Anda di halaman 1dari 5

Manfaat Sel Volta

Dalam kehidupan sehari-hari, arus listrik yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia
dalam sel volta banyak kegunaannya, seperti
untuk radio, kalkulator, televisi, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Sel volta ada
yang sekali pakai, ada pula yang dapat diisi ulang. Sel volta yang sekali pakai
disebut sel primer, sedangkan sel volta yang dapat diisi ulang disebut sel sekunder.
Sel volta dalam kehidupan sehari-hari ada dalam bentuk berikut.
a. Aki (accumulator)
Aki adalah jenis baterai yang banyak digunakan untuk kendaraan bermotor. Aki
menjadi pilihan yang praktis karena dapat menghasilkan listrik yang cukup besar dan
dapat diisi kembali.
Sel aki terdiri atas anode Pb (timbel = timah hitam) dan katode PbO 2 (timbel (IV)
oksida). Keduanya merupakan zat padat, yang dicelupkan dalam larutan asam sulfat
(lihat gambar 2). Kedua elektrode tersebut, juga hasil reaksinya, tidak larut dalam
larutan asam sulfat sehingga tidak diperlukan jembatan garam.

Reaksi pengosongan aki:

Tiap sel aki mempunyai beda potensial 2 volt. Aki 12 volt terdiri atas 6 sel yang
dihubungkan seri. Aki dapat diisi kembali karena hasil-hasil reaksi pengosongan aki
tetap melekat pada kedua elektrode. Pengisian aki dilakukan dengan membalik arah
aliran elektron pada kedua elektrode. Pada pengosongan aki, anode (Pb) mengirim
elektron pada katode. Sebaliknya pada pengisian aki, elektrode Pb dihubungkan
dengan kutub negatif sumber arus sehingga PbSO4 yang terdapat pada elektrode Pb itu
direduksi. Sementara itu, PbSO4 yang terdapat pada elektrode PbO2 mengalami
oksidasi membentuk PbO2.
Reaksi pengisian aki:

b. Baterai Kering (Sel Leclanche)


Baterai kering ditemukan oleh Leclanche yang mendapat hak paten atas
penemuan itu pada tahun 1866. Sel Leclanche terdiri atas suatu silinder zink yang berisi
pasta dari campuran batu kawi (MnO2), salmiak (NH4Cl), karbon, dan sedikit air (jadi sel
ini tidak 100% kering). Zink berfungsi sebagai anode, sedangkan katode digunakan
elektrode inert, yaitu grafit, yang dicelupkan di tengah-tengah pasta. Pasta berfungsi
sebagai oksidator. Reaksi-reaksi yang terjadi dalam baterai kering sebenarnya lebih
rumit, tetapi pada garis besarnya dapat dinyatakan sebagai berikut.

Potensial satu sel Leclanche adalah 1,5 volt. Sel ini kadang disebut sel kering asam
karena adanya NH4Cl yang bersifat asam. Sel Leclance tidak dapat diisi ulang.
c. Baterai Alkalin
Baterai kering jenis alkalin pada dasarnya sama dengan sel Leclanche, tetapi
bersifat basa karena menggunakan KOH menggantikan NH4Cl dalam pasta. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut.

Potensial dari baterai alkalin juga sebesar 1,5 volt, tetapi baterai ini dapat bertahan
lebih lama.

Baterai alkalin dapat menghasilkan arus lebih besar dan total muatan yang lebih
banyak daripada baterai kering biasa. Oleh karena itu, cocok digunakan untuk peralatan
yang memerlukan arus lebih besar, misalnya kamera dan tape recorder. Adapun baterai
kering biasa baik digunakan untuk peralatan yang menggunakan arus lebih kecil
misalnya radio atau kalkulator.

d. Baterai litium
Baterai litium telah mengalami berbagai penyempurnaan. Baterai litium yang kini
banyak digunakan adalah baterai litium-ion. Baterai litium ion tidak menggunakan
logam litium, tetapi ion litium. Ketika digunakan, ion litium berpindah dari satu elektrode
ke elektrode lainnya melalui suatu elektrolit. Ketika di-charge, arah aliran ion litium
dibalik. Baterai litium-ion diperdagangkan dalam bentuk kosong.
Proses Kimia Terjadinya Korosi (Karat)
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang terdapat di
lingkungannya (misal air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang tidak
dikehendaki. Peristiwa korosi kita kenal dengan istilah perkaratan. Korosi ini telah
mengakibatkan kerugian bermilyar rupiah setiap tahunnya. Biasanya logam yang paling
banyak mengalami korosi adalah besi.

Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Karat
pada besi berupa zat yang berwarna cokelat-merah dengan rumus kimia Fe2O3·xH2O.
Oksida besi (karat) dapat mengelupas, sehingga secara bertahap permukaan yang
baru terbuka itu mengalami korosi. Berbeda dengan aluminium, hasil korosi berupa
Al2O3 membentuk lapisan yang melindungi lapisan logam dari korosi selanjutnya. Hal
ini dapat menerangkan mengapa panic dari besi lebih cepat rusak jika dibiarkan,
sedangkan panci dari aluminium lebih awet.

Korosi secara keseluruhan merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian
tertentu dari besi sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e–


Elektron yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian lain untuk
mereduksi oksigen.

O2(g) + 2 H2O(l) + 4e– à 4 OH–(l)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi membentuk besi(III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O yang disebut karat

Faktor – faktor yang mempercepat dan


memperlambat korosi

Faktor yang mempercepat korosi :


1. air dan oksigen
2. larutan elektrolit
3. kontak dengan logam lain yang kurang aktif
4. zat terlarut dapat membentuk asam

faktor memperlambat korosi :


1. pengecatan
2. pelumuran dengan oli
3. pembalutan dengan plastik
4. melapisi dengan seng

Anda mungkin juga menyukai