3.1.2. Penambangan
Penambangan batu bara dilakukan dibawah tanah atau di permukaan. Batu
bara yang ditambang di bawah tanah dengan cara membuat terowongan (tunnel)
dan diangkut ke permukaan akan lebih mudah dan ekonomis. Sekarang batu bara
dilakasanakan mekanisasi, dimana bahan ikutan lain (impurities) antara lain belerang,
batu-batuan dan tanah perlu diadakan pembersihan dengan cara basah (pencucian)
atau hembusan angin (pneumatic method).
3.1.3. Penyimpanan
Cara penyimpanan batu bara dilakukan secara khusus. Karena batu bara
mudah pecah (sesuai tingkatan), menjadi panas dan terkena udara. Untuk mencgah
batu bara menjadi panas tiba-tiba yaitu memperkecil kemungkinan oksidasi dan
mengeluarkan panas yang terjadi. Pencegahan terhadap panas tiba-tiba bara dapat
dikurangi dengan cara :
1. Menyimpan batu bara dalam air
2. Memadatkan batu bara dalam tumpukan berlapis
3. Menyimpan hanya batu bara berukuran besar
4. Menyimpan batu bara dalam tumpukan yang tidak terlalu tinggi
5. Dijauhkan dari sumber panas
6. Dihindarkan dari hembusan angin
7. Menggunakan batu bara yang lebih lama disimpan, hindarkan batu bara yang
lama disimpan lama diletakkan di pojok. Terapkan first in first out (FiFo).
Cek terus suhu batu bara, bila mencapai 120oC harus dipindah. Apabila terjadi
kebakaran dipadamkan dengan air.
hidro karbon. Dan juga bukan karbon murni karena masih mengandung H2. O2, N2,
S dan prosentil organik sisa pembakaran dengan suhu 700 – 750oC (1292 – 1382o)
yaitu Kompon Si, Al, Fe, Kalsium dan sejumlah ikatan kecil Mg, Titanium, sodium
dan potassium.
Kandungan inorganik tersebut pada batu bara sebagai:
a. Inherent impurities yaitu bahan ikutan yang terikat dengan batu bara karena
sumber luar seperti sedimentasi pada proses terjadinya batu bara atau
kandungan mineral tumbuhan asal batu bara.
b. Inorganik material yang menempel pada batu bara
c. Impurities karena proses penambangan
4. Abu (ash)
O
NKA = 14544 C + 62028 H − + 4050 S Btu/lb bb …………… (3.1)
8
O
NKA = 8080 C + 34450 H − + 2250 S Kkal/Kg bb ………… (3.2)
8
O
NKA = 33950 C + 144200 H − + 9400 S Kj/Kg bb ……………. (3.3)
8
dimana :
C = kandungan karbon dalam batu bakar
H = kandungan hidrogen dalam batu bakar
O = kandungan oksigen dalam batu bakar
S = kandungan belerang dalam batu bakar
Persamaan diatas hanya berlaku bila data ultimate analysis tersedia dengan
syarat kandungan oksigen ≤10 % dan karbon ≥ 76 %. dengan penyimpangan laboratoris
+ 2 %.
Persamaan nilai kalor bawah :
NKB = NKA – x . LH ……………………….. (3.4)
dimana :
x = masaa H2O yang terbentuk dalam proses pembakaran / satuan massa bahan
bakar.
LH = panas laten penguapan H2O (1080 Btu/lb H2O ; 600 Kkal/kg H2O; 2400
kj/kg H2O)
Contoh soal :
Analisis suatu contoh 1 kg bahan bakar memberikan data: C = 83% , H2 = 8 %, O2 = 4 %, S
= 2,5 % dan sisanya abu. Tentukan NKA dan NKB?
Penyelesaian :
Menurut data analisis diatas kadar karbon > 76% dan O2 < 10%, berarti syarat DULONG
– PETIT tercapai. Dengan persamaan (3.1), (3.2), (3.3) :
O
NKA = 14544 C + 62028 H − + 4050 S
8
0,04
= 14544 . 0,83 + 62028 0,08 − + 4050 . 0,025
8
= 16842,87 Btu/lb bb
O
NKA = 8080 C + 34450 H − + 2250 S
8
0,04
= 8080 . 0,83 + 34450 0,08 − + 2250 . 0,025
8
= 7021,10 Kkal/kg bb
O
NKA = 33950 C + 144200 H − + 9400 S
8
0,04
NKA = 33950 . 0,83 + 144200 0,08 − + 9400 . 0,025
8
= 39228,5 KJ/Kg bb
Untuk menghitung berat air dari persamaan reaksi :
H2 + ½ O2 → H2O
Diketahui prosentase H2 8% dapat diartikan H2 80 gram (sampel 1 kg bb)
Ubah prosentase H2 ke mol = massa /Mr = 80/2 = 40 mol H2
Dengan rasio perbandingan H2O : H2 = 1 : 1
1 mol H 2O
mol H2O = x 40 mol H 2 = 40 mol H2O
1 mol H 2
Jadi massa H2O = 40 mol x 18 gram/mol = 720 gram H2O = 0,72 kg H2O / kg bb
Untuk menghitung NKB pakai rumus (3.4)
NKB = NKA – 0,72 kg H2O/kg bb . LH
Setelah dihitung :
NKB = 16047,27 Btu/lb bb
NKB = 6589,10 kkal/Kg bb
NKB = 37500,50 KJ/Kg bb
Jumlah ini dipastikan akan bertambah seiring dengan eksplorasi yang terus
berlangsung. Dilihat dari wilayah, maka hampir seluruh cadangan batubara Indonesia
terdapat di Sumatera (50,06%) dan Kalimantan (49,56%), sedangkan sebagian kecil
terdapat di Jawa, Sulawesi, dan Papua. Batubaranya pun hampir semuanya berjenis
batubara uap, dengan karakteristik kadar abu dan sulfur yang rendah. Dari cadangan
yang ada, diketahui bahwa jumlah untuk tipe bituminus dan sub-bituminus sebesar
kurang lebih 40%, sedangkan sebagian besar sisanya adalah lignit (dalam tabel 4
merujuk ke sebagian batubara berkualitas sedang dan rendah).
Antrasit juga diproduksi meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit. Di
Kalimantan bagian tengah juga diketahui terdapat batubara kokas sehingga
pembangunan tambang di sana berlangsung dengan pesat dalam beberapa tahun
belakangan ini.
Tabel 3.1 Sumber daya batu bara di Indonesia
Penggunaan batubara:
- PLTU (Suralaya, Paiton dl|)
- Pabrik semen (Cibinong, Gresik dsb)
- Program secondary Recovery di PT CALTEX di Duri, Riau
Statisik jumlah kebutuhan domestik ditampilkan pada tabel 2.6. Terlihat bahwa
pembangkitan listrik dan industri semen mendominasi kebutuhan dalam negeri. Pada
tahun 2005, konsumsi domestik adalah sebanyak 41,35 juta ton, naik menjadi 56 juta
ton pada tahun 2009. Dengan diluncurkannya crash program 10.000 MW di bidang
kelistrikan, maka kebutuhan domestik diperkirakan akan meningkat hingga 64,96 juta
ton pada tahun 2010, serta 78,97 juta ton pada tahun 2011. (Sumber: Seminar APEC di
Fukuoka tahun 2010).
Tabel 3.6 Jumlah Kebutuhan Batu bara Domestik
3.3 Coke
adalah bahan padat yang mempunyai sifat infusible, coherent dan cellular.
Bahan dasar Coke:
- Batubara
- Pitch
- Petroleum residu
- Carbonaceous (material residu destructive distillation)
Pembuatan coke : pemanasan ruangan tertutup (bebas dari udara)
3.4. Briquettes
Dibuat dari limbah serbuk batubara, coke, serbuk gergajian kayu (sawdust)
dan arang kayu dengan bahan pengikat (binder) seperti petroleum ashpal atau
coalter (bahkan tetes tebu).
Briquettes dibuat dalam cetakan ( dengan pemanas) berbentuk kubus, silinder
maupun fillow dengan ukuran beragam. Briquettes mempunyai karakteristik:
3.5 Kayu
Analisis kimia pada kayu :
C = 48 -53%
H2 = 5,5 – 6,3%
O2 = 40 – 47%
N2 = 0,04 – 0,10%
Abu = 0,30 - 2,20% tergantung jenis kayu.
Rumus kimia kayu C6H10O5. Nilai kalor atas kayu yang bebas resin dan kering = 7850 –
8300 Btu/lb. Nilai kalor atas resin = 16900 Btu/lb
43-48%. H2 = 6.0-7.4%, O2 = 41.8-48%, ash = 1.0- 2.8% dengan nilai kalor atas antara 8000
– 8300 Btu/lb.
Bagasse ini biasanya digunakan sebagai bahan baker utama untuk industri gula.
Pemakaian lain dari bagasse adalah sebagai bahan dasar pembuatan kertas.
Nilai kalor bagasse, khususnya untuk bagasse di Indonesia, secara teoritis dapat
ditaksir dengan persamaan yang dikembangkan oleh Von Pritzetwitz Van der Horst
sebagai berikut :
NKA = 8190 – 18.S – 81 w Btu/lb ................................ (3.5)
NKB = 7650 – 18.S – 86.4 w Btu/lb ................................ (3.6)
Dimana :
S = kadar sukrosa dalam bagasse
w = kadar air dalam bagasse
Contoh soal :
Ampas tebu dari pabrik gula Retjo Agung setelah diuji mempunyai komposisi sbb:
- kebasahan = 40%
- sukrosa = 2%
- bahan serat = 50%
- abu = 3%
- kotoran lain-lain = 5%
Tentukanlah nilai kalor atas dan nilai kalor bawah contoh bagasse diatas
Jawab : Dengan menerapkan persamaan (3.5) dan (3.6)
NKA = 8190 – 15 . 0,02 – 81 . 0,4 Btu lb
=8157 Btu/lb
NKB = 7650 – 18 . 0,02 - 0,04 . 86,4
= 7615,08 Btu/lb
þ Rangkuman
1. Batu bara adalah bahan bakar padat yang berasal dari mikroorganisme.
2. Persamaan DULONG – PETIT digunakan untuk menaksir nilai kalor batu bara
(Bahan bakar lain)
3. Coke adalah bahan padat yang mempunyai sifat infusible, coherent dan cellular.
Nilai kalor coke = 12000 Btu/lb – 14500 Btu/lb.
4. Dibuat dari limbah serbuk batubara, coke, serbuk gergajian kayu (sawdust) dan
arang kayu dengan bahan pengikat (binder) seperti petroleum ashpal atau
coalter (bahkan tetes tebu).
5. Rumus kimia kayu C6H10O5.
6. Pembuatan Charcoal/arang kayu dilaksanakan dengan pemanasan kayu di ruang
tanpa udara (tertutup).
7. Ampas tebu berasal dari penggilingan tebu.
8. Nilai kalor bagasse, khususnya untuk bagasse di Indonesia, secara teoritis dapat
ditaksir dengan persamaan yang dikembangkan oleh Von Pritzetwitz Van der
Horst
! Latihan