Anda di halaman 1dari 10

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “NS”

DENGAN POST OP KATARAK HARI 1

RS INDERA PROVINSI BALI TANGGAL 8 MEI 2012

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada hari rabu tanggal 8 Mei 2012 di ruang poliklinik Mata RS indra
denpasar pukul 09.18 wita. Data diperoleh dari hasil wawancara,observasi dan catatan medic
pasien

A. IDENTITAS

Identitas Pasien

Nama : “NS”

Umur : 47 th

Jenis kelamin : Laki - laki

Status : Sudah Menikah

Agama : Hindu

Suku Bangsa : Bali

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Catus pata lingkanyar kedongan, kuta

Sumber Biaya : JKBM

Sumber Informasi : Px dan list pasien

DX medic : Pseudofaki hr 1
B. RIWAYAT KESEHATAN
1) KELUHAN UTAMA
a) KELUHAN UTAMA MRS
Pasien datang dengan tujuan mengontrol dan ingin tau kondisinya setelah melakukan
oprasi tanggal 7 mei 2012
b) KELUHAN UTAMA SAAT PENGKAJIAN
Pasien mengeluh penglihatanya masih kabur

2) RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


a) ALASAN MRS
Pasien datang dengan tujuan mengontrol dan ingin tau kondisinya setelah melakukan
oprasi tanggal 7 mei 2012.

b) KRONOLOGIS KELUHAN
Pada tanggal 25 april 2012 pasien memeriksakan dirinya ke RS indra dengan keluhan
mata berair, susah melihat dengan jelas dan lensa matanya keruh pada hari itu px di
diagnose katarak dan mengatur jadwal untuk oprasi. Kemudian pada tanggal 7 mei
2012 pasien melaksanakan oprasi katarak pada mata sebelah kirinya. Kemudian esok
harinya pasien memeriksakan matanya kembali untuk mengontrol kondisinya.

C. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Pasien mengatakan ia tidak pernah mengalami kelainan pada matanya sebelumnya.

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit keturunan
seperti jantung, asma, namun ada dalam keluarga yang memiliki riwayat katarak.

E. RIWAYAT ALERGI
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi baik itu obat, makanan maupun
binatang
F. DATA BIO-PSIKO-SOSIAL SPIRITUAL
1. Gerak dan aktifitas
Pasien mengatakan aktifitasnya terganggu karena penglihatanya terganggu
2. Rekreasi
Pasien mengeluh karena tidak dapat melihat dengan baik

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Data Fokus

1. Data Subyektif:

Pasien mengeluh penglihatanya masih kabur

2. Data Obyektif

Tanggal Pemeriksaan Hasil


pemeriksaan
25 april 1.Visus 1. OS=6/120
2012 OD=6/120

7 Mei 2012 1.Visus 1. OS=HM


2. Visus pin hole OD=6/120
3. NCT 2. OS=HM
OD=6/60
3. OS=17,3
OD=11,5
8 Mei 2012 1.Visus 1. OS=6/48
2. Visus pin hole OD=6/120
2. OS=6/24
OD=6/60
B. Analisa Data
DX HARI/ DATA FOKUS DATA STANDAR MASALAH
TGL KEPERAWATAN

1 Selasa, DS: - Pasien mengerti tentang Risiko infeksi


8 Mei DO: luka oprasi pasien
penyakit dan penanganan
2012 tampak belum
Pukul sembuh, masi ada terhadap lukanya sehingga
09.18 – tanda-tanda terjadinya
tidak terjadi infeksi
10.00 risiko infeksi
wita

2 Selasa, DS: - Pasien dapat melihat


8 Mei dengan jelas objek yang Risiko Cidera (jatuh)
2012 DO: Pasien tampak
dilihat dan tidak dibantu
diantar oleh oleh keluarganaya
Pukul keluarganya, dan sehingga cidera tidak
09.18 – tampak kesulitan terjadi
10.00 dalam melihat objek
wita karena penglihatan
blm jelas.

Pemeriksaan Visus:
OS=6/48
OD=6/24

C. Analisa Masalah
1. P : Resiko tinggi infeksi
E : masuknya kuman pathogen pasca oprasi katarak
S:-
Proses terjadinya : Selama masa pemulihan risiko terjadinya infeksi lebih tinggi
karena masuknya kuman pathogen yang kemudian akan terjadi iritasi menyebabkan
resiko terjadinya infeksi.

2. P : Resiko terjadi cedera


E : Kurang jelasnya pengelihatan pasca oprasi.
S:-
Proses terjadinya : pasca oprasi katarak yang dilakukan oleh menyebabkan
menurunya fungsi mata sementara yang mengakibatkan kurang jelasnya
penglihatan akibatnya apabila pengelihatan menjadi kabur menyebabkan resiko
terjadinya cidera.

D. Prioritas dan Diagnosa Keperawatan


1. Risiko infeksi b/d tindakan invasif
2. Resiko tinggi cedera (jatuh) b/d kurang jelasnya penglihatan setelah post oprasi

III. INTERVENSI

Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan

1.Risiko infeksi setelah diberikan 1. kaji adanya tanda-tanda infeksi 1. Untuk


b/d tindakan asuhan keperawatan pada mata pasien mengetahui
invasif 1 x 50 menit Tidak 2. ajarkan kepada pasien tentang adanya infeksi
terjadi infeksi teknik mencuci tangan yang pada mata
. benar pasien
dengan kriteria 3. sarankan kepada pasien untuk
Hasil: selalu mencuci tangan sebelum 2. Agar virus dan
dan sesudah menyentuh mata. kuman pada
- Tidak terjadi tangan dapat
tanda-tanda 4. Sarankan kepada pasien untuk
selalu menggunakan kaca mata hilang.
infeksi
- Px mengerti pelindung. 3. Untuk
tentang 5. Sarankan kepada pasien unuk mengurangi
penyakitnya segera berkonsultasi ke dokter resiko infeksi
bila ditemukan adanya tanda- oleh virus atau
tanda infeksi kuman dari
6.Kolaborasi dalam pemberian
obat C Xitrol setiap 6 jam 4. Untuk
sekali mengurangi
risiko infeksi

5. Agar infeksi
yang di alami
pasien tidak
bertambah
buruk.

2.Resiko terjadi setelah diberikan 1. Awasi pasien selama proses 1. Agar


cedera asuhan keperawatan pemeriksaan berlangsung mengurangi
berhubungan 1 x 50 menit 2. Bersihkan jalan yang dilewati risiko
dengan diharapkan pasien pasien dan yakinkan ruangan terjadinya
keterbatasan tidak mengalami dalam keadaan terang. cedera
pengelihatan cedera 3. Libatkan keluarga dalam
pasca oprasi. pengawasan pasien sehari-hari 2. Untuk
Dengan KE: 4. Jauhkan benda-benda yang mengurangi
berbahaya di sekitar risiko cedera
1.Pasien
melaporkan tidak lingkungan pasien.
mengalami cidera 5. Hindari pasien melintasi
(jatuh,tergores,tertu lantai licin 3. Agar pasien
suk,dan sebagainya) 6. Bimbing pasien berjalan tidak
selama pemeriksaan bila mengalami
pengelihatannya sangat kabur cedera di rumah
maupun di
tempat umum
lainnya.

4. Untuk
mengurangi
terjadinya
cedera pada
pasien

5. Untuk
mengurangi
terjadinya
cedera pada
pasien

6. Untuk
mengurangi
terjadinya
cedera pada
pasien

IV. IMPLEMENTASI

Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

1. Risiko infeksi b/d tindakan 1. Mengkaji adanya tanda- 1. Mata kiri pasien terlihat
invasif tanda infeksi pada mata tidak ada tanda-tanda
sebelah kiri pasien infeksi

2. anjurkan px Batasi dalam


melakukan aktifitas yang
2. Pasien terlihat kooperatif.
berat
3. Menyarankan kepada
pasien untuk selalu
menggunakan kaca mata 3. Pasien kooperatif.
pelindung.

4. Menyarankan kepada
pasien untuk segera 4. Pasien memahami
berkonsultasi ke dokter tindakan yang di lakukan
bila ditemukan adanya untuk memperbaiki
tanda – tanda infeksi. kualitas hidupnya

2. Resiko terjadi cedera 1. Mengawasi pasien selama 1. Pasien kooperatif dan


berhubungan dengan proses pemeriksaan mengerti tentang tindakan
keterbatasan pengelihatan berlangsung perawat
pasca oprasi. 2. Menganjurkan kepada
pasien untuk meminta 2. Pasien kooperatif.
pengawasan kepada
keluarga selama di rumah
maupun berpergian.
3. Anjurkan px batasi 3.Px kooperatif dan mau
aktivitas seperti menerapkannya dirumah
mengerakkan kepala tiba-
tiba, menggaruk mata,
membungkuk
4. Pemeriksaan Visus:
4. Pemeriksaan Visus
OS=6/48
OD=6/24

V. EVALUASI

Diagnosa Keperawatan Evaluasi paraf

1. Risiko infeksi b/d tindakan S: pasien mengatakan bahwa sudah paham


oprasi katarak yang dijalani tentang penyakitnya dan perawatanya.
O: mata pasien belum sembuh namun tidak
tampak tanda-tanda infeksi
A: tujuan tercapai sebagian
P: pertahankan kondisi

2. Resiko terjadi cedera S: pasien mengatakan paham tentang penyakitnya


berhubungan dengan kurang dan perawatanya. Serta mengetahui cara untuk
jelasnya pengelihatan setelah mengurangi terjadinya cedera.
post op O: pasien kooperatif dan cedera tidak terjadi

Pemeriksaan Visus:

OS=6/48
OD=6/24
A: Tujuan tercapai sebagian
P: pertahankan kondisi
Mengetahui Denpasar, 11 Mei 2012
Pembimbing Praktik Mahasiswa

Ns. Ni Ketut Budiarmiasih,S.Kep Ketut Agus Paramartha


NIP.196808091989022004 NIM. PO7120010012

Mengetahui
Pembimbing Akademik

NIP.
PATHWAY

Pathways post Operasi

Proses penuaan, trauma,penyakit sistemik ( DM), defek kengenital

Perubahan komposisi dan molekul Pada lensa

Denaturasi protein peningkatan cairan


(ca dan sodium)

Kekeruhan Lensa
( katarak )

Pembedahan

Post. Operasi katarak

Luka terbuka Rupturnya Organ mata


Incontinuitas jaringan

Mikroorganisme sekunder merangsang neocaptor penerimaan mata terganggu

Resiko Infeksi Nyeri Keterbatasan penglihatan

Risiko cidera

Anda mungkin juga menyukai