• luka / kerusakan kulit (bisa sampai otot, tulang) yang terjadi karena kontak (berhubungan)
dengan sumber panas
DEFINISI LUKA BAKAR
• Suatu trauma panas yang disebabkan oleh air / uap panas, arus listrik, bahan kimia, radiasi
dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam kerusakan/
kehilangan kulit
PENYEBAB LUKA BAKAR
Derajat kedalaman
Luas luka bakar
Cidera penyerta
DIAGNOSIS
• DIBAGI :
DERAJAT II A (DANGKAL)
DERAJAT II B (DALAM)
• KLINIS : - KERUSAKAN MENCAPAI DERMIS,
• TERDAPAT LEPUH (BULLA)
• PADA DERAJAT II A, PENYEMBUHAN ± 2 MINGGU TANPA JARINGAN PARUT (BILA
TIDAK ADA INFEKSI)
• PADA DERAJAT II B, PENYEMBUHAN AGAK LAMA, BILA LUAS PERLU SKIN GRAFT
DERAJAT III
Palmar Method
Palmar surface pasien = 1% (0,8%) TBSA
• FORMULA EVANS
FORMULA BROOKE
FORMULA PARKLAND
• MODIFIKASI BROOKE
• FORMULA MONAFO
RESUSITASI CAIRAN
• Dewasa : (Baxter) RL 4cc/kg BB/ % LB/ 24 jam + dextran 500 – 1000 ml(sth 18 jam)
• Anak : 2 cc x BB x luas Luka Bakar (%) + kebutuhan faali
• (RL : Dextran = 17 : 3)
• Kebutuhan Faali :
<1 th : BB x 100 cc 1- 3 th : BB x 75 cc 3 - 5 th : BB x 50 cc
• 1/2 8 jam pertama 1/2 16 jam berikutnya
PERAWATAN LUKA DI RUMAH SAKIT
• PRIMARY SURVEY :
• PEMERIKSAAN SEPERTI PADA TRAUMA YANG LAIN.
A. AIRWAY DAN CERVICAL SPINE PROTEKSI
B. BREATHING DAN VENTILASI
C. CIRCULASI DAN KONTROL PERDARAHAN
D. DISABILITY – PEMERIKSAAN NEUROLOGIS E. EXPOSURE
II. SECONDARY SURVEY :
• A. HISTORY / ANAMNESA
B. PEMERIKSAAN FISIK / LENGKAP MULAI KEPALA - KAKI
• C. PRINSIP PENANGANAN :
• HENTIKAN PROSES YANG MENYEBABKAN LUKA BAKAR
• UNIVERSAL PRECAUTION, HIV, HEPATITIS
• FLUID RESUSCITATION : 2-4 CC RL X BB X LUAS LB.
• VITAL SIGN
• PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE
• PEMASANGAN URINE KATETER
• 7. ASSESSMENT PERFUSI EKSTRIMITAS
8. CONTINUED VENTILATORY ASSESSMENT
9. PAINT MANAGEMENT
10.PSYCHOSOCIAL ASSESSMENT
11.PEMBERIAN TETANUS TOKSOID
12.TIMBANG BERAT BADAN
13.PENCUCIAN LUKA DI KAMAR OPERASI (BIUS TOTAL) 14.ESCHAROTOMY DAN
FASCIOTOMY
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
LUKA BAKAR DAPAT MENYEBABKAN GANGGUAN FUNGSI ORGAN.
LABORATORIUM DASAR (BASELINE LABORATORY TEST)
• HEMATOCRIT
• DARAH LENGKAP (Hb)
• ALBUMIN
• RFT DAN LFT
• ELEKTROLIT,Na,K,Cl,HCO3
• BLOODUREANITROGEN
• URINALYSIS
• FOTOTHORAK
• ARTERIALBLOODGASES(TRAUMAINHALASI)
10.CARBOXY HEMOGLOBIN 11.ECG (TRAUMA LISTRIK)
MONITORING RESUSCITATION/ RESUSITASI CAIRAN
• Rumah tangga : lebih hati hati dengan air panas,setrika,knalpot,kabel listrik,zat kimia
,terutama pada anak2
• Pemerintah/media massa : ada rambu tentang bahaya luka bakar(contoh: bahaya
merokok)
• Sekolah : diajarkan tentang luka bakar
LUKA BAKAR LISTRIK
• A. PRIMARY SURVEY
• 1. AIRWAY – CERVICAL SPINE 2. BREATHING
3. CIRCULATION
• 4. DISABILITY
PEMERIKSAAN KESADARAN G C S DAN PERIKSA PUPIL
B. SECONDARY SURVEY
Dalam
Lokalisasi
a. Usia.
Lamanya kejadian
TATA LAKSANA DAN
TERAPI
kerusakan tulang dan otot dimana kulit di bagian atas masih intake
▪ Luka bakar kimia terbagi dua yaitu luka bakar kimia asam atau basa.
▪ Keparahan dari luka bakar kimia tergantung dari komposisi agen,
konsentrasi agen,durasi kontak agen.
▪ Pada umumnya,luka bakar kimia basa lebih arah daripada asam
▪ Agen alkali → menyebabkan nekrosis likenifikasi membuat agen basa
dapat penetrasi lebih dalam,memperluas daerah luka.
LUKA BAKAR KIMIA
64
▪ Luka bakar kimia → disebabkan karena kontak langsung dengan zat kimia
asam, basa atau hasil pengolahan minyak. Luka bakar basa umumnya lebih
serius disbanding asam, karena basa dapat menembus jaringan lebih dalam.
BERAT/RINGANNYA TRAUMA TERGANTUNG :
• BAHAN / AGENT
• KONSENTRASI
• VOLUME
• LAMA KONTAK
• MEKANISME TRAUMA
LUKA BAKAR KIMIA
66
Resusitasi
Debridement
cairan
Rehabilitasi
STSG
medik
LUKA BAKAR GENITAL
• Luka bakar genital menghasilkan morbiditas yang signifikan dan konsekuensi jangka lama untuk mobilitas,
eliminasi urin, dan fungsi seksual.
• Epitelisasi spontan kemungkinan akan terjadi terjadi dengan luka bakar melepuh di bagian ini karena kaya
akan pasokan folikel rambut dan pelengkap kulit.
• Rekomendasi untuk manajemen akut termasuk pilihan kateterisasi uretra untuk memungkinkan
pengumpulan urin dan pemasangan stent uretra pada kasus konstriksi sirkumferensial terbakar.
• Sebagian besar luka bakar skrotum yang sebagian tebalnya akan sembuh secara spontan karena kulit
skrotum tebal dan mengandung beberapa folikel rambut.
Fungsi testis harus dievaluasi- dilakukan dengan mengukur kadar testosteron terstimulasi jika testis-
diduga cedera.
• Luka bakar pada alat kelamin paling baik dikelola secara konservatif. karena biasanya sebagian
tebal dan sembuh dengan hasil yang dapat diterima.
• Luka bakar yang dalam pada gland penis diperbolehkan untuk membatasi dan melanjutkan ke
eschar separation, sehingga jaringan granulasi yang mendasari adalah cangkok kuli. Seharusnya
luka bakar dengan ketebalan penuh ke labia majora dipotong dan dicangkokkan sebagai
prosedur tertunda untuk menghindari bekas luka kontraktur dalam jangka panjang.
• Luka bakar perianal berhubungan dengan luas luka bakar pada orang dewasa dan pada anak-
anak dengan luka bakar melepuh. Eksisi lebih awal dan grafting direkomendasikan untuk
mencegah kolonisasi bakteri dan infeksi dari kontaminasi tinja. Gagal → ulang grafting karena
waktu penyembuhan yang lama bisa menyebabkan kontraktur sirkular perianal
LUKA BAKAR RADIASI
merusak bagian penting seel baik langsung ataupun tidak langsung.Target utama DNA