Pneumatik PDF
Pneumatik PDF
M O D U L E L E K T R O N I K A D A N M E K AT R O N I K A
D A S A R P N E U M AT I K
OLEH RIZA KURNIA AKBAR
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
DASAR PNEUMATIK
MODUL PEMBELAJARAN TEKNIK MEKATRONIKA
Untuk Sekolah Menengah Kejuruan
Edisi Tahun 2017
1
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
DASAR PNEUMATIK
MODUL PEMBELAJARAN TEKNIK MEKATRONIKA
Copyright © 2017, Direktorat Pembinaan SMK
All rights Reserved
Pengarah
Drs. H. Mustaghfirin Amin, M.BA
Direktur Pembinaan SMK
Penanggung Jawab
Arie Wibowo Khurniawan, S.Si. M.Ak
Kasubdit Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK
Ketua Tim
Arfah Laidiah Razik, S.H., M.A.
Kasi Evaluasi, Subdit Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK
Penyusun
Riza Kurnia Akbar, S.Pd
(SMK Muhammadiyah Mungkid)
ISBN
Penerbit:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E, Lantai 13
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
2
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Jakarta, 2017
i
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
ii
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
DAFTAR ISI
(%*8%6-7-
Pengantar..........................................................................................
Kata Pengantar Penulis.............................................................................. iii
Daftar Isi .................................................................................................... iii
ii
Glossarium ................................................................................................. v
iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Kompetensi Inti dan Kompetisi Dasar…………………………………………….. 1
B. Deskripsi............................................................................................. 4
C. Waktu ................................................................................................. 5
D. Prasyarat……………………………… ............................................................. 5
E. Petunjuk Penggunaan Modul ........................................................... 5
F. Tujuan Akhir……………………………………………............................................. 6
G. Cek Kemampuan Awal ...................................................................... 7
BAB II PEMBELAJARAN ............................................................................. 13
A. Kegiatan Belajar ke-1.......................................................................... 13
1. Tujuan Pembelajaran................................................................... 13
2. Uraian Materi............................................................................... 13
3. Rangkuman.................................................................................. 20
4. Tugas............................................................................................ 21
5. Test Formatif ................................................................................ 21
6. Lembar Kerja 1.............................................................................. 26
B. Kegiatan Belajar ke-2............................................................................ 26
1. Tujuan Pembelajaran.................................................................... 26
2. Uraian Materi................................................................................ 27
3. Rangkuman................................................................................... 46
4. Tugas............................................................................................ 46
5. Tes Formatif ................................................................................. 46
6. Lembar Kerja................................................................................. 50
C. Kegiatan Belajar ke-3.......................................................................... 52
1. Tujuan Pembelajaran................................................................... 52
2. Uraian Materi…………..................................................................... 52
3. Rangkuman.................................................................................. 59
4. Tugas............................................................................................ 60 iii
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
iv
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
GLOSARIUM
+037%6-91
v
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
vi
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
BAB I&%&-
PENDAHULUAN
4)2(%,909%2
% /SQTIXIRWM-RXMHER/SQTIXIRWM(EWEV
1
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
2
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
kecepatan silinder
3.7. Memahami rangkaian logika
dengan komponen pneumatik
3.8. Memahami konsep rangkaian
memori dan rangkaian
pengunci
3.9. Memahami rangkaian silinder
dengan menggunakan katup
kombinasi
3.10. Memahami rangkaian
pneumatik dengan
menggunakan media vakum
3.11. Membaca gambar rangkaian
mesin pneumatik sederhana
3.12. Membaca gambar rangkaian
pneumatik dengan silinder lebih
dari satu
3
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
4
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
gambaran kepada peserta didik dalam mempelajari pelajaran pneumatik dan hidrolik.
Modul ini sangat penting nantinya saat siswa bekerja di dunia industri, karena didalam
dunia industri saat ini pemindahan barang/produk dari line/station satu ke line/station
yang lain memanfaatkan dan menggunakan sistem otomasi yang salah satu
tenaganya/sumber energinya berasal dari sistem pneumatik menggunakan media gas
yang dimampatkan/udara yang dimampatkan sementara sistem hidrolik menggunakan
media fluida/cairan.
Modul ini disusun sebagai bentuk implementasi kurikulum 2013 yang
menitikberatkan pada pengimplementasian pembelajaran SMK melalui kurikulum industri
di luar negeri untuk program studi Teknik Mekatronika. Kedudukan modul ini sebagai
bahan pembelajaran pada mata pelajaran pneumatik dan hidrolik. Modul ini dipergunakan
pada kelas XI semester 5.
Materi yang terkandung dalam modul ini memuat materi dasar tentang mata
pelajaran pneumatik dan hidrolik, diantaranya sistem pneumatik, cairan sistem hirolik dan
komponen-komponen hidrolik
' ;EOXY
Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menguasai kompetensi yang menjadi target
belajar adalah 42 Jam Pembelajaran
( 4VEW]EVEX
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini siswa sudah
memiliki kemampuan dasar Pelajaran pneumatik dan hidrolik kelas XI semester 5
merupakan pelajaran yang tergabung dalam pelajaran C3 pada paket keahlian Teknik
Mekatronika. Pelajaran ini diberikan bersamaan dengan pelajaran Mekanika & Elemen
Mesin, Teknologi Mekanik dan Teknik Kontrol. Untuk mempelajari ini pelajaran
pendukungnya adalah pelajaran C1 yaitu Fisika dan Gambar Teknik, dan pelajaran C2 yaitu
Teknik Listrik dan Teknik Elektronika.
) 4IXYRNYO4IRKKYREER1SHYP
Modul ini dapat digunakan siapa saja terutama siswa-siswa SMK Bidang Keahlian
Teknologi dan Rekayasa, terutama untuk program studi keahlian Teknik
5
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
* 8YNYER%OLMV
Setelah mempelajari seluruh kegiatan pada modul pembelajaran ini, siswa diharapkan
mampu :
1. Memahami konsep dasar pneumatik.
2. Menjelaskan konsep dasar pneumatik
3. Memahami proses produksi udara bertekanan
4. Menjelaskan Proses produksi udara bertekanan
5. Mengenal macam-macam komponen penumatik dan cara kerjanya
6. Menjelaskan macam-macam komponen pneumatik dan cara kerjanya
7. Menyiapkan komponen pneumatik sesuai kebutuhan dan rencana kerja
8. Merangkai rangkaian pneumatik pada simulasi
6
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
+ 'IO/IQEQTYER%[EP
4IRMPEMER
(EJXEV4IVXER]EER
23
(Asesmen Mandiri/Self Assessment) / &/
7
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Judul Unit
Kompetensi 3.2 Memahami proses penyediaan udara bertekanan yang kering
dasar dan bersih
4.2. Menyiapkan komponen-komponen untuk mendapatkan udara
yang kering dan bersih serta melakukan pengaturan udara
bertekanan untuk mendapatkan tekanan yang sesuai.
(EJXEV4IVXER]EER 4IRMPEMER
23
(Asesmen Mandiri/Self Assessment) &/
/
8
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
(EJXEV4IVXER]EER 4IRMPEMER
23
/ &/
(Asesmen Mandiri/Self Assessment)
9
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Judul Unit 3.4 Membaca simbol-simbol komponen pneumatik yang terdapat pada
Kompetensi suatu rangkaian pneumatik.
dasar 4.4 Menggambar rangkaian sistem pneumatik satu silinder dengan
menggunakan komponen- komponen pneumatik.
(EJXEV4IVXER]EER 4IRMPEMER
23
/ &/
(Asesmen Mandiri/Self Assessment)
10
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Judul Unit 3.5 Menjelaskan perbedaan rangkaian langsung dan tidak langsung
Kompetensi rangkaian pneumatik.
dasar
4.5 Merangkai dan menjalankan rangkaian langsung dan tidak langsung
silinder.
(EJXEV4IVXER]EER 4IRMPEMER
23
(Asesmen Mandiri/Self Assessment) &/
/
11
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
12
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
BAB II
&%&--
PEMBELAJARAN
4)1&)0%.%6%2
% 4IQFIPENEVEROI(EWEVHEWEVTRIYQEXMO
8YNYER4IQFIPENEVER
a. Siswa dapat Memahami fisika dasar yang berkaitan dengan udara bertekanan.
b. Siswa dapat Menggunakan hukum pascal, boyle-mariotte untuk memahami
karakteristik udara bertekanan.
9VEMER1EXIVM(EWEVHEWEVTRIYQEXMO
E 4IRHELYPYER
Dalam dunia industri saat ini kita melihat sebuah produk pada saat proses
produksi baik pada proses assembling, proses packing dapat berpindah dari
konveyor satu ke konveyor yang lain dengan sangat teratur hingga proses
produksi berakhir. Proses yang terjadi diatas menggunakan mesin dengan media
listrik yang dikombinasikan dengan sistem otomasi yang menggunakan media
udara bertekanan (Pneumatik) maupun fluida (hidrolik).
Apakah yang dimaksud dengan pneumatik?
Pengertian Pneumatik adalah 4RIYQEXMO (bahasa Yunani : πνευματικός,
pneumatikos) berasal dari kata dasar "pneu" yang berarti udara tekan dan "matik"
yang berarti ilmu atau hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu; sehingga arti
lengkap pneumatik adalah ilmu/hal-hal yang berhubungan dengan udara
bertekanan.
Pneumatik adalah teknologi kompresi udara, tetapi di beberapa kalangan,
itu lebih modis untuk menyebutnya sebagai jenis kontrol otomasi. Pneumatik
banyak digunakan untuk kebutuhan otomasi pada industri saat ini, dikarenakan
pneumatik yang menggunakan media udara yang dimampatkan lebih mudah
didapatkan bahan bakunya, mudah disalurkan, , flesksibel pada temperatur dan
lebih bersih dibandingkan yang menggunakan otomasi dengan media hidrolik.
Berdasarkan sifatnya, udara mudah kompresibel, dan sistem pneumatik
cenderung menyerap kejutan yang berlebihan, fitur yang berguna dalam
beberapa aplikasi. Kebanyakan sistem pneumatik beroperasi pada tekanan
13
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
F 7MWXIQ7EXYER
Sistem satuan yang digunakan pada modul pneumatik ini mengacu pada
Satuan Internasional, dan dalam satuan internasional ditetapkan 7 besaran
sebagai dasar bagi sistem internasional. Adapun ke tujuh satuan dasar SI dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Tabel satuan dasar SI
Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Sekon s
Arus listrik Ampere A
14
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Temperature Kelvin K
Thermodinamik Mole Mol
Intensitas Cahaya candela cd
Panjang Meter\ L - M
Waktu Second T - S
Massa Kilogram M - Kg
Kecepatan m /s L/T - -
2 2
Percepatan m /s L/T - -
Frekwensi I/S I/T Hertz Hz
2 2
Gaya Kg m/s ML/T Newton N
2 2
Tekanan Kg m/ms M/LT Pascal Pa
Energy Kg m2/s2=Nm ML2/T2 Youle J
2 2 2 2
Daya kg m /s =J/s ML /T Watt W
15
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
16
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
G 8IOERER
Tekanan adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakan massa dalam
setiap satuan luas tertentu. Sedangkan Tekanan udara adalah tenaga yang
bekerja untuk menggerakan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu.
Tekanan udara dapat dalam ruangan tertutup diukur dengan menggunakan
manometer.
Sementara satuan yang ada pada tekanan ada berbagai macam, berikut
ini konversi berbagai satuan tekanan :
%XQSWTLIV
Bar
Torr
45 Torr = 60 milibar
17
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
mm of Hg
1 mm Hg = 1 Torr
760 mm Hg = 1 Atmospher
Bila tekanan diubah maka volum gas juga berubah maka rumus di atas dapat
ditulis sebagai berikut.
P1 . V1 = P2 . V2
Keterangan:
Penerapan Hukum Boyle terdapat pada prinsip kerja pompa. Pompa adalah alat
yang digunakan untuk memindahkan gas atau zat cair. Berdasarkan prinsip kerja
ini, pompa dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu pompa hisap dan pompa
tekan.
18
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Saat penghisap ditarik, maka volume udara dalam pompa membesar dan udara
tidak dapat masuk ke ban sebab harus masuk melalui katup (ventil) dari karet.
Jika pengisap ditekan maka volume udara dalam pompa mengecil dan udara
dapat masuk ke ban melalui ventil karena tekanannya membesar.
'SRXSL7SEP8IVOEMX,YOYQBoyle
1) Suatu ruangan tertutup mengandung gas dengan volume 200 ml. Jika
tekanan ruangan tersebut adalah 60 cmHg, hitunglah tekanan gas pada
ruangan yang volumenya 150 ml?
Jawab :
P1V1 = P2V2
jadi,
P2 = P1V1 / V2
P2 = (3 * 4) / 2,5 = 4,8 atm.
Oleh karena itu tekanan akhir gas adalah 4,8 atm
G /IYRXYRKERHEROIVYKMERTIQEOEMERYHEVE
1) Kelebihan sistem Pneumatik
Fluida kerja mudah didapat dan ditransfer
Dapat disimpan dengan baik
Penurunan tekanan relatif lebih kecil dibandingkan dengan sistem
hidrolik
Viskositas fluida yang lebih kecil sehingga
Gesekan dapat diabaikan
Aman terhadap kebakaran
Ketersediaan udara yang tak terbatas
Fleksibilitas temperature
Pemindahan daya dan Kecepatan
2) Kekurangan sistem pneumatik
Gangguan suara yang bising
Gaya yang ditransfer terbatas
Dapat terjadi pengembunan
Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara
Mudah terjadi kebocoran
Kesulitan untuk pengaturan posisi yang presisi akibat sifat
kompresibilitas yang dimiliki udara
Daya yang dihasilkan kecil
Membutuhkan investasi awal yang cukup besar untuk sistem
pengadaan dan pendistribusian udara
6ERKOYQER
a. Pengertian Pneumatik
20
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
8YKEW
1) Sebutkan beberapa industri yang menggunakan sistem otomasi industri
pada proses produksinya?
2) Jelaskan kenapa industri saat ini lebih memilih menggunakan sistem
otomasi produksi yang menggunakan sistem pneumatik dari pada hidrolik!
Diskusikan dengan teman satu kelompok!
3) Sebutkan macam-macam besaran turunan beserta satuannya yang kalian
ketahui!
4) Jelaskan hubungan antara tekanan, volume dan konstanta.
5) Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan kerugian menggunakan sistem
pneumatik!
8IW*SVQEXMJ
E 7SEP
1) Dalam sistem otomasi produksi diperusahaan sering menggunakan sistem
otomasi yang berbasis dengan sistem pneumatik, media apakah yang
digunakan dalam sistem pneumatik tersebut......
21
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
a. Oli
b. Air
c. Minyak
d. Udara bertekanan
e. Gas
2) Komponen untuk mendeteksi keadaan melalui elemen input pada rangkaian
pneumatik disebut.....
a. Processor
b. Drive
c. Sensor
d. Switching
e. Detent
3) Komponen yang berfungsi memproses informasi melalui elemen
pengolahan disebut....
a. Motor
b. Processor
c. Drive
d. Sensor
e. Switching
4) Komponen melakukan pekerjaan dengan menggunakan elemen operasi
adalah....
a. Sensor
b. Switching
c. Motor
d. Processor
e. Drive
5) Apakah nama alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara pada
ruang tertutup.....
a. Barometer
b. Manometer
c. Termometer
d. Mikrometer
e. Ampermeter
22
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
23
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
c. Gay Lussac
d. Dalton
e. Boyle-meriotte
a. p.V=k
b. V. k = p
c. V/k=p
d. p / k =V
e. p.k=V
12) Suatu ruangan tertutup mengandung gas dengan volume 400 ml. Jika
tekanan ruangan tersebut adalah 50 cmHg, hitunglah tekanan gas pada
ruangan yang volumenya 160 ml?
a. 375 cm Hg
b. 225 cm Hg
c. 735 cm Hg
d. 335 cm Hg
e. 280 cm Hg
13) Suatu tabung mengandung gas dengan volume 280 ml. Jika tekanan
ruangan tersebut adalah 65 cmHg, hitunglah tekanan gas pada ruangan
yang volumenya 150 ml?
a. 646,15 cm Hg
b. 464,51 cm Hg
c. 133,21 cm Hg
d. 121, 33 cm Hg
e. 34,82 cm Hg
24
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
14) Volume awal dan tekanan gas masing-masing adalah 4L dan 6 atm,
kemudian menggunakan hukum Boyle, tekanan akhir gas dapat dihitung jika
volume menurun menjadi 3L
a. 8 atm
b. 6 atm
c. 4 atm
d. 3 atm
e. 2 atm
15) Misalkan volume awal dan tekanan gas masing-masing adalah 10L dan 8
atm, kemudian menggunakan hukum Boyle, tekanan akhir gas dapat
dihitung jika volume menurun menjadi 6 L.
a. 48 atm
b. 24 atm
c. 15 atm
d. 12 atm
e. 3 atm
.E[EFERXIWJSVQEXMJ
1. D
2. C
3. B
4. E
5. B
6. D
7. C
8. D
9. B
10. E
11. A
12. C
13. D
14. A
15. C
25
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
0IQFEVOIVNE
1) Mengamati manometer pada pada kompresor, dan menuliskan besar
tekanan udara yang di keluarkan pada saat pengisian angin ke ban:
a) Sepeda Motor
b) Mobil
2) Mengamati manometer pada pada tabung udara, dan menuliskan besar
tekanan udara yang di keluarkan pada saat tekanan kerja pengelasan
oxcy-acetylen di bengkel pengelasan.
Form Lembar kerja 1
Tekanan udara
No Jenis kendaraan
(bar)
Tekanan udara
No Benda kerja yang dilas
(bar)
a. Siswa dapat memahami proses penyediaan udara bertekanan yang kering dan
bersih
b. Siswa dapat menyiapkan komponen-komponen untuk mendapatkan udara yang
kering dan bersih
26
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
27
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
3) Kompresor diafragma
Kompresor ini termasuk dalam jenis kompresor torak.
Penempatan torak dipisahkan dengan ruangan penyedotan oleh
sebuah diafragma.
c) Langkah kerja kompresor torak
1) Langkah hisap
29
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
3) Langkah keluar
30
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
31
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
3. Pengering Udara
Kelembaban/uap air masuk ke jaringan udara bertekanan melalui udara
yang diambil oleh kompresor. Jumlah uap air terutama tergantung pada
kelembaban udara relatif. Kelembaban udara relative tergantung pada
suhu dan kondisi cuaca.
Jika kelembaban udara relative dinyatakan dalam persen, rumusnya
adalah sebagai berikut:
kelembaban absolut
kelembaban relatif = x 100%
kuantitas kejenuhan
Kelembaban absolut adalah jumlah uap air yang terkandung dalam 1m3
udara.
Kuantitas kejenuhan adalah jumlah maksimum uap air yang diserap oleh
1m3 udara pada suhu tertentu.
8MXMOIQFYR(Dew point)
Titik embun (dew point) mengacu pada temperatur di mana kelembaban
udara relatif (relative humidity) mencapai 100%. Jika anda mengurangi
temperatur lebih lanjut, uap air di udara mulai mengembun. Lebih lanjut
temperatur berkurang, uap air lebih banyak yang mengembun.
Jumlah uap air yang berlebihan di dalam udara bertekanan dapat
mengurangi masa kerja sistem pneumatik. Itulah sebabnya pengering
udara (air dryer) harus disisipkan untuk mengurangi kadar uap air dari
udara.
Berikut ini adalah metode yang tersedia untuk pengeringan udara:
Pengeringan pendingin (refrigeration drying)
33
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Keterangan gambar
1. Saluran keluar udara (Air outlet);
1.
4. Pemisah (Separator);
4.
5. Pendingin (Refrigerator);
5.
6. Pemisah (Separator);
6.
34
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Keterangan gambar :
1.
1. Udara basah;
2.
2. Saringan awal / Saringan minyak (Prefilter / Oil filter);
3.
3. Katup on-off (On-off valve) keadaan awal tertutup;
4.
4. Elemen pemanas (Heating element);
5.
5. Kipas (Ventilator);
6.
6. Udara kering;
7.
7. Saringan kedua (Secondary filter);
8.
8. Katup on-off (On-off valve) keadaan awal tertutup;
9.
9. Katup on-off (On-off valve) keadaan awal terbuka;
10.
10. Udara panas;
11.
11. Penyerap 2 (Adsorber 2);
12.
12. Penyerap 1 (Adsorber 1);
13.
13. Katup on-off (On-off valve) keadaan awal terbuka
35
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Keterangan Gambar
1) Saluran keluar udara kering (Dry air outlet);
2) Zat pengering (Flux);
3) Kondensat;
4) Pengering kondensat (Condensate drain).
5) Saluran masuk udara basah (Wet air inlet)
Uap minyak dan partikel minyak juga dipisahkan dalam pengering
absorpsi (absorption dryer). Ketika memasuki pengering, udara bertekanan
berputar dan mengalir melalui ruang pengering yang diisi dengan zat
pengering (flux). Uap air di udara bertekanan membentuk senyawa dengan
zat pengering/pelarut di dalam tangki. Hal ini menyebabkan zat pengering
pecah dan kemudian dibuang dalam bentuk cairan di dasar tangka, cairan
tersebut harus dikeluarkan secara teratur.
Metoda absorpsi mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Instalasi peralatan yang relatif mudah
Setiap saringan (filter) debu harus disediakan di bagian hilir dari pengering
untuk menangkap setiap zat pelarut yang terbawa.
Titik-titik tekanan embun di bawah 0 °C dapat dicapai.
36
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Diketahui spesifikasi:
Kapasitas isap (Cs) : 1.000 m3/h
Tekanan absolut (Pabs) : 700 kPa (7 bar)
Volume kompresi per jam (Cd) : 143 m3
Temperatur isap (Ts) : 293 K (20 °C)
Temperatur setelah kompresi (Td) : 313 K (40 °C)
Kelembaban relatif (RH) : 50%
Ditanyakan:
Berapa Jumlah air yang dibuang di hilir kompresor Δṁ
Solusi:
Kuantitas air sebelum kompresi
Kandungan air (WC) berikut didapat pada 293 K (20 °C) :
WCs100% (pada RH 100%) = 17,3 g/m3
(perhatikan garis putus-putus pada gambar 3.9)
WCs50% (pada RH 50%) = RH x WCs100%
37
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
(MWXVMFYWMYHEVE
Distribusi udara dalam sistem pneumatik mempunyai peranan penting, oleh
sebab itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat sistem
distribusi udara agar dapat lancar dan bebas masalah.
Hal yang harus diperhatikan dalam sistem distribusi udara :
1) Penentuan ukuran pipa
Ukuran pipa disesuaikan dengan jalur dan kebutuhan udara
bertekanan yang akan digunakan dalam sistem pneumatik. Diameter
pipa yang lebih besar digunakan pada jalur utama. Dalam setiap
distribusi udara pasti akan terjadi penurunan tekanan dalam jaringan
secara keseluruhan, hal ini tidak diperbolehkan. Oleh sebab itu harus
ada perhitungan penurunan tekanan. Untuk menghitung penurunan
tekanan, total panjang pipa yang akan digunakan untuk distribusi
harus diketahui. Untuk sambungan, cabang dan belokan, panjang pipa
harus ditentukan.
2) Resistansi aliran
Resistansi aliran adalah peningkatan gangguan sistem perpipaan
dalam distribusi udara. Agar dapat menghindari adanya resistansi
aliran secara signifikan salah satunya dengan cara memasang
38
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
sambungan yang tepat, pemilihan bahan yang tepat serta merakit alat
kelengkapan yang benar.
3) Material pipa
Pemilihan material pipa harus dipertimbangkan, dikarenakan jika
menggunakan pipa yang terbuat dari pipa tembaga, pipa besi atau pipa
baja memiliki harga rendah namun dalam instalasinya pada saat
menyambung antar pipa dengan menggunakan las, atau penyegelan
tidak dilakukan dengan benar, tatal, terak partikel las dapat masuk ke
dalam sistem pneumatik. Hal ini kan menimbulkan kerusakan yang
serius. Sedangkan pipa plastik lebih unggul dari bahan lainya dalam
harga, instalasi dan pemeliharaan.
4) Tata letak pipa
Tata letak pipa harus diperhatikan dalam distribusi udara bertekanan,
karena kompresor mendistribusikan udara bertekanan secara
berselang. Oleh sebab itu konsumsi udara bertekanan hanya
meningkat dalam jangka waktu yang pendek. Untuk mendapatkan
kondisi tekanan yang relatif konstan sebaiknya merancang jaringan
pipa berbentuk ring.
39
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
40
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Keterangan gambar
1. Cakram berputar (Spin disc);
2. Saringan sinter (Sintered filter);
3. Kondensat;
4. Mangkuk saringan (Filter bowl);
5. Sekrup pembuangan ( Drain screw ).
b) Perawatan (maintenance)
41
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
b) Perawatan (maintenance)
Gambar (a)
42
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Gambar (b)
Gambar 16. Gambar penampang pengatur tekanan (a) dan bentuk fisik saringan
udara bertekanan (b)
4VMRWMTOIVNE
Udara bertekanan mengalir melewati alat pelumas
(lubricator) yang menyebabkan penurunan tekanan di bagian atas
dari alat pelumas. Perbedaan tekanan tersebut memaksa minyak
naik ke atas melalui pipa riser (riser pipe). Minyak mencapai ruang
infus (drip chamber) dimana ia kemudian menetes ke dalam nosel
yang dapat dilihat melalui kaca inspeksi. Di sini minyak tersebut
dikabutkan lalu diserap dan diangkut oleh udara.
43
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
b) Perawatan (maintenance)
Perawatan dilakukan karena minyak yang disimpan oleh
kompresor tidak dapat digunakan sebagai pelumas oleh
komponen penggerak (drive components). Panas yang dihasilkan
dalam kompresor membakar dan membuat minyak menjadi
gosong. Hal ini akan memiliki efek abrasif pada silinder dan katup
dan secara signifikan mengurangi kinerjanya.
Perawatan digunakan untuk membersihkan endapan minyak pada
dinding bagian dalam pipa suplai. Endapan minyak dibersihkan
karena dapat menyebabkan komponen macet, terutama setelah
berhenti selama beberapa waktu (setelah akhir pekan atau hari
libur).
44
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Dalam unit pelayanan udara bertekanan (air service unit) ada uang
berupa komponen yang tergabung dalam komponen yang dinamakan
Kombinasi unit pelayanan (Service Unit Combination).
Gambar 18. Unit pelayanan (Service unit) - Katup on-off manual (Manual on-
off valve), Saringan (Filter), Pengatur (Regulator), Alat pelumas (Lubricator).
Gambar 19. Unit pelayanan dengan alat pelumas (Service unit with
lubricator) - simbol; kiri: gambaran terperinci; kanan: gambaran yang
disederhanakan.
Gambar 20. Unit pelayanan tanpa alat pelumas (Service unit without
lubricator) - simbol; kiri: gambaran terperinci; kanan: gambaran yang
disederhanakan
45
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
6ERKOYQER
Udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik harus bersih dan
kering, tidak boleh terlalu banyak mengandung air dan minyak. Dikarenakan jika
terlalu banyak kandungan air dan minyak mengakibatkan korosi pada peralatan
sistem pneumatik.
Untuk mendapatkan udara bertekanan yang bersih dan kering membutuhkan
sebuah sistem produksi udara bertekanan yang baik. Adapun komponen yang
dibutuhkan untuk menghasilkan udara bertekanan yang kering dan bersih antara
lain, kompresor, tangki reservoir, pengering udara, distribusi udara dan Unit
pelayanan (Service unit).
8YKEW/&
1) Amati kompresor yang ada di bengkel kemudian sebutkan termasuk dalam jenis
kompresor apa, dan jelaskan langkah kerjanya.
2) Sebutkan komponen–komponen yang digunakan untuk menghasilkan udara
bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik, kemudian buatlah gambar
rangkaiannya.
8IWJSVQEXMJ
1) Jelaskan mengapa udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik
harus diolah dulu agar memenuhi persyaratan
2) Sebutkan jenis-jenis kompresor yang kalian ketahui ?
3) Jelaskan langkah kerja kompresor !
4) Jelaskan fungsi air reservoir tank !
5) Sebutkan persyaratan dalam memilih air reservoir tank ?
6) Mengapa dalam sistem pengadaan udara bertekanan harus menggunakan
pengering udara dalam rangkaianya ?
7) Jelaskan proses pengeringan adsorpsi ?
8) Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sistem distribusi udara, sebutkan
!
9) Sebuah kompresor berdaya hisap 10 m 3/h memampatkan udara bebas (20 C,
kelembaban relatif 50%) pada tekanan absolut 7 bar (1,43m 3/h). Sebelum
pemampatan, kadar air sebesar 8,5g/m3. Hasilnya adalah massa air 85 g/h. Setelah
46
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
.E[EFERXIWJSVQEXMJ
1. Karena jika udara bertekanan yang langsung diambil dari udara, kadar air dan minyak
yang terhisap dapat merusak komponen pneumatik, sehingga komponen pneumatik
cepat korosi.
2. Macam kompresor
Kompresor piston aksi tunggal
Kompresor ini hanya mempunyai satu silinder, dengan gerakan torak yang
bolak-baik didalamnya
Kompresor piston aksi ganda
Kompresor ini dengan mempunyai jumlah silinder lebih dari, dibuat dengan
maksud untuk memperoleh kapasitas yang lebih besar atau tekanan yang
lebih besar.
Kompresor diafragma
Kompresor ini termasuk dalam jenis kompresor torak. Penempatan torak
dipisahkan dengan ruangan penyedotan oleh sebuah diafragma.
3.
Langkah hisap
47
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Poros engkol berputar, torak bergerak dari TMA ke TMB. Kevakuman terjadi
pada ruangan di dalam silinder, sehingga katub hisap terbuka oleh adanya
perbedaan teknan dan udara terhisap masuk ke silinder.
Langkah kompresi
48
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
udara aliran denyut dari kompresor udara, dan menstabilkan tekanan dalam pipa,
pasokan listrik ke pipa untuk menyelesaikan program operasi pneumatik setelah
berhenti mesin.
5. Hal lain yang harus diperhatikan dalam pemilihan tangki udara adalah adanya :
Penunjuk tekanan (manometer)
Penunjuk temperatur (termometer)
Katup relief
Pembuangan air
Pintu masuk (untuk tangki yang besar)
6. Udara yang dihisap kompresor selalu mengandung uap air. Kadar air ini harus
ditekan serendah mungkin. Suhu dan tekanan udara menentukan kadar kelembaban
udara. Makin tinggi suhu udara, makin banyak kadar uap air yang dapat diserap.
Apabila titik jenuh dari kelembaban udara mencapai 100%, air akan menetes, maka
harus dipasang pengering udara agar udara yang dihasilkan kering.
7. Udara bertekanan dilewatkan melalui gel dan airnya disimpan pada permukaannya.
Dipergunakan dua tangki, yang satu dipakai sebagai pengeringan dan tangki lainnya
dalam proses pencucian dengan udara panas
8. Yang perlu diperhatikan :
a. Ukuran pipa saluran
b. Bahan pipa
c. Instalasi pipa saluran bertekanan
9. Pada massa udara yang dimampatkan 1,43 m 3/h, massa airnya adalah:
1,43 m3/h . 51 g/ m3 = 72,93 g/h
Dengan demikian massa air yang dikeluarkan dari kompresor adalah:
85 g/h - 72,93 g/h = 12,07 g/h
10. Komponen pada air service unit
a. Penyaringan udara bertekanan (Compressed Air Filter)
Fungsi dari penyaring udara adalah menyaring air kondensasi, kotoran dan
minyak yang terhisap dari udara bebas. Jika ketiga hal tersebut sampai
masuk dapat menyebabkan keausan pada bagian yang bergerak dan segel
(seal) komponen pneumatik. Jika ketiganya lolos dalam proses produksi
industri makanan, farmasi dan kimia akan terkontaminasi dan karena itu
tidak dapat digunakan lagi.
49
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
0IQFEVOIVNE
A. Tugas :
- Secara kelompok, lakukan eksperimen merancang jaringan pipa berbentuk ring
untuk rangkaian distribusi udara bertekanan seperti gambar dibawah ini
dengan ukuran 200cm x 200cm
-
2
3
1
4
5
50
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
51
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
52
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
secara internasional yang sudah beredar dan diakui oleh beberapa negara
adalah seperti yang telah ditegaskan oleh DIN 24300 yaitu yang mengikuti
rekomendasi CETOP (Comite Europeen des Transmissions Oleohydrau-liques
et Pneumatiques) dan ISO/R 1219 –1970
7MQFSPOSQTSRIRTRIYQEXMO
Tabel 5. Simbol komponen pneumatik
4IRSQSVERTEHE0YFERK
Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan
DIN ISO 5599. Sistem huruf terdahulu digunakan dan sistem penomoran
dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 6. Penomoran pada lubang
53
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
7MQFSPOEXYTWEXYEVEL
Tabel 7. Simbol katup satu arah
54
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
7MQFSPOEXYTPSKMOE
Katup logika sering disebut katup OR atau ANDaplikasi khusus yaitu valve
OR, valve AND, valve quick exhaust, flow control valve, regulator control valve.
valve OR memiliki fungsi kerja OR dimana bila salah satu inputnya aktif
maka output akan aktif
55
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
valve quick exhaust untuk melakukan pembuangan udara yang cepat bila
input tanpa udara
flow control valve digunakan untuk mengatur aliran udara yang masuk
ke dalam jalur pneumatic
regulator control valve, berfungsi sama dengan flow control valve tetapi
memiliki tambahan mekanisme non return valve
Tabel 8. Simbol katup logika
7MQFSP7MPMRHIV
Silinder pneumatik adalah aktuator atau perangkat mekanis yang
menggunakan kekuatan udara bertekanan (udara yang terkompresi) untuk
menghasilkan kekuatan dalam gerakan bolak – balik piston secara linier
(gerakan keluar - masuk). Silinder pneumatik merupakan alat atau
perangkat yang sering kita jumpai pada mesin – mesin industri, baik itu
dalam industri otomotif, industri kemasan, elektronik, dan berbagai industri
maupun instansi – instansi yang lain. Silinder pneumatik biasa digunakan
untuk menjepit benda, mendorong mesin pemotong, penekan mesin
pengepresan, peredam getaran, pintu penyortiran, dan lain sebagainya.
56
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
7MQFSPTIRKEOXMJER
Tabel 10. Simbol pengaktifan
58
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
7MQFSPCheck Valve
Tabel 11. Simbol Check Valve
7MQFSPsuction cupHERZEOYQKIRIVEXSV
Tabel 12. Simbol suction cup dan vakum generator
dipindahkan
:EGYQKIRIVEXSV
6ERKOYQER
Dalam dunia industri sistem pneumatik menggunakan aktuaktor udara dan
perangkat pengendali yang dibutuhkan. Komponen yang digunakan dalam
suatu sistem otomasi produksi, misalkan aktuator dipergunakan untuk
menggerakan mesin. Dalam membuat rangkaian pneumatik kita tidak
dianjurkan menggambar komponen realnya, tetapi kita gambar dengan
menggunakan simbol-simbol komponen pneumatik. Adapun penulisan simbol
komponen pneumatik dikelompokan dalam beberapa kelompok yang sejenis
agar mudah mengenali jenisnya.
Simbol katup satu arah
Simbol logika
Simbol silinder
Simbol pengaktifan
Simbol check valve
59
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
8IWXJSVQEXMJ
1) Yang merupakan penomoran untuk lubang keluaran sesuai dengan DIN ISO 5599
adalah.....
a. 1
b. 2,4
c. 3
d. 5,3
e. 2,3
2) Berikut ini yang merupakan lubang masukan sesuai dengan DIN ISO 5500
adalah....
a. 2,4
b. 3
c. 5,3
d. 1,2
e. 1
3) Dibawah ini yang bukan merupakan saluran pengaktifan, kecuali.....
a. 12
60
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
b. 13
c. 23
d. 34
e. 25
4) Berikut ini yang merupakan katup 2/2 adalah......
a. c. e.
b. d.
a. c. e.
b. d.
a. c. e.
b. d.
61
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
a. c. e.
b. d.
a. c. e.
b. d.
9) Berikut ini yang merupakan katup 5/2 normaly close adalah ......
a. c. e.
b. d.
62
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
a. Katup 3/2 N/C dioperasikan dengan tombol dan kembali dengan pegas
b. Katup 3/2 N/C dioperasikan dengan pegas dan kembali dengan pegas
c. Katup 3/2 N/C dioperasikan dengan manual dan kembali dengan pegas
d. Katup 3/2 N/C dioperasikan dengan pegas dan kembali dengan pegas
e. Katup 3/2 N/C dioperasikan dengan pegas dan kembali dengan tombol
a.
63
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
b.
c.
d.
e.
14) Apakah nama katup yang fungsinya bila lubang masukan disuplai oleh udara
bertekanan, disuplai ke kedua lubang masukan......
a. Shuffle valve
b. Quick exhaust valve
c. Two pressure valve
d. Flow control valve
e. One-way flow control valve
15) Manakah yang merupakan silinder ganda dengan bantalan udara yang bisa
diatur dalam satu arah saja....
a.
b.
c.
64
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
d.
e.
a. Tombol
b. Operasi tombol
c. Tuas
d. Pedal kaki
e. rol
17) Jenis pengaktifan menggunakan apakah simbol pengaktifan berikut ini.....
a. Operasi tombol
b. Pedal kaki
c. Rol
d. Tuas
e. Pegas
18) Jenis pengaktifan menggunakan apakah simbol pengaktifan berikut ini....
.
a. Pegas
b. Tuas
c. Pedal kaki
d. Rol
e. Rol satu arah
65
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
a. Pedal kaki
b. Tuas
c. Rol
d. Pegas
e. Rol satu arah
.E[EFERXIWJSVQEXMJOIKMEXERFIPENEV
( ' ' %
% & ( &
66
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
0IQFEVOIVNE
67
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
( 4IQFIPENEVEROI(IWEMRVERKOEMERHEWEVHIRKERWEXYWMPMRHIV
8YNYER4IQFIPENEVER
a. Siswa dapat Membaca simbol-simbol komponen pneumatik yang terdapat
pada suatu rangkaian pneumatik.
b. Siswa dapat Menggambar rangkaian sistem pneumatik satu silinder dengan
menggunakan komponen-komponen pneumatik.
9VEMER1EXIVM(EWEVHEWEVTRIYQEXMO
E 4IRHELYPYER
Dalam mendesain rangkaian penuamtik kita harus terlebih dulu
mengetahui deskripsi cara kerja mesin dan tata letak mesin. Dengan mengetahui
deskripsi cara kerja dan tata letak mesin kita dapat menentukan komponen
pneumatik yang akan kita gunakan untuk membiat rangkaian otomasi produksi.
F 4IRKKEQFEVERHERTIRSQSVER
(MEKVEQEPMV
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran
yang benar. Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca
rangkaian, sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari
kesalahan sistem pneumatik.
Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan
diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir
dari bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian. Elemen yang dibutuhkan
untuk catu daya akan digambarkan pada bagian bawah rangkaian secara
simbol sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. Pada rangkaian
yang lebih luas, bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan
berbagai distribusi sambungan dapat digambarkan tersendiri.
Diagram alir mata rantai kontrol dan elemen-elemennya digambarkan
sebagai berikut :
68
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
69
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Contoh :
Batang piston silinder kerja ganda bergerak keluar jika tombol tekan
atau pedal kaki ditekan. Batang piston kembali ke posisi awal setelah keluar
penuh dan tekanan pada tombol atau pedal kaki dilepas.
70
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Jika kontrol rumit dan terdiri dari beberapa elemen kerja, rangkaian
kontrol harus dibagi ke dalam rangkaian rantai kontrol yang terpisah. Satu
rantai dapat dibentuk untuk setiap fungsi grup. Kalau mungkin, rantai-rantai
ini sebaiknya disusun berdampingan dalam urutan yang sama dengan
gerakan langkah operasinya.
4IRERHEER)PIQIR
Penandaan tiap-tiap elemen kontrol untuk mengetahui dimana lokasi
elemen tersebut berada. Ada dua macam penandaan yang telah dikenal dan
sering digunakan yaitu :
a. penandaan dengan angka
b. penandaan dengan huruf
4IRERHEER(IRKER%RKOE
Disini ada beberapa kemungkinan untuk menandai dengan angka.
Dua sistem yang sering digunakan yaitu :
1. Nomor seri
Sistem ini sebaiknya untuk kontrol yang rumit .
2. Penandaan yang disusun dari nomor grup dan nomor seri dengan
grup, misalnya 4.12 artinya elemen 12 pada grup 4
Klasifikasi grup :
Grup 0 : semua elemen sumber energi ditandai dengan angka depan 0 Grup
1, 2, 3, … : penandaan dari satu mata rantai kontrol ( grup ).
71
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
72
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Karena rangkaian hanya terdiri dari satu grup, maka semua elemen angka
pertama bertanda 1, artinya lokasinya berada pada grup 1. Silinder ditandai
dengan angka 1.0. Katup kontrol akhir ditanda dengan angka 1.1. Katup-katup
yang menyebabkan silinder bergerak maju ditandai dengan angka : 1.2, 1.4
dan 1.6. Sedangkan katup yang menyebabkan silinder bergerak mundur
ditandai dengan angka 1.3. Sumber energi ditandai 0.1.
4IRERHEER(IRKER,YVYJ
Tipe ini digunakan terutama pada rangkaian yang dikembangkan
secara metodik. Untuk pemakaian yang luas, tipe ini meliputi kalkulasi dan
daftar yang dapat dilakukan lebih mudah dan lebih jelas jika menggunakan
huruf. Elemen kerja ditandai dengan huruf besar, elemen sinyal dan limit
switch ditandai dengan huruf kecil. Bertolak belakang dengan tipe terdahulu,
elemen sinyal dan limit switch tidak ditandai ke dalam kelompok grup. Lokasi
tipe ini seperti diilustrasikan pada gambar berikut :
A ao a1
73
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
6ERKOYQER
1) Diagram alir rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang
benar. Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian,
diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir
dari bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian. Elemen yang dibutuhkan
untuk catu daya akan digambarkan pada bagian bawah rangkaian secara simbol
sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. Pada rangkaian yang lebih
luas, bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan berbagai
tersebut berada. Ada dua macam penandaan yang telah dikenal dan sering
digunakan yaitu :
74
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
8YKEW
1) Isilah titik-titik didalam kotak yang sudah disediakan dengan nama fungsi
komponen!
..............................
.
..............................
.
..............................
.
..............................
.
..............................
.
75
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
8IWJSVQEXMJ
1) Mengapa dalam membuat rangkaian pneumatik, sebaiknya terlebih dahulu
membuat diagram alir. Jelaskan !
2) Sebutkan komponen pneumatik yang masuk dalam elemen kerja ?
3) Sebutkan komponen pneumatik yang masuk dalam elemen proses ?
4) Sebutkan komponen pneumatik yang masuk dalam elemen masukan ?
5) Ada berapa macam penandaan elemen dalam diagram alir, sebutkan dan
jelaskan !
6) Apa fungsi nomor seri .2, .4 pada penandaan menggunakan angka?
7) Jelaskan penandaan yang menggunakan nomor/angka !
8) Huruf besar A, B, C.... dalam penandaan menggunakan huruf, berfungsi sebagi
tanda elemen apa ?
9) Diberi tanda apakah jika limit switch pada posisi belakang silinder.....
10) Diberi tanda apakah jika limit switch pada posisi piston ke depan silinder.....
.E[EFERXIWJSVQEXMJ
1) Memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian, sehingga
mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan sistem
pneumatik
2) Yang termasuk dalam elemen kerja; aktuator (silinder pneumatik, aktuator
putar, indikator)
3) Yang termasuk dalam elemen pemroses; Prosesor (katup kontrol arah,
elemen logika, katup kontrol tekanan)
4) Yang termasuk dalam elemen masukan; Sensor (katup kontrol arah, katup
batas, tombol, sensor proksinitas)
5) Sistem penandaan
4IRERHEER(IRKER%RKOE
Disini ada beberapa kemungkinan untuk menandai dengan angka. Dua
sistem yang sering digunakan yaitu :
1. Nomor seri
Sistem ini sebaiknya untuk kontrol yang rumit .
76
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
2. Penandaan yang disusun dari nomor grup dan nomor seri dengan
grup, misalnya 4.12 artinya elemen 12 pada grup 4
4IRERHEER(IRKER,YVYJ
Tipe ini digunakan terutama pada rangkaian yang
dikembangkan secara metodik. Untuk pemakaian yang luas, tipe ini
meliputi kalkulasi dan daftar yang dapat dilakukan lebih mudah dan
lebih jelas jika menggunakan huruf. Elemen kerja ditandai dengan
huruf besar, elemen sinyal dan limit switch ditandai dengan huruf kecil.
6) .2, .4 : semua elemen yang mempunyai pengaruh pada gerakan maju,
ditandai dengan nomor seri genap.
7) Penandaan Dengan Angka
Disini ada beberapa kemungkinan untuk menandai dengan angka.
Dua sistem yang sering digunakan yaitu :
1. Nomor seri
Sistem ini sebaiknya untuk kontrol yang rumit .
2. Penandaan yang disusun dari nomor grup dan nomor seri dengan
grup, misalnya 4.12 artinya elemen 12 pada grup 4
Klasifikasi grup :
Grup 0 : semua elemen sumber energi ditandai dengan angka depan 0 Grup
1, 2, 3, … : penandaan dari satu mata rantai kontrol ( grup ).
Sistem untuk nomor seri :
.0 : elemen kerja
.1 : elemen kontrol
.2, .4 : semua elemen yang mempunyai pengaruh pada
gerakan maju, ditandai dengan nomor seri genap.
.3 , .5 : semua elemen yang mempunyai pengaruh pada
gerakan mundur, ditandai dengan nomor seri gasal.
.01, .02 : elemen antara elemen kontrol dan elemen kerja yaitu
katup kontrol aliran dan katup buangan-cepat.
Sistem penandaan berdasarkan pada sistem nomor grup mempunyai
keuntungan bahwa dalam praktiknya seorang perawatan dapat mengenali
pengaruh dari sinyal dari nomor pada masing-masing komponen. Sebagai
contoh : jika terjadi kegagalan pada silinder 2.0, maka dapat diasumsikan
77
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
bahwa penyebabnya dapat ditemukan pada grup 2, oleh karena itu komponen-
komponen yang mempunyai tanda angka pertama 2 harus diperiksa. Gambar
berikut menunjukkan penandaan elemen dari sebuah mata rantai kontrol.
) 4IQFIPENEVEROI(IWEMRVERKOEMERHEWEVHIRKERWEXYWMPMRHIV
8YNYER4IQFIPENEVER
a. Siswa dapat menjelaskan perbedaan rangkaian langsung dan tidak langsung
rangkaian pneumatik.
b. Siswa dapat merangkai rangkaian langsung dan tidak langsung silinder kerja
tunggal dan ganda
78
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
c. Siswa dapat menjalankan rangkaian langsung dan tidak langsung silinder kerja
tunggal dan ganda
9VEMER1EXIVM
a. Kontrol Langsung
79
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Gambar 29 a). Posisi awal (tidak aktif), Gambar 25 b). Posisi kerja (aktif)
80
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Gambar 30 a). Posisi awal (tidak aktif), Gambar 26 b). Posisi kerja (aktif)
81
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Tombol ditekan
Katup tombol 3/2 (katup 1.2) membuka aliran udara dari 1(P) ke
2(A), dan sinyal yang dibangkitkannya dialirkan ke lubang kontrol
12 (Z) katup 1.1. Katup 1.1 diaktifkan melawan pegas pengembali
dan mengalir udara dari 1(P) ke 2(A) terus ke silinder kerja
tunggal sehingga menyebabkan silinder kerja tunggal bergerak
keluar. Sinyal pengaktifan pada lubang 12(Z) tetap ada selama
tombol masih ditekan dan sinyal akan hilang bila tombol dilepas.
Tombol dilepas
Pegas pengembali katup tombol 1.2 menutup saluran 1(P) ke
2(A), sehingga suplai udara ke 12(Z) katup 1.1 terputus.
Akibatnya sisa udara dari lubang 12(Z) katup 1.1 terbuang keluar
lewat lubang 2(A) katup 1.2. Hal ini membuat katup 1.1 kembali
ke posisi awal karena pegas kembali dan aliran ke silinder kerja
tunggal terblokir. Pegas silinder kerja tunggal mendorong silinder
kembali ke posisi awal lihat gambar posisi awal
83
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
84
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Posisi ditekan
6ERKOYQER
A. Pengertian kontrol langsung
Kontrol langsung adalah kontrol sederhana dari silinder kerja tunggal dan ganda.
Kontrol langsung digunakan untuk silinder yang membutuhkan aliran udara sedikit,
ukuran kontrol kecil dan gaya aktuasinya rendah.
B. Pengertian kontrol tidak langsung
Kontrol tdak langsung pada sistem pneumatik, adalah udara bertekanan tidak
langsung disalurkan untuk menggerakan batang piston pada silinder, melainkan
disaluran ke katup kendali terlebih dahulu. Setelah katup bergeser, baru kemudian
udara bertekanan akan mengalir menggerakakan batang piston pada silinder.
85
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
8YKEW/IKMEXER&IPENEV
1. Tugas
1) Amati rangkaian berikut ini!
a. Termasuk dalam kontrol apakah rangkaian tersebut !
b. Sebutkan komponen yang digunakan dalam rangkaian tersebut !
86
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
8YKEW*SVQEXMJ
1) Jelaskan yang dimaksud dengan rangkaian menggunakan kontrol langsung !
2) Jelaskan yang dimaksud dengan rangkaian menggunakan kontrol tidak
langsung !
3) Jelaskan perbedaan antara rangkaian yang menggunakan kontrol langsung
dan kontrol tidak langsung !
4) Bagaimanakah cara memecahkan masalah pada kontrol langsung silinder kerja
ganda !
5) Bagaimana cara memecahkan masalah pada kontrol tidak langsung silinder
kerja tunggal !
.E[EFERXIWXJSVQEXMJ
1) Pengertian kontrol langsung
Kontrol langsung adalah kontrol sederhana dari silinder kerja tunggal dan ganda.
Kontrol langsung digunakan untuk silinder yang membutuhkan aliran udara sedikit,
ukuran kontrol kecil dan gaya aktuasinya rendah.
2) Pengertian Kontrol tidak langsung
Kontrol tidak langsung pada sistem pneumatik, adalah udara bertekanan tidak
langsung disalurkan untuk menggerakan batang piston pada silinder, melainkan
disaluran ke katup kendali terlebih dahulu. Setelah katup bergeser, baru kemudian
udara bertekanan akan mengalir menggerakakan batang piston pada silinder.
3) Perbedaan kontrol langsung dengan kontrol tak langsung :
Jika kontrol langsung, slinder diaktifkan lewat satu katup yang memiliki sumber
langsung dari tangki atau air service unit membutuhkan udara bertekanan sedikit.
Sedangkan jika konrtol tidak langsung silinder atau piston diaktifkan lewat 2 katup.
Dimana katup yang dari sumber/tangki dipasang dengan katup yang lebih kecil
daripada katup yang langsung ke silinder. Katup kecil untuk menghidupkan katup
yang lebih besar.
4) Untuk memecahkan masalah tersebut dipergunakan sebuah katup untuk
membangkitkan sebuah sinyal dan membatalkan sinyal yang lain ketika tombol
dilepas. Katup 4/2 digunakan karena katup tersebut merupakan katup pembangkit
sinyal dengan 2 lubang sinyal keluaran. Katup ini cocok untuk mengendalikan
sebuah silinder kerja ganda.
87
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
0IQFEVOIVNE
a. Gambar dan rangkai menggunakan b. Gambar dan rangkai :
kontrol langsung silinder kerja tunggal menggunakan kontrol tidak langsung
kontrol langsung silinder kerja ganda silinder kerja tunggal
menggunakan kontrol tidak langsung
silinder kerja ganda
88
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
89
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
90
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
BAB III
&%&---
EVALUASI
):%09%7-
% /SKRMXMJSkill
1. Sebutkan beberapa industri yang menggunakan sistem otomasi industri pada
proses produksinya ?
2. Jelaskan kenapa industri saat ini lebih memilih menggunakan sistem otomasi
produksi yang menggunakan sistem pneumatik
3. Jelaskan mengapa Udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik
harus diolah dulu agar memenuhi persyaratan
4. Ada berapa komponen yang tersusun dalam unit pelayanan (service unit),
sebutkan dan jelaskan !
5. Sebutkan dan gambarkan simbol macam-macam katup satu arah yang kalian
ketahui !
6. Sebutkan dan gambarkan simbol dari macam-macam pengaktifan !
7. Mengapa dalam membuat rangkaian pneumatik, sebaiknya terlebih membuat
diagram alir. Jelaskan !
8. Ada berapa macam penandaan elemen dalam diagram alir, sebutkan dan
jelaskan !
9. Jelaskan yang dimaksud dengan rangkaian menggunakan kontrol langsung !
10. Jelaskan yang dimaksud dengan rangkaian menggunakan kontrol tidak
langsung !
& 4WMOSQSXSVMO7OMPP
1. Kegiatan
Kegiatanbelajar
belajar11
Amatilah manometer pada pada kompresor, dan tuliskan berapa besar tekanan
udara yang di keluarkan pada saat pengisian angin ke ban:
a) Sepeda Motor
b) Mobil
2. Kegiatan
Kegiatanbelajar
belajar22
a. Tugas :
91
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
/IKMEXERFIPENEV
a. Soal/tugas pengamatan
1 unit rangkaian peraga pneumatik berupa mesin alat penyortir (cara kerja :
alat penyortir, benda ditransfer dari ban berjalan satu ke ban berjalan lainnya.
92
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Batang piston silinder akan keluar mendorong benda ke ban berjalan lain, jika
switch tombol pneumatik ditekan. Tombol dilepas, batang piston kembali ke
posisi semula.)
b. Langkah kerja
Persiapkan alat peraga
Mengidentifikasi jenis rangkaian pneumatik
Mengidentifikasi komponen yang dipasang pada alat peraga
Diskusikan mengenai komponen tersebut
Catalah hasil identifikasi pada lembar kerja yang sudah disediakan
Menjelaskan macam-macam komponen yang ada dalam alat peraga
tersebut
Mempresentasikan cara kerja mesin tersebut
/IKMEXERFIPENEVTIRKEQEXERHERTVEOXIOQIRKKEQFEV
a. 1 unit rangkaian peraga pneumatik berupa mesin alat penyortir
(cara kerja : alat penyortir, benda ditransfer dari ban berjalan satu ke ban
berjalan lainnya. Batang piston silinder akan keluar mendorong benda ke ban
berjalan lain, jika switch tombol pneumatik ditekan. Tombol dilepas, batang
piston kembali ke posisi semula).
b. Persiapkan alat peraga
Mengidentifikasi jenis rangkaian pneumatik
Mengidentifikasi komponen yang dipasang pada alat peraga
Diskusikan mengenai komponen tersebut
Catalah hasil identifikasi pada lembar kerja yang sudah disediakan
Persiapkan 1 unit komputer
Buka program simulasi fluidsim
Gambarlah komponen yang ada dipapan peraga ke dalam program
simulasi fluidsim
Simulasikan gambar sirkuit rangkaian pneumatik tersebut
Jika berhasil laporkan hasil kerja kalian ke instruktur/guru untuk
diberikan penilaian
93
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
/IKMEXERFIPENEV
a. Soal
1. Gambarkan menggunakan
1. Gambarkan menggunakan simulasi
simulasi fluidsim
fluidsim
2. Simulasikan menggunakan
2. Simulasikan menggunakan
simulasi fluidsim
simulasi fluidsim
3. Rangkai pada papan peraga
3. Rangkai pada papan peraga
pneumatik
pneumatik
b. Langkah kerja
Persiapkan alat peraga
Mengidentifikasi jenis rangkaian pneumatik yang digunakan pada
mesin
Mengidentifikasi komponen yang dipasang pada mesin
Diskusikan mengenai komponen tersebut
Catatlah hasil identifikasi pada lembar kerja yang sudah disediakan
Persiapkan 1 unit komputer
Buka program simulasi fluidsim
Gambarlah rangkaian komponen ke dalam program simulasi fluidsim
Simulasikan gambar sirkuit rangkaian pneumatik tersebut
94
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
4IHSQER3FWIVZEWM7MOETFYHE]EMRHYWXVM7MW[EWEEXTVEOXMO
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap peserta didik. Berilah tanda cek (v)
pada kolom skor sesuai sikap budaya industri yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
95
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
7MOETFYHE]EMRHYWXVM7MW[EWEEXTVEOXMO
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Datang tepat waktu
2 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
3 Mengucapkan salam bertemu guru/instruktur
4 Bertutur kata yang sopan kepada guru/instruktur
5 Memakai pakaian kerja saat praktek
6 Menggunakan alat keselamatan kerja
7 Mematuhi SOP yang ada
8 Mengikuti langkah–langkah sesuai yang tercantum dalam
lembar kerja
9 Mempergunakan alat sesuai dengan fungsinya
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Contoh :
Skor diperoleh 36, skor tertinggi 4 x 10 pernyataan = 40, maka skor akhir :
36
x 4 = 3,6
40
96
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
97
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
98
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
BAB IV
PENUTUP
&%&-:
4)29894
Modul Pembelajaran ini menggunakan Sistem Pembelajaran Berbasis Kompetensi
yang mengacu pada kurikulum 2013 dengan pengembangan kurikulum dunia industri di
industri otomasi produksi FESTO Jerman. Pembelajaran Berbasis Kompetensi adalah
pembelajaran yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan
di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Penekanan utamanya
adalah tentang apa yang dapat dilakukan seseorang setelah melakukan serangkaian proses
pembelajaran.
Salah satu karakteristik yang paling penting dari pembelajaran berbasis
kompetensi adalah penguasaan individu secara nyata di tempat kerja. Dalam Sistem
pembelajaran Berbasis Kompetensi, fokusnya kepada pencapaian kompetensi (competency
based) dan bukan kepada pencapaian atau pemenuhan waktu tertentu (time based). Dengan
demikian maka dimungkinkan setiap siswa memerlukan atau menggunakan waktu yang
berbeda-beda dalam mencapai suatu kompetensi tertentu, dengan bimbingan gurunya.
Jika siswa belum mencapai kompetensi pada usaha atau kesempatan pertama,
maka pengajar akan mengatur rencana pembelajaran dengan peserta. Rencana ini
memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk menguasai level kompetensinya
sesuai dengan level yang diperlukan.
99
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
DAFTAR PUSTAKA
(%*8%64978%/%
http://aquariontechnologies.weebly.com/air-receiver-tank.html
http://www.bimbingan.org/fungsi-tangki-udara-pada-kompresor.htm
http://rogandaengineer.blogspot.de/2015/03/3-pembangkitan-dan-penyaluran-udara.html
https://qtussama.wordpress.com/materi-ajar-x-tkr/kompresor-udara/
http://www.agussuwasono.com/artikel/teknologi/mechanical/407-kompresor-dan-sistem-
udara-tekan.html
http://margionoabdil.blogspot.de/2013/04/rangkaian-kontrol-silinder-kerja-tunggal.html
http://gustafparlindungan.blogspot.de/2010/02/latihan-pneumatik-tingkat-dasar.html
https://anjartbk.wordpress.com/2011/02/15/job-sheet-praktek-kejuruan-ujian-kompetensi-
tahun-20102011-menginstal-rangkaian-dasar-pneumatik-press-tutup-botol/
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.de/2014/03/Pengertian-Silinder-Pneumatik.html
http://mekatronika08.blogspot.de/2012/05/simbol-simbol-pneumatik-dan-fungsinya.html
https://www.academia.edu/9724977/BAHAN_AJAR_PNEUMATIK_HIDROLIK_OLEH
http://irwanto-bhranntakkan.blogspot.de/2013/02/merangkai-sistem-kontrol-pneumatik.html
http://margionoabdil.blogspot.de/2013/04/rangkaian-kontrol-silinder-kerja-ganda.html
http://margionoabdil.blogspot.de/2013/04/rangkaian-kontrol-silinder-kerja-tunggal.html
http://faizalnizbah.blogspot.de/2014/02/rangkaian-pneumatik-memahami-prinsip.html
http://diditnote.blogspot.de/2013/01/16-rangkaian-elektro-pneumatik-dengan.html
100