Anda di halaman 1dari 9

MONOTORING INFUS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

Disusun oleh :

Dearin Millen Suseno (E13.2018.00042)

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK BIOMEDIS
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi yang semakin canggih menuntut


pengamatan dan keakuratan pemberian dosis cairan.Demikian halnya perkembangan
ilmu dan teknologi di bidang alat-alat kesehatan. Salah satu peralatan yang ada dan
sering digunakan di rumah sakit salah satunya adalah infus. Alat infus ini digunakan
untuk memberikan cairan ataupun obat kepada pasien sehingga memerlukan
keakuratan agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. Kita ketahui di beberapa
rumah sakit infus masih dilakukan secara manual untuk memberi jumlah tetesan infus
yang akan diberikan kepada pasien, petugas medis harus menghitung tetesannya sambil
melihat jam tangan selama satu menit, cara ini tentu masih jauh dari tingkat ketelitian.
[1]
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemberian dan jumlah cairan
infus adalah petugas medis yang kelelahan sehingga tidak dapat memberikan jumlah
tetesan infus yang tepat dan posisi tangan pasien yang sering bergerak yang bisa
mempengaruhi jumlah tetesan tersebut. Sistem otomatis alat infus sudah digunakan tapi
saat ini hanya untuk ruangan khusus atau memerlukan biaya yang sangat mahal untuk
bisa menggunakannya.[1]
Jati Fallat pernah merealisasikan alat monitoring infus menggunakan metoda
pendeteksian cairan infus dari berat infus yang dihubungkan dengan sebuah pegas. Alat
ini mempunyai resolusi yang kecil karena sistem ini menggunakan metoda perubahan
resistansi dari potensiometer geser. Selain itu mekanik alat ini cukup sulit dan
mempunyai ketahanan yang kurang baik karena infus dideteksi dari berat botol infus
dengan menggunakan pegas dan potensiometer geser. [2]
Annisa Dwi Astuti pernah melakukan penelitian untuk penggunaan alat Infusion
pump dilengkapi dengan drop sensor sebagai pengendali tetesan infus yang masuk ke
dalam tubuh pasien, sehingga jumlah cairan infus yang diberikan sesuai dengan yang
dibutuhkan pasien.[2]
Saat ini perkembangan teknologi elektronika dapat diaplikasikan di berbagai
bidang seperti dalam bidang pendidikan, industri, informasi dan komunikasi, militer
bahkan dalam bidang kesehatan. Penggunaan teknologi elektronika dalam bidang
kesehatan dapat diterapkan di beberapa peralatan medis di rumah sakit maupun
puskesmas. Peralatan medis yang menggunakan teknologi elektronika mempunyai
kelebihan daripada peralatan medis biasa karena peralatan medis yang dilengkapi
teknologi elektronika atau sistem elektronik dapat lebih memperhitungkan kepresisian
dan ketepatan. Hal ini berkaitan erat dengan pemanfaatan peralatan medis itu sendiri
yang dalam penggunaannya sangat membutuhkan kepresisisan dan ketepatan.
Sebaliknya bila cara penggunaannya terdapat kesalahan maka akibatnya akan fatal
bahkan dapat menyebabkan kematian. Salah satu pengembangan bidang teknologi
elektronika yang dapat di terapkan di peralatan medis adalah penerapan suatu sistem
yang dapat memonitoring cairan infus pada pasien. Penggunaan infus set konvensional
yang digunakan sebenarnya tidak begitu bermasalah bila pasien dapat dikontrol dan
diawasi secara periodik dalam waktu yang singkat oleh perawat. [3]
Dari uraian diatas, penulis ingin melakukan studi yang lebih lanjut perihal
monitoring infus menggunakan mikrokontroler yang memudahkan perawat atau
petugas medis.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana cara memonotoring system infus dengan menggunakan mikrokontroler
supaya memudahkan petugas medis?

C. Batasan Masalah
Batasan masalah dilakukan agar pembahasannya tidak terlalu luas kepada
aspek-aspek yang jauh dari relevansi sehingga penelitian itu bisa lebih focus untuk
dilakukan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah merancang system
monitoring infus menggunakan mikrokontroler.
.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini untuk merancang system monitoring
infus menggunakan mikrokontroler bertujuan untuk memudahkan petugas medis

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Pasien
Dalam hal ini pasien sangat diuntungkan apabila menggunakan system
monitoring tersebut karena hal ini mencegah kehabisan cairan infus dan sangat
efisien, dikarenakan petugas langsung mengetahui apabila cairan infus telah habis.
2. Bagi Pengguna
Sebagai alat pendeteksi volume cairan infus dan tersumbat nya cairan infus
dan darah. Sehingga memudahkan petugas medis untuk memonotoring.
3. Bagi Peneliti
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah menambah pengetahuan
dan wawasan perihal mikrokontroler dan medis.
DAFTAR PUSTAKA

[1] N. Muljodipo, S. R. U. A. Sompie, R. F. Robot, M. Eng, J. T. Elektro-ft, and E.


Nuryantomuljodipogmailcom, “Rancang Bangun Otomatis Sistem Infus Pasien,” J. Tek.
Elektro dan Komput., vol. 4, no. 4, pp. 12–22, 2015, doi: 10.35793/jtek.4.4.2015.8567.
[2] D. NATALIANA, N. TARYANA, and E. RIANDITA, “Alat Monitoring Infus Set pada
Pasien Rawat Inap Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535,” ELKOMIKA J. Tek. Energi
Elektr. Tek. Telekomun. Tek. Elektron., vol. 4, no. 1, p. 1, 2018, doi:
10.26760/elkomika.v4i1.1.
[3] A. I. H. Desi Rahmayanti, Faiza Renaldi, “Fakultas Teknik – Universitas Muria Kudus
153,” Pros. SNATIF ke-4 Tahun 2017, pp. 153–160, 2017.
1. Download dan lakukan penginstalan applikasi Mendeley seperti biasa, apabila sudah
memilikinya langkah selanjutnya adalah membuka applikasi mendeley.

Gambar 1. Applikasi Mendeley sudah terinstal

2. Instal MS Word Plugin di dalam menu Tools, apabila belum menginstalnya. Hal ini
bertujuan supaya MS Word terdapat Mendeley dan memudahkan untuk melakukan
sitasi.

Gambar 2. MS Word Plugin sudah terinstal

3. Apabila plugin sudah terinstal, maka dapat dicek pada MS Word. Berikut adalah
tampilan MS Word apabila sudah melakukan penginstalan. Menu sitasi berada di menu
“References”.

Gambar 3. Applikasi Mendeley sudah terinstal dalam MS Word


4. Langkah selanjutnya adalah penambahan file jurnal sebagai sumber, di applikasi
mendeley terdapat menu “add file” berfungsi untuk memasukan jurnal kedalam
mendeley.

Gambar 4. Cara penambahan jurnal kedalam Mendeley

Gambar 5. Penambahan jurnal telah berhasil

5. Melakukan sitasi
 Langkah pertama, membuka dokumen pada MS Word
 Memilih style kutipan yang diinginkan (IEEE / APA)
 Selanjutnya klik bagian paragraf yang ingin disitasi
 Klik “Insert Citation“ search nama jurnal yang ada di mendeley
 Klik “OK”
Gambar 6. Memilih style kutipan

Gambar 7. Memasukan sitasi dan Search nama jurnal

Gambar 8. Hasil sitasi

6. Memunculkan daftar Pustaka


Pada menu references klik bagian “Insert Bibliography” untuk memunculkan daftar
pustaka.
Gambar 9. Cara memunculkan Daftar Pustaka

Gambar 10. Hasil untuk Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai