OLEH:
KELOMPOK 6
DISUSUN OLEH:
SEELVIA 2014901083
AssalamualaikumWarahmatullahiWabarokatuh
Pujisyukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atassegalarahmat, serta karunia-Nya
yang diberikan kepada penyusun sehingga dengan izin-Nya penyusun dapat menyelesaikan
Laporan Asuhan Keperawatan Komunitas di Dusun Banjarsari 3 Desa Kalisari Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan kegiatan Praktik Klinik Keperawatan dalam Keperawatan Komunitas di
semester II.
Penulisan laporan ini penyusun sangat sadar sepenuhnya bahwa laporan ini tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan, semangat, serta dukungan dari banyak pihak, maka dari
itu penyusun menyampaikan terimakasih kepada:
1. Warjidin Aliyanto, SKM., M.Kes. selaku Direktur Politeknik Kesehatan Tanjung
karang.
2. Gustop Amatiria, S.Kp., M.Kes. selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang.
3. Dr. Anita, M.Kep., Sp.Mat. selaku Ketua Program Studi Ners Keperawatan Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang dan selaku Pembimbing Keperawatan Komunitas Program
Studi Ners Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
4. Dwi Agustanti, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom selaku Koordinator Keperawatan Komunitas
Program Studi Ners Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
5. Ns. Eka Yulianingsih, S.Kep., selaku pembimbing lahan Keperawatan Komunitas
Program Studi Ners Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat berupa wawasan ilmu
pengetahuan bagi semua pihak.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Bandar Lampung, April 2021
Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh:
LEMBAR JUDUL...........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................4
C. Manfaat..........................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................................6
A. Asuhan Keperawatan Komunitas...................................................................................6
B. Tinjauan Penyakit.........................................................................................................16
BAB III.........................................................................................................................................1
TINJAUAN KASUS........................................................................................................................1
A. Pengkajian......................................................................................................................1
BAB IV.......................................................................................................................................11
PEMBAHASAN..........................................................................................................................11
A. Pengkajian....................................................................................................................11
B. Diagnosa Keperawatan................................................................................................12
C. Perencanaan.................................................................................................................13
D. Implementasi................................................................................................................14
E. Evaluasi.........................................................................................................................14
BAB V........................................................................................................................................17
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................................17
A. Kesimpulan...................................................................................................................17
B. Saran.............................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat.
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya
antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan yang dilakukan dengan
memberdayakan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya
dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi
kebutuhannya di bidang kesehatan dan di bidang lainnya yang berkaitan agar mampu
mencapai kehidupan sehat sejahtera.
Upaya kesehatan yang sejahtera perlu ditinjau dari pengetahuan, perilaku dan
kebiasaan masyarakat sebagai pondasi terlaksananya kesehatan yang sejahtera. Hal
tersebut perlu diketahui di dalam masyarakat apakah masyarakat mengerti, paham dan
melakukan kebiasaan kesehatan yang baik dengan survey, data sekunder dan wawancara.
Beberapa topik kesehatan seperti PHBS, Penyakit Tidak Menular, dan Degeneratif
relevan dengan keadaan kesehatan masyarakat Indonesia.
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu atau masalah kesehatan dunia
dan Indonesia yang sampai saat ini masih menjadi perhatian dalam dunia kesehatan
karena penyakit ini merupakan salah satu dari penyebab kematian (Jansje, Ticoalu &
Samodra, 2012). Penyakit Tidak Menular mengemukakan bahwa yang tergolong ke
dalam PTM antara lain adalah penyakit kardiovaskuler (Hipertensi, hipotensi)
Sejauh ini PTM merupakan penyebab utama kematian di Dunia, mewakili 63 % dari
semua kematian tahunan. Penyakit Tidak Menular (PTM) membunuh lebih dari 36 juta
orang setiap tahun, sekitar 80% dari semua kematian PTM terjadi di Negara
berpenghasilan rendah dan menengah. Kematian pada PTM seperti penyakit
kardiovaskular yaitu sebanyak 17,3 juta orang per tahun. (WHO, 2013).
Di Indonesia, hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberkulosis, yakni 6,7% dari populasi kematian pada semua umur. Menurut World
Health Organization (WHO), hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi
terjadinya peningkatan tekanan dalam pembuluh darah secara terus menerus. Seseorang
dikatakan menderita hipertensi ketika tekanan sistolik >140 mmHg dan tekanan diastolik
>90 mmHg. Hipertensi merupakan masalah kesehatan besar di seluruh dunia, selain
tingginya prevalensi, hipertensi juga berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit
kardiovaskular (WHO, 2015)
Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik menahun yang banyak
mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit-penyakit
degeneratif tersebut antara lain penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah)
termasuk hipertensi, diabetes mellitus dan kanker (Brunner & Suddarth, 2002). Salah satu
penyakit degeneratif yang sering kita temui adalah asam urat. Faktor risiko yang
menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah genetik/riwayat keluarga, asupan
senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan (obesitas), hipertensi,
gangguan fungsi ginjal dan obat-obatan tertentu (terutama diuretika). Faktor-faktor
tersebut di atas dapat meningkatkan kadar asam urat, jika terjadi peningkatan kadar asam
urat serta di tandai rasa linu pada sendi, terasa sakit, nyeri, merah dan bengkak keadaan
ini dikenal dengan gout. Vitahealth (2007)
Berdasarkan survey yang telah dilakukan pada tanggal 20 April 2021 di Dusun
Banjarsari 3 Desa Kalisari, yang dilakukan survey didapatkan data masyarakat tentang
pengetahuan tentang PHBS masyarakat yang tahu sebesar 32%, penyakit terbanyak dari
hasil survey adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) yaitu hipertensi, hipotensi, dan maag
sebesar 81% dan penyakit degeneratif adalah 19%.
Perawat mempunyai beberapa peran, yaitu sebagai caregiver yang merupakan peran
utama dimana perawat akan terlibat aktif selama 24 jam dalam memberikan asuhan
keperawatan ditatanan layanan klinis seperti di rumah sakit. Selain itu, perawat juga
mempunyai peran sebagai edukator, dimana berperan sebagai tim pendidik yang
memberikan edukasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat. Selain peran diatas,
perawat juga berperan dalam advokat. Secara umum, perawat mempunyai peran yang
sangat penting baik dari segi promotif, preventif, dan pelayanan asuhan keperawatan.
Berdasarkan data diatas, perlu dilakukan suatu upaya promotif dan preventif dengan
melakukan pendidikan kesehatan tentang PHBS, PTM, dan penyakit degeneratif serta
pemeriksaan kesehatan supaya pengetahuan masyarakat terkait hal tersebut meningkat
dan dapat menerapkan perilaku yang dapat mencegah terjadinya kasus tersebut di Dusun
Banjarsari 3 Desa Kalisari.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu
1. Tujuan umum
Mampu mengaplikasi konsep dan teori keperawatan komunitas yang telah diperoleh
pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas
tentang Penyakit Tidak Menular (PTM), Penyakit degeneratif dan PHBS di Dusun
Banjarsari 3 Desa Kalisari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan Provinsi Lampung.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada masyarakat di Dusun
Banjarsari 3 Desa Kalisari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan Provinsi Lampung.
b. Melakukan analisa data hasil pengkajian pada masyarakat di Dusun Banjarsari 3
Desa Kalisari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan Provinsi Lampung.
c. Menentukan diagnosa keperawatan hasil pengkajian pada masyarakat di Dusun
Banjarsari 3 Desa Kalisari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan Provinsi Lampung.
d. Menginformasikan tentang prioritas masalah yang ada di Dusun Banjarsari 3
Desa Kalisari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan Provinsi Lampung.
e. Menginformasikan perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Dusun
Banjarsari 3 Desa Kalisari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan Provinsi Lampung.
f. Menginformasikan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Dusun
Banjarsari 3 Desa Kalisari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan Provinsi Lampung.
g. Melakukan implementasi Asuhan Keperawatan Komunitas pada masyarakat di
Dusun Banjarsari 3 Desa Kalisari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan Provinsi
Lampung.
h. Mengevaluasi tindakan Asuhan Keperawatan Komunitas yang sudah dilakukan
pada masyarakat di Dusun Banjarsari 3 Desa Kalisari Kec. Natar Kab. Lampung
Selatan Provinsi Lampung.
C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh yaitu
1. Bagi Mahasiswa
Memberikan pengalaman yang berharga kepada mahasiswa melalui keterlibatan
secara langsung dalam masyrakat untuk menemukan, merumuskan, memecahkan dan
menanggulangi permasalahan kesehatan pada masyrakat secara rasional dengan
membina kerja sama yang baik.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai acuan bahan pertimbangan dan evaluasi perbaikan mutu terhadap
pelaksanaan model praktik yang akan datang.
3. Bagi Masyarakat
Untuk masyarakat setempat dapat memberikan informasi tentang masalah kesehatan
dan upaya pencegahannya, tentang Penyakit Tidak Menular (PTM), Penyakit
degeneratif dan PHBS guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Dusun
Banjarsari 3 Desa Kalisari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan Provinsi Lampung.
BAB II
TINJAUAN TEORI
d. Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses pemberian
kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformatif kepada
masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan
kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Elisabeth, 2007).
3) Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan.
4) Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat
sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok
beresiko atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat komunitas, asuhan
keperawatan komunitas diberikan dengan mamandang komunitas sebagai
klien.
Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat
diantaranya adalah:
a) Sebagai penyedia pelayanan (Care provider )
Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah
skeperawatan yang ada, merencanakan tindakan keperawatan,
melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi pelayanan yang
telah diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b) Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor )
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara
terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi
perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Konseling adalah proses membantu klien untuk
menyadari dan mengatasi tatanan psikologis atau masalah sosial untuk
membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan
perkembangan seseorang. Di dalamnya diberikan dukungan emosional
dan intelektual.
c) Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik
dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan
dicontoh oleh masyarakat.
f) Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli
radiologi, dan lain-lain dalam kaitanya membantu mempercepat proses
penyembuhan klien Tindakan kolaborasi atau kerjasama merupakan
proses pengambilan keputusan dengan orang lain pada tahap proses
keperawatan. Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan
tindakan yang akan dilaksanakan (Mubarak, 2005).
g) Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini
dapat diberikan kepada klien yang sudah mengalami perbaikan kondisi
kesehatan.
2. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis
terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang
dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut
permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapat
ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat 5 kegiatan, yaitu : pengumpulan
data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan
masyarakat dan prioritas masalah (Mubarak, 2005).
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
a. Data Inti
1) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di
komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan
termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek
keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, tipe komunitas (masyarakat
rural atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan
komunitas dan pola perubahan komunitas.
2) Data Demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status
perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan,
agama dan komposisi keluarga.
3) Vital Statistik
Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau CDR,
penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.
4) Status Kesehatan Komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik
antara lain: dari angka mortalitas, morbiditas, IMR, MMR, cakupan
imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas kelompokkan berdasarkan
kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok
khusus di masyarakat: ibu hamil, pekerja industry, kelompok penyakit kronis,
penyakit menular. Adapaun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana
dibawah ini :
a) Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
b) Tanda – tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi rate, suhu tubuh.
c) Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir) : ISPA, Penyakit asma,
TBC paru, Penyakit kulit, Penyakit mata, Penyakit rheumatic, Penyakit
jantung, Penyakit gangguan jiwa, Kelumpuhan, Penyakit menahun
lainnya
d) Riwayat penyakit keluarga
e) Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari : Pola pemenuhan nutrisi, Pola
pemenuhan cairan elektrolit, Pola istirahat tidur, Pola eliminasi, Pola
aktivitas gerak, Pola pemenuhan kebersihan diri, Status psikososial,
Status pertumbuhan dan perkembangan, Pola pemanfaatan fasilitas
kesehatan, Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan,
Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang
berlebihan, mengkonsumsi alkohol, penggunaan obat tanpa resep,
penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi tinggi garam, lemak dan
purin.
b) Sanitasi
(1) Penyediaan air bersih (MCK)
(2) Penyediaan air minum
(3) Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan
bagaimana jarak dengan sumber air
(4) Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
(5) Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah,
bagaimana cara pengelolaannya : dibakar, ditimbun, atau cara
lainnya
(6) Polusi udara, air, tanah, atau suaran/kebisingan
(7) Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industry
c) Fasilitas
(1) Peternakan, pertanian, perikanan dan lain – lain
(2) Pekarangan
(3) Sarana olahraga
(4) Taman, lapangan
(5) Ruang pertemuan
(6) Sarana hiburan
(7) Sarana ibadah
e) Kondisi geografis
b. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan obyektif.
1) Data subyektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh
individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan secara
langsung melalui lisan.
2) Data obyektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
Sumber Data
1) Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat
kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas
berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
2) Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit,
2005).
d. Analisis data
Analisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah
kesehatan atau masalah keperawatan (Mubarak, 2005). Tujuan analisis data :
1) Menetapkan kebutuhan community
2) Menetapkan kekuatan
3) Mengidentifikasi pola respon community
4) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
f. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan
perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria diantaranya adalah
(Mubarak, 2005):
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
3) Berat ringannya masalah
4) Kemungkinan masalah untuk diatasi
5) Tersedianya sumberdaya masyarakat
6) Aspek politis
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang
aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat
pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul
kemudian. Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan
pasti tentang status dan masalah kesehatan yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan
masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberi gambaran masalah
dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi
(Mubarak, 2009). Diagnosis keperawatan mengandung komponen utama yaitu :
a. Problem atau masalah : problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan
dari keadaan normal yang seharusnya terjadi.
b. Etiologi atau penyebab : menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau
keperawatan yang dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan, yang
meliputi :
1) Perilaku individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
2) Lingkungan fisik, biologis, psikologis, dan social
3) Interaksi perilaku dan lingkungan
c. Symptom atau gejala :
1) Informasi yang perlu untuk merumuskan diagnose
2) Serangkaian petunjuk timbulnya masalah
4. Rencana Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang
akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui dengan diagnosis keperawatan
yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien (Mubarak, 2009).
Jadi perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan
diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun
harus mencakup perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan
dilakukan dan kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan (Mubarak, 2009).
Langkah-langkah dalam perencanaan keperawatan kesehatan masyarakat antara lain
sebagai berikut:
a. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
b. Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan
c. Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan melalui
kegiatan musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini
d. Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia
e. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat
dirasakan masyarakat
f. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai
g. Tindakan harus bersifat realistis
h. Disusun secara berurutan
5. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan masyarakat
harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini melibatkan
pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2009). Prinsip yang
umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas
adalah: Inovative, Integrated, Rasional, Mampu dan mandiri.
6. Evaluasi
Menurut waktu pelaksanaan evaluasi dapat dibagi menjadi dua sebagai berikut.
a. Evaluasi formatif
Evaluasi ini dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program dan bertujuan untuk
memperbaiki pelaksanaan program. Temuan utama berupa masalah-masalah
dalam pelaksanaan program.
b. Evaluasi sumatif
Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai dan bertujuan untuk
menilai hasil pelaksanaan program. Temuan utama berupa capaian-capaian dari
pelaksanaan program.
Menurut tujuan evaluasi dapat dibagi menjadi tiga, berikut ini.
a. Evaluasi proses
Evaluasi proses bertujuan untuk mengkaji bagaimana program berjalan dengan
fokus pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery).
b. Evaluasi Biaya-Manfaat
Evaluasi biaya-manfaat bertujuan untuk mengkaji biaya program relatif terhadap
alternatif penggunaan sumber daya dan manfaat dari program. c. Evaluasi
dampak Evaluasi dampak bertujuan untuk mengkaji apakah program
memberikan pengaruh yang diinginkan terhadap individu, rumah tangga,
masyarakat, dan kelembagaan.
Terkait dengan kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan dapat dinilai dari informasi
tentang penggunaan pengaruh (evaluasi hasil/manfaat), tentang penampilan
kegiatankegiatan (evaluasi proses) atau tentang fasilitas-fasilitas dan penataan-
penataan (evaluasi struktur). Evaluasi harus dipandang sebagai suatu cara untuk
perbaikan pembuatan keputusan untuk tindakan-tindakan di masa yang akan datang.
B. Tinjauan Penyakit
1. Penyakit Tidak Menular (PTM)
2. P.Degeneratif
3. PHBS
BAB III
APLIKASI ASKEP
A. Pengkajian
1. Profil Wilayah
Berdasarkan keterangan yang didapat dari tokoh masyarakat serta peninggalan
dokumen yang ada, Desa Natar dibuka Tahun 1803 oleh tiga orang barsaudara yaitu:
a. Ratu Pengikhan Dulu Kuning
b. Lanang Batin
c. Tuan Raja Lama.
Pada 1917 Pemerintah Belanda membuat jalan Kereta Api dalam jalur wilayahnya
membelah Desa Natar, maka pada tahun itu pula bergeserlah Desa Natar ke Desa
yang sekarang. Pada ketentuan Desa Natar adalah Bandar Natar dan pada kira-kira
tahun 1925 berubah menjadi distrik IV Natar. Dan pada tahun 1945 berubah menjadi
Asisten Widana Natar. Pada Th. 1960 berubah menjadi Kecamatan Natar.
Dusun Banjarsari 3 terdiri dari Rukun Tetangga sebanyak 4 RT, yaitu RT 22, RT 23,
RT 24 dan RT 25. Sumber Penghasilan utama sebagian besar penduduk adalah
buruh, petani, dan wiraswasta. Dusun Banjarsari 3 merupakan salah satu desa binaan
mahasiswa Poltekkes Tanjung Karang prodi Profesi Ners dalam rangka praktik
klinik keperawatan komunitas. Luas wilayah Dusun Banjarsari 3, seluas 100,11 ha.
Dengan jumlah kartu keluarga sebesar 258 KK.
Dusun Banjarsari 3 memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Muara Putih
b. Sebelah selatan : Kaliasin
c. Sebelah Barat : Banjarsari, Muara Putih
d. Sebelah Timur : Krawang sari
Penduduk yang sebagian besar adalah buruh dan petani yang terdiri dari 491 jiwa
penduduk laki laki dan 451 jiwa penduduk perempuan atau sejumlah dengan 258
KK. Dusun Banjarsari 3 memiliki Paud Citra Bunda 2. Ditinjau dari pelayanan
kesehatan, Dusun Banjarsari 3 memanfaatkan Puskesmas dan Bidan Praktek sekitar.
Dari sisi tempat ibadah, terdapat 5 Masjid.
Asuhan keperawatan komunitas ini dilakukan di Dusun Banjarsari 3 Desa Kec.
Natar Kab. Lampung Selatan di RT 24 dan 25 dengan jumlah 106 Kepala Keluarga.
2. Pengkajian Data Inti Komunitas
a. Demografi RT 22 dan 23
1). Kelompok Umur Kepala Keluarga
Pada pengkajian didapatkan data kelompok umur KK Pada RT 22 dan 23
sebagai berikut :
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Kelompok Umur
No Kelompok Umur (tahun) Jumlah Presentase
1 Umur 18 – 55 75 72%
2 Umur 56 – 65 12 12%
3 Umur > 65 17 16%
16%
12%
Umur 18 – 55
Umur 56 – 65
Umur > 65
72%
48% Laki-laki
52% Perempuan
Berdasarkan tabel
1.2 diketahui bahwa dari 104 kk, jenis kelamin laki-laki paling banyak
(52%) dan perempuan (48%).
3) Suku
Pada pengkajian didapatkan data suka sebagai berikut :
Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Suku
No Suku Jumlah Presentase
1 Jawa 100 96%
2 Lampung 4 4%
4%
jawa
lampung
96%
12%
SD
SLTP
SLTA
Perguruan tinggi
56% Tidak bersekolah
27%
Buruh
Petani
52% Wiraswasta
Lainnya
38%
Berdasarkan
tabel 1.6
diketahui bahwa dari 104 kk, pekerjaan paling banyak buruh (52%)
dan paling sedikit Wiraswasta (9%).
7) Alamat
Dusun Banjarsari 3 Desa Kalisari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan
Provinsi Lampung.
8) Asuransi/Jaminan Kesehatan
Pada pengkajian didapatkan data jamkesmas sebagai berikut :
Tabel 1.7 Distribusi Frekuensi A suransi/Jaminan Kesehatan
No Keterangan Jumlah Presentase
1 Memiliki Jamkesmas 45 43%
2 Tidak Memiliki Jamkesmas 60 57%
43%
Jamkesmas
Tidak memiliki
57%
b. Vital Statistik
9) Masalah Fisik
Pada pengkajian didapatkan data masalah fisik sebagai berikut :
Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Fisik
No Masalah Fisik Jumlah KK Presentase
1 Asam urat 12 19%
2 Hipertensi 20 32%
3 Hipotensi 19 30%
4 Gastritis 12 19%
19% 19%
Asam urat
Hipertensi
Darah rendah
Maag
30% 32%
Berdasarkan tabel 2.1 diketahui bahwa dari 104 kk, terdapat penyakit terbanyak
yaitu PTM (Penyakit Tidak Menular) 81% dengan penyakit terbanyak hipertensi
(32%), dan masalah degeneratif (19%).
22%
31%
Sehat(11-12)
Risiko (7-10)
Tidak sehat (1-6)
Sehat(11-12) 32
Risiko (7-10) 49
Tidak sehat (1-6) 23
47%
Hasil dari data angket indikator keluarga sehat Dusun Banjarsari 3 RT 22 & 23
Desa Kalisari: Keluarga Sehat 32 (31%), Resiko 49 (47%), dan Tidak Sehat 23
(22%). Dari data ini dapat disimpulkan bahwa keluaga sehat di Dusun Banjarsari
3 RT 22 & 23 belum terpenuhi dilihat dari besarnya persentase Resiko 47%. Hal
ini dikarenakan masih banyak keluarga di masyarakat yang masih merokok, dan
penderita hipertensi tidak minum obat secara teratur, masih banyak keluarga
yang belum terdaftarBJPS/JKN.
11) Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga (PHBS)
13%
31%
Baik (5-6) 14
Resiko (3-4) 58
Baik (5-6)
Buruk (1-2) 32
Resiko (3-4)
Buruk (1-2)
56%
Hasil dari data angket indikator Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga (PHBS)
RT 22 & 23 Banjarsari 3 : Baik 14 (13%), Resiko 58 (56%), dan Tidak Sehat 32
(13%). Dari data ini dapat disimpulkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat di
Dusun Banjarsari 3 RT 22 & 23 belum terpenuhi dilihat dari besarnya persentase
Resiko 56%. Hal ini dikarenakan masih banyak keluarga di masyarakat yang jarang
berolahraga, masih banyak keluarga yang minum obat warung apabila sakit, tidak
memeriksakan kesehatan rutin tiap 6 bulan, dan hanya saat sakit saja memeriksakan
kesehatan.
Sehat (6-7) 69
Risiko (4-5) 22
Tidak Sehat (1-3) 13
13%
66%
Hasil dari data angket indikator Kondisi Kesehatan Lingkungan Masyarakat RT 22 &
23 : Kesehatan lingkungan masyarakat baik 69 (66%), Resiko 22 (21%), dan Tidak
Sehat 13 (13%). Dari data ini dapat disimpulkan bahwa Kondisi kesehatan lingkungan
masyarakat di Dusun Banjarsari 3 RT 22 & 23 sudah baik (66%) namun masih ada
beberapa masyarakat yang belum sehat lingkungannya sebesar (34%). Hal ini
ditunjukan dari masih adanya pengelolaan sampah yang belum baik (19,04%) karna
sebagian besar masyarakat mengolah sampah hanya dengan membakarnya (60%).
19% 19%
KM 4 (1-7) 20
KM 4 (1-7) KM 3 (1-6) 10
10% KM 3 (1-6)
KM 2 (1-5) KM 2 (1-5) 54
KM 1 (1-2)
KM 1 (1-2) 20
52%
Hasil dari data angket indikator tingkat kemandirian keluarga pada masyarakat di RT
22 & 23 KM 4 (19%) KM 3(10%), KM 2(52%) KM 1(19%). Dari data ini dapat
disimpulkan bahwa tingkat kemandirian keluarga pada masyarakat Dusun Banjarsari 3
RT 22 & 23 merupakan KM 2(52%) dimana masyarakat masih belum melakukan
perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan, belum melaksanakan tindakan
pencegahan/ preventif secara aktif, dan belum melaksanakan tindakan promotif secara
aktif. Masyarakat masih menganggap sepele beberapa penyakit, sehingga tidak
melaksanakan pencegahan secara aktif dan masyarakat tidak melakukan perawatan
sederhana karna sebagian tidak tahu caranya.
c. Demografi RT 24 dan 25
1) Kelompok Umur Kepala Keluarga
Pada pengkajian didapatkan data kelompok umur KK Pada RT 24 dan 25
sebagai berikut :
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Kelompok Umur
No Kelompok Umur (tahun) Jumlah Presentase
1 Umur 20-30 9 8%
2 Umur 31-40 20 19%
3 Umur 41-50 22 21%
4 Umur 51- 80 55 30%
8%
19%
52%
21%
2) Jenis Kelamin
Pada pengkajian didapatkan data jemis kelamin sebagai berikut :
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1 Laki-laki 491 52%
2 Perempuan 451 48%
48% Laki-laki
52% Perempuan
3) Suku
Pada pengkajian didapatkan data suka sebagai berikut :
Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Suku
jawa
lampung
96%
4) Agama
Pada pengkajian didapatkan data agama sebagai berikut :
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Agama
No Agama Jumlah Presentase
1 Islam 106 100%
2 Kristen 0 0%
3 Hindu 0 0%
4 Budha 0 0%
5 Konghucu 0 0%
5) Pendidikan
Pada pengkajian didapatkan data pendidikan sebagai berikut :
Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Presentase
1 Tidak sekolah 5 5%
2 SD 51 48%
2 SLTP 25 24%
3 SLTA 24 23%
5%
23%
SD
49% SLTP
SLTA
Tidak sekolah
24%
Berdasarkan tabel 1.5 diketahui bahwa dari 106 kk, yang
berpendidikan SD paling banyak (48%) dan paling sedikit yang tidak
sekolah (5%)
6) Pekerjaan
Pada pengkajian didapatkan data pekerjaan sebagai berikut :
Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Presentase
1 Buruh 39 37 %
2 Petani 56 53 %
3 Wiraswasta 9 9%
4 Lainnya 2 2%
2%
8%
37%
Buruh
Petani
Wiraswasta
Lainnya
53%
42%
Memiliki Jamkesmas
Tidak Memiliki Jamkesmas
58%
d.Vital Statistik
9) Masalah Fisik
Pada pengkajian didapatkan data masalah fisik sebagai berikut :
Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Fisik
No Masalah Fisik Jumlah KK Presentase
1 Penyakit Degeneratif 4 13 %
2 Penyakit tidak menular 28 87 %
13%
Penyakit Degeneratif
Penyakit tidak menular
88%
22%
31% Sehat(11-12) 32
Sehat(11-12)
Risiko (7-10)
Risiko (7-10) 49
Tidak sehat (1-6)
Tidak sehat (1-6) 23
47%
Hasil dari data angket indikator keluarga sehat Dusun Banjarsari 3 RT 24 & 25
Desa Kalisari: Keluarga Sehat 32 (31%), Resiko 49 (47%), dan Tidak Sehat 23
(22%). Dari data ini dapat disimpulkan bahwa keluaga sehat di Dusun Banjarsari
3 RT 24 & 25 belum terpenuhi dilihat dari besarnya persentase Resiko 47%. Hal
ini dikarenakan masih banyak keluarga di masyarakat yang masih merokok, dan
penderita hipertensi tidak minum obat secara teratur, masih banyak keluarga
yang belum terdaftarBJPS/JKN.
56%
Hasil dari data angket indikator Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga (PHBS)
RT 24 & 25 Banjarsari 3 : Baik 14 (13%), Resiko 58 (56%), dan Tidak Sehat 32
(13%). Dari data ini dapat disimpulkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat di
Dusun Banjarsari 3 RT 24 & 25 belum terpenuhi dilihat dari besarnya persentase
Resiko 56%. Hal ini dikarenakan masih banyak keluarga di masyarakat yang jarang
berolahraga, masih banyak keluarga yang minum obat warung apabila sakit, tidak
memeriksakan kesehatan rutin tiap 6 bulan, dan hanya saat sakit saja memeriksakan
kesehatan.
Sehat (6-7) 69
Risiko (4-5) 22
Tidak Sehat (1-3) 13
13%
66%
Hasil dari data angket indikator Kondisi Kesehatan Lingkungan Masyarakat RT 24 &
25 : Kesehatan lingkungan masyarakat baik 69 (66%), Resiko 22 (21%), dan Tidak
Sehat 13 (13%). Dari data ini dapat disimpulkan bahwa Kondisi kesehatan lingkungan
masyarakat di Dusun Banjarsari 3 RT 24 & 25 sudah baik (66%) namun masih ada
beberapa masyarakat yang belum sehat lingkungannya sebesar (34%). Hal ini
ditunjukan dari masih adanya pengelolaan sampah yang belum baik (19,04%) karna
sebagian besar masyarakat mengolah sampah hanya dengan membakarnya (60%).
19% 19%
KM 4 (1-7) 20
KM 4 (1-7)
KM 3 (1-6) 10
10% KM 3 (1-6)
KM 2 (1-5) KM 2 (1-5) 54
KM 1 (1-2) 20
KM 1 (1-2)
52%
Hasil dari data angket indikator tingkat kemandirian keluarga pada masyarakat di RT
24 & 25 KM 4 (19%) KM 3(10%), KM 2(52%) KM 1(19%). Dari data ini dapat
disimpulkan bahwa tingkat kemandirian keluarga pada masyarakat Dusun Banjarsari 3
RT 24 & 25 merupakan KM 2(52%) dimana masyarakat masih belum melakukan
perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan, belum melaksanakan tindakan
pencegahan/ preventif secara aktif, dan belum melaksanakan tindakan promotif secara
aktif. Masyarakat masih menganggap sepele beberapa penyakit, sehingga tidak
melaksanakan pencegahan secara aktif dan masyarakat tidak melakukan perawatan
sederhana karna sebagian tidak tahu caranya.
38% 12%
Masalah kesehatan ibu hamil
Masalah kesehatan balita
Masalah kesehatan anak usia
sekolah
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan dewasa
Masalah kesehatan lansia
14%
24%
Dari hasil yang di dapatkan Informasi kesehatan yang dibutuhkan keluarga pada
15%
Penyuluhan kesehatan sesuai kebutuhan
21%
B. Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan analisis data diatas, dirumuskan diagnosa keperawatan antara lain:
1. Resiko Peningkatan penyakit di desa banjarsari berhubungan dengan:
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku PHBS
2. Resiko Peningkatan penyakit di desa banjarsari berhubungan dengan:
Mahasiswa
1 Pendidikan Kesehatan
Masyarakat RT 24 15-20 masyarakat Posyandu Mawar Keperawatan Ners Minggu ke-2
tentang Hipertensi dan
Poltekkes TJK 26 April – 1 Mei
pemeriksaan kesehatan
2. Pendidikan Kesehatan
Mahasiswa
tentang penyakit Posyandu Mawar
Masyarakat RT 24 15-20 masyarakat Keperawatan Ners Minggu ke-2
degenerative (asam urat)
Poltekkes TJK 26 April – 1 Mei
dan pemeriksaan kesehatan
Mahasiswa
3. Pendidikan Kesehatan
Masyarakat RT 25 15-20 masyarakat Rumah Kader Keperawatan Ners Minggu ke-2
tentang Hipertensi dan
Poltekkes TJK 26 April – 1 Mei
pemeriksaan kesehatan
4. Pendidikan Kesehatan
Mahasiswa
tentang penyakit
Masyarakat RT 25 15-20 masyarakat Rumah Kader Keperawatan Ners Minggu ke-2
degenerative (asam urat)
Poltekkes TJK 26 April – 1 Mei
dan pemeriksaan kesehatan
5 Penyuluhan Kesehatan
tentang New Normal Mahasiswa
Masyarakat RT 24 Minggu ke-3
15-20 masyarakat Posyandu Mawar Keperawatan Ners
dan 25 2 Mei – 8 Mei
Poltekkes TJK
5. Penkes tentang PHBS:
1. Pengertian PHBS
Mahasiswa
2. Cara peningkatan Masyarakat RT 24 Minggu ke-3
15-20 masyarakat Posyandu Mawar Keperawatan Ners
PHBS dan 25 2 Mei – 8 Mei
Poltekkes TJK
6. Demonstrasi tentang:
Mahasiswa
Cuci tangan 6 langkah Masyarakat RT 24 Minggu ke-3
15-20 masyarakat Posyandu Mawar Keperawatan Ners
dan 25 2 Mei – 8 Mei
Poltekkes TJK
LAPORAN KEGIATAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
DUSUN BANJARSARI 3 DESA KALISARI
KEC. NATAR KAB. LAMPUNG SELATAN
OLEH:
KELOMPOK 6
RORI WILANDA 2014901082
SEELVIA 2014901083
C. Manfaat
Dengan melakukan musyawarah masyarakat desa, berbagai informasi desa mulai dari
keadaan alam, masalah, potensi dan lainnya dapat ditemukan. Informasi tersebut dapat
mempermudah dalam menentukan kegiatan yang akan dilakukan di Dusun Banjarsari 3.
BAB II
PELAKSANAAN
A. Topik / Judul Kegiatan
Musyawarah Masyarakat Dusun Banjarsari 3 Desa Kalisari Kec. Natar Kab. Lampung
Selatan
B. Sasaran / Target
1. Masyarakat
2. Kepala Desa
3. Kepala Dusun
4. Ketua RT
5. Kader Kesehatan
6. Masyarakat sekitar
C. Metode
1. Presentasi
2. Ceramah
3. Diskusi
E. Susunan Kepanitiaan
1. Ketua : Rori Wilanda
2. Sekretaris / Notulen : Agitha Nanda Nurmala
3. Moderator : Nadila Okti Fariza
4. Penyaji : Risa Hairun Nisyah
5. Skoring : Ayu Pratika Wati
Seelvia
6. Pemimpin POA : Istiati Cici Antika
7. Observer : Putri Finka Novia
8. Fasilitator : Sinthia Ramadhanti
Nesia Dwi Agustina
9. Dokumentasi : Riska Verdian Anggraeni
Suci Maudy Aulia
10. Konsumsi : Nofa Safitri
Yosmalia Merty Hartini
G. Susunan Acara
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience
Pembukaan : 1. Membalas salam
09.00 s.d 09.15 1. Pembukaan oleh 2. Mendengarkan
WIB moderator 3. Memberi respon
2. Sambutan oleh ketua
pelaksana, pembimbing
lahan dan kepala dusun
b) Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan dilakukan pada pukul 09.00-10.15 WIB
2. Masyarakat berperan aktif dalam kegiatan musyawarah
3. Masyarakat berencana bersama mahasiswa dalam mengatasi masalah
kesehatan
4. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat sampai musyawarah selesai
c) Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil yang di dapat soal / pertanyaan yang terjawab mendapatkan
persentasi sebagai berikut :
Setelah dilakukan MMD didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Masalah kesehatan yang akan diatasi yaitu PBHS, PTM (Hipertensi), dan
penyakit degeneratif (asam urat)
2. Rencana kegiatan yang telah dimusyawarahkan adalah sebagai berikut :
a. Penyuluhan tentang hipertensi, pemeriksaan tekanan darah,
penyuluhan tentang asam urat dan pemeriksaan Urine Acid yang akan
dilaksanakan pada hari Senin, 26 April 2021 pukul 08.00 WIB di
rumah kediaman Ketua RT 24 yang dihadiri oleh masyarakat RT 24
Dusun Banjarsari 3, Desa Kalisari
b. Penyuluhan tentang hipertensi, pemeriksaan tekanan darah,
penyuluhan tentang asam urat dan pemeriksaan Urine Acid yang akan
dilaksanakan pada hari Kamis, 29 April 2021 pukul 08.00 WIB di
rumah kediaman Ketua RT 25 yang dihadiri oleh masyarakat RT 25
Dusun Banjarsari 3, Desa Kalisari
c. Penyuluhan tentang hipertensi, pemeriksaan tekanan darah,
penyuluhan tentang asam urat dan pemeriksaan Urine Acid yang akan
dilaksanakan pada hari Sabtu, 01 Mei 2021 pukul 08.00 WIB di rumah
kediaman Kader RT 22 yang dihadiri oleh masyarakat RT 22 Dusun
Banjarsari 3, Desa Kalisari
d. Penyuluhan tentang hipertensi, pemeriksaan tekanan darah,
penyuluhan tentang asam urat dan pemeriksaan Urine Acid yang akan
dilaksanakan pada hari Minggu, 02 Mei 2021 pukul 08.00 WIB di
rumah kediaman Kepala Dusun di RT 23 yang dihadiri oleh
masyarakat RT 23 Dusun Banjarsari 3, Desa Kalisari
e. Penyuluhan tentang persiapan New Normal yang akan dilaksanakan
pada hari Senin, 03 Mei 2021 pukul 08.00 WIB di rumah kediaman RT
24 yang dihadiri oleh masyarakat Dusun Banjarsari 3, Desa Kalisari.
d) Hambatan
Hambatan yang kami dapatkan selama kegiatan MMD antara lain:
a. Terdapat keterlambatan kedatangan peserta sehingga yang seharusnya
dijadwalkan pukul 08.00 menjadi pukul 09.00.
I. Lampiran