Anda di halaman 1dari 25

TUGAS AKHIR MODUL 2

MOTOR OTOMOTIF

NAMA : DWI HARYANTO


NOMOR PESERTA PPG : 19031642710712
KELAS : B

1. Komponen-komponen penting motor yang mempunyai tanda pemasangannya dan


dampak apabila salah prosedur pemasangannya yaitu sebagai berikut:
1) Pemasangan Piston
Setiap piston mempunyai tanda untuk pemasangannya tergantung dari produsen
yang memproduksi piston. Biasanya tanda ini berada dipermukaan piston. Misal
piston dengan tanda panah ( ↑ ), untuk pemasangan piston dengan tanda panah
( ↑ ), mengarah ke lubang pembuangan alias lubang exhaust.
Dampak dari pemasangan piston yang salah yaitu suara mesin akan terdengar
lebih kasar dan tenaga mesin menurun karena gaya gesek antara piston dan
dinding silinder semakin besar. Selain itu keausan jadi lebih cepat karena
besarnya gesekan yang terjadi antara piston dengan dinding silinder

2. Prosedur Pengukuran Komponen Mesin :


Dalam Buku Pedoman Reparasi sebuah motor tentu dilengkapi dengan prosedur
pemeriksaan komponen dan juga spesifikasi pengukuran atau batas servis dari
masing masing komponen, dalam tugas ini saya mencontohkan pedoman celah
pada ujung ring piston, buku pedoman reparasi mesin seri-K
Item Standar Maksimum
0,23 – 0,33 mm
NO. 1 0,33 mm (0,0130 inchi)
(0,0091 – 0,0130 inchi)
0,33 – 0,48 mm
No. 2 0,48 mm (0,0189 inchi)
(0,0130 – 0,0189 inchi)
0,18 – 0,38 mm
Oli (rel sisi) 0,38 mm (0,0150 inchi)
(0,0071 – 0,0150 inchi)
SPESIFIKASI
Langkah-langkah Pemeriksaan dan Pengukuran beserta interprestasi hasil
pengukuran:
 Pemeriksaan Celah Ujung Ring
- Masukkan ring piston ke dalam silinder
- Menggunakan piston, doronglah ring piston sampai posisi sedikit dibawah
bidang kerja ring, yaitu 125 mm (4,92 inchi) dari permukaan atas blok silinder
- Menggunakan thickness gauge atau feeler gauge ukur celah pada ujung ring.
- Jika celahnya lebih dari nilai maksimum, ganti ring piston.
- Jika digunakan ring baru dan celah pada ujung ring masih lebih dari nilai
maksimu, lakukan pengeboran kembali pada 4 silinder atau ganti blok
silinder.

3. Kelebihan dan Kekurangan Timing Belt, Timing Chain dan Timing Gear yaitu
sebagai berikut:
a. Timing Belt
 Kelebihan Timing Belt
- Timing Belt membuat mesin lebih sunyi,karena enteng dan ringan
- Mesin mobil SOHC dan mesin mobil DOHC yang menggunakan
Timing Belt, bisa memiliki RPM yang lebih tinggi tanpa harus khawatir
ada gaya momentum seperti pada mesin mobil yang mempergunakan
rante/rantai keteng
- Timing belt tidak memerlukan pelumasan tidak seperti pada timing
chain rante keteng
- Timing belt memiliki tingkat gesekan yang lebih kecil
- Timing belt mengurangi energi yang hilang karena getarannya lebih
kecil
- Timing belt lebih sederhana dan lebih mudah dibandingkan timing
chain
 Kekurangan Timing Belt
- Keterbatasan usia pakai dibanding timing chain karena akan lebih
cepat retak dan putus
- Timing Belt harus diganti tiap +- 50 000 km
b. Timing Chain
 Kelebihan Timing Chain
- Masa Pakainya Lebih Lama Ketimbang Timing Belt
- Lebih Kuat dalam Penggunaan Sehari – hari
- Mampu dipasang Pada Mesin yang Mempunyai Karakter Powerfull
dan Mid-High RPM
- Lebih Minim Loss Power Ketimbang Timing Belt
- Minim Perawatan Berkala (Kecuali dalam Kondisi Tertentu)
 Kekurangan Timing Chain
- Lebih Berat Ketimbang Timing Belt
- Masih sering ditemui Gejala Slip, Sehingga Power tak Tersalur Merata
- Lebih Mahal dibandingkan Timing Belt, Meski Tak Semahal Timing
Gear
- Kaku, Sehingga Rata-rata Konfigurasinya Sama
- Lebih Sulit Dalam Hal Penggantian karena Terletak Dalam Mesin
- Vibrasi (Getaran) di Mesin Lebih Tinggi
c. Timing Gear
 Kelebihan Timing Gear
- Tidak ada miss dalam pentransferan putaran mesin ke noken as
- tidak perlunya lagi melakukan penyetelan secara manual maupun
otomatis.
- putaran mesin dan powerpun tetap terjaga tanpa terganggu
ketegangan dan kekenduran dari rantai.
 Kekurangan Timing Chain
- Dengan menerapkan teknologi ini maka dana yang dibutuhkan lebih
banyak.
- Membutuhkan pelumasan yang lebih baik dan terkontrol sehingga
tidak cepat menimbulkan keausan gear.

4. Motor 3 Silinder dengan Firing Order : 1-2-3

Dengan melihat gambar di atas bisa dijelaskan sebagai berikut:


bahwa apabila silinder nomor 1 sedang melakukan kompresi maka kedua katup
baik in maupun ex sedang tertutup rapat maa dari itu kedua katup tersebut dapat
disetel, kemudian dalam waktu yang bersamaan silinder nomor 2 sedang
melakukan akhir langkah hisap dalam hal ini katup in sedang terbuka namun
katup ex tertutup rapat maka yang bias disetel hanyalah katup ex saja, dan
silinder nomor 3 sedang melakukan langkah pembuangan maka katup in tertutup
rapat dan katup ex terbuka, maka yang bias disetel hanya katup ex saja.
TOP KOMPRESI I
Silinder
Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3
Katup

Katup In setel - setel

Katup Ex setel setel -


5. Fungsi Komponen-Komponen Karburator yaitu sebagai berikut:
1) Inlet hose
Inlet hose adalah selang masuk atau selang yang berfungsi sebagai tempat
mengalirnya bensin dari ujung selang bensin. Dari selang inilah bensin masuk
ke karburator mobil.
2) Jarum Pelampung
Jarum pelampung juga bisa disebut sebagai katup bensin, karena fungsi jarum
pelampung adalah untuk membuka dan menutup inlet hose. Bentuk jarum ini
segitiga dengan ujung yang mengarah ke dalam inlet hose, diameter bawah
dari jarum ini lebih besar sehingga ketika jarum ini terdorong keatas, maka
saluran bensin akan tertutup. Dan akibatnya bensin dari inlet hose tidak
mengalir. Ketika jarum ini kembali turun maka bensin akan kembali mengalir
karena salurannya terbuka.
3) Pelampung
Pelampung adalah sebuah komponen terbuat plastik yang mengapung pada
benda cair. Fungsi pelampung adalah untuk mengontrol posisi jarum
pelampung sesuai volume bensin didalam ruang pelampung.
Ketika volume bensin tinggi maka posisi pelampung akan lebih tinggi, dan ini
akan menekan jarum kebagian atas. Namun, kalau volume bensin mulai turun
maka posisi pelampung akan kembali turun.
4) Ruang Pelampung
Ruang ini, berfungsi sebagai ruang transit, Karena disinlah tempat bensin
ditampung untuk disalurkan kedalam. Fungsi ruang penampung ini hanya
menampung bensin dari saluran bahan bakar dengan tekanan sama dengan
tekanan atmosfer.
5) Air Vent
Saluran ventilasi ini akan menghubungkan ruang pelampung dengan udara
luar, tujuannya yakni untuk menjaga tekanan didalam ruang pelampung agar
tetap stabil sesuai tekanan udara luar. Dengan demikian, volume bensin yang
keluar ke venturi menjadi lebih ideal.
6) Main Jet
Main jet atau yang diebut juga main noozle adalah saluran utama yang
menghubungkan ruang pelampung dengan venturi, bensin akan keluar melalui
main jet dengan volume yang ideal.
Diameter main jet juga disesuaikan dengan kapasitas mesin agar perbandingan
campuran bensin dan udara bisa selalu stabil. Main jet, terhubung secara
langsung ke dalam ruang pelampung dengan posisi miring (posisi input lebih
rendah) ini menyebabkan bensin tidak tumpah kedalam venturi.
7) Slow Jet
Slow jet juga merupakan saluran bensin yang menghubungkan ruang
pelampung kedalam intake manifold. Tapi berbeda dengan main jet, slow jet
akan mengalirkan bensin ke idle jet yang terletak setelah katup gas. Fungsi
slow jet adalah untuk mengalirkan bensin saat mesin dalam kecepatan idle.
8) Economizer Jet
Economizer jet berfungsi membuat bensin lebih homogen atau bercampur lebih
baik dengan udara. Saluran ini terletak ditengah saluran idle, dengan kata lain
economizer jet akan bekerja saat mesin berada pada kecepatan idle.
9) Idle Jet
fungsi Idle jet adalah untuk mengalirkan udara dari filter udara menuju langsung
ke dalam intake manifold (tanpa melewati katup gas). Artinya idle jet akan
berperan dalam pengaturan idle RPM mesin.
10) Katup Gas
pada karburator tipe fixed venturi, Katup gas berbentuk seperti koin. Katup
berbentuk bulat ini, secara normal akan menutup saluran udara didalam intake.
Saat pedal gas ditekan, posisi katup akan semakin miring sehingga aliran udara
bisa semakin lancar. Dari situ, bisa disimpulkan fungsi katup gas adalah untuk
mengatur kecepatan aliran udara yang masuk ke.
11) Venturi
Venturi adalah ruang dengan diameter sempit didalam saluran intake. Desain
bertujuan untuk mempercepat aliran udara yang melewati venturi. Jika aliran
udara didalam venturi lebih cepat maka tekanan didalam venturi akan lebih
kecil, perbedaan tekanan inilah yang membuat bensin keluar dari main jet.
venturi terletak sebelum katup gas, sehingga sudut pembukaan katup tidak
akan membuat bensin tersedot oleh hisapan piston.
12) Choke
Choke valve pada dasarnya memiliki bentuk yang sama dengan katup gas.
Fungsinya juga sama yakni untuk menutup saluran udara yang akan masuk ke
mesin. Tapi choke valve terletak sebelum venturi, sehingga ketika katup ini
ditutup maka hisapan piston akan menyedot lebih banyak bensin didalam ruang
pelampung, sehingga campuran bisa lebih kaya. Campuran kaya ini dipakai
saat cold start dimana banyak bensin yang mengembun di dinding intake.
13) Screw Control
Ada dua buah sekrup pengatur pada karburator mobil yakni idle speed air
screw dan idle mixture air screw. Sekrup kecepatan idle akan mengatur sudut
buka katup gas pada posisi pedal release. Dengan adanya sekrup ini, katup
gas tidak tertutup rapat saat idle sehingga udara bisa melewati saluran ini
meski dalam volume kecil.

Cara kerja karburator yaitu sebagai berikut:


1) Sistem Pelampung
Fungsi dari sistem pelampung adalah untuk mengatur batas permukaan
bensin dalam ruang pelampung agar relatif tetap (kostan). Semua
karburator pasti terdapat sistem pelampung, mungkin hanya konstruksi
atau bentuknya saja yang berbeda tetapi pada prinsipnya kerjanya sama.
Cara kerja sistem pelampung pada cara kerja karburator di bagi lagi
menjadi beberapa bagian :
 Pengontrolan Permukaan Bahan Bakar (Float Control Level)
Ketika bahan bakar dari pompa bahan bakar mengalir melalui needle
valve dan masuk ke dalam ruang pelampung, maka bahan bakar yang
masuk tersebut akan membuat pelampung terangkat ke atas. Needle
valve akan menutup dan menghentikan bahan bakar yang masuk ke
ruang pelampung.
Bahan bakar tidak selamanya berada di ruang pelampung, bensin
akan di pakai pada proses pembakaran. Apabila bahan bakar di ruang
pelampung berkurang, maka pelampung akan bergerak turun ke
bawah dan needle valve akan ikut turun juga ke bawah sehingga
saluran dari pompa bahan bakar terbuka. Kemudian bahan bakar
akan masuk lagi ke ruang pelampung dan ketika sudah terisi penuh
maka saluran akan tertutup lagi, begitu seterusnya.
 Needle Valve
Atau biasa di kenal dengan katup jarum, pada saat permukaan bahan
bakar di dalam ruang pelampung berubah, pelampung naik atau turun,
gerakan ini dipindahkan ke katup jarum melalui push pin. Pegas
mencegah katup jarum terbuka atau tertutup oleh gerakan naik atau
turun pelampung yang disebabkan gerakan dari kendaraan, sekaligus
menjaga permukaan bahan bakar tetap.
 Air Vent Tube
Sistem kerja karburator khususnya pada sistem pelampung, Air vent
tube ini dari ruang pelampung dan ujungnya berada di air horn. Fungsi
dari air vent tube adalah untuk menstabilkan tekanan pada batas
permukaan bensin agar tetap/konstan, atau agar tekanan yang berada
di ruang pelampung sama dengan tekanan yang berada di air horn
sehingga bahan bakar dapat mengalir dari ruang pelampung ke
venturi yang tekanannya lebih rendah.
2) Sistem Stationer
Pada saat mesin berputar stasioner, bahan bakar mengalir dari ruang
pelampung melalui primary main jet, kemudian ke slow jet, economizer jet,
dan akhirnya ke ruang bakar melalui idle port. Kemudian pada saat pedal
gas ditekan sedikit, maka katup gas akan membuka lebih lebar sehingga
aliran bahan bakar dari ruang pelampung tersebut masuk ke ruang bakar
selain melalui idle port juga melalui slow port
3) Primary High Speed Sistem
Berfungsi untuk mensupply bahan bakar pada saat kendaraan berjalan
pada kecepatan sedang dan tinggi. Pada saat throtle primary terbuka,
maka kecepatan udara yang di venturi bertambah. Sehingga akan terjadi
perbedaan tekanan pada ujung nosel dan ruang pelampung dimana
tekanan pada ujung nosel lebih rendah dari pada ruang pelampung.
Akibatnya bahan bakar di dalam ruang pelampung mengalir, dan sebelum
keluar melalui nosel dicampur udara dari air bleeder. Setelah keluar dari
nosel campuran tadi diotomisasi oleh udara dari air horn dan akhirnya
masuk ke dalam silinder.
4) Secondary High Speed Sistem
system bekerja pada saat mesin bekerja pada beban ringan dan jumlah
udara yang masuk sedikit, pada saat gas dibuka penuh maka katup
sekunder (secondary thorttle valve) terbuka sehingga bahan bakar keluar
dari kedua nosel yaitu nosel utama premier dan sekunder sehingga
jumlah bahan bakar masuk lebih banyak.
Tetapi bila supply campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder
oleh primary high speed tidak cukup, pada beban yang berat atau pada
kecepatan tinggi, maka secondary high speed akan bekerja.
Secondary high speed system dirancang sama seperti primary hight
speed system, tetapi system ini dirancang untuk bekerja bila mesin
membutuhkan output yang besar, maka ukuran (diameter) dari nosel,
venturi dan jet dibuat lebih besar dari pada primary high speed system.
Apabila mesin berputar pada putaran rendah, vacum yang dihasilkan oleh
bleeder pada primary masih lemah, sehingga vacum di dalam rumah
diaphragma juga masih lemah, dan secondary throtle valve belum bisa
membuka. Bila secondary throttle valve terbuka, vacum akan timbul pada
rumah diaphragma menjadi kuat dan secondary throttle valve membuka
semakin besar. Hal ini menyebabkan udara mengalir ke secondary venturi
dan bahan bakar keluar dari secondary nozzle
6. Masalah atau ganguan pada system bahan bakar karburator dan
penyebabnya yaitu sebagai berikut:
1) Mobil Tidak Mau Stasioner
Salah satu masalah yang sering terjadi pada sistem karburator mobil adalah
mobil yang tidak mau stasioner. Ada beberapa hal yang menjadi faktor
permasalahan ini. Pertama kali anda bisa mencoba untuk memerisak
sambungan pada karburator mobil. Periksa selang vakum, cek apakah
terdapat keretakan pada selang atau tidak. Periksa posisi pada katu cuk dan
cobalah untuk membersihkan pilot jet. Biasanya ada kemungkinan kotoran
yang menyumbat yang menyebabkan permasalahan ini. Periksa kondisi
selang bahan bakar, jangan sampai posisi kotor ataupun terjepit. Selain itu
bersihkan penampung bahan bakar serta lakukan pengecekan pada
pelampung karburator karena bisa jadi ada kemungkinan terjadi kebocoran.
2) Kaburator Banjir
Jika masalah karburator mobil ini terjadi pada kendaraan anda, maka hal
pertama yang bisa anda lakukan adalah mengecek jarum pelampung. Apakah
komponen ini rusak atau aus, periksa pula pegas jarum pelampung agar
jangan sampai ada bagian yang patah. Setelah itu periksa permukaan ada
bahan bakar kendaraan di dalam penampung agar jangan sampai melebihi
batas yang ada. Jika perlu lakukan pengecekan pada needle valve apakah
tersumbat dengan kotoran atau tidak. Setelah itu cek kerja pelampung,
apakah bekerja secara optimal atau tidak.
3) Timbul Masalah Saat Dikendarai
Masalah yang terjadi pada saat mobil sedang dikendarai ini bisa terjadi akibat
kerusakan pada sistem karburator mobil. Untuk itu anda dianjurkan melakukan
pengecekan pada jet dasar, mungkin saja terdapat kotoran yang menyumbat
di dalamnya. Setelah itu periksa pula bagian skep oblak, needle jet dan
saringan bahan bakar. Cek apakah terjadi keausan ataupun kotor. Jika iya,
maka anda bisa mengganti komponentersbeut dan membersihkan dari
sumbatan kotoran yang mengganggu. Jangan lupa pula untuk emnegcek
saluran ventilasi karburator, apakah terdapat penyumbatan atau tidak. Segera
bersihkan jika terdapat kotoran yang menyumbat agar tidak menganggu kerja
kendaraan.
4) Mesin Tidak Mau Menyala
Penyebab mobil tidak bisa distarter dan tidak mau hidup juga dapat
disebabkan permasalahan pada sistem karburator mobil. Jika kondisi ini
dikarenakan bagian choke nya yang terlalu terbuka lebar atau penuh, maka
akan membuat udara yang dihisap akan terlalu sedikit sehingga menyebabkan
busi nya menjadi banjir. Selain itu, kondisi baut yang terlalu keluar juga dapat
menyebabkan permasalahan ini. Untuk menanganinya, maka lakukan
penyetelan ulang pada bagian tersebut. Penyebab lainnya dapat dikarenakan
adanya banyak udara di dalam lubang silinder yang berasal dari kebocoran
antara kepala silinder dan kaburator mobil, bensin dari tangki yang tidak dapat
turun ke karburator, dan jet sepoeyer yang tersumbat. Untuk mengatasinya,
akan lebih baik untuk segera di bawa ke bengkel mobil terpercaya untuk
segera ditangani.
5) Putaran Mesin Melemah
Masalah lainnya yang terjadi pada sistem karburator adalah putaran mesin
(rpm) yang menjadi melemah. Ketika menarik tuas gas sampai mencapai 1/4
dari ukuran yang normalnya, maka akan terlihat putaran mesin yang tidak mau
naik. Sehingga menyebabkan kendaraan tidak dapat dinyalakan. Hal ini
diakibatkan jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam lubang venturi
karburator terlalu sedikit dan menyebabkan suplay bahan bakar menjadi lebih
banyak. Untuk solusi mengatasinya, maka anda bisa menggunakan throttle
dengan ukuran yang lebih kecil sehingga campuran udara dan bahan bakar
menjadi lebih seimbang. Agar jumlah udara yang akan masuk ke dalam
venturi bisa ditekan kuat menuju ruang bakar, maka cobalah memutar skep
setelan hingga kencang.
6) Mobil Mengeluarkan Asap Hitam
Kerusakan pada sistem karburator juga menjadi penyebab mobil berasap
hitam, hal ini dikarenakan kondisi karburator yang terlalu basah. Sehingga
menyebabkan suplay bahan bakar yang menuju lubang venturi menjadi terlalu
banyak daripada normalnya. Untuk mengatasi permasalahan ini maka cobalah
untuk memutar sekrup setelah udara ke arah luar, sehingga bisa
memperbanyak jumlah udara di dalam venturi. Anda bisa mengganti nomor
anti pilot jet ke yang lebih kecil. Selain itu ganti throttle ke jarum yang lebih
besar ukurannya.

7. Komponen dan sistem-sistem pada pompa injeksi IN LINE dan pompa injeksi
Distributor Type VE saya jelaskan sebagai berikut:
1) Pompa injeksi in-line

Keterangan :
1. Fuel tank (tangki bahan bakar)
2. Fuel line (pipa bahan bakar)
3. Priming pump (pompa priming)
4. Feed pump
5. Water Sedimenter dan Fuel filter
6. Injection pump (pompa injeksi)
7. Injection pipe (pipa injeksi)
8. Injection nozzle (injektor)
9. Over flow pipe (pipa pengembali)
Cara kerja Aliran bahan bakar adalah sebagai berikut:

2) Pompa injeksi distributor

Keterangan :
1. Fuel tank (tangki bahan bakar)
2. Fuel line (pipa bahan bakar)
3. Water sedimenter dan fuel filter
4. Priming pump (pompa priming)
5. Injection pump (pompa injeksi)
6. Injection pipe (pipa injeksi)
7. Injection nozzle (injektor)
8. Over flow pipe (pipa pengembali)
Cara Kerja Aliran bahan bakar adalah sebagai berikut:

8. Tabel di bawah ini memberikan sebab-sebab kemungkinan gangguan pada


system bahan bakar diesel dan cara mengatasinya:

1) Sistem Injeksi bahan bakar tidak berfungsi dengan baik


Kemungkinan penyebab
Cara mengatasinya
kerusakan/gangguan
Bahan bakar bocor dari pipa tekanan Keraskan mur pengikat pipa tekanan
tinggi tinggi atau ganti dengan pipa tekanan
tinggi yang baru

Nozzle rusak Ganti dengan nozzle baru


Ada udara pada saluran bahan bakar Keluarkan udara dari saluran bahan
(masuk angin) bakar,dengan cara memompakan
priming pump dan udara yang ada
Saat penginjeksian bahan bakar Stel pada penginjeksian bahan bakar
terlambat
Control Rack tidak berfungsi Perbaiki mekanisme control rack
Automatic timer tidak tepat Stel automatic timer

2) Gangguan Pada Saluran system bahan bakar


Kemungkinan penyebab
Cara mengatasinya
kerusakan/gangguan
Saringan pada pompa pemindah Bongkar pompa pemindah dan
tersumbat bersihkan saringannya
Saringan bahan bakar teersumbat Ganti elemen saringan bahan bakar

Tangki Bahan bakar kotor Bersihkan tangki bahan bakar


Kemampuan pompa pemindah Perbaiki/ganti pompa pemindah
sangat rendah
Injeksi bahan bakar tidak tepat Stel saat penginjeksian,dengan cara
mengeserkan pompa injeksi

Jumlah bahan bakar yang Kalibrasi Pompa injeksi Pada test


diinjeksikan kedalam slinder tidak bench
sama
Governur kurang baik Stel pompa injeksi pada test bench
Ada angin Pada saluran bahan bakar Keluarkan udara dari saluran bahan
bakar.(bleeding)
Bahan bakar bocor pada pipa Keraskan mur pengikat pipa tekanan
tekanan tinggi tinggi/ganti pipa tekanan tinggi
3) Engine Knocking (Detonasi)
Kemungkinan penyebab
Cara mengatasinya
kerusakan/gangguan
Atomisasi nozzle kurang baik atau Overhaul nozzle,bersihkan
tekanan peninjeksian tidak tepat komponen-komponennya dan ganti
jika rusak,Kemudian stel tekanan
nozzle sesuai dengan spesifikasi
Bahan bakar tidak tepat (angka Ganti dengan bahan bakar yang
cetane rendah) sesuai
Saat Injeksi bahan bakar terlalu cepat Stel pemasangan pompa terhadap
mesin
Jumlah bahan bakar yang di Kalibrasi pompa injeksi pada saat test
injeksikan ke dalam slinder tidak rata bench

4) Putaran mesin kasar,khususnya pada putaran idle


Kemungkinan penyebab
Cara mengatasinya
kerusakan/gangguan
Jumlah bahan bakar yang di Kalibrasi Pompa injeksi pada test
injeksikan kedalam slinder tidak sama bench

Control rack tidak berfungsi Bongkar control rack dan stel


mekanismenya
Idling spring capsule stelannya Stel idling spring capsule
kurang baik
Diafragma governor tidak berfungsi Periksa diafragma dan ganti jika
dengan baik rusak
Atomisasi nozzle kurang baik atau Stel nozzle dan ganti jika rusak
tidak tepat
5) Mesin susah dihidupkan
Kemungkinan penyebab
Cara mengatasinya
kerusakan/gangguan
Bahan bakar tidak sampai ke pompa Periksa saluran bahan bakar dan
injeksi atau bocor perbaiki jika bocor
Saluran bahan bakar tersumbat oleh Keluarkan udara dari saluran bahan
udara (masuk angin) bakar,(bleeding)
Saringan bahan bakar dan saluan Bersihkan atau ganti saringan bahan
bahan bakar tersumbat bakar dan saluran bahan bakar

Kemampuan pompa pemindah Perbaiki atau ganti pompa pemindah


menurun atau tidak sesuai dengan
spesifikasi
Pipa tekanan tinggi lepas,longgar Keraskan mur pengikat pipa tekanan
atau pecah atau tinggi
Control rack tidak mencapai posisi Perbaiki posisi control rack dan
tempat bahan bakar dinjeksikan perbaiki pula mekanismenya
Delivery valve rusak Ganti delivery valve
Jumlah bahan bakar yang di Perbaiki Atau ganti pompa pemindah
injeksikan terlalu sedikit,karena
pompa pemindah rusak
Tekanan tipenginjeksian bahan bakar Stel atau kalibrasi nozzle sesuai
terlalu rendah spesifikasi
Saat penginjeksian bahan bakar Stel saat pengijeksian
terlalu rendah

Governur atau full load capsule Stel pompa injeksi pada test bench
stelannya kurang baik
6) Mesin Asapnya banyak,tetapi mesin tidak mau hidup
Kemungkinan penyebab
Cara mengatasinya
kerusakan/gangguan
Saat penginjeksian bahan bakar Stel saat penginjeksian
terlambat
Timer lock nut longgar atau lepas Keraskan mur pengunci timer
Atomisasi bahan bakar tidak baik Perbaiki Dan stel nozzle atau ganti
jika rusak
Kotoran (karbon) berkumpul pada Bersihkan nozzle atau ganti jika rusak
noozle needle
Angka cetane terlalu rendah Ganti jenis bahan bakar

Bahan Bakar bercampur air Ganti bahan bakar

7) Selama mesin distater mengeluarkan banyak asap hitam


Kemungkinan penyebab
Cara mengatasinya
kerusakan/gangguan
Timer injection timing terlalu cepat Bongkar automatic itimer dan stel
atau lambat
Pemasangan pompa injeksi terhadap Periksa Pemasangan pompa
injeksi,dan tepatkan saat
penginjeksiannya (sesuia spesifikasi)
Atomisasi bahan bakar kurang baik Perbaiki dang anti nozzle
Nozzle rusak Ganti nozzle
Kotoran (karbon) berkumpul pada Bersihkan nozzle needle dan ganti
nozzle needle jika rusak
Skrup control inion clamp lepas atau Stel posisi control pinion dan
longar keraskan skrupnya
Drive valve rusak Ganti delivery valve
Delivery valve spring putus Ganti pegas delivery valve
Stelan full load capsule tidak baik Stel full load capsule
Pneumatic governor link atau stopper Perbaiki atau ganti mekanisme
aus governor pneumatic

8) Selama mesin hidup banyak keluar asap


Kemungkinan penyebab
Cara mengatasinya
kerusakan/gangguan
Saat penginjeksian bahan bakar Tepatkan saat penginjeksian sesuai
terlalu cepat spesifkasi
Bahan bakar bercamour dengan air Ganti bahan bakar

Cincin torak dan dinding slinder Ganti cincin torak dan perbaiki
bocor,sehingga minyak pelumas naik dinding slindernya
ke ruang bakar
Oli sil katup bocor,sehingga minyak Ganti sil katup
pelumas masuk ke ruang bakar

Bahan bakar yang di injeksikan Kalibrasi pompa injeksi pada test


terlalu banyak bench
Jumlah bahan bakar yang di Kalibrasi pompa injeksi pada test
injeksikan ke dalam slindert tidak bench
sama

Udara yang masuk ke dalam Bersihkan saringan atau ganti


slinder terlalu sedikit,kaerna saringan Periksa permukaan oli mesin,dan
udaranya tersumbat sesuaikan jumlahnya dengan
Oli mesin terpompa ke atas spesifikasi

9. Cara Kerja Sistem Pelumasan yaitu sebagai berikut:


Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang terletak pada
bagian paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli memiliki input yang
digerakan dari engkol mesin. Umumnya pompa ini menggunakan rotary pump.
Agar lebih jelas simak gambar sistem pelumas berikut.

 Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya terjadi
sedotan pada bagian inlet hose oil pump.
 Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli
ditekan oleh pompa.
 Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
 Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
 Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian atas
mesin dan ke oil jet,
 Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan
rocker arm selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping
blok silinder.
 Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet dibagian
bawah silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
 Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk
seperti sekop. Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan
diobrak-abrik oleh weight balance agar tersebar ke seluruh bagian mesin.
Gangguan yang sering terjadi pada system pelumasan dan cara mengatasinya:
1) Mesin Tidak dapat distarter,tetapi tekanan oli tetap atau tidak ada
tekanan
KEMUNGKINAN PENYEBAB
PERBAIKANNYA
KERUSAKAN
Minyak pelumas terlalu rendah. Ganti minyak pelumas dengan
minyak pelumas yang sesuai
Komponen-Komponen pompa Bongkar dan periksa komponen-
komponen pompa,ganti jika aus
Saringan oli tersumbat Ganti saringan oli
Katup pengatur tekanan oli rusak Bongkar katup pengatur tekanan oli
dan ganti jika rusak
Alat pengukur tekanan oli rusak 1. Buka sending unit & hidupkan
mesin.apabila oli memancar berarti
alat pengontrol rusak
2. periksa system pengontrol
tekananoli,perbaiki/ganti jika rusak
Minyak pelumas terlalu sedikit Tambah minyak pelumas,sesuai
kebutuhan
Paking atau sil yang berhubungan Ganti paking atau sil dengan baik
dengan saluran minyak pelumas
bocor

2) Pada waktu mesin beroperasi,tekanan oli berkurang


KEMUNGKINAN PENYEBAB
PERBAIKANNYA
KERUSAKAN
Kekentalan minyak pelumas Periksa mesin,setel system
berkurang, karena mesin terlalu pengapian dan perbaiki system
panas bahan baker
Kerusakan pada bantalan Bongkar mesin dan perbaiki
Tutup pembuangan oli pada panic perbaiki tutup pembuangan oli
oli bocor
Sil pada poros engkol bocor Ganti sil poros engkol

10. Cara kerja Sistem Pendinginan yaitu sebagai berikut:


1) Saat suhu mesin masih dingin
Saat dipagi hari dimana suhu mesin masih dingin, cooling system tidak akan
bekerja walau mesin menyala. Alasannya, karena mesin memerlukan panas
agar kinerjanya efisien. Sehingga panas yang dihasilkan oleh proses
pembakaran terlebih dahulu digunakan untuk memanaskan semua komponen
mesin dan tidak disalurkan ke radiator. Dalam tahap ini, alurnya mesin menyala
- panas mesin terbentuk - air pendingin menyerap panas - air bersirkulasi hanya
didalam mesin karena thermostat tertutup. Jadi saat suhu mesin masih dingin
tetap ada sirkulasi air pendingin namun sirkulasinya hanya sebatas didalam
water jacket mesin. Hal ini dikarenkan thermostat masih tertutup. Tehrmostat
adalah katup air pendingin yang memisahkan saluran air pendingin didalam
mesin dengan saluran ke radiator. Thermostat ini akan terbuka secara otomatis
saat suhu mesin mencapai 80 derajat celcius.
2) Saat suhu mesin mencapai 80 derajat celcius

Seperti yang dijelaskan diatas, sirkulasi air pendingin hanya berlangsung


didalam mesin karena thermostat tertutup. Tapi saat suhu air pendingin mulai
menyentuh 80 derajat celcius maka katup pada thermostat akan mulai terbuka.
Hal ini menyebabkan sirkulasi air pendingin dari mesin semakin luas hingga ke
radiator. Thermostat ada dua macam, yaitu:
 tipe lilin, tipe ini bekerja secara konvensional. Dimana element seperti lilin
ini akan bereaksi seiring bertambahnya suhu air. Saat likin bereaksi
thermostat akan membuka.
 tipe elektrik, untuk tipe kedua bekerja secara elektronik. Dimana
pembukaan thermostat diatur langsung oleh ECM dengan sensor ECT
sebagai indikatornya.
ketika thermostat terbuka, air panas didalam mesin akan bersirkulasi keluar
melalui themostat. Sehingga sirkulasi air pendingin dari mesin mencapai
radiator. Namun, kipas pendingin masih belum menyala. Hal ini dikarenakan
suhu 80 derajat celcius merupakan suhu kerja mesin.
Dengan kata lain, sistem pendingin akan mempertahankan suhu mesin antara
80 hingga 90 derajat celcius.
3) Saat suhu mesin melewati 90 derajat celcius
Tapi ketika suhu mesin terus meningkat bahkan melebihi suhu kerja (lebih dari
90 derajat celcius) maka kipas akan beraksi untuk mengalirkan aliran udara
melewati sirip-sirip radiator.
Kipas pendingin sendiri, memiliki tiga tingkat kecepatan
 Low, kipas berputar dengan kecepan rendah saat suhu mesin mencapai
90 derajat. Suhu ini masih dalam suhu kerja mesin, namun kipas akan
menjaga agar penambahan suhu berlangsung lebih lama.
 medium, kipas akan berputar dengan kecepatan medium ketika terdeteksi
suhu diatas suhu kerja mesin. Putaran berangsur akan mendinginkan
mesin.
 high, kipas akan berputar demgan kecepatan penuh saat mesin bekerja
dengan RPM tinggi dan suhu kerja mesin telah terlampaui. Putaran ini
akan mendinginkan suhu mesin yang memiliki penambahan panas cepat
karena bekerja dengan RPM tinggi
Pada tahap ini, bisa dikatakan sistem pendingin sepenuhnya aktif. Hasil dari
pendinginan ini, suhu air pada tanki bawah radiator lebib rendah. Sehingga bisa
digunakan kembali untuk menyerap panas pada mesin.
kipas akan berhenti berputar saat suhu mesin kembali normal (80 - 90 derajat
celcius). Artinya cooling fan dalam sistem pendingin radiator, berfungsi untuk
menjaga mesin tidak mengalami overheating.
Gangguan yang sering terjadi pada system pendinginan dan cara
mengatasinya:
GANGGUAN PENYEBAB CARA MENGATASI
Mesin terlalu Termostat rusak Periksa katup pada termostat,
dingin jika terdapat kerusakan ganti
(over cooling) dengan yang baru
Udara dingin Udara dingin dapat diatasi
dengan menutup radiator

Mesin terlalu panas Kekurangan air Menambah air pendingin

(over heating) pendingin Electrical Memperbaiki sistem dari electrical


Fan mengalami fan yang mengalami kerusakan
kerusakan Ganti termostat
Termostat
rusak

Pompa air Cari kerusakan yang terjadi pada


rusak pompa, kemudian perbaiki
apabila tidak bisa ganti pompa air
Bersihkan kotoran-kotoran yang
menempel pada pipa- pipa, air
Radiator radiator, inti radiator dan
tersumbat kemungkinan sirip-sirip pendingin
sudah banyak yang rusak
Air pendingin cepat Kebocoran Periksa kebocoran yang
habis pada radiator terjadi dan perbaiki

Selang Mengencangkan selang


radiator longgar atau radiator dan mengganti selang
rusak apabila selang sudah rusak

Pompa air bocor Perbaiki pompa air, bila


sudah parah ganti pompa air

Anda mungkin juga menyukai