KELISTRIKAN OTOMOTIF
1. Gambar rangkaian sistem pengapian dari salah satu kendaraan dan jelaskan cara
kerjanya!
Sistim pengapian DLI adalah sistim pengapian elektronik tanpa distributor
(distributorless). Cara kerja dari system pengapian DLI sesuai dengan wiring diagram di atas
adalah sebagai berikut:
Baterai (17) sebagai sumber listrik yang menyuplai komponen-komponen system
pengapian melalui main fuse box (16) yang terdiri dari 4 Buah Fuse. Arus dari main fuse
mengalir ke komponen Main Relay (2) untuk menyuplai tegangan ECM (12), primery coil dan
Igniter. Sedangkan 2 buah Ignitor Coil Assy disuplai tegangannya melalui Kunci Kontak (1) dan
Ignition Fuse (13)).
ECM (12) mendeteksi kondisi mesin dan kendaraan melalui sinyal dari sensor Camshaft
Position Sensor / CMP (5) dan sensor Crankshaft Position Sensor / CKP (6) untuk mendeteksi
sudut crank dan menyetel ignition timing secara otomatis, kemudian ECM mengidentifikasi
cylinder mana yang pistonnya pada langkah kompresi, untuk menentukan ignition timing yang
tepat dan waktu mengalirnya arus listrik ke primary coil dan mengirim sinyal ke igniter (power
unit) di pengapian coil assy (3)/(4).
Sistim pengapian DLI tidak dilengkapi distributor, tetapi dilengkapi dengan ignition coil
assy. (coil pertama untuk busi No.1 dan No.4 dan coil kedua untuk busi No.2 dan No.3). Ketika
sinyal pengapian dikirim dari ECM ke ignitor pada ignition coil assy. untuk busi No.1 dan No.4,
terjadi tegangan tinggi pada secondary coil dan busi No.1 dan No.4 secara bersamaan. Seperti,
ketika sinyal pengapian dikirim ke ignitor pada ignition coil assy., busi No.2 dan No.3 secara
bersamaan.
2. Gambar rangkaian sistem starter dari salah satu kendaraan dan jelaskan cara
kerjanya!
1. Arus dari baterai > Kunci kontak terminal ST > terminal 50 pada solenoid > pull-in coil
> terminal C > field coil > brush positif > armaure > brush negatif > massa. Terbentuk
medan magnet pada kumparan pull-in coil.
2. Arus dari baterai > Kunci kontak terminal ST > terminal 50 pada solenoid > kumparan
hold in coil > massa. Terbentuk medan magnet pada kumparan hold-in coil.
Ketika pull-in coil dan hold in coil teraliri arus, maka akan terjadi kemagnetan pada kedua
kumparan. Arus memiliki arah, karena kedua kumparan dialiri arus dengan arah yang
sama maka kedua-duanya akan menimbulkan magnet yang saling menguatkan, dan
kemagnetan pada keduanya ini akan menarik (pull) plunger ke-arah main switch.
Disamping itu drive lever juga akan menggeser starter clutch, agar pinion gear
berhubungan dengan ring gear.
Pada saat yang sama arus yang relatif kecil juga mengalir ke field coil dan kumparan
armature, maka putaran yang dihasilkan motor starter masih lambat. Tetapi lambatnya
putaran yang dihasilkan ini justru malah menguntungkan, pasalnya akan membuat proses
perkaitan antara pinion gear dengan ring gear akan semakin mulus. Pada proses ini
kontak plate belum menutup sepenuhnya main switch.
Pada saat pinion gear berkaitan penuh dengan ring gear, maka contact plate akan
menutup main switch. Nah, kondisi yang seperti ini aliran arusnya dibagi menjadi dua
yaitu sebagai berikut :
1. Baterai > kunci kontak terminal st > terminal 50 > hold-in coil > massa.
2. Baterai > terminal 30 > Contact plate > terminal C > Field coil > armature > massa.
Ketika mesin sudah hidup, tentu kunci kontak akan kita kembalikan ke posisi ON. Bisa
dilihat di gambar di atas, contact plate masih berhubungan denagan main switch, dan
aliran arusnya adalah sebagai berikut :
1. Baterai > Terminal 30 > Contact plate > Terminal C > Pull-in coil > Hold-in coil >
massa.
2. Baterai > Terminal 30 > Contact plate > Terminal C > Field coil > Armature > massa.
3. Aliran arus yang di atas, yang mengalir ke pull-in coil dan hold-in coil arah arusnya
adalah berlawanan, hasil kemagnetan yang dihasilkannya pun juga berlawanan. Hal
ini membuat keduanya saling menghapuskan dan membuat kekuatan spring (pegas)
mengembalikan posisi contact plate ke posisi semula. Drive lever juga menarik starter
clutch dan pinion gear terlepas dari ring gear.
3. Gambar rangkaian sistem pengisian dari salah satu kendaraan dan jelaskan cara
kerjanya!
Arus dari blower bercabang dan mengalir dari rangkaian C menuju thermistor (6) dan
menuju ke relay. Relai aktif maka akan menghubungakan terminal 30 ke 87 dan menuju
ke rangkaian magnetic clutch sehingga kopling magnet berhubungan dengan
kompresor. Putaran mesin dari plat penekan akan menjadi satu dengan kompresosr
karena terikat oleh kekuatan magnet. Putaran mesin akan ditransmisikan kekompresor
sehingga kompresor mengalami proses kerja untuk melakukan penghisapan dan
penekanan refrigrant untuk proses perpindahan panas secara konveksi. Perpindahan
panas yang meliputi pengembunan (kondensasi) dan Proses Penguapan (evaporasi) ini
yang mengakibatkan terjadinya proses pendinginan AC.