MOTOR OTOMOTIF
3. Kelebihan dan Kekurangan Timing Belt, Timing Chain dan Timing Gear yaitu
sebagai berikut:
a. Timing Belt
Kelebihan Timing Belt
- Timing Belt membuat mesin lebih sunyi,karena enteng dan ringan
- Mesin mobil SOHC dan mesin mobil DOHC yang menggunakan
Timing Belt, bisa memiliki RPM yang lebih tinggi tanpa harus khawatir
ada gaya momentum seperti pada mesin mobil yang mempergunakan
rante/rantai keteng
- Timing belt tidak memerlukan pelumasan tidak seperti pada timing
chain rante keteng
- Timing belt memiliki tingkat gesekan yang lebih kecil
- Timing belt mengurangi energi yang hilang karena getarannya lebih
kecil
- Timing belt lebih sederhana dan lebih mudah dibandingkan timing
chain
Kekurangan Timing Belt
- Keterbatasan usia pakai dibanding timing chain karena akan lebih
cepat retak dan putus
- Timing Belt harus diganti tiap +- 50 000 km
b. Timing Chain
Kelebihan Timing Chain
- Masa Pakainya Lebih Lama Ketimbang Timing Belt
- Lebih Kuat dalam Penggunaan Sehari – hari
- Mampu dipasang Pada Mesin yang Mempunyai Karakter Powerfull
dan Mid-High RPM
- Lebih Minim Loss Power Ketimbang Timing Belt
- Minim Perawatan Berkala (Kecuali dalam Kondisi Tertentu)
Kekurangan Timing Chain
- Lebih Berat Ketimbang Timing Belt
- Masih sering ditemui Gejala Slip, Sehingga Power tak Tersalur Merata
- Lebih Mahal dibandingkan Timing Belt, Meski Tak Semahal Timing
Gear
- Kaku, Sehingga Rata-rata Konfigurasinya Sama
- Lebih Sulit Dalam Hal Penggantian karena Terletak Dalam Mesin
- Vibrasi (Getaran) di Mesin Lebih Tinggi
c. Timing Gear
Kelebihan Timing Gear
- Tidak ada miss dalam pentransferan putaran mesin ke noken as
- tidak perlunya lagi melakukan penyetelan secara manual maupun
otomatis.
- putaran mesin dan powerpun tetap terjaga tanpa terganggu
ketegangan dan kekenduran dari rantai.
Kekurangan Timing Chain
- Dengan menerapkan teknologi ini maka dana yang dibutuhkan lebih
banyak.
- Membutuhkan pelumasan yang lebih baik dan terkontrol sehingga
tidak cepat menimbulkan keausan gear.
7. Komponen dan sistem-sistem pada pompa injeksi IN LINE dan pompa injeksi
Distributor Type VE saya jelaskan sebagai berikut:
1) Pompa injeksi in-line
Keterangan :
1. Fuel tank (tangki bahan bakar)
2. Fuel line (pipa bahan bakar)
3. Priming pump (pompa priming)
4. Feed pump
5. Water Sedimenter dan Fuel filter
6. Injection pump (pompa injeksi)
7. Injection pipe (pipa injeksi)
8. Injection nozzle (injektor)
9. Over flow pipe (pipa pengembali)
Cara kerja Aliran bahan bakar adalah sebagai berikut:
Keterangan :
1. Fuel tank (tangki bahan bakar)
2. Fuel line (pipa bahan bakar)
3. Water sedimenter dan fuel filter
4. Priming pump (pompa priming)
5. Injection pump (pompa injeksi)
6. Injection pipe (pipa injeksi)
7. Injection nozzle (injektor)
8. Over flow pipe (pipa pengembali)
Cara Kerja Aliran bahan bakar adalah sebagai berikut:
Governur atau full load capsule Stel pompa injeksi pada test bench
stelannya kurang baik
6) Mesin Asapnya banyak,tetapi mesin tidak mau hidup
Kemungkinan penyebab
Cara mengatasinya
kerusakan/gangguan
Saat penginjeksian bahan bakar Stel saat penginjeksian
terlambat
Timer lock nut longgar atau lepas Keraskan mur pengunci timer
Atomisasi bahan bakar tidak baik Perbaiki Dan stel nozzle atau ganti
jika rusak
Kotoran (karbon) berkumpul pada Bersihkan nozzle atau ganti jika rusak
noozle needle
Angka cetane terlalu rendah Ganti jenis bahan bakar
Cincin torak dan dinding slinder Ganti cincin torak dan perbaiki
bocor,sehingga minyak pelumas naik dinding slindernya
ke ruang bakar
Oli sil katup bocor,sehingga minyak Ganti sil katup
pelumas masuk ke ruang bakar
Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya terjadi
sedotan pada bagian inlet hose oil pump.
Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli
ditekan oleh pompa.
Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian atas
mesin dan ke oil jet,
Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan
rocker arm selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping
blok silinder.
Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet dibagian
bawah silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk
seperti sekop. Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan
diobrak-abrik oleh weight balance agar tersebar ke seluruh bagian mesin.
Gangguan yang sering terjadi pada system pelumasan dan cara mengatasinya:
1) Mesin Tidak dapat distarter,tetapi tekanan oli tetap atau tidak ada
tekanan
KEMUNGKINAN PENYEBAB
PERBAIKANNYA
KERUSAKAN
Minyak pelumas terlalu rendah. Ganti minyak pelumas dengan
minyak pelumas yang sesuai
Komponen-Komponen pompa Bongkar dan periksa komponen-
komponen pompa,ganti jika aus
Saringan oli tersumbat Ganti saringan oli
Katup pengatur tekanan oli rusak Bongkar katup pengatur tekanan oli
dan ganti jika rusak
Alat pengukur tekanan oli rusak 1. Buka sending unit & hidupkan
mesin.apabila oli memancar berarti
alat pengontrol rusak
2. periksa system pengontrol
tekananoli,perbaiki/ganti jika rusak
Minyak pelumas terlalu sedikit Tambah minyak pelumas,sesuai
kebutuhan
Paking atau sil yang berhubungan Ganti paking atau sil dengan baik
dengan saluran minyak pelumas
bocor