Anda di halaman 1dari 6

REFERAT

BAGAIMANA BERKOMUNIKASI DENGAN KONSULEN


MENURUT UI

Dokter Pembimbing:
KOMPOL dr. Utomo Budidarmo Sp.OG M.Kes
82051588

Disusun Oleh:

Amirah dhia nabila sinum


1102014020

KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARIS
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.I RADEN SAID SUKANTI
PERIODE 28 JANUARI – 06 APRIL 2019
Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat
penting, tidak han ya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia
secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan saat
berinteraksi dengan sesama. Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa
Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare
yang berarti membuat sama (make to common). Komunikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan, sehingga
komunikasi bergantung pada kemampuan untuk memahami satu dengan yang lainnya
(communication depends on our ability to understand one another). Pengertian
komunikasi pada umumnya adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pih ak lain. Komunikasi dilakukan secara lisan atau
verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu, dan cara seperti ini disebut komunikasi
nonverbal.

Etika menghubungi dosen dibuat dalam dua bahasa dan disajikan melalui infografis.
Ada 7 poin etika menghubungi dosen yang dibuat UI. Simak untuk mahasiswa:

1. Perhatikan kapan waktu yang tepat untuk menghubungi dosen. Pilihlah waktu
yang biasanya tidak dipakai untuk beristirahat atau beribadah. Contoh: hindari
menghubungi dosen di atas pukul 20.00 atau di saat waktu ibadah.

2. 2. Awali dengan sapaan atau mengucapkan salam. Contoh: Selamat pagi


Bapak/Ibu, atau Assalamualaikum (apabila kedua belah pihak sesama
muslim).

3. 3. Ucapkan kata maaf untuk menunjukkan sopan santun dari kerendahan hati
Anda. Contoh: "Mohon maaf menganggu waktu Ibu/Bapak"
4. Setiap dosen pasti menghadapi ratusan mahasiswa setiap harinya dan tidak
menyimpan nomor kontak seluruh mahasiswa. Maka, pastikan Anda
menyampaikan identitas Anda di setiap awal komunikasi/percakapan. Contoh:
"Nama saya Putri, mahasiswa Administrasi Negara Angkatan 2016, semester
ini mengambil mata kuliah Hukum dan Administrasi Negara di kelas
Ibu/Bapak".

5. Gunakan bahasa yang umum dimengerti, tanda baca yang baik dan dalam
konteks formal. Hindari menyingkat kata seperti 'dmn, yg, ak, kpn, otw, sy'.
Hindari kata ganti non formal seperti 'aku, ok, iye, dll'.

6. Tulislah pesan dengan singkat dan jelas. Contoh: "Saya, memerlukan tanda
tangan Bapak/Ibu di lembar pengesahan saya. Kapan kiranya saya dapat
menemui Bapak/Ibu?"
7. Akhiri pesan dengan mengucapkan terima kasih atau salam sebagai penutup.
KOMUNIKASI DENGAN SEJAWAT

Setelah mempelajari teknik Keterampilan Komunikasi dengan Sejawat ini,


diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengetahui bagaimana dokter harus berperilaku di antara mereka.
2. Mengetahui cara memberikan informasi yang tepat kepada sejawat tentang kondisi
pasien baik secara lisan, tertulis, atau elektronik pada saat yang diperlukan demi
kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran.
3. Mengidentifikasi prinsip-prinsip etik utama yang berhubungan dengan kerjasama
dengan orang lain dalam perawatan pasien
4. Mengetahui bagaimana harus memecahkan masalah dengan penyedia layanan
kesehatan lain
5. Menulis surat rujukan dan laporan penanganan pasien dengan benar, demi
kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran.
6. Melakukan presentasi laporan kasus secara efektif dan jelas, demi kepentingan
pasien maupun ilmu kedokteran.
7. Mengenali dan bertindak sewajarnya saat kolega melakukan suatu tindakan yang
tidak profesional.
8. Mengetahui bagaimana harus menanggapi laporan perilaku tidak etis dari kolega.
9. Berperan sebagai anggota Tim Pelayanan Kesehatan yang Profesional :
a. Berperan dalam pengelolaan masalah pasien dan menerapkan nilai-nilai
profesionalisme.
b. Bekerja dalam berbagai tim pelayanan kesehatan secara efektif.
c. Menghargai peran dan pendapat berbagai profesi kesehatan.
d. Berperan sebagai manager baik dalam praktik pribadi maupun dalam sistem
pelayanan kesehatan.
e. Mampu mengatasi perilaku yang tidak profesional dari anggota tim
pelayanan kesehatan yang la
SBAR

Definisi
SBAR adalah pola/tehnik komunikasi yang harus dilakukan untuk
melapor atau berkomunikasi dengan teman seprofesi atau antar
profesi (interdisiplin ilmu) untuk menghindari kesalahan komunikasi
dan bertujuan agar dapat memberikan pelayanan yang baik bagi
pasien.

S (Situation) Kondisi terkini yang terjadi pada pasien


B (Background) Informasi penting yang melatarbelakangi
kondisi/keluhan pasien
A (Assessment) Hasil penilaian/pengkajian kondisi pasien
R (Recomendation) Apa yang perlu dilakukan/saran untuk
mengatasi masalah pasien

1. Tujuan
Untuk memastikan komunikasi yang optimal antara petugas
kesehatan tentang kondisi pasien.

2. Waktu Pemberian SBAR


a. Saat visite dokter
b. Saat ada perubahan kondisi pasien/pelaporan kondisi pasien
kritis.
c. Saat pertukaran shift
d. Saat berkomunikasi dengan bagian/tenaga kesehatan lain
e. Saat transfer pasien
3. Hal yang harus dilakukan sebelum melakukan SBAR
a. Evaluasi kondisi pasien : Cek TTV dan pemeriksaan lainnya yang
sesuai dengan kondisi pasien (misalnya : cek gula darah, suara
paru, suara peristaltik, dan lain.
b. Siapkan informasi-informasi yang sesuai dengan kondisi pasien.
c. Review hasil laboratorium terakhir dan analisanya
(kecenderungan naik, turun, atau tidak ada perubahan), catatan
keperawatan terkini, obat-obatan terkini.

4. Pencatatan SBARoleh perawat di CPPT


a. Minimal 1 shift dalam 24 jam (shift malam)
b. Bila ada perubahan kondisi pasien yang dilaporkan ke dokter

5. Cara menjawab SBARsaat berkomunikasi via telpon  TBAK


1. Write Down/Tuliskan
Tuliskan pesan verbal pada catatan integrasi di status atau rekam
medis pasien meliputi tanggal, jam instruksi, nama pemberi, nama
penerima dan tanda tangan penerima pesan.

2. Read Back/ Baca Kembali


Setelah dituliskan, pesan/Instruksi/ hasil dari laboratorium yang
kritis dibacakan kembali kepada pengirim pesan pertelepon/lisan.

3. Confirm/Konfirmasi
Penerima pesan memastikan pada pemberi pesan/instruksi untuk
konfirmasi kebenaran seluruh pesan/instruksi yang dituliskan.

Pengirim pesan akan menandatangani catatan yang dituliskan penerima pesan


sebagai tanda persetujuan dalam waktu 1 x 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai