Anda di halaman 1dari 60

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan jumlah kendaraan yang demikian pesat membuat kebutuhan
terhadap bahan bakar kendaraan terus meningkat. Seiring dengan itu, jumlah
SPBU yang dibutuhkan juga meningkat. Setiap SPBU memiliki reservoir sebagai
tempat penyimpanan bahan bakar, baik bensin maupun solar.
Reservoir penyimpan bahan bakar di setiap SPBU umumnya berupa bak
penampung yang berada di bawah permukaan tanah[2]. Berdasarkan survei awal
yang telah dilakukan di beberapa SPBU di Balikpapan, pemeriksaan volume
ketersediaan bahan bakar di dalam reservoir SPBU itu umumnya dilakukan
dengan mengukur ketinggian bensin atau solar yang ada di dalam reservoir secara
manual, yaitu dengan menggunakan meteran tongkat atau galah panjang yang
dimasukkan kedalam reservoir hingga mencapai dasarnya. Batas antara bagian
galah yang tercelup dan yang tidak tercelup itulah yang kemudian digunakan
sebagai indikator ketinggian bahan bakar yang terdapat di dalam reservoir
tersebut.
Pengukuran ketinggian bensin secara manual ini selain tidak atau kurang
praktis karena harus mencari posisi batas tercelupnya batang galah di dalam zat
cair tersebut, juga memungkinkan terjadinya kesalahan pembacaan skala pada
meteran, yang di dalam ilmu fisika dikenal sebagai kesalahan paralaks.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang demikian pesat
dewasa ini, terutama di bidang elektronika dan instrumentasi, telah
memungkinkan dirancangnya berbagai alat ukur elektronik (digital) yang dapat
membantu memudahkan pekerjaan manusia. Alat ukur semacam ini biasanya
merupakan suatu sistem instrumentasi yang terdiri dari sensor elektronik,
pengondisi sinyal, pengontrol/pemeroses, dan penampil hasil ukur. Dari
permasalahan SPBU di kota Balikpapan, bagaimana merancang dan membangun
suatu sistem alat ukur elektronik yang dapat menghitung volume bensin di dalam
reservoir dengan sistem telemetri. Sehingga dibuat implementasi sensor
ultrasonic sebagai monitoring level bensin dalam reservoir SPBU berbasis
Mikrokontroller Arduinio Uno R3.
2

Penelitian dan perancangan sebelumnya yang berhubungan dengan topik


pembahasan dan dijadikan sebagai bahan untuk merancang tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nyoman Suryadipta, Sampoerno, dan M.
Noor Azam yang merupakan kelompok mahasiswa Jurusan Sistem Komputer,
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama Surabaya dengan judul Alat
Penghitung Volume Bensin Dalam Rreservoir SPBU Dengan Sensor
Ultrasonik Berbasis Mikrokontroller Atmega16[1]. Penelitian ini merupakan
sistem yang murni elektronik yaitu dengan memanfaatkan sensor ultrasonik
untuk mengukur ketinggian volume bensin dalam reservoir atau tanki SPBU
dengan mikrokontroller atmega16.

2. Penelitian yang dilakukan oleh M Saputra Tambun mahasiswa Jurusan Teknik


Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung dengan judul Rancang Bangun
Model Monitoring Underground Tank SPBU Menggunakan Gelombang
Ultrasonik Berbasis Mikrokontroller[2]. Penelitian ini merupakan
perancangan dan realisasi model monitoring underground tank SPBU dengan
gelombang ultrasonik dimana jarak antara sensor dan objek dapat diketahui
dengan mencari waktu perambatan gelombang ultrasonik dari sensor ke objek
dan pantulan dari objek ke sensor.

3. Tugas Akhir yang dilakukan oleh Fajar Eka mahasiswa Jurusan Teknik
Elektronika, Politeknik Negeri Balikpapan dengan judul Kontrol dan Monitoring
Smarthome Dengan Modul ESP8266 Serta Server ThingSpeak[3]. Penelitin ini
membahas bagaimana nilai baca dari sensor dapat terkirim ke internet melalui
modul esp8266 dan dapat langsung di olah oleh Server ThingSpeak.

4. Penelitian yang dilakukan oleh A.W Prakoso dan Andreyan A.P kelompok
mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
dengan judul Otomasi Pengukuran Level Permukaan Ketinggian Air Berbasis
Mikrokontroller Arduino Uno R3[5]. Penelitin ini membahas bagaimana
sensor ultrasonik dapat mengukur ketinggian level volume air dengan
mikrokontroller Arduino Uno R3.
3

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada penelitian tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimana merancang dan membuat suatu alat berbasis mikrokontroller
Arduino Uno R3 dengan sensor ultrasonic yang dapat mengukur dan
memonitoring volume bensin dalam reservoir SPBU ?
2. Bagaimana implementasi sistem telemetri sensor ultrasonic sebagai
monitoring level bensin dalam reservoir SPBU bisa terakses dengan
internet?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah yang telah ditentukan agar tidak menyimpang dari
spesifikasi adalah :

1. Prototype hanya membahas sistem monitoring level volume bensin


dalam reservoir pada SPBU .
2. Dalam membuat prototype untuk memonitoring level volume bensin
dalam reservoir pada SPBU penulis menggunakan mikrokontroler
Arduino Uno R3.
3. Sensor yang digunakan untuk membuat prototype adalah sensor
ultrasonic HC-SR04
4. Aplikasi Android yang digunakan untuk membuat prototype adalah
Aplikasi Virtuino
5. Penulis menggunakan aplikasi ThingSpeak untuk menyimpan dan
mengambil data dari hal-hal yang menggunakan HTTP melalui Internet
atau melalui Local Area Network.

1.4 Tujuan Pembuatan Tugas Akhir


Tujuan dilaksanakannya tugas akhir ini adalah :

1. Mengetahui tentang bagaimana merancang dan membuat suatu alat


berbasis mikrokontroller Arduino Uno R3 dengan sensor ultrasonic yang
dapat mengukur dan memonitoring volume bensin dalam reservoir atau
tangki pada SPBU.
4

2. Sebagai implementasi sistem telemetri untuk penyimpan dan


pemonitoring data level bensin pada reservoir SPBU.

1.5 Manfaat Pembuatan Tugas Akhir


Penulis berharap hasil dari tugas akhir yang telah dilakukan oleh penulis
tentang menggunakan sensor ultrasonic sebagai sistem monitoring level bensin
dalam reservoir SPBU berbasis mikrokontroller Arduinio Uno R3 dapat
bermanfaat bagi pihak SPBU dan bagi pembaca :

A. Bagi Pihak SPBU


1. Diharapkan dengan adanya alat ini dapat diimplementasikan untuk
meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengukuran level volume
bensin dalam reservoir SPBU.
2. Diharapkan dari hasil pembuatan alat ini dapat memudahkan manager
SPBU dalam memonitoring level BBM pada reservoir melalui internet.
3. Diharapkan dengan adanya alat ini dapat memudahkan petugas SPBU
dalam mengevaluasi penjualan BBM disetiap harinya

B. Bagi Pembaca
1. Agar pembaca dapat menambah sumber referensi bacaan terkait dengan
pembuatan suatu alat yang dapat mengukur atau memonitoring level zat
cair.
2. Pembaca dapat mengembangkan wawasan pengetahuan tentang
implementasi sensor ultrasonic sebagai monitoring level bensin dalam
reservoir SPBU berbasis mikrokontroller Arduinio Uno R3.
3. Dapat membantu para pembaca untuk mendapatkan informasi terkait
pembuatan Tugas Akhir.
5

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Berikut merupakan salah satu review dari penelitian sebelumnya
diantaranya adalah Alat Penghitung Volume Bensin Dalam Reservoir SPBU
Dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroller Atmega16[1]
Penelitian ini merupakan sistem yang murni elektronik yaitu dengan
memanfaatkan sensor ultrasonik untuk mengukur ketinggian volume bensin
dalam reservoir atau tanki SPBU. Cara kerja dari sistem ini menggunakan sensor
ultrasonik sebagai pengukur level bensin dalam reservoir, selanjutnya hasil dari
pengukuran level bensin di jadikan input untuk kemudian di baca oleh
mikrokontroller atmega16 yang berfungsi untuk memproses data dan
menghasilkan keluaran untuk di tampilkan pada display LCD. Media pemantul
gelombang sensor ultrasonik ini menggunakan bensin.

Tabel 2.1 Perbandingan penelitian sebelumnya dan penelitian sekarang

Penelitian sebelumnya Penelitian selanjutnya

Type Sensor Ultrasonik SRF04 Ultrasonik HC-SR04 dan


Water Flow sensor
Type Atmega 16 Arduino Uno R3
mikrokontroller
Media pantul Bensin Bensin
Bahasa Bascom AVR Bahasa C , PHP
Pemrograman
Hasil Output LCD LCD , Buzzer dan
Interface Android
Monitoring Tidak ada Sistem Telemetri

2.2 Pengertian Silinder (Tabung)


Silinder atau tabung adalah bangun tiga dimensi beraturan yang berbentuk
batang dengan penampang berbentuk lingkaran dan memiliki ketinggian tertentu[7]
6

2.2.1 Radius, Diameter, dan Tinggi Sebuah Silinder


Dimensi sebuah silinder atau tabung dinyatakan dengan besaran radius atau
diameter penampang tabung dan tinggi tabung. Diameter sebuah tabung bisa jadi
lebih pendek, sama atau lebih panjang dari tinggi tabung. Jika dimensi tinggi
silinder jauh lebih besar dari diameternya, dimensi tinggi ini kadang disebut
panjang silinder misalnya pada batang besi. Jika dimensi tinggi silinder jauh lebih
kecil dari diameternya, dimensi tinggi ini kadang disebut sebagai tebal silinder
misalnya pada keping koin. Radius silinder sering disebut juga sebagai jari-jari
silinder[7].

2.2.2 Rumus Menghitung Volume Silinder


Untuk menghitung volume atau isi sebuah silinder, maka harus diketahui
dimensi radius atau diameter (dimana diameter=2x radius) dan tinggi silinder
tersebut. Rumus untuk menghitung volume silinder adalah sebagai berikut:
volume = pi x radius x radius x tinggi

Gambar 2.1 Rumus Volume Tabung


(Sumber: Ukurandansatuan.com, 2016)

Dimana pi=22/7, rumus ini seringkali ditulis secara lebih disingkat sebagai
V = pi x r x r x t. Volume sebuah silinder pada dasarnya adalah luas lingkaran
penampang tabung dikalikan dengan tinggi tabung. Pada rumus tersebut pi x r x r
adalah luas lingkaran penampang silinder. Perlu diperhatikan bahwa dalam
menghitung volume sebuah silinder menggunakan rumus di atas, dimensi radius
(atau diameter) dan tingginya harus dalam satuan yang sama. Satuan volume
7

adalah satuan panjang kubik misalnya millimeter kubik (mm3), centimeter kubik
(cm3) , meter kubik (m3), dan lain sebagainya[7].
2.2.3 Pengertian Reservoir SPBU
Reservoir (Tangki Pendam) adalah tempat penyimpan bahan bakar disetiap
SPBU yang umumnya berupa bak yang berada dibawah permukaan tanah[2].
Pengukuran bahan bakar yang dilakukan dibeberapa SPBU saat ini kurang efisien,
hal ini dikarenakan pengukuran kapasitas ketersediaan bahan bakar dalam
reservoir SPBU dilakukan secara manual yaitu dengan mencelupkan galah ukur
ke dalam tangki. Maka pengukuran dengan menggunakan sensor ultrasonik ini
merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam proses pengukuran
kapasitas tangki.

Gambar 2.2 Desain reservoir SPBU Pertamina


( Sumber: CV. Sinar Baru Perkasa, 2012)

Gambar 2.3 Bentuk Fisik Reservoir SPBU Pertamina


( Sumber: CV. Surya Teknik Konstruksi, 2012)
8

2.3 Sensor Ultrasonik


Sensor Ultrasonik adalah alat elektronika yang kemampuannya bisa
mengubah dari energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk
gelombang suara ultrasonic[1]. Sensor ini terdiri dari rangkaian pemancar
Ultrasonik yang dinamakan transmiter dan penerima ultrasonik yang disebut
receiver. Alat ini digunakan untuk mengukur gelombang ultrasonic. Gelombang
ultrasonic adalah gelombang mekanik yang memiliki ciri-ciri longitudinal dan
biasanya memiliki frekuensi di atas 20 Khz. Gelombong utrasonik dapat
merambat melalui zat padat, cair maupun gas. Gelombang ultrasonic adalah
gelombang rambatan energi dan momentum mekanik sehingga merambat melalui
ketiga element tersebut sebagai interaksi dengan molekul dan sifat enersia
medium yang dilaluinya[1].

transmitt receiver

Gambar 2.4 sensor ultrasonik


(Sumber: Adi Sanjaya, 2016)

Berikut keterangannya[1] :
- Pin Trig (Triger) _ sebagai pin/kaki untuk memicu (mentrigger) pemancaran
gelombang ultrasonik. Cukup dengan membuat logika “HIGH – LOW” maka
sensor akan memancarkan gelombang ultrasonik.
- Pin Echo _ sebagai pin/kaki untuk mendeteksi ultrasonik, apakah sudah diterima
atau belum. Selama gelombang ultrasonik belum diterima, maka logika pin
ECHO akan “HIGH”. Setelah gelombang ultrasonik diterima maka pin ECHO
berlogika “LOW”.
- Pin Vcc _ sebagai pin koneksi ke power supply + 5 Vdc. Dapat juga
dihubungkan langsung ke pin Vcc mikrokontroler.
- Pin Gnd (Ground) _ adalah pin koneksi ke power supply Ground. Dapat juga
dihubungkan ke pin Gnd mikrokontroler.
9

2.4 Water Flow Sensor


Water Flow sensor adalah sensor yang berfungsi untuk menghitung debit air
yang mengalir yang menggerakan motor dalam satuan Liter[6]. Sensor ini terdiri
dari beberapa bagian antara lain katup plastik, rotor air, dan sensor hall efek.
Motor akan bergerak serta kecepatan akan berubah-ubah sesuai dengan kecepatan
aliran air yang mengalir. Pada sensor hall efek yang terdapat pada sensor ini akan
membaca sinyal tegangan yang berupa pulsa dan mengirim sinyal tersebut ke
mikro kontroler dalam hal ini Arduino Uno dan diolah sebagai data laju akan
debit air yang mengalir.
Prinsip Kerja dari Water flow sensor, air yang mengalir akan melewati
katup dan akan membuat rotor magnet berputar dengan kecepatan tertentu sesuai
dengan tingkat aliran yang mengalir. Medan magnet yang terdapat pada rotor akan
memberikan efek pada sensor efek hall dan itu akan menghasilkan sebuah sinyal
pulsa yang berupa tegangan (Pulse Width Modulator). Output dari pulsa tegangan
memiliki tingkat tegangan yang sama dengan input dengan frekuensi laju aliran
air. Sinyal tersebut dapat diolah menjadi data digital melalui pengendali atau
mikrokontroler.
Spesifikasi[6] :
 Tegangan operasional 5 Vdc
 Minimal arus operasional 15mA
 Flow Rate 130L/min
 Load Capacity 10mA(DC 5V)
 Suhu operasi maksimal 80°
 Suhu dan Tekanan air maksimal 120° dan 2.0MPa
 Kelembaban 35% – 90%RH

Gambar 2.5 Bentuk Fisik Water Flow Sensor


10

(Sumber : instructables, 2016)


2.5 Buzzer
Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah
sinyal listrik menjadi getaran suara[1]. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan
sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm
pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan perangkat
peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan
adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer
Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan
dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya.
Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan
Beeper.
Cara kerja piezoelectric buzzer seperti namanya, Piezoelectric Buzzer
adalah jenis Buzzer yang menggunakan efek Piezoelectric untuk menghasilkan
suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke bahan Piezoelectric akan
menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah menjadi suara
atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan
diafragma dan resonator[1].

Gambar 2.6 Simbol dan Bentuk Fisik dari Buzzer


(Sumber : Teknik Elektronika, 2017)
2.6 LCD Display
LCD (Liquid Crystal Display) adalah modul penampil data yang banyak
digunakan karena tampilannya menarik[1]. LCD yang paling banyak digunakan
saat ini ialah tipe M1632 karena harganya cukup murah. LCD M1632 merupakan
modul LCD dengan tampilan 2×16 (2 baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya
11

rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus


untuk mengendalikan LCD.
Untuk rangkaian interfacing, LCD tidak banyak memerlukan komponen
pendukung. Hanya diperlukan satu variable resistor untuk memberi tegangan
kontras pada matriks LCD. Untuk menghemat pemakaian kabel jumper agar
terlihat rapi dan tidak memenuhi pin pada mikrokontroller Arduino maka pada
modul LCD bisa di tambahkan modul I2C yang mana hanya membutuhkan 4
kabel jumper dalam rangkaian interface-nya.

Gambar 2.7 LCD Display 16x2


(Sumber : Amazon.in, 2015)
LCD ( Liquid Cristal Display) berfungsi untuk :
 Memastikan data yg kita input valid
 Mengetahui dan Memonitoring hasil suatu proses
 Mendebug program

 Menampilkan pesan. dll

2.7 Arduino
Arduino adalah platform pembuatan prototipe elektronik yang bersifat open-
source hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat lunak
yang fleksibel dan mudah digunakan[3]. Arduino ditujukan bagi para pelajar atau
mahasiswa, seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan
objek atau lingkungan yang interaktif.
Arduino pada awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia. Nama Arduino adalah
sebuah nama maskulin yang berarti teman yang kuat[3]. Platform Arduino terdiri
dari Arduino board, Shield Arduino, bahasa pemrograman Arduino, dan Arduino
Development Environment. Arduino board biasanya memiliki sebuah chip dasar
mikrokontroler Atmel AVR ATmega8 (berikut urutannya).
12

Chip mikrokontroler itu sendiri adalah IC (integrated circuit) yang bisa


diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada
mikrokontroler tersebut adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input,
memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang
diinginkan. Jadi, mikrokontroler disana bertugas sebagai “otak” yang
mengendalikan input, proses dan, output sebuah rangkaian elektronik.
Blok diagram Arduino board yang sudah disederhanakan dapat dilihat pada
Gambar 2.8. Shield adalah sebuah board yang dapat dipasang diatas Arduino
board untuk menambah kemampuan dari Arduino board itu sendiri. Bahasa
pemrograman Arduino adalah bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk
membuat perangkat lunak yang ditanamkan pada Arduino board. Bahasa
pemrograman Arduino mirip dengan bahasa pemrograman C++.

Expansion Connectors
USB Serial Port

Arduino I/O Bard

Processor
Power Supply

Expansion Connectors

Gambar 2.8 Blok Diagram Arduino Board


(Sumber: USU Institutional Repository SP-Electrical Engineering)

2.7.1 Arduino uno


Arduino uno adalah Arduino board yang menggunakan mikrokontroler
ATmega328. Arduino uno memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilator kristal, sebuah koneksi
USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol
reset[3]. Arduino uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung
sebuah mikrokontroler dalam mengembangkan sistem.
Hanya dengan menghubungkan Arduino ke sebuah komputer melalui USB
13

atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah dapat


membuatnya bekerja. Arduino uno menggunakan ATmega16U2 yang diprogram
sebagai USB-to-serial converter untuk komunikasi serial ke komputer melalui
port USB. Bentuk fisik dari Arduino uno dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Adapun data teknis board Arduino uno R3 adalah sebagai berikut[3]:


• Mikrokontroler : ATmega328
• Tegangan Operasi : 5V
• Tegangan Input (recommended) : 7 -12 V
• Tegangan Input (limit) : 6-20 V
• Pin Digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM)
• Pin Analog input : 6
• Arus DC per pin I/O : 40 mA
• Arus DC untuk pin 3.3 V : 150 mA

Gambar 2.9 Bentuk Fisik Arduino Uno


(Sumber: Generation Robots.com, 2016)

2.7.2 Arduino Development Environment


Arduino Development Environment adalah perangkat lunak yang digunakan
untuk menulis dan meng-compile program untuk Arduino. Arduino Development
Environment juga digunakan untuk meng-upload program yang sudah di-compile ke
memori program Arduino board[3].
Arduino Development Environment terdiri dari editor teks untuk menulis kode
program, sebuah area pesan untuk informasi error atau tidaknya program yang kita
14

buat, sebuah konsol, sebuah toolbar dengan tombol-tombol untuk fungsi yang umum
dan beberapa menu.
Arduino Development Environment terhubung ke Arduino board untuk meng-
upload program dan juga untuk berkomunikasi dengan Arduino board.

Gambar 2.10 Arduino Development Environment

Perangkat lunak yang ditulis menggunakan Arduino Development Environment


disebut sketch. Sketch ditulis pada editor teks. Sketch disimpan dengan file
berekstensi .ino. Area pesan memberikan informasi dan pesan error ketika kita
menyimpan atau membuka sketch. Konsol menampilkan output teks dari Arduino
Development Environment dan juga menampilkan pesan error ketika kita meng-
compile sketch. Pada sudut kanan bawah dari jendela Arduino Development
Environment menunjukkan jenis board dan serial port yang sedang digunakan. Pada
Gambar 2.10 adalah tampilan dari Arduino Development Environment.

2.8 Modul ESP8266


Modul ESP8266 merupakan platform yang sangat murah tetapi benar-benar
efektif untuk digunakan berkomunikasi atau kontrol melalui internet baik
15

digunakan secara standalone (berdiri sendiri) maupun dengan menggunakan


mikrokontroler tambahan dalam hal ini Arduino sebagai pengendalinya[6].
Di pasaran ada beberapa tipe dari keluarga ESP8266 yang beredar,
tetapi yang paling banyak dan mudah dicari di Indonesia yaitu tipe ESP-01, ESP-
07, dan ESP-12. Secara fungsi setiap tipe dari modul ESP hampir sama tetapi
perbedaannya terletak pada pin GPIO (General Purpose Input Output) pada
masing – masing tipe.
Berikut merupakan gambar yang menampilkan beberapa tipe dari keluarga
ESP8266 antara lain :

Gambar 2.11 Keluarga Module ESP8266


(Sumber : Nyebar Ilmu.com, 2016)

Pada tugas akhiri ini akan dibahas tentang modul ESP-01 untuk
memonitoring level reservoir SPBU melalui internet. ESP-01 merupakan modul
yang memungkinkan mengakses mikrokontroler melalui internet. Modul ini
tergolong Stand Alone atau System on Chip yang tidak selalu membutuhkan
mikrokontroler untuk mengontrol Input Ouput yang biasa dilakukan pada Arduino
dikarenakan ESP-01 dapat bertindak sebagai mini komputer, tetapi dengan
kondisi jumlah GPIO yang terbatas[6].
Apabila ESP ingin digabungkan dengan Arduino juga sangat
memungkinkan sekali dimana ESP bertindak sebagai jembatan penghubung
Arduino yang dapat diakses melalui internet dalam hal ini melalui komunikasi
wifi.
16

Gambar 2.12 Bentuk fisik modul ESP8266 tipe ESP-01


(Sumber : Nyebar Ilmu.com, 2016)

Dibawah ini merupakan penjabaran dari Pin-Out dan Spesifikasi dari ESP-01[6]
Pin-Out dari ESP-01
Keterangan :

 GPIO-0 – GPIO-3 : Input Output


 VCC : Tegangan masuk 3.3 Vdc
 GND : Ground
 Reset
 Chip Enable

Spesifikasi dari ESP-01 yaitu

 Besar RAM 96 kB, instruction RAM 64 kB


 32-bit RISC CPU
 External QSPI flash – 512 KiB to 4 MiB
 Tegangan kerja masukan 3.3 Vdc
 Jaringan wifi pada 802.11 b/g/n
 Pada mode 802.11b output power-nya +19.5dBm
 Menggunakan sistem Wi-Fi Direct (P2P), soft-AP
 Power down leakage current of 10uA
 Wake up and transmit packets in < 2ms
17

 Integrated TCP/IP protocol stack


 Standby power consumption of < 1.0mW (DTIM3)
 SDIO 1.1 / 2.0, SPI, UART
 10-bit ADC
 Interface : SPI, I²C
 STBC, 11 MIMO, 21 MIMO
 A-MPDU & A-MSDU aggregation & 0.4ms guard interval

ESP8266 yang terintegrasi dengan Arduino memiliki akses Wi-Fi dengan 3 moda
konfigurasi yang dapat dipilih yaitu[3] :
a. Client melakukan koneksi dengan perangkat Wi-Fi, dengan kondisi nama dan
password client point yang dituju.
b. Access Point dimana ESP8266 dapat menerima akses Wi-Fi dan dari hasil
percobaan, jika sebagai access point hanya bisa menerima 2 koneksi Wi-Fi
secara concurrent.
c. Sebagai Client dan Access Point secara bersamaan

2.9 ThingSpeak
ThingSpeak merupakan open source Internet of Things aplikasi untuk
menyimpan dan mengambil data dari hal-hal yang menggunakan HTTP melalui
Internet atau melalui Local Area Network[3]. Fitur Thingspeak diantaranya
mengumpulkan data dalam chanel privat, mendukung Restful dan MQTT API,
analisis dan visualisasi berbasis MATLAB, mendukung Alert, event scheduling,
integrasi App dan dukungan komunitas global.
Thingspeak dapat bekerja pada perangkat Arduino, Particle Photon dan
Elektron, WiFi modul ESP8266 dan Raspberry Pi. Thingspeak juga mendukung
integrasi pada aplikasi mobile dan web, Twitter, Twillio dan Matlab[8].

Fitur dari Thingspeak :


 Open APIReal-time data collection
 Geolocation data
 Data processing
 Data visualizations
18

 Device status messages


 Plugins

Gambar 2.13 Diagram sistem dari ThingSpeak


(Sumber : Hithope, 2017)

Internet of Things (IOT) menyediakan akses ke berbagai perangkat


embedded dan layanan web. ThingSpeak adalah platform IOT yang
memungkinkan kita untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis,
memvisualisasikan, dan bertindak atas data dari sensor atau aktuator, seperti
Arduino, Raspberry Pi , BeagleBone Hitam, dan perangkat keras lainnya[8].
Dengan ThingSpeak kita dapat membuat aplikasi sensor-logging, aplikasi
pelacakan lokasi dan lain-lain. ThingSpeak berfungsi sebagai pengumpul data
yang mengumpulkan data dari perangkat node dan juga memungkinkan data
yang akan diambil ke dalam lingkungan perangkat lunak untuk analisis historis
data.
Untuk dapat menggunakan layanan Thingspeak, pengguna harus memiliki
akun Thingspeak terlebih dahulu. Akun Thingspeak dibuat pada halaman
registrasi pada webnya yaitu www.thingspeak.com. Pengiriman data dari nilai
baca sensor dapat diterima oleh Thingspeak dengan minimal jeda pengiriman
data adalah 15 sekon. Sedangkan jika pengguna ingin mengambil data dari
Thingspeak maka pilih menu export data di akun Thingspeak kemudian
download data. Hasil data yang di export memiliki format .csv yang dapat
diakses menggunakan software office seperti Ms.office.
19

Gambar 2.14 Tampilan pada halaman ThingSpeak


(Sumber : ThingSpeak.com, 2018 )
2.10 Virtuino
Aplikasi Virtuino untuk Android adalah aplikasi yang dibuat oleh Ilias
Lamprou. Virtuino memungkinkan setiap orang termasuk orang-orang yang
tidak mempunyai basic programming dapat membuat tampilan aplikasi untuk
memonitoring atau mengontrol data yang terhubung dengan mikrokontroller
Arduino melalui Android. Virtuino Menggunakan antarmuka grafis yang
memungkinkan pengguna untuk drag-and-drop sebuah objek visual untuk
menciptakan tampilan data sensor atau aktuator pada sistem Android, yang pada
saat ini dipakai oleh banyak perangkat handphone[4].
Aplikasi ini memiliki fitur memantau data atau mengontrol arduino dengan
koneksi :
1. Bluetooth
2. Ethernet Shield
3. Wi-Fi module ESP8266-0
4. Short Message Service
5. Web Thingspeak

(a) (b)
Gambar 2.15 (a) Logo Virtuino dan (b) Tampilan pada project Virtuino
20

BAB III
PERANCANGAN TUGAS AKHIR

3.1 Jenis Tugas Akhir


Jenis Tugas Akhir adalah perancangan dan pembuatan prototype untuk
memonitoring level tangki BBM di SPBU secara jarak jauh menggunakan
internet. Prototype ini dimonitor melalui smartphone berrbasis Android dengan
interface aplikasi khusus yang telah dibuat.

3. 2. Tempat dan Waktu Tugas Akhir


Tempat dilaksanakan di Laboratorium Teknik Elektronika Industri
Politeknik Negeri Balikpapan Jl Soekarno-Hatta Km 8 Balikpapan Utara, di Jl
Soekarno-Hatta No.16 RT 06 Km 10 Balikpapan Utara. Waktu pelaksanaan tugas
akhir ini mulai 1 Januari 2018 sampai dengan 2018.

3. 3. Peralatan dan Bahan yang Digunakan


Penelitian tentang sistem monitoring level BBM di SPBU berbasis aplikasi
Android dan jaringan internet dengan Arduino Uno R3 membutuhkan peralatan,
bahan dan komponen sebagai berikut :
Tabel 3.1 Daftar Alat
No. Nama Alat Spesifikasi Keterangan
1. Laptop Aspire E1-432 Digunakan dalam
64bit, OS Win 8, pembuatan
1.4 GHz program,aplikasi
dan laporan
2. Digunakan dalam
printing layout
Canon MP230
Printer rangkaian,
series Printer
keperluan casing,
dan laporan
3. Digunakan dalam
Phillips 220 V /
Setrika proses pembuatan
350 W 50-60 GHz
rangkaian PCB
21

4. Digunakan dalam
Drill machine proses pembuatan
Mini Drill DC
(kecil) PCB dan desain
casing
5. Digunakan dalam
Drill machine proses pembuatan
Hand Drill AC
(besar) PCB dan desain
casing
6. Digunakan dalam
TR-30 220 VAC /
Solder proses pembuatan
30 W, 50-60 Hz
rangkaian PCB
7. Digunakan dalam
Penyedot timah Standar proses pembuatan
rangkaian PCB
8. Digunakan dalam
Analog dan
Multimeter pengecekan pada
Digital
rangkaian PCB
9. Digunakan dalam
GWS5-100, 580
Gerinda proses pembuatan
W 11000 rpm
desain casing
10. Digunakan dalam
proses pembuatan
Tang potong Standar
PCB dan desain
casing
11. Digunakan dalam
proses pembuatan
Tang lancip Standar
PCB dan desain
casing
12. Digunakan dalam
proses pembuatan
Obeng plus Ukuran S-M-L
PCB dan desain
casing
22

13. Digunakan dalam


proses pembuatan
Obeng minus Ukuran S-M-L
PCB dan desain
casing
14. Digunakan dalam
proses pembuatan
Gergaji besi Standar
PCB dan desain
casing
15. Digunakan dalam
proses pembuatan
Kikir Standar
PCB dan desain
casing
16. Digunakan dalam
Penggaris Panjang 30 cm proses pembuatan
desain casing
17. Digunakan dalam
Pensil Pensil tulis 2B proses pembuatan
desain casing
18. Digunakan
Miniature Tanki
14 x 35 cm sebagai simulasi
SPBU
tanki SPBU
19. Digunakan
Miniature SPBU Standar sebagai simulasi
SPBU

Tabel 3.2 Daftar Bahan


No. Nama Bahan Spesifikasi Keterangan
1. Box Hitam Standar 1buah
2. PCB 10x20 cm 2 lembar
3. Project Board Standar 1 buah
4. Timah Sedang 1 gulung
5. Mata bor 0.5 mm 3 buah
23

6. Mata bor 0.8 mm 3 buah


7. Mata bor 1 mm 1 buah
8. Mata bor 3 mm 2 buah
9. Spacer 1 cm 16 buah
10. Spacer 1,5 cm 16 buah
11. Pelarut PCB Ferite Cloride 3 bungkus
(FeCl)
12. Amplas No. 200 3 lembar
13. Amplas No. 2000 3 lembar
14. Baut 3x8 mm 40 buah
15. Baut 3x10 mm 40 buah
16. Kaleng Tabung Standar 1 buah
21. Mata gerinda Tipis 3 buah
22. Safety Glass Standar 1 buah
23. Masker Standar 3 buah
24. Pylox Silver 1 buah
25. Pylox Hitam dop 1 buah
26. Bensin Petralate 10 Liter
27. Isi lem tembak Setandar 5 buah
28. Soket Power Kabel jack 2 buah
Arduino

Tabel 3.3 Daftar Komponen


No. Nama Komponen Spesifikasi Keterangan
1. Mikrokontroler
Arduino Uno R3 1 buah
Arduino
2. ESP8266 Jenis ESP-01 1 buah
3. Kabel Jumper Jenis male dan 20 buah
female
4. LED LED 5V 1 buah
(biru,hijau&merah)
5. Buzzer Buzzer 5v DC 1 buah
24

6. Kabel Data Arduino Standar 1 buah


7. Kabel Power - 1 meter
8. Kabel Jumper Jenis female dan 12 buah
female
9. Kabel Jumper Jenis male dan 20 buah
male
10. Water Flow Sensor YF-S201B 1 buah
11. Sensor ultrasonic HC-SR04 1 buah
12. LCD 16x2 warna hijau 1 buah

3.4 Perancangan Tugas Akhir


Pada perancangan tugas akhir ini membahas mengenai perancangan dan
pembuatan prototype sistem monitoring level BBM di SPBU berbasis aplikasi
Android dan jaringan internet menggunakan Arduino Uno serta ESP8266 yang di
upload kedalam data base ThingSpeak. Diperlukan langkah-langkah penelitian
yang tepat dan berurutan untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi peneliti dalam melakukan
perancangan, analisa, dan perbaikan kesalahan (error) yang juga berguna dalam
pengembangan selanjutnya.
Gambar 3.1 merupakan diagram alir untuk proses perancangan dan
pembuatan alat sebagai berikut.

Gambar 3.1 Diagram Alir Perancangan


25

Gambar 3.1 menjelaskan diagram alir proses perancangan tugas akhir


diawali dengan perancangan alat dan aplikasi yaitu membuat desain prototype dan
skematik rangkaian alat pengukur level bensin, rangkaian komunikasi, dan desain
aplikasi interface. Kemudian dari rancangan tersebut selanjutnya dilakukan
pembuatan secara nyata untuk mulai dari prototype alat, rangkaiarangkaian yang
digunakan sampai aplikasi interface.
Setelah itu dilakukan ujicoba alat dan rangkaian secara terpisah maupun
secara menyeluruh dalam satu sistem. Analisis error dan kesalahan yang ada
sangat diperlukan agar rancangan alat dapat bekerja secara maksimal, sehingga
perlu dilakukannya ujicoba berkali-kali hingga mencapai hasil yang diinginkan.

3.5 Perancangan Perangkat Keras


Sistem kerja dari rancangan alat ini mempunyai jalur monitoring yang jauh
atau lingkup jauh dari SPBU, menggunakan modul ESP 8266 dengan
memanfaatkan aplikasi Android, server Thigspeak dan jaringan internet sebagai
monitoring level tinggi BBM yang ada di reservoir SPBU.
Pada Gambar 3.2 digunakan sebuah perangkat yang berfungsi sebagai
penghubung antara Arduino dan ESP8266 ke dalam jaringan internet. Perangkat
tersebut merupakan Hostpot. Dimana Hotspot berperan sangat penting dalam
sistem ini. Perangkat Hotspot lokasi fisik dimana orang dapat mendapatkan akses
Internet, biasanya menggunakan teknologi Wi-Fi, melalui jaringan area lokal
nirkabel (Wireless Local Area Network, disingkat WLAN) menggunakan router
yang terhubung ke penyedia layanan internet (Internet Service Provider, disingkat
ISP). Yang mana pada tugas akhir ini digunakan sebagai penghubung atau
pengirim data hasil baca dari sensor ke internet yang selanjutnya diolah menjadi
database oleh ThingSpeak.

Gambar 3.2 Diagram Blok Perancangan Perangkat Keras


26

Prinsip kerja masing-masing blok diagram perangkat keras diatas adalah:

1. Android smartphone, digunakan sebagai aplikasi user interface yang


didalamnya berisi menu monitoring level tangki BBM di SPBU yang dapat
memantau tinggi level tangki BBM di SPBU melalui jaringan internet.
2. Sensor (ultrasonik dan waterflow) adalah modul perangkat keras yang
bertugas membaca dan mengukur nilai yang kemudian diproses oleh
mikrokontroller Arduino.
3. Server ThingSpeak, digunakan sebagai server pengumpul data yang
mengumpulkan data dari hasil baca nilai sensor dan juga memungkinkan
data yang akan diambil kedalam perangkat lunak untuk dianalisis data
historisnya. Digunakan PC (computer) untuk mengakses ThingSpeak.
4. Arduino Uno, sebagai mikrokontroler yang berfungsi sebagai pusat
pengolah data yang berisi program input maupun output yang sesuai dengan
perintah yang diinginkan.
5. Modul ESP 8266, merupakan modul Ethernet yang digunakan sebagai
media komunikasi antara Arduino Uno ke jaringan internet agar dapat
diakses oleh Android smartphone.

Prinsip kerja dari blok diagram secara keseluruhan:

Nilai dari hasil baca sensor ultrasonik dan waterflow di proses oleh Arduino
kemudian di upload ke internet oleh modul ESP 8266, kemudian data tersebut
diolah oleh server ThingSpeak yang selanjutnya di kumpulkan, di simpan, di
analisis, di visualisasikan, dan di tindak atas data dari sensor. ThingSpeak
berfungsi sebagai pengumpul data yang mengumpulkan data dari perangkat
sensor dan juga memungkinkan data yang akan diambil ke dalam lingkungan
perangkat lunak untuk di analisis historis datanya. Data dari ThingSpeak dijadikan
chanel pada aplikasi Android untuk bisa terkoneksi antara ThingSpeak dan
Android.
27

Gambar 3.3 merupakan diagram alir untuk cara kerja atau sistem kerja dari
alat sebagai berikut.

Gambar 3.3 Diagram Alir Cara Kerja Alat


28

Penjelasan :

Ketika alat diaktifkan, alat akan terlebih dahulu melakukan inisialisasi


input dan output serta melakukan sinkronisasi pada status sensor. Ultrasonik dan
waterflow sensor secara otomatis akan membaca nilai obyek yang diukur sesuai
dengan yang telah diprogram pada Arduino dan selanjutnya data yang terbaca
dikirimkan ke internet melalui modul esp8266 dan diolah oleh server thingspeak
kemudian disimpan untuk dijadikan database.

Setelah itu dilakukan deteksi nilai dari ultasonik apakah nilai lebih besar
atau sama dengan 2 jika iya maka Arduino mengirimkan printah menampilkan
data ke LCD dan data diproses untuk ditampilkan pada thingspeak dan virtuino.
Jika tidak maka dilanjutkan ke kondisi kedua yaitu dilakukan deteksi nilai
ultrasonik apakah lebih kecil atau sama dengan 1 jika iya maka, Arduino
memerintahkan untuk mengirimkan notifikasi pada virtuino dan memerintahkan
alarm untuk on. Setelah proses pengoprasian selesai dan data terkirim ke internet,
Arduino akan mengirim perintah feedback sensor dan LCD yang akan merubah
status pengoprasian.

3.6 Perancangan Perangkat Lunak


Perancangan perangkat lunak pada tugas akhir ini adalah merancang server
thingspeak sebagai server pengolah data. Data tersebut di kirim dari
mikrokontroller Arduino yang selanjutnya di terjemahkan menjadi data base dan
data dapat di tampilkan keseluruhannya. Serta merancang virtuino sebagai
interface melalui media android. Virtuino berfungsi menampilkan hasil dari
keseluruhan data melalui android dengan koneksi internet.

3.6.1 Rancangan Tampilan ThingSpeak dan Program Arduino


Pada gambar 3.4 dibawah ini merupakan tampilan dari server thingspeak
yang berfungsi sebagai tempat pengolah data yang dikirimkan oleh
mikrokontroller Arduino dari hasil baca sensor ultrasonik
29

Gambar 3.4 Tampilan Perancangan Server ThingSpeak dan program pada Arduino

Ketika data hasil baca dari sensor yang diolah oleh mikrokontroller Arduino
dikirimkan ke server thingspeak melalui koneksi internet, maka data tersebut
langsung diolah dan dijadikan sebagai data base. ThingSpeak memungkinkan user
untuk melihat data berupa data base grafik dan data hasil ukur yang up to date
tiap waktunya. Dengan artian, data akan terus-menerus diterima dan disimpan
oleh thingspeak.

3.6.2 Tampilan Database Pada Server ThingSpeak


Pada gambar 3.5 dibawah ini merupakan tampilan database dari server
thingspeak yang nantinya berfungsi sebagai tempat penyimpan data yang
dikirimkan oleh mikrokontroller Arduino dari hasil baca sensor ultrasonik.

Ketika data hasil baca dari sensor yang diolah oleh mikrokontroller Arduino
dikirimkan ke server thingspeak melalui koneksi internet, maka data tersebut
langsung diolah dan dijadikan sebagai data base. ThingSpeak memungkinkan user
untuk melihat data berupa data base dan grafik data hasil ukur yang up to date
tiap waktunya. Dengan artian, data akan terus-menerus diterima dan disimpan
oleh thingspeak.
30

Gambar 3.5 Tampilan Data base pada Server ThingSpeak

3.6.3 Rancangan Tampilan Virtuino


Pada gambar 3.6 di bawah ini merupakan tampilan dari interface virtuino.
Data yang up to date dari server thingspeak, selanjutnya dapat dimonitoring
dengan aplikasi interface virtuino melalui jaringan internet yang terkoneksi
dengan chanel thingspeak. Pada tampilan virtuino, terdapat monitor dan selector
analog yang menunjukan data level BBM hasil ukur saat ini. Dan ada grafik yang
dapat menjadi acuan dalam mengevaluasi hasil penjualan BBM perharinya yang
bisa diatur sesuai keinginan.
31

Gambar 3.6 Tampilan Aplikasi Interface Virtuino


32

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui bahwa sistem yang dibuat telah berjalan dengan


baik atau tidak maka dilakukan pengujian. Yang mana pengujian ini dilakukan
dalam beberapa tahapan dan pada bab ini akan dibahas secara keseluruhan tahap-
tahap dari pengujian Hardware yang telah terintegrasi menjadi satu sistem kontrol.

1. Pengujian Arduino Uno R3


2. Pengujian LCD 16x2
3. Pengujian Sensor Ultrasonik HC-SR04
4. Pengujian Water Flow Sensor YF-S201B
5. Pengujian Modul ESP 8266 dan Webserver ThingSpeak
6. Pengujian Aplikasi Android (Virtuino)
7. Pengujian Keseluruhan

4.1 Pengujian Arduino Uno R3


Arduino uno R3 berfungsi sebagai pusat pengolahan data dan pengendali
bagi perangkat lain seperti Sensor Ultrasinik HC-SR04, Water Flow Sensor YF-
S201B, LCD 16x2 dan ESP 8266-01. Berikut ini merupakan tampilan
penempatan pin output pada arduino dan dapat dilihat pada gambar.

Gambar. 4.1 Penempatan PIN Input dan Output


33

Agar lebih jelas dapat juga dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.1 Pin-Pin Input dan Output pada Arduino Uno R3


Pin Keterangan
Pin A4 Sebagai Output SDL LCD I2C yaitu saluran serial
data.
Pin A5 Sebagai Output SCL LCD I2C yaitu saluran serial
clock.
Pin 2 Sebagai input data hasil baca dari Water Flow
Sensor YF-S201B.
Pin 4 rx dan Pin Sebagai penghubung arduino dengan modul
5 tx ESP 8266-01.
Pin 7,8 dan 9
Berturut-turut sebagai Output untuk menyalakan
LED sebagai Indikator bahwa Level Bensin Penuh,
sedang dan Hampir habis
Pin 10 Triger
Trig sebagai pin untuk membangkitkan sinyal
dan Pin
ultrasonic dan Echo sebagai pin untuk mendeteksi
12 Echo
sinyal pantulan ultrasonik
Pin 13
Sebagai output untuk menyalakan Buzzer

4.2 Pengujian LCD 16x2


Pengujian LCD 16x4 dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
parameter berupa tampilan karakter pada LCD sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan. Pengujian dilakukan dengan memprogram karakter atau tulisan yang
ingin ditampilkan pada LCD melalui sebuah Arduino Uno. Gambar 4.5
menunjukkan hasil pengujian tampilan karakter yang ditampilkan pada LCD
melalui pemrograman pada Arduino Uno untuk mengetahui volume dan
laju/aliran yang terukur.

Gambar 4.2 Tampilan Karakter Pada LCD 16x2


34

4.3 Pengujian Sensor Ultrasonik HC-SR04


Pada rancangan yang dibuat, untuk menghitung volume bensin yang ada
pada reservoir SPBU maka digunakan 1 buah sensor ultrasonik. Cara kerja sensor
ultrasonik untuk menghitung volume bensin adalah dengan mengukur ketinggian
bensin yang ada didalam tangki atau mengukur jarak antara sensor ultrasonik
dengan permukaan solar. Perhitungan jarak antara sensor dengan permukaan solar
menggunakan rumus seperti yang telah ditulis pada landasan teori. Sensor
ultrasonik memerlukan tegangan 5Vdc dari arduino untuk bekerja. Sensor
ultrasonik HC-SR04 memiliki 4 pin, yaitu : VCC, GND, Echo dan Trig.

Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan perbandingan dari berapa waktu yang


ditangkap setelah gelombang itu dipancarkan. Semakin jauh benda maka waktu
pantulan akan semakin lama sedangkan jika semakin dekat benda maka pantulan
akan semakin cepat. Pada pengujian kali ini ada dua obyek sebagai media pantul
dalam melakukan pengukuran atau pembacaan jarak yaitu dengan media pantul
air dan media pantul bensin. Yang mana pengujian dilakukan secara bergantian
untuk mengetahui perbedaan tingkat akurasi pengukuran jarak melalui dua jenis
media pantul yang berbeda namun masih dalam satu kategori zat cair.

4.3.1 Pengujian Terhadap Air


pengukuran ini di lakukan terhadap air sebagai media untuk di ukur jaraknya
atau ketinggian airnya dengan menggunakan sensor ultrasonik.

Gambar 4.3 Pengujian Sensor Ultrasonik Dengan Media Pantul Air


35

Dari hasil pengukuran di dapatkan hasil data pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Jarak Dengan Media Pantul Air


No. Tinggi Tinggi air pada Tinggi air pada Selisih Error
air LCD LCD Tinggi air (%)
sebenarnya Pengukuran I Pengukuran II (cm)
(cm) (cm) (cm)
1. 5,5 5,56 5,56 0,06 1,09
2. 6 6,02 6,02 0,02 0,3
3. 6,5 6,51 6,51 0,01 0,1
4. 7 7 7 0 0
5. 7,5 7,53 7,53 0,03 0,4
6. 8 8 8 0 0
7. 8,5 8,56 8,56 0,06 0,7
8. 9 9 9 0 0
9. 9,5 9,5 9,5 0 0
10. 10 10,12 10,12 0,12 1,2
Total 77,8 77,8 0,58 3,79
Rata-rata 7,78 7,78 0,058 0,379

( )
Error (%) =

Dimana : x1 = Tinggi air sebenarnya


x2 = Tinggi air terukur pada LCD
Error _rata-rata =∑error
N
Error rata-rata = (3,79) / 10 = 0,379 %

4.3.2 Pengujian Terhadap Bensin


Pengukuran kedua dilakukan terhadap bensin sebagai media untuk diukur
jarak atau ketinggian bensinnya yang berada di dalam tabung dengan menggunakan
sensor ultrasonik.
36

Gambar 4.4 Pengujian Sensor Ultrasonik Dengan Media Pantul Bensin

Dari hasil pengukuran di dapatkan hasil data pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Jarak Dengan Media Pantul Bensin


No. Tinggi Tinggi bensin Tinggi bensin Selisih Error
bensin pada LCD pada LCD Tinggi (%)
sebenarnya Pengukuran I Pengukuran II Bensin
(cm) (cm) (cm) (cm)
1. 5,5 5,64 5,64 0,14 2,5
2. 6 6,12 6,12 0,12 2
3. 6,5 6,56 6,56 0,06 0,9
4. 7 6,98 6,98 0,02 0,2
5. 7,5 7,55 7,55 0,05 0,6
6. 8 7,92 7,92 0,08 1
7. 8,5 8,62 8,62 0,12 1.4
8. 9 8,98 8,98 0,02 0.2
9. 9,5 9,52 9,52 0,02 0,2
10. 10 9,97 9,97 0,03 0,3
Total 77,86 77,86 0,66 9,3
Rata-rata 7,786 7,786 0,066 0,93
( )
Error (%) =

Dimana : x1 = Tinggi sebenarnya


X2 = Tinggi terukur pada LCD
37

Error _rata-rata =∑error


N
Error rata-rata = (9,3) / 10 = 0,93 %

Dari data diatas dapat dilihat bahwa sensor ultrasonik mampu mengukur jarak
atau ketinggian bensin dalam tabung dengan ketelitian yang cukup baik, walaupun
ada kesalahan itupun hanya sedikit.

4.3.3 Pengujian Terhadap Solar


Pengukuran ketiga dilakukan terhadap solar sebagai media untuk diukur jarak
atau ketinggian solar yang berada di dalam tabung dengan menggunakan sensor
ultrasonik.

Gambar 4.5 Pengujian Sensor Ultrasonik Dengan Media Pantul Solar

Dari hasil pengukuran di dapatkan hasil data pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Jarak Dengan Media Pantul Solar


No. Tinggi Tinggi solar Tinggi solar Selisih Error
solar pada LCD pada LCD Tinggi (%)
sebenarnya Pengukuran I Pengukuran II Solar
(cm) (cm) (cm) (cm)
1. 5,5 5,69 5,69 0,19 3,4
2. 6 6,12 6,12 0,12 2
38

3. 6,5 6,68 6,68 0,18 2,7


4. 7 7,21 7,21 0,21 3
5. 7,5 7,62 7,62 0,12 1,6
6. 8 8,22 8,22 0,22 2,7
7. 8,5 8,64 8,64 0,14 1,6
8. 9 9,16 9,16 0,16 1,7
9. 9,5 9,69 9,69 0,19 2
10. 10 10,17 10,17 0,17 1,7
Total 79,2 79,2 1,7 22,4
Rata-rata 7,92 7,92 0,17 2,24
( )
Error (%) =

Dimana : x1 = Tinggi sebenarnya


X2 = Tinggi terukur pada LCD

Error _rata-rata =∑error


N
Error rata-rata = (22,4) / 10 = 2,24 %

Dari data diatas dapat dilihat bahwa sensor ultrasonik mampu mengukur jarak
atau ketinggian solar dalam tabung dengan ketelitian yang cukup baik, walaupun ada
kesalahan itupun hanya sedikit.

4.3.4 Analisa Hasil Pengukuran


Berdasarkan hasil pengukuran jarak atau ketinggian kedua zat diatas yaitu pada
zat air dan zat bensin (petroloum) didapatkan hasil bahwa air mempunyai kandungan
zat pemantul gelombang ultrasonik yang lebih baik daripada kandungan zat pemantul
gelombang ultrasonik pada bensin. Makin rendah kerapatan ( density ) zat pemantul
gelombang ultrasonik , maka makin besar pula kesalahan relatif maksimum alat ukur
[9]
jarak atau ketinggian ini . Kerapatan alias massa jenis merupakan perbandingan
massa terhadap volume zat, berikut adalah tabel kerapatan (density) alias masa jenis
benda tersebut.
39

Tabel 4.5 Tabel kerapatan benda

ZAT KERAPATAN
(kg/m3)
Zat cair
Air (40C) 1.00 x 103
Air Laut 1.03 x 103
Darah 1.06 x 103
Bensin 0.68 x 103
Air Raksa 13.6 x 103
Zat Padat
Es 0.92 x 103
Aluminium 2.70 x 103
Besi dan Baja 7.8 x 103
Emas 19.3 x 103
Gelas 2.4 – 2.8 x 103
Kayu 0.3-0.9 x 103
Tembaga 8.9 x 103
Zat Gas
Udara 1.293
Helium 0.1786
Hidrogen 0.08994
Uap air 0.6

4.3.5 Pengujian Hitungan Mencari Volume Bensin Dalam Reservoir


Pada rancangan yang dibuat, untuk menghitung volume bensin yang ada
pada reservoir SPBU menggunakan sensor ultrasonik yaitu dengan memasukan
rumus seperti yang telah ditulis pada landasan teori ke dalam pemograman
mikrokontroller.

Pada tangki cadangan simulasi, digunakan diameter = 13,5 cm (r = 6,75 cm) dan
panjang = 35 cm.

13,5 cm

35 cm

Gambar 4.6 Simulasi Tangki baring


40

Dengan rumus :
V = π x r2 x t
= 3,14 x 6,752 x 35
= 5.007,31 cm3 = 5,007 liter
Diketahui diameter tabung 13.5 cm ( r = 6.75 cm), panjang tabung 35 cm dan
tinggi bahan bakar 10 cm.
Luas Permukaan Bensin

10 cm

6,75 cm

Gambar 4.7 Lebar Permukaan Bensin Pada Tangki

Untuk mencari volume bensin di dalam tabung baring, digunakan langkah-


langkah perhitungan sebagai berikut:
a) Luas lingkaran = 3,14 x 6,752 = 143,066 cm2
b) Tinggi segitiga = 10 cm – 6,75 cm = 3,25 cm
c) Lebar permukaan = √( 6,75 x 6,75) - (3,25 x 3,25 )
= √ 45,5625-10,5625
= 5,916 cm
-1
d) θ = cos ( 3,25 / 6,75 ) = 61,223
e) Sudut juring = 2 x 61,223 = 122,446
f) Luas juring = (122,446 / 360) x 143,066
= 48,66 cm2
g) Luas segitiga = ½ x ( 2 x 5,916 x 3,25 )
= ½ x 38,454 = 19,227 cm2
h) Luas tembereng = 48,66 – 19,227
= 29,433 cm2
i) Volume bensin = 29,433 x 35 = 1.030,155 cm3 = 1,03 liter
41

. Gambar 4.8 Program uji perhitungan

Setelah Program selesai di buat, program kemudian di upload ke Arduino


untuk melakukan uji perhitungan pada volume tangki yang sudah diukur
ketinggian media pantulnya untuk mengetahui apakah program berjalan dengan
baik atau terjadi kesalahan dalam program perhitungan. Pada pengujian kali ini
diterapkan langsung terhadap tangki yang akan diukur isi volume bensin dalam
tangki tersebut.

Gambar 4.9 Uji pengukuran pada tangki


42

Kemudian buka serial monitor pada Arduino IDE untuk melihat hasil
perhitungan dari program yang sudah diupload ke mikrokontroller Arduino uno.
Gambar 4.2 menunjukan hasil eksekusi dari program perhitungan.

Gambar 4.10 Hasil Eksekusi Perhitungan Di Serial Monitor

4.4 Pengujian Waterflow Sensor YF-S201B


Water flow sensor pada alat ini merupakan sensor untuk membaca jumlah
volume bensin yang sudah melewati sensor tersebut. Bila tidak ada bensin yang
mengalir pada sensor maka flow rate yang terukur sebesar 0 L/min dengan output
sebesar 0 L. Data aliran air ini selanjutnya dikirimkan ke mikrokontroller.

Gambar 4.11 Uji pengukuran aliran air pada waterflow sensor

Kemudian upload program yang sudah di buat sebelumnya ke Arduino IDE


dan langkah selanjutnya lihat hasil pembacaan sensor pada serial monitor
43

Gambar 4.12 Program Uji Sensor Waterflow

Dari hasil pengukuran di dapatkan hasil data pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Jumlah Aliran Pada Waterflow Sensor


No. Kapasitas Jumlah aliran Jumlah aliran Selisih Error
bensin yang pada LCD (L) (%)
sebenarnya diharapkan (L)
(L) (L)
1. 5 0,5 0,52 0,02 4
2. 4,5 1 1,04 0,04 4
3. 4 1,5 1,51 0,01 0,6
4. 3,5 2 2,06 0,06 3
5. 3 2,5 2,52 0,02 0,8
6. 2,5 3 3,12 0,12 4
7. 2 3,5 3,68 0,18 5,1
8. 1,5 4 4,22 0,22 5,5
9. 1 4,5 4,63 0,13 2,8
10. 0,5 5 5,17 0,17 3,4
Total 27,5 28,47 0,97 33,2
Rata-rata 2,75 2,847 9,7 3,32
44

( )
Error (%) =

Dimana : x1 = Jumlah aliran yang diharapkan


x2 = Jumlah aliran terukur pada LCD
Error _rata-rata =∑error
N
Error rata-rata = (33,2) / 10 = 3,32 %

4.5 Pengujian Modul ESP 8266


Pada tahap ini dilakukan pengujian modul Wi-Fi yaitu ESP8266 pada
perangkat keras. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat
lunak yang telah dibuat mampu berkomunikasi dan menerima data dengan baik
dari perangkat keras. Pengujian dilakukan dengan memasukan beberapa perintah
kedalam modul wifi melalui komunikasi serial menggunakan perintah AT
Command. Perintah AT command dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah.

Tabel 4.7 Perintah AT Command Pada Modul Wifi ESP8266

Perintah AT command Keterangan


AT Test AT startup
AT+RST Restart module
AT+CWMODE Wi-Fi mode (sta/AP/sta+AP)
AT+CWJAP Bergabung dengan jaringan Wi-Fi
AT+CWLAP Memeriksa jaringan Wi-Fi yang
tersedia
AT+CIFSR Memeriksa alamat IP

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja modul


WiFi untuk terkoneksi dengan akses poin dan kemampuan modul WiFi untuk
mengirim data ke webserver. Dalam pengujian kali ini modul WiFi akan diatur
agar bisa terhubung sesuai dengan username dan password yang sesuai dengan
akses poin. Setelah bisa terhubung modul Wifi di coba untuk mengirimkan satu
45

data ke webserver, karena dalam sistem ini menggunakan Thingspeak sebagai


webservernya, maka dicoba mengirimkan datanya ke Thingspeak.

Cara uji cobanya, terlebih dahulu modul WiFi dihubungkan dengan


arduino, berikut rangkaiannya

Gambar 4.13 Skematik Rangkaian Uji Coba Modul ESP

Gambar 4.14 Rangkaian uji coba modul ESP

Selanjutnya buka aplikasi Arduino IDE pada komputer, kemudian buka


serial monitor, setelah itu untuk pengujiannya menggunakan perintah AT
COMMAND, pertama tes terlebih dahulu apakah modul WiFi telah terhubung
dengan arduino dengan cara mengetik AT pada serial monitor, jika ada respon
maka akan muncul tulisan OK pada serial monitor, artinya modul WiFi telah siap
untuk diajak berkomunikasi, setelah itu masukan perintah AT+CWJAP=
”username”,”password”, username dan password sesuaikan dengan username dan
46

password pada akses poin. Jika berhasil terkoneksi maka akan menampilkan
tulisan WIFI CONNECTED seperti gambar 4.15 dibawah ini.

Gambar 4.15 Tampilan hasil eksekusi perintah AT command pada ESP


8266 di serial monitor

4.6 Pengujian pengiriman Data ke Webserver Thingspeak


Setelah berhasil terhubung dengan akses poin maka selanjutnya pengujian
mengirim data ke webserver, pertama akses terlebih dahulu Thingspeak dengan
cara mengetik AT+CIPSTART="TCP","api.thingspeak.com",80 pada serial
monitor atau program Arduino IDE, setelah berhasil terkoneksi selanjutnya
ketikan perintah AT+CIPSEND=68 dan data hasil baca dari sensor akan dikirim
ke server thingspeak dengan cara mengetik GET/update?api_key=WRITE_
API_KEY&field1=coba 1, pada program Arduino IDE. WRITE_API_KEY
diganti dengan write api key yang pada channel, sedangkan coba 1 merupakan
data yang dikirimnya ke field 1. Berikut bukti hasil pengiriman data dari modul
WiFi ke Thingspeak.
47

Gambar 4.16 Tampilan Serial Monitor Pengujian Modul WiFi

Gambar 4.17 Tampilan Data Pada Aplikasi Thingspeak

Dapat dilihat pada gambar 4.17 bahwa ada titik merah yang berada pada
angka 0 sampai di bawah 300 ini membuktikan data yang dikirimkan berhasil,
maka dari itu modul WiFi dapat digunakan untuk media komunikasi pada sistem
monitoring ini.

4.7 Pengujian Aplikasi Android Virtuino


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi Android dapat
terkoneksi dengan jaringan internet pada aplikasi interface atau tidak. Dimana
implementasi aplikasi menggunakan bantuan Modul Wi-fi ESP8266 untuk
menghubungkan alat dengan smartphone Android.
48

a) b)
Gambar 4.18 a). Tampilan aplikasi jika terhubung ke jaringan internet dan
b). Tampilan aplikasi jika gagal terhubung ke jaringan internet

Gambar di bawah ini menampilkan data yang menunjukan bahwa aplikasi


interface android yaitu virtuino berhasil terhubung dengan koneksi internet yang
selanjutnya aplikasi dapat digunakan untuk memonitoring obyek yang akan di
ukur melalui smartphone.

Gambar 4.19 Tampilan data pada Aplikasi Virtuino

4.8 Pengujian Keseluruhan


Pengujian alat ini dilakukan dengan cara menempatkan sensor ke dalam
casing yang sudah terkombinasi dengan rangkaian dari mikrokontroler, kemudian
sensor dihubungkan pada kerangka yang digunakan untuk mendeteksi volume dan
jumlah aliran bensin yang keluar dari tangki. Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah sistem yang sudah dibuat mampu bekerja sesuai dengan
program yang telah ditanamkan.

4.8.1 Pengujian Transmisi Data Monitoring


Dalam pengujian transmisi data monitoring ini bertujuan untuk mengetahui
apakah data hasil baca dari sensor ultrasonic dan waterflow yang dikirimkan dari
49

Arduino Uno dapat terkirim sesuai dengan data yang telah dibaca. Data tersebut
akan dikirim oleh Wireless Module ESP8266 ke web server Thingspeak melalui
koneksi internet dan data tersebut akan ditampilkan pada server Thingspeak serta
aplikasi Android. Kemudian data yang telah dibaca di Arduino Uno akan
dibandingkan apakah data tersebut sama dengan hasil yang ditampilkan pada
Thingspeak dan aplikasi Android.
Pengujian dilakukan dengan mengamati data yang ditampilkan di Arduino
IDE pada serial monitor dan dengan mengamati data yang dikirimkan ke web
server. Dalam pengujian ini dilakukan agar dapat mengirimkan data dari Arduino
Uno melalui Wireless Module ESP8266 untuk disimpan dalam web server
Thingspeak dengan menggunakan koneksi internet. Setelah program yang telah
dibuat pada Arduino Uno diupload maka akan tampil pada serial monitor seperti
gambar 4.20 berikut.

Gambar 4.20 Pengujian Transmisi Data di Serial Monitor


Pada gambar diatas ditampilkan data hasil baca dari sensor yang kemudian
dikirimkan oleh Wireless Module ESP8266 ke web server Thingspeak melalui
koneksi internet. Setelah data tersebut berhasil terkirim pada web server maka
akan tampil data seperti pada gambar 4.21 berikut.
50

Gambar 4.21 Tampilan Data pada web server Thingspeak

Gambar 4.22 Tampilan Data yang tersimpan pada web server Thingspeak

Setelah data tersebut tersimpan pada web server Thingspeak maka data
tersebut akan diambil oleh aplikasi Android melalui koneksi internet. Sehingga
data pada Aplikasi Android akan sama dengan data yang telah tersimpan pada
web server tersebut.
51

Gambar 4.23 Tampilan Data pada Aplikasi Android

Gambar 4.24 Tampilan Data pada Aplikasi Android yang tersimpan

Kemudian dilakukan pengamatan dan pengambilan 10 data berbeda pada


tabel 4.8 berikut ini.
52

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Transmisi Data Monitoring

Data Data Pada Data Pada


Sebenarnya Server Aplikasi
Thingspeak Virtuino Selisih Selisih
No Tanggal Level Aliran Level Aliran Level Aliran Level Aliran
& (L) (L) terukur terukur terukur terukur (L) (L)
Waktu (L) (L) (L) (L)
5,083 0,0 5,083 0,0 0,083 0,0
5,083 0,0 5,083 0,0 0,083 0,0
5,083 0,0 5,083 0,0 0,083 0,0
07/06/2018 5,083 0,0 5,083 0,0 0,083 0,0
1 09:10:04 5 0.0 5,083 0,0 5,083 0,0 0,083 0,0
s/d 5,083 0,0 5,083 0,0 0,083 0,0
09:12:36 5,083 0,0 5,083 0,0 0,083 0,0
5,060 0,0 5,060 0,0 0,060 0,0
5,083 0,0 5,083 0,0 0,083 0,0
5,083 0,0 5,083 0,0 0,083 0,0
4,467 0,560 4,467 0,560 0,033 0,060
4,527 0,560 4,527 0,560 0,027 0,060
4,527 0,560 4,527 0,560 0,027 0,060
07/06/2018 4,527 0,560 4,527 0,560 0,027 0,060
09:13:02 4,527 0,560 4,527 0,560 0,027 0,060
2 s/d 4,5 0,5 0,560 0,560 0,027 0,060
4,527 4,527
09:15:06 4,527 0,560 4,527 0,560 0,027 0,060
4,527 0,560 4,527 0,560 0,027 0,060
4,527 0,560 4,527 0,560 0,027 0,060
4,527 0,560 4,527 0,560 0,027 0,060
4,12 1,028 4,12 1,028 0,12 0,028
4,036 1,028 4,036 1,028 0,036 0,028
4,036 1,028 4,036 1,028 0,036 0,028
07/06/2018 4,036 1,028 4,036 1,028 0,036 0,028
09:16:09 4,036 1,028 4,036 1,028 0,036 0,028
3 s/d 4 1 4,036 1,028 4,036 1,028 0,036 0,028
09:19:02 4,036 1,028 4,036 1,028 0,036 0,028
4,036 1,028 4,036 1,028 0,036 0,028
4,036 1,028 4,036 1,028 0,036 0,028
4,036 1,028 4,036 1,028 0,036 0,028
3,543 1,533 3,543 1,533 0,043 0,033
3,543 1,533 3,543 1,533 0,043 0,033
3,543 1,533 3,543 1,533 0,043 0,033
07/06/2018 3,543 1,533 3,543 1,533 0,043 0,033
09:20:11 3,543 1,533 3,543 1,533 0,043 0,033
4 s/d 3,5 1,5 3,543 1,533 3,543 1,533 0,043 0,033
53

09:23:01 3,543 1,533 3,543 1,533 0,043 0,033


3,543 1,533 3,543 1,533 0,043 0,033
3,543 1,533 3,543 1,533 0,043 0,033
3,543 1,533 3,543 1,533 0,043 0,033
3,125 2,069 3,125 2,069 0,125 0,069
3,125 2,069 3,125 2,069 0,125 0,069
3,125 2,069 3,125 2,069 0,125 0,069
07/06/2018 3,125 2,033 3,125 2,033 0,125 0,033
09:24:08 3,125 2,033 3,125 2,033 0,125 0,033
5 s/d 3 2 3,125 2,069 3,125 2,069 0,125 0,069
09:27:04 3,125 2,069 3,125 2,069 0,125 0,069
3,125 2,069 3,125 2,069 0,125 0,069
3,125 2,069 3,125 2,069 0,125 0,069
3,125 2,069 3,125 2,069 0,125 0,069
2,593 2,590 2,593 2,590 0,093 0,090
2,593 2,590 2,593 2,590 0,093 0,090
2,593 2,590 2,593 2,590 0,093 0,090
07/06/2018 2,593 2,590 2,593 2,590 0,093 0,090
09:29:06 2,593 2,590 2,593 2,590 0,093 0,090
6 s/d 2,5 2,5 2,593 2,590 2,593 2,590 0,093 0,090
09:31:18 2,593 2,590 2,593 2,590 0,093 0,090
2,593 2,590 2,593 2,590 0,093 0,090
2,593 2,590 2,593 2,590 0,093 0,090
2,593 2,590 2,593 2,590 0,093 0,090
2,079 3,026 2,079 3,026 0,079 0,026
2,079 3,026 2,079 3,026 0,079 0,026
2,079 3,026 2,079 3,026 0,079 0,026
07/06/2018 2,079 3,026 2,079 3,026 0,079 0,026
09:33:12 2,079 3,026 2,079 3,026 0,079 0,026
7 s/d 2 3.000 2,079 3,026 2,079 3,026 0,079 0,026
09:36:48 2,079 3,026 2,079 3,026 0,079 0,026
2,079 3,026 2,079 3,026 0,079 0,026
2,079 3,026 2,079 3,026 0,079 0,026
2,079 3,026 2,079 3,026 0,079 0,026
1,531 3,502 1,531 3,502 0,031 0,002
1,531 3,502 1,531 3,502 0,031 0,002
1,531 3,502 1,531 3,502 0,031 0,002
07/06/2018 1,531 3,502 1,531 3,502 0,031 0,002
09:38:10 1,531 3,502 1,531 3,502 0,031 0,002
s/d 1,531 3,502 1,531 3,502 0,031 0,002
8 09:40:58 1,5 3,5 1,531 3,502 3,502 0,031 0,002
1,531
1,531 3,502 1,531 3,502 0,031 0,002
1,531 3,502 1,531 3,502 0,031 0,002
1,531 3,502 1,531 3,502 0,031 0,002
9 1 4 1,089 4,024 1,089 4,024 0,089 0,024
54

07/06/2018 1,089 4,024 1,089 4,024 0,089 0,024


09:42:06 1,089 4,024 1,089 4,024 0,089 0,024
s/d 1,089 4,024 1,089 4,024 0,089 0,024
09:45:29 1,089 4,024 1,089 4,024 0,089 0,024
1,089 4,024 1,089 4,024 0,089 0,024
1,089 4,024 1,089 4,024 0,089 0,024
1,089 4,024 1,089 4,024 0,089 0,024
1,089 4,024 1,089 4,024 0,089 0,024
1,089 4,024 1,089 4,024 0,089 0,024
0,53 4,528 0,53 4,528 0,03 0,028
0,53 4,528 0,53 4,528 0,03 0,028
0,53 4,528 0,53 4,528 0,03 0,028
07/06/2018 0,53 4,528 0,53 4,528 0,03 0,028
09:47:02 0,53 4,528 0,53 4,528 0,03 0,028
10 s/d 0,5 4,5 0,53 4,528 0,53 4,528 0,03 0,028
09:50:26 0,53 4,528 0,53 4,528 0,03 0,028
0,53 4,528 0,53 4,528 0,03 0,028
0,53 4,528 0,53 4,528 0,03 0,028
0,53 4,528 0,53 4,528 0,03 0,028
Rata-rata Selisih 0,06427 0,0328
Total Selisih Keseluruhan 0,049

Pada tabel hasil pengujian diatas dapat dilihat pengiriman 10 data berbeda
dari mikrokontroller Arduino Uno ke Thingspeak kemudian dilanjutkan
pengiriman data ke Aplikasi Android Virtuino 100% sukses diterima oleh aplikasi
Android dengan total selisih keseluruhan sebesar 0,049 L namun ThingSpeak
hanya akan menerima data yang dikirimkan berikutnya jika pengiriman data
berikutnya dilakukan minimal 15 detik setelah data sebelumnya dikirim atau
ThingSpeak akan menolak data berikutnya.

4.8.2 Pengujian Notifikasi Alarm


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui status terakhir atau kondisi
ketersediaan bahan bakar pada tangki yang dikendalikan melalui fungsi notifikasi
yang dibuat pada perancangan. Pengguna dapat melihat status terakhir dari
ketersediaan bensin dalam tangki melalui notifikasi alarm di android. Ketika
alarm berbunyi maka akan di tampilkan status bahwa kondisi tangki pada saat ini
adalah kosong atau bensin akan segera habis dan alarm berbunyi dengan nada
bunyi yang sudah di program sebelumnya.
55

Gambar 4.25 Status Awal Alarm Dan Status Alarm Aktif

Pada gambar 4.25 (a) tampilan status awal dari alarm yang menunjukan
bahwa alarm belum aktif karena bensin masih penuh atau belum habis. Dan pada
gambar 4.25 (b) tampilan status alarm berubah menjadi merah yang menunjukan
bahwa alarm sedang aktif karena adanya peringatan bahwa volume bensin kosong
atau hampir habis.

Pada kondisi awal alarm tidak berbunyi karena volume ketersediaan bensin
dalam tangki masih banyak dan belum mencapai batas penggunaan yang hampir
habis.

Gambar 4.26 Tampilan Awal Notifikasi Alarm Pada Aplikasi Android

Kemudian dilakukan pengurangan volume ketersediaan bensin di dalam


tangki hingga mencapai batas penggunaan yang hampir habis. Sehingga kondisi
awal alarm berubah dan alarm berbunyi dimana memberikan peringatan kepada
pengguna bahwa volume ketersediaan bensin dalam tangki kosong atau mencapai
batas pada kondisi hampir habis.

Gambar 4.27 Tampilan Notifikasi Alarm Pada Aplikasi Android


56

4.8.3 Tampilan Alat Secara Keseluruhan


Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengambil dokumentasi selama penulis
melakukan penyusunan tugas yang mana bertujuan untuk mengetahui apakah
sistem yang sudah dibuat mampu bekerja sesuai dengan program yang telah
ditanamkan dan agar pembaca mengetahui tampilan dari keseluruhan alat yang
sudah dibuat oleh penulis.

Gambar 4.28 Tampak Atas Dari Keseluruhan Alat


57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan dan pengujian alat dari bab sebelumnya,
Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Alat untuk mengukur dan memonitoring level volume bensin dalam reservoir
SPBU telah berhasil dibuat. Alat ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu
Mikrokontroller Arduino Uno R3, Modul ESP8266, sensor Ultrasonik HC-SR04,
waterflow sensor serta dilengkapi dengan charger adaptor.
2. Implementasi sistem telemetri sensor ultrasonik sebagai monitoring level volume
bensin dalam reservoir SPBU agar bisa terakses dengan internet, alat di beri
komponen tambahan seperti modul Wi-Fi ESP 8266 sebagai modul yang dapat
mengirimkan data ke internet menggunakan jaringan Wi-Fi serta digunakan
aplikasi Thingspeak sebagai server penyimpan data hasil monitoring dan aplikasi
virtuino sebagai aplikasi interface pada Android.
3. Sensor ultrasonik mampu mengukur jarak atau ketinggian zat cair dalam tabung
dengan ketelitian yang cukup baik, walaupun ada kesalahan itupun hanya sedikit
yaitu dengan rata-rata selisih sebesar 0,379 % untuk media pantul air, 0,93 % untuk
media pantul bensin dan 2,24 % untuk media pantul solar.
4. pengiriman 10 data berbeda dari mikrokontroller Arduino Uno ke Thingspeak
kemudian dilanjutkan pengiriman data ke Aplikasi Android Virtuino 100%
sukses diterima oleh aplikasi Android dengan total selisih keseluruhan sebesar
0,049 L.
5. Thingspeak hanya akan menerima data yang dikirimkan berikutnya jika
pengiriman data dilakukan minimal 15 detik setelah data sebelumnya.
58

5.1 Saran
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, masih terdapat banyak kekurangan
dalam beberapa aspek. Oleh sebab itu, berikut merupakan beberapa saran yang
diharapkan dalam pengembangan untuk kedepanya terhadap alat ini.

1. Masih belum tersedianya standarisasi keamanan untuk penggunaan alat penghitung


volume bensin dalam tabung reservoir, sehingga di harapkan kedepannya bisa di
temukan cara penggunaan yang aman dalam pengukuran tabung reservoir.
2. Oleh karena bensin memiliki kerapatan yang rendah sehingga kurang baik sebagai
pemantul, maka di perlu dirancang suatu sistem sensor sedemikian sehingga pada
permukaan tersebut terdapat material padat yang dapat mengikuti gerak naik
turunnya permukaan bensin.
3. Dari segi perhitungan volume, perlu dicari persamaan untuk menentukan volume
reservoir sebenarnya yang terdapat sebuah lengkungan di masing-masing ujung
silinder sehingga perhitungan volume semakin tepat sesuai dengan perhitungan
volume tangki reservoir di SPBU.
4. Dari segi inovasi, perlu dikembangkan suatu pengaturan agar dapat memberikan
peringatan dini seperti notifikasi lewat SMS atau notifikasi melalui aplikasi lain
saat volume bahan bakar hampir habis sehingga pekerja SPBU tidak berada di
depan komputer setiap waktu untuk memantau kondisi reservoir.
59

DAFTAR PUSTAKA

[1] Suryadipta, Nyoman, Sampoerno, dan M. Noor Azam. 2015. Alat


Penghitung Volume Bensin Dalam Rreservoir SPBU Dengan Sensor
Ultrasonik Berbasis Mikrokontroller Atmega16, Tugas Akhir. Universitas
Narotama. Surabaya.
[2] Tambun, M Saputra, Noer Sudjarwanto, dan Agus Trisanto. 2015. Rancang
Bangun Model Monitoring Underground Tank SPBU Menggunakan
Gelombang Ultrasonik Berbasis Mikrokontroller, Skripsi. Universitas
Lampung. Bandar Lampung.

[3] Eka, Fajar. 2017. Kontrol dan Monitoring Smarthome Dengan Modul
ESP8266 Serta Server ThingSpeak, Tugas Akhir. Politeknik Negeri
Balikpapan. Balkpapan.
[4] Iliaslamprou. 2016. Upload sensor values to thingSpeak IoT server using
ESP8266 module and Arduino board. And Monitoring ThingSpeak channel
with Virtuino Android app.
http://iliaslamprou.mysch.gr/virtuino/hardware_serial_test.ino Di akses 13
Januari 2018.

[5] Prakoso, A.W, dan Andreyan A.P. 2016. Otomasi Pengukuran Level
Permukaan Ketinggian Air Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno R3,
Tugas Akhir. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya.
[6] Anonim. 2016. Apa Itu Modul ESP 8266. https://www.nyebarilmu.com/apa-
itu-modul-esp8266/ Diakses 13 Januari 2018.
[7] Anonim. 2016. Cara menghitung volume Silinder (Tabung).
https://www.ukurandansatuan.com/cara-menghitung-volume-silinder-
tabung.html/ Diakses 10 Januari 2018
[8] Aulia, M.Mirza S. 2017. Mengenal Platform IoT.
http://sh4retech.blogspot.co.id/2017/03/mengenal-platform-iot.html.
Diakses 14 April 2018.
60

[9] Putra, Viki Zola. 2011. Rancang bangun alat ukur ketinggian bensin dalam
reservoir SPBU dengan sensor ultrasonik, Skripsi. Universitas Andalas.
Padang.

Anda mungkin juga menyukai