KMB/ BU BINAR
- Refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Ada dua jenis
refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks dasar, yaitu refleks built-in yang tidak perlu
dipelajari, misalnya mengedipkan mata jika ada benda asing yang masuk; dan refleks
didapat atau refleks terkondisi, yang terjadi ketika belajar dan berlatih, misalnya seorang
pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat suatu di kertas partitur.
- Jalur – jalur saraf saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenal sebagai
lengkung reflex( jalan pintas)
- Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang:
Reseptor→ke saraf sensor→ otak →diolah oleh otak→ tanggapan→ saraf motorik
→efektor.
- Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas:
Reseptor penerima rangsang→ saraf sensori→pusat saraf→diterima oleh set saraf
penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak→ langsung dikirim tanggapan ke saraf
motorik untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar
Refleks patologis
a. Hoffmann Tromer
Tangan pasein ditumpu oleh tangan pemeriksa. Kemudian ujung jari tangan pemeriksa
yang lain disentilkan ke ujung jari tengah tangan penderita. Reflek positif jika terjadi
fleksi jari yang lain dan adduksi ibu jari
b. Rasping
Gores palmar penderita dengan telunjuk jari pemeriksa diantara ibujari dan telunjuk
penderita. Maka timbul genggaman dari jari penderita, menjepit jari pemeriksa. Jika
reflek ini ada maka penderita dapat membebaskan jari pemeriksa. Normal masih terdapat
pada anak kecil. Jika positif pada dewasa maka kemungkinan terdapat lesi di area
premotorik cortex
c. Reflek palmomental
Garukan pada telapak tangan pasien menyebabkan kontraksi muskulus mentali ipsilateral.
Reflek patologis ini timbul akibat kerusakan lesi UMN di atas inti saraf VII kontralateral
d. Reflek snouting
Ketukan hammer pada tendo insertio m. Orbicularis oris maka akan menimbulkan reflek
menyusu. Menggaruk bibir dengan tongue spatel akan timbul reflek menyusu. Normal
pada bayi, jika positif pada dewasa akan menandakan lesi UMN bilateral
e. Mayer reflek
Fleksikan jari manis di sendi metacarpophalangeal, secara halus normal akan timbul
adduksi dan aposisi dari ibu jari. Absennya respon ini menandakan lesi di tractus
pyramidalis
f. Reflek Babinski
Lakukan goresan pada telapak kaki dari arah tumit ke arah jari melalui sisi lateral. Orang
normal akan memberikan resopn fleksi jari-jari dan penarikan tungkai. Pada lesi UMN
maka akan timbul respon jempol kaki akan dorsofleksi, sedangkan jari-jari lain akan
menyebar atau membuka. Normal pada bayi masih ada.
g. Reflek Oppenheim
Lakukan goresan pada sepanjang tepi depan tulang tibia dari atas ke bawah, dengan
kedua jari telunjuk dan tengah. Jika positif maka akan timbul reflek seperti Babinski
h. Reflek Gordon
Lakukan goresan/memencet otot gastrocnemius, jika positif maka akan timbul reflek
seperti Babinski
i. Reflek Schaefer
Lakukan pemencetan pada tendo achiles. Jika positif maka akan timbul refflek seperti
Babinski
j. Reflek caddock
Lakukan goresan sepanjang tepi lateral punggung kaki di luar telapak kaki, dari tumit ke
depan. Jika positif maka akan timbul reflek seperti babinski.
k. Reflek rossolimo
Pukulkan hammer reflek pada dorsal kaki pada tulang cuboid. Reflek akan terjadi fleksi
jari-jari kaki.
l. Reflek mendel-bacctrerew
Pukulan telapak kaki bagian depan akan memberikan respon fleksi jari-jari kaki.
Selain pemeriksaan tersebut di atas juga ada beberapa pemeriksaan lain seperti :
1. Pemeriksaan fungsi luhur
- Apraxia : hilangnya kemampuan untuk melakukan gerakan volunter atas perintah
- Alexia : ketidakmampuan mengenal bahasa tertulis
- Agraphia : ketidakmampuan untuk menulis kata-kata
- Fingeragnosia: kesukaran dalam mengenal, menyebut, memilih dan membedakan
jari-jari, baik punya sendiri maupun orang lain terutama jari tengah.
- Disorientasi kiri-kanan: ketidakmampuan mengenal sisi tubuh baik tubuh sendiri
maupun orang lain.
- Acalculia : kesukaran dalam melakukan penghitungan aritmatika sederhana.
Refleks Primitif
Palmargraspreflex Refleks Babinski
Refleks Galant