Anda di halaman 1dari 2

PUISI WAJIB

Getaran Jiwa

Kepala tertunduk lesu


Jiwa bergetar pilu
Air mata tak mampu terbendung
Kala kusebut asma-Mu Yang Agung

Ya Allah...
Mengapa baru teringat
Setelah semua terlanjur
Mengapa baru tersadar
Setelah semua hancur

Terlalu jauh langkahkan kaki


Pijak kenikmatan semu duniawi
Tersenyum bangga
Karena masih di atas segalanya
Tak pernah tersadar
Semua hanya sementara

Ampuni Sujudku

Ya Allah...
Malu tunduk ku di hadap-Mu
Kecil luruh jiwa raga
Kau Maharaja
Tak daya jagat raya
Alam semesta luas
Tunduk hanya pada-Mu
Maha Kau cipta
Sujudku tak luntur, tak goyah
Hanya pada-Mu
Apa arti dunia terlena dibuat manusia
Lupa akan Maha-Mu
Malu aku di hadap-Mu
Ya Allah, ampuni aku!
Lumpur gunung lautan samudera dosa
Hanya Kau penyuci
Ampun ya Allah, Maha Pedih siksa-Mu
Alam kekal menantiku
Aku berlindung kepada-Mu
Aku yang hina dina, Kau pengangkat muliaku
Ridho-Mu, ku rindu
Amiinn!
Dalam Sujudku

Ya Rabb...
Kubersujud mengagungkan kemuliaan-Mu
Bersimpuh menghadap rahmat-Mu
Memohon petunjuk
Untuk dosa-dosa yang diperbuat kedua mataku
Untuk kenakalan tanganku
Untuk kesalahan langkah dan kejahilan lisanku
Kumohon ampunan-Mu ya Allah...
Kuharap agar rahmat-Mu terpancar mengenai akhlakku
Dan kasih sayang-Mu mewujud dalam setiap gerak langkah hidupku
Curahkanlah hidayah-Mu, ya Rabb
Agar hidup ini semakin indah dengan keberkahan-Mu
Sebab aku telah bosan ya Rabb, bergelimpangan dengan dosa
Kurindu kesolehan itu terwujud dalam asaku
Laksana seorang mujahid, pejuang dien-Mu
Perindu syahid di jalan-Mu
Dengan pertolongan-Mu
Pilihlah aku sebagai prajurit-Mu yang mukhlis
amiinnn!

Anda mungkin juga menyukai