Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) DOI: 10.25126/jtiik.

201854766
Vol. 5, No. 4, September 2018, hlm. 403-410 p-ISSN: 2355-7699
Akreditasi KEMENRISTEKDIKTI, No. 51/E/KPT/2017 e-ISSN: 2528-6579

PENGEMBANGAN SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN TETESAN CAIRAN


INFUS OTOMATIS BERBASIS LABVIEW DENGAN LOGIKA FUZZY
Riky Tri Yunardi1, Dani Setiawan2, Farah Maulina 3, Tri Anggono Prijo4
1,2,3
Departemen Teknik, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga
4
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga
Email: 1 rikytriyunardi@vokasi.unair.ac.id

(Naskah masuk: 10 April 2018, diterima untuk diterbitkan: 05 September 2018)

Abstrak

Dalam instrumentasi medis infus merupakan perangkat yang digunakan untuk mengalirkan cairan, obat atau nutrisi
secara intravena. Fungsi utama dari infus yaitu memberikan cairan secara periodik pada pasien. Perangkat infus
saat ini, untuk mengendalikan kecepatan tetesan cairan dilakukan secara manual oleh staf medis. Permasalahan
yang sering sering ditemukan, seperti penyumbatan dan habisnya cairan infus yang apabila tidak cepat diatasi akan
berbahaya bagi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe sistem kontrol dan pemantauan
aliran cairan infus secara otomatis. Dengan menggunakan LabVIEW National Instruments untuk memantau
tetesan cairan infus. Sistem kontrol logika Fuzzy diimplementasikan dengan menggunakan mikrokontroler
berbasis ATmega, yang dilengkapi dengan pompa udara, motor stepper dan pendeteksi aliran cairan. Kinerja dari
sistem prototipe pemantauan aliran cairan infus secara otomatis memiliki tingkat keberhasilan 96,75% dengan
nilai set point 20 tetes dalam waktu 1 menit.

Kata kunci: infus, kecepatan tetesan cairan, LabVIEW, logika fuzzy

CONTROL SYSTEM DEVELOPMENT AND MONITORING OF AUTOMATIC LIQUID


DROPLETS INFUSION BASED ON LABVIEW WITH FUZZY LOGIC

Abstract

In the medical instrumentation infusion is a device used to drain fluids, medication or nutrients intravenously. The
main function of the infusion is to give fluids periodically in patients. Infusion device at this time, to control the
speed of the liquid droplets is done manually by the medical staff. Problems often occur, such as a blockage or
run out of the fluid content and if not promptly treated can be harmful to the patient. This research aims to develop
a prototype of control system and monitoring of the infusion liquid droplets automatically. By using the National
Instruments LabVIEW to monitor the flow of intravenous fluids. The Fuzzy logic control system is implemented
using an ATmega based microcontroller, equipped with air pumps, stepper motors and liquid flow detection. The
performance of the prototype system of monitoring the flow of intravenous fluids automatically have a success rate
of 96.75% at the set point value of 20 drops in 1 minute.

Keywords: infusion, fluid droplets rate; LabVIEW, fuzzy logic

1. PENDAHULUAN masuk ke dalam tubuh, dapat diamati pada jumlah


tetasan pada chamber infus. Pada kenyataannya, infus
Dengan perkembangan teknologi yang semakin
masih digunakan secara manual oleh petugas medis
canggih dan modern saat ini kebutuhan peralatan
untuk mengatur dan menghitung jumlah tetesan
kesehatan yang lebih praktis dan mudah sangat
cairan yang diberikan kepada pasien (N. Muljodipo,
dibutuhkan. Demikian juga dengan perkembangan
dkk., 2015).
teknologi instrumentasi medis sebagai penunjang
Dengan keterbataan kemampuan petugas medis
kebutuhan peralatan medis yang digunakan untuk
juga dapat melakukan kesalahan dalam pemberian
melayani pasien. Salah satunya yaitu infus, yaitu alat
cairan infus menjadi suatu hal yang mungkin saja
medis yang digunakan pada kondisi tertentu untuk
terjadi. Kesalahan dalam pemasangan infus yang
memberikan cairan ke dalam tubuh pasien secara
sering terjadi, seperti penyumbatan atau kehabisan isi
periodik. Cairan, obat atau nutrisi yang dimasukkan
cairan tanpa diketahui oleh tenaga medis dan apabila
menggunakan infus langsung melalui pembuluh
tidak segera ditangani dapat berbahaya bagi pasien.
darah (vena) secara intravena (Wadianto, dkk., 2016).
Hal ini dapat mengakibatkan tekanan darah pasien
Untuk mengetahui kecepatan aliran cairan yang
403
404 Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), Vol. 5, No. 4, September 2018, hlm. 403-410

pada selang infus tidak akan astabil dan dapat 2. METODE PENELITIAN
tersumbat karena pembekuan darah (A. Zainuri, dkk.,
2012). Hal ini menunjukkan bahwa proses 2.1. Infus
pemasangan dan pemantauan infus harus dilakukan
Infus merupakan suatu prosedur memasukkan
dengan cara yang benar untuk mengurangi bahaya
cairan dalam jumlah tertentu melalui jalur intravena
tersebut.
yang diterapkan pada pasien pada kondisi tertentu
Pada penelitian sebelumnya (R.A. Primahayu,
untuk memberikan cairan atau elektrolit sebagai
dkk., 2017) membahas desain sistem monitoring
cairan infus untuk memantau kondisi cairan didalam prosedur tindakan dalam pengobatan. Terapi
tabung infus menggunakan pengolahan citra digital. penggunaan infus intravena membutuhkan
penanganan oleh dokter dan pengawasan oleh tenaga
Untuk memisahkan citra objek berupa cairan dengan
medis dalam memantau kecepatan tetesan cairan
latar belakang menggunakan metode thresholding.
infus untuk mencegah risiko terhadap pasien.
Luas area piksel pada gambar mendiskripsikan
bentuk dan kondisi cairan infus. Dengan .
menggunakan sensor kamera maka kondisi cahaya 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 (𝑚𝐿) ×20
lingkungan akan sangat berpengaruh terhadap hasil 𝑇𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = (1)
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)×60
capture. Pada sistem ini hanya mendeteksi cairan
infus dan belum mampu mendeteksi jumlah tetesan
cairan infus. Untuk menghitung kecepatan aliran dalam
Wadianto (Wadianto, dkk., 2016) telah bentuk tetesan dihitung setelah mengetahui jumlah
membuat sebuah alat yang digunakan untuk volume cairan yang tekumpul dalam satuan waktu
mengumpulkan informasi jumlah tetesan cairan infus berdasarkan umur orang dewasa (makro dengan 20
pada drip chamber. Untuk mendeteksi tetesan cairan tetes/ml) seperti pada Persamaan (1).
menggunakan sensor optocoupler yang berbasis
cahaya. Sebagai tambahan sistem ini dilengkapi 2.2. Program LabVIEW
dengan indikator untuk mengetahui kondisi cairan di Program LabVIEW merupakan suatu bahasa
dalam tabung. Dari hasil perancangan yang telah pemrograman komputer dengan basis grafis dengan
dibuat memiliki nilai keakurasian yang cukup baik. menggunakan diagram blok sebagai bentuk lain
Sistem monitoring infus berbasis selain dari teks untuk membuat aplikasi komputer.
mikrokontroler untuk membantu pasien rawat inap di Pemrograman menggunakan blok dalam bentuk
rumah sakit juga telah dirancang (Nataliana, 2016). dataflow, yang menentukan alur eksekusi dari
Namun agar sistem ini dapat bekerja dengan program yang telah dibuat. Tampilan pada LabVIEW
fungsinya maka peletakan tabung infus haruss menghasilkan tampilan sebuah panel layar instrument
dipertimbangkan. Tabung infus harus diletakkan pada secara virtual.
ketinggian 170cm dari permukaan lantai, sehingga
membutuhkan sebuah tiang sebagai penompang, dari 2.3. Logika Fuzzy
sistem yang telah dibuat belum menerapkan
kecerdasan buatan. Logika fuzzy termasuk dalam sistem kontrol
Sebuah sistem monitoring cairan intravena telah yang menerapkan kecerdasan buatan yang memiliki
dirancang dengan tujuan untuk memberikan kemampuan untuk menyesuaikan masalah oleh
informasi kepada tenaga medis status keadaan cairan sebuah plan (Yunardi, R.T., dkk., 2017). Sistem
infus di dalam tabung (Riskitasari, S., dkk, 2016). kendali fuzzy terdiri dari beberapa tahap yaitu
Metode yang digunakan dengan memanfaatkan fuzzyfication, inference dan defuzzyfication.
sensor load cell untuk mengukur massa cairan yang Fuzzifikasi merupakan proses konversi variabel crisp
dikonversi besarannya menjadi volume cairan. Dan menjadi variabel fuzzy guna memperoleh derajat
hasilnya dikirim ke server melalui perangkat nirkabel keanggotaan pada tiap masukkan. Inference
Zigbee namun belum memiliki sistem nonitoring dan digunakan untuk menetukan nilai derajat
gambar grafik secara real time. keanggotaan dari keluaran fuzzy. Hubungan antara
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam masukkan dan keluaran menggunakan aturan if-then
penelitian ini dirancang sebuah sistem kontrol dan yang diterapkan pada perangkat kendali
pemantauan tetesan cairan infus otomatis. LabVIEW mikrokontroler.
digunakan untuk membuat tampilan layar komputer Tahap defuzzifikasi digunakan untuk
graphic user interface yang digunakan untuk mendapatkan nilai derajat keanggotaan dengan
memantau tetesan cairan infus secara real time dan mengkonversi variabel fuzzy menjadi variabel crisp
mengiplementasikan sistem kontrol logika Fuzzy berupa nilai numerik. Proses defuzzifikasi pada
untuk mengambil keputusan berdasarkan nilai perancangan sistem kendali menggunakan model
kecepatan tetesan cairan menggunakan Sugeno dengan posisi singelton pada sumbu Z seperti
mikrokontroler berbasis Arduino. yang ditunjukkan pada Persamaan (2).
Riky Tri Yunardi, dkk., Pengembangan Sistem Kontrol … 405

∑ 𝜇(𝑍)𝑍𝑑𝑧 Mikrokontroler digunakan untuk mengolah data


𝑍𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 = ∑ 𝜇(𝑍)𝑑𝑧
(2)
dan sebagai perangkat sistem kendali serta menerima
dan mengirimkan data dengan komputer
2.4. Metodologi menggunakan data serial. Mikrokontroler
mengaktifkan relay untuk mengendalikan pompa
Cara kerja dari pengembangan prototipe sistem
yang berfungsi untuk mengalirkan udara tekan pada
infus otomatis pada dapat dijelaskan seperti pada
tabung infus jika kecepatan tetesan cairan infus
gambar diagram blok pada Gambar 1. Sistem kerja
kurang dari nilai set point tetesan yang telah
dimulai dengan memberikan nilai masukkan berupa
ditentukan. Dalam perancangan ini, manset
laju tetesan cairan infus. Sensor optocoupler
digunakan sebagai alat penekan permukaan tabung
mendeteksi adanya tetesan yang ada di dalam drip
infus. Motor stepper digunakan untuk menekan
chamber, kemudian sinya dari sensor dikondisikan
selang pompa apabila mesin pompa dalam keadaan
oleh rangkaian pengkondisi sinyal (Setiawan. D. dan
tidak aktif untuk mencegah udara tekan tidak keluar
Maulina, F., 2017).
dari manset. Sebagai sistem pengaman aliran antara
tabung infus dengan pembuluh darah (vena) maka
motor servo digunakan untuk menggerakkan clipper
pada selang infus. Clipper berfungsi untuk menjepit
dan membuka aliran selang infus.

3. PERANCANGAN SISTEM

3.1. Perancangan Elektrik Sistem Infus Otomatis


Pada perancangan skema elektrik terdiri dari
beberapa komponen yang digunakan antara lain
rangkaian power supply, rangkaian sensor
optocoupler, minimum system mikrokontroler, driver
motor stepper, relay, dan buzzer seperti yang telah
Gambar 1. Diagram blok cara kerja prototipe sistem infus
ditunjukkan pada Gambar 2.
otomatis

Gambar 2. Perancangan skema elektrik sistem infus otomatis


406 Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), Vol. 5, No. 4, September 2018, hlm. 403-410

udara sehingga menggembang dan menekan


3.2. Perancangan Rangkaian Sensor Tetesan permukaan tabung yang dililitkan manset.
Cairan Infus Menggunakan Optocoupler Manset memiliki dua selang dimanasalah
ssatunya berfungsi untuk memasukkan udara dan
Pada perancangan rangkaian tetesan cairan infus
mengeluarkan udara. Perancangan mekanik yang
menggunakan optocoupler dengan menggunakan
digunakan untuk menekan infus menggunakan
cahaya sebagai pendeteksi. Sumber cahaya sebagai
manset ditunjukkan pada Gambar 4.
transmitter dan photo-detector sebagai receiver.
Sensor mendeteksi jumlah tetesan setiap satu menit.
3.4. Perancangan Program Tampilan Pemantau
Sensor mengirim sinyal tegangan sebagai masukkan
Tetesan Cairan Infus Menggunakan LabVIEW
mikrokontroler untuk mendapat jumlah tetesan.
Jumlah set point tetesan digunakan sebagai Pada perancangan program tampilan pemantau
pembanding dari jumlah yang terhitung. Dan apabila tetesan cairan infus menggunakan LabVIEW. Metode
sesuai dengan set point maka sistem infus otomatis komunikasi data serial digunakan antara
untuk mempertahankan jumlah tetesan sebesar set mikrokontroler ATMega dan komputer dengan
point. Rangkaian sensor tetesan cairan infus menggunakan RS232.
menggunakan photo-detector pada drip chamber Pada program LabVIEW pengunaan Visa
ditunjukkan pada Gambar 3. Resource Name digunakan untuk pemilihan COM
Port yang akan diaktifkan. Pemilihan nilai baudrate
disesuaikan pada mikrokontroler yang terapkan yaitu
sebesar 9600. Diagram blok komponen Visa
Configure Serial ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 3. Sensor tetesan cairan infus menggunakan optocoupler


pada drip chamber

Gambar 5. Blok komponen Visa Configure Serial

Dalam proses membaca data serial digunakan


komponen blok VISA Read. Data yang telah dibaca
selanjutnya disimpan pada blok read buffer yang
dihubungkan dalam blok while loop. Pada proses
berikutnya yaitu dengan mengolahan data dan
menampilkan data pembacaan. Data yang disimpan
antara lain date, time, detik, setpoint, frekuensi,
Gambar 4. Mekanik penekan tabung cairan infus
jumlah tetes, setpoint/f Hz, laju, status action, sudut
servo, sudut stepper, motor pump dan jumlah tetes/f
3.3. Perancangan Mekanik Penekan Permukaan Hz dengan tipe data tersebut berupa data string.
Tabung Cairan Infus Waveform Chart berfungsi untuk memantau atau
Dalam perancangan mekanik penekan monitoring tetesan infus. Round led untuk indikator
permukaan tabung cairan infus ini, manset digunakan tetesan infus. Dan setpoint berfungsi untuk
sebagai alat penekan tabung infus. Manset dirancang memasukkan nilai tetesan yang diinginkan. Diagram
untuk memberi tekanan menggunakan pompa untuk blok program pemantau tetesan cairan infus
memberikan tekanan udara, sehingga manset berisi ditunjukkan pada Gambar 6.
Riky Tri Yunardi, dkk., Pengembangan Sistem Kontrol … 407

Gambar 6. Diagram blok program pemantau tetesan cairan infus

Dan tampilan sistem graphic user interface nilai linguistik ditunjukkan pada Tabel 1. Ketiga
pemantau tetesan cairan infus menggunakan variabel ini untuk menentukan hasil jumlah tetesan
LabVIEW ditunjukkan pada Gambar 7. cairan infus terhadap nilai set point jumlah tetesan
yang telah ditentukan.

Tabel 1. Himpunan fuzzy

No Variabel Nilai Linguistik


on
1 relay
off
on
2 motor stepper
off
on
3 motor servo
off

Proses fuzzifikasi dalam logika fuzzy


menggunakan masing-massing fungsi keanggotaan
himpunan fuzzy dengan 3 variabel yaitu relay, motor
stepper dan motor servo.
Dari fungsi keanggotaan tersebut didapatkan
himpunan atau derajat keanggotaan hasil fuzzy
Gambar 7. Tampilan graphic user interface pemantau tetesan
cairan infus kecepatan tetesan cairan seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 8. Masing-masing nilai keanggotaan
3.5. Perancangan Kendali Pemantau Tetesan tersebut kemudian dimasukan sebuah proses
Cairan Infus Menggunakan Logika Fuzzy evaluation rule.

Dalam mendesain kendali logika fuzzy yang


perlu diperhatikan adalah tingkah laku dari sistem
infus otomatis. Hal yang harus diamati adalah
pengaruh nilai data jumlah tetesan yang dideteksi
oleh sensor pendeteksi tetesan cairan infus. Data
masukkan fuzzy berupa data jumlah tetesan tiap
menit. Untuk melakukan perhitungan pada inferensi
fuzzy ditentukan terlebih dahulu data rentang nilai
variabel yang digunakan antara lain kondisi relay
untuk pompa, gerakan motor stepper dan motor servo.
Berdasarkan rentang nilai yang didapat digunakan
Gambar 8. Himpunan hasil fuzzy kecepatan tetesan cairan
sebagai himpunan fuzzy berdasarkann variabel dan
408 Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), Vol. 5, No. 4, September 2018, hlm. 403-410

Fuzzy inferensi digunakan untuk menetukan Dari hasil pengujian dapat dilihat perbedaan
nilai derajat keanggotaan dari keluaran fuzzy tegangan antara nilai sensor antara ada halangan
membentuk sebuah rules based. Dengan dihasilkan antara 0,10 - 0,13 volt dan tidak ada
menggunakan operasi himpunan fuzzy rule base halangan cahaya 4,58 - 4,81 volt di optocoupler.
menggunakan aturan if-then yang diterapkan pada Hasil tersebut menunjukkan bahwa rangkaian sensor
perangkat kendali mikrokontroler ditunjukkan pada tetesan memiliki kinerja yang baik sebagai pendeteksi
Tabel 2. tetesan cairan.
Tabel 2. Rule Base

Motor Motor
4.3. Pengujian Motor Stepper Penekan Selang
No Relay Keputusan Mesin Pompa
Stepper servo
1 off off off cepat Pengujian motor stepper penekan selang mesin
2 off off on sedang pompa bertujuan untuk mengetahui kestabilan
3 off on off cepat tegangan pada motor stepper ketika berputar searah
4 off on on cepat dan berlawanan arah jarum jam yang digunakan
untuk menekan selang pompa apabila mesin pompa
5 on off off lambat
dalam keadaan tidak aktif untuk mencegah udara
6 on off on sedang tekan tidak keluar dari manset seperti pada Tabel 5.
7 on on off lambat Dari hasil pengujian menunjukkan nilai tegangan
8 on on on cepat pada saat motor stepper dalam putaran berputar
berlawanan atau searah jarum jam didapatkan nilai
yang stabil sehingga alat penekan selang mesin
Proses defuzzifikasi dimana mencari nilai
pompa dapat berjalan dengan optimal.
keluaran berupa nilai crisp (Z) menggunakan model
Sugeno dengan posisi singelton pada sumbu Z seperti Tabel 5 Hasil Pengujian motor stepper penekan selang
yang ditunjukkan pada Persamaan (2) yang untuk
mengatur tetesan cairan infus. Tegangan Motor Tegangan Motor
Putaran Searah Putaran Berlawanan
No
Jarum Jam Arah Jarum Jam
4. HASIL DAN PEMBAHASAN (volt) (volt)
1 11,12 10,90
4.1. Pengujian Rangkaian Sensor Tetesan Cairan 2 11,14 11,10
Infus Menggunakan Optocoupler
3 11,12 10,90
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui 4 11,13 11,11
perbedaan nilai tegangan antara ada dan tidak ada
5 11,15 10,90
halangan cahaya ke optocoupler yang
merepresentasikan adanya tetesan cairan yang Rata-
11,132 10,982
rata
melalui drip chamber pada rangkaian sensor tetesan
cairan infus. Hasil pengujian rangkaian sensor tetesan
cairan infus menggunakan optocoupler ditunjukkan 4.4. Pengujian Motor Servo Penekan Selang Laju
pada Tabel 3. Cairan Infus
Pengujian sudut servo digunakan untuk
Tabel 3. Hasil pengujian rangkaian sensor tetesan cairan infus mengetahui seberapa besar sudut yang digunakan
menggunakan optocoupler
untuk menutup selang infus agar tidak terjadi tetesan
Tegangan Tidak Tegangan Kondisi sehingga dapat digunakan. Hasil pengujian motor
No Kondisi Terhalang Terhalang servo penekan selang laju cairan Infus ditunjukkan
(volt) (volt) pada Tabel 6. Dapat dilihat bahwa saat kondisi sudut
1 0,11 4,81 motor 0º selang infus tertutup sempurna sehingga
2 0,13 4,81 tidak ada laju cairan infus dan saat kondisi 60º selang
3 0,11 4,63 infus terbuka menyebabkan laju cairan infus lancar.
4 0,11 4,63
Tabel 6 Hasil motor servo penekan selang laju cairan infus
5 0,10 4,64
Sudut Motor Servo Kondisi Laju
6 0,11 4,64 No
(derajat) Cairan Infus
7 0,12 4,64 1 0 Terhenti
8 0.13 4,63
2 5 Melaju lambat
9 0,13 4,58
3 30 Melaju lancar
10 0,11 4,66 4 50 Melaju lancar
Rata-
0,114 4,667 5 60 Melaju lancar
rata
Riky Tri Yunardi, dkk., Pengembangan Sistem Kontrol … 409

4.5. Pengujian Kinerja Sistem Pemantauan kendali dapat dikembangkan menjadi jaringan syaraf
Tetesan Cairan Infus Mengunakan Fuzzy tiruan agar sistem bisa melakukan proses lebih cepat
dengan akurasi yang lebih tinggi.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
kinerja sistem pemantauan tetesan cairan infus
DAFTAR PUSTAKA
otomatis yang diterapkan menggunakan logika fuzzy.
Prosedur pengujian kinerja sistem dilakuakn FAHMIZAL, S., GALIH, ARROFIQ, M. and
sebanyak 15 kali. Nilai tetesan setiap menit hasil Mayub, A., 2017. Logika Fuzzy Pada Robot
percobaan dibandingkan dengan nilai set point yang Inverted Pendulum Beroda Dua, Jurnal
dimasukkan. Dari Tabel 7. untuk menguji kinerja Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
sistem pemantauan tetesan cairan infus otomatis (JTIIK), vol. 4, no. 4, p. 244, Des. 2017
dengan menggunakan kendali logika fuzzy dengan [Online]. Available:
nilai set point 20 tetes dalam waktu 1 menit, diperoleh http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/vi
persentase keberhasilan sebesar 96,75 %. Sehingga ew/484. [Accessed: 06-April-2018]
dapat disimpulkan bahwa sistem ini memiliki kinerja MULJODIPO, N., SOMPIE, S.R. and ROBOT, R.F.,
yang baik dengan menerapkan logika fuzzy. (2015). Rancang Bangun Otomatis Sistem
Infus Pasien. E-Journal Teknik Elektro Dan
Tabel 7 Hasil pengujian kinerja sistem pemantauan tetesan cairan infus
otomatis dengan menggunkan logika fuzzy Komputer, 4(4), pp.12-22.
NATALIANA, D., TARYANA, N. and RIANDITA,
Nilai Set Point Nilai Tetesan Prosentase E.G.I., 2016. Alat Monitoring Infus Set pada
No Tetesan Terukur Keberasila Pasien Rawat Inap Berbasis Mikrokontroler
(Tetes/menit) (Tetes/menit) (%) ATmega 8535. ELKOMIKA: Jurnal Teknik
1 20 20 100 Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, &
2 20 20 100 Teknik Elektronika, 4(1), p.1.
3 20 20 100 PRIMAHAYU R. A., UTAMININGRUM, F., and
SYAUQY, D., 2017. Sistem Monitoring
4 20 18 88,9
Cairan Infus Terpusat Menggunakan
5 20 20 100 Pengolahan Citra Digital. Jurnal
6 20 20 95,24 Pengembangan Teknologi Informasi dan
7 20 21 97,74 Ilmu Komputer, 1(8), pp. 649-657.
8 20 20 100 RISKITASARI, S., HAMIDA, F.,
9 20 20 100
NURWICAKSANA, W.A., ADITYA, M.R.
and ADHISUWIGNJO, S., 2016. SIMOCI
10 20 20 100
(Sistem Monitoring Cairan Intravena) Di
11 20 21 95,24 Ruang Icu Menggunakan Zigbee. Prosiding
12 20 20 100 SNST Fakultas Teknik, 1(1).
13 20 29 94,74 SETIAWAN, D. and FARAH, M., 2017. Rancang
14 20 17 82,36 Bangun Alat Pengatur Dan Monitoring
Jumlah Tetesan Infus Berbasis Labview
15 20 20 100
(Undergraduate Thesis, Universitas
Rata-rata persentasi keberasilan 96,75 Airlangga).
WADIANTO, W. and FIHAYAH, Z., 2016. Simulasi
5. KESIMPULAN Sensor Tetesan Cairan, Pada Infus
Konvensional. Jurnal Kesehatan, 7(3),
Setelah melakukan perancangan, pengujian dan pp.394-401.
analisa data hasil dari pengujian, maka dapat YUNARDI, R. T. and MARDIYANTO, R., 2017.
disimpulkan perancangan rangkaian tetesan cairan Perancangan Sistem Kendali pada Lengan
infus menggunakan optocoupler dapat digunakan Assistive Social Robot menggunakan
pendeteksi tetesan cairan yang melalui drip chamber. Kamera. Jurnal Nasional Teknik Elektro,
Kinerja dari sistem pemantauan aliran cairan infus vol. 6, no. 2, 2017 [Online]. Available:
secara otomatis dengan menggunaka logika fuzzy http://jnte.ft.unand.ac.id/index.php/jnte/arti
yang telah diuji memiliki tingkat keberhasilan cle/view/402. [Accessed: 17-September-
96,75% dengan nilai set point 20 tetes dalam waktu 1 2017]
menit. Sebagai pengembangan lebih lanjut perlu
dilakukan untuk mendapatkan sistem yang lebih ZAINURI, A., SANTOSO, D.R. and MUSLIM,
akurat. Diantaranya adalah dalam menggunakan M.A., 2012. Monitoring dan Identifikasi
optocoupler dengan peletekan yang presisi agar Gangguan Infus Menggunakan
bekerja optimal dalam pembacaan tetesan infus di Mikrokontroler AVR. Jurnal EECCIS, 6(1),
berbagai kondisi dan lokasi pengujian. Dan sistem pp.49-54.
Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai