OLEH
NIM 202041013
DOSEN PENGAMPU
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
3) Pengadaan
Pengadaan alat medik di Rumah Sidhisai mempunyai alur
dimana teknisi elektromedik dapat membuka permintaan barang
dalam bentuk Bon Permintaan Pembelian Barang (BPPB) yang
dibuat berdasarkan 2 alur besar; pengadaan untuk sprarepart dan
alat medik yang digunakan untuk perbaikan dan kerusakan dan
pengadaan yang alat medik yang bersifat penambahan aset alat
medik atau pengadaan baru yang diajukan oleh unit atau
Departemen dengan dilengkapi kajian kebutuhan penambahan
alat baru.
1. Pemeriksaan Fisik
Kegiatan yang meliputi penilaian fisik alat, kelengkapan
alat. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengecek
kesesuaian :
a. Merk, tipe/model, jumlah
b. Bagian-bagian alat
c. Aksesori yang dipesan
d. Kelengkapan dokumen teknis
2. Uji Fungsi
Adalah pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji
bagian-bagian alat dengan kemampuan maksimum (secara teknis
saat itu) tanpa beban sebenarnya, sehingga dapat diketahui apakah
secara keseluruhan suatu alat dapat dioperasikan dengan baik
sesuai fungsi dan spesifikasinya.
Pemeriksaan fungsi komponen/bagian alat Nebulizer
(tombol, saklar, indikator, putaran motor, pengereman,
dll)
Kinerja output Pada tahap ini dilakukan pengujian
terhadap hasil keluaran dari alat (missal: suhu, daya, dan
waktu dari Nebulizer).
3. Pelatihan operator dan tenaga teknik (elektromedis)
Kegiatan pelatihan sebaiknya dilakukan setelah uji fungsi dan
sebelum kegiatan uji coba dilakukan. Pelatihan operator
meliputi:
a) Prosedur penggunaan alat yang benar dan aman
b) Pengoperasian peralatan secara optimal
c) Pemeliharaan harian, penyimpanan alat dan
penggantian bahan habis pakai
d) Penyusunan standard operating procedur (SOP)
2.5.4 Pemeliharaan
Pemeliharaan alat Nebulizer adalah kegiatan pemeliharaan
yang dilaksanakan terhadap alat sesuai dengan jadwal yang
telah disusun.
Kegiatan Inspeksi yang dilakukan setiap hari sesuai
jadwal dengan memastikan kondisi alat Nebulizer
dalam keadaan siap pakai, meliputi pengecekan
fungsi dan fisik alat.
Melakukan kegiatan pemeliharan sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat.
Penggantian spare part atau komponen alat
Nebulizer yang telah direncanakan atau sesuai
ketentuan tanpa harus menunggu alat tersebut rusak
Pemeliharaan tidak terencana adalah kegiatan pemeliharaan
yang bersifat darurat berupa perbaikan terhadap kerusakan
alat yang mendadak / tidak terduga dan harus segera
dilaksanakan mengingat alat sangat dibutuhkan dalam
pelayanan. Pemeliharaan tidak terencana alat Nebulizer
meliputi :
Melakukan perbaikan dalam waktu secepat
mungkin atau dalam waktu 1x24 jam.
Menyediakan unit Back up alat kesehatan
Menghubungi Pihak rekanan
2.5.5 Penarikan dan Penghapusan
1. Penarikan
Penarikan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah pada suatu peralatan medis, bila tidak sesuai
dengan peraturan yang berlaku atau dapat menyebabkan suatu
bahaya pada penggunaannya. Suatu produk yang ditarik dari
peredaran, akan diteliti ulang oleh produsen sehingga dapat
ditentukan apakah produk tersebut akan diperbaiki atau di
musnahkan.
Penarikan alat Nebulizer akan dilakukan apabila :
a) standar alat tersebut tidak sesuai dengan peraturan
yang berlaku
b) terjadinya suatu penyimpangan alat sehingga
menyebabkan suatu bahaya pada penggunaannya.
2. Penghapusan
Penghapusan peralatan medis agar pemanfaatan peralatan
medis di rumah sakit efektif dan efesien serta penatausahaan
peralatan medis akuntabel serta membebaskan Pengguna dan
atau Kuasa Pengguna Barang dari tanggung jawab
administrasi dan fisik barang yang berada dalam
penguasaannya.
Penghapusan alat Nebulizer akan dilakukan apabila :
a. Secara fisik alat Nebulizer tidak dapat digunakan dan
tidak ekonomis apaliba diperbaiki
b. Teknologi Alat Nebulizer tegolong lama akibat
adanya modernisasi
c. Alat Nebulizer telah melampaui usia 5 tahun
penggunakan sehingga telah melati batas usia teknis.
2.6 Manajemen Alat Electro Surgery Unit (ESU) pada Rumah Sakit
Sidhisai
2.6.1 Perencanaan dan Pengadaan
1. Perencanaan
Rumah Sakit Sidhisai adalah rumah sakit yang berfokus
pada pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki fasilitas
kesehatan terbilang kurang. Mengingat bahwa RS Sidhisai
merupakan rumah sakit yang pelayanannya tergolong sangat
vital dan dibutuhkan masyarakat baik itu pada pelayanan
laboratorium klinik maupun life support dan kurangnya
peralatan laboratorium teknologi menengah, maka dibutuhkan
suatu alat Electro Surgery Unit yang berguna untuk menunjang
pelayanan rumah sakit.
2. Inventaris Alat
Perencanaan alat Electro Surgery Unit harus memiliki unsur-
unsur teknis yang terlibat agar terciptanya professional
specification terhadap alat Electro Surgery Unit.
Nama Alat : Electrosurgical Unit (ESU)
Merk : Covidien Valley Lab
No. Seri : FIF 68063 AX
Ruang : IBS OK 9
Type : Force FX
Lebar : 35,6 cm
Panjang : 45,7 cm
Tinggi : 11,1 cm
Berat : 8,2 Kg
Kelembaban : 30 % - 75 %
Volt : 220 – 240V
Frekuensi : 50/60Hz
3. Pengadaan
Pengadaan alat medik di Rumah Sakit Medika Persada Bali
mempunyai alur dimana teknisi elektromedik dapat membuka
permintaan barang dalam bentuk Bon Permintaan Pembelian
Barang (BPPB) yang dibuat berdasarkan 2 alur besar;
pengadaan untuk sprarepart dan alat medik yang digunakan
untuk perbaikan dan kerusakan dan pengadaan yang alat medik
yang bersifat penambahan aset alat medik atau pengadaan baru
yang diajukan oleh unit atau Departemen dengan dilengkapi
kajian kebutuhan penambahan alat baru.
4. Uji Coba
Uji coba alat Electro Surgery Unit dilakukan dengan
mengujian peralatan dengan cara melakukan penggunaan
langsung pada sampel yang ditentukan setelah melalui
proses uji fungsi dengan baik. Uji coba dilaksanakan oleh
operator yang telah dilatih untuk mebiasakan penggunaan
alat sesuai prosedur kerjanya dalam waktu tertentu atau
berdasarkan jumlah pemakaian.
2.6.3 Pengoprasian
a. Persiapan
Lepaskan penutup debu.
Periksa kondisi eksternal alat.
Hubungkan alat dengan terminal pembumian.
Hubungkan alat dengan catu daya.
Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke
posisi ON.
Lakukan pemanasan secukupnya minimal: 5 – 15
menit.
Cek fungsi-fungsi selector pemilihan cutting,
coagulating, dan bipolar
Periksa sistem alarm.
Pasang elektrode (loop elektrode, ball electrode, atau
bipolar electrode) sesuai keperluan pelayanan.
Atur selektor pemilihan (cutting, coagilating atau
bipolar) sesuai keperluan.
Atur intensitas output sesuai keperluan.
Lakukan tindakan pembedahan.
Setelah selesai digunakan, matikan alat dengan
menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF dan
pastikan output selector keposisi minimum / nol.
Lepaskan kabel elektroda (active dan neutral) serta
foot switch dari alat.
Lepaskan hubungan alat dengan catu daya.
Bersihkan alat. Pastikan alat dalam kondisi baik dan
siap difungsikan pada pemakaian berikutnya.
Pasang penutup debu.
2.6.4 Pemeliharaan
N
Kegiatan Pemeliharaan Periode
O
1 Cek dan bersihkan seluruh bagian alat 1 bulan
2 Cek sistem catu daya, perbaiki bila perlu 1 bulan
Cek fungsi selector, tombol/switch, perbaiki bila
3 1 bulan
perlu
Cek kabel elektroda frekuensi tinggi dari
4 1 bulan
kerusakan dan bersihkan konektor bila perlu
Cek dan periksa fungsi pewaktu (timer), perbaiki
5 1 bulan
bila perlu
Cek dan periksa lampu-lampu indicator, ganti bila
6 6 bulan
perlu
Cek sistem pengamanan, perbaiki bila perlu 6
7 6 bulan
bulan
8 Lakukan pengukuran arus bocor 1 bulan
9 Lakukan uji kinerja alat 6 bulan
3.1 Kesimpulan
Nebulizer adalah alat untuk mengubah obat dalam bentuk cairan menjadi
uap yang dihirup. Pengobatan yang memanfaatkan nebulizer biasanya diberikan
pada penderita gangguan pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK) saat gejala sesak napas sedang muncul. Fungsi nebulizer adalah
untuk melegakan saluran napas yang menyempit.
https://babyzania.com/beli-popok/omron-compressor-nebulizer-ne-c28
https://www.alodokter.com/nebulizer-mengenal-fungsi-dan-cara-pakainya
https://hwp-electromedic14.blogspot.com/2017/12/alat-bedah-electrosurgery-
unit.html