S YANG
RT 03/RW 02 KECAMATAN
CURAHDAMI KABUPATEN
BONDOWOSO
TAHUN 2018
Oleh :
NIM : 15037140838
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2018
i
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY. S YANG
RT 03/RW 02 KECAMATAN
CURAHDAMI KABUPATEN
BONDOWOSO
TAHUN 2018
Karya Tulis Ilmiah : Studi Kasus disusun sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan
Oleh :
NIM : 15037140838
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2018
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
data.
2. Kepala Desa Curahdami yang telah memberikan ijin untuk pengambilan data
penelitian kami.
Besar harapan kami semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi penulis
selanjutnya dan juga diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan
ilmu keperawatan. Namun demikian penulis menyadari bahwa penyusunan
penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu segenap saran dan perbaikan
yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
Penyusun
vi
ABSTRAK
Dari hasil yang didapat dari penelitian yang dilakukan selama 7 kali
kunjungan dalam dua minggu dengan penerapan tindakan keperawatan
Penyuluhan kesehatan, pemeriksaan fisik keluarga, pemantauan diet Diabetes,
keluarga memahami konsep penyakit Diabetes serta mampu menjaga pola hidup
sehat dan menjaga kadar gula darah dalam batas normal yaitu < 200 mg/dl.
vii
ABSTRACT
From research which do it health educated very take effect for change
family mindset of maintain and improve degree of health begins from dont
knowed about disease become knowed about Diabetes Mellitus disease. Expected
the client family maintains and improves health by applying the correct Diabetes
Mellitus diet and utilizing existing health facilities to prevent recurrence in
Diabetes Mellitus.
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................ii
Halaman Pernyataan............................................................................................iii
Abstrak ................................................................................................................vii
Abstract ...............................................................................................................viii
ix
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................7
2.2.3 Klasifikasi................................................................................18
x
BAB 3 DESAIN PENELITIAN .......................................................................38
xi
BAB 5 PENUTUP..............................................................................................90
Lampiran ............................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL
xiii
4.17 Implementasi dan Evaluasi Kunjungan Keenam.................................... 67
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
xv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
telah bergeser dari penyakit infeksi dan kekurangan gizi kearah penyakit
dapat timbul pada berbagai usia dengan gejala hiperglikemia, glikosuria, polyuria,
Melitus tidak dapat di sembuhkan tetapi dapat di kontrol dengan mengatur kadar
gula darah, penurunan peran keluarga dapat mempengaruhi kestabilan gula darah.
Data dari WHO ( world health organization) pada tahun 2016, angka
kejadian diabetes mellitus terus meningkat dari tahun ke tahun sekitar 415 juta
kasus Diabetes mellitus di Indonesia tahun 2010 sebesar 8,43 juta orang dan
diperkirakan akan mecapai 21,25 juta di tahun 2035. Pada tahun 2013 penderita
2007 sebesar 1,8% menjadi 2,5% pada tahun 2013. Jawa Timur menempati urutan
terhitung dari bulan januari sampai desember 2017 dengan total 8.470 jiwa
dengan jumla laki-laki 3.429 jiwa dan perempuan 5.041 jiwa.Jumlah penderita
880 jiwa.
sebabkan oleh keadaan akut kelebihan hormone tiroid, prolactin dan hormone
insulin dan apabila hati mengalami gangguan dalam mengolah glukosa menjadi
glikogen atau proses glikogenesis maka kadar gula dalam darah akan meningkat.
osmotic yang meningkatkan pengeluaran urine (polyuria) dan timbul rasa haus
keseimbangan kalori negative dan berat badan berkurang. Rasa lapar yang
semakin besar (polifagia) mungkin akan timbul sebagai akibat kekurangan kalori.
pada setiap keadaan sehat dan sakit. Keluaraga harus mempunyai kemampuan
untuk mengatasi masalah dengan menekan perilaku mal adaptif dan memulihkan
pengontrolan kadar gula darah, penegahan komplikasi akut maupun kronik (Putri
2013). Apabila gula darah tidak terkendali dan terus meningkat dapat
Wilson,2006).
Dari data diatas dapat dilakukan pemecahan masalah dengan NIC (Nursing
pribadi dengan pasien dan anggota keluarga yang akan terlibat dalam perawatan,
Kesehatan Keluarga”.
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada
Bondowoso
proses keluarga
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Sebagai contoh, penulis yang mengikuti orientasi teoritis para ahli interaksi
Oleh karena itu, terdapat banyak definisi, dengan berbagi teori yang membentuk
definisi tersebut dan harapan kita akan kehidupan keluarga (Smith, 1995 dalam
Friedman, 2010).
berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai - nilai, pola pemikiran, dan
kebiasaannya dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi
royong.
Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokkan.
A. Secara Tradisional
Keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari
a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh sanksi – sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau
b. Reconstituted Nuclear
baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan
d. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang
e. Singgel Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan
f. Dual Carier
g. Commuter Married
10
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
h. Single Adult
i. Three Generation
j. Institusional
Anak – anak atau orang – orang dewasa tinggal dalam suatu panti –
panti.
k. Comunal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan
l. Group Marriage
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya didalam satu
kesatuan kelauarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan
n. Cohibing Coiple
Dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
(Setiadi, 2008).
11
diantaranya adalah:
A. Patrilineal
Kelaurga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
B. Maltrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
C. Matrilokal
D. Patrilokal
E. Keluarga kawin
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan suami
orang tua).
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis
keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17% tidak
kegiatan).
pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial)
c. Berdaptasi dengan anak baru lahir, anak yang lain juga terpenuhi.
dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada
b. Mempertahankan ke intiman.
anaknya.
anaknya.
15
Terdapat lima fungsi keluarga yang menjadi saling berhubungan erat pada
anggota keluarga.
efektifnya.
Peran adalah sesuatu yang diharapkan secara normatif dari seseorang dalam
situasi sosial tertentu agar dapat memenuhi harapan – harapan. Peran keluarga
adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam konteks
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku
adalah:
A. Ayah
B. Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak – anak,
pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan
C. Anak
mental, sosial dan spiritual. Situasi sosial tertentu agar dapat memenuhi
2.2 .1 Pengertian
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
2.1.2 Etiologi
a. Faktor Genetik
Leucocyte Antigen).
b. Faktor-faktor Imunologi
insulin endogen.
c. Faktor Lingkungan
sekresi insulin pada Diabetes Mellitus tipe 2 masih belum diketahui. Faktor
Faktor-fakror resiko :
b. Obesitas
2.1.3 Klasifikasi
Diabetes Mellitus tipe ini muncul ketika pankreas sebagai pabrik insulin tidak
kurang atau tidak sama sekali. Glukosa menjadi menumpuk dalam peredaran
Diabetes Mellitus tipe ini adalah jenis yang paling sering dijumpai. Biasanya
terjadi pada usia di atas 40 tahun, tetapi bisa pula timbul pada usia di atas 20
diabetes tipe 2.
19
2.1.4 Patofisiologi
Ibarat suatu mesin, tubuh memerlukan bahan untuk membentuk sel baru dan
mengganti sel yang rusak. Disamping itu tubuh juga memerlukan energi supaya
sel tubuh dapat berfungsi dengan baik. Energi yang dibutuhkan oleh tubuh berasal
dari bahan makanan yang kita makan setiap hari. Bahan makanan tersebut terdiri
Pada keadaan normal kurang lebih 50% glukosa yang dimakan mengalami
metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air, 10% menjadi glikogen dan 20%
sampai 40% diubah menjadi lemak. Pada Diabetes Mellitus semua proses tersebut
insulin. Akibat kekurangan insulin maka glukosa tidak dapat diubah menjadi
glikogen sehingga kadar gula darah meningkat dan terjadi hiperglikemia. Ginjal
tidak dapat menahan hiperglikemia ini, karena ambang batas untuk gula darah
adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi hiperglikemia maka ginjal tidak bisa
sifat gula yang menyerap air maka semua kelebihan dikeluarkan bersama urine
yang disebut glukosuria. Bersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air hilang
dalam urine yang disebut poliuria. Poliuria mengakibatkan dehidrasi intra seluler,
hal ini akan merangsang pusat haus sehingga klien akan merasakan haus terus
melakukan pembakaran dalam tubuh, maka klien akan merasa lapar sehingga
menyebabkan banyak makan yang disebut poliphagia. Terlalu banyak lemak yang
dibakar maka akan terjadi penumpukan asetat dalam darah yang menyebabkan
keasaman darah meningkat atau asidosis. Zat ini akan meracuni tubuh bila terlalu
akibatnya bau urine dan napas penderita berbau aseton atau bau buah-buahan.
Keadaan asidosis ini apabila tidak segera diobati akan terjadi koma yang disebut
(mungkin berat)
sulit
H. Status mental setiap pasien sangat bervariasi (sadar hingga latergi atau koma).
(Brunner&Suddart, 2015)
21
2.1.6 Komplikasi
1. Akut
nefropati.
a. Neuropati diabetik
b. Retinopati diabetik
c. Nefropati diabetik
d. Proteinuria
2.1.7 Penatalaksanaan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadinya
komplikasi vaskuler serta neuropatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe Diabetes
A. Diet
22
pedoman 3 J yaitu:
J I: jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau ditambah.
BBR X 100 %
B. Latihan
24
Mellitus, adalah:
e. Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan
C. Penyuluhan
bermacam-macam cara atau media misalnya: leaflet, poster, TV, kaset video,
D. Obat
insulin
b. Insulin
b) Diabetes Mellitus tipe II yang pada ssat tertentu tidak dapat dirawat
dengan OAD
E. Cangkok pankreas
2.3.1 Pengkajian
1. Nama puskesmas
2. Nama perawat
Diisi dengan nama perawat yang melakukan pengakajian atau nama perawat
3. No. Register
Contohnya: 01. 01. 18. 118 (sesuai dengan rumah sakit / puskesmas)
4. Tanggal pegakajian
Contoh : 8-08-2018
27
Di isi dengan nama kepala keluarga sesuai dengan kartu keluarga yang
ditulis dengan nama inisial dan diikuti dengan lebel status klien.
telpom klien
3. Pekerjaan
klien.
Contohnya: dokter/perawat/wiraswasta/PNS
5. Bahasa Sehari-hari.
6. Alat Transportasi
1. Nama
3. Umur
Contohnya 28 tahun
4. Jenis Kelamin
5. Suku
6. Pendidikan terakhir
menit
Contoh : ((BCG/Polio/DPT/HB/Campak)
30
Di isi dengan alat bantu apa pun dalam menunjang ke seharian setiap
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria
2. Menerima yankes sesuai rencana 1&2
3. Menyatakan masalah kesehatan secara Kemandirian II : jika memenuhi kriteria
benar 1 s.d 5
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran Kemandirian III : jika memenuhi
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai kriteria 1 s.d 6
anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi
6. Melaksanakan tindakan pencegahan kriteria 1 s.d 7
secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara
aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II
A. Pengertian
31
B. Batasan Karakteristik
hari
a. Kesulitan ekonomi
b. Ketidakberdayaan
f. Konflik keluarga
j. Persepsi hambatan
k. Persepsi kerentanan
m. Persepsi keuntungan
32
n. Tuntutan berlebihan
dengan menggunakan skala prioritas yang ditemukan oleh Baylon dan Maglaya,
2.3.3.1 Menentukan skor untuk setiap kriteria. Kriteria terdiri dalam skala
A. Kriteria 1 yaitu sifat masalah yang lebih berat dan memerlukan tindakan
segera karena disadari dan dirasakan oleh keluarga. Yang termasuk tipologi
dari kriteria ini adalah ancaman kesehatan, keadaan kurang/tidak sehat dan
situasi kritis.
faktor-faktor berikut:
masalah.
waktu.
faktor-faktor berikut:
ada.
dapat dicegah.
2.3.3.2 Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
1. Sifat masalah
a) Tidak/kurang sehat 3
b) Ancaman kesehatan 2 1
c) Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah untuk diubah
a) Mudah 2
b) Sebagian 1 2
c) Tidak dapat diubah 0
3. Potensi masalah untuk dicegah
a) Tinggi 3
b) Cukup 2 1
c) Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
a) Masalah berat harus ditangani 2
b) Ada masalah tapi tidak perlu segera ditangani 1 1
c) Masalah tidak dirasakan 0
34
b. Selanjutnya dibagi dengan angka yang tertinggi dan dikalikan dengan bobot.
2.3.5 Implementasi
tindakan, serta menilai data yang baru. (Rohmah. N. dan Saiful 2014).
paraf
No DX Tanggal / jam Tindakan
1. Melakukan pengkajian :
tentukan kebutuhan
pemeliharaan rumah
pasien
2. Penyuluhan untuk
pasien/keluarga
Berikan materi tertulis
tentang pemeliharaan
rumah
Berikan informasi tentang
bagaimana membuat
lingkungan rumah aman
dan bersih
3. Libatkan pasien dan
keluarga dalam
menentukan kebutuhan
pemeliharaan rumah
4. Beri saran perlunya
perubahan struktural agar
penataan rumah lebih
mudah
5. Beri saran layanan untuk
mengendalikan hewan
peliharaan, jika perlu
6. Beri saran layanan untuk
perbaikan rumah, jika
perlu
36
2.3.6 Evaluasi
pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada
pada seberapa efektif intervensi yang dilakukan keluarga, perawat, dan lainnya.
Keberhasilan lebih ditentukan oleh hasil pada sistem keluarga dan anggota
diimplementasikan.
A. Kognitif (pengetahuan)
c. Pengobatan
e. Risiko komplikasi
g. Pencegahan
dengan kata kata keluarga sendiri (pendapat keluarga sendiri), Mengajak keluarga
pada situasi hipotensi dan tayakan tindakan yang tepat terhadap apa yang
ditayakan.
dengan cara observasi ekspresi wajah, postur tubuh, nada suara, isi pesan
C. Psikomotor, yaitu dengan cara melihat apa yang dilakukan keluarga sesuai
BAB 3
METODELOGI PENULISAN
Desain penelitian yang dipakai pada karya tulis ini adalah studi kasus,
Kabupaten Bondowoso.
yang menjadi fokus studi kasus. Batasan istilah dalam studi kasus ini adalah
3.3 Partisipan
Partisipan dalam penyusunan studi kasus ini adalah satu keluarga yang
Pada studi kasus ini dilakukan Asuhan Keperawatan pada Keluarga yang
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang
keluarga, dll). Sumber data dari klien, keluarga, dan perawat lainnya .
3) Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data
integritas penulis (karena penulis menjadi instrument utama), uji keabsahan data
menggunakan triangulasi dari tiga sumber utama yaitu klien, perawat dan keluarga
Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh penulis dan studi
1) Pengumpulan data
2) Mereduksi data
dalam bentuk catatan lapangan dijadikan dalam satu bentuk transkrip dan
3) Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, gambar, bagan, dan teks
4) Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
hasil penulisan terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan
Dicantumkan etika yang mendasar dalam penyusunan studi kasus terdiri dari:
Lembar persetujuan yang akan diberikan responden yang akan diteliti dan
memenuhi kriteria inkulsi dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian.
2) Anonymity (Tanpanama)
3) Confidentiality (kerahasiaan)
BAB 4
Dalam hal ini penulis akan membahas mengenai satu keluarga binaan dan
merujuk pada teori dengan susunan fakta, teori dan opini. Pembahasan Asuhan
Evaluasi.
4.1 Hasil
Ny. S yang hanya tinggal sendiri. Suami Ny. S telah meninggal sejak 10 tahun
yang lalu. Ny. S bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai 2 orang anak
yang sudah berkeluarga. Anak pertama dari Ny. S bernama Tn. M dan anak kedua
minggu. Ny. S menempati tipe rumah permanen yang dimilikinya, dengan luas
tanah 6 x 12 meter yang berisikan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang makan, 1
dapur, dan kamar mandi. Lantai rumah menggunakan keramik, ventilasi dalam
rumah cukup banyak 9 buah yang terbagi atas 2 buah cendela kaca tiap ruangan
43
kecuali kamar mandi namun jarang sekali dibuka. Daerah lingkungan rumah Ny.
S bersih dan di pinggir jalan raya, jarak pelayanan kesehatan (puskesmas) dekat
dengan rumah Ny. S, namun ketika ada keluarga yang sakit langsung tidak pernah
4.1.2 Pengkajian
Alamat Rumah Desa Poncogati, Rt 03/Rw Yankes terdekat, Jarak Puskesmas Curahdami,
& Telp 02 Kecamatan Curahdami ± 800 meter
Kabupaten Bondowoso
Pekerjaan Ibu rumah tangga Alat transportasi Sepeda motor
No Nama Hub dgn Usia JK Suku pendidi Pekerjaan Status Gizi TTV Status
KK kan Saat Ini (TB, BB, (TD, N, S, P) Imunisasi
terakhir BMI) Dasar
LANJUTAN
Status Kesehatan
No Nama Alat Bantu/ Protesa Riwayat Penyakit/ Alergi
Saat ini
1. Ny.S Tidak ada Diabetes mellitus Tidak ada
45
Keluarga
Tidak, karena keluarga mengatakan jika ada yang sakit sudah menjadi tanggung jawab dari
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya:
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya :Ya Tidak keluarga mengatakn sering BAK dan merasa lapar terus menerus
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat :Ya Tidak keluarga mengatakan jika tidak di obati
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang daialami anggota keluarganya tidak
perlu ditangani karena akan sembuh sendiri, biasanya perlu berobat ke fasilitas yankes
tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya
secraa aktif Ya Tidak, jelaskan keluarga membatasi makanan manis untuk klien
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya Ya Tidak, jelaskan keluarga mengatakan selalu mengecek gula darah klien
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan
47
yang dialaminya Ya Tidak, jelaskan keluarga mengatakan membatasi makanan manis
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya Ya Tidak, jelaskan keluarga mengatakan tidak mengkonsumsi makanan manis
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan anggota kelauraganya Ya Tidak, jelaskan keluarga mengatakan malu
Kriteria :
keperawatan
48
Kriteria :
keperawatan,
Kriteria :
keperawatan
Kriteria :
keperawatan
Kebiasaan makan-
minum:
Mandiri/bantuan
sebagian/ Kulit
tergantung Jaringan parut memar laserasi
Ulserasi pus tidak ada
Alergi makanan/ Bulae/lepuh/perdarahan bawah kulit
minuman : Krustae
Tidak/ya Luka bakar kulit.......derajat......
Perubahan warna.....
Alat bantu: Dekubitus : grade.......lokasi.......
Tidak/ya
Diagnosa keperawatan :
Mengetahui :
Nama koordinator Tanggal/07-08-2018
Puskesmas Tanda tangan
DO:
- TTV:
TD: 120/90 mmhg
N: 87 x/mnt
S: 36.5 oC
RR: 20 x/mnt
- Keadaan umum baik
- Keadaan rumah bersih
- Keluarga kooperatif
53
Ketidakefektifan setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon verbal Dukungan Dukungan keluarga:
Manajemen tindakan tindakan asuhan keluarga selama a. Yakinkan keluarga bahwa pasien sedang diberikan
Keluarga keluarga memahami kunjungan selama 1. Anggota b. Dengarkan kekhawatiran, perasaan dan pertanyaan dari
kesehatan keluarga akan mengerti mengungka c. Tingkatkan hubungan saling percaya dengan keluarga.
(5) stress
3. Anggota
keluarga
memberika
n dorongan
kepada
anggota
keluarga
yang sakit
(5)
56
Implementasi Evaluasi
Ketidakefektifa 16.00 1. Membina hubungan pribadi dengan klien dan anggota 17.25 Knowledge:
n Manajemen - Keluarga Ny.S mengatakan tidak tahu tentang penyakit
Kesehatan keluarga yang akan terlibat dalam perawatan
Diabetes Mellitus
Keluarga
Respon : Klien dan keluarga menerima perawat dengan - Keluarga Ny.S tidak mengetahui cara perawatan pada
anggota keluarga yang sakit.
baik
16.15
2. Menjelaskan dan tujuan perawat melakukan asuhan Afektif:
- Ny.S menggali informasi kesehatan kepada pelayanan
keperawatan pada keluarga selama 1 sampai 2 minggu
kesehatan.
Respon : Keluarga mengerti dan mendatangani surat
Psikomotor:
informed consend - Ny.S tidak mampu memanfaatkan pelayanan
16.30
kesehatan yang ada.
3. Mengkaji tingkat pengetahuan klien terkait dengan
- Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
proses penyakit yang spesifik.
- TD : 140/80 mmHg
Respon : Klien tidak memahami tentang penyakit - N : 81x/ menit
57
lingkungan rumah
N : 81x/ menit
RR : 22x/menit
2018
58
Implementasi Evaluasi
Ketidakefektifa 09.15 1. Membina hubungan pribadi dengan klien dan anggota 11.30 Knowledge:
n Manajemen
- Keluarga Ny.S belum mengerti tentang upaya yang
Kesehatan keluarga yang akan terlibat dalam perawatan
Keluarga dapat dilakukan jika ada anggota keluarga yang sakit.
Respon : Klien dan keluarga menerima perawat dengan
- Keluarga Ny.S mengatakan belum tahu tentang
baik penyakit Diabetes Mellitus
09.25 Afektif:
2. Menjelaskan dan tujuan perawat melakukan asuhan
- Ny.S menggali informasi kesehatan kepada pelayanan
keperawatan pada keluarga selama 1 minggu
kesehatan
Respon : Klien kooperatif, mengerti penjelasan perawat
Psikomotor:
dan mendatangani informed concent
09.35 - Ny.S masih sudah memanfaatkan pelayanan kesehatan
3. Mengkaji tingkat pengetahuan klien terkait dengan
yang ada.
proses penyakit yang spesifik. - Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
- TD : 140/80 mmHg
Respon : Klien tidak memahami tentang penyakit
- N : 81x/ menit
Diabetes Mellitus
- RR : 20x/ menit
09.45 4. Mengobservasi keadaan lingkungan rumah keluarga
59
lingkungan rumah
N : 84x/ menit
RR : 20
60
Implementasi Evaluasi
Ketidakefektifa 14.30 1. Membina hubungan pribadi dengan klien dan anggota 16.00 Knowledge:
n Manajemen
- Keluarga Ny.S belum mengerti tentang upaya yang
Kesehatan keluarga yang akan terlibat dalam perawatan
Keluarga dapat dilakukan jika ada anggota keluarga yang sakit.
Respon : Klien dan keluarga menerima perawat dengan
- Keluarga Ny.S mengatakan sudah tahu penyakit
baik Diabetes Mellitus.
14.45 - Keluarga Ny. S sudah mengetahui cara perawatan pada
2. Mengkaji tingkat pengetahuan klien terkait dengan
anggota keluarga yang sakit yaitu membawa ke
proses penyakit yang spesifik.
pelayanan kesehatan
Respon : Klien tidak memahami tentang penyakit
Afektif:
Diabetes Mellitus
- Ny.S hingga saat ini masih menggali informasi
3. Mengobservasi keadaan lingkungan rumah keluarga
15.00 kesehatan kepada pelayanan kesehatan
Respon : keluarga bersedia menunjukkan keadaan Psikomotor:
- Ny.S masih belum bisa memanfaatkan pelayanan
lingkungan rumah
kesehatan yang ada.
4. Menentukan tingkat pengetahuan kesehatan dan gaya
15.25 - TD : 130/80 mmHg
61
hidup perilaku saat ini pada klien dan keluarga - N : 84x/ menit
- RR : 20x/ menit
Respon : Keluarga dan klien belum mengerti tentang
N : 84x/ menit
RR : 20x/menit
62
Implementasi Evaluasi
Ketidakefektifa 15.00 1. Membina hubungan pribadi dengan klien dan anggota 17.00 Knowledge:
n Manajemen
- Keluarga Ny.S mengerti tentang upaya yang dapat
Kesehatan keluarga yang akan terlibat dalam perawatan
Keluarga dilakukan jika ada anggota keluarga yang sakit.
Respon : Klien dan keluarga menerima perawat dengan
- Keluarga Ny.S mengatakan sudah tahu tentang
baik penyakit Diabetes Mellitus
15.30
2. Menggunakan pendekatan yang tenang dan memberi
Afektif:
jaminan
- Ny.S menggali informasi kesehatan kepada pelayanan
Respon : Klien memahami tentang apa yang di kesehatan
- Ny. S sampai saat ini sudah memeriksan sakitnya ke
instruksikan perawat
15.40 pelayanan kesehatan,
3. Mengobservasi keadaan lingkungan rumah keluarga
N : 86x/ menit
RR : 22x/menit
16.16
6. Melakukan kontrak waktu terkait pertemuan
selanjutnya
September 2018
64
Ketidakefekt 15:00 1. Membina hubungan pribadi dengan klien dan anggota Knowledge:
ifan
- Keluarga Ny.S mengerti tentang upaya yang dapat dilakukan jika
Manajemen keluarga yang akan terlibat dalam perawatan
Kesehatan ada anggota keluarga yang sakit.
Keluarga Respon : Klien dan keluarga menerima perawat dengan baik
- Keluarga Ny.S mengatakan sudah tahu tentang penyakit Diabetes
15:10 2. Mengkaji tingkat pengetahuan klien terkait dengan proses Mellitus
N : 86x/ menit
RR : 21x/ menit
membuat keputusan.
Implementasi Evaluasi
Ketidakefektifa 12.30 1. Menggunakan pendekatan yang tenang dan memberi 14.50 Knowledge:
n Manajemen
- Keluarga Ny.S mengerti tentang upaya yang dapat
Kesehatan jaminan.
Keluarga dilakukan jika ada anggota keluarga yang sakit.
Respon : Keluarga dan klien kooperatif
- Keluarga Ny.S mengatakan sudah tahu tentang
12.40 2. Mengkaji tingkat pengetahuan klien terkait dengan penyakit Diabetes Mellitus
2018
69
Implementasi Evaluasi
lingkungan rumah
Psikomotor:
4. Memfasilitasi keterlibatan keluarga dalam proses - Ny. S masih sudah bisa memanfaatkan pelayanan
09.45
kesehatan yang ada. Hasil pemeriksaan tanda-tanda
modifikasi (perilaku) dengan cara yang tepat serta
vital
70
tujuannya
4.2 Pembahasan
Dalam hal ini penulis akan membahas mengenai keluarga binaan dan
merujuk pada teori dengan susunan Fakta, Teori, Opini. Pembahasan asuhan
meninggal sejak 10 tahun yang lalu dan anaknya Tn. Y yang berusia 44 tahun
dengan pendidikan terakhir SMA, kemudian anak yang ke 2 Tn. D yang berusia
kesehatan cukup dekat dengan rumah keluarga Ny.S karena sistem pengetahuan
yang kurang di lihat dari pendidikan Ny.S yang hanya tamatan dari Sekolah Dasar
untuk mengurangi resiko dan tidak efektif dalam kehidupan sehari-hari untuk
kehidupan sehari-hari.
membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus di lakukan yaitu :
kesehatan yang ada. Sedangkan masalah yang terjadi pada keluarga Tn. S tidak
sesuai dengan teori, karena keluarga Tn. S tidak dapat menjalankan kelima tugas
keluarga yang memiliki suatu penyakit, maka hal ini akan menjadi beban
tersendiri pada anggota keluarga tersebut yang akan berpengaruh juga pada fungsi
dan peran.
Ny. S memiliki suami yang telah meninggal sejak 10 tahun yang lalu dan
dua orang anak, dimana Ny. S memliki dua rumah yang berdempetan, satu rumah
ditempati oleh anak pertamanya yang sudah berkeluarga dengan dua dapur yang
sosial. Keluarga merupakan kelompok kecil yang terdiri dari individu yang
mempunyai hubungan erat dan saling ketergantungan satu dengan lainnya dalam
rangka mencapai tujuan tertentu. Type Keluarga Ny.S adalah Keluarga yang tidak
74
lengkap yang terdiri dari suami Tn. M yang telah meninggal dan anak pertama
“apabila kita ke orang pintar atau dukun’’. Ny. S Memiliki pekerjaan sebagai
petani dan sekaligus ibu rumah tangga yang keseharianya memasak dan bekerja di
sawah sedangkan anaknya yang pertama Tn. Y bekerja di bengkel juga membantu
oleh keluarga Ny. S adalah Televisi sebagai Media pemberi informasi dan media
refreshing di rumah, selain itu barang yang dimiliki oleh Ny. S adalah sepeda
serta tanda dan gejala dari Diabetes Mellitus itu sendiri dan tidak tahu bagaimana
penaganan dari penyakit Diabetes Mellitus itu, Riwayat kesehatan Keluarga Ny. S
menunjukkan Keadaan Kesehatan yang kurang baik. Apabila Ny. S sakit hanya
cukup dengan istirahat tidak perlu memeriksakan ke tenaga kesehatan dan hanya
bertanya kepada tetangga terkait obat apa yang harus Ny. S minum, akan tetapi
apabila sakit yang dirasakan sangat parah maka baru akan memeriksannya ke
tenaga kesehatan.
luas 24mx30m , yang memiliki halaman rumah lumayan luas, Ny. S memiliki 2
kamar tidur dengan 1 jendela dan 1 ruang tamu dengan 4 jendela, 1 ruang makan
dan 1 dapur serta kamar mandi yang menajadi 1 dengan anak dan menantunya.
75
Pada karakteristik lingkungan rumah, letak rumah Ny. S dekat dengan jalan raya,
tidak ada masalah, jika dilihat dari data struktur peran keluarga Ny. S Yang
tidak ada kelainan pada anggota fisik Ny. S dari hasil pemeriksaan fisik dengan
metode Head to toe pada Ny. S terdapat lemas pada badannya, anggota keluarga
Ny. S yaitu ke dua anaknya Tn.Y dan Tn. D tidak ada permasalahan pada anggota
dari observasi serta memeriksa tanda tanda vital dan melakukan pemeriksaan fisik
terapeutik.
76
enggan berolahraga dan pola hidup yang tidak sehat serta menentukan pilihan
yang tidak efektif dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi tujuan kesehatan
kesehatan Keluarga, dan membeli obat sesuai dengan obat yang diminum oleh
gagalnya dalam mengurangi faktor resiko seperti pola hidup yang tidak sehat,
saat ini. Ny. S mengetahui terkait penyakit yang saat ini sedang di alami yaitu
Diabetes Mellitus namun tidak seluruh konsep penyakit Diabetes beliau ketahui,
Diabetes Mellitus, beliau juga tidak mengetahui tanda dan gejala yang timbul dari
Diabetes Mellitus itu sendiri, faktor yang mendukung ketidaktahuan keluarga Ny.
Dilihat dari data yang terdapat dikeluarga Ny.S sangat berbeda dengan apa
yang ada pada teori, karena keluarga Ny.S tidak mengetahui tentang masalah
Pada prinsipnya antara teori – teori yang ada dengan kasus nyata dalam
jauh beda dengan teoris. Intervensi yang dilakukan pada kasus nyata adalah
kata yang mudah di ingat, Berikan informasi dengan cara yang tepat, seperti mulai
dari (hal yang) sederhana kepada (informasi) yang lenih kompleks, dari informasi
yang diketahui terlebih dahulu, dari (informasi) yang konkrit ke (informasi) yang
abstrak, Sesuaikan informasi dengan gaya hidup dan rutinitas pasien, sehingga
perilaku, Tentukan apakah target perilaku yang telah di indentifikasi perlu untuk
dalam proses modifikasi (perilaku) dengan cara yang tepat. Peningkatan Koping
Monitor tanda-tanda vital (TD, Nadi, Suhu, RR), Penyuluhan kesehatan, Kontrak
Secara teori menurut Setiadi (2008) tujuan di buat berdasarkan tujuan umum
dan tujuan khusus. Tujuan umum yaitu menekankan pada perubahan perilaku dan
mengarah kepada kemampuan mandiri dan lebih baik ada batas waktunya,
kemudian tujuan khusus ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai setiap harinya
nyata yang ada, tidak semuanya sesuai dengan teori karena semua intervensi dapat
Implementasi yang kami terapkan pada Ny. S sudah sesuai dengan teori
yang ada. Impementasi yang dilakukan sebagian besar mengacu pada NIC
pada keluarga selama 1-2 minggu yang akan di lakukan pada keluarga Ny.S,
membuatkan jadwal terkait minum obat rutin yang telah disepakati dengan
keluarga Ny. S serta mengevaluasi terkait tindakan untuk minum obat rutin sesuai
dan lebih mendekatkan hubungan saling percaya antara klien dan perawat.
WIB pada keluarga Ny. S yaitu intervensi yang pertama Membina hubungan
keperawatan dengan Respon : Klien dan keluarga menerima perawat dengan baik.
Intervensi kedua dilakukan di jam 16:15 WIB yaitu menjelaskan tujuan perawat
melakukan asuhan keperawatan pada keluarga selama 1-2 minggu yang akan di
surat informed consend. Intervensi ketiga yaitu dilakukan di jam 16:30 WIB
dengan mengaji tingkat pengetahuan klien terkait dengan proses penyakit yang
empat yaitu dilakukan di jam 16:45 WIB dengan tindakan mengobservasi keadaan
hidup perilaku saat ini pada klien dan keluarga dengan Respon : Keluarga dan
klien belum mengerti tentang kesehatan dan belum menjalankan gaya hidup sehat.
tanda-tanda vital yang terdiri dari tekanan darah,nadi,suhu dan respiration red
22x/ menit. Implementasi ke tujuh dilakukan di jam 17:10 WIB dengan tindakan
80
lakukan 6 implementasi yang di mulai pada pukul 09:15 WIB yaitu dengan
keluarga menerima perawat dengan baik. Intervensi kedua dilakukan di jam 09:25
keperawatan pada keluarga selama 1-2 minggu yang akan di lakukan pada
tingkat pengetahuan klien terkait dengan proses penyakit yang spesifik dengan
jam 10:00 WIB dengan tindakan Menentukan tingkat pengetahuan kesehatan dan
gaya hidup perilaku saat ini pada klien dan keluarga Respon : Keluarga dan klien
belum mengerti tentang kesehatan dan belum menjalankan gaya hidup sehat.
Intervensi ke enam yaitu dilakukan di jam 10:20 WIB dengan tindakan mengukur
tanda-tanda vital yang terdiri dari tekanan darah,nadi,suhu dan respiration red,
lakukan 5 implementasi yang di mulai pada pukul 14:30 WIB yaitu meningkatkan
hubungan saling percaya dengan dengan keluarga Ny.S Respon : Klien dan
keluarga menerima perawat dengan bai. Intervensi kedua dilakukan di jam 14:45
WIB yaitu Mengkaji tingkat pengetahuan klien terkait dengan proses penyakit
yang spesifik Respon : Klien tidak memahami tentang penyakit Diabetes Mellitus.
lingkungan rumah. Intervensi ke empat dilakukan di jam 15:25 WIB yaitu dengan
mengerti tentang kesehatan dan belum menjalankan gaya hidup sehat. Intervensi
ke lima dilakukan di jam 15:40 WIB yaitu suhu dan respiration red, dengan
lakukan 5 implementasi yang di mulai pada pukul 15:00 WIB yaitu meningkatkan
hubungan saling percaya dengan dengan keluarga Ny.S dengan Respon : Klien
dan keluarga menerima perawat dengan baik. Intervensi kedua dilakukan di jam
15:30 WIB yaitu menggunakan pendekatan yang tenang dan memberi jaminan
pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit yang spesifik dengan Respon :
kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini pada klien dan keluarga dengan
Respon : Keluarga dan klien belum mengerti tentang kesehatan dan belum
menjalankan gaya hidup sehat. Intervensi ke lima dilakukan di jam 16:12 WIB
yaitu mengukur tanda-tanda vital yang terdiri dari tekanan darah,nadi,suhu dan
kontrak waktu terkait pertemuan selanjutny dengan Respon : Klien setuju bertemu
lakukan 6 implementasi yang di mulai pada pukul 15:00 WIB yaitu menggunakan
pendekatan yang tenang dan memberi jaminan dengan Respon : Klien dan
keluarga menerima perawat dengan baik. Intervensi kedua dilakukan di jam 15:10
WIB mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit yang
makanan yang harus di hindar dan perilaku hidup sehat yang harus diterapkan di
yaitu mengukur tanda-tanda vital yang terdiri dari tekanan darah, nadi, suhu dan
menit. Implementasi ke lima dilakukan di jam 15:55 WIB yaitu memberikan saran
83
agar memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan kontrol secara aktif ke
jam 16:12 WIB yaitu memfasilitasi keterlibatan keluarga dalam proses modifikasi
(perilaku) dengan cara yang tepat Respon : Keluarga dan klien mengerti tentang
modifikasi (perilaku dengan cara yang tepat.. Intervensi ke tujuh dilakukan di jam
16:25 WIB yaitu mengevaluasi kemampuan keluarga dan klien dalam membuat
keputusan Respon : Keluarga dan klien masih kebingungan satu sama lain dalam
16:58 WIB yaitu melakukan kontrak waktu terkait pertemuan selanjutnya dengan
lakukan 7 implementasi yang di mulai pada pukul 12:30 WIB yaitu menggunakan
pendekatan yang tenang dan memberi jaminan dengan Respon : Keluarga dan
klien kooperatif. Intervensi kedua dilakukan di jam 12:40 WIB yaitu mengkaji
tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit yang spesifik dengan
tiga dilakukan di jam 12:50 WIB yaitu menyesuaikan informasi dengan gaya
hidup dan rutinitas pasien, sehingga dapat dipatuhi (pasien) dengan Respon :
jam 13:10 WIB yaitu mengukur tanda-tanda vital yang terdiri dari tekanan darah,
nadi, suhu dan respiration red, dengan hasil TD : 120/90 mmHg, N : 86x/ menit,
RR: 22x/ menit. Implementasi ke lima dilakukan di jam 13:25 WIB yaitu
dalam proses modifikasi (perilaku) dengan cara yang tepat dengan Respon :
Keluarga dan klien mengerti tentang modifikasi (perilaku) dengan cara yang tepat.
keluarga dan klien dalam membuat keputusan Respon : Keluarga dan klien
14:00 WIB yaitu mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan/ mengontrol proses
penyakit dengan Respon : Keluarga dan klien kooperatif dan mampu dalam
14:10 WIB yaitu melakukan kontak waktu terkait pertemuan selanjutnya dengan
lakukan 7 implementasi yang di mulai pada pukul 08:40 WIB yaitu dengan
dengan proses penyakit yang spesifik dengan Respon : Klien tidak memahami
WIB yaitu dengan tindakan mengukur tanda-tanda vital yang terdiri dari tekanan
85
darah, nadi, suhu dan respiration red, dengan Respon TD : 110/90 mmHg, N :
81x/ menit, RR : 22x/ menit. Intervensi ke tiga dilakukan di jam 09:10 WIB
keluarga dalam proses modifikasi (perilaku) dengan cara yang tepat serta
motivasi atau dorongan keluarga menjaga pola hidup sehat sehari-hari serta
pengawasan pada Ny. S agar minum obat rutin sehari-hari dengan Respon :
Keluarga dan klien mengerti tentang modifikasi (perilaku) dengan cara yang
tepat. Intervensii ke lima dilakukan di jam 10:15 WIB yaitu dengan membantu
dilakukan di jam 10:35 WIB yaitu dengan memberikan saran agar kontrol secara
yang ada serta menganjurkan untuk berperan aktif dalam kegiatan posyandu
lansia dengan Respon : Klien mampu dan menjalankan kontrol secara aktif ke
WIB yaitu dengan mengevaluasi kembali tujuan dan rencana dengan cara yang
tepat dengan Respon : Keluarga dan klien sudah mmengerti dan memahami
respons klien selama dan sesudah pelaksaan tindakan, serta menilai data yang
baru.
Hal ini di lakukan untuk lebih membina rasa percaya antara keluarga dan perawat
semua teratasi dari semua 7 implementasi yang telah dilakukan pada keluarga
Ny.S hanya 3 yang dapat teratasi yaitu nomor 1,2 dan nomor 3. Dapat di lihat dari
5 tujuan khusus yaitu dimana keluarga Ny.S belum dapat mengenal dampak
keluarga Ny.S belum dapat memutuskan tindakan yang tepat dalam mencegah
penyakit yang diderita oleh Ny.S, keluarga Ny.S belum dapat menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada terbukti dengan pengkajian yang didapatkan Ny.S
terkait obat apa yang harus ia minum tanpa memeriksakan sakitnya ke pelayanan
Pada evaluasi hari kedua tanggal 8 September 2018 masalah belum dari 7
implementasi yang kami lakukan dirasa belum dapat teratasi secara sempurna
pada keluarga Ny.S. Dari 5 tujuan khusus asuhan keperawatan keluarga di rasa
belum tercapai dimana keluarga Ny. S belum mengerti tentang upaya yang dapat
dilakukan jika ada anggota keluarga yang sakit, kurangnya pengetahuan tentang
anggota keluarga yang sakit dan masih menggali informasi kesehatan kepada
tentangga terkait obat apa yang harus Ny. S minum tanpa memeriksakannya
sebagian dari 5 intervensi yang diberikan masalah belum teratasi terbukti saat
yang diberikan. Dari 5 tujuan khusus asuhan keperawatan keluarga masih belum
sebagian dari 6 intervensi yang diberikan mampu teratasi 4 intervensi yaitu pada
nomor 1,2,3,4. Di lihat dari 5 tujuan khusus asuhan keperawatan keluarga masih
tercapai sebagian. Ada 2 yang tercapai yaitu Ny.S mengenal terkait penyakit
namun keluarga Ny. S masih menggali informasi terkait sakitnya kepada tetangga
88
dan masih enggan memriksakan sakitnya pada pelayanan kesehatan yang ada.
sebagian dari 5 intervensi yang diberikan hanya 3 yang teratasi yaitu pada nomor
1,2,3. Hal tersebut dapat di lihat dari 5 tujuan ada 2 tujuan yang tercapai yaitu,
pencegahannya), keluarga Ny.S mengerti tentang upaya yang dapat dilakukan jika
ada anggota keluarga yang sakit, keluarga Ny.S mengetahui bagaimana cara
perawatan pada anggota keluarga yang sakit. Namun saat ini Ny.S belum
mendatangi pelayanan kesehatan serta belum dapat berperan aktif dalam kegiatan
kesehatan seperti belum berperan aktif pada kegiatan posyandu lansia. Sehingga
sebagian dari 9 intervensi yang diberikan hanya 4 yang teratasi yaitu pada nomor
1,2,3 dan 6. Hal tersebut dapat di lihat dari 5 tujuan ada 2 tujuan yang tercapai
pencegahannya), keluarga Ny.S mengerti tentang upaya yang dapat dilakukan jika
ada anggota keluarga yang sakit, keluarga Ny.S mengetahui bagaimana cara
perawatan pada anggota keluarga yang sakit. Namun saat ini Ny.S sudah
kesehatan seperti berperan aktif pada kegiatan posyandu lansia. Sehingga peneliti
keluarga Ny.S dapat teratasi sepenuhnya di lihat dari 5 tujuan khusus keluarga
diberikan mengacu pada tujuan dan kriteria hasil yang ada pada perencanaan. Dan
pada kasus Ny.S setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari, maka
dapat disimpulkan masalah pada keluarga Ny.S dapat teratasi sepenuhnya, dimana
programkan .
90
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pengkajian
ditemukan sesuai teori karena hal tersebut di sesuaikan dari kondisi klien.
5.1.3 Intervensi
5.1.4 Implementasi
Ny.S tidak semua yang sesuai dengan teori karena ada beberapa
5.1.5 Evaluasi
masalah yang dialami klien dengan Diabetes Mellitus pada keluarga Ny.S
pada kasus nyata masalah dapat teratasi sesuai dengan tujuan umum yang
5.2 Saran
Mellitus, hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk menghindari penyakit
Diabetes Mellitus dan juga berbagai terapi atau tindakan yang bisa dilakukan
untuk mencegah Diabetes Mellitus dan informasi yang di dapatkan di gali berasal
dari orang yang memang paham terkait kesehatan seperti tenaga kesehatan yang
ada di dusun tegal batu serta memeriksakan rutin penyakit yang di alami ke
Bagi keluarga agar lebih bisa menerapkan pola hidup sehat bagi seluruh
yang ada untuk menggali informasi terkait kesehatan serta pemeriksaan kesehatan.
pendidikan kesehatan tentang pentingnya mengontrol kadar gula secara rutin, pola
lebih maksimal.
93
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, Amin huda dan Hardi 2015. Klasifikasi asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosa medis dan nanda Noc-Nic. Jakarta: MidiAction.
Rohmah, Nikmatul & Saiful walid. 2014. Proses Keperawatan teori & aplikasi.
Yogyakarta. Ar-ruzz Media.
Salindeho, Anggelin dkk. 2016. Pengaruh senam diabetes melitus terhadap kadar
gila darah penderita diabetes melitus tipe 2 di sanggar senam persadia
kabupaten gorontalo. (diakses pada tanggal 1-April-2018 pukul 13:15).
LAMPIRAN 1
Lampiran 2 Format Askep Keluarga
U N I V E R S I T A S B O N D O W O S O
PROGRAM STUDI DIII
KEPERAWATAN
JalanKhairil Anw ar No.3B Tlp/Fax. (0332)
433015 Bondowoso
Keluarga
Telp
LANJUTAN
Status Kesehatan
No Nama Alat Bantu/ Protesa Riwayat Penyakit/ Alergi
Saat ini
89
DATA PENUNJANG KELUARGA
89
menutup)
.......................................................................
Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/
Tidak* ........................................................
Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/
Tidak* .....................................................
Tidak merokok di dalam rumah : Ya/
Tidak* ............................................................
Penggunaan alkohol dan zat adiktif : ya/tidak
.......................................................................
89
Ya Tidak , Jelaskan............................................................................
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan
masalah kesehatan yang dialaminya: Ya Tidak, .................................
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya: Ya Tidak, jelaskan................................................
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang
mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
Ya Tidak, jelaskan.....................................................................................
13) Apakahkeluargamampumenggali dan memanfaatkansumber di
masyarakatuntukmengatasimasalahkesehatananggotakeluarganya:
Ya Tidak, jelaskan..........................................................................................
89
FORMAT ANALISA DATA
Nama Mahasiswa:
Tanggal Analisa :
1. Analisa Data
Tanggal Analisa :
89
SCORING/PRIORITAS
Kemungkinan diubah
Potensial dicegah
Menonjol nyamasalah
Jumlah total
89