Anda di halaman 1dari 112

A.

PROFIL PERUSAHAAN

A.1 PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN merupakan perusahaan swasta Nasional yang


didirikan di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat dengan tujuan
menyediakan layanan jasa keahlian bagi pihak Pemerintah maupun Swasta yang
memerlukan dukungan keahlian jasa konsultan dibidang Perencanaan (Planning),
Desain dan Pengawasan serta berbagai masalah rekayasa teknik (Engineering)
yang dihadapi dalam masalah Pembangunan.

A.2 KEDUDUKAN PERUSAHAAN

Kedudukan Perusahaan :
Pusat

Alamat : Jl. Pertanian Wosi Dalam Depan SMU 2, Manokwari


No. Telepon : ………………..

A.3 BIDANG KEGIATAN


Sesuai dengan lingkup jasa dan tenaga ahli yang dimiliki, kegiatan PT. CEMPANIGA
RAYA KONSULTAN meliputi beberapa bidang sebagai berikut :
1) Arsitektur.
Arsitektur Bangunan
2) Tata Lingkungan
a. Teknik Lingkugan
 Air Minum
 Penyehatan Lingkungan Permukiman
 Persampahan
 Pengendalian Polusi
b. Pengembangan Kota dan Wilayah
 Penataan Perkotaan
 Pengembangan Wilayah
3) Sipil
a. Prasarana Transportasi.
 Jalan Raya, Jembatan, Simpang Susun dan Terowongan
 Teknik dan Pengendalian Lalu Lintas
 Jalan Kereta Api
 Landasan
 Pelabuhan dan Prasarana Angkutan (SDP)
c. Struktur Bangunan
 Struktur Bangunan Ringan/Sederhana
 Struktur Bangunan Berat/Tinggi
 Konstruksi Tambang
 Fasilitas Perminyakan Lepas Pantai

A.4 LAYANAN KEAHLIAN

Layanan Keahlian PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN dalam bidang kegiatan


tersebut di atas meliputi :

a) Studi dan Investigasi


Study Pendahuluan dan Study kelayakan.
b) Desain
Perencanaan konstruksi untuk persiapan pelaksanaan Proyek.
c) Manajemen dan Administrasi Proyek
Adalah layanan keahlian pada saat persiapan pelaksanaan dan pelaksanaan
Proyek dalam bentuk penyedian dukungan manajemen dan Administrasi
Proyek.
d) Pengawasan Kontruksi.

A.5 ORGANISASI PERUSAHAAN

PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN dipimpin oleh seorang Direktur. Untuk


menunjang dan menangani kegiatan perusahaan ditetapkan seorang sekretaris
perusahaan yang menangani masalah administrasi dan keuangan, serta seorang
Kepala Divisi Teknik untuk penanganan Urusan Teknik.
Sekretaris perusahaan mengkoordinir empat bagian, berturut – turut : bagian
keuangan, bagian administrasi, bagian personalia dan bagian logistik dan
perlengkapan , setiap bagian dikoordinir oleh seorang kepala bagian dan dibantu
oleh beberapa staff penunjang.
Dibawah Kepala Divisi Teknik, kelompok Tenaga Ahli dibagi dalam 5 Divisi sebagai
berikut: divisi Arsitektur dan Bangunan, divisi Konstruksi dan Transportasi, divisi
penyehatan dan teknik lingkungan, divisi pengembangan perkotaan dan wilayah
dan divisi Pengairan dan Sumber daya Air.
Untuk memberikan layanan keahlian yang lengkap dan menyeluruh serta untuk
menjaga kualitas layanan keahlian yang disediakan, PT. CEMPANIGA RAYA
KONSULTAN mempunyai kelompok nara sumber yang berfungsi sebagai penasehat
teknis.
Kelompok ini terdiri dari tenaga ahli senior dari berbagai bidang keahlian yang
beragam.

A.6 PERSONIL PERUSAHAAN


Jumlah personil PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN saat ini kurang lebih 7 orang
yang terdiri atas 1 tenaga ahli Arsitektur, 3 tenaga ahli Teknik Sipil (S1), dan 2
orang STM.
DAFTAR PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

PENGGUNA JASA/SUMBER LINGKUP


NO. NAMA PAKET PEKERJAAN PERIODE HARI NILAI KONTRAK MITRA KERJA
DANA LAYANAN

Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan PENGAWASAN 3 Maret 2016 s/d
1 90 HARI 563.700.000,00
Papua Barat Aimas - Klamalu TEKNIS 2 Juni 2016
09 September
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Supervisi Peningkatan Jalan Dalam Kota PENGAWASAN
2 2016 s/d 11 90 HARI 98.725.000,00
Manokwari Segmen 6 TEKNIS
November 2016
Konsultan Pengawasan Pekerjaan
19 September
Dinas Kependudukan Tenaga Kerja Parkiran Kantor Dinas Kependudukan PENGAWASAN
3 2016 s/d 17 90 HARI 8.470.000,00
dan Transmigrasi Tenaga Kerja dan Transmgrasi Provinsi TEKNIS
Desember 2016
Papua Barat
Konsultan Pengawasan Pembangunan
Talud Tahap II Pintu Darurat, Talang 16 Agustus 2016
Dinas Kependudukan Tenaga Kerja PENGAWASAN
4 danBak Air Dinas Kependudukan Tenaga s/d 16 Desember 120 HARI 8.470.000,00
dan Transmigrasi TEKNIS
Kerja dan Transmgrasi Provinsi Papua 2016
Barat
20 Agustus 2016
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Pengawasan Pembangunan Jalan Poros PENGAWASAN
5 s/d 22 90 HARI 78.800.000,00
Papua Barat Desa Distrik Prafi TEKNIS
November2016
30 Oktober 2016
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan PENGAWASAN
6 s/d 30 Desember 90 HARI 195.976.000,00
Papua Barat Isim Umoisi TEKNIS
2016
ementrian Hukum Dan Hak Asasi 24 Oktober 2017
Pengawasan Pembangunan Dan Renovasi PENGAWASAN
7 Manusia RI Cabang Rumah Tahanan s/d 22 Desember 60 HARI 170.000.000,00
Bangunan Gedung Carutan Kaimana TEKNIS
Negara Kaimana 2016
17 Oktober 2016
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pengawasan Pembangunan Ruas Jalan PENGAWASAN
8 s/d 30 Desember 75 HARI 254.800.000,00
Manokwari selatan Wariap Pantai TEKNIS
2017
3 Oktober 2016
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Pengawasan Pengembangan Bandara PENGAWASAN
9 s/d 27 Desember 85 HARI 444.015.000,00
Papua Barat Rendani TEKNIS
2017

Pengawasan Pembangunan/Rehabilitasi 18 September


Dinas Kelautan Dan Perikanan PENGAWASAN
10 Fasilitas Pokok Dan Fungsional Pelabuhan 2017 s/d 17 90 HARI 306.100.000,00
Provinsi Papua Barat TEKNIS
Perikanan (UPTD Provinsi) Di PPP Sorong Desember 2017

26 Oktober 2016
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pengawasan Pembangunan Ruas Jalan PENGAWASAN
11 s/d 24 Desember 60 HARI 70.000.000,00
Manokwari selatan Hamawi - Lokasi TPA TEKNIS
2017
KANTOR UNIT PENYELENGGARA 01 Februari 2018
Pengawasan Konstruksi Runway Sampai PENGAWASAN
12 BANDAR UDARA MERDEY - s/d 28 September 240 HARI 512.100.000,00
Dengan Aspal Kolakan Termasuk Marking TEKNIS
Kementerian Perhubungan 2018
Pengawasan Teknis Pembangunan 05 Juni 2018 s/d
Kantor Pengadilan Agama PENGAWASAN
13 Gedung Kantor Pengadilan Agama 01 November 150 HARI 87.595.750,00
Manokwari TEKNIS
Manokwari Tahap III (Fhinishing) 2018
09 Juli 2018 s/d
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan PENGAWASAN
14 05 Desember 180 HARI 175.450.000,00
Papua Barat Masni-Sibuni TEKNIS
2018
Konsultan Jasa Pengawas Pembangunan
Kementerian Desa, Pembangunan
Jalan Poros Antar Desa Kawasan PENGAWASAN 07 Juli 2018 s/d
15 DaerahTertinggal dan Transmigrasi 90 HARI 47.740.000,00
Pedesaan Kabupaten Manokwari Provinsi TEKNIS 08 Oktober 2018
RI
Papua Barat

Dinas Perindustrian Perdagangan Pengawasan Teknis Pembangunan Pasar PENGAWASAN 20 Juni 2018 s/d
16 120 HARI 29.480.000,00
Koperasi Dan UKM Rakyat TEKNIS 17 Oktober 2018
04 September
Dinas Perhubungan Prov. Papua Pengawasan Pembangunan Lapangan PENGAWASAN
17 2018 s/d 26 90 HARI 275.050.000,00
Barat Kontainer Pelabuhan Manokwari Tahap IV TEKNIS
Desember 2018
Dinas Pekerjaan Umum Dan 10 September
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan PENGAWASAN
18 Penataan Ruang Provinsi Papua 2018 s/d 20 90 HARI 397.700.000,00
Tofot-Haha (Kasas-Klabot) TEKNIS
Barat Desember 2018
Dinas Pekerjaan Umum Dan 14 September
Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan PENGAWASAN
19 Penataan Ruang Provinsi Papua 2018 s/d 12 90 HARI 240.800.000,00
Batas Kota Pegaf-Menyambouw TEKNIS
Barat Desember 2018
01 November
Dinas Perindustrian Perdagangan Pengawasan Pembangunan Pasar Rakyat PENGAWASAN
19 2018 s/d 30 60 HARI 58.410.000,00
Koperasi Dan UKM Kampung Kaprus Dan Kampung Sabubar TEKNIS
Desember 2018
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Barat

2. Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan Aimas - Klamalu

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp -
6. Nomor Kontrak : 06/KONTR-PW.06/DPU-PB/BM/2016
7. Waktu Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh ) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Ahli Madya Jalan 1
Quality Engineer Ahli Muda Jalan 1
Quantity & Cost Estimate Ahli Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Kependudukan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Konsultan Pengawasan Pekerjaan Parkiran Kantor Dinas


2. Nama Paket Pekerjaan : Kependudukan Tenaga Kerja dan Transmgrasi Provinsi Papua
Barat
3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS
4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 8.470.000,00
6. Nomor Kontrak : 907/SPK/KONSULTAN/APBD/DUKNAKERTRANS-PB/IX/2016
7. Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 1 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 1

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Supervision Engineer Madya Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manokwari

2. Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Jalan Poros Desa Distrik Prafi

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 78.800.000,00
6. Nomor Kontrak : 55/KONTR/SPV-JPDDP/DPU-PB/CK/2016
7. Waktu Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Jalan 1
Quality Engineer Muda Jalan 1
Quantity & Cost Estimate Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Barat

2. Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan Isim Umoisi

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 195.976.000,00
6. Nomor Kontrak : 50/KONTR-PW.50/DPU-PB/BM/2016
7. Waktu Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Jalan 1
Quality Engineer Muda Jalan 1
Quantity & Cost Estimate Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manokwari

2. Nama Paket Pekerjaan : Supervisi Peningkatan Jalan Dalam Kota Segmen 6

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 98.725.000,00
6. Nomor Kontrak : 050/796
7. Waktu Pelaksanaan : 60 (Enam Puluh) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Jalan 1
Quality Engineer Muda Jalan 1
Quantity & Cost Estimate Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Kependudukan Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Konsultan Pengawasan Pembangunan Talud Tahap II Pintu
2. Nama Paket Pekerjaan : Darurat, Talang danBak Air Dinas Kependudukan Tenaga Kerja
dan Transmgrasi Provinsi Papua Barat
3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS
4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 35.000.000,00
6. Nomor Kontrak : 906/SPK/KONSULTAN/APBD/DUKNAKERTANS-PB/VIII/2016
7. Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Supervision Engineer Madya Bangunan 1
Quality Engineer Muda Bangunan 1
Inspector Muda Bangunan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Cabang Rumah


1. Nama Pengguna Jasa :
Tahanan Negara Kaimana
Pengawasan Pembangunan Dan Renovasi Bangunan Gedung
2. Nama Paket Pekerjaan :
Carutan Kaimana
3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS
4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 170.000.000,00
6. Nomor Kontrak : W31.PAS.07-375.PR.01.04-Thn 2017
7. Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Supervision Engineer Madya Bangunan 1
Quality Engineer Muda Bangunan 1
Inspector Muda Bangunan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manokwari Selatan

2. Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Ruas Jalan Wariap Pantai

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 254.800.000,00

6. Nomor Kontrak : 12/KONTR-DBH/PENGWS.PEMB.WAR.PNT/BM-DPU/MANSEL/2017

7. Waktu Pelaksanaan : 75 (Tujuh Puluh Lima) Hari Kalender


8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 4

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Jalan 1
Quality Engineer Muda Jalan 1
Quantity & Cost Estimate Muda Jalan 1
Inspector Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Papua Barat

Pengawasan Pembangunan/Rehabilitasi Fasilitas Pokok Dan


2. Nama Paket Pekerjaan :
Fungsional Pelabuhan Perikanan (UPTD Provinsi) Di PPP Sorong
3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS
4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 306.100.000,00
6. Nomor Kontrak : 10/KONTR.DKP-PB/APBD/IX/2017
7. Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Supervision Engineer Madya Sumber Daya Air 1
Quality Engineer Muda Sumber Daya Air 1
Inspector Muda Bangunan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Perhubungan Povinsi Papua Barat

2. Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Pengembangan Bandara Rendani

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 444.015.000,00
6. Nomor Kontrak : 553/486.C/DISHUB-PB/X/2017
7. Waktu Pelaksanaan : 85 (Delapan Puluh Lima) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 4

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Jalan 1
Quality Engineer Ahli Landasan Pacu 1
Quantity & Cost Estimate Muda Jalan 1
Inpector Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manokwari Selatan

2. Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Ruas Jalan Hamawi - Lokasi TPA

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 70.000.000,00
18/KONTR-DAU/PENGWS.PEMB.JLN.HMW.LTPA/BM-
6. Nomor Kontrak :
DPU/MANSEL/2017
7. Waktu Pelaksanaan : 75 (Tujuh Puluh Lima) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Jalan 1
Quality Engineer Muda Jalan 1
Inspector Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

KANTOR UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA MERDEY -


1. Nama Pengguna Jasa :
Kementerian Perhubungan
Pengawasan Konstruksi Runway Sampai Dengan Aspal Kolakan
2. Nama Paket Pekerjaan :
Termasuk Marking
3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS
4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 512.100.000,00
6. Nomor Kontrak : KU.003/01/II/PPK/KONTRAK/UPBU.MERDEY-2018
7. Waktu Pelaksanaan : 240 (Dua Ratus Empat Puluh) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 4

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Jalan 1
Quality Engineer Ahli Landasan Pacu 1
Quantity & Cost Estimate Muda Jalan 1
Inpector Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Kantor Pengadilan Agama Manokwari

Pengawasan Teknis Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan


2. Nama Paket Pekerjaan :
Agama Manokwari Tahap III (Fhinishing)
3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS
4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 87.595.750,00
6. Nomor Kontrak : W25-A7/352/PL.01/6/2018
7. Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Supervision Engineer Madya Bangunan 1
Quality Engineer Muda Bangunan 1
Inspector Muda Bangunan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Barat

2. Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan Masni-Sibuni

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 175.450.000,00

6. Nomor Kontrak : 031.C/KONTR/07.35-BM/004/600/2018

7. Waktu Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender


8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Jalan 1
Quality Engineer Muda Jalan 1
Inspector Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

Kementerian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal dan


1. Nama Pengguna Jasa :
Transmigrasi RI
Konsultan Jasa Pengawas Pembangunan Jalan Poros Antar Desa
2. Nama Paket Pekerjaan :
Kawasan Pedesaan Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 47.740.000,00

6. Nomor Kontrak : 17/SPK-KJ/PPK 4/V/2018

7. Waktu Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender


8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Jalan 1
Quality Engineer Muda Jalan 1
Inspector Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan UKM

2. Nama Paket Pekerjaan : Pengawasan Teknis Pembangunan Pasar Rakyat

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 29.480.000,00
6. Nomor Kontrak : 500/25/SPK/PGWSN-PSR/PERINDAGKOP-TW/VI/2018
7. Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 2 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 2

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Supervision Engineer Madya Bangunan 1
Inspector Muda Bangunan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Perhubungan Prov. Papua Barat

Pengawasan Pembangunan Lapangan Kontainer Pelabuhan


2. Nama Paket Pekerjaan :
Manokwari Tahap IV

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 275.050.000,00

6. Nomor Kontrak : 555/397/DISHUB-PB/IX/2018

7. Waktu Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender


8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Jalan 1
Quality Engineer Muda Jalan 1
Inspector Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Provinsi Papua Barat

Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Tofot-Haha (Kasas-


2. Nama Paket Pekerjaan :
Klabot)

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 397.700.000,00

6. Nomor Kontrak : 038.C/KONTR/15-37-BM/600/2018

7. Waktu Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender


8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Jalan 1
Quality Engineer Muda Jalan 1
Inspector Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Provinsi Papua Barat

Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan Batas Kota Pegaf-


2. Nama Paket Pekerjaan :
Menyambouw

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 240.800.000,00

6. Nomor Kontrak : 069.C/KONTR/07-04-BM/011/600/2018

7. Waktu Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender


8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 3

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Jalan 1
Quality Engineer Muda Jalan 1
Inspector Muda Jalan 1
URAIAN PENGALAMAN KERJA
10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Nama Pengguna Jasa : Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan UKM

Pengawasan Pembangunan Pasar Rakyat Kampung Kaprus Dan


2. Nama Paket Pekerjaan :
Kampung Sabubar

3. Lingkup Produk Utama : PENGAWASAN TEKNIS


4. Lokasi Kegiatan : PROV. PAPUA BARAT
5. Nilai Kontrak : Rp 58.410.000,00

6. Nomor Kontrak : 500/25.a/SPK/PGWSN-PSR/PERINDAGKOP-TW/VI/2018

7. Waktu Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender


8. Nama Pemimpin (jika ada) :
Alamat :
Negara Asal :
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 2 Orang Bulan
10 Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
----------- ----------- 2

Tenaga ahli tetap yang terlibat


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
Site Engineer Madya Bangunan 1
Inspector Muda Bangunan 1
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
1. Pendahuluan
PT. Cempaniga Raya Konsultan telah mempelajari Kerangka Acuan Kerja yang
disediakan oleh Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi yang telah kami terima dari
panitia pelelangan dan secara umum pemahaman terhadap penugasan ini menjadi
sangat jelas.
Tanggapan Terhadap Latar Belakang
Kami Selaku Konsultan Supervisi beranggapan bahwa apa yang melatar belakangi
Pekerjaan cukup jelas yaitu tentang Pengelolaan dan pengembangan sumber daya
air dilaksanakan sebagai upaya dalam terus meningkatkan kesejahteraan rakyat
dan peningkatan kegiatan ekonomi produktif ,serta dalam latar belakang sangat
jelas mengenai latar belakang Rehabilitasi dan Peningkatan Air Baku Pada Daerah
Layanan WTP kota (Amban) dan WTP Kantor Gubernur Kabupaten Manokwari .
2. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan
Kami cukup mengerti maksud dan Tujuan kegiatan ini adalah Pengawasan untuk
Paket Pekerjaan kegiatan fisik Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku
Kab.Manokwari.
3. Tanggapan Terhadap Sasaran
Dalam hal sasaran pelaksanaan kegiatan ini cukup jelas yaitu mewujudkan
pencapaian Ketahanan Air, Infrastruktur Dasar dan Konektivitas .serta
sasaranterpenuhinya kebutuhan air baku untuk rumah tangga perkantoran
dan industri di kabupaten Manokwari.
4. Tanggapan Terhadap Lokasi Pekerjaan
Informasi mengenai Lokasi pekerjaan dalam hal ini cukup jelas yaitu Distrik
Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari
5. Tanggapan Terhadap Sumber Pendanaan
Informasi mengenai Sumber pendanaan menurut kami sangat jelas yakni
dibiayai dari APBN
6. Tanggapan Terhadap Nama dan Organisasi PPK
Pada bagian ini cukup memeberikan informasi yang sangat jelas
Tenntang Nama dan Organisasi PPK
7. Tanggapan Terhadap Standar Teknis
Standar metode dan peraturan yang digunakan dalam pekerjaan. Ini sangat
Jelas sesuai dengan yang berlaku di Indonesia dan Internasional yang
ditetapkan Oleh Kementerian Pekerjaan Umum, antara lain;
1. PT-03 Persyaratan Teknis Bagian Penyidikan Geoteknik
2. SNI 03-1724 tahun 1989 tentang Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan
Hidrolik untuk Bangunan Sungai.
3. SNI 19-6724, 2002 Tata cara pengukuran Kontrol Horizontal dan SNI 19-
6988, 2004 Tata cara pengukuran Kontrol Vertikal
4. SNI 19-6502.2.2000 Tata cara pembuatan Peta rupa bumi skala 1:25.000
5. Metoda, standar dan peraturan lainnya terkait dengan perencanaan dan
pelaksanaan konstruksi bidang pengairan.
8. Tanggapan Terhadap Studi-Studi Terdahulu
Informasi ini cukup dimengert yaitu SID Rehabilitasi dan Peningkatan
Jaringan Air Baku di Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2017
9. Tanggapan Terhadap Referensi Hukum
Informasi tentang referensi hokum dalam hal ini sangat jelas tentang dasar
pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Dewan Sumber Daya Air d. Peraturan Pemerintah republik Indonesia
Nomor : 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :1/PRT/M/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/PRT/M/2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :2/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yan
Merupakan Kewenangan Pemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri

10. Tanggapan Terhadap Lingkup Pekerjaan


Informasi pada bagian ini menerangkan Beberqapa ruang lingkup pekerjaan
yaitu :
1. Historis Proyek (termasuk historis rincian output) Proyek ini diinisiasi dari
hasil pertemuan dengan pemda kab. Manokwari Provinsi Papua Barat pada
tahun 2009 sehingga diprogramkan dalan Rencana PSDA WS Omba Lalu
ditindaklanjuti dengan SID Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Air Baku di
Provinsi Papua Barat tahun 2018. Kegiatan Konstruksi di Mulai TA.
2011,2012,2013 ,2014. Dan 2017
2. Rencana pelaksanaan proyek (termasuk rencana rincian output) Untuk
pelaksanaan proyek ini, diperlukan dana sebesar Rp 30.279.000.000,- pada
tahun 2019.
3. Rincian output dan volume output pada tahun 2019 Pada tahun 2019 akan
direhab. Jaringan transmisi Pipa GIP diameter 300 mm sepanjang 13,50 km.
4. Skema (pentahapan) Pelaksanaan Proyek Pelaksanaan proyek pada tahun
2019 dapat dibagi dalam beberapa tahapan :
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Pipa Transmisi Perkotaan
a. Pekerjaan tanah
b. Pekerjaan Struktur
c. Pengadaan dan Pemasangan Pipa Gip
d. Pengadaan dan pemasangan aksesories
e. Pekerjaan lain-lain
11. Tanggapan Terhadap Keluaran Keluaran
Dalam hal ini mengenai keluaran keluaran memberikan informasi yang
cukup jelas mengenai rincian pekerjaan hasil konstruksi yangakan
didapatkan dalam pekerjaan ini yaitu :
a. Jalannya pelaksanaan konstruksi yang baik sehingga mencapai target
kuantitas dan kualitas seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen
lelang /kontrak
b. Hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditetapkan
dalam dokumenlelang/kontrak.
c. Tercapai tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya.
12. Tanggapan terhadap peralatan dan material dari penyedia
jasa konlsultasi
Dalam uraian mengenai Perlatan dan material Jasa Konsultansi sangat jelas
yaitu Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
antara lain.
a. Komputer Desktop/ Laptop
b. Printer
c. Kendaraan Roda Dua
d. Kendaraan roda Empat
e. Kamera Digital
f. Meter
g. GPS
h. Alat Ukur (Theodolit, TS dan Water Pass)
i. Perlengkapan Lapangan (K3)
13. Tanggapan terhadap Lingkup Kewenangan Penyedia jasa
Ruang lingkup Ruang lingkup pekerjaan Supervisi Rehabilitasi dan
Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari sangat jelas dan
diterangkan dalam beberapa point yaitu :
a. Melakukan pengawasan metode pelaksanaan pekerjaan
b. Melakukan pengawasan uji kualitas dan kuantitas hasil dan bahan pada
pelaksanaan pekerjaan. Tim pelaksanaan pekerjaan pengawasan/supervisi
bertugas membantu akan mengikuti Standar Perencanaan
yangdikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Standar
Nasional Indonesia (SNI). Setiap penyimpangan dari standar tersebut
harus dibicarakan dan dibahas terlebih dahulu sebelum disetujui secara
tertulis oleh direksi
c. Melakukan pemeriksaan review desain dan kajian teknis terhadap
perubahan-perubahan jenis pekerjaan.Tim pelaksanaan Pekerjaan
Pengawasan /supervise bertugas membantu pejabat membuat komitmen
agar pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan dengan baik,benar sesuai
desain, review desain dan kajian teknis terhadap perubahan-perubahan
jenis pekerjaan.
d. Mengukur kuantitas pekerjaan yang akan ditagihkan
oleh kontraktor. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua
pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai
dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan, perhitungan
volume dan pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang tercantum
dalam dokumen kontrak
e. Memeriksa gambar-gambar pelaksanaan pekerjaan.
Tim pelaksana pekerjaan Pengawasan /supervise bertugas membantu
Pejabat Pembuat Komitmen agar pekerjaan konstruksi dapat dilakukan
dengan baik, benar sesuai desain, review desain dan kajian teknis
terhadap perubahan-perubahan jenis pekerjaan.
f. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambargambar
pelaksanaan pekerjaan maupun gambargambar terlaksana (Asbuilt
Drawing) yang menggambarkan secara terinci setiap bagian pekerjaan
yang telah dilaksanakan oleh kontraktor
14. Tanggapan Terhadap Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Informasi mengenai jangka waktu pelaksaanaan pekerjaan sangat jelas
yakni diajukan selama 7 (tujuh) bulan / 210 (dua ratus sepuluh) hari
kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK)
15. Tanggapan Terhadap Personel
Melihat jumlah dan jenis keahlian tenaga yang dipersyaratkan, kami
berkesimpulan bahwa tenaga yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) Cukup Jelas yakni Terdiri dari :
1. Supervisor Enginer
2. Quality/Quantoty Enginer
3. Ahli Plambing
4. Inspektor 1
5. Inspektor 2
6. Surveyor
7. Tenaga K3
16. Tanggapan Terhadap Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam Hal Tahapan pelaksanaan pekerjaan dalam KAK sangat jelas
terpampang dalam dabel mengenai tahapan pekerjaan.
17. Tanggapan Terhadap Laporan
Didalam pembuatan laporan pekerjaan memuat beberapa laporan sesuai
dalam KAK yakni :
Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat : Laporan ini merupakan konsep laporan awal
yang berisikan kerangka kerja yang akan dilakukan mengenai persiapan,
rencana kerja, pengorganisasian personil/tenaga ahli, pengumpulan data
sekunder serta sumber data. Personil yang terlibat dalam pembuatan laporan
pendahuluan adalah : team leader dan tenaga ahli Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya : 14 (Hari) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(Lima) buku laporan.
Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat : Laporan ini terdiri dari beberapa lembar yang
mencakup himpunan kegiatan dan harus disusun dengan format-format yang
komunikatif, mudah dimengerti oleh semua pihak. Informasi yang harus
tercakup didalam laporan ini adalah masalah menyangkut kemajuan
pekerjaan dan tingkat penyerapan dana /pembayaran serta dilengkapi
dengan foto-foto kegiatan lapangan serta saran / masukan kepada
Direksidan PPK dalam pelaksanaan pekerjaan agar tepat mutu,kuantitas dan
waktu. Laporan mencakup laporan harian, mingguan dan bulanan.Laporan
harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (tujuh) hari kerja/bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Laporan Akhir
a. Laporan Akhir memuat: Laporan akhir disusun
sebagai kelengkapan laporan setelah pekerjaan
diselesaikan.
b. Laporan akhir harus berisi tentang hasil dan kemajuan
pekerjaan serta segala kesimpulan penting selama
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
c. Laporan akhir harus sudah merangkum tanggapan
dan perubahan yang telah disepakati, meliputi :
- Kesimpulan dan saran
- Bagian pokok yang memuat uraian dan hasil
pelaksanaan pekerjaan.
18.Tanggapan Terhadap Produksi dalam Negri
Dalam ini memberikan informasi yang jelas Semua kegiatan jasa konsultansi
berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
19. Tanggapan Terhadap Persyaratan Kerja sama
Memberikan informasi yang cukupjelas Mengenai Persyaratan kerja sama
20. Tanggapan Terhadap Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
Meberikan Informasi Yang sangat Jelas mengenai Pengumpulan data
lapangan harus memenuhi persyaratan berikut: Survey Lapangan
21. Tanggapan Terhadap Alih Pengetahuan
Memuat mengenai Penyedia Jasa Konsultansi berkewajibanuntuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
berikut: melakukan koordinasi/rapat dengan PPK minimal 1 (satu) bulan
sekali untuk membahas Progres Pekerjaan dan Masalah/ kendala yang terjadi
di lapangan.
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

E.
URAIAN PENDEKATAN
METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA

KERANGKA POLA PIKIR

Kerangka pola pikir merupakan kerangka dasar pemikiran yang diusulkan sebagai
upaya pendekatan konsultan dalam rangka mengimplementasikan keinginan pemberi
tugas yang tertuang di dalam kerangka acuan kerja (KAK). Kerangka pola pikir
ditentukan berdasarkan interpretasi dan pemahaman konsultan terhadap substansi
pekerjaan, persyaratan dan ketentuan yang ada di dalam kerangka acuan kerja (KAK),
dan akan menjadi rujukan di dalam menentukan proses kronologis dan mekanisme
pelaksanaan pekerjaan.

Kerangka pola pikir konsultan terbentuk berdasarkan interpretasi dan pemahaman


terhadap kerangka acuan, memuat hal hal sebagai berikut :

 Permasalahan ( Problem)
Keberadaan kegiatan Supervisi Konstruksi Pembangunan Penyediaan Air Tanah
Untuk Air Baku Di Kab. Manokwari pada SNVT Pelaksanaan Jaringan
Pemamfaatan Air Papua Prov. Papua Barat Cq. Balai Wilayah Sungai Papua Barat
dilatarbelakangi untuk mengatasi Ketersediaan Air dengan melakukan survey
identifikasi di wilayah Kab. Manokwari Provinsi Papua Barat, Dari hasil identifikasi
lapangan, Tim Balai Wilayah Sungai Papua Barat memperoleh data kerusakan pada
jaringan pipa transmisi seingga air tidakmengalir ke IPA yang ada.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5-1
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Istilah dan definisi


air baku
air yang berasal dari sumber air yang perlu atau tidak perlu diolah terlebih dahulu
menjadi air
bersih atau air minum

air permukaan
sumber air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, danau, waduk, ko lam,
rawa, embung,
air hujan.

air minum
air yang memenuhi persyaratan air minum sesuai ketentuan yang berlaku

air bersih
air yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi keperluan se hari-hari
yang memenuhi persyaratan baku mutu air bersih yang ditetapkan.

bangunan penangkap air


bangunan untuk menangkap, menampung dan melindungi mata air terhadap
pencemaran.

hidran umum
sistem pelayanan air minum, berupa bak penampung air minum yang dilengkapi
dengan kran air.

instalasi pengolahan air sederhana


bangunan pengolahan air sederhana yang mampu mengolah air baku menjadi air
bersih atau air
minum.

kran umum
sistem pelayanan air minum dengan pasokan air langsung dari sistem perpipaan
tanpa melalui
tangki hidran.

penampung air hujan (PAH)


tempat penampungan air hujan yang akan digunakan sebagai air bersih atau air
minum

sambungan langsung

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5-2
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

pelayanan air minum dari sistem perpipaan yang dialirkan langsung ke pelanggan.

saringan rumah tangga (SARUT)


sarana pengolahan air baku menjadi air bersih dengan menggunakan sistem
penyaringan sederhana.

air tanah dalam


air tanah yang terdapat didalam tanah dengan kedalaman muka air lebih besar dari
20 meter

air tanah dangkal


air tanah bebas yang terdapat dalam atanah dengan kedalaman muka air tanah
kurang dari atau sama dengan 20 meter

sumur gali
sarana untuk menyadap dan menampung air tanah yang digunakan se bagai
sumber air baku untuk air bersih atau air minum.

sumur bor
lubang yang dibuat sampai kedalaman tertentu untuk menyadap air tanah dengan
menggunakan alat bor.

sumur pompa tangan (SPT)


sarana penyediaan air bersih berupa sumur yang dibuat dengan membor tanah
atau menggali
pada kedalaman tertentu dilengkapi dengan pompa tangan.

5.1 UMUM
Tugas pokok Konsultan, sesuai ketentuan yang digariskan Kerangka Acuan Kerja,
adalah jasa konsultan pengawas (supervisi) pada pekerjaan Pengawasan /
Peningkatan jaringan air baku. Secara diagramatis, lingkup pekerjaan
pengawasan ini dapat dilihat pada Gambar 5.1.

5.2 FUNGSI KONSULTAN PENGAWAS


Fungsi konsultan pengawas pada dasarnya terdiri dari :
1) Fungsi administratif :
a. Membantu Pengguna Jasa dalam memahami dan
melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum
dalam dokumen kontrak, terutama sehubungan dengan
penentuan kewajiban dan tugas Penyedia Jasa
Pemborongan.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5-3
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

b. Mengadakan komunikasi dan surat-menyurat, membuat


memorandum atas pekerjaan konstruksi saluran saluran dan
koker untuk jenis pe-nanganan (peningkatan
pemeliharaan/perbaikan, pembangunan baru).
c. Membuat dokumentasi hasil-hasil test pelaksanaan pekerjaan
berupa, foto-foto yang dibuat sebelum pekerjaan berlangsung
(mulai), sedang berjalan dan pekerjaan selesai, serta kejadian
di lapangan lainnya.
d. Menyiapkan dokumendasi sehubungan dengan contract change
order dan addendum sehingga perubahan-perubahan kontrak yang
diperlukan dapat dibuat secara optimal dengan
mempertimbangkan semua aspek yang ada.
e. Menyiapkan dan menyampaikan laporan pekerjaan secara
berkala.
2) Fungsi pengawasan (supervisi) :
a. Membantu Pengguna Jasa dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban-nya dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar
pekerjaan dapat diselesaikan sesuai desain, persyaratan dan
ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak serta jadwal
waktu yang telah ditetapkan.
b. Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan
secara terperinci untuk mendukung review design (bila ada),
dan membantu Pengguna Jasa agar perubahan desain tersebut
dapat dilaksanakan di lapangan.
c. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran
dan perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai
dasar pem-bayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan,
perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada
ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
d. Meninjau pengadaan personil dan peralatan Penyedia Jasa
Pemborongan sesuai dengan kebutuhan yang dipersyaratkan.
e. Memantau dan mengecheck pengendalian mutu dan volume
pekerjaan untuk sertifikasi monthly certificate (MC).

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5-4
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

f. Melakukan pengecheckan dan persetujuan gambar terlaksana (as


built drawing).
g. Membantu Pengguna Jasa dalam menyiapkan pelaksanaan
provisional hand over (PHO).
h. Membantu Pengguna Jasa dalam pengawasan pekerjaan pada
periode pemeliharaan.

5.3 TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PENGAWAS


Konsultan pengawas bertanggung jawab penuh kepada Pemimpin Pekerjaan
bahwa hasil pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia Jasa Pemborongan benar-
benar sesuai ketentuan kontrak pemborongan. Konsultan akan memberikan
jaminan segala ijin kerja, persetujuan dari setiap jenis/langkah pelaksanaan
dan persyaratan konstruksi yang telah dikeluarkan.
Untuk memperjelas uraian tersebut, pada Gambar 5.1 dijelaskan mengenai
Kegiatan Pengawasan Pekerjaan, dari tahap awal hingga tahap akhir
pekerjaan.

5.4 TUGAS KONSULTAN PENGAWAS


Tugas konsultan pengawas secara garis besar akan meliputi :
− Pengendalian teknis;
− Pengendalian atas proses koordinasi terkait;
− Pengendalian administrasi kegiatan;
− Evaluasi rencana kegiatan;
− Value engineering; dan
− Pelaporan.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5-5
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Gambar 5.1 : LINGKUP KEGIATAN PENGAWASAN

5.4.1 Pengendalian Teknis


Bertindak untuk dan atas nama Pengguna Jasa mengendalikan pelaksanaan
fisik pembangunan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa Pemborongan pada
saat pre-audit, monitoring dan post-audit, meliputi :
− Aspek mutu hasil pekerjaan;
− Aspek volume pekerjaan;
− Aspek waktu penyelesaian pekerjaan;
− Aspek biaya keseluruhan pekerjaan.
Segala sesuatunya harus merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat yang
ter-cantum dalam kontrak pemborongan.
1). Rentang kendali pre-audit
Kegiatan konsultan dalam rangka pengendalian teknis dalam rentang
pre-audit adalah seluruh kegiatan konsultan sebelum melakukan
pengawasan, yang terdiri dari :
Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5-6
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

− Pengumpulan dan analisa terhadap data;


− Pengecekan hasil perencanaan dengan mem-bandingkan
terhadap kondisi lapangan;
− Pemeriksaan terhadap kesiapan Penyedia Jasa Pemborongan,
yang meliputi material, peralatan, tenaga dan jadwal
pelaksanaan.
Kegiatan pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil
perencanaan akan menghasilkan catatan mengenai seluruh pekerjaan
antara lain :
− Jenis pekerjaan;
− Kuantitas pekerjaan;
− Kualitas yang dipersyaratkan;
− Schedule pelaksanaan;
− Schedule pembayaran.
Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa
hasil pe-rencanaan ke lokasi untuk menentukan apakah hasil
perencanaan tersebut telah sesuai dengan kondisi yang ada. Apabila
ternyata dari hasil pengecekan hasil design tidak sesuai dengan
kondisi lapangan, konsultan team supervisi akan membuat alternatif
lain yang sesuai untuk diajukan kepada Pengguna Jasa.
Material dan peralatan yang didatangkan Penyedia Jasa Pemborongan
akan diperiksa terlebih dahulu oleh konsultan, sehingga benar-benar
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
Jadwal waktu yang dibuat oleh Penyedia Jasa Pemborongan akan
diteliti lebih dahulu apakah sudah memadai terhadap volume
pekerjaan yang akan di-laksanakan dengan perkiraan tenaga
kerja/tukang yang akan mengerjakannya serta alat yang akan
digunakan. Apabila menurut analisa tidak seimbang antara volume
dengan tenaga kerja dan peralatan terhadap waktu yang tersedia
maka konsultan akan menyarankan kepada Penyedia Jasa
Pemborongan untuk menyiapkan tenaga kerja dan peralatan yang
memadai agar bisa selesai tepat pada waktunya.
Penyimpangan biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya
pekerjaan tambahan sebagai akibat dari perubahan design dan
Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5-7
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

pertambahan volume pekerjaan. Agar tidak terjadi perubahan biaya


terlalu besar, konsultan akan menggantikan nilai pekerjaan tambah itu
dengan pengurangan pekerjaan lainnya sehingga terjadi kompensasi
dan tidak memerlukan biaya tambah sepanjang hal tersebut
memungkinkan dan mendapat peretujuan dari Pemimpin Kegiatan.
Dalam hal ini, konsultan berupaya menghindari pekerjaan tambah,
justru mengupayakan pekerjaan kurang jika memang dari evaluasi teknis
dan biaya memungkinkan untuk dilakukan pekerjaan kurang.
2). Rentang kendali monitoring
Kegiatan pengendalian teknis rentang monitoring adalah kegiatan-
kegiatan yang dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan.
Meskipun konsultan pengawas telah melakukan pre-audit namun
setiap langkah pelakanaan pekerjaan akan terus dimonitor agar
kalau terjadi penyimpangan segera diketahui dan dapat diluruskan
kembali sesuai petunjuk yang benar. Selama periode ini konsultan
akan selalu melakukan evaluasi terhadap progres dan kualitas
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pemborongan.
Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan
kita jaga sebaik-baiknya sehingga informasi dan pelaporan bisa
berjalan dengan cepat, sehingga kerugian yang menyangkut aspek
mutu, volume, waktu dan biaya keseluruhan hasil pekerjaan dapat
dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya, selain mengawasi pekerjaan
fisik konsultan pengawas juga memonitor aspek lingkungan sekitar
kegiatan, agar jangan sampai pelaksana lapangan berikut tukang-
tukangnya mengganggu, mematikan serta merusak flora dan fauna
yang ada. Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin
dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku.
3). Rentang kendali post-audit
Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi
kerja bagi Penyedia Jasa Pemborongan. Kemajuan fisik ini akan dipakai
untuk kemajuan pembayaran senilai hasil kerjanya. Namun Penyedia
Jasa Pemborong-an tidak bisa menyajikan permintaan pembayaran
sebelum mendapat rekomendasi dari konsultan pengawas bahwa
hasil pekerjaannya sudah memenuhi persyaratan teknis atau tidak.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 10
10
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

5.4.2 Pengendalian Koordinasi Terkait


Konsultan pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis
tersebut di atas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu
dilakukan oleh pihak lain (khususnya oleh Pengguna Jasa). Koordinasi dengan
instasi terkait, antara lain dilakukan dengan :
− Pemimpin kegiatan fisik;
− Konsultan lain yang terkait;
− Instansi terkait lainnya.

5.4.3 Pengendalian Administrasi Kegiatan


Dalam hal ini konsultan pengawas berkewajiban merancang,
memberlakukan serta mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem
administrasi kegiatan yang diawasinya, yaitu mencakup antara lain : surat,
memorandum, risalah, laporan, contoh barang, foto, berita acara,
gambar, sketsa, brosur, kontrak dan addendum dan lain-lain yang
dianggap perlu. Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan
konsultan pengawas untuk maksud tersebut adalah :
− Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai
tuntas maksud dari surat masuk maupun keluar;
− Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam
pelaksana-an tugas konsultan;
− Mempersiapkan dan mengecek contoh barang agar memenuhi
persyaratan yang ditetapkan baik kualitas dan kuantitas;
− Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan;
− Mempelajari dan mengecek gambar-gambar/sketsa pelaksanaan agar
sebelum maupun sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi
penyimpangan;
− Membantu/menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap
perlu.

5.4.4 Evaluasi Rencana


Konsultan pengawas melakukan evaluasi atas rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan serta menyarankan perubahan/ penyempurnaan/penyesuaian

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 11
11
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

rencana yang perlu dilakukan (bila ada) guna menjamin tercapainya


maksud dan tujuan kegiatan.

5.4.5 Verifikasi Hasil Pekerjaan Penyedia Jasa Pemborongan


Konsultan pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban
menyatakan bahwa hasil pekerjaan Penyedia Jasa Pemborongan telah
memenuhi segala persyaratan untuk proses selanjutnya, yaitu persetujuan
Pengguna Jasa.

5.4.6 Kontrol Sistimatik terhadap Kegiatan Lapangan


Dalam konteks lebih luas, pekerjaan supervisi mengemban juga fungsi
kontrol manajemen kegiatan konstruksi. Sebelum memeriksa hasil
pekerjaan, perlu diperiksa dahulu persiapan kerjanya. Persiapan
pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah atau dengan cara
perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak
memuaskan. Untuk menanggulangi masalah ini, Pengawas lapangan perlu
menerapkan sistim kontrol yang sistimatik di lapangan.
Kontrol yang sistimatik terhadap kegiatan di lapangan memiliki tiga
tujuan, yaitu :
− Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada
beberapa bidang kegiatan pokok. Bilamana terdapat kekurangan,
maka harus dikembangkan sasaran jangka pendek dan program kerja
untuk mengatasinya.
− Memastikan bahwa pekerjaaan pengawasan berjalan secara benar
sehingga peringatan secara dini dapat diberikan apabila terjadi
sesuatu kesalahan.
− Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh kegiatan
tidak di-lampaui bila tidak terjadi perubahan kontrak.
Kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan di lapangan,
yaitu :
− Pencapaian target kemajuan fisik.
− Pencapaian target keuangan
− Pengadaaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 12
12
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

− Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektivitas


dan efisiensi kerja lapangan.
− Pemantapan kerja sama antar pekerja kegiatan dari seluruh
bagian/divisi.
− Hubungan dengan pihak pemilik.
Tiap bidang tersebut di atas ditinjau apakah saluranasinya mantap, kurang
memadai atau menunjukan tendensi yang tidak menggembirakan. Dengan
mengetahui keadaan dan saluranasi masalah dengan benar, maka langkah-
langkah yang diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.

5.4.7 Kunjungan Lapangan (Site Visit)


Frekwensi kunjungan ke lapangan tergantung dari pentingnya keadaan
lapangan, sifatnya dapat secara harian, mingguan. Frekwensi kunjungan
dapat bergantung pada tahapan dari pemimpin kegiatan yang
mengelolanya beserta para anggota tim sesuai urgensinya.

E.4.8 Pengontrolan Kegiatan


Merencanakan dan membangun adalah suatu aktifitas yang dinamis, dan
yang dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor. Karena itu,
network/scurve chart yang telah disetujui sebagai pegangan untuk
pelaksanan harus secara periodik atau sesuai kondisi dicheck kembali :
− Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati;
− Akan ditepati dalam jangka panjang atau segera;
− Nantinya akan ditepati (jangka panjang).
Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya
kegiat-an seperti yang dikehendaki.
1) Jarak waktu kontrol
Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi dua macam rentang
waktu yaitu :
− 1-2 minggu untuk aktivitas yang kritis atau bisa kurang dari 1
minggu;
− 2-4 minggu untuk aktivitas-aktivitas yang tidak kritis.
2) Cara mengontrol
Dibedakan 3 cara mengontrol, sebagai berikut :
Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 13
13
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

− Untuk sebuah aktivitas yang akan dimulai :


Disajikan langkah-langkah cara mengontrol seperti pada Gambar
5.2.
− Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai :
Disajikan langkah-langkah cara mengontrol seperti pada Gambar
5.3.
− Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai :
Disajikan langkah-langkah cara mengontrol seperti pada 5.4.

Gambar 5.2 : CARA MENGONTROL KEGIATAN YANG AKAN DIMULAI

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 14
14
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Gambar 5.3 : CARA MENGONTROL KEGIATAN YANG SUDAH DIMULAI

5.4.9 Sistim Informasi Manajemen Kegiatan


Sistim informasi manajemen kegiatan pada hakekatnya adalah suatu sistim
untuk mendukung pihak Pimpinan Kegiatan dalam memantau dan
mengendalikan kegiatan. Tujuan sistim ini untuk digunakan pihak Pemilik
dalam mendapatkan informasi kegiatan setiap saat atau secara berkala,
cepat dan akurat. Sistim ini dibuat dan dikembangkan berdasarkan studi
dan evaluasi saluranasi dan kondisi yang dihadapi di lapangan serta
mengintegrasikan keinginan-keinginan dari pihak Pemimpin Ke-giatan yang

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 15
15
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

mewakili pihak Pengguna Jasa tentang apa-apa yang mau dimonitor dan
dikendalikan.
Di project-site setiap saat hasil pekerjaan fisik berkembang bertambah
banyak dan supaya perkembangannya terjadi menurut rencana, dimana
rencana tersebut dijabarkan dalam besaran uang dan besaran waktu.

Gambar 5.4 : CARA MENGONTROL KEGIATAN YANG SUDAH SELESAI

Khusus untuk mengontrol mutu pekerjaan fisik, peranan sistim informasi


manajemen kegiatan hanya sebagai penerus informasi saja. Pengontrolan
mutu pekerjaan di-lakukan oleh petugas khusus dan harus dilaksanakan
dilapangan, tidak dapat di-laksanakan di kantor. Tolok ukur pengukuran mutu
pekerjaan adalah dokumen tender (Spesifikasi Pekerjaan).
Perkembangan pekerjaan yang terjadi selalu diikuti oleh perkembangan
datanya atau dimonitor dimana perkembangan suatu kegiatan selalu diikuti
oleh perkembangan data kegiatannya. Volume data kian hari kian
membengkak sesuai dengan per-kembangan pekerjaan secara fisik.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 16
16
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Data kegiatan sesungguhnya belum dapat memberikan informasi kepada


Pengguna Jasa, karena masih belum diolah, jadi masih mentah. Data
kegiatan yang telah dikumpulkan secara periodik kemudian diolah/diproses
untuk dijadikan informasi kegiatan (laporan kegiatan). Artinya, dari laporan
kegiatan dapat diketahui perkembang-an pekerjaan yang nyata terjadi
(prestasi aktual). Dari laporan kegiatan ini Pemimpin Kegiatan baru dapat
mengevaluasi perkembangan kegiatannya dengan cara memperban-
dingkannya terhadap rencana.
Pemimpin kegiatan mengendalikan kegiatannya dengan keputusan-
keputusan yang dibuat dan diimplementasikan ke project site. Hasil dari
implementasinya menciptakan data kegiatan baru dan dengan demikian siklus
project management control system berulangkali. Siklus ini baru berhenti
apabila kegiatan telah selesai.

5.5 PENGENDALIAN MASALAH MUTU


Selama periode kontruksi, konsultan akan senantiasa memberikan
pengawasan, arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada
Penyedia Jasa Pemborongan guna menjamin bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas. Aspek-aspek pengendalian mutu
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi antara lain sebagai
berikut di bawah ini namun tidak terbatas pada :
− Peralatan laboratorium
− Penyimpanan bahan/material
− Cara pengangkutan material yang akan digunakan.
− Pengujian material yang akan digunakan
− Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan
− Test lapangan
− Administrasi dan formulir-formulir

5.5.1 Laboratorium dan Personil


Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk mengetahui kekuatan konstruksi
beton yang tidak bisa dilakukan di lapangan. Personil/tenaga yang terkait
untuk maksud pengujian harus cukup berpengalaman dan mengenal dengan
baik tentang testing laboratorium maupun lapangan.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 17
17
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

E.5.2 Penyimpanan Bahan/Material


Mekanisme penyimpanan bahan/material dilakukan sebagai berikut :
− Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa
untuk menjamin perlindungan kualitas.
− Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa yang
mudah dapat diperiksa oleh konsultan.
− Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbuhan, puing, dan
mempunyai drainase yang lancar.
− Bahan-bahan yang diletakkan langsung di atas tanah tidak boleh
digunakan dalam pekerjaan, kecuali tempat kerja tersebut telah
dipersiapkan dan diberi lapisan atas dengan suatu lapisan pasir atau
kerikil setebal 10 cm.
− Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa untuk
men-cegah segregasi dan untuk menjamin gradasi yang sesuai serta
mengontrol kadar air. Tinggi maksimum tumpukan 5 m.

5.5.3 Cara Pengangkutan Material/Campuran


Konsultan dapat mengenakan pembatasan bobot pengangkutan untuk
perlindungan terhadap setiap jalan atau struktur yang ada di sekitar
pekerjaan. Bilamana terjadi gangguan di antara operasi berbagai
pekerjaan, konsultan akan mempunyai wewenang untuk memerintahkan
Penyedia Jasa Pemborongan dalam menentukan urutan pekerjaan yang
diperlukan guna mempercepat penyelesaian seluruh pekerjaan.

5.5.4 Pengujian Material yang Akan Digunakan


Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di inspesikan oleh
konsultan. Staf anggota team konsultan setiap saat akan membuat
rencana untuk menginspeksi material yang akan digunakan berdasarkan
atas jadwal kerja Penyedia Jasa Pemborongan. Walaupun bahan-bahan yang
disimpan telah disetujui sebelum penyimpanan, namun dapat diperiksa ulang
dan ditest kembali oleh konsultan. Material yang akan digunakan harus ditest
di laboratorium untuk mendapat persetujuan dari konsultan, jenis dan jumlah
test seperti yang disebutkan dalam spesifikasi.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 18
18
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

5.5.5 Job Mix Formula


Agar mendapatkan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan
spesifikasi, sebelum pekerjaan dimulai perlu dibuatkan dahulu suatu Job
Mix Formula yang disetujui konsultan, antara lain untuk pekerjaan Beton.

5.5.6 Pengujian Rutin Laboratorium


Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan
atau campuran-campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama
pekerjaan berlangsung guna menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan.
Jenis dan frekuensi/ jumlah test rutin ini seperti yang disebutkan dalam
spesifikasi.

5.5.7 Test Lapangan


Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu pengujian/tes
lapangan Gambar 5.5 memperjelas uraian di atas.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 19
19
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Gambar 5.5 : CARA PENGENDALIAN MUTU

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 20
20
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

5.6 Administrasi Pekerjaan dan Formulir-Formulir


Gambar 5.6. menunjukkan kelengkapan administrasi pekerjaan yang umum
digunakan. Contoh form-form yang diperlukan pekerjaan antara lain
sebagai berikut di bawah ini dapat dilihat pada Lampiran. Form-form
contoh ini dapat dimodifikasi/ sesuai dengan keperluan pekerjaan. Form-
form yang dimaksud antara lain :
− Buku direksi
− Time schedule
− Mco (Mutual Check Awal)
− Request dan shop drawing
− Laporan mingguan
− Record cuaca
− Photo dokumentasi
− Change order
− Addendum
− Monthly certificate (MC)
− PHO (Provisional Hand Over)
− Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
TAHAP TAHAP TAHAP PHO FHO
AWAL PELAKSANA PEMBAYARAN
AN

1. Dokumen Kontrak 1. Time Schedule 1. Monthly Certificate 1. Berita Acara PHO 1. Berita Acara FHO

2. Gambar Rencana 2. Mc0 2. Back Up Quantity 2. Administrasi Kantor

3. Struktur Organisasi 3. Request & Shop Drawing 3. Back Up Quality Control 3. Mutu (Pengujian)

4. Buku Direksi 4. Quantity Sheet 4. Dimensi

5. Laporan Harian 5. Defect & Deficiencies

6. Laporan Mingguan

7. Bagan Cuaca

8. Photo Dokumentasi

9. Change Order

10. Addendum

11. Quality Control

12. Risalah Rapat

13. As Built Drawing

Gambar 5.6 : ADMINISTRASI PEKERJAAN

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 21
21
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

5.7 PENGENDALIAN KUANTITAS


Pengawasan kuantitas (Quantity Control), akan mengecek bahan-
bahan/campuran yang ditempatkan atau yang dipindahkan oleh Penyedia
Jasa Pemborongan atau yang terpasang. Konsultan akan memproses
bahan-bahan/campuran berdasarkan :
− Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran.
− Metode perhitungan
− Lokasi kerja
− Jenis pekerjaan
− Tanggal diselesaikannya pekerjaan.
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan, baik kualitas maupun
kuantitas, dan persyaratan lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat
dilakukan agar volume pekerjaan dengan teliti/akurat yang disetujui oleh
konsultan sehingga kuantitas dalam kontrak adalah benar diukur dan dibayar
oleh konsultan dan mendapat persetujuan Pengguna Jasa. Beberapa
pengukuran pekerjaan tersebut antara lain :
1) Pengukuran meter persegi (m2)
Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran, yaitu
panjang dan lebar, setelah ketebalan memenuhi persyaratan tebal
minimal atau toleransi yang digunakan dan spesifikasi.
2) Pengukuran meter panjang (m’)
Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran, setelah
penampang suatu konstruksi sesuai dengan gambar (dimensinya).
3) Pengukuran meter kubik (m3)
Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran untuk
panjang dan lebar. Sedangkan untuk ketebalan dapat diukur dengan
alat ukur sehingga panjang, lebar, dan tebal menghasilkan volume
yang akurat.
4) Pengukuran berat (ton)
Untuk pengukuran ton dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara :
− Pertama, yaitu penimbangan dengan timbangan.
− Kedua, dengan pengukuran meter kubik dikalikan berat jenis
bahan tersebut (berat jenis dapat diketahui dari
laboratorium).

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 22
22
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Formulir untuk perhitungan kuantitas tersebut dapat dilihat pada


contoh Quantity Sheet seperti pada lampiran. Formulir contoh ini
dapat dimodifikasi/ disesuaikan dengan keperluan pekerjaan.
Gambar 5.7. menunjukan diagram pengendalian volume pekerjaan
guna memperjelas uraian di atas.

5.8 PENGENDALIAN WAKTU


Di dalam pekerjaan, alat berat, tenaga kerja dan jumlah jam kerja per
hari adalah sangat erat sekali hubungannya dengan waktu pelaksanaan
penyelesaian pekerjaan. Berikut ini dijelaskan bagaimana pengendalian
waktu perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi perpanjangan waktu
yang tidak perlu yang akan memboroskan waktu, tenaga dan biaya.

5.9 SCHEDULE PENYEDIA JASA PEMBORONGAN


Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan
yang dibuat Penyedia Jasa Pemborongan. Apakah rencana kerja progres
pekerjaan yang ditargetkan sudah layak dan realistis. Misalnya dalam musim
hujan, target pekerjaan lebih kecil bila dibandingkan pada musim kemarau
untuk pekerjaan saluran dengan kondisi kerja yang sama. Kemudian dicek
juga apakah construction methode dan urutan kerja Penyedia Jasa
Pemborongan sudah sistematis, konsepsional dan benar ?
Selanjutnya, berdasarkan schedule Penyedia Jasa Pemborongan yang
sudah disetujui, konsultan pengawas akan mengendalikan waktu pelaksanaan
tersebut. Time schedule ini bisa dijabarkan ke dalam target harian, sehingga
setiap hari dapat dicek apakah target volume tersebut bisa tercapai atau
tidak ? Bila target tidak tercapai, maka selisih volume
diprogramkan/dikejar untuk schedule hari berikutnya.
Bila time schedule yang dibuat dan disetujui tersebut dilaksanakan
sebagaimana mestinya dan dikendalikan dengan baik, maka diharapkan
pekerjaan bisa diselesaikan on schedule.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 23
23
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

5.10 ALAT BERAT (HEAVY EQUIPMENT)


Untuk mengerjakan pekerjaan yang tingkat kesulitannya besar, dalam artian
kalau tidak menggunakan alat berat tidak efesien dan efektif, bisa
kombinasi/beberapa jenis alat dan jumlah alat yang mencukupi.
Pertama harus diketahui/dihitung kapasitas alat, kalau alat tersebut
adalah suatu kombinasi, maka kapasitas yang diperhitungkan adalah yang
terkecil. Dari alat tersebut dihitung produksi nyata per jam, kemudian
produksi terkecil yang digunakan untuk evaluasi pengendalian waktu.
Untuk rencana sekian jam kerja per hari, apakah mampu alat tersebut
menghasilkan produk sesuai volume yang ditargetkan ? Bila tidak tercapai,
perlu diambil tindakan-tindakan, antara lain : menambah jumlah alat atau
menambah jam kerja/over time, sedemikian rupa sehingga volume pekerjaan
yang direncanakan bisa diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 24
24
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Gambar 5.7 : CARA PENGENDALIAN VOLUME

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 25
25
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

5.10.1 Tenaga Kerja


Demikian juga tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan tenaga
kerja yang mencukupi, sehingga pekerjaan akan bisa dikerjakan oleh
tenaga kerja sesuai dengan jadwal/waktu yang ditentukan. Bila kondisi
pekerjaan diperkiraan tidak bisa diselesaikan, maka tenaga kerja perlu
ditambah atau kerja dua shift atau kerja lembur/over time. Dengan tenaga
kerja yang cukup dan jam kerja yang cukup/efektif, maka pelaksanaan
pekerjaan diharapkan bisa tepat waktu sesuai yang ditargetkan.
E.10.2 Jumlah Jam Kerja
Penyelesaian suatu pekerjaan sangat tergantung pada jam kerja per hari.
Jumlah jam kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil
dibandingkan bila jam kerja per harinya lebih banyak.
Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga kerja, sedemikian
rupa sehingga volume pekerjaan yang ditargetkan bisa diselesaikan. Kalau
suatu pekerjaan tidak bisa diselesaikan dalam satu hari siang, maka perlu
untuk kerja malam/over time.
Dalam administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai
secara optimal, maka konsultan harus memahami secara sungguh-sungguh
network planning yang umumnya telah dibuat oleh Penyedia Jasa Pemborongan
dengan metode lintas kritis (critical path methode/CPM).
Mengingat sangat pentingnya network planning ini dalam suatu pekerjaan
pengawasan, maka konsultan akan menganalisa secara rutin network
planning tersebut bila memang diperlukan.
Pengendalian schedule pelaksanaan lainnya dapat menggunakan Barchart/S-
curve yang biasa dan juga dapat digunakan Vector Diagram yang
baik/cocok untuk pekerjaan jalan karena dapat mengetahui/menunjukkan
lokasi dan waktu. Schedule ini, pada arah basis menunjukkan lokasi atau
STA, sedangkan arah ordinat meng-gambarkan waktu.
E.11 Pengendalian Biaya Pelaksanaan Pekerjaan
Di dalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum :
− Biaya pekerjaan
− Estimated Quantity/Volume Pekerjaan
− Harga satuan pekerjaan

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 26
26
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Guna pengendalian biaya pelaksanaan pekerjaan, hal-hal pokok yang perlu


diperhatikan antara sebagai berikut :
− Pengukuran hasil pekerjaan, perlu dilakukan dengan akurat dan benar-
benar sehingga kwantitas yang dibayar sesuai dengan gambar
rencana. Dengan demikian volume dalam kontrak tidak dilampaui
yang pada akhirnya biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan yang
dianggarkan.
− Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari
pengukuran/kwantitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-
benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.
− Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan dengan harga satuan
pekerjaan yang tercantum dalam kontrak pelaksanaan, sehingga biaya
pekerjaan dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada di
kontrak.

5.12 PEMERIKSAAN SERTIFIKAT BULANAN (MC)
Penyedia Jasa Pemborongan harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari
pekerjaan yang dilaksanakan kepada S. Engineer pada setiap akhir bulan
yang berjalan, yang selanjutnya disebut sebagai sertifikat bulanan (Monthly
Certificate/MC). Format sertifikat bulanan harus sesuai dengan standart atau
diusulkan oleh Konsultan dan disetujui oleh Pengguna Jasa. S Engineer
akan memeriksa kemajuan pekerjaan yang diajukan pada sertifikat bulanan
dan apabila telah dianggap sesuai dengan sebenarnya yang telah terjadi di
lapangan, selanjutnya dapat disetujui untuk menandatangani bersama oleh
wakil Penyedia Jasa Pemborongan, konsultan, dan Pemimpin Pekerjaan.
Prosedur pembuatan MC dapat dilihat pada Gambar 5.8.

E.13 PEMERIKSAAN PEMBAYARAN AKHIR


Tim Pengawas Teknik akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang
telah lalu. Apabila terdapat kesalahan, pembayaran terdahulu yang sudah
disetujui masih dapat dikoreksi pada pembayaran berikutnya.
Dalam tahap pembayaran akhir, perlu diperiksa dan dievaluasi kuantitas yang
telah dibayar sebelumnya, sehingga kuantitas/volume yang dibayar dalam
pembayaran akhir merupakan final quantity yang benar.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 27
27
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

E.14 PROSEDUR PERUBAHAN


Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh engineer atau Penyedia
Jasa Pemborongan dan harus disetujui dengan suatu Perintah Perubahan yang
ditanda-tangani oleh kedua belah pihak. Jika dasar pembayaran yang
ditetapkan dalam suatu Perintah Perubahan tersebut menyajikan suatu
perubahan dalam struktur Harga Satuan Jenis Pembayaran atau suatu
perubahan yang diperkirakan dalam Jumlah Kontrak, maka Perintah
Perubahan harus dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu Addendum.

E.15 SERTIFIKAT PENYELESAIAN AKHIR


Bila Penyedia Jasa Pemborongan menganggap pekerjaan akan selesai,
termasuk semua kewajiban pada Perioda Jaminan, maka ia harus
membuat permohonan untuk serah terima pertama. Setelah pekerjaan
perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah Terima selesai dilakukan, yang
dilanjutkan dengan pemeriksa-an akhir terhadap pekerjaan tersebut,
maka konsultan mem-bantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.
Tidak Setuju

Setuju Setuju

Tidak Setuju Tidak Setuju

Gambar 5.8 : PROSEDUR MONTHLY CERTIFICATE (MC)

5.16 PERNYATAAN PERHITUNGAN AKHIR


Penyedia Jasa Pemborongan harus membuat permohonan untuk
pembayaran perhitungan akhir, bersama-sama dengan semua rincian
pendukung sebagaimana diperlukan oleh engineer. Setelah peninjauan
kembali oleh engineer dan jika diperlukan amandemen oleh Penyedia Jasa
Pemborongan, engineer akan mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan
Akhir yang disetujui untuk pembayaran oleh Pengguna Jasa.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 28
28
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

5.17 ADDENDUM PENUTUP


Berdasarkan pada rincian Pernyataan Engineer mengenai Perhitungan
Akhir. Setelah memperoleh tanda tangan Penyedia Jasa Pemborongan,
engineer akan menyampaikan addendum penutupan tersebut kepada
Pemberi Pekerjaan untuk ditandatangani bersama-sama dengan
Pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui.

5.18 DOKUMEN CATATAN PEKERJAAN


Penyedia Jasa Pemborongan harus memelihara catatan yang cermat tentang
semua perubahan dalam Dokumen Kontrak dan Dokumen Catatan Pekerjaan
selama pelaksanaan pekerjaan.

5.19 MANAJEMEN LALU LINTAS DAN KESELAMATAN KERJA


Bila pekerjaan ini berada di lokasi atau menimbulkan volume lalu lintas yang
cukup padat, diperlukan pengaturan lalu lintas dan metoda pelaksanaan yang
lebih khusus dan teliti, baik pada saat pelaksanaan pekerjaan survey
maupun pada saat pe-laksanaan pekerjaan konstruksinya, agar lalu lintas
yang ada tetap terjaga kelancarannya dan pemakai jalanpun merasa aman
melewatinya. Manfaat yang didapatkan pada pemeliharaan lalu-lintas yang
baik selama pelaksanaan memberikan keselamatan dan kenyamanan lalu
lintas yang lebih baik pula.
Saluranasi seperti itu sangat membantu untuk menghilangkan persoalan-
persoalan yang diakibatkan oleh kacaunya lalu lintas yang pada gilirannya
akan menghambat pelaksanaan pembangunan itu sendiri. Oleh sebab itu,
penanganan khusus sangat diperlukan agar tercapai hasil yang optimal dan
sedikit mungkin akibat buruknya.
Demikian pula dengan penanganan pembuangan tanah hasil galian haruslah
dengan penanganan yang baik, misalnya dimana Dump Truck harus masuk dan
keluar dari lokasi pekerjaan. Tidak kalah pentingnya dari penanganan tersebut
di atas adalah cara pemuatan dan transportasi pembuangan tanah hasil
galian haruslah memperhatikan lingkungan. Tanah yang dimuat di atas Dump
Truck harus diberi penutup agar tidak tercecer di atas permukaan jalan yang
ada, sebab bila turun hujan akan menjadi licin dan dapat menyebabkan

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 29
29
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

kecelakaan lalu lintas yang pada gilirannya menghambat arus lalu lintas
yang ada.
Dalam pelaksanaan traffic management untuk pekerjaan ini kriteria
penanganan dibagi menjadi 2 (dua) bagian :
− Pelayanan umum; dan
− Keselamatan kerja.
1) Pelayanan umum
Indikasi yang diperlukan dalam pelayanan umum adalah sebagai
berikut :
a. Efektivitas sistim informasi
Sistim informasi bersifat pemberitahuan kepada calon pemakai
jalan selama pelaksanaan yang tujuannya memberikan informasi
bahwa akan ada pekerjaan pembangunan. Sistim ini dapat
diwujudkan melalui :
− Media cetak yang bersifat pengumuman.
− Pembagian pamflet
b. Mengurangi kemacetan
Dalam mengatasi adanya kemacetan lalu lintas, dapat dilakukan
dengan perambuan sementara selama pelaksanaan pekerjaan
dan dengan menyiagakan satuan penanggulangan gangguan.
2) Keselamatan kerja
Indikasi yang diperlukan dalam keselamatan kerja meliputi hal-hal
berikut :
a. Disiplin kerja :
− Pengendalian pelaksanaan di lapangan secara ketat dan
terus menerus dimonitor dengan perlengkapan komunikasi
untuk dapat saling berhubungan setiap saat dengan cepat.
− Pengendalian waktu dimaksudkan agar penyelesaian
pekerjaan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Pengendalian waktu ini disesuaikan dengan tuntutan
lapangan yang mencakup seluruh aspek terkait.
b. Peniadaan kecelakaan fatal :
− Perambuan sesuai dengan standar perambuan.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 30
30
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

− Pemasangan pagar pengaman yang juga berfungsi sebagai


penciptaan kerapihan kerja sepanjang daerah pekerjaan
(kiri dan kanan) dan diberi lampu agar mudah terlihat pada
malam hari.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, ada beberapa faktor keselamatan kerja
yang terkait, antara lain :
− Faktor perambuan darat
− Sistim transportasi pada lokasi pekerjaan.
− Atribut pada tenaga kerja.
− Astek
− Dan lain-lain.
Pada tahap pelaksanaan, yang mana banyak aktivitas jenis pekerjaan
yang ditangani dan melibatkan banyak tenaga yang bekerja, maka
keselamatan kerja daripada semua eksponen terkait menjadi faktor
utama dari kelancaran progres yang hendak dicapai.
Gambaran pencapaian keselamatan kerja dapat dijelaskan sebagai
berikut :

1. Perambuan darurat
Seperti pada tahap perencanaan, maka perambunan pada
tahap pelaksanaanpun mempunyai andil besar dalam
keselamatan kerja yang memberikan rasa aman dalam
melaksanakan pekerjaan bagi para pekerja yang berada pada
daerah perambunan. Rambu-rambu darurat yang diperlukan
pada tahap pelaksanaan misalnya rambu peringatan, rambu
perintah dan larangan serta rambu petunjuk, juga rubber cone
serta lighting yang pengaturan letak penempatan serta jaraknya,
seperti ditunjukan pada keperluan rambu darurat.
Di samping itu, diperlukan pagar pembatas antara daerah
kerja dan lajur yang beroperasi yang diletakkan sepanjang
daerah kerja. Pagar pembatas dicat dengan warna crossing
kuning-biru dan pada setiap jarak tertentu diberi tanda spot
light atau cat berpendar yang bisa terlihat bila kena sorot

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 31
31
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

lampu pada malam hari. Bisa juga dengan lampu-lampu sebagai


pengganti spot light.

2. Sistim transportasi pada lokasi pekerjaan


Pengaturan transportasi, adalah sebagai berikut :
− Pintu keluar/masuk kendaraan pekerjaan pada daerah
kerja ditentukan, rute perjalanan pembuangan dibuat
searah dengan arus lalu lintas, pada prinsipnya tidak
boleh ada arah crossing sehingga tidak ada konflik. Dump
truck yang menunggu giliran pengangkutan, antri dan
berderet ke belakang namun harus masih tetap dalam
area perambuan.
− Untuk pengangkutan tanah, tiap dump truck harus
dilengkapi dengan penutup bak belakang. Ini dimaksudkan
agar tanah yang diangkut tidak tercecer di muka jalan,
sebab tanah yang tercecer tersebut sangat licin bila sedikit
saja kena air hujan dan ini dapat mengakibatkan
kecelakaan fatal.
− Mobilisasi peralatan berat ke lapangan juga harus
memperhatikan keselamatan dari peralatan maupun
operatornya, dan bila perlu minta bantuan pengawal dari
pihak kepolisian.
3. Atribut pada tenaga kerja
Semua tenaga kerja disarankan mengenakan atribut yang
mudah dikenal dan terlihat dari jarak yang cukup jauh dan ini bisa
terpenuhi dengan pemakaian baju rompi refleksionis warna orange
yang harus dikenakan pada saat melaksanakan tugas.
Penggunaan topi di lapangan juga dianjurkan, sebab sangat
membantu mengurangi keletihan akibat terik matahari. Bekerja
pada kondisi badan letih yang dipaksakan apalagi di jalan yang
padat lalu lintas yang beroperasi sangat membahayakan dan
mengurangi akurasi.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 32
32
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

4. Astek (Asuransi tenaga kerja)


Jaminan pelindungan keselamatan terhadap tenaga kerja pada
daerah beresiko tinggi adalah mutlak diperlukan. Setiap tenaga
kerja tersebut harus dijamin dengan asuransi tenaga kerja
(Astek).

E.20 QUALITY ASSURANCE


Jaminan mutu memerlukan perubahan struktural terhadap metode supervisi.
Juga diperlukan supervisi yang permanen (tentunya untuk pekerjaan yang
lebih besar), standarisasi test dan pengetesan (termasuk kekerapan
pengetesan) serta kriteria untuk penaksiran (termasuk toleransi yang
diijinkan). Diperlukan pula guideline yang spesifik untuk supervisor dan client
atau pihak ketiga (seperti konsultan atau team audit teknis).
Aspek lain yang sangat mempengaruhi mutu akhir pekerjaan sipil ialah
kecermatan rancangan. Rancangan yang dibuat berdasarkan dana yang
tersedia dan/atau berdasarkan survey yang tidak akurat cenderung
mendapatkan lebih banyak masalah mutu dibandingkan dengan rancangan
yang secara akurat mewakili kebutuhan-kebutuhan di lapangan.
Karena sebagian besar kontrak berdasarkan kuantitas, maka fokus
pengawasan juga berdasarkan kuantitas. Hal ini dikuatkan pula dengan
banyaknya perbaikan yang diperlukan sebagai akibat tidak akuratnya
rancangan. Perbaikan administratif ini juga memakan banyak waktu dan
usaha Penyedia Jasa Pemborongan dan supervisor sehingga mereka hampir-
hampir tidak mempunyai waktu untuk pemeriksaan mutu.
Pada format kontrak saat ini, supervisor harus membuktikan bahwa
pekerjaan Penyedia Jasa Pemborongan mengikuti standard. Ini berarti bahwa
semua pengetes-an harus dibayarkan oleh Pengguna Jasa (kecuali kontrak
tersebut secara spesifik menetapkan yang sebaiknya), dengan kata lain :
cadangan anggaran untuk pengetesan merupakan persyaratan untuk lebih
memperkuat mutu.
Jaminan mutu mengarah pada kontrak lump sum (dengan harga borongan)
dan bentuk-bentuk kontrak lainnya yang tidak berdasarkan unit price,
pada paket yang lebih besar yang lebih mudah dilaksanakan dan pada
pencantuman per-syaratan testing serta kekerapan testing (yang harus

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 33
33
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

dikeluarkan dari kontrak) di dalam surat kontrak. Persyaratan testing dan


kekerapannya pada dasarnya berarti pergeseran tanggung jawab, yaitu
Penyedia Jasa Pemborongan harus membuktikan bahwa pekerjaan itu
dilakukan menurut spesifikasinya, bukannya supervisor harus membuktikan
bahwa pekerjaan ada di bawah standard. Memulai dan membentuk
perubahan tanggung jawab ini bukanlah praktek yang mudah dan cepat.
Pola kerja dan prosedur yang sudah terbentuk harus dibuang; praktek dan
prosedur baru harus diambil tetapi input-input seperti pengauditan teknis,
evaluasi yang dilakukan Penyedia Jasa Pemborongan dan lain-lain cenderung
mempunyai dampak pada pendekatan masalah ini. Pertama-tama perlu untuk
memberi jalan pada publik luas dalam pemerintah untuk melihat hasil
perhitungan teknis. Yang kedua, alternatif untuk format kontrak dan
prosedur supervisi saat ini perlu ditentukan, ditest dan dibentuk.
Konsultan akan mendukung dan coba memulai perubahan-perubahan
tersebut melalui saran-saran yang sehubungan dengan perhitungan teknis,
saran yang ber-hubungan dengan evaluasi yang dilakukan Penyedia Jasa
Pemborongan, saran pengawasan konstruksi serta pelatihan.

E.21 VALUE ENGINEERING


Value engineering adalah suatu teknik manajemen yang telah teruji yang
meng-gunakan pendekatan sistematis dan suatu upaya yang diatur
sedemikian rupa untuk menganalisa fungsi suatu item/masalah atau
sistem dengan tujuan untuk memperoleh fungsi yang diminta dengan biaya
kepemilikan total yang paling kecil, tentu saja disesuaikan dengan
persyaratan permintaan penampilan, rahabilitasi, kualitas, teknis, dan
kemudahan untuk pemeliharaan suatu pekerjaan. Program value engineering,
mencari kemampuan manajemen seseorang untuk mengadakan
perubahan yang berarti dengan cara agar dapat menemukan biaya yang tidak
ber-guna dan menghilangkannya.
Program value engineering secara teoritis dapat digunakan kapan saja selama
siklus pelaksanaan pekerjaan. Yang paling baik adalah begitu disain akan
dimulai untuk dikerjakan, langsung dilakukan studi value engineering.
Selain tugas pokok konsultan sebagai pengawas, juga melakukan value
engineering untuk membantu Pengguna Jasa dalam hal mencarikan

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 34
34
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

alternatif yang lebih baik dan lebih murah atas pelaksanaan pekerjaan di
lapangan. Pada pekerjaan ini, ke-giatan value engineering antara lain dapat
berupa :
a) Revisi desain, sedemikian hingga didapat desain yang lebih murah,
lebih mudah dan lebih cepat pelaksanaannya, namun tetap aman
dari segi konstruksi. Dalam perioda pelaksanaan, tidak tertutup
kemungkinan dapat dilakukan review design untuk penyesuaian-
penyesuaian lapangan atas dasar pertimbangan teknis dan biaya serta
kondisi lapangan.
b) Menerapkan metode konstruksi, termasuk manajemen operasi alat
berat, sehingga didapat penggunaan alat yang tepat guna, ideal,
optimal, efisien. Dengan cara ini diharapkan diperoleh biaya yang lebih
murah dan waktu pe-laksanaan bisa dipercepat.
Dengan adanya analisa yang baik dalam construction method
diharapkan peralatan yang dioperasikan dapat tepat waktu dan tepat
guna untuk menangani suatu pekerjaan.
Untuk mendapatkan hasil optimal dan efisien, diperlukan suatu
rencana/metode kerja yang tepat. Kebutuhan peralatan dan
pengendalian biaya pekerjaan dapat ditentukan dari metode kerja
yang dipakai. Rencana kerja value engineering adalah sebagai berikut
:
− Phase pemilihan (seleksi)
Memilih pekerjaan : Apa yang dipelajari (studi) ? Siapa akan
melaksana-kan ? Apa yang perlu diketahui untuk mulai studi
tersebut ?
− Informasi (investigasi)
Periksa pekerjaan : Pekerjaan apakah itu ? Apa masalahnya ?
Berapa biayanya ? Apa saja yang telah dilaksanakan ? Apa saja
yang harus dilaksanakan ?
Analisa fungsi dan biaya : Apa basic fungsinya ? Apa fungsi
keduanya ? Berapa biayanya ?
− Spekulasi
Spekulasi atas alternatif : Apa guna fungsi yang lainnya ? Dimana
saja yang ada ? Bagaimana fungsi akan tampil ?

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 35
35
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

− Evaluasi
Evaluasi alternatif : Apakah tiap ide dapat berjalan ? Berapa
biayanya ? Apakah tiap ide memenuhi fungsi dasar ? Alternatif
mana yang terbaik ?
c) Pendekatan kondisi kerja
Hari dan jam kerja yang direncanakan untuk pelaksanaan konstruksi
berdasarkan kondisi sebagai berikut :
− Hari minggu dan hari libur resmi nasional tidak ada jam kerja,
kecuali mengejar target penyelesaian atau memindahkan alat
ke lokasi lain atau kondisi khusus.
− Setiap bulan tidak ada hari kerja selama 2 hari untuk
maintenance per-alatan.
− Jam kerja normal per hari = 7 jam, dan dapat lebih bila
diperlukan over time.

d) Analisa waktu penyelesaian


Total volume pekerjaan = V (ton)
Site output terkecil kombinasi peralatan = Q (ton/jam)
Waktu yang diperlukan : T = V/Q (jam, konversikan ke bulan)
e) Pola dan kerangka pemikiran manajemen operasi alat berat
Analisis efesiensi alat berat pekerjaan pengaspalan pekerjaan jalan
berdasar kerangka pemikiran sebagai berikut :
− Analisis sisem pengoperasian alat berat sangat penting
pengaruhnya dalam rangka efisiensi pelaksanaan pekerjaan.
− Jarak kerja akan mempengaruhi produksi alat, jumlah dump truck
yang digunakan, dan biaya alat.
− Analisis tersebut menghasilkan : jangka waktu pelaksanaan
pem-bangunan, jenis alat, kapasitas alat, jumlah alat,
pengaturan dan pe-nempatan alat berat, bahkan dapat
menghasilkan penghematan biaya operasi alat.
− Penghematan biaya operasi alat (operating cost) inilah dapat
merupa-kan salah satu komponen untuk value engineering,
selain komponen pekerjaan lainnya.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 36
36
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

E.22 PENDEKATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Rekayasa pembangunan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang
berdasarkan analisa dari berbagai aspek untuk mencapai sasaran dan tujuan
tertentu dengan hasil seoptimal mungkin. Secara garis besar, aspek-aspek
yang berkaitan dengan rekayasa pembangunan dapat dikelompokkan
menjadi empat tahapan kegiatan, yaitu :
− Tahapan Studi;
− Tahapan Perencanaan;
− Tahapan Pelaksanaan;
− Tahapan Operasi dan Pemeliharaan.
Di dalam keempat tahapan tersebut ada berbagai macam aktivitas yang
dilaksanakan untuk mendukung kegiatan masing-masing tahapan. Secara
makro rekayasa, penjabaran dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilihat
pada Gambar 5.9.
Berdasarkan tahapan rekayasa pembangunan secara makro seperti yang
telah dijelaskan di atas, pekerjaan Pengerukan Pengerukan Waduk Pluit
ini termasuk dalam Tahapan Pelaksanaan Konstruksi.
Berdasarkan acuan yang telah digariskan dalam Kerangka Acuan/TOR, maka
dalam menyiapkan rencana kegiatan akan dilakukan pendekatan teknis
dan metodologi pengawasan yang optimal, ekonomis, tepat guna dan
solusinya dapat diandalkan. Oleh karena itu dalam melaksanakan pekerjaan
ini, pihak konsultan akan menyajikan pendekatan teknis dan metodologi
pengawasan dari masing-masing kegiatan yang dimulai dari tahap awal
hingga penyelesaian akhir pekerjaan.
Lingkup pelaksanaan serta metode yang digunakan di setiap tahapan
digambarkan dalam Gambar 5.10. Lingkup kegiatan tersebut akan
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Tahapan Persiapan.
2. Tahapan Koordinasi.
3. Tahapan Pengawasan Lapangan.
4. Tahapan Penyerahan Hasil.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 37
37
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

TUJUAN & SASARAN TAHAP STUDI


YANG AKAN DICAPAI

PRASTUDI KELAYAKAN
- Analisa Teknis
- Analisa Ekonomi
- Analisa Sosial
- Analisa Lingkungan

STUDI KELAYAKAN
- Analisa Teknis
- Analisa Ekonomi
- Analisa Sosial
- Analisa Lingkungan

TAHAP PERENCANAAN

TAHAP PELAKSANAAN

TAHAP O & M

Gambar 5.9 : TAHAPAN UMUM KEGIATAN

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 38
38
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

TEGURAN

PENGENDALIAN
WAKTU

TEGURAN

PENGENDALIAN
BIAYA

TEGURAN

Gambar 510 : BAGAN ALIR METODOLOGI PELAKSANAAN PENGAWASAN

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 39
39
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

5.23 TAHAPAN PERSIAPAN


Pekerjaan persiapan ini meliputi penyelesaian administrasi, mobilisasi
personil dan peralatan.
1. Penyelesaian Administrasi
Masalah administrasi yang harus diselesaikan terutama meliputi
administrasi kontrak dan legalitas personil yang akan ditugaskan
untuk melaksanakan pekerjaan ini, baik di lingkungan intern
konsultan maupun untuk berhubungan dengan pihak lain.
2. Mobilisasi Personil dan Peralatan
Bersamaan dengan penyelesaian administrasi, konsultan akan
melakukan mobilisasi personil dan peralatan yang diperlukan
dalam pekerjaan ini. Kemudian setelah semua personil dimobilisir,
dilakukan rapat koordinasi untuk menentukan langkah-langkah guna
penyelesaian pekerjaan pengawasan ini agar didapatkan hasil kerja
yang maksimal.

5.24 TAHAPAN KOORDINASI


5.24.1 Tujuan
Merupakan tahapan yang mempertemukan berbagai pihak yang terkait
dengan pelaksanaan pembangunan/konstruksi, yaitu Pengguna Jasa,
Penyedia Jasa Pem-borongan, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas
serta pihak-pihak lain yang dianggap berkaitan untuk bersama-sama
melakukan koordinasi sehubungan dengan pelaksanaan konstruksi di
lapangan.
5.24.2 Ruang Lingkup
1. Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Untuk kelancaran pelaksanaan konstuksi, pihak-pihak yang terkait,
yaitu Penyedia Jasa Pemborongan, Pengguna Jasa, Konsultan
Pengawas dan Konsultan Perencana perlu mengadakan pertemuan
guna mencari solusi dari setiap permasalah yang ditemui di lapangan
baik menyangkut bahan, metode kerja maupun volume pekerjaan.
Hasil keputusan dari pertemuan ini yang akan diterapkan di lapangan
guna mengatasi masalah-masalah tersebut. Pertemuan-pertemuan atau

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 40
40
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

koordinasi ini akan kontinu dilakukan selama masa pelaksanaan


konstruksi.

2. Penentuan Patok-patok Referensi dan Elevasi Titik Kontrol


Dalam setiap awal pelaksanaan konstruksi suatu bangunan, Konsultan
Pengawas akan memberikan petunjuk secara tertulis kepada
Penyedia Jasa Pemborongan mengenai lokasi dan elevasi titik kontrol
tetap dan titik referensi berupa patok beton untuk keperluan survey
dan pengukuran pe-laksanaan pekerjaan.
5.24.3 Output
− Notulen rapat koordinasi;
− Surat Perjanjian Perubahan Kontrak (adendum).

5.25 TAHAPAN PENGAWASAN LAPANGAN


5.25.1 Pengendalian Mutu Pelaksanaan
a. Tujuan
Pengawasan pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan
spesifikasi teknis, gambar kerja dan kesepakatan yang telah
disetujui oleh semua pihak.
b. Ruang Lingkup
− Pengendalian Mutu Bahan;
− Pengendalian Metode Kerja;
− Pengendalian Volume dan Gambar.
c. Metodologi
Dalam pengendalian mutu pekerjaan konstruksi, beberapa hal yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pengendalian Mutu Bahan
Pengendalian mutu bahan menyangkut jenis dan spesifikasi
bahan-bahan yang digunakan untuk konstruksi baik itu bahan
bangunan maupun bahan pompa. Sebelum digunakan, bahan-
bahan ini akan diuji kualitasnya oleh Konsultan Pengawasan.
Penjelasan pengujian bahan selengkapnya telah dijelaskan di
pembahasan sebelumnya.
2. Pengendalian Metode Kerja

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 41
41
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, metode kerja yang


digunakan oleh Penyedia Jasa Pemborongan harus sesuai dengan
yang telah diberikan pada spesifikasi teknis. Konsultan akan
mengawasi cara-cara yang digunakan oleh Penyedia Jasa
Pemborongan tersebut dan memberikan masukan kepada
Penyedia Jasa Pemborongan apabila tidak begitu mengerti
tentang metode yang ada di dalam spesifikasi teknis.
3. Pengendalian Volume dan Gambar
Volume dan gambar merupakan dasar bagi pelaksanaan
konstruksi yang utama di lapangan. Oleh karenanyas menjadi
tugas Konsultan Pengawas untuk mengecek apakah pelaksanaan
yang ada sudah sesuai dengan apa yang tercantum pada gambar
rencana dengan volume yang sesuai.
Dari ketiga jenis pengendalian mutu di atas, Konsultan Pengawas
akan memberikan laporan kepada Pengguna Jasa secara berkala
sesuai dengan perkembangan di lapangan.
Pada pengendalian mutu ini, tidak menutup kemungkinan
adanya permasalahan yang akan timbul di lapangan yang
disebabkan kondisi lokasi setempat baik mengenai metode kerja
dan gambar rencana. Untuk itu perlu dilakukan penyesuaian-
penyesuaian (revisi) terhadap sistem pengendalian di atas selama
tidak menyimpang dan kesepakatan awal dan spesifikasi yang
ada. Hasil revisi ini akan dicatat oleh Konsultan Pengawas dan
terhadap perubahan-perubahan yang ada oleh Penyedia Jasa
Pemborongan akan dibuatkan gambar hasil pelaksanaan dari
perubahan tersebut.
Mengenai perubahan gambar rencana dan metode pembuatan
gambar perubahannya (as built drawing).
d. Output
1. Laporan harian, mingguan dan bulanan hasil uji mutu bahan.
2. Laporan harian, mingguan dan bulanan prestasi volume
pekerjaan.
3. Laporan harian, mingguan dan bulanan prestasi metode
pekerjaan.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 42
42
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

4. Gambar pelaksanaan lapangan (as built drawing).


5. Perjanjian perubahan kontrak (adendum).

5.25.2 Pengendalian Waktu Pelaksanaan


a. Tujuan
Tujuannya adalah agar waktu pelaksanaan konstruksi dapat
berlangsung seperti yang telah direncanakan atau tidak melebihi
waktu batas akhir kegiatan.
b. Ruang Lingkup
Pembuatan diagram jaringan (network diagram) dan jadwal kerja
pelaksanaan.
c. Metodologi
Diagram jaringan (network diagram) adalah diagram yang memberikan
per-mulaan tanggal dini atau lambat dari masing-masing aktivitas agar
dimungkin-kan diperoleh jadwal jalur kritis (critical path). Juga
dibuat sub jadwal untuk menunjukkan jadwal pekerjaan kritis dari
keseluruhan jadwal konstruksi.
Di samping pembuatan diagram jaringan, untuk kontrol terhadap waktu
perlu dibuat juga jadwal kerja dalam pengawasan pelaksanaan
konstruksi yang terdiri dari :
1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pembuatan jadwal ini yang mengacu pada jadwal kegiatan
Penyedia Jasa Pemborongan dibuat untuk rencana pelaksanaan
pekerjaan dan agar kemajuan pekerjaan dari waktu ke waktu
dapat dievaluasi ke-tepatan waktunya. Jadwal tersebut
diperlukan untuk menguraikan ber-bagai aktivitas pekerjaan.
2. Jadwal Kedatangan Bahan Bangunan
Jadwal kedatangan bahan bangunan harus disesuaikan dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan dan dibuat terpisah. Dalam jadwal
harus sudah termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan,
rencana produksi bahan di pabrik/sumber bahan, jadwal rencana
pengiriman, pengujian, peng-ambilan sampel dan persetujuan
dari Pengguna Jasa.
3. Jadwal Penggunaan Tenaga Kerja

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 43
43
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Jadwal ini juga mengacu kepada jadwal yang dimiliki oleh


Penyedia Jasa Pemborongan pelaksana di lapangan. Dari sini
nantinya akan di-lihat perkembangan dan kecenderungan
kebutuhan tenaga kerja yang digunakan dalam pelaksanaan.
4. Jadwal Penggunaan Peralatan Konstruksi.
Untuk membantu pelaksanan konstruksi, biasa digunakan
berbagai peralatan baik itu peralatan ringan maupun alat-alat
berat. Untuk itu, sangat perlu dilakukan penjadwalan atas
penggunaan alat-alat yang ada untuk melihat tingkat efisien alat-
alat tersebut.
Secara berkala pengawas akan memperbarui jadwal-jadwal di atas
yang disesuaikan dengan jadwal-jadwal Penyedia Jasa
Pemborongan untuk menggambarkan seteliti mungkin kemajuan
pekerjaan secara aktual sampai hari terakhir bulan yang
bersangkutan.
d. Output
1. Diagram jaringan (network diagram).
2. Laporan harian, mingguan dan bulanan pelaksanaan konstruksi
aktual.
3. Laporan harian, mingguan dan bulanan kedatangan bahan
bangunan.
4. Laporan harian, mingguan dan bulanan penggunaan tenaga
kerja.
5. Laporan harian, mingguan dan bulanan penggunaan peralatan.
5.25.3 Pengendalian Biaya Pelaksanaan
a. Tujuan
Pengawasan terhadap keadaan arus uang (cash flow) kegiatan agar
dapat memaksimalkan keuangan kegiatan yang ada untuk mencapai
hasil seperti yang diharapkan.
b. Ruang Lingkup
Pengontrolan biaya melalui kurva S yang dikembangkan dari Bar
Chat/Giant Chart.
c. Metodologi

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 44
44
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Seperti diketahui, kurva S bertujuan memberikan gambaran


kemajuan pekerjaan dengan waktu yang direfleksikan terhadap bobot
penyerapan biaya.
Pengawasan kegiatan dilakukan dengan membandingkan kurva S
rencana (yang dibuat Penyedia Jasa Pemborongan) dengan kurva S
aktual sehingga dapat diketahui apakah pekerjaan terlambat, sesuai
atau mendahului jadwal rencana. Dari sini kemudian dapat dilihat
bobot biaya yang telah dikeluarkan Penyedia Jasa Pemborongan untuk
melaksanakan pekerjaan konstruksi sampai dengan kemajuan yang ada.
Dengan kurva S ini, Penyedia Jasa Pemborongan dapat mengajukan
pembayaran yang akan diterima sesuai dengan hasil kerja yang
dilakukan.
d. Output
1. Kurva S Aktual yang dibandingkan dengan Kurva S Rencana.
2. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran Penyedia
Jasa Pemborongan.
3. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah/Kurang bila ada
perubahan pekerjaan.

Laboratorium dan Personil

Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk mengetahui kekuatan konstruksi beton


yang tidak bisa dilakukan di lapangan. Personil/tenaga yang terkait untuk maksud
pengujian harus cukup berpengalaman dan mengenal dengan baik tentang testing
laboratorium maupun lapangan.

Penyimpanan Bahan/Material
Mekanisme penyimpanan bahan/material dilakukan sebagai berikut :
o Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang
sedemikian rupa untuk menjamin perlindungan kualitas.
o Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian
rupa yang mudah dapat diperiksa oleh konsultan.
o Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbuhan, puing, dan
mempunyai drainase yang lancar.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 45
45
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

o Bahan-bahan yang diletakkan langsung di atas tanah tidak


boleh digunakan dalam pekerjaan, kecuali tempat kerja
tersebut telah dipersiapkan dan diberi lapisan atas dengan
suatu lapisan pasir atau kerikil setebal 10 cm.
o Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian
rupa untuk mencegah segregasi dan untuk menjamin gradasi
yang sesuai serta mengontrol kadar air. Tinggi maksimum
tumpukan 5 m.

Pengujian Material yang Akan Digunakan


Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di inspesikan oleh konsultan. Staf
anggota team konsultan setiap saat akan membuat rencana untuk menginspeksi
material yang akan digunakan berdasarkan atas jadwal kerja Penyedia Jasa
Pemborongan. Walaupun bahan-bahan yang disimpan telah disetujui sebelum
penyimpanan, namun dapat diperiksa ulang dan ditest kembali oleh konsultan.
Material yang akan digunakan harus ditest di laboratorium untuk mendapat
persetujuan dari konsultan, jenis dan jumlah test seperti yang disebutkan dalam
spesifikasi.

Job Mix Formula


Agar mendapatkan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan spesifikasi,
sebelum pekerjaan dimulai perlu dibuatkan dahulu suatu Job Mix Formula yang
disetujui konsultan, antara lain untuk pekerjaan Beton.

Pengujian Rutin Laboratorium


Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau
campuran-campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama pekerjaan
berlangsung guna menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan. Jenis dan
frekuensi/jumlah test rutin ini seperti yang disebutkan dalam spesifikasi.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 46
46
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Test Lapangan
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu pengujian/tes
lapangan. Gambar C.5 memperjelas uraian di atas.

Administrasi Pekerjaan dan Formulir-Formulir


Gambar C.6. menunjukkan kelengkapan administrasi pekerjaan yang umum
digunakan. Contoh form-form yang diperlukan pekerjaan antara lain sebagai berikut
di bawah ini dapat dilihat pada Lampiran. Form-form contoh ini dapat dimodifikasi/
sesuai dengan keperluan pekerjaan. Form-form yang dimaksud antara lain :
• Buku direksi
• Time schedule
• Mco (Mutual Check Awal)
• Request dan shop drawing
• Laporan mingguan
• Record cuaca
• Photo dokumentasi
• Change order
• Addendum
• Monthly certificate (MC)
• PHO (Provisional Hand Over)
• Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.

Pengendalian Kuantitas
Pengawasan kuantitas (Quantity Control), akan mengecek bahan-bahan/campuran
yang ditempatkan atau yang dipindahkan oleh Penyedia Jasa Pemborongan atau yang
terpasang. Konsultan akan memproses bahan-bahan/campuran berdasarkan :
• Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran.
• Metode perhitungan
• Lokasi kerja
• Jenis pekerjaan
• Tanggal diselesaikannya pekerjaan.
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan, baik kualitas maupun kuantitas,
dan persyaratan lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan agar volume

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 47
47
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

pekerjaan dengan teliti/akurat yang disetujui oleh konsultan sehingga kuantitas


dalam kontrak adalah benar diukur dan dibayar oleh konsultan dan mendapat
persetujuan Pengguna Jasa. Beberapa pengukuran pekerjaan tersebut antara lain :

1) Pengukuran meter persegi (m2)


Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran, yaitu panjang dan lebar,
setelah ketebalan memenuhi persyaratan tebal minimal atau toleransi yang digunakan
dan spesifikasi.

2) Pengukuran meter panjang (m’)


Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran, setelah penampang suatu
konstruksi sesuai dengan gambar (dimensinya).

3) Pengukuran meter kubik (m3)


Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran untuk panjang dan lebar.
Sedangkan untuk ketebalan dapat diukur dengan alat ukur sehingga panjang, lebar,
dan tebal menghasilkan volume yang akurat.

4) Pengukuran berat (ton)


Untuk pengukuran ton dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara :
— Pertama, yaitu penimbangan dengan timbangan.
— Kedua, dengan pengukuran meter kubik dikalikan berat jenis bahan tersebut
(berat jenis dapat diketahui dari laboratorium).

Gambar C.7. menunjukan diagram pengendalian volume pekerjaan guna memperjelas


uraian di atas.

CARA PENGENDALIAN VOLUME


Pengendalian Waktu
Di dalam pekerjaan, alat berat, tenaga kerja dan jumlah jam kerja per hari adalah
sangat erat sekali hubungannya dengan waktu pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
Berikut ini dijelaskan bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar
tidak terjadi perpanjangan waktu yang tidak perlu yang akan memboroskan waktu,
tenaga dan biaya.
Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 48
48
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Schedule Penyedia Jasa Pemborongan


Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan yang
dibuat Penyedia Jasa Pemborongan. Apakah rencana kerja progres pekerjaan yang
ditargetkan sudah layak dan realistis. Misalnya dalam musim hujan, target pekerjaan
lebih kecil bila dibandingkan pada musim kemarau untuk pekerjaan saluran dengan
kondisi kerja yang sama. Kemudian dicek juga apakah construction methode dan
urutan kerja Penyedia Jasa Pemborongan sudah sistematis, konsepsional dan benar ?

Selanjutnya, berdasarkan schedule Penyedia Jasa Pemborongan yang sudah disetujui,


konsultan pengawas akan mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut. Time schedule
ini bisa dijabarkan ke dalam target harian, sehingga setiap hari dapat dicek apakah
target volume tersebut bisa tercapai atau tidak ? Bila target tidak tercapai, maka
selisih volume diprogramkan/dikejar untuk schedule hari berikutnya.

Bila time schedule yang dibuat dan disetujui tersebut dilaksanakan sebagaimana
mestinya dan dikendalikan dengan baik, maka diharapkan pekerjaan bisa diselesaikan
“on schedule”.

Alat Berat (Heavy Equipment)


Untuk mengerjakan pekerjaan yang tingkat kesulitannya besar, dalam artian kalau
tidak menggunakan alat berat tidak efesien dan efektif, bisa kombinasi/beberapa
jenis alat dan jumlah alat yang mencukupi.

Pertama harus diketahui/dihitung kapasitas alat, kalau alat tersebut adalah suatu
kombinasi, maka kapasitas yang diperhitungkan adalah yang terkecil. Dari alat
tersebut dihitung produksi nyata per jam, kemudian produksi terkecil yang digunakan
untuk evaluasi pengendalian waktu.

Untuk rencana sekian jam kerja per hari, apakah mampu alat tersebut menghasilkan
produk sesuai volume yang ditargetkan ? Bila tidak tercapai, perlu diambil tindakan-
tindakan, antara lain : menambah jumlah alat atau menambah jam kerja/over time,
sedemikian rupa sehingga volume pekerjaan yang direncanakan bisa diselesaikan
dalam waktu yang ditentukan.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 49
49
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Tenaga Kerja
Demikian juga tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan tenaga kerja yang
mencukupi, sehingga pekerjaan akan bisa dikerjakan oleh tenaga kerja sesuai dengan
jadwal/waktu yang ditentukan. Bila kondisi pekerjaan diperkiraan tidak bisa
diselesaikan, maka tenaga kerja perlu ditambah atau kerja dua shift atau kerja
lembur/over time. Dengan tenaga kerja yang cukup dan jam kerja yang
cukup/efektif, maka pelaksanaan pekerjaan diharapkan bisa tepat waktu sesuai yang
ditargetkan.

Jumlah Jam Kerja


Penyelesaian suatu pekerjaan sangat tergantung pada jam kerja per hari. Jumlah jam
kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil dibandingkan bila jam
kerja per harinya lebih banyak.

Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga kerja, sedemikian rupa
sehingga volume pekerjaan yang ditargetkan bisa diselesaikan. Kalau suatu pekerjaan
tidak bisa diselesaikan dalam satu hari siang, maka perlu untuk kerja malam/ over
time.

Dalam administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai secara


optimal, maka konsultan harus memahami secara sungguh-sungguh Network Planning
yang umumnya telah dibuat oleh Penyedia Jasa Pemborongan dengan metode lintas
kritis (Critical Path Methode/CPM).

Mengingat sangat pentingnya “Network Planning” ini dalam suatu pekerjaan


pengawasan, maka konsultan akan menganalisa secara rutin “Network Planning”
tersebut bila memang diperlukan.

Pengendalian schedule pelaksanaan lainnya dapat menggunakan “Barchart/S-curve”


yang biasa dan juga dapat digunakan “Vector Diagram” yang baik/cocok untuk
pekerjaan jalan karena dapat mengetahui/menunjukkan lokasi dan waktu. Schedule
ini, pada arah “basis” menunjukkan lokasi atau STA, sedangkan arah “ordinat”
menggambarkan waktu.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 50
50
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

5.26 TAHAPAN PENYERAHAN HASIL


a. Tujuan
Tujuan adalah menyerahkan hasil-hasil pekerjaan pengawasan
Konsultan terhadap pelaksanaan konstruksi oleh Penyedia Jasa
Pemborongan.
b. Ruang Lingkup
− Mengasistensi kepada Pemimpin Kegiatan atas kebenaran dan
ke-lengkapan hasil pengawasan.
− Evaluasi hasil pelaksanaan serta bukti-bukti pemenuhan kontrak
oleh Penyedia Jasa Pemborongan.
− Menyusun dokumen penyerahan pekerjaan.
c. Output
− Surat Pernyataan selesainya pekerjaan.
− Berita Acara Penyerahan Pekerjaan.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 51
51
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

METODOLOGI

5.27 EVALUASI GAMBAR KERJA


Dalam evaluasi gambar kerja, beberapa hal yang dijadikan perhatian
adalah:
a. Apabila ada keragu-raguan mengenal dimensi satuan, Penyedia Jasa
Pem-borongan wajib menanyakan terlebih dulu kepada Konsultan
Pengawas.
b. Dasarnya bila ada perbedaan/konflik antara gambar dan uraian
pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan, maka yang berlaku adalah
yang tertulis. Ketentuan tersebut berlaku bila tidak ada ketentuan lain
dari Konsultan Pengawas dan atau Konsultan Perencana.
c. Meskipun demikian, setiap kali ada perbedaan, ketidaksesuaian atau
keragu-raguan di antara gambar kerja, maka sebelum melaksanakan
pekerjaan tersebut, Kontraktor harus melaporkan secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas, dan Konsultan Pengawas memberikan
keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan, sesudah
berunding dengan Konsultan Pe-rencana.
d. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak boleh dijadikan alasan bagi
Kontraktor untuk mengadakan claim pada waktu pelaksanaan.

E.28 PEMBUATAN SHOP DRAWING


a. Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan yang harus
dibuat kontraktor berdasarkan gambar perencanaan/gambar kerja
yang disesuaikan dengan keadaan lapangan dan/atau persyaratan
pabrik dan bahan yang dipakai.
b. Shop drawing ini harus memberikan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produksi, bahan, cara pemasangan, dimensi dan
lain-lainnya.
c. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan berdasarkan shop drawing
tersebut yang sebelumnya telah diajukan dan mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 52
52
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

d. Pada dasarnya kontraktor diwajibkan membuat shop drawing apabila


ada persyaratan khusus dari pabrik/produksi bahan tertentu dan/atau
belum tercakup secara lengkap dalam gambar kerja, dan/atau
disesuaikan dengan kondisi lapangan.

E.29 DOKUMENTASI PELAKSANAAN KONSTRUKSI


a. Kontraktor harus membuat foto-foto berwarna dari bagian-bagian
pekerjaan yang sedang dilaksanakan atau yang telah selesai
dilaksanakan seperti yang diminta oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
Contoh-contoh foto harus diserah-kan kepada Direksi/Pengawas
Lapangan pada akhir setiap bulan. Ukuran foto sekurang-kurangnya
ukuran postcard dan dipasang pada album. Keterangan yang
menyebutkan kegiatan/macam pekerjaan dan tanggal pengambilan
harus disertakan ukuran masing-masing foto.
b. Dari contoh yang dipilih Direksi/Pengawas Lapangan, Kontraktor harus
membuat foto dokumentasi 3 (tiga) set dalam waktu 2 (dua) hari
sesudahnya.
c. Negatif foto dokumentasi tersebut menjadi milik Pemberi Tugas atau
Konsultan Pengawas/Pengawas Lapangan dan tidak diijinkan untuk
membuat cetakan dan negatif tanpa persetujuan tertulis dari
Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas/Pengawas Lapangan untuk
diserahkan kepada siapa pun.

E.30 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi mencakup:
a. Pembongkaran dan pemindahan semua instalasi sementara, peralatan
pembangunan dan peralatan lainnya, sedemikian rupa sehingga lokasi
kegiatan bersih dan teratur kembali dan diterima baik oleh
Pengawas.
b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Kontraktor menerima surat
pelulusan, Kontraktor harus memasukkan rencana kepada
Konsultan Pengawas/ Pengawas Lapangan mengenai prosedur
mobilisasi.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 53
53
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

c. Hal ini harus menjamin dilaksanakannya mobilisasi di atas dalam


waktu 10 (sepuluh) hari setelah Konsultan Pengawas/Pengawas
Lapangan memberikan nota dimulainya pekerjaan, peralatan harus
sudah berada di lokasi kegiatan sesuai dengan jadwal dibutuhkannya
alat-alat tersebut.
d. Kontraktor diharuskan mengajukan daftar terperinci tentang
peralatan yang akan digunakannya untuk melaksanakan pekerjaan.
Daftar tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan
disetujui oleh Pengawas Lapangan dalam hal fungsi dalam pekerjaan,
kapasitas, jumlah, tahun pembuatan, pabrik pembuat, kondisi dan
rencana waktu tiba di tempat pekerjaan. Kontraktor wajib
mendatangkan alat-alat tersebut tepat pada waktunya sesuai dengan
jadwal pemakaian.
e. Kontraktor dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk
memindahkan alat-alat tersebut sebagian atau seluruhnya, selama
pelaksanaan pekerjaan tanpa persetujuan Pengawas Lapangan.
f. Kontraktor diharuskan untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan
untuk melaksanakan tiap-tiap bagian/komponen/tahap pekerjaan
sebelum pekerjaan tersebut dimulai. Penyediaannya di tempat
pekerjaan dan persiapannya harus terlebih dahulu mendapat
pemeriksaan dan persetujuan dari Pengawas Lapangan.

E.31 PEKERJAAN PERSIAPAN


Pekerjaan persiapan yang harus dilaksanakan kontraktor meliputi
pekerjaan mobilisasi peralatan dan material, pemasangan papan nama
proyek, pekerjaan pengukuran kembali (setting out).

E.31.1 Pekerjaan Mobilisasi Peralatan dan Material/Bahan


Kotraktor harus menyediakan semua peralatan, perlengkapan, lampu
untuk penerangan, rambu-rambu pengamanan, pekerjaan sementara, suku
cadang, tenaga kerja dan orang-orang termasuk segala sesuatau yang
diperlukan untuk melaksana-kan pekerjaan dengan baik dan selalu siap
selama pekerjaan berlangsung.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 54
54
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Pekerjaan persiapan ini juga menyediakan kantor lapangan untuk


Kontraktor dan Direksi, barak untuk tempat tinggal karyawan Kontraktor,
lapangan untuk persiapan (work-yards), pengadukan beton (batch plant),
bengkel, depot dan gudang. Kegiatan ini juga termasuk pekerjaan asembling
dan pemuatan untuk transportasi peralatan di gudang pusat Kontraktor atau
tempat dimana peralatan tersebut berada, pengangkutan dan pengiriman
peralatan maupun material dan suku cadang ke lokasi pekerjaan,
pembongkaran, pemasanga sehingga siap pakai semua peralatan, material
dan suku cadang ke lokasi pekerjaan, pembongkaran, pemasangan sehingga
siap pakai semua peralatan, material dan suku cadang termasuk segala
sesuatu yang diperlu-kan untuk melakasanakan pekerjaan.
E.31.2 Papan Nama Proyek
Kontraktor berkewajiban memasang papan nama proyek di lokasi yang
mudah terlihat, di sekitar jalan masuk lokasi pekerjaan. Papan nama
proyek dipasang pada balok kayu dengan mutu yang baik, yang tertancap
dalam tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah.
Papan nama proyek berisikan informasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan,
meliputi :
− Nama dan nomor kontrak pekerjaan yang dilaksanakan.
− Identitas pemilik pekerjaan.
− Identitas pelaksana pekerjaan.
− Waktu pelaksanaan pekerjaan.
− Nilai pekerjaan yang dilaksanakan.
Papan nama proyek dibuat dari kayu dengan mutu yang baik, terbuat dari
papan dengan ukuran tebal 3 cm, lurus dan diserut rata. Papan nama proyek
dipasang tegak (tidak miring), tinggi sisi atas papan nama proyek harus sama
satu dengan lainnya.
E.31.3 Pengukuran Kembali
Pengukuran kembali dimaksudkan untuk memastikan lokasi tapak pekerjaan
serta saluranasi lokasi pekerjaan, agar didapat gambaran yang jelas (dalam
bentuk peta saluranasi) untuk pelaksanan pekerjaan.
Persyaratan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diharuskan untuk
mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 55
55
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai


peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan
alat-alat yang sudah ditera kepresisiannya.
Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi
Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudutnya hanya dilakukan
dengan alat-alat waterpas/theodolit yang ketepatannya dapat
dipertanggungjawabkan.
Kontraktor harus menyediakan theodolit/waterpas beserta Petugas
yang me-layaninya untuk kepentingan pemeriksaan Direksi Pengawas
selama pelaksanaan pekerjaan/proyek.
Pengukuran sudut prisma atau benang secara azas segi tiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang
disetujui oleh Direksi Pengawas.
Kontraktor harus memasang tugu patokan dasar (bench mark)
sebagai titik acuan. Untuk patok pekerjaan, kontaktor juga harus
memasang patok-patok penuntun dan papan dasar pelaksanaan.
Tugu patokan dasar (bench mark)
Tugu patokan dasar dibuat dari beton berpenampang sekurang-
kurangnya 20x20 cm, tertancap kuat kedalam tanah sedalam 1 meter
dengan bagian yang menonjol diatas muka tanah sekurang-kurangnya
setinggi 40 cm.
Letak dan jumlah patokan dasar ditentukan oleh Direksi Pengawas,
minimal diperlukan 2 buah tugu patokan dasar.
Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda
yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari
Direksi Pengawas untuk membongkarnya.
Pada waktu pematokan (penetuan) peil dan setiap sudut-sudut tapak
(perpindahan), Kontraktor wajib membuat shop drawing dahulu sesuai
keadaan lapangan.
Papan dasar pelaksanaan (bouwplank) dan patok pekerjaan
Papan dasar pelaksanaan dipasang pada sepasang patok kayu ukuran
5/7 cm dengan mutu yang baik. Patok kayu tersebut tertancap dalam

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 56
56
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

tanah dan tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah posisinya,


dengan jarak satu sama lain maksimum 1,50 meter.
Papan dasar pelaksanaan/bouwplank dibuat dari kayu dengan mutu
yang baik yang disetujui Direksi Pengawas, dengan ukuran tebal 3
cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya.
Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya,
kecuali dikehendaki lain oleh Direksi Pengawas.
Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 100 cm dari sisi luar lokasi
pekerjaan.
Setelah selesai pemasangan papan dasar peleksanaan, Kontraktor
harus melaporkannya kepada Direksi Pengawas.

E.32 PEKERJAAN PENGERUKAN


Pekerjaan ini terdiri dari pengerukan dan pembuangan atau penumpukan
lumpur atau bahan-bahan lainnya. Pekerjaan tersebut umumnya diperlukan
untuk pembersihan atau pendalaman saluran, sesuai dengan spesifikasi dan
memenuhi garis kelandaian serta penampang melintang yang terllihat
dalam gambar atau sebagai-mana diperintahkan oleh proyek.
E.32.1 Persyaratan
a. Sebelum pengerukan saluran dilaksanakan, Kontraktor harus mengajukan
metoda pelaksanaannya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan tertulis. Metoda pelaksanaan yang diajukan harus
memperhitungkan :
− Sifat tanah (material) di lokasi pengerukan.
− Rencana level dasar kali
− Stabilitas lereng dasar sungai
− Volume material yang akan dikeruk.
− Alat dan tempat pembuangan sedimen (dump site)
− Kecepatan pengerukan dan kemudahan manuver peralatan
keruk.
b. Pengerukan harus dikerjakan secara terus menerus sampai mencapai
volume dan level dasar saluran yang disyaratkan. Jika pada waktu
pengerukan didapati lapisan tanah keras pada kedalaman yang berbeda
dengan yang disyaratkan pada gambar kerja, sehingga pengerukan tidak

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 57
57
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

mungkin dilanjutkan, Kontraktor wajib memberikan laporan pada


Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
Pengerukan akan diteruskan/dihentikan sesuai keputusan dari
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
c. Pengerukan harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal
mungkin terhadap bahan-bahan di bawah dan di luar batas kerukan.
d. Jalur pengangkutan sedimen ke dump site tidak mengganggu
kepentingan dan kegiatan masyarakat.

E.32.2 Pemeriksaan dan Pengukuran


Pekerjaan kerukan harus diukur, baik di lokasi pekerjaan maupun di lokasi
pembuangan/pemindahan (dumping site). Dasar perhitungan adalah gambar
potongan melintang profil tanah yang disetujui sebelum pelaksanaan
pengerukan, dan garis, kelandaian serta ketinggian yang ditentukan atau
diterima dari pekerjaan kerukan yang diselesaikan. Metoda perhitungan
adalah metoda luas ujung rata-rata, dengan menggunakan penampang
melintang pekerjaan dan berjarak < 25 meter.
Kerukan yang melebihi garis yang terlihat pada profil dan penampang
melintang yang disetujui, termasuk galian untuk membentuk terassering dan
ikatan pada lereng yang ada, tidak akan termasuk dalam volume yang
diukur untuk dibayar.

E.33 PEKERJAAN MEKANIKAL (POMPA)

Bahan Baku (Materil)


1. Material (bahan baku) yang digunakan harus baru dan mempunyai nilai kualitas
nomor satu bebas dari cacat dan ketidak sempurnaan, serta sesuai dengan tingkatan
klasifikasi pada desain.

2. Semua pengadaan komponen ukuran, dimensi dan spesifikasinya harus sesuai


dengan gambar desain yang telah disetujui pemilik proyek. Untuk semua komponen
mekanik lainnya seperti ulir baut, mur dan pipa harus dalam ukuran matriks.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 58
58
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

3. Semua hasil pengecoran harus memenuhi persyaratan ketebalan, bebas terhadap


porosity, blow holes, shrinkage, crack dan lain-lain. Kesalahan pengecoran tidak
boleh diperbaiki dengan cara penambahan atau pengelasan tanpa ijin dari Pemilik
Proyek.

Pabrikasi
Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu gambar-gambar yang jelas untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemilik Proyek/Pengawas Lapangan sebelum
pekerjaan fabrikasi dimulai, baik untuk pekerjaan yang perlu difabrikasi di luar area
proyek maupun di dalam area proyek. Hasil pekerjaan fabrikasi tersebut, akan
diperiksa oleh Pemilik Proyek/Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan
sebelum dikirim ke lokasi/pemasangan.

Pengelasan
Kontraktor diwajibkan menyerahkan prosedur pengelasan untuk disetujui oleh pihak
proyek sama dengan yang ada didalam gambar. Ukuran dan tipe las yang dibutuhkan
harus diperlihatkan dalam gambar kontraktor.

Kualifikasi operator las (tukang las) yang akan melakukan pekerjaan harus mempunyai
kartu rekam (pass) selama 6 bulan sesuai dengan JIS Z 3801 atau yang setara.
Kontraktor harus menyerahkan (3) tiga salinan sertifikat laporan hasil tes las
specimen pada tes kualifikasi. Bila pihak proyek meragukan sertifikat para operator
las yang diajukan kontraktor maka pihak proyek berhak untuk meminta tes kualifikasi
ulang. Semua biaya tersebut ditanggung oleh kontraktor.

Kawat las yang digunakan harus mengacu pada JIS Z 3211 atau 3212, Low hidrogen
type covering atau yang setara. Kawat las tahan karat (stainless) yang digunakan pada
bagian di dalam air untuk pelindung atau penyambungan harus menggunakan
chromium nickel. Tipe, komposisi kimia dan JIS atau acuan standar untuk kawar las
yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari pihak proyek.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 59
59
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Pengecatan
Pemilihan cat dan warna yang akan digunakan harus di setujui oleh proyek dan
kontraktor harus mengusulkan merk cat dan warna, dengan menyerahkan contoh
warna termasuk spesifikasi cat untuk setiap lapisan sampai dengan lapisan cat
terakhir.

E.33.1 Persyaratan
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan untuk mengajukan
metoda pelaksanaannya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan tertulis. Metoda pelaksanaan tersebut harus
mempertimbangkan hal-hal ber-ikut ini :
− Beban pada masing-masing sisi pasangan batu kali, seperti :
tekanan hidrostatik, tekanan tanah dan beban di permukaan
tanah.
− Komposisi pasangan batu kali.
− Kemiringan pasangan batu kali.
b. Pekerjaan pemasangan batu kali tidak dapat dimulai sebelum rencana
tahap-tahap, cara-cara dan persiapan pemasangan mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Perbandingan adukan pasir dan semen harus sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan, dan bisa digunakan dalam waktu 1 jam
setelah pengadukan dengan air dimulai. Bila digerakkan kontinyu
secara mekanik, jangka waktu tersebut bisa diperpanjang satu jam.
d. Pemasangan batu kali harus dilakukan secara teliti agar dapat
menghasilkan bentuk permukaan dan ketinggian yang dibutuhkan
sesuai gambar kerja.
E.33.2 Pemeriksaan Mutu Pasangan Batu Kali
a. Kontraktor harus membuat laporan terlulis atas pekerjaan
pemasangan batu kali yang dilaksanakannya, untuk diperiksa (opname)
dan disahkan Konsultan Pengawas.
b. Persiapan, cara-cara pelaksanaan, dan pemeriksaan mutu hasil
pekerjaan pasangan batu kali harus mengikuti ketentuan-ketentuan
yang berlaku.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 60
60
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

E.33.3 Penerimaan Hasil Pekerjaan Pasangan Batu Kali


Pekerjaan pemasangan batu kali dapat diterima setelah syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan dalam spesifikasi teknik serta gambar perencanaan telah
dipenuhi.
E.33.4 Penolakan Hasil Pekerjaan Pemasangan Batu Kali
Apabila dari pemeriksaan ditemukan adanya penyimpangan hasil pelaksanaan
ter-hadap spesifikasi teknis dan gambar rencana, Konsultan Pengawas berhak
menolak dan memerintahkan untuk memperbaharuinya kembali sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan dalam dokumen kontrak.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 61
61
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

PPR
ROOG
GRRAAM
MKKEER
RJJAA
5.34 UMUM
Dalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu
program kerja yang konsepsional, efektif dan efisien, sehingga setiap
aktivitas kerja untuk mencapai target sukses pekerjaan dapat terprogram
dengan baik. Program kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan
ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Terms of Reference
(TOR). Penyusunan program kerja ini dilaku-kan berdasarkan :
− Ruang lingkup pekerjaan;
− Volume pekerjaan;
− Batas waktu;
− Keahlian personil;
− Jumlah personil;
− Peralatan yang dipakai;
− Schedule mobilisasi;
− Arahan Pengguna Jasa;
− Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya.
Agar tujuan dan sasaran pekerjaan dapat dicapai sebagaimana yang
diharapkan, maka program kerja akan disusun secara sistematis dan
dilaksanakan berdasarkan urutan pekerjaan efektif dan waktu
pelaksanaannya. Untuk mendapatkan efektivitas yang tinggi atas input
konsultan, dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien,
dibutuhkan suatu perencanaan dan pelaksanaan sistem layanan konsultansi
yang ketat. Hanya dengan cara ini kualitas maupun kuantitas pekerjaan
dapat dikontrol, seraya menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup
besar. Beban puncak dalam pekerjaan memerlukan mobilisasi staf
tambahan dan pengenalan terhadap pekerjaan. Aktivitas yang mengakibatkan
berkurangnya kualitas pekerjaan diupayakan untuk dihindari.
Aktivitas pokok pekerjaan pengawasan meliputi tahapan utama sebagai
berikut :
− Persiapan awal, studi terdahulu;
− Koordinasi konsultan dengan Pemimpin Pekerjaan;
− Koordinasi dengan unsur pekerjaan;

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 62
62
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

− Koordinasi team konsultan;


− Koordinasi dengan instansi terkait;
− Tahap pengawasan teknik.

5.35 PERSIAPAN AWAL DAN STUDI TERDAHULU


5.35.1 Persiapan awal
Setelah konsultan mengadakan mobilisasi, dimana Team Leader telah
dimobilisasi, kemudian disusul dengan mobilisasi personil yang lain sesuai
Manning Schedule dan kebutuhan aktivitas pekerjaan, team konsultan
segera mengadakan persiapan awal untuk pekerjaan ini, yang kegiatannya
antara lain meliputi :
− Menata/penyiapan kantor, furniture, perlengkapan kantor, dan
sebagainya.
− Mengadakan rapat koordinasi awal seluruh team konsultan.
− Mengadakan kunjungan/koordinasi awal dengan instansi-instansi dan
pihak-pihak terkait.
− Penyiapan format/form-form standar yang akan diperlukan/digunakan
selama periode pekerjaan.
− Pengumpulan data yang tersedia.
− Studi/analisa data yang tersedia.
− Field reconnaisance/site visit.
− Mempelajari kembali design dan scope pekerjaan fisik.
5.35.2 Studi terdahulu
Semua data yang akan dijadikan dasar/pegangan pelaksanaan
pengawasan konstruksi adalah berupa gambar-gambar rencana dan
spesifikasi-spesifikasi, baik teknis maupun umum yang akan
dikumpulkan/dicari konsultan pengawas untuk dipelajari dan kemudian
dilaksanakan. Data tersebut umumnya dapat diperoleh dari Pengguna Jasa.

5.36 KOORDINASI
Dalam rangka menunjang pelaksanaan pekerjaan, konsultan akan
melakukan koordinasi secara rutin dengan Pemimpin Pekerjaan, unsur
pekerjaan, instansi terkait dan koordinasi intern konsultan.
1. Pemimpin Pekerjaan
Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 63
63
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

Koordinasi dengan Pemimpin Pekerjaan perlu dilakukan secara rutin


dan dengan frekwensi yang cukup.
2. Unsur Pekerjaan
Selama waktu pelaksanaan, akan diadakan Monthly Project Meeting
antara Konsultan, Penyedia Jasa Pemborongan dan Pemimpin Pekerjaan,
di sini bisa dievaluasi, dimonitor dan dibahas hal-hal antara lain :
− Membahas pekerjaan yang akan dikerjakan, agar tidak terjadi
keragu-raguan atau kesalahan dalam pelaksanaan.
− Management/pengaturan/penempatan alat berat oleh
Penyedia Jasa Pemborongan.
− Kemajuan pekerjaan.
− Informasi-informasi yang perlu disampaikan kepada Penyedia Jasa
Pemborongan dan atau sebaliknya.
− Masalah-masalah di lapangan dan pemecahannya.
− Rencana kerja Penyedia Jasa Pemborongan untuk bulan
berikutnya.
Bila terjadi hal-hal khusus misal kelambatan pekerjaan, pekerjaan
yang perlu dilaksanakan dengan crash-program dan lain-lain, dalam hal
ini perlu diadakan pertemuan khusus.
Project meeting antara Konsultan dan Penyedia Jasa Pemborongan
dilakukan secara periodik (mingguan), untuk kondisi khusus dapat
dilakukan dalam rentang 2 - 3 harian.
3. Instansi Terkait
Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan teknik, konsultan
perlu melakukan koordinasi dengan instansi dan konsultan lain terkait
yang berhubung-an dengan scope pekerjaan.
4. Intern Konsultan
Dalam melaksanakan tugas, team konsultan selain akan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan job description, juga perlu
ada koordinasi antara Team Leader dengan stafnya, seperti antara
lain dan tidak terbatas pada :
a) Rapat bulanan antara Team Leader dan staff, membahas :
− Laporan bulanan.
− Aktivitas yang sudah dan akan dilaksanakan.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 64
64
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

− Masalah lapangan dan pemecahannya.


− Penjelasan dan diskusi teknis untuk menunjang kelancaran
pekerjaan.
b) Profesional staf Konsultan akan melakukan kunjungan setiap
hari atau secara berkala ke lapangan pada waktu pekerjaan
berjalan untuk meyakinkan bahwa pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan kontrak.
c) Sub profesional staf akan melaksanakan inspeksi harian untuk
meyakinkan bahwa material, tenaga kerja dan hasil pekerjaan fisik
sesuai dengan dokumen kontrak dalam hal mutu, volume dan
waktu.
d) Pertemuan-pertemuan khusus antara team leader dengan team
atau antar staf Konsultan dengan frekwensi yang cukup atau sesuai
kebutuhan, agar terjadi komunikasi, koordinasi, informasi yang
baik.

5.37 TAHAP PENGAWASAN TEKNIK


Konsultan selama periode konstruksi, akan senantiasa memberi arahan,
bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada Penyedia Jasa Pemborongan
guna menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat
kualitas, tepat kuantitas, tepat waktu dan tepat biaya dengan berdasarkan
dokumen kontrak dan petunjuk teknis lainnya. Selain itu, tugas konsultan
meliputi melakukan sertifikasi atas pekerjaan ini yang dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa Pemborongan.
Secara rinci, pekerjaan yang dilakukan pada tahap supervisi adalah :
a. Masa Konstruksi :
1. Mengecek data titik survey di lapangan
2. Menyelenggarakan pengawasan menerus di lapangan untuk
mendapatkan kepastian bahwa semua pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan didalam dokumen kontrak.
3. Memeriksa test laboratorium dan test lapangan untuk
pekerjaan fisik, juga material yang akan digunakan dan metode
kerja untuk mendapatkan kepastian sudah sesuai dengan
persyaratan.

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 65
65
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

4. Menjaga, mengendalikan, mengontrol, memonitor, meevaluasi


rencana kemajuan pekerjaan yang terbaru berupa barchart dan
atau metode lain yang digunakan sesuai dengan rencana kerja
yang sudah disetujui.
5. Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja dan detailnya
yang diajukan oleh Penyedia Jasa Pemborongan, penyesuaian
design bila diperlukan, agar sesuai dengan kebutuhan
teknis/lapangan.
6. Memberikan laporan secara berkala semua pengukuran kuantitas
pekerjaan yang sudah di test termasuk penggunaan material,
dengan menggunakan bentuk yang sudah disetujui oleh
Pengguna Jasa.
7. Memberikan laporan khusus jika ada masalah yang timbul, dan
memberikan rekomendasi pemecahan permasalahan.
8. Membantu mempersiapkan semua perubahan (change orders)
dan membantu Pengguna Jasa pada saat dilakukan negosiasi
harga dan biaya konstruksi terhadap perubahan kontrak
tersebut (bila ada).
9. Mengevaluasi dan membantu menyiapkan rekomendasi bagi
Pengguna Jasa dalam bertindak atas klaim terhadap kontrak,
perselisihan, penambahan lingkup pekerjaan kontrak dan
perubahan-perubahan lain di luar lingkup pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
10. Memeriksa rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang akan
disertifikasikan oleh Konsultan Supervisi untuk mendapatkan
persetujuan Pemimpin Pekerjaan.
11. Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi
Penyedia Jasa Pemborongan di dalam semua masalah yang ada
hubungannya dengan dokumen kontrak, pengecekan terhadap
survey tanah dasar, test pengawasan mutu dan masalah lain
yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan
pekerjaan.
12. Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap semua
jamin-an yang diperlukan di bawah syarat-syarat yang

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 66
66
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

tercantum di dalam dokumen kontrak, untuk material dan


peralatan yang digunakan di pekerjaan. Semua material yang
digunakan di pekerjaan termasuk sumbernya juga harus disetujui
terlebih dahulu.
13. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pengguna Jasa,
meng-hadiri dan mencatat semua rapat/pertemuan dengan
Penyedia Jasa Pemborongan, Pemimpin Pekerjaan dan Instansi
pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan kapan
diperlukan dalam kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan dan
masalah-masalah kontrak.
14. Mendokumentasikan kondisi cuaca harian, peralatan Penyedia
Jasa Pemborongan dan personil di lapangan serta
peristiwa/kejadian yang bisa mengakibatkan keterlambatan, dan
langkah-langkah yang diambil untuk mencegah keterlambatan
tersebut.
15. Memberikan bantuan advis kepada Pemimpin Pekerjaan di dalam
menyusun kebijakan dan langkah untuk mencegah dan mengurangi
klaim.
16. Membuat laporan bulanan, laporan teknik/khusus dan laporan
akhir pekerjaan seperti yang dikehendaki oleh Pengguna Jasa.
17. Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan
laporan dan Berita Acara Serah Terima Sementara yang
diperlukan dan menyiapkan Sertifikat Penerimaan Sementara
(Certificate of Provisional Acceptance).
Secara ringkas, semua aktivitas di lapangan, dirangkum di bawah ini
:
1. Pematokan bersama (setting out)
Semua survey di lapangan selama pematokan bersama dan
selama konstruksi akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Pemborongan di bawah petunjuk konsultan.
Hasil survey tersebut akan dikaitkan dengan gambar-gambar
konstruksi, kondisi yang ada dan beberapa ketidaksesuaian antara
gambar-gambar dan kondisi-kondisi yang ada akan dipergunakan

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 67
67
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

oleh konsultan untuk mereview design untuk keperluan


pekerjaan (bila ada).

2. Persiapan lapangan
Pada tahap persiapan di lapangan, tim pengawas akan mengawasi
dan mencek aktivitas-aktivitas konstruksi seperti yang dijabarkan
berikut ini :
− Memeriksa kualitas semua bahan-bahan yang akan
dipergunakan untuk konstruksi.
− Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula)
untuk beton dan lain-lain.
− Lokasi letak bahan-bahan.
− Kondisi tumpukan bahan di lokasi kerja.
− Jumlah dan kondisi semua peralatan.
− Jumlah personil Penyedia Jasa Pemborongan.
− Jumlah dan kualitas bahan-bahan.
− Kondisi cuaca.
− Prosedur administrasi Penyedia Jasa Pemborongan.
− Form/formulir kerja.
− Persiapan form-work.
− Mengecek jadual Penyedia Jasa Pemborongan.
− Persiapan konstruksi.
3. Pekerjaan konstruksi
Setelah mobilisasi dan persiapan di lapangan selesai dan diperiksa
oleh konsultan dan Pemimpin Pekerjaan, maka Penyedia Jasa
Pemborongan akan diijinkan untuk melanjutkan pekerjaan
konstruksi. Team konsultan akan mengecek langsung hal-hal
berikut ini :
− Metoda pekerjaan konstruksi;
− Campuran-campuran bahan;
− Pengecekan jadual;
− Kondisi cuaca dari waktu ke waktu selama periode
pelaksanaan pekerjaan;

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 68
68
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

− Pengambilan contoh (sampling).


Sebelum pekerjaan fisik dimulai, Penyedia Jasa Pemborongan
mengajukan Request ter-lebih dahulu, yang berisi antara lain :
− Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan;
− Lokasi pekerjaan;
− Peralatan yang akan digunakan;
− Estimasi volume pekerjaan;
− Material yang akan digunakan;
− Rencana jam kerja.
4. Pengawasan mutu
Sebelum Penyedia Jasa Pemborongan memulai aktivitas
konstruksi, Penyedia Jasa Pemborongan akan membuat suatu
permohonan secara tertulis kepada konsultan untuk prosedur
konstruksi dan persetujuan pekerjaan dalam tahap yang logis.
Konsultan akan :
− Menginspeksi dan menyetujui bahan-bahan yang akan
digunakan.
− Menginspeksi dan menyetujui pelaksanaan pekerjaan
fisik.
− Menginspeksi dan menyetujui metoda dan ketelitian
pekerjaan konstruksi.
− Memeriksa/menginstruksikan test-test lapangan.
− Memeriksa/menginstruksikan test laboratorium terhadap
sampel-sampel yang diambil dari lokasi kerja.
− Memeriksa/menginstruksikan test-test yang lain sesuai
dengan spesifikasi.
5. Pengawasan kuantitas
Pengawasan kuantitas (quantity control) akan mengecek bahan-
bahan yang ditempatkan oleh Penyedia Jasa Pemborongan.
Konsultan akan memproses bahan-bahan dan produk fisiknya
berdasarkan atas :
− Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi
pembayaran.
− Metoda perhitungan.
Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 69
69
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

− Lokasi kerja.
− Jenis pekerjaan (work item).
− Tanggal diselesaikannya pekerjaan.
6. Catatan-catatan teknis
Catatan-catatan akan dikeluarkan/diberikan dari waktu ke
waktu, untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada Penyedia
Jasa Pemborongan guna meningkatkan aspek-aspek pekerjaan fisik,
metode kerja/construction methode dan lain-lain.
Demikian juga catatan-catatan/instruksi-instruksi diberikan juga
untuk pekerjaan yang hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi.
b. Fase value engineering :
Pekerjaan yang dilakukan pada tahap value engineering antara lain
sebagai berikut :
− Memeriksa original design, untuk mengetahui apakah
dimungkinkan dilakukan redesign untuk penghematan sesuai
usulan Penyedia Jasa Pemborongan.
− Metode konstruksi, pengoperasian alat berat, sehingga
diharapkan diperoleh penghematan biaya konstruksi.

5.38 PELAPORAN
Selama proses pengawasan pelaksanaan pekerjaan dan akhir dari
pelaksanaan pekerjaan, maka konsultan akan membuat laporan, yaitu :
laporan bulanan dan laporan akhir.
Laporan mingguan/bulanan berisi tentang progres fisik pekerjaan dan
kendala-kendala selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung untuk setiap
minggu/bulan-nya. Proses penyusunan laporan mingguan/bulanan akan
mengacu kepada laporan dari field engineer dan pengawas lapangan untuk
setiap lokasi yang akan diawasi. Sebelumnya diarsipkan maka perlu dilakukan
pembahasan bersama-sama dengan direksi.
Sedangkan laporan Akhir berisikan tentang perhitungan volume akhir
pekerjaan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan. Laporan tersebut akan
dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi yang bedasarkan prosentase
kemajuan pekerjaan (0 %, 50 % dan 100 %).

Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

5 - 70
70
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

5 - 70
70
PT. CEMPANIGA RAYA KONSULTAN

5 - 71
71
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Supervisi Peningkatan Jaringan Air Baku Kab. Manokwari

HARI KE -
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 106 113 120 127 134 141 148 155 162 169 176 183 190 197 204
NO KEGIATAN KETERANGAN
s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d
7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91 98 105 112 119 126 133 140 147 154 161 168 175 182 189 196 203 210

I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Persiapan Administrasi, Mobilisasi Personil dan Program Kerja
2. Penyusunan Detail Rencana Kerja
3. Evaluasi Jadwal Kerja Kontraktor
4. Penyusunan Program Pelaksanaan Konstruksi
II REVIEW DESAIN TERHADAP DESAIN YANG ADA
1. Pengumpulan Data Desain Pelaksana
2. Kajian dan Evaluasi Data

3. Review Desain Sesuai dengan Perubahan yang direkomendasikan

III PELAKSANAAN PENGAWASAN


1. Pengawasan dan Pengendalian Mutu Konstruksi
2. Pengujian Mutu Bahan-Bahan Material.
3. Kontrol Terhadap Dokumen Administrasi dan Kontrak
4. Dokumentasi Pelaksanaan Konstruksi
IV PELAPORAN
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Akhir
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
(DAFTAR PERSONIL)

TENAGA AHLI
(Personil Inti)
Jumlah
Tenaga Ahli
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing
Bulan
Team Leader
PT. CEMPANIGA RAYA
SYAHRIER MUSTADJAF, ST. Lokal Ahli Sipil/Madya Jalan Supervision Engineer 1. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan 1
KONSULTAN
pekerjaan
2. Bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi
langsung kepada karyawan yang berada dibawah
tanggung jawabnya
3. Bertanggung jawab dalam melaksanakan
koordinasi dalam membina kerja sama team yang
solid
4. Memonitor atau memantau progres pekerjaan
yang dilakukan tenaga ahli
5. Bertanggung jawab dalam mencapai target
pekerjaan yang telah ditetapkan dan sesuai
dengan aturan
6. Mengkoordinir seluruh aktifitas team dalam
mengelola kegiatan baik dilapangan maupun
dikantor
7. Bertanggung jawab terhadap pemberi pekerjaan
yang berkaitan terhadap kegiatan team pelaksana
kegiatan
8. Membimbing dan mengarahkan anggota team
dalam mempersiapkan semua laporan yang
diperlukan
9. Melakukan pengecekan hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan
10. Melakukan presentasi dengan direksi pekerjaan
dan instansi terkait
11. Melakukan semua analisa/ semua tes, termasuk
usulan komposisi campuran (Job mix formula) dan
justifikasi teknik atas persetujuan dan penolakan
usul tersebut.
12. Berhak memerintahkan kontraktor untuk
membongkar dan memperbaiki kembali pekerjaan
yang kualitasnya tidak sesuai
dengan ketentuan.
13. Menolak material dan peralatan kontraktor yang
tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang
berlaku
14. Memeriksa hasil dari pekerjaan kontraktor, apakah

sesuai mutu dan kualitas yang ditentukan.


15. Memberikan saran yang berkaitan dengan
pengendalian biaya pembangunan/proyek agar
tidak melampaui rencana anggaran yang
ditetapkan oleh pemilik proyek (owner)
16. Menangani aspek legal pelaksanaan proyek
17. Membantu pekerjaan Kontraktor sebagai estimator
atau manager kontrak.
18. Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang akan
dimasukkan untuk back up pendukung monthly
certificate (MC).
19. Memeriksa kualitas material yang akan digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
20. Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil
pelaksanaan tersebut sesuai dengan dokumen
kontrak.
21. Mengikuti semua kegiatan dan bertugas menguji

kendali mutu dari setiap item pekerjaan.


22. Membuat laporan bulanan dari hasil pengendalian
kualitas untuk mendukung data kuantitas setiap
bulannya.
23. Ikut serta dalam setiap pengujian baik material
maupun pelaksanaan pekerjaan agar sesuai
dengan spesifikasi yang ditentukan.
24. Mengikuti petunjuk teknis dan perintah dari site
manager dalam setiap kegiatan.
25. Menganalisa setiap data pengujian kendali mutu
dan usulan Job Mix Formula yang diajukan untuk
bahan-bahan yang dipakai.
26. Memeriksa semua data tentang kendali mutu serta

member usulan dalam menerima dan menolak

usulan tentang campuran bahan yang digunakan.


27. Melakukan pengujian yang sudah memenuhi
persyaratan untuk komposisi material yang
dipergunakan.

Jumlah
Tenaga Ahli
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing
Bulan

1. Mengendalikan Supervisor dan Surveyor dan 1


PT. CEMPANIGA RAYA memberikan petunjuk seperlunya dalam Survai
PT. CEMPANIGA RAYA memberikan petunjuk seperlunya dalam Survai
AKHMAD SUMONO, ST Lokal Ahli Sipil QUALITY/QUANTITY
KONSULTAN Pengumpulan Data Jaringan Jalan dimaksud
sesuai wilayah tanggung jawabnya.
2. Memeriksa dan menganalisa semua hasil Survai
Pengumpulan Data Jalan sehingga diperoleh data
yang dapat dipertanggung jawabkan.
3. Bertanggung jawab terhadap keakuratan
kelengkapan hasil Survai Pengumpulan Data
Jalan yang dimaksud serta ketepatan
waktunya sesuai wilayah tanggung jawabnya.
4. Bertanggung jawab terhadap keakuratan hasil
Pemasukan Data
5. Dalam melaksanakan tugas, Ahli Teknik Jalan
bertanggung jawab kepada Team Leader.

Jumlah
Tenaga Ahli
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing
Bulan

1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan 1


PT. CEMPANIGA RAYA
ANDI SILPER, ST Lokal Ahli Plumbing Ahli Plumbing kesehatan Kerja dan Lingkungan ( K3L)
KONSULTAN
2. Melakukan komunikasi di tempat kerja
3. Mengumpulkan data kebutuhan untuk
perencanaan system plambing dan pompa
mekanik pada bangunan gedung
4. Membuat gambar rencana dan gambar tata letak
system plambing dan pompa mekanik
5. Melakukan inspeksi lapangan untuk tata letak
sistem plambing dan pompa mekanik
6. Melakukan pengukuran penyipatan daftar untuk
pemasangan system plambing
7. Melakukan pemasangan sistem plambing dan
pompa mekanik pada bangunan

Jumlah
Tenaga Ahli
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing
Bulan

1. Melakukan pengawasan tehadap pekerjaan 2


PT. CEMPANIGA RAYA
HASRUDDIN, ST Lokal Ahli Sipil Inspector kontraktor apakah sesuai dengan kuantitas yang
KONSULTAN
telah ditentukan.
2. Menolak pekerjaan kontraktor yang kuantitasnya
PT. CEMPANIGA RAYA
SITTI NUR PAUS PAUS Lokal Ahli Sipil Inspector tidak sesuai dengan ketentuan.
KONSULTAN
3. Memberikan laporan tertulis kepada pelaksana
kegiatan atas hal-hal yang menyangkut
pengendalian kuantitas serta uraian terhadap
usulan-usulan pengatasan masalah yang perlu
dilakukan.
4. Ikut serta dalam inspeksi akhir serta membantu
pelaksanaan kegiatan dalam mempersiapkan
proses serah terima dalam hal pelaporan jenis dan
kuantitas hasil akhir pelaksanaan kerja kontraktor
secara menyeluruh.

Jumlah
Tenaga Ahli
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing
Bulan

1. Membantu Kegiatan survey dan pengukuran 1


PT. CEMPANIGA RAYA diantaranya pengukuran topografi lapangan dan
SABINDO RAHMAT Lokal Ahli Sipil Surveyor
KONSULTAN melakukan penyusunan dan penggambaran data-
data lapangan.
2. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran
yang telah dilakukan sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak
koreksi dan pencegahannya,
3. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan
kontraktor untuk memastikan pengukuran
dilaksanakan dengan akurat telah mewakili
kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan
untuk pembayaran terakhir.
4. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan
kontraktor untuk memastikan pengukuran
dilaksanakan dengan prosedur yang benar dan
menjamin data yang diperoleh akurat sesuai
dengan kondisi lapangan untuk keperluan
peninjauan desain atau detail desain.
5. Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan

elevasi sesuai dengan gambar rencana.

Jumlah
Tenaga Ahli
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing
Bulan

1. Menerapkan ketentuan peraturan perundang- 1


PT. CEMPANIGA RAYA
VIKTOR KALAPADANG, ST Lokal AHLI K3 KONSTRUKSI PETUGAS K3 undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi
KONSULTAN
2. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja
pelaksanaan konstruksi
3. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja
pelaksanaan konstruksi
4. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja
penerapan ketentuan K3
5. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan
pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi
kerja K3
6. Melakukan evaluasi dan membuat laporan
penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi
7. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan

konstruksi berbasis K3, jika diperlukan


8. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

PERSONIL (dalam bentuk diagram balok)


NO NAMA PERSONIL BULAN ORANG
1 2 3 4 5 6 7
NASIONAL

1 SYAHRIER MUSTADJAF, ST. 1

2 AKHMAD SUMONO, ST 1

3 ANDI SILVER, ST 1

4 HASRUDDIN, ST 1

5 SITTI NUR PAUS PAUS 1

6 SABINDO RAHMAT 1

7 VIKTOR KALA'PADANG, ST 1

7
PERSONIL (dalam bentuk diagram balok)
NO NAMA PERSONIL ORANG
1 2 3 4 5 6 7
ASING

Penuh Waktu Paruh Waktu

Anda mungkin juga menyukai