teh dan kopi Benar
Jika diambilkan teh saja Benar
Jika diambilkan kopi saja Benar
Tidak diambilkan kedua-duanya Salah

 Jika diambilkan teh dan kopi, ayah bisa minum


 Jika diambilkan teh saja, ayah bisa minum
 Jika diambilkan kopi saja, ayah bisa minum
 Jika tidak diambilkan kedua-duanya, ayah tidak bisa minum

Tabel kebaran (p ᴠ q)

P q pᴠq
B B B
Disjungsi
B S B inclusif
S B B
S S S

P=diambilkan kopi
Q=diambilkan teh
Kata kuncinya untuk disjungsi inclusif “jika semuanya salah maka bernilai salah”
Tabel tersebut tidak berlaku untuk consol “menjual sate ayam dan sate kambing”

P Q p∨q
B B S
Disjungsi
B S B
exclusif
S B B
S S S

Kata kuncnya “ jika semuanya benar maka bernilai salah”


“ jika semuanya salah maka bernilai salah”
“ jika salah satu benar maka bernilai benar”

1.2 c. IMPLIKASI (⟶)

Misalkan ada dua pernyataan p dan q yang sering menjadi perhatian para ilmuan maupun
matematikawan adalah menunjukkan atau membuktikan bahwa jika p bernilai benar akan
mengakibatkan q bernilai benar juga. Untuk mencapai keinginannya tersebut, diletakkan kata
“jika” sebelum pernyataan pertama dan pernyataan kedua sehingga didapatkan suatu
pernyataan majemuk yag disebut dengan implikasi, pernyataan bersyarat kondisional ayau
hypothetical dengan notasi “→” seperti ini . (p→q)”

Contoh: “jika tidak hujan maka abang akan datang”

Pernyataan Nilai kebenaran


Tidak hujan abang datang Benar
Tidak hujan abang tidak datang Salah
Hujan, abang datang Benar
Hujan, abang tidak abang Benar
Tabel pembuktian

X Y x→y
B B B
B S S
S B B
S S B

Contoh yang tidak sesuai “jika kambing hidup maka bernafas”


pernyataan
 Jika Kambing hidup maka ia bernafas
 Jika kambing hidup maka ia tidak bernafas
 Jika kambing mati maka ia bernafas
 Jika kambing mati maka ia tidak bernafas
pernyataan Nilai kebenaran
Jika Kambing hidup maka bernafas Benar
Jika kambing hidup maka ia tidak bernafas Salah
Jika kambing mati maka ia bernafas salah
Jika kambing mati maka ia tidak bernafas Benar

X = kambing hidup
Y = bernafas
Tabel kebenaran
X y x→y
B B B
B S S
S B S
S S B

Karena tabel kebenaran ini merupakan tabel biimplikasi maka tabel ini bukan termasuk contoh
implikasi
1.2 d. BIIMPLIKASI (⟷)

Biimplikasi atau bikondisional adalah pernyataan majemuk dari dua pernyataan p dan q
yang dinnotasikan dengan p↔q yang bernilai sama dengan (p→q)˄(q→p) sehingga dapat
dibaca : “p jika dan hanya jika q” atau “p bila dan hanya bila q” tabel kebenaran dari (p↔q)
adalah:

contoh: “ kambing hidup jika dan hanya jika bernafas”

Pernyataan Nilai kebenarannya


kambing hidup jika dan hanya jika bernafas Benar
kambing hidup jika dan hanya jika tidak bernafas Salah
kambing mati jika dan hanya jika bernafas Salah
kambing mati jika dan hanya jika tidak bernafas Benar

Tabel kebenaran
P Q p↔q
B B B
B S S
S B S
S S B

P=kambing
Q=bernafas
Contoh yang tidak sesuai “ abang datang jika dan hanya jika tidak hujan”
 Abang datang jika dan hanya jika tidak hujan
 Abang datang jika dan hanya jika hujan
 Abang tidak datang jika dan hany jika tidak hujan
 Abang tidak datang jika dan hanya jika hujan
Pernyataan Kebenaran
Abang datang jika dan hanya jika tidak hujan Benar
Abang datang jika dan hanya jika hujan Benar
Abang tidak datang jika dan hany jika tidak hujan Salah
Abang tidak datang jika dan hanya jika hujan Benar

P = abang datang
Q = tidak hujan
Tabel kebenaran
P Q p↔q
B B B
B S B
S B S
S S B

Tabel ini tidak sesuai dengan tabel kebenran biimplikasi , karna tabel ini merupakan tabel
implikasi
Latihan 1.2
1. Tetukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut!
a. 3+2=6 ↔ 4+2=5
b. 3+2=5 ↔ 4+2=5
c. 3+2=5 atau jakarta ibu kota diaceh.
d. Jika x2 =4 maka x=2
e. Jika x= -2 maka x2=4
f. Jika 3x+4=2 dan x∈ 𝔹, maka x = -1
2. Jika p: 10 habs dibagi 5
q: 8 adalah blangan prima
nyatakan dalam kalimat sehari-hari pernyataan-pernyataan di bawah ini lalu tentukan
nilai kebenarannya
a. ~p
b. ~q
c. p Ʌ q
d. p v q
e. ~p Ʌ~ q
f. ~ p Ʌ q
g. p Ʌ~ q
h. p→q
i. p↔q
j. (p v ~q) → (~p v q)

3. jika a : lisa gadis cantik dan


b : lisa gadis cerdas,
nyatakan pernyataan dibawah ini dengan menggunaka a, b dan simbol-simbol logika
matematika.
a. Lisa gadis yang cantik namun tidak cerdas
b. Lisa gadis yang tidak cantik dan tidakcerdas
c. Meskipun lisa bukanlah gadis yang cantik namun ia gadis yang cerdas
d. Lisa gadis yang cantik sekaligus juga gadis yang cerdas
e. Tidak benar bahwa lisa gadis yang cantik dan cerdas
f. Jika lisa gadis yang cantik maka ia tidak cerdas
g. Jika lisa gadis yang tidak cantik maka ia tidak cerdas.
4. a. 𝑝 → 𝑞 ↔ ~𝑝 ᴠ q

b. 𝑝 ʌ 𝑞 → (𝑞 ʌ ~𝑞 → 𝑟 ʌ 𝑞)

c. ~[(~𝑝 → 𝑟) ᴠ (𝑝 → ~𝑞)] ʌ 𝑟

5. Tentukan nilai kebenaran berikut


a. 3 ≤ 7 dan 4 adalah bilangan ganjil
b. 3 ≤ 7 atau 4 adalah bilangan ganjil
c. 2+1=3 atau 4< 4
d. 5 adalah bilangan ganjil atau bisa dibagi dengan 4
e. Tidak benar bahwa 2+2=5 dan 5>7
f. Tidak benar bahwa 2+2=5 atau 5>7
g. 3≥3
6. Misalkan p = adalah 7 bilangan genap, g = 3+1=4 dan r = 24 habis dibagi dengan 8
a. Tuliskan simbolnya dan tetapkan nilai kebenarannya
- 3+1 ≠ 4 dan 24 habis dibagi 8
- Tidak benar bahwa 7 adalah bilangan ganjl atau 3+1=4
- 3+1=4 dan 24 tidak habis dibagi 8
b. Tuliskan kata-kata berikut dan tetapkan nilai kebenarannya
- P v ~q
- ~(r Ʌ q)
- ~r v ~q
5. Buatlah tabel kebenaran untuk :
a. ~p v q
b. ~p Ʌ q
c. (~p v q) Ʌ r
d. ~(p v q)
e. ~p Ʌ ~q
f. ~p v ~q
g. P v ~p
h. ~(~p)
6. Tentukan negasinya
a. 3 - 4 <7
b. 3 + 1 =5 dan 2 ≤ 4
c. 8 habis dibagi 3 dan tidak habis dibagi 4
7. misalkan kita mendefinisikan (*) penyambung, dengan mengatakan bahwa p * q
bernilai benar hanya jika q benar dan p salah selain itu bernilai salah
a. menuliskan tabel kebenaran untuk p*q
b. menuliskan tabel kebenaran untuk q*p
c. menuliskan tabel kebenaran untuk (p*p) *q
8. mari kita melambangkan "eksklusif atau" kadang-kadang digunakan dalam percakapan
biasa dengan ⊕. sehingga p ⊕ q akan bernilai benar ketika tepat satu dari p, q adalah
benar dan yang lainnya salah
a. tuliskan tabel kebenaran untuk p ⊕ q
b. tuliskan tabel kebenaran untuk p ⊕ p dan (p ⊕ q) ⊕ q
c. tunjukkan tabel kebenaran untuk (p Ʌ q)⊕ (p ⊕ q) adalah sama dengan tabel
kebenaran untuk p v q
d. tunjukkan bahwa tidak ada bedanya jika kita mengambil kedua "atau" dalam "dan /
atau" menjadi inklusif (v) atau eksklusif (⊕)
1.3 Ingkaran atau negasi suatu pernyataan

Jika p adalah “jakarta ibu kota negara indonesia” maka negas atau ingkaran dari pernyataan
p tersebut adalah ~p yaitu: “jakarta bukan ibukota negara indonesia” atau “tidak benar bahwa
jakarta ibu kota negara indonesia”
Karna contoh diatas nampak jelas bahwa p merupakan pernyataan yang benilai benar karena
jakarta pada kenyataannya memang ibu ota negara indonesia, sehingga ~p akan bernilai salah .
namun jika p bernlai salah maka ~p akan bernilai benar seperti ditunjukkan oleh tabel
kebenaran dibawah ini.

P ~p
B S
S B

P Q ~p ~q p ʌq p˅q p→q p↔q ~pʌ~ ~p˅~ pʌ~q p˅~q ~pʌq ~p˅


q q q
B B S S B B B B S S S B S B
B S S B S B S S S B B B S S
S B B S S B B S S B S S B B
S S B B S S B B B B S B S B

~(p˅q)≡ ~pʌ~q ~(p˅~q)≡ ~pʌq

~(p ʌq)≡ ~p˅~q ~(pʌ~q)≡ ~p˅q


Implikasi
~p˅q ≡p→q
~ (~p˅q) ≡ ~(p→q)
pʌ~q ≡ ~(p→q)

biimplikasi p↔q
(p→q) ʌ(q→p) ≡p↔q
~ [(p→q) ʌ(q→p) ≡ ~(p↔q)
~ (p→q) ˅ ~ (q→p)≡ ~(p↔q)
(pʌ~q) ˅(q ʌ~p) ≡ ~(p↔q)

1. Negasi suatu konjungsi

Konjungsi adalah suatu pernyataan majemuk yang menggunakan perakit “dan”


Contohnya, pernyataan adi berikut ini:
“heru makan nasi dan minum kopi”
Pernyataan tersebut ekuivalen dengan dua pernyataan tunggal berikut: heru makan nasi dan
sekaligus heru minum kopi. Suatu konjungsi p˄q akan bernilai benar hanya jika komponen-
komponennya, yaitu baik p maupun q, keduanya bernlai benar sedangkan negasi atau ingkaran
suatu pernyataan adalah pernyataan lain yang bernilai benar jika pernyataan awalnya bernilai
salah dan bernilai salah jika pernyataan awalnya bernilai benar. Karena itu, negasi dari: heru
makan nasi dan minum kopi. Adalah suatu peryataan majemuk lain yang salah satu
komponennya merupakan negasi dari komponen pernyataan awalnya dengan demkian,
negasinya adalah heru tidak makan nasi atau tidak minum kopi.” Sebagai mana ditunjukan
tabel kebenaran berikut :

P Q p˄q ~p ~q ~p˅~q
B B B S S S
B S S S B B
S B S B S B
S S B B B B
2. Negasisuatu disjungsi

Disjungsi adalah suatu pernyataan majemuk yang menggunakan perakit “atau”


Contohnya, pernyataan adi berikut :heru makan nasi atau minum kopi.” Suatuakhirnya,
disjungsi p˅q akan bernilai salah hanya jika kompenen-kompenennya, yaitu baik p maupun q
keduanya bernilai salah, yang selain itu akan bernilai benar. Karenanya, negasinya adalah “
heru tidak makan nasi dan tidak minum kopi,” sebagai mana ditunjukkan tabel kebenaran
berikut :

P Q p˅q ~p ~q ~p˄~q
B B B S S S
B S B S B S
S B B B S S
S S S B B B

3. Negasi suatu implikasi

Perhatikan pernyataan berikut yang merupakan suatu implikasi:


“jika hari hujan maka heru membawa payung”
Negasi dari implikasi diatas adalah “hari hujan akan tetapi andi tidak membawa patung”
Sehingga ~(p→q)≡p˄~q seperti ditunjukkan tabel kebenaran berikut ini:

P Q ~q p→q p˄~q
B B S B S
B S B S B
S B S B S
S S B B S
Berdasarkan penjelasan diatas p→q≡ ~[~(p→q)]≡ ~(p˄~q)≡ ~p˅q

4. Negasi suatu biimplikasi

Biimplikasi atau bikondisional adalah pernyataan majemuk dari dua pernyataan p dan q
yang dinotasikan dengan p↔q yang ekuivalen (p→q) ˄(q→p) sehingga:

~(p↔q) = ~[(p→q) ˄( q→p)]


= ~[(~p˅q) ˄(~q˅p)]
= ~(~p˅q) ˅~(~q˅p)
= (p˄~q) ˅( q˄~p)
Latihan 1.3
1. Tetukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut!
g. 3+2=6 ↔ 4+2=5
h. 3+2=5 ↔ 4+2=5
i. 3+2=5 atau jakarta ibu kota diaceh.
j. Jika x2 =4 maka x=2
k. Jika x= -2 maka x2=4
l. Jika 3x+4=2 dan x∈ 𝔹, maka x = -1
2. Jika p: 10 habs dibagi 5
q: 8 adalah blangan prima
nyatakan dalam kalimat sehari-hari pernyataan-pernyataan di bawah ini lalu tentukan
nilai kebenarannya
k. ~p
l. ~q
m. p Ʌ q
n. p v q
o. ~p Ʌ~ q
p. ~ p Ʌ q
q. p Ʌ~ q
r. p→q
s. p↔q
t. (p v ~q) → (~p v q)

2. buatkah negasi dari pernyataan ini


a. p→ q ↔ ~p v q
b. p Ʌ q → (q Ʌ ~q → r Ʌ q)
c. ~ [(~p → r) v (p → ~q) Ʌ r
1.4
KONVERS, INVERS DAN KONTRAPOSISI

1.3

Pengertian dan contohnya, perhatikan pernyataan ini


Jika anda menggunakan bayclin maka baju akan putih bersih
Jika tidak menggunakan bayclin maka baju anda tidak akan putih bersih

Kesimpulan
P≡b=menggunakan bayclin
q≡b=baju putih bersih

Menggunakan bayclin baju putih bersih Benar


Menggunakan bayclin baju tidak putih bersih Salah
Tidak menggunakna baylin baju putih bersih Benar
Tidak menggunakan bayclin baju tidak putih bersih Benar

P Q ~p ~q p→q ~p→ ~q ~q→ ~p q→p


B B S S B B B B
B S S B S B S B
S B B S B S B S
S S B B B B B B
Implikasi invers kontra komperensi


Consol:
3. Jika x2=4 maka x=2
Jika ≠2 maka x2≠4 terdapat x=-2 dimana x≠2, sehingga x2=4, sedangkan disitu tertera
bahwa x2≠4 → soal diatas bernilai salah

4. Jika x2=4 maka x=2 aau x=-2


Jawab:
(x2=4) (x=2˅x=-2)
~ ( x=2˅x=-2) ~(x2=4)
(x≠2˅ x≠-2) (x2≠4) kebenaran benar

LATIHAN 1.4

1. Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari implikasi berikut :


a. Jika suatu bendera adalah bendera Jepang, maka ada bintang pada bendera
tersebut.
b. a > 0 → a3 > 0.
c. a = 0 → ab = 0.
d. Jika dua persegi panjang kongruen maka luasnya sama.
e. x = 3 → x2 = 9.
f. Jika segitiga ABC adalah segita sama sisi maka sisi-sisi segita tersebut sama panjang.

2. Tentukan nilai kebenaran implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi dari soal diatas.
3. Cari:
a. Kontrapositif dari ¬ p → q.
b. Kebalikan dari ¬ q → p.
c. Kebalikan dari kebalikan dari q → ¬ p.
d. Para negations dari p → ¬ q.
e. Kebalikan dari ¬ p ∧ q.
4. Menunjukkan yang mana dari pernyataan berikut ini yang bernilai benar
a. Jika 2 + 1 = 4 maka 3 + 2 = 5.
b. Merah putih jika dan hanya jika hijau biru.
c. 2 + 1 = 3 dan 3 + 1 = 5 4 menyiratkan aneh.
d. Jika 4 adalah aneh maka 5 aneh.
e. Jika 4 adalah aneh maka 5 bahkan.
f. Jika 5 adalah aneh maka 4 aneh.
1.5 PERNYATAAN BERKUANTOR

A. KALIMAT TERBUKA, PERNYATAAN DAN KUANTOR

Perhatikan tiga kalimat berikut:


(1) 3+4=6 (2) x2-5x+6=0 , x∈A dan (3) 2x+5>4 , x∈A
Tiga kalimat matematika seperti diatas dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk
memulai proses pembelajaran kuantor. Hanya kalimat pertama yang merupakan pernyataan.
Kalimat kedua dan ketiga belum dapat ditentukan niloai kebenarnnya sebelum variabel x-nya
diganti dengan salah satu anggota semesta pembicaraannya, karenanya, kalimat kedua dan
ketiga dikategorikan sebagai kalimat pembuka.
Apa yang terjadi jika terhadap suatu kalima terbuka ditambahkan kata-kata seperti
“untuk semua/setiap x....”, beberapa/terdapat/ada x....”, dan “tidak ada x....”, sehingga untuk
kalimat terbuka kedua didapat kalimat-kalimat berikut:
(1) Untuk setiap /semua bilangan Sali x, x2-5x+6=0 (2) terdapat bilangan aslix
sedemikain sehingga x2-5x+6=0 dan (3) tidak ada bilangan asli x sedemikian sehingga
x2-5x+6=0
Sekarng, dapatkah anda menentukan nilai kebenaran ketiga kalimat diatas?
Beberapa kata yang dikenal sebagai kuantor tersebut menunjukkan atau terkait dengan
banyaknya pengganti perubah x, yaitu semua, beberapa, ataupun tidak ada. Sehingga
didapatkan suatu pernyataan berkuantor yang bernilai benar saja atau salah saja, wheeler
(1977:23) menyatakan “ quantifiers are most useful in rewriting assertions that cannot be
classified as true or false...so that they can be classified either as true or false.” Ada dua jenis
kuantor, yaitu kuantor universal (kuantor umum) dan kuantor eksistensial (kuantor khusus).
A. Kuantor universal

Kuantor jenis ini mempunyai lambang ∀ dan dibaca “untuk setiap” atau “untuk semua”.
Misalkan p(x) adalh suatu kalimat terbuka , pernyataan ∀x. P(x) dibaca, “untuk setiap x berlaku
p(x)” atau “untuk semua x berlaku p(x)”, berikut ini adalah beberapa contoh pernyataan
berkuantor universal:
1. “semua artis adalah cantik. “pernyataan berkuantor universal ini menggambarkan
adanya dua hmpunan , yaitu himpunan artiss dan himpunan orang cantik.
Pernyataan “semua artis adalah cantik,” ini bernilai benar jika telah ditentukan kriteria artis
dari kriteria cantik serta dapat menunjukkan bahwa setiap artis yang merupakan anggota
himpunan artis adalah cantik. Namun pernyataan berkuantor universal tadi akan benilai
salah jika dapat ditunjukkan adanya salah satu atau beberapa orang yang dapat
dikategorikan sebagai artis namun ia tidak termasuk pada kriteria cantik. Contoh yang
menunjukkan salahya suatu pernyataan berkuantor universal ini disebut dengan
counterexample atau contoh sangkalan sebagai manadinyatakan clemes, o’daffer, dan
conney (1984:49) berikut: “A counterexample is a single example that shows a
generalization to be false”

5. Jika (px) adalah “x+4>1” dengan x adalah peubah pada himpunan bilangan bulat B maka
(∀x∈B) p(x) adalah (∀x∈B) x+4>1 dan dibaca “untuk setiap bilangan bulat x berlaku
x+4>1.” Pernyataan ini bernilai salah, karena jika x-nya diganti dengan bilangan blat -5
misalnya akan didapat pernyataan -5+4>1 yang bernilai salah .
6. Jikaq q(n) berarti : 2n-1 adalh bilangan prima untuk n bilangan bulat , maka (∀𝑛 ∈B) q(n)
berarti : ( ∀𝑛 ∈B) 2n-1 adalah bilangan prima, dan dibaca: “untuk setiap bilangan bulat n
berlaku 2n-1 adalah bilangan prima”.
Pernyataan ini bernilai salah .
Contoh

A A=mahasiswa kelas 1-b


B=mahasiswa gemar mncontek

Ada mahasiswa kelas 1-b yang gemar mencontek


Semua mahasiswa yang gemar mencontek merupakan mahasiswa kelas 1-b

Kuantor : 1. Universal mencakup seluruh anggota domain {∀)


Bisa ditandai denga kata, semua seluruh , setiap tiap dll
2. eksistensial, mencakup sebagian anggota domain (∃)
Bsa ditandai dengan kata : sebagia, beberapa, ada, nilai terdapat dll

Contoh:
1. Jumlah dua bilangan genap adalah bilangan genap
2. Semua laki-laki adalah buaya darat
3. ∀ x ∈ N, x2-x+41 adalah bilangan prima
4. ∃x ∈ N ∈n1 + n2 ∈ N
Jawab:
1. Bilangan genap dapat dinyatakan dengan 2n, n ∈ N
Sehingga 2n1+n2 = 2(2n1+n2)
Di dapat 2(2n1+n2)=2p yang merupakan bilangan genap
Kesimpulan benar
2. Bukti : bapak saya laki-laki, menurut ibu saya , bapak saya bukan buaya darat
Kesimpulan salah
3. Bukti : ambil x=41 sehingga 412-41+41=412
Bukan merupakan bilangan prima
- Semua bilangan berpangkat jika dihitung hasilnya bukan bilangan prima
Kesimpulan salah
4. Bukti: tukul arwana menurut pendapat saya tidak tampan
Kesimpulan salah
5. ∃ x∈ N ∋ n1 + n2 ∈ N
Berdasarkan aksioma ketertutupan bilagan asli dalam penjumlahan
∀ 𝑛 ∈ N, x1+x2 ∈ N
Kesimpulan premi salah

Menentukan semua itu benar atau tidak


universal : harus dibuktikan secara umum, jangan diambil contoh satu persatu
eksistensial: untuk membenarkan suatu pernyataan hanya perlu mengambil satu
contoh yang sesuai dengan pernyataan diatas.

Untuk menyalahkan suatu pernyataan

Universal: Untuk menyalahkan suatu pernyataan universal hanya perlu


mengambil satu contoh yang tidak sesuai dengan pernyataan

Eksistensial p(x1) ˅ P(x2) v.....v P(xn)≡ B


∃x1 p(x) jika salah satu benar bernilai benar , berlambang (v)

Universal (x1) Ʌ P(x2) Ʌ ..... Ʌ P(xn)≡ B


∀ x1 P(x) jika semua bilangan benar maka bernilai benar, berlambang (Ʌ)

Contoh
1. Terdapat bilangan ganjil yang kurang dari atau sama dengan 4
P (3) v p(5) v p(7) ≡ B (eksistensial) ∃x1 p(x)
Jawab:
P (3) v p(5) v p(7) ≡ B (eksistensial) ∃x1 p(x)
B v S v S ≡B
2. Jumlah dua blanga yang berbeda di A adalah kurang dari atau sama dengan 12
A= {3,5,7}
Jawab:
P(3+5) Ʌ P(3+7) Ʌ P(5+7) ≡ B (universal) ∀ x1 P(x ,y)
B Ʌ B Ʌ B ≡

Misal : x dan y merupakan orang.


L (x,y) = x mencintai y
- ∃x L (x,y) = beberapa x mencintai y
- ∃y L (x,y) = x mencintai beberapa y
- ∀x [∃y L (x,y)] = beberapa y dicintai semua x
- ∀y [∃x L (x,y)] = beberapa x mencintai semua y
- ∃x [∀y L (x,y)] =beberapa x mencintai semua y
- ∀x ∀y L (x,y) =semua x mencintai semua y
- ∃y ∀x L (x,y) =semua x mncintai bberapa y

Tambahan ketentuan
∀x (P(x) Ʌ Q(x)) ≡ ∀x P(x) Ʌ ∀x Q(x) semua (Ʌ)
∃x (P(x) v Q(x)) ≡ ∃x P(x) v ∃x Q(x) beberapa (v)

1. Semua singa menyeramkan


P(x) = x merupakan singa
q(x) = x menyeramkan
p(x) Ʌ q(x) p(x) Ʌ q(x) terdapat semua singa dan ia menyeramkan
premi tersebut kurang tepat karena belum
pembuktian tentu semua singa itu menyeramkan

p(x) q(x) jika terdapat semua singa maka ia menyeramkan


premi tersebut tepat karena sudah tertera pada
kalimatnya.

Kesimpulan: ∀x∈ D , P(x)→q(x)


Arguments and the principle (pembuktian tidak langsung)
Of demonstration
P(x1)
P(x2)
P(x3)
:
P(xn)
P(x1)Ʌ P(x2)Ʌ P(x3) Ʌ......Ʌ P(xn)
Latihan 1.5
1. Tentukan nilai kebenaran dari setiap pernyataan berikut ini.
a. Setiap perwira TNI adalah laki-laki.
b. Beberapa Gubernur di Indonesia adalah perempuan.
c. Setiap bilangan jika dipangkatkan 0 akan bernilai sama dengan 1.
d. Setiap bilangan memiliki lawan (invers penjumlahan).
e. Setiap bilangan memiliki kebalikan (invers perkalian).
f. Setiap persegi adalah jajargenjang.
g. Setiap jajargenjang adalah trapesium.
h. Terdapat bilangan sedemikian sehingga setiap bilangan jika ditambahkan ke bilangan
tersebut akan menghasilkan bilangan itu sendiri.
i. Terdapat bilangan sedemikian sehingga setiap bilangan jika dibagi dengan bilangan
tersebut akan menghasilkan bilangan itu sendiri.
j. Setiap jajargenjang memiliki simetri setengah putaran.
k. Beberapa siswa menganggap matematika itu sulit.
l. Setiap tahun yang habis dibagi 4 adalah tahun kabisat.
2. Menerjemahkan berikut ke dalam bentuk simbolis, menunjukkan pilihan yang tepat
untuk domain:
a. Terdapat sebuah integer x sehingga 4 = x + 2.
b. Untuk semua x integer, 4 = x + 2.
c. Setiap segitiga sama sisi adalah pigura yg sudutnya sama.
d. Semua siswa seperti logika.
e. Beberapa siswa menyukai logika.
f. Tidak ada orang yang merupakan sebuah pulau.
g. Setiap orang yang memahami logika menyukainya.
h. Setiap orang memiliki seorang ibu.
i. Di antara semua integer ada beberapa yang bilangan prima.
j. Bilangan bulat Beberapa bahkan dan habis dibagi 3.
k. Beberapa bilangan bulat bahkan atau dibagi 3.
l. Semua kelompok siklik adalah abelian.
m. Setidaknya salah satu surat dalam pisang adalah vokal.
n. Suatu hari bulan depan adalah hari Jumat.
o. x ^ 2 - 4 = 0 memiliki solusi positif.
p. Setiap solusi dari x ^ 2 - 4 = 0 adalah positif.
q. Tidak ada solusi dari x ^ 2 - 4 = 0 adalah positif.
r. Salah satu kandidat akan menjadi pemenang.
s. Setiap elemen dalam himpunan A adalah elemen dari himpunan B.
16
penarikan kesimpulan

3. Addition p bernilai benar


pvq jika salah satu benar maka bernilai benar

4. Simplify p Ʌq p dan q bernilai benar


Penyederhanaan p
q

5. Conjunction p
Penyatuan q
pɅq

6. Odus ponen p
P q
q

7. Modus tolens ~q
P q
~p

8. Hipothetical syllogis p q
q r
p r

9. Disjunction syllogism pvq


~p
q

10. Universal instantion ∀x P(x)


P(c)
11. Eksistensial instantion ∃x P(x)
P (c)

12. Universal generalization p(c)


∀x P(x)

13. Eksistensial generalization p(c)


∃x P(x)

Resolution

1. [(pvq) Ʌ(~pvr)]→(qvr)

Pvq
~pvr
Qvr
Resolusi
i. = p = benar
~p= salah
kemungkinan
Pvq Bvq B v (s/b) ≡ B q=(s/b)
~p v r Svr SvB ≡B r=B
qvr qvr karna r = B, q=(b/s) karna (v)disjungsi
jika salah satu benar maka bernilai
benar benar
ii. P = salah
~p= benar
Pvq Svq SvB ≡B q=B
~p v r Bvr B v (S/B) ≡ B r = (S/B)
qvr qvr
2. (pɅq)vr ≡ (p v r)Ʌ(q v r)
r→s ~r Ʌ s
pvs pvs

pvr ~r = benar
qvr r =salah
~r
S
Pvs
Latihan 1.6

1. Semua singa menyeramkan


Beberapa singa tidak minum kopi
Beberapa yang menyeramkan tidak minum kopi

2. Ada tiga buah hipotesis


Jika kau mengirimi ku e-mail maka aku akan menyelesaikan tugas
Jika kau tidak mengirimiku e-mail maka aku akan tidur lebih awal
Jika saya tidur lebih awal maka ketika bangun akan merasa lebih segar
simpulkan bahwa
Jika saya tidak menyelesaikan tugas maka ketka bangun tidur saya merasa segar

3. Ada tiga buah hipotesis


1. Mungkin saya sedang bermimpi/berhalusinasi
2. Saya tidak sedang bermimpi
3. Jika saya berhalusinasi maka saya melihat wajah berbikini
Dit: buat kesimpulan yang dapat dibuat dari 3 hipotesis tersebut
4. Ada 4 hipotesis
1. Hari tidak cerah dan dingin
2. Jika kita bernang maka hari cerah
3. Jika kita tidak berenang maka kita main kano
4. Jika kita main kano maka pulang lebih awal
buat kesimpulan
2
PEMBUKTIAN MATEMATIKA

POKOK-POKOK BAHASA
2.1 metode of proof
2.2
2.1 model

Modal :
 Analisis = mencari komposisi
 Sintesis = sesuatu yang kecil untuk dibuat menjadi sesuatu yang utuh /
lebih
 Deduktif = suatu konsep didasari oleh suatu konsep lainnya / konsep-konsep
sebelumnya
 Induktif = melihat pola / keteraturan
 Abduktif = terdapat tahapan yang harus di tempuh untuk mendapatkan suatu
hasil.
Langsung berbentuk implikasi (p→q)
Pembuktian
Tidak langsung berbentuk kontrapositif (~q→ ~p)

Pembuktian matematika

Pembuktian dibagi menjadi 2 cara, yaitu :


1. Pembuktian langsung, adalah pembuktian yang biasanya dinyatakan dalam bentuk
implikasi (p → q)
2. Pembuktian tidak langsung adalah pembuktian yang biasanya berbentuk kontrapositif
((p → q) ≡ (¬q → ¬p)) atau berbentuk Reductio Ad Absurdum ((p → q) ≡ (p ∧ ¬q) → c).

Contoh :
Pembuktian Langsung
Teorema dalam penjumlahan bilangan bulat.

1. Genap + genap = genap


M & n bilangan bulat
Bilangan genap dapat di tuliskan dengan 2p, p ∈ B
Misal m = 2q
q.r ∈ B
N = 2r
Sehngga m+n = 2q+2r = 2(q+r)
Misal (q+r)=s
Di dapat 2(q+r) = 2s (genap)

2. Ganjil + ganjil =
M & n bilangan bulat
Bilangan ganjil dapat di tuliskan degan 2p+1 , p ∈ B
Bilangan genap dapat di tuliskan dengan 2p, p ∈ B
Misal m = 2q+1
q.r ∈ B
N = 2r+1
Sehngga m+n = (2q+1)+(2r+1) = 2q+1+2r+1
= 2(q+r+1)
Misal (q+r+1)=s
Di dapat 2(q+r+1) = 2S (genap)
maka ganjil + ganjil = genap

3. Genap + ganjil =
M & n bilangan bulat
Bilangan ganjil dapat di tuliskan degan 2p+1 , p ∈ B
Bilangan genap dapat di tuliskan dengan 2p, p ∈ B
Misal m = 2q
q.r ∈ B
N = 2r +1
Sehngga m+n = (2q)+(2r+1) = 2q+2r+1
= 2(q+r)+1
Misal (q+r)=s
Di dapat 2(q+r)+1 = 2S+1 (ganjil)
maka ganjil + ganjil = ganjil
teorema perkalian dalam bilangan bulat

1. Genap x genap = genap


M & n bilangan bulat
Bilangan ganjil dapat di tuliskan degan 2p+1 , p ∈ B
Bilangan genap dapat di tuliskan dengan 2p, p ∈ B
Misal m = 2q+1
q.r ∈ B
N = 2r+1
Sehngga m+n = (2q+1)+(2r+1) = 2q+1+2r+1
= 2(q+r+1)
Misal (q+r+1)=s
Di dapat 2(q+r+1) = 2S (genap)
maka ganjil x ganjil = genap

2. Ganjil x ganjil = genap


M & n bilangan bulat
Bilangan ganjil dapat di tuliskan degan 2p+1 , p ∈ B
Bilangan genap dapat di tuliskan dengan 2p, p ∈ B
Misal m = 2q+1
Kontek
N = 2r+1
Sehngga m+n = (2q+1)+(2r+1) = 2q+1+2r+1
= 2(q+r+1)
Misal (q+r+1)=s
Di dapat 2(q+r+1) = 2S (genap)
maka ganjil x ganjil = genap

3. Ganjil x genap = gajil


M & n bilangan bulat
Bilangan ganjil dapat di tuliskan degan 2p+1 , p ∈ B
Bilangan genap dapat di tuliskan dengan 2p, p ∈ B
Misal m = 2q+1
Kontek
N = 2r
Sehngga m+n = (2q+1)+2r = 2q+1+2r
= 2(q+r)+1
Misal (q+r)=s
Di dapat 2(q+r) = 2S+1 (ganjil)
maka ganjil x genap = ganjil
4. Genap x ganjil = ganjil
Karena sudah di buktikan pada pembuktian no 3

Teorema dalam (- ) & (+)

1. (+ ) x (+)
Misal m x n > 0, dimana m,n adalah bilangan rill (m,n ∈ R)
M x n = n + n + ....... + n
Sebanyak m
Karena (n) nya positif jadi kita menggunakan teorema yang positif

Teorema penjabarannya
a>0 & b>0 → a+b > 0 a>0
b>0 +
a+b > 0

sehingga n + n +..... .....+ n >0 positif karna lebih dari 0


sebanyak M

m x n = m.n > 0
(+) x (+) = (+)

2. (+ ) x (-)
Misal m> 0 dan n < 0 dimana m,n adalah bilangan rill (m,n ∈ R)
M x n = n + n + ....... + n
Sebanyak m
Karena (n) nya negatif jadi kita menggunakan teorema yang negatif
Teorema penjabarannya
a<0 & b>0 → a+b < 0 a<0
b>0
a+b < 0
sehingga n + n +..... .....+ n <0 negatif karna lebih dari 0
sebanyak M

m x n = m.n < 0
(+) x (-) = (-)

3. (-) x (+) = (-)


Karna teorema sama seperti no 3 dan sudah di buktikan pada teorema no 3

4. (- ) x (-) = (+)
Misal dalam perkalian dengan 0
(-m) x 0 =0
(-m) x (n-n) = 0
(-m) x (n+(-n)) = 0 → aksioma distributif
[(-m x n)] + [(-m) x (-n)]

Misal (-m) x (-n) = p


[-m x n] + p =0
P = 0- [-m n]
P = 0 + mn
P = mn
Dengan kata lain p = (-m) x (-n) = mn (positif)
Pembuktian tidak langsung

Kontapositif (p → q) (~q→ ~p)

Consol
1. Misal m dan m adalah bilangan genap dan m + n adalah bilangan ganjil.
Maka m = 2j dan m+n =2k+1 , j dan k termasuk bilangan bulat.
Oleh karena itu n adalah ganjil maupun genap, yang melengkapi bukti, bahwa itu kontradiksi
Jwb
dik: M,n genap m+n genap
P q

M + n ganjil m ganjil
~q m genap
Dit: m ganjil n=...?
N genap n=...?
Jwb:
Pembuktian 1 pembuktian 2
Misal m= ganjil misal m=genap
M+n =2k+1 M+n =2k+1
M=2 j+1 M=2 j
N=n+m-m N=n+m-m
N=(n+m)-m N=(n+m)-m
N=(2k+1)-(2j+1) N=(2k+1)-(2j)
N=2k-2j =2(k-j) genap N=2k-2j+1 =2(k-j)+1 ganjil

M=ganjil n=genap m=genap n ganjil


Pembuktian formal dan nonformal

1. Pembuktian Formal
Pembuktian formal adalah pembuktian yang kalimat pernyataannya menggunakan
kalimat logika. Jadi untuk pembuktiannya harus dibuktikan dengan formal.
Contoh :
Dengan n > 0, n adalah bilangan ganjil jika dan hanya jika 5n + 6 merupakan bilangan
ganjil. (p ↔ q ≡ (p → q) ∧ (q → p))
Bukti :
 p→q
“jika ganjil maka 5n+6 ganjil
Diketahui : n bilangan ganjil atau dapat dinyatakan dengan 2k+1 , k ∈ 𝑛
Ditanyakan : pembuktian bahwa 5n+6 adalah ganjil
Jawab : 5n+6 =5(2k+1)+6
=10k+11
=10k+10+1
=2(5k+5)+1
Dengan kata lain 5n+6 adalah ganjil (terbukti)
 q→p
“jika, 5n+6 ganjil maka n ganjil”
Kontrapositif, dari q → p adalah ~p→ ~q
Diketahui :Di misalkan n genap atau dapat dinyatakan dengan n=2j, j ∈ 𝑛
Ditanyakan : pembuktian bahwa 5n+6 adalah genap
Jawab : : 5n+6 =5(2j)+6
=10j+6
=2(5j+3)
Dengan kata lain 5n+6 adalah genap, berdasarkan pembuktian p→q dan q →p.
Sehingga teorema benar

2. Pembuktian tidak Formal


Pembuktian tidak formal adalah pembuktian yang kalimatnya bukan merupakan kalimat
logika. Jadi untuk pembuktiannya dibuktikan secara tidak formal.
Contoh :
1. Buktikan bahwa tidak ada bilangan x rasional sehingga 𝑥 2 = 2.
Bukti :
𝑎
Anggap x merupakan bilangan rasional, sehingga x dapat dinyatakan dengan 𝑏, b ≠ 0,

a,b ∈ 𝔹.

Didapat x2 = 2
a 2
=2
b
a2
=2
b2

a2 = 2b2
Dengan kata lain 𝑎2 merupakan bilangan genap atau dapat dinyatakan a = 2j , j ∈ 𝔹.
Akibatnya : a2 = ab2
(2j)2 = 2b2
4j2 = 2b2
2j2 = b2
Dengan kata lain b2 merupakan bilangan genap.
𝑎
Jika a bilangan genap dan b bilangan genap maka memiliki FPB (a,b) = 2. Hal ini
𝑏

kontradiksi dengan pernyataan x merupakan bilangan rasional.


∴ x bilangan rasional adalah SALAH, yang benar x adalah bilangan Irasional

Kalau kalimat pembuktiannya merupakan kalimat logka maka dibuktikan


harus secara formal

Kalau kalimat pembuktiannya bukan merupakan kalimat logka maka


dibuktikan secara formal
Contoh: q diketahui: < 2 + < 1=180o pelurus
j
2 1 <2 + <4 = akibat aksioma
4 3 pelurus dan playfar
j’

P
k
diketahui : < 2 + < 1=180o pelurus
j<2 + <4 = akibat aksioma pelurus dan playfar
J // j’ dipotong oleh k di p dan q
Ditanyakan :<2=<3
Jawab : <1 + <2 =180o (pelurus)
< 1 + <3 = 180 (playfar)
Seingga < 1 +<2 = <1 + <3....................................Terbukti

Contoh
3. tunjukkan bahwa minimal atau setidaknya ada 1 bilangan real a1,a2,a3,.....an yang lebih
dari atau sama dengan rata-ratanya
diketahui : a1+a2+a3,.....an = A
n
ditanyakan : tunjukan a1+a2+a3,.....an = A lebih dari atau sama dengan rata2nya
n
jawab : asumsikan a1,a2,a3,.....an< A
maka a1+a2+a3,.....an < n. A
sehingga bila pertidak samaan dibagi dengan n di dapat
a1+a2+a3,.....an < n.A
n n
a1+a2+a3,.....an < A
n
hal ini kontradiksi dengan a1+a2+a3,.....an = A
n
maka asumsi a1,a2,a3,.....an < A adalah salah
4. buktikan bahwa minimal(a, minimal (b,c) = minimal (minimal (a,b),c) untuk semua a,b,c
∈ℝ
1. a ≤ b ≤ c
minimal (a, minimal n(b,c)) = minimal (minimal (a,b),c)
minimal (a,b) = (a,c)
a =a
2. a ≤ c ≤ b
minimal (a, minimal n(b,c)) = minimal (minimal (a,b),c)
minimal (a,c) = (a,c)
a =a
3. b ≤ a ≤ c
minimal (a, minimal n(b,c)) = minimal (minimal (a,b),c)
minimal (a,b) = (b,c)
b =b
4. b ≤ c ≤ a
minimal (a, minimal n(b,c)) = minimal (minimal (a,b),c)
minimal (a,b) = (b,c)
b =b
5. c ≤ a ≤ b
minimal (a, minimal n(b,c)) = minimal (minimal (a,b),c)
minimal (a,c) = (a,c)
c =c
Latihan 2.1
1. Tentukan mana dari "bukti" berikut adalah benar dan yang tidak benar. Jika bukti sudah
benar, menunjukkan jenis dan jika bukti tidak benar, menunjukkan mengapa hal itu
tidak benar.
Teorema: jika x dan y bilangan bulat maka x - y adalah bilangan bulat.
a. "Bukti 1": Misalkan x dan y keduanya bilangan ganjil. Maka terdapat bilangan bulat j,
k sehingga x = 2j + 1 dan y = 2k + 1. maka
x - y = 2j + 1 - (2k + 1) = 2 (j - k) yang bahkan.
Yang merupakan bilangn genap
b. "Bukti 2": Misalkan x - y adalah genap dan x adalah ganjil. Maka terdapat bilangan
bulat j, k seperti bahwa x - y = 2j dan x = 2k + 1. Maka
y = y - x + x =-2j + 2k + 1 = 2 (k - j) + 1.
Jadi y adalah ganjil, kontradiksi.
c. "Bukti 3": Misalkan x - y adalah bilangan ganjil. Maka terdapat j bilangan bulat
sedemikian rupa sehingga x - y = 2j + 1. Jika y bahkan kita selesai, sehingga misalkan
y bilangan ganjil , katakan y = 2k + 1 untuk beberapa j bilangan bulat. demikian
x = x - y + y = 2j +1 - (2k + 1) = 2 (j - k)
Jadi x adalah genap dan bukti selesai.
d. "Bukti 4": Misalkan x bbilangan genap dan x - y jugabilangan genap. Kemudian
terdapat j bilangan bulat, k sedemikian sehingga x = 2j dan x - y = 2k. demikian
y = x - (x - y) = 2j - 2k = 2 (j - k)
sehingga y adalah bilangan genap
e. "Bukti 5": Misalkan x, y bilangan genap dan x - y adalah bilangan ganjil . Kemudian
terdapat bilangan bulat j dan k sehingga x = 2j dan y = 2k. sekarang
x - y = 2j - 2k = 2 (j - k)
sehingga x - y bilangan genap, Tapi ini bertentangan dengan asumsi kita bahwa x - y
adalah ganjil sehingga bukti selesai.
f. "Bukti 6": Suppode bahwa x - y adalah ganjil, katakanlah x - y = 2j + 1 untuk
beberapa j bilangan bulat. jika x adalah ganjil kita sudah selesai, jadi menganggap
bahwa x bahkan, katakanlah x = 2k untuk beberapa k bilangan bulat. kemudian
y = x - (x - y) = 2k - (2j + 1) = 2 (k - j) - 1 = 2 (k - j - 1) + 1
sehingga y bilangan ganjil dan kami selesai.
g. "Bukti 7": Misalkan x dan y keduanya bilangan genap. Maka terdapat bilangan bulat
j, k sehingga x = 2j dan y = 2k. maka
x - y = 2j - 2k = 2 (j - k)
sehingga x - y bilangan genap
h. "Bukti 8": Misalkan x - y bilangan genap. Kemudian jika x adalah ganjil kita sudah
selesai, sehingga menganggap bahwa x adalah genap. Kemudian terdapat bilangan
bulat j, k seperti bahwa x - y = 2j dan x = 2k.maka
y = x - (x - y) = 2k - 2j = 2 (k - j)
sehingga y juga bahkan.
i. "Bukti 9": Misalkan x - y adalah ganjil, katakanlah x - y = 2j + 1 untuk beberapa j
bilangan bulat. Kemudian jika x adalah ganjil, katakanlah x = 2k + 1 untuk beberapa k
bilangan bulat, kita memiliki
y = x - (x - y) = 2k + 1 - (2j + 1) = 2 (k - j)
sehingga y bilangan genap dan kita selesai.
j. "Bukti 10": Misalkan x dan y adalah bilangan ganjil dan x - y adalah bilangan ganjil.
Kemudian ada keluar bilangan bulat j, k sehingga x = 2j + 1, y = 2k + 1. Dengan
demikian kita memiliki
x - y = 2j + 1 - (2k + 1) = 2 (j - k)
sehingga x - y adalah baik ganjil dan genap, kontradiksi.
2. Untuk dugaan berikut, membuktikan yang benar dan memberikan counterexample
untuk yang salah:
a. Jika x adalah integer dan 4x bilangan positif maka x adalah bilangan positif.
b. Jika x adalah bilangan bulat genap maka 4x adalah genap.
c. Jika x adalah bilangan bulat dan x ^ 2 adalah genap maka x genap.
d. Jika x adalah integer dan 3x genap maka x adalah genap.
e. Jika x, y, z adalah bilangan bulat dan x + y + z adalah ganjil maka ganjil x, y, z
adalah gajil.

.
induksai matemaitka

dipergunakan hanya untuk yang berkaitan dengan bilangan asli


ℕ himpunan bilangan asli
Well ordered principle (wop) dari ℕ
Setiap himpunan bilangan dari ℕ memiliki elemen terkecil

Perinsip induksi matematik (versi 1)


Misal S ∈ ℕ memenuhi sifat-sifat berikut:
1. 1 ∈ S
2. Jika k ∈ S maka k+1 ∈ S, untuk ∀k ∈ ℕ maka S = ℕ
 Misal p(n) adalah pernyataan yang memuat n (tentang n)

Perinsip induksi matematik (versi 2)


Misalkan p(n) , n ∈ ℕ memenuhi sifat
1. P(1) benar
2. Jika p(k) benar untuk k ∈ ℕ maka p (k+1) benar
Sehingga p(k) benar untuk ∀n ∈ ℕ

Prinsip induksi matematika (versi 3)


Misalkan p(n) dengan n1,≥ no , n1, no ∈ ℕ yang memenuhi
1. P(no)
2. jika p(k) benar untuk k ≥ no maka p(k+1) benar, sehingga p(n) benar ∀n ≥ no

Aplikasi
Contoh
Contoh 1 :
n
1 + 2 + 3 + …. + n = 2 (n + 1)

- Untuk n = 1
1
1 = 2 (1 + 1)
1
1 =2.2
2
1 =2

1 = 1 ….. terbukti

- Asumsikan benar untuk n = k


n
1 + 2 + 3 + …. + k = 2 (k + 1)

- Akan dibuktikan benar untuk n = k + 1


(k +1)
1 + 2 + 3 + …. + k + (k + 1) = (k + 1 + 1)
2

n (k +1)(k +2)
(k + 1) + (k + 1) =
2 2
k (k +1)(k +2)
(k + 1) ( + 1) =
2 2
k 2 (k +1)(k +2)
(k + 1) (2 + 2) = 2
k +2 (k +1)(k +2)
(k + 1) ( ) =
2 2
1 (k +1)(k +2)
(k + 1) (k + 2) =
2 2
(k +1)(k +2) (k +1)(k +2)
= Terbukti
2 2

Latihan:
2
1. 13 +23+.....+n3 = 1 n (n+1)
2
Jawab: Untuk n=1
2
13 = 1 1 (1+1)
2

13 = 1 (2)
2
1 =1 (benar)

Asumsian n=k
2
13 +23+.....+k3 = 1 k (k+1)
2
Akan dibuktikan n=k+1
2
= 13 +23+.....+k3 (k+1)3= 1 (k+1)(k+2)
K 2
2 2
= 1 3 1
k (k+1) + (k+1) = (k+1)(k+2)
2 2
2
K 2 1
= (k+1) 2 + (k+1) = (k+1)(k+2)
2 2
2
K2 +(k+1) =
1
= (k+1)2 (k+1)(k+2)
4 2
2

2 K2+4k+4 1
= (k+1) = (k+1)(k+2)
4 2
1 1 2
= (k+1) (k24k+4) = (k+1)(k+2)
4 2
2
2
= (k+1) 1 (k+2)2 =
1
(k+1)(k+2)
2 2
2
2
1 1
= (k+1)(k+1+1) = (k+1)(k+2)
2 2

2. 1+3+5+...+(2n-1)=n2
Jawab: untuk n=1
(2.1-1) = 12
(1) = 1 benar

Asumsikan n=k
1+3+5+...+(2k-1) =k2
n
Akan dibuktikan untuk n=k+1
1+3+5+...+(2k-1)+ (2(k+1)-1) =k2
K2+(2k+2-1) =(k+1)2
K2+2k+1 = k2+2k+1 terbukti

3. (1+1-1) (1+2-1) (1+3-1) ..... (1+n-1) =n+1


Jawab: untuk n=1 (1+1-1) (1+2-1) (1+3-1) ..... (1+n-1) =n+1
(1+1-1)= 1+1
(1+1/1) = 2
2 =2 benar
Asumsikan n=k
(1+1-1) (1+2-1) (1+3-1) ..... (1+k-1) =k+1
n
Akan dibuktikan
(1+1-1) (1+2-1) (1+3-1) ..... (1+k-1)(1+(k+1)-1) =k+1
n

(k+1)(1+1/(k+1)) = (k+1)+1
(k+1) (k+1)+1 = k+2
(k+1)
K+2 = k+2 terbukti

4. 3+11+17+ ...+(8n-5) = 4n2-n


Jawab : untuk n=1 3+11+17+ ...+(8n-5) = 4n2-n
(8.1-5)= 4.12-1
(8-3) = 4-1
3 =3 benar

Asumsikan untuk n=k


3+11+17+ ...+(8k-5) = 4k2-k
Akan dibuktikan untuk n=k+1
3+11+17+ ...+(8n-5) +(8(k+1)-5) = 4(k+1)2-(k+1)
n
(4k2-k)+(8k+3) = 4(k+1)2-(k+1)
(4k2-k+8k+4-1) = 4(k+1)2-(k+1)
(4k2+8k+4)-(k+1) = 4(k+1)2-(k+1)
4(k2+2k+1)-(k+1) = 4(k+1)2-(k+1)
4(k+1)2-(k+1) = 4(k+1)2-(k+1) terbukti

5. 1.3.5 + 3.5.7 + ..... + (2k-1) (2k+1) (2k+3) = k(2k3 +8k2+7k-2)


Jawab untuk n=k=1
1.3.5 + 3.5.7 + ..... + (2k-1) (2k+1) (2k+3) = k(2k3 +8k2+7k-2)
(2(1)-1)(2(1)+1)(2(1)+3) =1(2(1)3+8(1)2+7(1)-2)
(2-1)(2+1)(2+3) =(2+8+7-2)
(1)(3)(5) = 15
15 = 15
Akan dibuktikan untuk n= k+1
1.3.5 + 3.5.7 + ..... + (2k-1) (2k+1) (2k+3)+ (2(k+1)-1) (2(k+1)+1) (2(K+1)+3)
K = (k+1) (2(k+1)3 +8(k+1)2+7(k+1)-2)

k(2k3 +8k2+7k-2)+ (2(k+1)-1) (2(k+1)+1) (2(K+1)+3) = (k+1) (2(k+1)3 +8(k+1)2+7(k+1)-2)


(2k4+8k3+7k2+2k)+(2k+1) (2k+3) (2k+5) = (k+1) (2(k+1)3 +8(k+1)2+7(k+1)-2)
(2k4+8k3+7k2+2k)+(4k2+8k+3) (2k+5) = (k+1) (2(k+1)3 +8(k+1)2+7(k+1)-2)
(2k4+8k3+7k2+2k)+ (8k3+20k2+16k2+40k+6k+15k) = (k+1) (2(k+1)3 +8(k+1)2+7(k+1)-2)
(2k4+16k3+43k2+44k+15) =(k+1) (2(k3+3k2+3k+1)+ 8 (k2+2k+1)+(7k+7)-2)
(2k4+16k3+43k2+44k+15) =(k+1) [(2 k3+6k2+6k+2) + (8 k2+16k+8) (7k+5)]
(2k4+16k3+43k2+44k+15) = (k+1) (2k3+14k2+29k+15)
(2k4+16k3+43k2+44k+15) = 2k4+14k3+292+15k+2k3+14k2+29k+15
2k4+16k3+43k2+44k+15 = 2k4+16k3+43k2+44k+15 terbukti

Pertidaksamaaan
Pertidaksamaan
Jika x ≥ 0 maka ∀ n ∈ ℕ, (1 + x)n ≥ 1 + x n
- Untuk n = 1
(1 + x)1 ≥ 1 +x1
1+x ≥ 1 + 𝑥1 ….. terbukti
- Asumsikan benar untuk n = k
(1 + x)k ≥ 1 + x k

- Akan dibuktikan benar untuk n = k + 1, tujuan : (1 + x)k +1 ≥ 1 + xk +1


(1 + x)k +1 ≥1 +xk
(1 + x)k (1 + x) ≥ 1 + x k (1 + x)
(1 + x)k (1 + x) ≥ 1 + x + xk + xk +1
(1 + x)k +1 ≥ 1 + x + xk + xk +1
(1 + x)k +1 ≥ 1 + xk +1 + x + xk ≥ 1 + xk +1
(1 + x)k +1 ≥ 1 + xk +1
Terbukti
KUNCI JAWABAN
Latihan 1.1
1. a. Merupakan sebuah pernyataan terbuka , karna akan bernilai benar jika x=-1
b. Sebuah pernyataan karna dampak dari no 1
c. Merupakan sebuah pernyataan, tapi bukan bilangan prima, karna 111 bisa di bagi
dengan 3 dan 37
d. Merupakan pernyataan terbuka, karna belum tentu yang bertanya fahmi karna dalam
pertanyaannya tidak dicantumkan nama fahmi
e. Merupakan pernyataan terbuka, karna ∈ A jika dikali 2 bernilai genap dan jika
ditambah 1 jadi bernilai ganjil

2. A. Pada hari-hari apakah mereka berdua dapat menyatakan hal itu ?


Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Andi Bohong Bohong Bohong Jujur Jujur Jujur Jujur
Badu Jujur Jujur Jujur Bohong Bohong Bohong Jujur

B. Jika mereka berdua sama-sama menyatakan bahwa hari kemarin adalah hari dimana mereka
berkata benar, pada hari-hari apakah mereka berdua dapat menyatakan hal itu ?
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Andi Bohong Bohong Bohong Jujur Jujur Jujur Jujur
Badu Jujur Jujur Jujur Bohong Bohong Bohong Jujur

3. - andi seorang sopir


- Dani duduk berhadapan dengan candra
- Candra bukan seorang pilot
- Andi duduk di sebelah kiri candra
- Budi duduk di sebelah kanan klasi

pilot dani

sopir markonis andi budi

klasi candra
jadi andi seorang sopir
dani seorang pilot
budi seorang markonis
candra seorang klasi

4. - Toni tidak pernah berbohong


- Pada poin d yg berpendapat adalah didi dan pada poin e yg brpendapat bukan toni, berarti toni
belum berpendapat, sedangkan di poin c yang memakai kaos kuning adalah hori berarti yng
memakai kaos kuning adalah tony
- karna toni tidak pernah berbohong berarti yang memakai kaos merah adalah hory terdapat
pada poin c
- karna sisanya kaos hijau dan yang belum mendapatkan kaos adalah didi maka yang berkaos
kaos hijau adalah didi

jadi yang memakai kaos kuning adalah didi


kaos merah adalah hory
kaos hijau adalah didi
Latihan 1.2

1. a. 3 + 2 = 6 ↔ 4 + 2 = 5.
S S B
b. 3 + 2 = 5 → 4 + 2 = 5.
B S S
c. 3 + 2 = 5 atau Jakarta ibukota DI Aceh.
B ᴠ S B

d. Jika 𝑥 2 = 4 maka x = 2

Jika x2=4 maka x=2


Jika ≠2 maka x2≠4 terdapat x=-2 dimana x≠2, sehingga x2=4, sedangkan disitu
tertera bahwa x2≠4 → soal diatas bernilai salah

e. Jika x = -2 maka 𝑥 2 = 4.
Jika x2=4 maka x= -2

Jika ≠ -2 maka x2≠4 terdapat x=2 dimana x≠-2, sehingga x2=4, sedangkan disitu
tertera bahwa x2≠4 → soal diatas bernilai salah
f. Jika 3x + 4 = 2 dan x ∈ B, maka x = -1.
x = -1 3x + 4
3(-1) + 4 2
-3 + 4 2
Karna -3+4 =1 -3+4 ≠2 bernilai benar

Jadi Jika 3x + 4 = 2 dan x B, maka x = -1 bernilai benar.


2. a. 10 tidak habis dibagi 5
salah
b. 8 adalah bukan bilangan prima
benar
c. 10 habis dibagi 5 dan 8 adalah bilangan prima
Benar ∧ salah ≡ salah
d. 10 habis dibagi 5 atau 8 adalah bilangan prima
Benar v salah ≡ benar
e. 10 tidak habis dibagi 5 dan 8 adalah bukan bilangan prima
salah ∧ benar ≡ salah
f. 10 tidak habis dibagi 5 dan 8 adalah bilangan prima
salah ∧ salah ≡ salah
g. 10 habis dibagi 5 dan 8 bukan bilangan prima
Benar ⋀ benar ≡ benar
h. 10 habis dibagi 5 maka 8 adalah bilangan prima
benar ⟶ salah ≡ salah
i. 10 habis dibagi 5 jika dan hanya jika 8 adalah bilangan prima
benar ⟷ salah ≡ salah
j. Jika (10 habis dibagi 5 atau 8 bukan bilangan prima) maka (10 tidak habis dibagi 5 atau 8
bilagan prima)
(benar ∨ benar) ⟶ (salah ∨ salah)
Benar ⟶ salah ≡ salah
3. a. a ∧ ∼b
b. ∼(a ∨ b)
c. ∼a ∧ b
d. a ∧ b
e. ∼(a ∨ b)
f. a ⟶∼ b
g. ∼a ⟶∼ b

4. A. 𝑝 → 𝑞 ↔ ~𝑝 ᴠ q

p Q ~𝑝 ~𝑞 ~𝑝 ᴠ 𝑞 𝑝→𝑞 𝑝 → 𝑞 ↔ ~𝑝 ᴠ 𝑞
B B S S B B B
B S S B S S B
S B B S B B B
S S B B B B B
b. 𝑝 ʌ 𝑞 → (𝑞 ʌ ~𝑞 → 𝑟 ʌ 𝑞)

p q r ~𝑞 pʌq q ʌ ~𝑞 rʌq q ʌ ~𝑞 → r ʌ q pʌq (q ʌ ~𝑞 → r ʌ q

B B B S B S B B B
B B S S B S S B B
B S B B S S S B B
B S S B S S S B B
S B B S S S B B B
S B S S S S S B B
S S B B S S S B B
S S S B S S S B B

c. ~[(~𝑝 → 𝑟) ᴠ (𝑝 → ~𝑞)] ʌ 𝑟

p q r ~𝑝 ~𝑞 ~𝑝 → 𝑟 p→ ~𝑞 (~𝑝 → 𝑟) ᴠ (p→ ~𝑞) ~[(~𝑝 → 𝑟) ᴠ (p→ ~𝑞)] ᴠ r


B B B S S B S B S
B B S S S B S B S
B S B S B B B B S
B S S S B B B B S
S B B B S B B B S
S B S B S S B B S
S S B B B B B B S
S S S B B S B B S

5. a. 3 ≤ 7 dan 4 adalah bilangan ganjil


B ∧ B ≡B
b. 3 ≤ 7 atau 4 adalah bilangan ganjil
B ∨ B ≡B
c. 2+1=3 atau 4< 4
B ∨ S ≡B
d. 5 adalah bilangan ganjil atau bisa dibagi dengan 4
B ∨ S ≡B
e. Tidak benar bahwa 2+2=5 dan 5>7
∼(S ∧ S) ≡ ∼(S) ≡ B
f. Tidak benar bahwa 2+2=5 atau 5>7
∼(S ∨ S) ≡ ∼(S) ≡ B
g. 3≥3
B

6. a. Tuliskan simbolnya dan tetapkan nilai kebenarannya


a. 3+1 ≠ 4 dan 24 habis dibagi 8
∼q ∧ r
S ∧ B≡B
b. Tidak benar bahwa 7 adalah bilangan ganjl atau 3+1=4
∼(∼P ∨ q)
∼(B ∨ B) ≡ S
c. 3+1=4 dan 24 tidak habis dibagi 8
q ∧ ∼r
B ∧ S≡S
b. Tuliskan kata-kata berikut dan tetapkan nilai kebenarannya
a. P v ~q
7 adalah bilangan genap atau 3+1≠4
S ∨ S≡S
b. ~(r Ʌ q)
Tidak benar bahwa 24 habis dibagi 8 dan 3+1= 4
∼(B ∧ B) ≡ ∼(B) ≡ S
c. ~r v ~q
24 tidak habis dibagi 8 atau 3+1≠4
S ∨ S≡S
7. a. ~𝑝 ᴠ 𝑞 b. ~𝑝 ʌ 𝑝

p Q ~𝑝 ~𝑝 ᴠ 𝑞 P ~𝑝 ¬p ʌ p
B B S B B S S
B S S S B S S
S B B B S B S
S S B B S B S

c. (~𝑝 ᴠ 𝑞) ʌ 𝑟 d. ∼(p∧q)

p Q R ~𝑝 (~𝑝 ᴠ 𝑞) (~𝑝 ᴠ 𝑞) ʌ 𝑟 p q (p ∧q) ~(𝑝 ∧ 𝑞)


B B B S B B B B B S
B B S S B S B S B B
B S B S S S S B B B
B S S S S S S S S B
S B B B B B
S B S B B S
S S B B B B
S S S B B S

e. ~𝑝 ʌ ∼ 𝑞 f. ~𝑝 ∨ ~𝑞

P q ~𝑝 ~𝑞 ~𝑝 ʌ ∼ 𝑞 P q ~𝑝 ~𝑞 ~𝑝 ∨ ~𝑞
B B S S S B B S S S
B S S B S B S S B B
S B B S S S B B S B
S S B B B S S B B B
g. p ᴠ ~𝑝 h. (~𝑝)

P ~𝑝 p ᴠ ~𝑝 p ~𝑝 (~𝑝)
B S B B S B
B S B B S B
S B B S B S
S B S S B S

8. a. 3 - 4 ≥7
b. 3 + 1 ≠5 dan 2 > 4
c. 8 tidak habis dibagi 3 dan habis dibagi 4

9. a. menuliskan tabel kebenaran untuk p*q


p q P*q
B B S
B S S
S B B
S S S

b. menuliskan tabel kebenaran untuk q * p

p q P*q
B B S
B S S
S B B
S S S

c. menuliskan tabel kebenaran untuk (p * p) * q


p q p*p (p * p) * q
B B S B
B S S S
S B S B
S S S S
10. B ⊕ S =B S⊕B=B
a. tuliskan tabel kebenaran untuk p ⊕ q

p q p⊕q
B B B
B S B
S B B
S S S

b. tuiskan tabel kebenaran untuk p ⊕ q dan (p ⊕ q) ⊕ q

p q p⊕p p⊕q (p ⊕ q) ⊕ q p ⊕ p ʌ (p ⊕ q) ⊕ q
B B B B B B
B S B B B B
S B S B B B
S S S S S S

c. tunjukkan tabel kebenaran untuk (p Ʌ q)⊕ (p ⊕ q) adalah sama dengan tabel


kebenaran untuk p v q

p q pʌq p⊕q (p ʌ q) ⊕ (p ⊕ q) p q pᴠq


B B B B B B B B
B S S B B B S B
S B S B B S B B
S S S S S S S S

b. tunjukkan bahwa tidak ada bedanya jika kita mengambil kedua "atau" dalam "dan /
atau" menjadi inklusif (v) atau eksklusif (⊕)
p q pᴠq p q p⊕q
B B B B B B
B S B B S B
S B B S B B
S S S S S S
Latihan 1.3

1. a. 3 + 2 ≠ 6 ↔ 4 + 2 ≠ 5.
B B B
b. 3 + 2≠ 5 → 4 + 2 ≠ 5.
S B B
g. 3 + 2 ≠ 5 atau Jakarta bukan ibukota DI Aceh.
S ᴠ B B

h. Jika 𝑥 2 ≠ 4 maka x ≠ 2

Jika =2 maka x2=4 terdapat x=2 dimana x=2, sehingga x2=4,


soal diatas bernilai benar

i. Jika x ≠ -2 maka 𝑥 2 ≠ 4.

Jika = -2 maka x2=4 terdapat x=-2 dimana x=-2, sehingga x2=4,


Soal diatas bernilai benar
j. Jika 3x + 4 ≠ 2 dan x ∈ B, maka x = -1.
x = -1 3x + 4
3(-1) + 4 2
-3 + 4 2
Karna -3+4 =1 -3+4 ≠2 bernilai benar

2. a. tidak benar bahwa 10 tidak habis dibagi 5


~(salah) ≡ benar
b. tidak benar bahwa 8 adalah bukan bilangan prima
~(benar) ≡ salah
k. tidak benar bahwa 10 habis dibagi 5 dan 8 adalah bilangan prima
~(Benar ∧ salah )≡ benar
l. tidak benar bahwa 10 habis dibagi 5 atau 8 adalah bilangan prima
~(Benar v salah )≡ salah
m. tidak benar bahwa 10 tidak habis dibagi 5 dan 8 adalah bukan bilangan prima
~(salah ∧ benar ) ≡ benar
n. tidak benar bahwa 10 tidak habis dibagi 5 dan 8 adalah bilangan prima
~(salah ∧ salah )≡ benar
o. tidak benar bahwa 10 habis dibagi 5 dan 8 bukan bilangan prima
~(Benar ⋀ benar )≡ salah
p. tidak benar bahwa 10 habis dibagi 5 maka 8 adalah bilangan prima
~(benar ⟶ salah )≡ benar
q. tidak benar bahwa 10 habis dibagi 5 jika dan hanya jika 8 adalah bilangan prima
~(benar ⟷ salah )≡ salah
r. tidak benar bahwa Jika (10 habis dibagi 5 atau 8 bukan bilangan prima) maka (10 tidak habis
dibagi 5 atau 8 bilagan prima)
~( (benar ∨ benar) ⟶ (salah ∨ salah) )
~(Benar ⟶ salah )≡ benar

3. a. ~(a ∧ ∼b) ≡ ~a ∨ b
b. ~(∼(a ∨ b)) ≡ (a ∨ b)
c. ~( ∼a ∧ b) ≡ a ∨ ∼b
d. ~(a ∧ b) ≡ ∼ a ∨ ∼b
e. ~( ∼(a ∨ b)) ≡ a∨b
f. ~( a ⟶∼ b) ≡ a∧ b
g. ~( ∼a ⟶∼ b) ≡ ∼a∧ b

4. A. ∼( 𝑝 → 𝑞 ↔ ~𝑝 ᴠ q)

p Q ~𝑝 ~𝑞 ~𝑝 ᴠ 𝑞 𝑝→𝑞 𝑝 → 𝑞 ↔ ~𝑝 ᴠ 𝑞 ∼( 𝑝 → 𝑞 ↔ ~𝑝 ᴠ q)
B B S S B B B S
B S S B S S B S
S B B S B B B S
S S B B B B B S
b. ∼(𝑝 ʌ 𝑞 → (𝑞 ʌ ~𝑞 → 𝑟 ʌ 𝑞))

p q r ~𝑞 pʌq q ʌ ~𝑞 rʌq ⟶ q ʌ ~𝑞 → r ʌ q ∼(𝑝 ʌ 𝑞 → (𝑞 ʌ ~𝑞 → 𝑟 ʌ 𝑞))


B B B S B S B B B S
B B S S B S S B B S
B S B B S S S B B S
B S S B S S S B B S
S B B S S S B B B S
S B S S S S S B B S
S S B B S S S B B S
S S S B S S S B B S

c. ∼(~[(~𝑝 → 𝑟) ᴠ (𝑝 → ~𝑞)] ʌ 𝑟 ) ≡ (~𝑝 → 𝑟) ᴠ (p→ ~𝑞) v ∼r

p q R ∼r ~𝑝 ~𝑞 ~𝑝 → 𝑟 p→ ~𝑞 (~𝑝 → 𝑟) ᴠ (p→ ~𝑞) (~𝑝 → 𝑟) ᴠ (p→ ~𝑞)] ∧ ∼r


B B B S S S B S B B
B B S B S S B S B B
B S B S S B B B B B
B S S B S B B B B B
S B B S B S B B B B
S B S B B S S B B B
S S B S B B B B B B
S S S B B B S B B B
Latihan 1.4
1. a. - konvers : jngnya maka bendera tersebut bendera jepang
- Invers : jika ada bendera yang bukan bendera jepang maka bendera tersebut
tidak ada bintangnya
- Kontraposisi : jika bendera tersebut tidak ada vbintangnya maka bendera tersebut
bukan bendera jepang

b. - konvers : a3 >0 ⟶ a >0


- Invers : a≤0 ⟶ a3≤ 0
- Kontraposisi : a3≤0 ⟶ a ≤ 0

c. - konvers : ab = 0 ⟶ a= 0
- Invers : a≠0 ⟶ ab ≠0
- Kontraposisi : ab ≠0 ⟶ a≠0
-
- konvers : jika luas persegi luasnya sama panjangnya juga sama
- Invers : jika dua persegi pajang tidak sama panjang maka luasnya tidak sama
- Kontraposisi : jika dua persegi luasnya tidak sama maka panjangnya juga tidak sama

d. - konvers : x2= 9 ⟶ x= 3
- Invers : x ≠3 ⟶ x2≠9
- Kontraposisi : x2≠9 ⟶ x =3

e. - konvers : jika segitiga ABC sama panjang maka segitiga sama sisi
- Invers : jika segitiga ABC adalah segitiga tidak sama sisi maka sisi-sisi segitiga
tersebut tidak sama panjang
- Kontraposisi : jika sisi-sisi segitiga tersebut tidak sama panjang maka segitiga ABC
adalah segitiga tidak sama sisi

2. a. - Implikasi p→q - konvers q→p


B → S ≡S B → B ≡S
- Invers ~p → ~q - kontraposisi ~q → ~p
S → S ≡B S → S ≡B

b. - Implikasi p→q - konvers q→p


B → B ≡B B → B ≡B

- Invers ~p → ~q - kontraposisi ~q → ~p
S → S ≡B S → S ≡B

d. - Implikasi p → q - konvers q→p


B → S ≡S B → B ≡S

- Invers ~p → ~q - kontraposisi ~q → ~p
S → S ≡B S → S ≡B

e. - Implikasi p→q - konvers q→p


B → S ≡S B → B ≡S

- Invers ~p → ~q - kontraposisi ~q → ~p
S → S ≡B S → S ≡B

f. - Implikasi p→q - konvers q→p


B → S ≡S B → B ≡S

- Invers ~p → ~q - kontraposisi ~q → ~p
S → S ≡B S → S ≡B
3. a. Kontrapositif dari ¬ p → q

p q ~p ~q ~𝑝 →q ~q → ~p
B B S S B B
B S B B B B
S B S S B B
S S B B S S

b. konvers dari ¬ q → p

p q ~p ~q ~𝑞 →p ~p → ~q
4.
B B S S B B
5.
B S B B B B
6.
S B S S B B
7.
S S B B S S
8.
c. Kebalikan dari kebalikan dari q → ¬ p

p q ~p ~q 𝑞 → ~𝑝 ~p → q
d.
B B S S S S
e.
B S B B B B
f.
S B S S B B
g.
S S B B B B
h.

d. negations dari p → ¬ q

p q ~p ~q p → ~q ~q → p
b.
B B S S S S
c.
B S B B B B
d.
S B S S B B
e.
S S B B B B
e. konvers dari ¬ p ∧ q

p q ~p ~q ~p Ʌ q ~p ↔ q
b.
B B S S S S
c.
B S B B S S
d.
S B S S B B
e.
S S B B S S
f.

5. Menunjukkan yang mana dari pernyataan berikut ini yang bernilai benar
a. Jika 2 + 1 = 4 maka 3 + 2 = 5.
S → B ≡B
b. Merah putih jika dan hanya jika hijau biru.
S ↔ S≡B
c. 2 + 1 = 3 dan 3 + 1 = 5 4 menyiratkan aneh.
S ↔ S≡B
d. Jika 4 adalah aneh maka 5 aneh.
S ↔ B≡B
e. Jika 4 adalah aneh maka 5 bahkan.
S ↔ S≡B
f. Jika 5 adalah aneh maka 4 aneh.
S ↔ B≡s
Latihan 1.5
1. A.
m. Beberapa Gubernur di Indonesia adalah perempuan.
n. Setiap bilangan jika dipangkatkan 0 akan bernilai sama dengan 1.
o. Setiap bilangan memiliki lawan (invers penjumlahan).
p. Setiap bilangan memiliki kebalikan (invers perkalian).
q. Setiap persegi adalah jajargenjang.
r. Setiap jajargenjang adalah trapesium.
s. Terdapat bilangan sedemikian sehingga setiap bilangan jika ditambahkan ke bilangan
tersebut akan menghasilkan bilangan itu sendiri.
t. Terdapat bilangan sedemikian sehingga setiap bilangan jika dibagi dengan bilangan
tersebut akan menghasilkan bilangan itu sendiri.
u. Setiap jajargenjang memiliki simetri setengah putaran.
v. Beberapa siswa menganggap matematika itu sulit.
w. Setiap tahun yang habis dibagi 4 adalah tahun kabisat.
3. Menerjemahkan berikut ke dalam bentuk simbolis, menunjukkan pilihan yang tepat
untuk domain:
t. Terdapat sebuah integer x sehingga 4 = x + 2.
u. Untuk semua x integer, 4 = x + 2.
v. Setiap segitiga sama sisi adalah pigura yg sudutnya sama.
w. Semua siswa seperti logika.
x. Beberapa siswa menyukai logika.
y. Tidak ada orang yang merupakan sebuah pulau.
z. Setiap orang yang memahami logika menyukainya.
aa. Setiap orang memiliki seorang ibu.
bb. Di antara semua integer ada beberapa yang bilangan prima.
cc. Bilangan bulat Beberapa bahkan dan habis dibagi 3.
dd. Beberapa bilangan bulat bahkan atau dibagi 3.
ee. Semua kelompok siklik adalah abelian.
ff. Setidaknya salah satu surat dalam pisang adalah vokal.
gg. Suatu hari bulan depan adalah hari Jumat.
hh. x ^ 2 - 4 = 0 memiliki solusi positif.
ii. Setiap solusi dari x ^ 2 - 4 = 0 adalah positif.
jj. Tidak ada solusi dari x ^ 2 - 4 = 0 adalah positif.
kk. Salah satu kandidat akan menjadi pemenang.
Latihan 1.6
1. 1. p →q
2. ~p →r
3. r → s
jwb 4. ~q → ~p kontrapositif (1)
5. ~p → s HS (2) dan (3)
6. ~q → s HS (4) dan (6)
2. 1. R ∨ H
2. ∼R
3. H → G
4. H DS (2) dan (1)
5. G MP (3) dan (4)
6. H ∧ G konjungsi (4) dan (5)

4. 1. ∼p ∧ q
2. r → p
3. ~r → s
4. ~s → t
5. ~p simplify (1)
6. q simplify (1)
7. ~r MT (5) dan (2)
8. S MT (7 dan (3)
9. T MP (8) dan (4)
2.1

Anda mungkin juga menyukai