Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN KESEHATAN R I

DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN


RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR
Jl. Diponegoro, Denpasar 80114
Telp. (0361) 227911 – 15, 225482, 223869 Fax. (0361) 224206
Email : info@sanglahhospitalbali.com Website :
www.sanglahhospitalbali.com

GUIDE LINE PENATALAKSANAAN PASIEN LUKA BAKAR


DI BURN UNIT RSUP SANGLAH DENPASAR

1. HARI PERTAMA
a. Lakukan resusitasi cairan dengan menggunakan rumus Parkland dari Baxter dengan larutan
Kristaloid
Untuk Dewasa 4 ml/KgBB/%luas luka bakar, dalam 24 jam
Untuk anak 2 ml/KgBB/% Luas luka bakar, dalam 24 jam ditambah Kebutuhan Maintenance.
Kebutuhan Maintenance
BB 1 – 10 Kg 100ml/KgBB
BB10 -20 Kg 1000ml + 50 ml/Kg BB
BB > 20 Kg 1500 ml + 20ml/Kg BB
Hitung dan catat produksi urine tiap jam
Luka bakar nonelektrik target urine 0,3 – 0.5 ml /Kg BB/jam
Luka bakar elektrik target urine 1 – 2 ml /KgBB/jam
Luka bakar dengan cedera inhalasi 0,5 ml/Kg BB/ jam
Luka Bakar Anak-anak 1ml/kg BB/jam
b. Luka bakar 25 % keatas PASANG NGT untuk NED (Nutrisi Enteral Dini)
c. Nutrisi Enteral dini : mulai 8 jam pasca trauma
d. Jika ditemukan tanda-tanda CURLING ULCER, cairan NGT dialirkan dan pemberian NED
sesuai dengan kecepatan pengosongan lambung
e. MONITOR :
 Produksi urin setiap jam selama 24 jam pertama
 CVP hari I diupayakan : 5 Cm H2O, hari II diupayakan maksimal : 10Cm H2O
 Pantau pulse oxymetri
 DL (Hemodilusi, Hemokonsentrasi).
 AGD, Elektrolit (BE : -3 s/d +3)
f. ATN (Acute Tubular Necrosis) dengan tanda urine warna coklat pekat, BUN / Sc meningkat :
Berikan terapi pertama dengan manitol 100ml dan Natrium Bicarbonat 8,4% 25 ml
Kebutuhan cairan 2 (dua) kali kebutuhan cairan normal dengan target urine 2ml/KgBB/jam.
Bila terjadi keadaan anuria / oliguria lakukan force diurisis dengan Furosemid drip
20mg/jam. Jika tidak ada perbaikan pertimbangkan untuk dilakukan HD (Hemodialisa).
g. Pencegahan terjadinya ATN pada setiap electric injury tegangan tinggi, diberikan bolus
manitol 100 cc dan Natrium bicarbonate 8,4% 25 ml

2. HARI KEDUA – KETIGA


Berikan cairan Hipertonik/koloid dengan NaCl 3% dan Albumin 20% hiperonkotik.

3. HARI KEEMPAT DAN SETERUSNYA


Pertimbangkan untuk memberikan nutrisi parenteral

4. HARI KETIGA SAMPAI HARI KELIMA (Problem Perawatan luka)


Debridement dikerjakan setelah sirkulasi stabil (HGB > 10 gr/Dl), minimal hari ke-3. Sudah
dipertimbangkan untuk dikerjakan debridement eksisi tangential dan atau skin graft.

5. LAKUKAN FISIOTERAPI SEDINI MUNGKIN jika pasien sudah stabil.


a. Chest Physioterapi untuk pasien luka bakar yg disertai trauma inhalasi atau tirah baring
yang lama
b. Untuk daerah yang dikerjakan skin graft, fisioterapi dimulai hari ke 10-14 post op.
c. Usahakan pemberian analgetika intra vena atau jika perlu konsul dengan APS sebelum
penggantian balutan luka dan fisioterapi.
KEMENTERIAN KESEHATAN R I
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR
Jl. Diponegoro, Denpasar 80114
Telp. (0361) 227911 – 15, 225482, 223869 Fax. (0361) 224206
Email : info@sanglahhospitalbali.com Website :
www.sanglahhospitalbali.com

6. PENGGANTIAN BALUTAN LUKA DILAKUKAN JIKA KONDISI BALUTAN JENUH ATAU MINIMAL TIAP 2
HARI SEKALI DAN DISESUAIKAN DENGAN KONDISI LUKA ATAU PRODUKSI EKSUDAT.

7. SELALU KONSULTASIKAN DENGAN DOKTER JAGA ATAU DALAM KEADAAN TERTENTU DENGAN
KONSULTAN ATAU DPJP

8. KULTUR
a. Waktu : hari I , V , dan bila ada tanda-tanda infeksi
b. Bahan : darah, jaringan kateter tip/alat invasive, swab
c. Interpretasi kultur
Kultur Darah
1) Bila secara klinis tidak menunjukkan adanya tanda infeksi maka antibiotika yg sudah
diberikan sebelumnya tidak diganti
2) Jika secara klinis menunjukan adanya tanda infeksi perlu dilakukan pemeriksaan lab
(leucosit, netrofil,dll) atau periksa procalsitonin. Jika ditemukan hasil yg mendukung
adanya tanda infeksi maka antibiotika diganti sesuai hasil kultur.

Kultur Jaringan
1) Jika ditemukan hasil adanya kolonisasi kuman, dan hasil lab tdk ditemukan adanya
tanda klinis infeksi maka hanya dilakukan ganti balutan luka lebih sering antibiotika tdk
diganti.
2) Jika ditemukan adanya kolonisasi dan hasil lab mendukung adanya infeksi baru
dilakukan penggantian antibiotika sesuai hasil kultur

9. KOMPLIKASI :

a. CEDERA INHALASI
Perawatan trakheostomy + Nebulizer (mucolitik, bronkodilator), minimum tiap 6 jam

b. ATN
Pasien dengan Elektric injury hight voltase; pasien dengan keterlambatan resusitasi (pre
renal).

c. CURLING ULCER
Dicegah dengan NED
Drainage NGT
Kecepatan nutrisi disesuaikan dengan pengosongan lambung, Ranitidin, Sulkrafat

d. SIRS SEPSIS
Hilangkan kemungkinan sumber infeksi (infuse, kateter, CVP, atau alat invasive lain)
Cegah syok septic : volume vascular harus cukup

Denpasar, 8 Desember 2012


KOORDINATOR BURN UNIT

(dr. Nyoman Putu Riasa, Sp BP-RE (K))

Anda mungkin juga menyukai