DISUSUN OLEH :
1. SARA RISMAWATI
2. SLAMET
3. SOFYANUL AFFAN
4. SUPARJO
5. TIVA NURFALAH
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. J
No. RM : 848360
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Alamat : Pekauman Kulon Rt 03/Rw 03
Kec.Dukuhturi, Kab. Tegal
Tanggal MRS : 20 Oktober 2016
Tanggal Pengkajian : 20 Oktober 2016
Diagnosa Medis : Combustio grade IIb
II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. N
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP
Alamat : Pekauman Kulon Rt 03/Rw 03
Kec.Dukuhturi, Kab. Tegal
Hubungan dengan pasien : Istri
III. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama :
Pasien mengatakan merasa sering haus dan nyeri
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan 1 minggu terakhir ini badannya lemes, batuk
sudah 4 bulan dan demam juga naik turun selama kurang lebih 4 bulan.
Batuknya berdahak warna hijau. Pasien mengalami penurunan BB, BB
nya saat ini 40 kg. Sudah 3 hari pasien sesak ketika batuk dan tidak bisa
makan karena sulit menelan. Kemudian pasien berobat ke Puskesmas
tetapi tidak ada perubahan. Hari berikutnya pasien berobat ke dokter
tetapi tetap tidak ada perubahan. Kemudian tanggal 24 Oktober 2016
pasien dibawa ke RSUD Kardinah, sampai IGD jam 16.20. Di IGD
pasien di periksa tanda- tanda vitalnya, TD: 110/70 mmHg, N: 82
x/menit, RR: 26 x/menit, S: 38,2 C. Kemudian di IGD pasien di infus
RL pada tangan kirinya. Setelah diobservasi selama beberapa menit di
IGD pasien dipindah ke bangsal Rosella jam 17.30. Kemudian pada
tanggal 25 Oktober 2016 jam 14.15 pasien dilakukan pengkajian
keadaan umum pasien lemah dan pucat.
C. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit lainnya, selain batuk
yang tidak sembuh-sembuh selama 4 bulan terakhir ini.
D. Riwayat Penyakit Keluarga/ Keturunan :
Keluarga pasien tidak pernah mengalami kejadian yang dialami oleh
pasien, dan tidak ada riwayat penyakit keturunan.
G. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Penunjang : Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan : 20 Oktober 2016
Jam : 16:57
Pemeriksaan Hasil Satuan Rentang
normal
HEMATOLOGI
CBC+DIF+LED
CBC
Hemoglobin 14,8 g/dL 11.2 - 15.7
Leukosit 10,5 10^3/uL 4.4 - 11.3
Hematokrit L 41,6 % 42 – 52
Trombosit 156 10^3/uL 150 – 521
Eritrosit 5,2 10^6/uL 4.1 – 5.1
RDW 13,5 % 11.5 – 14.5
MCV 81,4 U 80 – 96
MCH 28,7 Pcg 28 – 33
MCHC 35,3 g/dL 33 – 36
Diff
Netrofil 63,6 % 50 – 70
Limfosit 27,3 % 25 – 40
Monosit 7,1 % 2–8
Eosinofil 2 % 2–4
Basofil 0,3 % 0–1
Laju Endap Darah
LED 1 jam 6 mm/jam 0 – 20
LED 2 jam 11 mm/jam 0 – 35
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu 116 mg/dL 70 – 140
SGOT 15,5 U/L 13-35
SGPT 15,0 U/L 7-35
Ureum 21 mg/dL 12.0 – 42.0
Creatinine L 0,85 mg/dL 0.6 – 1.1
SERO IMUNOLOGI
TEST HIV 3
HIV (Rapid Test) SD Non reaktif Non reaktif
b. Program terapi
No TerapiWaktu Cara Indikasi
pemberian pemberian
1. Ranitidin 25 2x1 Injeksi IV Terapi jangka
mg/ml pendek dan
untuk
pemeliharaan
untuk asam
lambung, tukak
lambung.
2. Ketorolax 30 3x1 Injeksi IV
mg/dl
3. Dexametason 3x1 Injeksi IV Anti inflamasi,
0,5 mg pengobatan
rematik
arthritis,
penyakit
inflamasi
4. Cefaperazone 3x1 Injeksi IV Untuk
pengobatan
infeksi
c. Terapi Cairan
Cairan RL : Futrolit = 2 : 1
B. ANALISIS DATA
Tgl/ jam Data fokus Masalah Etiologi
DS: Nyeri akut Agen injury
- Pasien mengatakan nyeri (000132) fisik: luka
dan panas pada bagian yang bakar
tersiram kuah bakso
(punggung)
- Pasien mengatakan keluar
keringat dingin
- O: Nyeri sejak tersiram
kuah bakso
- P: Nyeri karena tersiram
kuah bakso
- Q: Nyeri seperti terbakar
- R: Nyeri dibagian punggung
- S: Skala nyeri 8
- T:Nyerinya terus menerus
- U:Pasien tidak mengetahui
tentang teknik manajemen
nyeri
- V: Pasien ingin cepat
sembuh dan nyerinya
berkurang
DO:
- Pasien tampak menahan
nyeri luka bakar yang ada di
punggung
- TD: 110/70 mmHg
- S: 37,7 C
- N: 84 x/menit
- RR : 22x/menit
DS: Kekurangan Kegagalan
- Pasien mengatakan sering Volume cairan mekanisme
merasa haus (00027) regulasi
- Pasien mengatakan lemas
DO:
- TD: 110/70 mmHg
- S: 37,7 C
- N: 84 x/menit
- RR : 22x/menit
- Hematokrit 41,9
- membran mukosa tampak
kering
- K L2,90
- Cl H107,9
DS: Gangguan Nyeri
- Pasien mengatakan tidurnya Pola Tidur
kurang nyenyak karena (00198)
nyeri dan tidurnya
tengkurap
- Pasien mengatakan kurang
puas tidurnya karena sering
terbangun pada malam hari.
Tidur sekitar 2-3 jam.
DO:
- Keadaan umum pasien
lemah
- TD: 110/70mmHg
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik: luka bakar ditandai
dengan pasien mengatakan nyeri dan panas pada bagian yang tersiram kuah
bakso (punggung), pasien mengatakan keluar keringat dingin, pasien
tampak menahan nyeri luka bakar yang ada di punggung, TD: 110/70
mmHg, S: 37,7 C, N: 84 x/menit, RR : 22x/menit
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme
regulasi ditandai dengan pasien sering merasa haus, lemas, TD: 110/70
mmHg, S: 37,7 C, N: 84 x/menit, RR : 22x/menit, Hematokrit 41,9,
membran mukosa tampak kering, K L2,90, Cl H107,9
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri ditandai dengan pasien
mengatakan tidurnya kurang nyenyak karena nyeri dan tidurnya tengkurap,
kurang puas tidurnya karena sering terbangun pada malam hari, tidur sekitar
2-3 jam, keadaan umum pasien lemah, TD: 110/70mmHg
D. PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik: luka bakar ditandai
dengan pasien mengatakan nyeri dan panas pada bagian yang tersiram kuah
bakso (punggung), pasien mengatakan keluar keringat dingin, pasien
tampak menahan nyeri luka bakar yang ada di punggung, TD: 110/70
mmHg, S: 37,7 C, N: 84 x/menit, RR : 22x/menit
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme
regulasi ditandai dengan pasien sering merasa haus, lemas, TD: 110/70
mmHg, S: 37,7 C, N: 84 x/menit, RR : 22x/menit, Hematokrit 41,9,
membran mukosa tampak kering, K L2,90, Cl H107,9
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri ditandai dengan pasien
mengatakan tidurnya kurang nyenyak karena nyeri dan tidurnya tengkurap,
kurang puas tidurnya karena sering terbangun pada malam hari, tidur sekitar
2-3 jam, keadaan umum pasien lemah, TD: 110/70mmHg
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
F. IMPLEMENTASI
Implementasi hari pertama
Mengobservasi S: -
adanya petunjuk O: Ekspresi wajah pasien
nonverbal menahan nyeri
mengenai
ketidaknyamanan
S: Pasien mengatakan paham dan
Mengajarkan akan mempraktikkan ketika nyeri
prinsip- prinsip O: Pasien memejamkan mata dan
manajemen nyeri melakukan relaksasi napas dalam
seperti
memejamkan
mata dan napas
dalam
S: Pasien mengatakan bersedia
Melakukan dilakukan suntik obat
kolaborasikan O: Pasien diinjeksi obat Ketorolax
dengan dokter 30mg 2 ampul drip
pemberian obat
2 Memonitor status S:Pasien mengatakan haus
hidrasi (membran O:Bibir pasien tampak kering
mukosa lembab,
denyut nadi
adekuat dan
tekanan darah
normal)
Memonitor
tanda-tanda vital S:-
dan hasil O:TD:110/70mmHg,N:84x/menit,
laboratorium RR: 22x/menit, S: 37,7, K L2,90
Cl H107,9
Menganjurkan
pasien untuk S:Pasien mengatakan merasa haus
mengkonsumsi
air minum yang O: Pasien tampak sedang
banyak meminum air
Memberikan
penkes tentang
pemberian S:Keluarga pasien dan pasien
makanan yang mengatakan paham tentang gizi
baik yang baik
O: Keluarga pasien dan pasien
tampak memperhatikan saat
Melakukan diberikan penkes
kolaborasi dalam
pemberian terapi S:-
cairan O: Pasien dipasang Infus RL dan
diberi terapi IV
(Ranitidin,ketorolax,
dexamethason,cefoperazone)
3 Memonitor pola S: Pasien mengatakan tidurnya
tidur pasien dan tidak nyenyak, sering terbangun,
jumlah jam tidur hanya tidur 2-3 jam
O: Pasien tampak lemas
Menyesuaikan S: -
jadwal O: Obat diberikan jam 08.00 dan
pemberian obat 20.00
untuk
mendukung tidur.
G. EVALUASI
Evaluasi hari pertama
Mengobservasi S: -
adanya petunjuk O: Ekspresi wajah pasien
nonverbal menahan nyeri
mengenai
ketidaknyamanan
Memberikan
penkes tentang S:Keluarga pasien dan pasien
pemberian mengatakan paham tentang gizi
makanan yang yang baik
baik O: Keluarga pasien dan pasien
tampak memperhatikan saat
diberikan penkes
Melakukan
kolaborasi dalam S:-
pemberian terapi O: Pasien dipasang Infus RL dan
cairan diberi terapi IV
(Ranitidin,ketorolax,
dexamethason,cefoperazone)
3 Memonitor pola S: Pasien mengatakan tidurnya
tidur pasien dan tidak nyenyak, sering terbangun,
jumlah jam tidur hanya tidur 2-3 jam
O: Pasien tampak lemas
Menyesuaikan S: Pasien mengatakan ruangannya
lingkungan untuk ramai dan brisik banyak orang
meningkatkan sehingga sulit tidur
tidur O: Pasien tampak membuka mata
Menyesuaikan S: -
jadwal O: Obat diberikan jam 08.00 dan
pemberian obat 20.00
untuk
mendukung tidur.
Evaluasi hari kedua
Mengobservasi S: -
adanya petunjuk O: Ekspresi wajah pasien
nonverbal menahan nyeri
mengenai
ketidaknyamanan
Memonitor
tanda-tanda vital S:-
dan hasil O:TD:110/70mmHg,N:84x/menit,
laboratorium RR: 22x/menit, S: 37,7, K L2,90
Cl H107,9
Menganjurkan
pasien untuk S:Pasien mengatakan merasa haus
mengkonsumsi O: Pasien tampak sedang
air minum yang meminum air
banyak
Memberikan
penkes tentang S:Keluarga pasien dan pasien
pemberian mengatakan paham tentang gizi
makanan yang yang baik
baik O: Keluarga pasien dan pasien
tampak memperhatikan saat
diberikan penkes
Melakukan
kolaborasi dalam S:-
pemberian terapi O: Pasien dipasang Infus RL dan
cairan diberi terapi IV
(Ranitidin,ketorolax,
dexamethason,cefoperazone)
3 Memonitor pola S: Pasien mengatakan tidurnya
tidur pasien dan tidak nyenyak, sering terbangun,
jumlah jam tidur hanya tidur 2-3 jam
O: Pasien tampak lemas
Menyesuaikan S: -
jadwal O: Obat diberikan jam 08.00 dan
pemberian obat 20.00
untuk
mendukung tidur.
Evaluasi hari ketiga