Anda di halaman 1dari 9

Instruksi Dasar PLC Omron

Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu unit yang secara khusus dirancang
untuk menangani suatu sistem kontrol otomatis pada mesin-mesin industri ataupun aplikasi
lainnya. Di dalam CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan ribuan relay. tetapi bukan
berarti di dalamnya terdapat banyak relay dalam ukuran yang sangat kecil melainkan di
dalam PLC berisi rangkaian elektronika digital yang dapat difungsikan seperti contact NO
dan contact NC relay. Bedanya dengan relay bahwa satu nomor contact relay (NO/NC) dapat
digunakan berkali-kali untuk semua instruksi dasar selain instruksi OUTPUT. Jadi dapat
dikatakan bahwa dalam suatu pemrograman PLC tidak diijinkan menggunakan output dengan
contact yang sama. Untuk membuat rancangan/modifikasi suatu sistem langkah-langkah yang
harus diperhatikan adalah :
 Identifikasi permasalahan
 Membuat peta alir
 Membuat program dalam bentuk diagram ladder
Beberapa keuntungan penggunaan PLC adalah :
1. Kehandalan
2. Kebutuhan ruang yang lebih kecil
3. Dapat diprogram untuk aplikasi baru
4. Dapat melakukan lebih banyak fungsi
5. Lebih mudah diperbaiki
6. Relatif murah.

INTRUKSI – INTRUKSI DASAR PLC


Berikut ini adalah contoh sebagian perintah-perintah dasar pada PLC :
1. LOAD (LD)
Perintah ini digunakan jika urutan kerja suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu
keadaan logika. Logika ini mirip dengan kontak relay NO.

Simbol :

2. LOAD NOT
Perintah ini digunakan jika urutan kerja sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi
logika. Logika ini mirip dengan kontak relay NC.

Simbol :

3. AND
Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika
yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan
kontak relay NO.

Simbol :

4. AND NOT
Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika
yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan
kontak relay NC.

Simbol :

5. OR
Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi
logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip
dengan kontak relay NO.

Simbol :

6. OR NOT
Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi
logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip
dengan kontak relay NC.

Simbol :

7. OUT
Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. Logika
ini mirip dengan kontak relay NO

Simbol :

8. OUT NOT
Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. Logika
ini mirip dengan kontak relay NC

Simbol :

9. TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)


Timer (TIM) dan Counter (CNT) Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang
bernomor TC 000 sampai dengan TC 511 (tergantung tipe PLC). Dalam satu program tidak
boleh ada nomor Timer/Counter yang sama. Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat
menghitung mundur dari nilai awal yang ditetapkan oleh program, setelah mencapai angka
nol maka contact NO timer/counter akan ON. Timer mempunyai batas antara 0000 sampai
dengan 9999 dalam bentuk BCD dan dalam orde 100 ms. Sedangkan untuk counter
mempunyai orde angka BCD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999.

Simbol TIMER : Keterangan :


Timer aktif bila kondisi eksekusi ON dan reset bila OFF. Pertama dieksekusi TIM mengukur
SV dalam orde 0,1 detik.

Simbol COUNTER Keterangan :

COMPARE –CMP(20)
Kegunaan :
Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasil output ke GR, EQ dan LE flag dalam area SR
Range : Cp1 ; data ke-1 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)
Cp2 : data ke-2 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)

COMPARE-CMP (20)

DIFU(13)-diferentiate UP

DIFD (14)-Diferentiate Down

ADD (30)-BCD Add

SUB (31)-BCD Substract


III. ALAT PERCOBAAN
1. PLC 1 UNIT
2. Komputer dan Program PLC
3. Kabel penghubung
4. Power supply
5. Lampu simulasi 24 volt

IV.LANGKAH PERCOBAAN

Contoh-1 Program sederhana


Berdasarkan gambar 7. jika diinginkan saklar (S1) berfungsi untuk menghidupkan lampu
(L1) sedangkan saklar (S2) berfungsi untuk menghidupkan lampu (L2), maka bentuk diagram
laddernya seperti gambar 8.

Pengujian Program
Untuk menguji apakah ladder yang dibuat sudah benar, maka perlu dilakukan pengujian
sebagai berikut :
1. Pada menu Online, pilih DownLoad program, dan muncul kotak dialog konfirmasi
download tersebut, dan pilih Yes.
2. Proses download program akan dilakukan sampai selesai, kemudian pilih tombol Yes jika
sudah selesai.
3. Klik menu Online, pilih mode dan akan muncul kotak dialog mode operasi, pilih Run
untuk menjalankan hasil program yang di download.
4. Berikan masukan dan amati keluarannya, apakah sesuai dengan keinginan.
5. Ulangi langkah 3 jika ingin merubah, membuat program baru.. saklar (S1) dilepas maka
lampu (L1) akan mati, demikian juga dengan saklar (S1) jika saklar dilepas maka lampu (L2)
mati. Bagaimana jika diinginkan agar lampu (L1) atau (L2) tetap menyala walau saklar (S1)
atau saklar (S2) dilepas.

Gambar 9. ladder dengan latch


Contoh aplikasi fungsi Counter

Diagram di atas menunjukkan bahwa counter-000 mencacah sebanyak 5X jika diberi


masukan (saklar S2 ditekan) yang terhubung dengan input 000.02 maka lampu akan menyala,
jika saklar (S1) ditekan maka lampu akan mati (direset).
Contoh aplikasi fungsi Timer

V.DATA PERCOBAAN

V. PEMBAHASAN

PLC merupakan sistem elektronika digital yang dirancang dapat mengendalikan mesin dan
proses dengan mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial, operasi pewaktu
(timer), pencacahan (counter), dan aritmatika.
Dalam praktikum ini menggunakan program diagram lader untuk membuat program yang
akan dimasukan kedalam PLC untuk dijalankan.

Diagram Pengkawatan Sistem:

PROGRAM 1
Menghidupkan lampu dengan ketentuan :
S1 = L1 : ON
S2 = L2 : ON Hasil dari program disamping adalah :
Apabila S1 ON maka L1 = OFF

S1 OFF maka L1 = ON
S2 ON maka L2 = ON
S2 OFF maka L2 = OFF

Rangakaian PLC diatas digunakan untuk mengendalikan suatu sistem pengaturan lampu yang
dikendalikan dengan menggunkan saklar.

PROGRAM 2
Program dibawah ini hampir sama dengan program 1

Hasil dari program disamping :


S1 ON maka L1 = ON
S2 ON maka L2 = ON

Rangakaian PLC diatas digunakan untuk mengendalikan suatu sistem pengaturan lampu yang
dikendalikan dengan menggunkan saklar. Dimana setiap Saklar di ONkan maka lampu akan
menyala atau ON.

PROGRAM 3
Program dibawah ini untuk mengendalikan beberapa Lampu dalam satu saklar.

Hasil dari program diatas adalah :


S1 ON maka L1 dan L2 Hidup ON
S2 ON maka L1 dan L2 Mati OFF

Program PLC diatas digunakan untuk mengendalaikan 2 lampu dengan sistem kendali atau
pengontrol satu buah sakalar, yaitu S1 dan S2. Alamat program untuk S1 dan S2 berbeda
yaitu 000.01 dan 000.02. sedangkan untuk keluaran juga berbeda. Dalam program terdapat 4
keluaran dengan alamat [ 010.000; 010.001; 010.002; 010.003 ].
Dalam Program PLC S1 dan S2 disebut dengan masukan, Sedangkan L1 dan L2 disebut
dengan keluaran.
Flowchat program diatas adalah sebagai berikut :
PROGRAM 4
Program PLC berikut menggunakan perintah TIMER untuk digunakan sebagai waktu tunggu.

Hasilnya dari program disamping adalah :


S1 = ON, Timer 100 bcd, maka L1 ON
L2 OFF
S1 = OFF, Timer 000 bcd maka L1 OFF
L2 ON

Program PLC diatas menggunkan Timer yang digunkan sebagai waktu tunggu. Di dalam
program PLC sudah disediakan perintah Timer yang mana kita harus mengisi berapa waktu
tunggu yang diharapkan. Dalam program diatas Timer kita setting dengan #0100 artinya 100
bcd = digunakan untuk menunggu (delay) : 100 detik. Baru program tersebut akan
menjalankan program selanjutnya.
Bila saklar S1 (00000) diaktifkan TIM000 mulai mencacah turun, selang waktu 10 detik
lampu L1 (01000) menyala.
Flowchat program diatas :
PROGRAM 5
Program PLC berikut menggunakan perintah COUNTER yang digunkan untuk mencacah.

Hasilnya dari program disamping adalah :


S1 apabila diklik sebanyak 10X Maka setelah itu L1 dan L2 menyala
S2 digunakan untuk mereset.

Program PLC diatas menggunkan Counter yang digunakan untuk mencacah. Di dalam
program PLC sudah disediakan perintah Counter yang mana kita harus mengisi berapa
banyak cacah yang diharapkan. Dalam program diatas Counter kita setting dengan #0010
artinya 10 X cacahan. Dalam hasil program ini apabila S1 diklik sebanyak 10x maka L1 dan
L2 akan menyala (ON).

VI. KESIMPULAN

Dari Program PLC ini dapat disimpulkan kesimpulan sebagai berikut :


1. Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu unit yang secara khusus
pengontrol berbasisi mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk
menyimpan instruksi – instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi – fungsi semisal
logika, sequencing, pewaktu (Timing), pencacahan (counting) dan aritmatika guna untuk
mengontrol mesin – mesin dalam industri.
2. Beberapa keuntungan penggunaan PLC adalah :
• Kehandalan
• Kebutuhan ruang yang lebih kecil
• Dapat diprogram untuk aplikasi baru
• Dapat melakukan lebih banyak fungsi
• Lebih mudah diperbaiki
• Relatif murah.
• dapat mengendalikan sistem kontrol pada mesin-mesin industri secara
otomatis
VII. DAFTAR PUSTAKA

Sukarman,2007,`Petunjuk Praktikum Teknik Kendali`,STTN-BATAN,Yogyakarta

Sumber Tulisan Aditia Romas


Terimakasih dan mohon maaf jika ada kesalahan

Anda mungkin juga menyukai