Anda di halaman 1dari 80

TIGA PILAR

KODE ETIKA ILMU PENGETAHUAN


Erman Aminullah
Majelis Profesor Riset - LIPI
@EA2872016

ISI:
Pengantar: pentingnya etika bagi peneliti

Bagian pertama:
KODE ETIKA PENELITI
Bagian kedua:
KLIRENS ETIK DALAM PENELITIAN DAN PUBLIKASI
Bagian ketiga:
KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH

Penutup: kredibilitas peneliti dan kemajuan iptek

2
REFERENSI KODE ETIKA
@EA2872016

ILMU PENGETAHUAN

1. KODE ETIKA PENELITI


 “Rambu-rambu etika“  sanksi etika (upaya
penegakan kode etika) Perka LIPI No.5/2013
2. KLIRENS ETIK PENELITIAN DAN PUBLIKASI
 “Pengecekan mandiri kepatuhah etika”
(upaya pembinaan) Perka LIPI No. 8/2013
3. KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH
 Upaya menjamin mutu publikasi ilmiah
Perka LIPI No. 5/2014

3
@EA2872016

Bagian pertama:
PENTINGNYA ETIKA
BAGI PENELITI

4
PENELITI
@EA2872016

• INSAN BERPIKIR DAN MENCIPTA


- sesuai bidang kompetensi;
- bebas dikawal etika peneliti;
• INSAN PENCIPTA PENEMUAN DAN
PEMBARUAN IPTEK.

5
TANGGUNGJAWAB @EA2872016

PENELITI
• Terhadap keilmuan  penelitian sesuai baku
ilmiah; memajukan ilmu pengetahuan; dan
membangun komptensi ilmiah
• Terhadap masyarakat  luaran penelitian
yang bermanfaat (Besar, Signifikan, Nyata);
• Terhadap lembaga  menjaga kehormatan
lembaga ilmiah.
Landasan etika
6
ETIKA
@EA2872016

• Nilai nilai subyektif (rasa) dan relatif (baik/buruk),


yang melekat dalam diri peneliti dalam membuat
pilihan melaksanakan tanggungjawab peneliti.
• Kepekaan rasa (moralitas) terhadap nilai dasar:
integritas, kejujuran/keterbukaan dan keadilan dalam
penelitian;
• Berkenaan dengan NILAI BAKU untuk menghindari
penyimpangan moral peneliti;
• Unsur dari sistem iptek untuk mendorong pembaruan
dan kemajuan ilmu pengetahuan.

7
NILAI BAKU
@EA2872016

• Nilai utama: jujur/malu bohong

• Nilai-nilai terkait:
tanggungjawab, malu bebal
 adil, malu tidak adil
 terbuka, malu tertutup
 lurus, malu menyimpang
 santun, malu kasar/sangar

8
NILAI-NILAI ETIKA @EA2872016

* DALAM PENELITIAN
(KEBENARAN ILMIAH, KESELAMATAN SEMUA,
TANGGUNGJAWAB KEILMUAN)

* DALAM BERPERILAKU
(KETELADANAN MORAL, KESANTUNAN PERLAKUAN,
KETERBUKAAN INFORMASI)

* DALAM KEPENGARANGAN
(KETELITIAN LAPORAN, KEJUJURAN PENULISAN,
KEADILAN PENGAKUAN HAK)

9
NILAI Kejujuran @EA2872016

KENETRALAN konsep/pikiran
KEAKURATAN Pengumpulan dan
Pengolahan Data
KEBENARAN penyimpulan

NILAI Keterbukaan
-TERBUKA dibahas kenetralan pikiran/konsep
-TERBUKA diuji keakuratan pengumpulan dan pengolahan
data
-TERBUKA ditelesuri kebenaran penyimpulan

10
NILAI Kelurusan @EA2872016

KETEPATAN, metodologi mencapai temuan/bukan dipaksakan


mencapai keinginan

KETELITIAN, alat dan data membuktikan kebenaran, bukan


mengesahkan keinginan

KEADILAN, memberikan pengakuan kepada yang berhak, bukan


menjiplak

NILAI Kontributif
PENELITIAN UNTUK:
- KEMAJUAN peradaban manusia
- PEMBANGUNAN iptek dan kesejahteraan,
- PEMELIHARAAN keseimbangan alam

11
@EA2872016

Bagian kedua:
KODE ETIKA
PENELITI

12
KODE ETIKA PENELITI
@EA2872016

KAIDAH TERTULIS sebagai aturan main yang mengawasi


profesi peneliti dalam mengatur diri sendiri dan ditegakkan
oleh organisasi profesi peneliti (Himpenindo).

ACUAN MORAL peneliti dalam melaksanakan proses


penelitian dan melaporkan hasil penelitian

Kode etika peneliti merupakan ALAT KENDALI MANDIRI bagi


peneliti membaktikan keahlian dalam pekerjaan untuk
pembaruan dan kemajuan ilmu pengetahuan.

13
KODE ETIKA PENELITI
@EA2872016

Kode etika penelitian


1. membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah yang
bermanfaat;
2. melakukan penelitian untuk kepentingan umum dan keselamatan
kehidupan berlandaskan tujuan mulia;
3. mengelola sumber daya keilmuan dengan rasa tanggung jawab.
Kode Etika dalam Berperilaku
1. mengelola jalannya penelitian secara jujur, bernurani dan
berkeadilan;
2. menghormati obyek penelitian manusia, sumber daya alam hayati
dan non-hayati secara bermoral;
3. membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran dari sesama
peneliti terhadap proses dan hasil penelitian

14
KODE ETIKA PENELITI
@EA2872016

Kode etika kepengarangan


1. mengelola, melaksanakan, dan melaporkan
hasil penelitian ilmiahnya secara
bertanggungjawab;
2. menyebarkan informasi hasil penelitian ke
dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan
sekali;
3. memberikan pengakuan dan penghargaan
bagi pihak yang memberikan sumbangan
berarti dalam penelitian.

15
PELANGGARAN KODE ETIKA
@EA2872016

Pertentangan kepentingan:
Antara kepentingan memelihara integritas ilmiah dengan
kepentingan tertentu, sehingga diragukan untuk berlaku
jujur.

Perilaku buruk:
Perilaku tidak jujur dalam penelitian maupun perilaku
curang sebagai peneliti, sehingga diragukan kebenaran
proses dan/atau hasil penelitiannnya.

16
@EA2872016

Pertentangan kepentingan

1. mendapatkan dan/atau mengamankan kedudukan


dengan mengorbankan integritas ilmiah
2. mendapatkan imbalan dengan mengorbankan
integritas ilmiah
3. meningkatkan reputasi dengan mengorbankan integritas
ilmiah
4. mengamankan proyek penelitian dengan
mengorbankan integritas ilmiah
5. mengamankan hubungan (famili, pertemanan dan bisnis)
dengan mengorbankan integritas ilmiah

17
@EA2872016

Perilaku buruk
1. Pemalsuan hasil penelitian (fabrication) dengan mengarang, mencatat
dan/atau mengumumkan hasil penelitian tanpa pembuktian telah
melakukan proses penelitian.
2. Pemalsuan data penelitian (falsification) dengan memanipulasi bahan
penelitian, peralatan, atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan
data, sehingga hasil penelitian tidak akurat.
3. Pencurian proses dan/atau hasil (plagiarism) dalam mengajukan
usul penelitian, melaksanakannya, menilainya dan melaporkan
hasil penelitian sebagai milik sendiri
4. Kecerobohan yang disengaja (intended careless) dalam
penyimpanan data, pengutipan data, dan penyembunyian data
5. Pemerasan tenaga peneliti & pembantu peneliti (Exploitation)
6. Perbuatan tidak adil (Injustice), tidak memberikan hak kepada yang berhak
7. Penduplikasian (duplication) temuan sebagai asli dalam lebih
dari satu saluran
18
PENEGAKAN @EA2872016

KODE ETIKA PENELITI

• Komisi Etika Peneliti (LIPI), Majelis Pertimbangan


Etika Peneliti (MPEP)-Himpenindo: pelaksana
penegakan aturan main profesi peneliti
• Prinsip kerja komisi: “mengutamakan mediasi”, “Azas
praduga tak melanggar” untuk menjaga kehormatan
profesi peneliti
• Sanksi moral: teguran tertutup sampai pengumuman
terbuka, serta usulan sanksi administratif
• Objektifitas dan kerahasiaan dijamin dalam
penyelidikan untuk penegakan kode etika peneliti

19
PENEGAKAN KODE
ETIKA PENELITI-LIPI (1)

20
@EA2872016

20
PENEGAKAN KODE
ETIKA PENELITI -
HIMPENINDO

21
@EA2872016
@EA2872016

Bagian ketiga:
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN
DAN PUBLIKASI
22
KLIRENS ETIK
@EA2872016

(Perka Kepala LIPI No. 8/2013)

Tujuan:
(i) Menjaga Peneliti agar mawasdiri sebelum
tersandung persoalan etika.
(ii) Membantu Peneliti menghindari kesalahan dan
penyalahgunaan yang berujung pada pelanggaran
Kode Etika Peneliti;

23
@EA2872016

KEGUNAAN KLIRENS ETIK


MEMBANTU PENELITI DALAM:
• Mengecek kebersihan etika dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan kegiatan penelitian
serta publikasi ilmiah
• Mengecek kepatuhan etika untuk menghindari
pelanggaran kode etika penelitian (KEP);
• Mengecek pemahaman terhadap kaidah etika
dan mengatasinya sebelum menjadi masalah etika
/upaya preventif.

24
ACUAN KLIRENS ETIK @EA2872016

(Perka: Kode Etika peneliti)

Butir: 1.1.3.2
Perka Kepala LIPI No6/E/2013, tentang Kode Etika Peneliti
Moralitas peneliti dipertanyakan yang tidak tampak dapat terjadi
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian ilmiah
yang dengan sengaja menentang hati nurani atau mengorbankan
integritas peneliti, yaitu keteguhan bulat hati untuk berpendirian
tetap mempertahankan nilai-nilai baku penelitian ilmiah.
Persoalan moralitas tidak tampak di awal, dapat menjadi persolan
moralitas tampak di akhir proses penelitian, seperti tampak dalam
gugatan pihak yang dirugikan karena mengabaikan klirens etik
dalam penelitian (ethical clearence).

25
BEBERAPA KLIRENS ETIK
@EA2872016

• Klirens dalam perencanaan penelitian (contoh: kompetensi peneliti


kepala/principal investigator)
• Klirens dalam sponsor penelitian (contoh: masalah tanggungjawab
publik terhadap hasil penelitian kerjasama)
• Klirens dalam pekerjaan pesanan/kontrak (contoh: masalah konflik
kepentingan)
• Klirens dalam rancangan penelitian (contoh: prosedur
klarafikasi/iterasi data kualitatif)
• Klirens etik dalam subyek penelitian hidup (informed consent)
• Klirens etik dalam kebaruan dan kecermatan isi publikasi (bebas FFP
dan segala bentuk kekeliruan)

26
KLIRENS ETIK @EA2872016

DALAM RANCANGAN PENELITIAN

27
KLIRENS ETIK @EA2872016

DALAM PENELITIAN KERJASAMA

Kompas, Senin, 02
April 2014

28
KLIRENS ETIK @EA2872016

DALAM DEKLRASI INFORMED CONSENT

29
@EA2872016

30
KLIRENS ETIK @EA2872016

DALAM PUBLIKASI ILMIAH

1. Hasil yang disajikan merupakan Bersih dari rekayasa memecah-


kebenaran ilmiah yang utuh sehingga mecah naskah dari satu kesatuan
mengungkapkan ilmu pengetahuan yang utuh, tanpa tambahan informasi
menyeluruh dan dapat berdiri sendiri atau pengetahuan ilmiah baru.
 ya  tidak (KEP:8 )
Catatan: Prinsipnya satu Penelitian
menghasilkan satu makalah utuh, kecuali
Penelitian multidisiplin atau kajian
multiperspektif atau Penelitian inkremental

3. Naskah memakai bahasa yang tepat dan Melaporkan hasil


tidak mengandung penafsiran ganda dan Penelitian/kajian ilmiah
opini salah secara bertanggung
 ya  tidak jawab, cermat dan
4. Naskah tidak berisi temuan yang saksama. (KEP:7)
menganggu kehidupan masyarakat
 ya  tidak

31
MODUS-MODUS DUPLIKASI (SALAMI) @EA2872016

DALAM PUBLIKASI ILMIAH


SEHARUSNYA DIREKAYASA

32
MODUS-MODUS PLAGIARISM
@EA2872016

33
MODUS-MODUS PLAGIARISM
@EA2872016

SUMBER SEKUNDER Mengutip sumber primer dari sumber sekuder


(tanpa membaca sumber primer)
SUMBER TIDAK ABSAH Sumber tidak dikutip, pustaka pajangan

DUPLIKASI Penggunaan hasil/data penelitian sebelumnya tanpa mengutip

PARAFRASE Penggunaan hasil/data orang lain yang disamarkan (pencurian


intelektual dari cara halus sampai vulgar)
REPLIKASI Publikasi yang sama dalam beberapa saluran, tanpa ada pembaruan
dan rujukan
ATRIBUT MENYESATKAN Urutan penulis tak sesuai sumbangan ilmiah
(penulis tanpa ilmiah = fabrikasi)
KERJASAMA TIDAK ETIS Menggunakan hasil/data penelitian bersama untuk kepentingan sendiri
tanpa rujukan dan sitasi
VERBATIM PLAGIARISM Kutipan langsung tanpa mengutip (kopi pasta)

PLAGIARISM SEMPURNA Mengambil karya orang lain dengan mengganti nama

34
KLIRENS ETIK MENINGKATKAN @EA2872016

HASIL PENELITIAN BERMANFAAT


KLIREN ETIK DALAM PERENCANAAN PENELITIAN

? ?

RISET IPTEK PENGGUNA MASYARAKAT

LUARAN: HASIL: DAMPAK:


Kompetensi PI

● LAPORAN ● POLICY BRIEF ● PERUBAHAN


● DIBACA ● DIKUTIP
Klirens

● BUKU
● JURNAL ● KREDIBILITAS ● KEPERCAYAAN
● PATEN ● INOVASI ● PRODUKSI

35
KLIRENS ETIK @EA2872016

MEMACU PENELITI BERTANGGUNGJAWAB


OUTPUT
Publikasi Ilmiah

PENELITI PENELITI
PEMBURU BERTANGGUNG-
ANGKA KREDIT JAWAB
(Rank seeking ) (Responsible)

DAMPAK KEPATUHAN DAMPAK


-Besar
-Kecil PADA KODE
-Signifikan
-Diabaikan
PENELITI TIDAK ETIKA PENELITI -Nyata
-Kabur PENELITI
BERTANGGUNG- PEMBURU RENTE
JAWAB (Rent seeking Researcher)
(Irresponsible )
OUTPUT
Laporan
administratif

36
KLIRENS ETIK MENGHARUSKAN @EA2872016

PENELITI MENGHORMATI HAK CIPTA LEMBAGA


TP2I / PERNYATAAN KLIRENS
TP3 ETIK DALAM PUBLIKASI

HAK CIPTA HAK CIPTA


PUBLIKASI BASIS DATA

MENJUNJUNG HAK LEMBAGA


SEBAGAI “FUNDING AGENCY”
MEMELIHARA KEHORMATAN
LEMBAGA DENGAN
PERLAKUAN ETIS PADA OBJEK
RISET HIDUP
KLIRENS ETIKS DARI
KOMISI KLIRENS ETIK

37
KLIRENS ETIK MENCEGAH @EA2872016
PELANGGARAN HAK CIPTA DAN KEPEMILIKAN DATA

38
KLIRENS ETIK : MENDORONG MEMATUHI UNDANG-UNDANG HAK CIPTA (No.28, tahun 2014)
@EA2872016

39
HAK CIPTA dan HAK KEPENGARANGAN @EA2872016

(Hak komersial publikasi dan Hak moral publikasi)

40
KETERBUKAAN INFORMASI YANG DIKECUALIKAN @EA2872016
UNDANG-UNDANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (No 14, tahun 2008)

UUKIP, Pasal 17, butir b.


Informasi yang dikecualikan, informasi publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon
informasi publik dapat: mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual ,
mengungkapkan kekayaan alam Indonesia, mengganggu perlindungan dari persaingan usaha yang
tidak sehat, merugikan ketahanan ekonomi nasional, membahayakan pertahanan negara,
menghambat proses penegakan hukum, merugikan kepentingan hubungan luar negeri,
mengungkapkan rahasia pribadi dan rahasia yang diatur undang-undang.
Cakupan Hak atas kekayaaan Intelektual
A. Hak Cipta (copy Right)
B. Hak atas Kekayaan Industri ● Indikasi geografis (geographical indications)
● Paten ●Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (circuit lay-out)
● Merek (Trade Mark) ●Varitas tanaman (plant varieties)
● Desain Produk (insdustrial design) ● Kompetisi terselubung (unfair Competition)
● Informasi Rahasia (trade secret)

41
CAKUPAN ETIKA DALAM @EA2872016

PENGELOLAAN DATA

DATA ILMIAH
(PATEN, HAK CIPTA)
DATA STATISTIK
(INTEGRITAS, KUALITAS,
KEAMANAN)

BIG DATA
(PRIVASI, IDENTITAS)

42
KLIRENS ETIK MENDORONG PUBLIKASI @EA2872016

(JURNAL DAN BUKU ILMIAH)

IP policy
Transfer of JURNAL
PENGEMBANGAN copyright
MENJADI ARTIKEL
ATAU BUKU Authorship BUKU
agreement
(Disclaimer Hak ILMIAH
cipta)

43
KLIRENS ETIK MENDORONG PUBLIKASI @EA2872016

(JURNAL DAN BUKU ILMIAH)


Dari Laporan Teknis UPGRADE Ke Jurnal Ilmiah, Buku ilmiah
(Diterbitkan lembaga) (Diterbitkan publisher)

Bukan duplikasi
► Menulis abstrak/extended abtract  artikel jurnal
► Menyempurnakan (improve) makalah singkat berisi temuan penelitian
(seminar)  artikel lengkap untuk jurnal.
► Menyempurnakan makalah (seminar) berisi deksripsi data/informasi 
artikel jurnal memuat interpretasi, diskusi dan konklusi data/informasi.
► Mempublikasi ulang (republish) artikel jurnal bahasa Indonesia  Bahasa
Inggeris
Perka LIPI No.5/ 2013, hal 12.
►karya tulis ilmiah pertama ini dapat dijadikan rujukan untuk publikasi yang
membangun lanjut pemahaman yang awal itu.
►Alih bahasa, saduran dan penerbitan ulang (republish ataupun reprint) suatu
karangan ilmiah yang berguna bagi penyebaran ilmu pengetahuan harus atas
seizin penerbit atau pengarangnya

44
KLIRENS ETIK MENCEGAH @EA2872016
KONFLIK KEPENGARANGAN, HAK CIPTA, DAN KEPEMILIKAN DATA

45
REKOMENDASI PENERAPAN KLIRENS ETIK@EA2872016

TENTANG DISCALIMER (IP Policy)


Transfer of
copyright

Disclaimer of
copyright

IP POLICY tentang DISCLAIMER


1. Proyek tematik (regular funding project), untuk kepentingan memajukan ilmu pengetahuan, LIPI
memberikan hak kepada pengarangnya untuk menulis kembali (selain informasi yang dikecualikan)
laporan teknis ke dalam karya tulis ilmiah bentuk lain (jurnal, buku dll) dengan memberi
acknowledgment tentang sumber asli penulisan karya tulis ilmiah itu (RESEARCH REPORT SERIES,
UNTUK MEMELIHARA HAK CIPTA LEMBAGA).
2. Proyek nasional/kompetitif (contract funding project), untuk kepentingan memajukan ilmu
pengetahuan, pengarangnya dapat menulis kembali (selain informasi yang dikecualikan)
laporan teknis ke dalam karya tulis ilmiah bentuk lain (jurnal, buku dll) dengan memberi
acknowledgment tentang sumber asli penulisan dan sumber pendanaan karya tulis ilmiah itu.

46
@EA2872016

Bagian ketiga:
KODE ETIKA
PUBLIKASI ILMIAH

47
KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH

@EA2872016

● SALAH SATU PILAR ETIK UNTUK


KEMAJUAN IPTEK
● NILAI-NILAI ETIK: KETERBUKAAN,
KEADILAN, DAN KEJUJURAN
● INDIKATOR: MUTU PUBLIKASI,KINERJA
RISET, KREDIBILITAS PENELITI

48
JENIS PUBLIKASI ILMIAH @EA2872016

BUKU ILMIAH/JURNAL DARI: HASIL PENELITIAN


BUKU ILMIAH DARI: HASIL PENGGALIAN
LAPORAN PENELITIAN: HASIL PERCOBAAN/
HASIL KAJIAN
• KARYA SENDIRI
• KARYA BERSAMA
PENGARANG BERSAMA (Team)
KONTRIBUTOR BERSAMA
(BUNGA RAMPAI)

49
BUKU ILMIAH
@EA2872016

• KARYA SENDIRI
 Hasil penelitian (mendalam
dan tuntas/bukan dalam proses)
 Koleksi beberapa publikasi
(dalam satu tema)
 Buku teks (kumulasi
pengetahuan orisinil)
50
BUKU ILMIAH
@EA2872016

•KARYA BERSAMA (buku)


 Disusun atau di reformat dari satu hasil utuh
penelitian bersama:disiplin/inter-disiplin/cross-
disiplin (mendalam dan tuntas)
•KARYA BERSAMA (bunga rampai)
 Koleksi bab-bab orisinil kontributor
 Koleksi hasil-hasil penelitian kontributor disiplin, multi-
disiplin/perspektif)
 Koleksi beberapa publikasi terdahulu dari kontributor
 Koleksi hasil-hasil konferensi/ prosiding dari
kontributor
51
LAPORAN PENELITIAN
@EA2872016

• Seri laporan penelitian (research report series)


 Laporan utuh satu hasil penelitian bersama: disiplin/inter- disiplin/cross-disiplin
(mendalam dan tuntas)
• Seri monograf (monograph series)
 Laporan utuh aspek tertentu dari hasil penelitian bersama: disiplin/inter-
disiplin/cross- disiplin (mendalam dan tuntas)
• Seri kertas kerja (working paper series)
 Makalah hasil penelitian bersama: disiplin/inter- disiplin/cross- disiplin (masih
dalam proses dan belum tuntas)
• Seri kertas diskusi/teknis (discusion/technical paper series)
 Makalah pembahasan aspek tertentu dalam rangka /disseminasi
hasil penelitian bersama disiplin/inter-disiplin/cross-disiplin
• Seri kertas/saran kebijakan (policy paper/brief series)
 Makalah komunikasi pendek/lengkap yang disusun atau direformat
untuk kebutuhan pengambil kebijakan, yang bersumber dari satu/beberapa
hasil penelitian: disiplin/inter- disiplin/cross- disiplin

52
KODE ETIKA @EA2872016

PUBLIKASI ILMIAH

• Kode Etika dalam Kepengarangan


1. mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil
penelitian ilmiahnya secara bertanggungjawab;
2. menyebarkan informasi hasil penelitian ke dunia ilmu
pengetahuan pertama kali dan sekali;
3. memberikan pengakuan dan penghargaan bagi pihak
yang memberikan sumbangan berarti dalam
penelitian.

53
KODE ETIKA PUBLIKASI ILMIAH

Publikasi ilmiah bebas dari F2PD @EA2872016

1. Pemalsuan hasil penelitian (fabrication) dengan mengarang,


mencatat dan/atau mengumumkan hasil penelitian tanpa
pembuktian telah melakukan proses penelitian.
2. Pemalsuan data penelitian (falsification) dengan memanipulasi
bahan penelitian, peralatan, atau proses, mengubah atau tidak
mencantumkan data, sehingga hasil penelitian tidak akurat.
3. Pencurian proses dan/atau hasil (plagiat) dalam mengajukan
penelitian, melaksanakannya, menilainya dan melaporkan hasil
penelitian sebagai milik sendiri
4. Penduplikasian (duplication) temuan sebagai asli dalam lebih
dari satu saluran
54
PUBLIKASI: melaporkan hasil penelitian
@EA2872016

secara bertanggungjawab

– menghormati hak kepengarangan atas sumbangan


substansial.
– pengarang-bersama semua bertanggung-jawab atas
segala pernyataan yang dikemukakan dalam karangan
bersama;
– menolak hak kepengarangan tanpa sumbangan
substansial.

55
MENGHORMATI
@EA2872016

HAK KEPENGARANGAN

– menghormati hak kepengarangan bila (i)


menyumbang konsep; rancangan, analisis, dan
penafsiran data; (ii) menulis naskah atau merevisi
secara kritis substansi penting, dan (iii) mengarang
“pendahuluan/ prolog“ (sebagai penyunting) karena
otoritas keilmuannya;
– menolak hak kepengarangan bila (i) peranan tidak
substansial; (ii) sebagai pengarangkehormatan, dan
(iii) pengarang patron.

56
PUBLIKASI: menyebarkan hasil penelitian
@EA2872016

ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali


dan sekali

– mengupayakan tidak terjadinya kesalahan


penyebaran informasi dalam segala bentuk;
– menyebarkan informasi yang menambah khazanah
ilmu pengetahuan dengan tambahan informasi dan
pengetahuan ilmiah baru ataupun membangun-lanjut
dengan merujuk pemahaman awal sebelumnya;
– menolak praktek merekayasa data ilmiah atau
memalsukan data ilmiah;

57
PUBLIKASI: memberikan pengakuan @EA2872016

dan penghargaan bagi bagi pihak yang


memberikan sumbangan berarti

– menyebarkan informasi tidak mengambil alih


gagasan, atau kata-kata tertulis dari seseorang, tanpa
pengakuan pengambilalihan;
– penghargaan disampaikan pada yang berhak
memperolehnya;
– pengakuan sumbangan berbentuk pujian, kutipan
atau sebagai kepengarangan bersama;

58
PELAKU
PUBLIKASI ILMIAH
@EA2872016
● PENGELOLA (OPI, Lembaga litbang, penerbit)
● MITRA BESTARI (tenaga pakar sesuai disiplin menilai
substansi naskah)
● EDITOR
-Editor Ilmiah/Penanggungjawab (pengambil keputusan terbit)
-Dewan Editor (tenaga ilmiah sesuai lingkup jurnal, membahas penilaian
mitra bestari, dan membuat rekomendasi kepada editor ilmiah)
-Editor seksi/pelaksana (pengelola siklus publikasi ilmiah)
● PENGARANG (pengirim naskah yang berinteraksi dengan editor
pelaksana)

59
KODE ETIKA
MITRA BESTARI
- Menilai naskah yang diperbaiki: @EA2872016

i. untuk review lanjutan


ii. setelah ditolak jurnal lain
- Menolak menilai naskah yang:
i. diproses jurnal lain,
ii. berpotensi bias,
iii. pertentangan kepentingan,
iv. mempengaruhi penilaian (open review)
v. tidak sesuai kepakaran

60
KODE ETIKA
MITRA BESTARI (2)
- Membuat penilaian secara: @EA2872016

 jujur dan seimbang


 objektif dan logis
 santun dan tetapi ilmiah
 meyakinkan (rinci dan jelas)
konstruktif:
*Saran perubahan (memperjelas)
* saran melengkapi data (memperkuat)
* komentar positif (bagi pengarang)
* komentar rahasia (bagi editor)
* saran sitasi (tidak bias)

61
KODE ETIKA @EA2872016

EDITOR ILMIAH

- Melakasanakan proses review dan


editorial yang baku, dengan:
 menginformasikan tahapan proses review dan editorial
yang baku, untuk pembaca.
 menginformasikan pedoman penulisan yang lengkap
dan jelas, untuk pengarang.
menyediakan pedoman review naskah menilai: keorisinilan,
publikasi sejenis, kode etika pengarang (bebas fabrikasi,
falsifikasi, plagiasi, duplikasi), sitasi, referensi.

62
KODE ETIKA @EA2872016

EDITOR ILMIAH(2)
- Melaksanakan proses review dan
editorial yang baku, dengan:
 memonitor, mengevaluasi, menetapkan, mengganti,
menambah reviewer sesuai baku proses review.
 Menetapkan dewan editor yang membahas penilaian
mitrabestari dan memberi rekomendasi kepada editor
- Editor memiliki mekanisme penanganan:
 perbedaan dengan dengan pengelola,
 pelanggaran kode etika oleh pengarang.

63
KODE ETIKA @EA2872016

EDITOR ILMIAH (3)

- Editor hanya mempublikasi naskah setelah:


proses review dan editorial yang baku
memeriksa kelengkapan klirens etik
(kepengarangan, hak cipta, perlakuan riset)
 memeriksa hasil pelaksanaan teknis editing
memutuskan naskah hasil riset dan non
riset

64
@EA2872016

KODE ETIKA PENGARANG

- Naskah yang akan dipublikasi pengarang harus:


 berisi informasi ilmiah akurat, bebas dari fabrikasi, falsifikasi,
plagiasi dan duplikasi
Pengarang pengirim (corresponding authors) atas
persetujuan pengarang kepenyertaan (co-author)
 Urutan nama pengarang sesuai dengan subangan
substansial para pengarang
 Mendeklarasikan sumber pembiayaan riset untuk
penyusunan naskah

65
@EA2872016

KODE ETIKA PENGARANG (2)

- Naskah yang akan dipublikasi pengarang harus:


 berisi informasi ilmiah orisinal, dengan menjelaskan
kebaruan dari publikasi sebelumnya dan disitasi dengan
betul.
 Memiliki izin tertulis penggunaan data hak milik
(copyright) pihak lain
 Mensitasi publikasi asli segala referensi yang
berkaitan dengan substasi naskah, kecuali
informasi umum (common knowledge)

66
PENUTUP
@EA2872016

• KEPATUHAN PADA KODE ETIKA PUBLIKASI


ILMIAH, INDIKATOR:
1. publikasi ilmiah bermutu;
2. kinerja hasil riset ilmiah;
3. kredibilitas peneliti
• KOMITMEN PADA KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH PENTING DALAM MEMAJUKAN IPTEK
BANGSA.

67
PENUTUP
@EA2872016

• Etika peneliti bagian dari sistem iptek,


Pembangunan iptek mustahil tanpa etika
peneliti
• Mencegah pelanggaran etika (preventif)
lebih baik dari menerima sangsi
pelanggaran
• Pimpinan Lembaga memegang peranan
penting mengawal praktek penegakan
kode etika peneliti.

68
@EA2872016

CONTOH
TRANSFER COPY RIGHT
DAN PROOF CORRECTION
OJS

69
@EA2872016

CONTOH PUBLIKASI
RESERACH REPORT
(CASE STUDY)

70
@EA2872016

CONTOH NOVELTY
PUBLIKASI CASE STUDY

71
@EA2872016

CONTOH PUBLIKASI
BUNGA RAMPAI

72
@EA2872016

73
@EA2872016

74
@EA2872016

75
@EA2872016

76
@EA2872016

77
@EA2872016

78
@EA2872016

79
@EA2872016

80

Anda mungkin juga menyukai