Disusun Oleh:
Riyanti Devi Widia N (406181066)
Pembimbing :
dr. Istiqomah. SH. MH, SpKF
Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater sebagai pembina yayasan ini
menggunakan metode penggabungan antara ilmu kesehatan dan ilmu spiritual.
“Komitmen agama dapat mencegah dan melindungi seseorang dari penyakit,
meingkatkan kemampuan mengatasi penyakit dan mempercepat penyembuhan
dengan catatan terapi medik diberikan sebagaimana mestinya”4 Korban NAZA
selain mengalami gangguan fisik juga mengalami ganguan mental.
Penanggulangannya maka harus melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan
upaya pemulihan fisik dan saraf (mental). Agama lebih bersifat protektif dan
pencegahan sebagaiman agama juga mempunyai hubungan yang signifikan dan
positif dengan keuntungan klinis.
Terapi spiritual lebih cenderung untuk menyentuh satu sisi spiritualitas manusia,
mengaktifkan titik ketuhanan dan mengembalikan klien ke sebuah kesadaran
darimana dia berasal. Alasan mengapa manusia diciptakan, karena manusia
diberikan tugas yang pantas dilakukan didunia dan hal-hal yang tak pantas
dilakukan didunia untuk mengembalikan manusia ke dalam kesucian, Seperti
mengembalikan sebuah kertas yang berisikan tulisan tinta kembali menjadi
selembar kertas putih.
3. Terapi Psikososial
Treatment psikologis ini memiliki banyak ragam. Maka diberikan sesuai dengan
kebutuhan. Di antara treatment psikologis antara lain:
1. Psikoterapi sportif
Psikoterapi sportif ini memberikan dorongan, semangat, dan motivasi agar
santri/klien tidak merasa putus asa untuk berjuang menuju proses
kesembuhan.
2. Psikoterapi reedukatif
Psikoterapi reedukatif adalah memberikan pendidikan ulang yang
maksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan di masa lalu dan juga
dengan pendidikan kembali ini dimaksud untuk mengubah pola pendidikan
lama dengan pola pendidikan yang baru yang kebal/imun terhadap segala
macam penyalahgunaan narkoba/NAZA dan gangguan jiwa.
3. Psikoterapi rekonstruktif
Psikoterapi rekonstruktif adalah memperbaiki kembali (rekonstruksi)
kepribadian yang telah mengalami gangguan akibat
penyalahgunaan/ketergantungan narkoba/NAZA dan gangguan jiwa,
menjadi pribadi yang utuh seperti sedia kala.
4. Psikoterapi kognitif
Psikoterapi kognitif yaitu memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir)
rasional yang mampu membedakan berbagai nilai moral etika, mana yang
baik mana yang buruk, mana yang boleh mana yang tidak, dan mana yang
haram serta mana yang halal.
5. Psikoterapi psikodinamik
Psikoterapi psikodinamin adalah menganalisa dan menguraikan proses
dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang terlibat
penyalahgunaan/ketergantungan narkoba/NAZA atau mengapa seseorang
bisa mengalami sebuah gangguan jiwa seperti stres, cemas, depresi, atau
skizofrenia.
6. Psikoterapi perilaku
Psikoterapi perilaku adalah memulihkan gangguan perilaku (maladaptif)
menjadi perilaku yang adaptif sehingga santri/klien dapat berfungsi kembali
secara wajar dalam kehidupannya baik di rumah, sekolah, kampus, tempat
kerja, dan lingkungan sosial sekitarnya.
7. Psikoterapi keluarga
Psikoterapi keluarga ini ditujukan tidak hanya kepada santri/klien tetapi
juga kepada keluarganya. Dengan terapi ini diharapkan hubungan
kekeluargaan dapat pulih kembali dalam suasana harmonis dan religius
sehingga risiko kekambuhan dapat dicegah.
4. Pengetahuan umum
Pengetahuan umum bisa dijadikan suatu terapi karena sesuai dengan minat dan
bakat korban penyalahgunaan narkoba. Ketika mereka melakukan kegiatan yang
sesuai dengan minat dan bakat mereka sendiri maka pikiran mereka akan teralihkan
oleh pekerjaan yang mereka minati tersebut.
Pengetahuan umum yang ditawarkan di Yayasan Madani Mental Health Care
meliputi: Bahasa Inggris atau Bahasa Arab, Komputer, Seni lukis, Desain dan
Teknik cetak sablon, Tata boga, Handycraft, Service handphone dan lain-lain
(sesuai minat dan bakat).
PENUTUP