Anda di halaman 1dari 7

LIA PL/ 201502098

KMB/ BU BINAR

- Refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Ada dua jenis
refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks dasar, yaitu refleks built-in yang tidak perlu
dipelajari, misalnya mengedipkan mata jika ada benda asing yang masuk; dan refleks
didapat atau refleks terkondisi, yang terjadi ketika belajar dan berlatih, misalnya seorang
pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat suatu di kertas partitur.
- Jalur – jalur saraf saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenal sebagai
lengkung reflex( jalan pintas)
- Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang:
Reseptor→ke saraf sensor→ otak →diolah oleh otak→ tanggapan→ saraf motorik
→efektor.
- Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas:
Reseptor penerima rangsang→ saraf sensori→pusat saraf→diterima oleh set saraf
penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak→ langsung dikirim tanggapan ke saraf
motorik untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar

Refleks patologis
a. Hoffmann Tromer
Tangan pasein ditumpu oleh tangan pemeriksa. Kemudian ujung jari tangan pemeriksa
yang lain disentilkan ke ujung jari tengah tangan penderita. Reflek positif jika terjadi
fleksi jari yang lain dan adduksi ibu jari
b. Rasping
Gores palmar penderita dengan telunjuk jari pemeriksa diantara ibujari dan telunjuk
penderita. Maka timbul genggaman dari jari penderita, menjepit jari pemeriksa. Jika
reflek ini ada maka penderita dapat membebaskan jari pemeriksa. Normal masih terdapat
pada anak kecil. Jika positif pada dewasa maka kemungkinan terdapat lesi di area
premotorik cortex
c. Reflek palmomental
Garukan pada telapak tangan pasien menyebabkan kontraksi muskulus mentali ipsilateral.
Reflek patologis ini timbul akibat kerusakan lesi UMN di atas inti saraf VII kontralateral
d. Reflek snouting
Ketukan hammer pada tendo insertio m. Orbicularis oris maka akan menimbulkan reflek
menyusu. Menggaruk bibir dengan tongue spatel akan timbul reflek menyusu. Normal
pada bayi, jika positif pada dewasa akan menandakan lesi UMN bilateral
e. Mayer reflek
Fleksikan jari manis di sendi metacarpophalangeal, secara halus normal akan timbul
adduksi dan aposisi dari ibu jari. Absennya respon ini menandakan lesi di tractus
pyramidalis
f. Reflek Babinski
Lakukan goresan pada telapak kaki dari arah tumit ke arah jari melalui sisi lateral. Orang
normal akan memberikan resopn fleksi jari-jari dan penarikan tungkai. Pada lesi UMN
maka akan timbul respon jempol kaki akan dorsofleksi, sedangkan jari-jari lain akan
menyebar atau membuka. Normal pada bayi masih ada.
g. Reflek Oppenheim
Lakukan goresan pada sepanjang tepi depan tulang tibia dari atas ke bawah, dengan
kedua jari telunjuk dan tengah. Jika positif maka akan timbul reflek seperti Babinski
h. Reflek Gordon
Lakukan goresan/memencet otot gastrocnemius, jika positif maka akan timbul reflek
seperti Babinski
i. Reflek Schaefer
Lakukan pemencetan pada tendo achiles. Jika positif maka akan timbul refflek seperti
Babinski
j. Reflek caddock
Lakukan goresan sepanjang tepi lateral punggung kaki di luar telapak kaki, dari tumit ke
depan. Jika positif maka akan timbul reflek seperti babinski.
k. Reflek rossolimo
Pukulkan hammer reflek pada dorsal kaki pada tulang cuboid. Reflek akan terjadi fleksi
jari-jari kaki.
l. Reflek mendel-bacctrerew
Pukulan telapak kaki bagian depan akan memberikan respon fleksi jari-jari kaki.
Selain pemeriksaan tersebut di atas juga ada beberapa pemeriksaan lain seperti :
1. Pemeriksaan fungsi luhur
- Apraxia : hilangnya kemampuan untuk melakukan gerakan volunter atas perintah
- Alexia : ketidakmampuan mengenal bahasa tertulis
- Agraphia : ketidakmampuan untuk menulis kata-kata
- Fingeragnosia: kesukaran dalam mengenal, menyebut, memilih dan membedakan
jari-jari, baik punya sendiri maupun orang lain terutama jari tengah.
- Disorientasi kiri-kanan: ketidakmampuan mengenal sisi tubuh baik tubuh sendiri
maupun orang lain.
- Acalculia : kesukaran dalam melakukan penghitungan aritmatika sederhana.
Refleks Primitif
Palmargraspreflex Refleks Babinski

Refleks Galant

UMN (UPPER MOTOR NEURON) DAN LMN (LOWER MOTOR NEURON)


- Upper Motor Neuron (UMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari korteks
motorik serebri atau batang otak yang seluruhnya (dengan serat saraf-sarafnya ada di
dalam sistem saraf pusat.
- Lower motor neuron (LMN) adalah neuron-neuron motoric yang berasal dari sistem saraf
pusat tetapi serat-serat sarafnya keluar dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem
saraf tepi dan berakhir di otot rangka.
- Gangguan fungsi UMN maupun LMN menyebabkan kelumpuhan otot rangka
- Sifat kelumpuhan UMN berbeda dengan sifat kelumpuhan UMN.
- Kerusakan LMN menimbulkan kelumpuhan otot yang 'lemas', ketegangan otot (tonus)
rendah dan sukar untuk merangsang refleks otot rangka (hiporefleksia).
- Pada kerusakan UMN, otot lumpuh (paralisa/paresa) dan kaku (rigid), ketegangan otot
tinggi (hipertonus) dan mudah ditimbulkan refleks otot rangka (hiperrefleksia). Berkas
UMN bagian medial, dibatang otak akan saling menyilang.Sedangkan UMN bagian
Internal tetap berjalan pada sisi yang sama sampai berkas lateral ini tiba di medula
spinalis. Di segmen medula spinalis tempat berkas bersinap dengan neuron LMN. Berkas
tersebut akan menyilang. Dengan demikian seluruh impuls motorik otot rangka akan
menyilang, sehingga kerusakan UMN disalah satu fungsi medula spinalis sebagai sistem
saraf pusat adalah sebagai pusat refleks. Fungsi tersebut diselenggarakan oleh substansia
grisea medula spinalis. Refleks adalah jawaban individu terhadap rangsang, melindungi
tubuh terhadap pelbagai perubahan yang terjadi baik dilingkungan internal maupun di
lingkungan eksternal.Kegiatan refleks terjadi melalui suatu jalur tertentu yang disebut
lengkung reflek.
- Fungsi medula spinalis
1. Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu dikornu motorik atau kornu ventralis
2. Mengurus kegiatan refleks spinalis dan refleks tungkai
3. Menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi menuju cerebellum
4. Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh.
Lengkung reflex
- Reseptor: penerima rangsang
- Aferen: sel saraf yang mengantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat (ke pusat refleks)
- Pusat refleks : area di sistem saraf pusat (di medula spinalis: substansia
grisea), tempat terjadinya sinap ((hubungan antara neuron dengan neuron
dimana terjadi pemindahan /penerusan impuls)
- Eferen: sel saraf yang membawa impuls dari pusat refleks ke sel efektor. Bila
sel efektornya berupa otot, maka eferen disebut juga neuron motorik (sel saraf
/penggerak)
- Efektor: sel tubuh yang memberikan jawaban terakhir sebagai jawaban
refleks. Dapat berupa sel otot (otot jantung, otot polos atau otot rangka), sel
kelenjar
- atas batang otak akan menimbulkan kelumpuhan pada otot-otot sisi yang
berlawanan.

Ciri – ciri klinik pada lesi di UMN dan LMN adalah :


- UMN : kehilangan kontrol volunter, peningkatan tonus otot, spastisitas otot,
tidak ada atropi otot, reflek hiperaktif dan abnormal.
- LMN : kehilangan kontrol volunter, penurunan tonus otot, paralysis flaksid
otot, atropi otot, tidak ada atau penurunan reflek.

Anda mungkin juga menyukai