Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : Madrasah Aliyah


Mata Pelajaran : Fikih
Kelas/ Semester : X.A/ganjil
Materi Pokok : Haji dan Umrah
Alokasi Waktu : 2x 45 menit (1x Pertemuan)
Pertemuan : Ketiga
I. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-3 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan diri yang di pelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kidah keilmuan.
II. Kompetensi Dasar (KD)
Menjelaskan ketentuan Islam tentang haji dan Umrah serta hikmahnya
III. Indikator Pembelajaran
a. Menjelaskan Pengertian Haji Dan Umrah
b. Menjelaskan Syarat wajib haji
c. Mengetahui Rukun haji dan Umrah
d. Mengetahui Wajib Haji dan Umrah
e. Mengetahui Hal-Hal Yang Membatalkan Haji
f. Mengetahui Perbedaanya Antara Haji Dan Umrah
g. Menjelaaskan Hikmah Ibadah Haji Dan Umrah

IV. Tujuan Pembelajaran

1
a. Siswa dapat Menjelaskan Pengertian Haji Dan Umrah
b. Siswa dapat Menjelaskan Syarat wajib haji
c. Siswa dapat Mengetahui Rukun haji dan Umrah
d. Siswa dapat Mengetahui Wajib Haji dan Umrah
e. Siswa dapat Mengetahui Hal-Hal Yang Membatalkan Haji
f. Siswa dapat Mengetahui Perbedaanya Antara Haji Dan Umrah
g. Siswa dapat Menjelaaskan Hikmah Ibadah Haji Dan Umrah

V. Materi

A. Pengertian Haji Dan Umrah

Haji(al-hajj) dalam bahasa arab adalah (al-qassdu), yaitu menyengaja atau


menuju. Dalam istilah syara’ al-hajj adalah sengaja mengunjungi ka’bah untuk
melakukan ibadah tertentu. Haji adalah berkunjung ke baitullah (ka’bah) untuk
beribadah kepada Alloh dengan syarat-syarta dan rukun-rukun serta beberapa
kewajiban tertentu dalam waktu tertentu.
Adapun umrah menurut bahasa bermakna ‘ziarah’. Sedangkan menurut syara’
umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’i antara
Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut dengan cara tertentu
dan dapat dilaksanakan setiap waktu.
Ibadah Haji termasuk rukun Islam ke lima, yang diwajibkan sekali seumur
hidup berdasarkan dalil-dalil al-Qur’an dan sunnah,seperti:
Ayat.
‫س ِبيالً َو َمن َكفَ َر‬ َ ‫ع ِإلَ ْي ِه‬َ ‫طا‬ َ َ ‫ت َم ِن ا ْست‬ ِ ‫اس ِح ُّج ْال َب ْي‬
ِ َّ‫ِيم َو َمن دَ َخلَهُ َكانَ ِآمنا ً َو ِ هلِلِ َعلَى الن‬
َ ‫ِفي ِه آ َياتٌ َب ِيهـنَاتٌ َّمقَا ُم ِإب َْراه‬
﴾٩٧﴿ َ‫ي َع ِن ْالعَالَ ِمين‬ ٌّ ِ‫فَإ ِ َّن هللا َغن‬
Artinya: (Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam
Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang
yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.)
Hadits:
‫ف‬َ ‫ اَلده ِْره ََم أَ ْل‬،‫ف َعلَيْـ ِه ْم َما أَ ْنفَقُوا‬ ُ ‫ َوي ُْخ ِل‬،‫َـجيـْبُ لَ ُهـ ْم َما دَ َع ْوا‬ ِ ‫ َو َي ْست‬،‫سـأَلُوا‬ ُ ‫ا َ ْل ُح َّجا ُج َو ْالعُ َّم‬
َ ‫ار َو ْفد ُ هللاِ يُ ْع ِط ْي ِه ْم َما‬
﴾‫ ﴿رواه البـيهقى‬. ٍ‫أَ ْلف‬
“Orang-orang yang mengerjakan ibadah haji dan ‘umrah adalah tamu-tamu
Allah, Allah memberi kepada mereka apa yang mereka minta, dan Dia
mengabulkan semua do’a mereka; kemudian Dia akan mengganti semua harta
yang mereka belanjakan untuknya, satu dirham menjadi sejuta dirham.” [HR.
Baihaqi]

B. Syarat wajib haji


Syarat-syarat sahnya mngerjakan haji yaitu :
a. Islam
b. Baligh
c. Berakal sehat
d. Merdeka

2
e. Kuasa (mampu).

D. Rukun haji dan Umrah


Rukun yaitu sesuatu perbuatan apabila tidak melakukan menyebabkan
tidak sahnya haji. Perbuatan itu tidak boleh diganti dengan dam. Rukun haji
terdapat enam macam yaitu :
a. Ihram
Secara bahasa, ihram berarti mengikat atau menahan diri dari larangan-
larangan yang sebelumnya di perbolehkan. Dalam fikih, ihram berarti niat
memulai mengerjakan Ibadah haji atau umrah.
Sunnah Ihram
Sunnah ihram adalah memotong kuku, kumis, rambut ketiak, dan rambut
kemaluan; mandi, melakukan shalat sunnah ihram dua rakaat (sebelum
ihram), dan membaca talbiah, shalawat serta istighfar (setelah ihram).
Pakaian Ihram
Bagi pria, pakaian ihram adalah memakai dua helai kain yang satu
diselendangkan di kedua bahu (bagian atas) dan satunya dijadikan sarung.
Kain ihram disunnahkan berwarna putih bagi pria. Bagi wanita, memakai
busana muslimah, yaitu pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka
dan kedua tangan dari pergelangan sampai ujung jari (kaffain).
Larangan Selama Ihram
o Pria
- Memakai baju dan celana/sarung (yang terjahit)
- Menutup kepala yang melekat.
- Memakai khuf (sepatu yang kulitnya menutup dua mata kaki), kaos kaki.
o Wanita
- Bersarung tangan.
- Menutup muka (memakai cadar atau masker)
- Mengenakan pakaian yang transparan dan ketat.
o Bagi pria dan wanita
- Memekai wangi-wangian kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum
niat ihram
- Memotong kuku
- Mencukur atau mencabut rambut badan
- Memburu binatang buruan darat yang liar dan boleh dimakan
- Membunuh dan menganiaya binatang buruan darat dengan cara apapun.
- Memakan daging buruan.
- Nikah, menikahkan dan menjadi saksi nikah.
- Bercumbu atau bersetubuh.
- Mencaci, bertengkar, atau mengucapkan kata-kata kotor.
- Berbuat fasik.

b. Wukuf di ‘Arafah
Wukuf artinya berhenti di ‘Arafah, wuquf termasuk rukun haji yang
terpenting. Namun wukuf idak termasuk dari rukumn Umrah. Waktu wuquf
dimulai dari tergelincir matahari kesebelah barat, hari tanggal 9 dzulhijjah sampai
waktu Pazar 10 dzulhijjah.
Cara mengerjakan wukuf :

3
Umumnya beberapa hari manjelang tanggal 9 zulhijjah yaitu hari wukuf
para jama’ah haji telah berangkat ke arafah
Pada hari tarwiyah para jama’ah haji dari makkah ke mina dan mereka
disana melaksanakan shalat zuhur, asar, magrib dan disunnatkan pula bermalam
dimina esok harinya terus meniju arafah dan diutamakan shalat zuhur disana yaitu
dimesjid namirah setelah shalat zuhur maka tiba sa’atnya wukuf dan seluruh
perhatian harus dicurahkan beribadah kepada Allah dengan memperbanyak
istikhfar memohon ampun dari segala dosa, karna inilah yang sangat penting dan
hanya sebentar waktunya.Setelah selesai wukuf, kemudian pergi kemusdalifah
pada waktu asar atau habis magrib. Bermalam di muzdalifah termasuk wajib haji.
c. Thawaf
Yang dimaksud dengan Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebayak tujuh
kali, dimulai dari tempat hajar aswad (batu hitam) tepat pada garis lantai yang
berwarna coklat, dengan posisi ka’bah berada di sebelah kiri dirinya
(kebalikan arah jarum jam).
Macam-macam Thawaf
1. Thawaf Qudum : yakni thawaf yang dilaksanakan saat baru tiba di Masjidil
Haram dari negerinya.
2. Thawaf Tamattu’ : yakni thawaf yang dikerjakan untuk mencari keutamaan
(thawaf
sunnah)
3. Thawaf Wada’ : yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan
Makkah menuju tempat tinggalnya.
4. Thawaf Ifadhah (thawaf rukun) : yakni thawaf yang dikerjakan setelah
kembali dari wukuf di Arafah. Thawaf Ifadhah merupakan salah satu rukun dalam
ibadah haji.
5. Thawaf nazar.
6. Thawaf sunnat.
Syarat Thawaf:
 Tertutup aurat
 Suci daripada hadas dan najis
 Ka’bah hendaklah di sebelah kiri ketika thawaf.
 Permulaan thawaf dari hajar aswad
 Thawaf hendaklah dilakukan tujuh kali

d. Sa’i
Sa’i adalah berlari-lari kecil di antara dua bukit Shafa dan Marwah.
Syarat-syaratnya:
 Hendaklah di mulai dari bukit shafa dan disudahi di bukit marwah
 Hendaklah sa’I itu tujuh kali
 Waktu sa’I hendaklah sesudah thawaf.

e. Tahallul
Tahallul suatu cara mengakhiri atau keluar dari ihram, seperti salam buat
mengakhiri shalat.
Cara tahallul
Setelah selesai mengerjakan sa’i, maka dilakukan tahallul yaitu memotong
rambut sedikitnya tiga helai rambut kepala dengan alat apapun. Bagi orang laki-

4
laki sunnat rambutnya dicukur habis dan bagi wanita mengunting rambut
sepanjang jari.Bagi oarang yang berpakai ihram mulai waktu itu bolehganti
pakaian biasa dan sudah lepas dari segala larangan ihram.

E . Wajib Haji dan Umrah


Wajib haji dan umrah adalah ketentuan-ketentuan yang wajib dikerjakan
dalam ibadah haji dan umrah tetapi jika tidak dikerjakan haji dan umrah tetap sah
namun harus mambayar dam atau denda.
Adapun Wajib-wajib haji adalah
a. Ihram dari miqat
Dalam melaksanakan ihram ada ketentuan kapan pakaian ihram itu
dikenakan dan dari tempat manakah ihram itu harus dimulai. Persoalan yang
membicarakan tentang kapan dan dimana ihram tersebut dikenakan disebut miqat
atau batas yaitu batas-batas peribadatan bagi ibadah haji dan atau umrah.
Macam-macam miqat menurut Fah-hul Qarib
1.Miqat zamani (batas waktu) pada konteks (yang berkaitan) untuk memulai niat
ibadah haji, adalah bulan Syawal, Dzulqa’dah dan 10 malam dari bulan dzilhijjah
(hingga sampai malam hari raya qurban). Adapun (miqat zamani) pada konteks
untuk niat melaksanakan “Umrah” maka sepanjang tahun itu, waktu untuk
melaksanakan ihram umrah.
2.Miqat makany (batas yang berkaitan dengan tempat) untuk dimulainya niat haji
bagi hak orang yang bermukim (menetap) di negeri makkah, ialah kota makkah
itu sendiri. Baik orang itu penduduk asli makkah, atau orang perantauan. Adapun
bagi orang yang tidak menetap di negeri makkah, maka:
o Orang yang (datang) dari arah kota Madinah as-syarifah, maka miqatnya ialah
berada di (daerah) “Dzul Halifah”
o Orang yang (datang) dari arah negeri Syam (syiria), Mesir dan Maghribi, maka
miqatnya ialah di (daerah) “Juhfah”
o Orang yang (datang) dari arah Thihamatil Yaman, maka miqatnya berada di
daerah “Yulamlam”.
o Orang yang (datang) dari arah daerah dataran tinggi Hijaz dan daerah dataran
tinggi Yaman, maka miqatnya ialah berada di bukit “Qaarn”.
o Orang yang (datang) dari arah negeri Masyrik, maka miqatnya berada di desa
“Dzatu “Irq”.
b. Melempar Jumrah
Wajib haji yang ketiga adalah melempar jumrah “Aqabah”, yang dilaksanakan
pada tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah bermalam di Mudzalifah. Jumrah sendiri
artinya bata kecil atau kerikil, yaitu kerikil yang dipergunakan untuk melempar
tugu yang ada di daerah Mina. Tugu yang ada di Mina itu ada tiga buah, yang
dikenal dengan nama jamratul’Aqabah, Al-Wustha, dan ash-Shughra (yang kecil).
Ketiga tugu ini menandai tepat berdirinya ‘Ifrit (iblis) ketika menggoda nabi
Ibrahim sewaktu akan melaksanakan perintah menyembeliih putra tersayangnya
Ismail a.s. di jabal-qurban semata-mata karena mentaati perintah Allah SWT.
Di antara ketiga tugu tersebut maka tugu jumratul ‘Aqabah atau sering juga
disebut sebagai jumratul-kubra adalah tugu yang terbesar dan terpenting yang
wajib untuk dilempari dengan tujuh buah kerikil pada tanggal 10 Dzulhijjah.
c. Mabit di Mudzalifah

5
Wajib haji yang kedua adalah bermalam (mabit) di mudzalifah pada
malam tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah menjalankan wuquf di Arafah.

d. Mabid di Mina
Wajib haji keempat adalah bermalam (mabid) di mina pada hari Tasyrik,
yaitu pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.
e. Thawaf Wada’
Thawaf Wada’ yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan
Makkah menuju tempat tinggalnya.

Sedangkan wajib umrah adalah sebagai berikut:


1. Ihram dari tempat yang telah ditentukan (miqat makani). Sedang miqat
zamaninya tidak ditentukan karena ibadah umrah dapat dikerjakan sepanjang
tahun.
2. Menjauhkan diri dari segala yang diharamkan bagi orang yang sedang
melaksanakan umrah atau haji.

F. Hal-Hal Yang Membatalkan Haji


Diadaptasi dari 'Abdul 'Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah
Wal Kitabil 'Aziz, atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Qur'an dan
As-Sunnah Ash-Shahihah, terj. Ma'ruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah), hlm. 503
-- 504.
Ibadah haji bisa batal disebabkan oleh salah satu dari kedua hal berikut:
a. Jima’,
senggama, bila dilakukan sebelum melontar jamrah ’aqabah.
Adapun jima’ yang dilakukan pasca melontar jamrah ’aqabah dan sebelum thawaf
ifadhah, maka tidak dapat membatalkan ibadah haji, sekalipun yang bersangkutan
berdosa. Namun sebagian di antara mereka berpandapat bahwa ibadah haji tidak
bisa dianggap batal karena melakukan jima’, sebab belum didapati dalil yang
menegaskan kesimpulan ini.
b. Meninggalkan salah satu rukun haji.
Manakala ibadah haji kita batal disebabkan oleh salah satu dari dua sebab
ini, maka pada tahun berikutnya masih diwajibkan menunaikan ibadah haji, bila
mampu.

G. Perbedaanya Antara Haji Dan Umrah


Persyarataan kewajibannya sama dengan haji tetapi pelaksanaanya
berbeda dalam hal:
- Haji hanya dapat dilaksakan pada waktu dan bulan-bulan tertentu,
sedangkan umrah dapat dilakukan setiap waktu sepanjang tahun.
- Wuquf yang merupakan salah satu rukun dalam haji, tidak dikerjakan pada
pelaksanaan umrah. Jadi, rukun umrah itu hanya ihram, thawaf, sa’I, bercukur
atau memotong rambut dan tartib.

H. Hikmah Ibadah Haji Dan Umrah


Ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan haji dan umrah,
baik dari aspek waktu maupun pelaksanaannya. Di antara hikmah-hikmahnya
adalah sebagai berikut :

6
1. Dalam pelaksanaan ihram, manusia dilatih untuk dapat mengendalikan hawa
nafsu, khususnya syahwat, perbuatan-perbuatan dosa, dan hal-hal yang
menyenangkan dirinya (hedonis).
2. Dalam pelaksanaan thawaf, ka’bah merupakan simbol monoteisme (tauhid).
Melakukan thawaf disekeliling ka’bah merupakan simbol bahwa segala usaha
kegiatan hidup manusia didunia ini tidak akan pernah lepas dari pengawasan
dan kekuasaan Allah. Dengan dzikir ketika thawaf yang disertai penghayatan
yang mendalam, diharapkan akan tertanam dalam jiwa orang yang
membacanya kesadaran bahwa manusia itu sangat lemah. Di sini orang akan
menganggap bahwa manusia tidak layak berlaku sombong dan angkuh.
3. Ibadah sa’i antara Shafa dan Marwah mengingatkan sejarah perjuangan Siti
Hajar ketika mencari air. Ini mengisyaratkan bahwa orang yang haji
diharapkan memiliki etos kerja tinggi, tidak boleh berpangku tangan,
mengharap rezeki datang dari langit.
4. Wukuf diarafah bisa disebut sebagai malam perenungan. Arafah sendiri berarti
pengalaman. Maksudnya, orang yang melakukan haji dan umrah diharapkan
dapat mengenal jati dirinya, menyadari segala kesalahannya dan bertekad
untuk tidak mengulanginya.
5. Melempar jumrah terkait erat dengan kisah ibrahim ketika melempar setan. Hal
ini dimaksudkan agar orang yang melakukan haji dan umrah memiliki tekad dan
semangat untuk tidak terbujuk rayuan setan yang merusak dunia ini.
6. Bermalam di mina dan muzdalifah dan diistilahkan malam istirahat dari
rangkaian ibadah haji. Disini orang dapat memulihkan kondisi yang sangat lelah.
Ini sebagai isyarat bahwa manusia memerlukan waktu istirahat dalam hidup ;
tidak selamanya bekerja sampai tidak ingat menjaga kondisi badan.
7. Dalam tahallul terkadang ajaran agar manusia mampu mengendalikan sifat
pembawaannya. Tahallul diibaratkan sebagai lampu hijau yang mengisyaratkan
kendaraan boleh berjalan kembali setelah untuk sementara diharuskan berhenti.
8. Khusus untuk ibadah umrah, ibadah ini memberi kesempatan yang sangat
leluasa kepada kaum muslimin untuk mengunjungi ka’bah karena waktunya tidak
ditentukan.

VI. Metode Pembelajaran


Metode:

1. Diskusi
2. Ceramah
3. Tanya jawab
Strategi :

Koperatif Jigsaw, Rangking 1

VII. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media

7
Karton, papan tulis

2. Alat
Spidol, papan tulis, Stikc

3. Sumber Belajar
Buku FiqhKelas X semester I

Intenet

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran


1. Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan do’a bersama dipimpin salah
seorang siswa dengan hikmat.
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran siswa,
kerapian, pakian, posisi dan tempat duduk sesuai kegiatan pembelajaran.
 Mengajukan pertanyaan secara komonikatif berkaitan dengan ketentuan
Islam tentang haji dan Umrah serta hikmahnya
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang ingin dicapai.
 Menyampaikan tahapan pembelajaran meliputi pengamatan, menanyakan,
mendemonstrasikan serta menyimpulkan berkaitan materi pelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
 Siswa dibagi menjadi 2 kelompok
 Siswa mengamati gambar dan petakonsep yang diberikan oleh guru di depan
papan tulis
b. Menanya
 Melalui stimulus guru, siswa diberi kesempatan bertanya tentang tentang
materi Islam tentang haji dan Umrah serta hikmahnya
 Tanya jawab guru dan siswa, siswa dengan siswa tentang tentang Islam
tentang haji dan Umrah serta hikmahnya
c. Mengeksperimen/Mengexplorasi
 Masing-masing kelompok mencoba mendiskusikan tentang materi Islam
tentang haji dan Umrah serta hikmahnya

8
 Masing-masing kelompok mencoba memahami materi tentang Islam
tentang haji dan Umrah serta hikmahnya
 Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternative jawaban hasil
diskusi
d. Mengasosiasi
 Masing-masing kelompok saling memperjelas tentang haji dan Umrah serta
hikmahnya
 Masing-masing kelompok mencoba membuat/menunjukkan hasil diskusinya
kedalam hasil kerja laporan kelompok.
e. Mengkomunikasi
 Pesrta didik mempresentasekan hasil diskusi mereka didepan kelas
 Peserta didik saling menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain
 Peserta didik saling tanya jawab dalam presntase
 Guru memberi penguatan atas hasil diskusi hari ini
3. Penutup
a. Melaksanakan Penilaian
- Menggunakan ranking 1
- Siswa menjawab berdasarkan kelompok
- Pon yang paling banyak menjadi pemenang
b. Menyampaikan materi berikutnya pada waktu yang akan datang
c. Do’a dan salam
G. Penilaian Hasil Belajar

1. Sikap spiritual (observasi)


a. Teknik Penilaian : Penilaian diri
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri
c. Kisi-kisi :
No. Sikap/nilai ButirInstrumen

Berdo’a sebelum dan


1. Terlampir
sesudah belajar

2. Mengucapkan kalimat Terlampir

9
basmalah setiap mau
memulai aktivitas

Instrumen: Terlampir

2. Sikap sosial (observasi)


a. Teknik Penilaian : Penilaian Antar Teman
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian
c. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai ButirInstrumen

1. Kerjasama Terlampir

2. Kekompakkan Terlampir

3. Tanggung jawab bersama Terlampir

4. Inisiatif Terlampir

5. Disiplin Terlampir

Instrumen: Terlampir

3. Pengetahuan (Tes)
a. Teknik Penilaian :TesLisan
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes lisan
c. Kisi-kisi :
No. Indikator Butir Instrumen

1. Menjelaskan Pengertian Terlampir


Haji Dan Umrah

2. Menjelaskan Syarat wajib Terlampir


haji

3. Mengetahui Rukun haji dan Terlampir


Umrah
4 Mengetahui Wajib Haji dan
Umrah

10
No. Indikator Butir Instrumen

5 Mengetahui Hal-Hal Yang


Membatalkan Haji
6. Mengetahui Perbedaanya
Antara Haji Dan Umrah
7 Menjelaaskan Hikmah
Ibadah Haji Dan Umrah

Instrumen: Terlampir

4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Kinerja
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian kinerja
c. Kisi-kisi :
No. Indikator ButirInstrumen

Mendemonstrasikan cara
1
menghitung zakat.

11
LAMPIRAN-LAMPIRAN:

Lampiran 1 : InstrumenPenilaian (AspekSikap Spiritual)

Nama Siswa : ..........................................


Kelas / Semester : X / Ganjil
Teknik Penilaian : Penilaian diri.
Penilai : Guru

PILIHAN JAWABAN
NO
PERNYATAAN Sangat Ragu- Tidak SKOR
. Setuju
Setuju Ragu Setuju
1 Setiap mau belajar dan
sebelum mengakhirinya kita
dianjurkan untuk berdo’a

2 Setiap akan memulai aktivitas


kita dianjurkan untuk
mengucapkan kalimat
basmalah.

JUMLAH SKOR
KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR
Sangat Setuju = Skor 4 Skor yang diperoleh
Setuju = Skor 3 ------------------------- X 100
Ragu-Ragu = Skor 2 = ...
Tidak Setuju = Skor 1 Skor maksimal
CATATAN:
..............................................................................................................................................

12
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)

Nama Siswa yang dinilai : ..........................................


Kelas / Semester : X / Ganjil
Teknik Penilaian : Penilaian antar teman .

Petunjuk:
a. Dibuat kelompok dengan anggota beberapa orang orang
b. Tiap-tiap kelompok berdiskusi untuk menilai setiap anggota kelompok lain
c. Membuat rekap penilaian untuk tiap-tiap peserta didik

NO PILIHAN JAWABAN
PERNYATAAN SKOR
. MK MB MT BT
1 Memperlihatkan adanya
kerjasama yang baik dalam
kelompok

2 Memperlihatkan adanya
kekompokkan antar anggota
kelompok.

3 Memperlihatkan adanya
tanggungjawab bersama dalam
kelompok.

4 Memperlihatkan adanya
inisiatif bersama dalam
kelompok.

5 Memperlihatkan adanya
disiplin dalam kelompok.

JUMLAH SKOR
KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR

13
MK = Skor 4 Skor yang diperoleh
MB = Skor 3 ------------------------- X 100
MT = Skor 2 = ...
BT = Skor 1 Skor maksimal

CATATAN:
MK = Membudaya (apabila siswa terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indicator secara konsisten).

MB = Mulai Berkembang (apabila siswa sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku


yang dinyatakan dalam indicator dan mulai konsisten).

MT = Mulai Terlihat (apabila siswa sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda


awal perilaku yang dinyatakan dalam indicator tetapi belum konsisten).

BT =BelumTerlihat (apabila siswa belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku


yang dinyatakan dalam indikator).

Lampiran 3 : InstrumenPenilaian (AspekPengetahuan)

Kelas / Semester :
Teknik Penilaian :
Penilai :
No. Indikator Instrumen

1. Menjelaskan Pengertian jelaskan Pengertian Haji Dan Umrah


Haji Dan Umrah
2. Menjelaskan Syarat jelaskan Syarat wajib haji dan Umrah
wajib haji dan Umrah
3. Mengetahui Rukun haji Apa yang kamu ketahui tentang Rukun haji dan
dan Umrah Umrah
4 Mengetahui Wajib Haji Apa yang kamu ketahui tentang Wajib Haji dan
dan Umrah Umrah

14
5. Menyebutkan Hal-Hal Sebutkan Hal-Hal Yang Membatalkan Haji
Yang Membatalkan
Haji

6. Mengetahui Jelaskan Perbedaanya Antara Haji Dan Umrah


Perbedaanya Antara
Haji Dan Umrah

7 Menjelaaskan Hikmah jelaaskan Hikmah Ibadah Haji Dan Umrah


Ibadah Haji Dan Umrah

Skor
No. Kompetensi Kurang Tidak
Lancar Sedang
Lancar Lancar
1. Menjelaskan
Pengertian Haji Dan
Umrah
2. Menjelaskan Syarat
wajib haji dan Umrah
3. Mengetahui Rukun
haji dan Umrah

4 Mengetahui Wajib
Haji dan Umrah

5 Menyebutkan Hal-Hal
Yang Membatalkan
Haji

6 Mengetahui
Perbedaanya Antara
Haji Dan Umrah

7 Menjelaaskan Hikmah
Ibadah Haji Dan
Umrah

15
JUMLAH SKOR

KETERANGAN NILAI AKHIR

Sangat Lancar = Skor 5


Lancar = Skor 4
Sedang = Skor 3
Kurang Lancar = Skor 2
TidakLancar = Skor 1

Tanjung Pura

Guru Mata Pelajaran FIQH

Mengetahui,

Kepala MA..... ..............................................

16

Anda mungkin juga menyukai