Anda di halaman 1dari 7

Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

1. Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari
beragam corak dan teknik seni rupa
Seni murni :
Gaya atau corak atau aliran dalam seni rupa beraneka ragam. Secara garis besar,
gaya karya seni rupa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : tradisional, modern, dan
postmodern.
a. Tradisional
Seperti halnya karya seni rupa Nusantara, perupa seni rupa mancanegara juga
memiliki gaya tradidional. Gaya ini juga terbagi menjadi dua, yaitu primitif dan
klasik.
b. Modern
Gaya seni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah mengalami
kemajuan, perubahan, dan pembaharuan. Secara umum, modernisasi gaya seni
rupa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: gaya representatif, depormatif, dan
nonrepresentatif.
1. Representatif
Kata representatif berasal dari representasi yang mengandung pengertian
sesungguhnya, nyata, atau sesuai dengan keadaan. Perwujudan gaya seni rupa ini
menggambarkan keadaan yang nyata pada kehidupan masyarakat atau keadaan
alam. Gaya seni rupa yang tergolong representatif, antara lain : romantis, naturalis,
dan realis.
a) Romantisme
Istilah romantisme berasal dari roman yang berarti cerita dan isme yang berarti
aliran/gaya. Romantisme adalah gaya/aliran seni rupa yang menggambarkannya
mengandung cerita kehidupan manusia atau binatang. Perupa mancanegara yang
mempelopori gaya ini, antara lain : Fransisco Goya (Spanyol), Turner (Inggris),
dan Rubens (Belanda). Perupa Nusantara yang mengambil gaya itu adalah Raden
Saleh.
b) Naturalisme
Istilah naturalisme berasal dari kata nature atau natural yang berarti alam dan isme
yang berarti aliar/gaya. Naturalisme adalah gaya/aliran seni rupa yang
menggambarkannya sesuai dengan keadaan alam atau alami. Pelukis gaya ini pada
umumnya mengambil pemandangan alam sebagai objeknya. Perupa mancanegara
yang mengambil gaya ini antara lain Rubens, Claude, Gainsborough, Constable,
dan Turner. Perupa Nusantara yang mengambil gaya ini antara lain Abdullah
Suryosubroto, Wakidi, Mas Pringadi, dan Basuki Abdullah.
c) Realisme
Istilah realisme berasal dari kata real yang berarti nyata dan isme yang berarti
gaya/aliran. Realisme adalah gaya/alaran seni rupa yang menggambarkannya
sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa nusantara yang mengambil gaya ini antara
lain Trubus, Tarmizi, Wardoyo, dan Dullah. Seedangkan perupa mancanegara yang
mengambil gaya ini adalah Remandt van Rijn (Belanda).
2. Deformatif
Istilah deformatif berasal dari deformasi yang berarti perubahan bentuk. Bentuk
alam diubah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk baru, namun masi
menyerupai bentuk aslinya. Gaya seni rupa yang tergolong deformatif, antara lain :
Surrealisme, impresionisme, ekspresionisme, dan kubisme.
a) Surealisme
Istilah surrealisme berasal dari kata sur yang berarti melebih-lebihkan, kata real
yang berarti nyata, dan isme berarti gaya/aliaran. Surrealisme adalah gaya/aliran
seni rupa yang menggambarkannya melebih-lebihkan kenyataan, bahkan ada yang
menyebutnya otomatisme psikis yang murni atau mimpi. Perupa mancanegara
yang mempelopori gaya ini adalah Salvador Dali.
b) Impressionisme
Impressionisme berasal dari kata impression yang berarti kesan sesaat dan isme
yang berarti gaya/aliran. Impressionalisme adalah gaya/aliran seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Gaya ini
dipelopori oleh perupa mancanegara seperti Claude Monet, Paul Cezanne, Georges
Seurat, dan Paul Gauguin. Perupa nusantara yang mengambil gaya ini, antara lain
S. Sudjojno.
c) Ekspressionisme
Ekspressionisme berasal dari kata expression yang berarti ungkapan jiwa yang
spontan dan isme yang berarti gaya/aliran. Ekspressionisme adalah gaya/aliran seni
rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa perupa yang spontan
pada saat melihat objek. Gaya seni rupa ini diplopori oleh pelukis Belanda
bernama Vincent van Gogh. Perupa Nusantara yang mengambil gaya ini adalah
Affandi.
d) Kubisme
Kubisme berasal dari kata kubus yang berarti bidang atau bentuk persegi empat
dan isme yang berarti gaya/alrian. Kubisme adalah aliran/gaya seni rupa yang
penggambarannya berupa bidang persegi empat atau bentuk dasarnya kubus. Gaya
seni rupa ini dipelopori oleh pelukis Spanyol yang bernama Pablo Picasso. Perupa
Nusantara yang mengikuti gaya ini adalah But Muchtar, Mochtar Apin, Srihadi,
dan Fajar Sidik.
3. Nonrepresentatif (Abstraksionalisme)
Kata Nonrepresentatif atau abstrak mengandung pengertian suatu bentuk yang
sukar dikenali. Suatu gaya yang lebih sederhana bahkan bentuknya sama sekali
meninggalkan bentuk alam. Karya seni rupa abstrak berupa susunan garis, bentuk,
dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya seni rupa yang berbentuk abstrak
ini ada yang abstrak ekspresionis dan abstrak murni. Gaya ini dipelopori oleh
perupa mancanegara, antara lain : Paul Klee, Piet Mondrian, Wassily Kandinsky,
dan Jackson Pollock. Perupa Nusantara yang mengikuti gaya ini adalah Amry
Yahya, Fajar Sidik, But Muchtar, dan Srihadi.
c. Postmodern
Postmodern atau disingkat “Posmo” adalah gaya seni rupa pasca atau sesudah
modern. Sejalan dengan perkembangan budaya masyarakat dunia, seni rupa pun
ikut mengalami perkembangan gaya. Jika seni rupa tradisional memiliki ciri
perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental. Gaya “posmo”
lebih bebas dan cenderung tidak memiliki aturan tertentu. Eksplorasi unsur rupa
banyak dilakukan untuk gaya ini. Kritik sosial dan kemasyarakatan merupakan
tema yang cukup dominan untuk karya-karya posmo
Seni Terapan
Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis
adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan.
Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi praktis adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan
bingkai foto.
Selain itu karya seni rupa terapan juga dibedakan menjadi 3, yaitu hasil karya
ukiran, hasil karya patung, dan hasil karya batik.

Menurut hasil karya ukiran, contoh benda-bendanya adalah ukiran kayu dari
Jepara dan ukiran kayu dari Bali.
Menurut hasil karya patung, contoh benda-bendanya adalah patung kayu dari
suku Asmat, patung batu Pangeran Diponegoro, dan Patung kayu dari Bali.
Menurut hasil karya batik, contoh benda-bendanya adalah baju, sprei, kain,
gorden, dll

2. Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari
beragam unsur seni rupa Nusantara
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk
mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur itu terdiri dari :
a. Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud
dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila
berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.
b.Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna,
texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah
tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis,
vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan
masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat
memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya.
Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti
untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa
contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja
dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya
c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari
hubungan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi,
menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara
lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak
lainnya
d. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis
(form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh
mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur
dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa
karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari
hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi
mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi.
Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut
kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapezium dan lingkaran.
Sedang bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-
bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesankesan tersendiri
seperti :
1) Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi
kesan statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.
2) Bentuk lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.
3) Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.

3. Menyiapkan karya seni rupa yang diciptakan untuk pameran sekolah


atau luar sekolah
Mengumpulkan Hasil Karya
Pengertian
Hasil karya yang dipamerkan dikumpulkan dengan cara seleksi. Jenis karya ini
terdiri dari karya seni rupa yang meliputi dua dimensi dan tiga dimensi serta
kerajinan tangan. Pengumpulan karya ini sekaligus sebagai pengumpulan atau
pemasukan nilai mata pelajaran Seni Budaya dan Kerajinan.
Karya yang bisa dikerjakan secara pribadi (individu) dan kelompok (kolektif)
adalah:
· Menggambar bentuk (benda), pemandangan, gambar reklame, karikatur,
kartun, wayang purwa gambar hiasan vignete, dan menggunakan huruf (kaligrafi).
· Mengukir atau ukiran pada kayu, cadas, tanah liat dan relief.
· Seni lukis.
· Seni pahat (seni patung).
· Seni kerajinan dengan membuat benda pakai dan benda hias.
· Merangkai bungan, merangkai sayur, merangkai janur, dan merangkai buah.
· Hasil karya menjahit, menyulam, kruistik, dan bordir.
Hasil karya seni tersebut disimpan di tempat khusus yang aman sehingga pada
waktu yang ditentukan untuk pameran siap untuk ditata.
Pengelompokan Hasil Karya
Untuk memudahkan kegiatan pengumpulan dan pendaftaran hasil karya dapat
langsung diselesaikan dengan mengadakan pengelompokan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Jenis Karya
· Karya kerajinan tangan adalah hasil seni kriya/kerajinan karena kreativitas
tangan.
· Karya seni rupa adalah karya seni yang dapat diraba, dilihat serta
mempunyai wujud.
· Karya seni musik
· Karya seni tari.
1. Berdasarkan Dimensi
Ada dua dimensi dan tiga dimensi.
Yang termasuk dua dimensi , contohnya : gambar lukisan, mozaik, dan anyaman.
Yang termasuk tiga dimensi, contohnya : patung, perabot ukir, anyaman
berkerangka.
2. Berdasarkan Ukuran
Kerajinan tangan dan seni rupa yang dibuat siswa tentu memiliki ukuran yang
bervariasi. Karya yang berukuran kecil dikelompokkan dengan ukuran kecil dan
yang berukuran besar dikelompokkan dengan yang besar. Pengelompokkan ini
dilakukan untuk mempermudah penataan karya dalam ruang pameran.
3. Berdasarkan Tema
Hasil karya yang dibuat tentunya memiliki tema yang berbeda-beda, untuk
mempermudah penataan karya dan urutannya.
Kelengkapan Pameran Kerajinan Tangan dan Seni Rupa
Kelengkapannya antara lain :

Meja untuk menempatkan karya-karya kerajinan tangan.


Meja untuk menempatkan karya-karya patung.
Sketsel atau papan panel, untuk menempatkan karya-karya gambar dan lukisan.
Meja untuk menempatkan buku tamu dan buku saran.
Katalog yang memuat daftar karya dan penciptaannya.
Tape recorder untuk memutar lagu atau musik instrumentalia.
Label untuk mencantumkan judul, media, penciptaan dan karya.
Lampu penerangan ruangan.
Spanduk untuk publikasi.

Pengorganisasian Pameran
Pengorganisasian merupakan proses pengelolaan serta pengaturan, agar apa-apa
yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
Organisasi yang baik hendaknya memiliki persyaratan sebagai berikut:

AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga)


Susunan Panitia
Program Kerja
Kegiatan

pengorganisasian Pameran
penentuan masalah tempat dan waktu seharusnya dibicarakan bersama setelah
panitia tersusun, sehingga merupakan suatu kesepakatan yang harus dipatuhi
bersama.

4. Menata karya seni rupa yang diciptakan dalam bentuk pameran sekolah
atau luar sekolah
Penyelenggaraan pameran dapat dilakukan dalam kelas ataupun sekolah. dimana
pun pameran digelar perlu persiapan agar pelaksanaan pameran dapat berlangsung
sukses. persiapan tersebut meliputi: pembentukan panitia pameran, menentukan
materi atau karya yang akan dipamerankan, penyiapan ruang pameran, persiapan
publikasi serta dokumentasi, dan lain sebagainya.
Setelah pembentukan panitia, maka semua anggota panitia segera bekerja sesuai
dengan tugasnya. Langkah awal adalah mengumpulkan karya seni rupa dari semua
siswa berupa karya seni rupa, baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Selanjutnya,
karya dibuat daftarnya sehingga memudahkan untuk membuat katalog yang berisi
nama pembuat karya, judul karya, ukuran, teknik dan media yang dipakai untuk
membuat karya.
Selanjutnya , menyiapkan ruang pameran. Ruang pameran harus ditata agar dapat
memberikan suasana nyaman. Selain itu, usahakan komunikasi antara pengunjung
dengan penyelenggara pameran dapat berjalan dengan baik.
Jalur lalu lintas dalam ruang pameran diatur dan diusahakan satu arah dengan
membedakan pintu masuk dan pintu keluar. Hal ini memudahkan mobilisasi
pengunjung dalam pameran tersebut.
Karya harus disusun yang menarik dan mudah dilihat. Jadi, tugas yang akan dibuat
tidak hanya menyiapkan hasil karya sendiri, tetapi juga menatanya dengan artistik.
Penataan karya seni yang dipamerkan dapat menarik pengunjung untuk menikmati
dan mengapresiasi karya tersebut.
Penyelenggaraan pameran perlu dipublikasikan lewat pengumuman yang ditempel
di papan pengumuman atau menggunakan spanduk yang dipasang di tempat yang
strategis.
Bentuk dokumentasi dapat berupa catatan jumlah pengunjung pameran, pesan,
kesan, atau saran pengunjung. Oleh karena itu, perlu adanya buku tamu yang
disediakan d: dekat pintu masuk clan dijaga oleh petugas. Pesan, kesan, clan saran
pengunjung dapat ditampung pada buku khusus yang diletakkan di atas meja dekat
pintu keluar yang juga dijaga oleh penjaga. Dokumentasi ini dapat menjadi bahan
evaluasi atas pelaksanaan pameran.
Pada saat yang telah ditetapkan, pameran dibuka secara resmi. Pembukaannya
dapat berupa kata pengantar atau sambutan dan kepala sekolah atau yang mewakili.
Dapat pula dimeriahkan dengan hiburan berupa musik, teater, atau tari.
Kegiatan pameran dapat ditutup dengan diskusi dan mendatangkan para kritikus,
seniman, ataupun pengamat serta pemerhati seni rupa. Tujuan diskusi adalah untuk
menambah wawasan akan seni rupa. Selain itu, kegiatan tersebut dapat menjadi
evaluasi terhadap pelaksanaan pameran ataupun ajang kritik terhadap karya-karya
yang baru saja dipamerkan.

Anda mungkin juga menyukai