Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AKHIR MODUL 3

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


Oleh :
Nama : Dwi Haryanto, S.Pd.
NUPTK : 4541766667130073
NO. Peserta PPG : 19031642710712
Bidang Studi Sertifikasi : 427 – Teknik Otomotif
Sekolah Asal : SMKS PELITA

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Segala macam belajar melibatkan ingatan. Jika kita tidak dapat mengingat apapun
mengenai pengalaman yang telah terjadi, kita tidak akan dapat belajar apa-apa. Belajar
merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar
hanya dialami oleh siswa itu sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya
proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada
dilingkungan sekitar, sedangkan berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan
kerja otak. Proses berpikir merupakan proses tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana
otak bekerja dan informasi diolah.
Teori pemrosesan informasi didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran merupakan
faktor yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran terjadi adanya proses informasi
kemudian diolah sehingga menciptakan suasan yang terencana dan suasana pembelajaran
yang mendukung (Ellen, 2016:225).
Dikatakan bahwa pengetahuan diorganisasi dalam ingatan seseorang dalam
struktur hirarkis, ini berarti bahwa pengetahuan yang lebih umum, inklusif, dan abstrak
membawahi pengetahuan yang lebih spesifik dan konkrit. Demikian juga pengetahuan yang
lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh seseorang akan dapat memudahkan
perolehan pengetahuan baru yang lebih rinci. Oleh karena itu perlu menerapkan model
pembelajaran tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak
melalui beberapa indra.
Pada umumnya para ahli psikologi khususnya mereka yang tergolong cognitivist
(ahli sains kognitif) sepakat bahwa hubungan antara belajar, memori dan pengetahuan itu
sangat erat dan tidak mungkin dipisahkan. Memori yang biasanya kita artikan sebagai
ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus dan
merupakan storage system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang
terdapat didalam otak manusia.
Dalam makalah ini penulis bermaksud menjabarkan tentang pentingnya
pengorganisasian informasi atau pengetahuan dalam ingatan manusia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia?
2. Bagaimana model pembelajaran pemrosesan informasi?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang:
1. Pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia
2. Model pembelajaran pemrosesan informasi
PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Informasi/ Pengetahuan dalam Ingatan Manusia


Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang
individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang
diterima individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa
penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap
informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya.
Dikatakan bahwa pengetahuan diorganisasi dalam ingatan seseorang dalam
struktur hirarkhis. Ini berarti bahwa pengetahuan yang lebih umum, inklusif, dan abstrak
membawahi pengetahuan yang lebih spesifik dan konkrit. Demikian juga pengetahuan yang
lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh seseorang, akan dapat memudahkan
perolehan pengetahuan baru yang lebih rinci. Gagasannya mengenai cara mengurutkan
materi pelajaran dari umum ke khusus, dari keseluruhan ke rinci yang sering disebut
sebagai subsumptive sequence menjadikan belajar lebih bermakna bagi siswa.
Antara belajar dan pengolahan informasi adalah dua aspek yang saling
melengkapi. Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor
yang sangat penting dalam perkembangan. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran
terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan
keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi
antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu
keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses
kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari
lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses belajar yang dijalankan oleh individu
tersebut (peserta didik).
Penerapan teori pengolahan informasi dalam belajar berasumsi bahwa memori
manusia itu suatu sistem yang aktif, yang mampu menyeleksi, mengorganisasi dan
mengubah menjadi suatu sandi-sandi informasi dan keterampilanbagi penyimpananya untuk
di pelajari. Dalam hal ini individu diartikan sebagai suatu objek yang memiliki kemampuan
untuk menghasilkan suatu penyleksian, pengorganisasian dan pengubahan terhadap
informasi yang di dapat menjadi suatu sandi-sandi yang berguna untuk memudahkan
individu dalam proses belajar yang akan dijalani dirinya.
Mengenai hal di atas, para ahli kognitif juga berasumsi bahwa belajar yang berhasil
sangat bergantung pada tindakan belajar daripada hal-hal yang ada di lingkungannya. Ini
menunjukan bahwa dalam proses belajar ini tindakan dari peserta didik adalah hal utama
yang mempengaruhi terhadap hasil belajar yang akan di capai dari peserta didik, dalam hal
ini menyangkut aspek perubahan perilaku seperti: aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

B. Ingatan (memori)
Ingatan atau memori adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam
pengambilan informasi. Irwanto mendefinisikan ingatan sebagai kemampuan untuk
menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi dimasa yang akan datang. Sebagai
suatu proses, memori menunjukkan suatu mekanisme dinamik yang diasosiasikan dengan
penyimpanan (storing), pengambilan (retaining), dan pemanggilan kembali (retrieving)
informasi mengenai pengalaman yang lalu. Menurut Bruno (1987) memori adalah proses
mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi dan
pengetahuan yang semuanya terpusat didalam otak. Apabila menerima informasi melalui
indera mata dengan cara melihat symbol/tulisan atau telinga mendengar informasi, maka
mula-mula informasi tersebut akan masuk kedalam memori jangka pendek (short term
memory). Kemudian informasi tersebut diberi kode-kode khusus, setelah selesai proses
pengkodean (encoding) informasi itu masuk dan tersimpan didalam memori jangka
panjang/permanen (long term memory).
Atkinson dan Shriffin, mengembangkan suatu tahapan ingatan yang dikenal dengan
three stage model of memory yang membagi ingatan manusia menjadi 3 jenis utama yaitu :
1. Ingatan Sensori (sensory memory)
Proses penyimpnan ingatan melalui jalur saraf-saraf sensori yang berlangsung
dalam waktu yang pendek. Informasi yang diperoleh melalui panca indra
(penglihatan, perabaan, penciuman, pendengaran dan pengecapan) hanya mampu
bertahan 1 atau 2 detik. Pernyataan ini didukung oleh Rathus, yang menyatakan
bahwa informasi yang pertama kali kami terima dari lingkungan dan diperoleh
melalui panca indera hanya mampu bertahan 1 detik. Informasi yang diterima
dengan indera penglihatan hanya mampu bertahan seperempat detik.
2. Ingatan Jangka Pendek (short term memory)
Adalah suatu memori berkapasitas terbatas dimana informasi dipertahankan sekitar
30 detik. Ingatan jangka pendek disebut juga working memory karena informasi
yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi masih diperlukan. Jika
informasi tidak diulang kembali dalam kurun waktu 30 detik, maka informasi pada
ingatan jangka pendek akan menghilang.
3. Ingatan Jangka Panjang (long term memory)
Suatu proses penyimpanan informasi yang relative permanen dan biasanya
menetap dalam ingatan individu tersebut.
Dari pengertian diatas, ingatan dalam kamus besar bahasa Indonesia
diartikansebaga alat (daya batin) untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah
diketahui 9diapahami, dipelajari, dan sebagainya). Informasi yang diperoleh terekam
didalam ingatan melalui proses berpikir.

C. Pengorganisasian Informasi dalam Ingatan Manusia


Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang
individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang
diterima individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa
penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap
informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya.
Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan
kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata lain, pemrosesan
informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang
(Frishammar, 2002). Resnick (1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan
informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana
pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi, dan dihasilkan dari proses beberapa pemecahan
masalah. Pemrosesan informasi dadalam pkiran berlangsung terus menerus selama adanya
informasi baru yang masuk dalam pikiran.
Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas,
bentuk informasi, serta proses terjadinya. Komponen tersebut adalah :
1. Sensory Memory
Sensory memory merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar.
Didalam sensory memory informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan
dalam waktu sangat singkat dan informasi tadi mudah terganggu atau terganti.
2. Working Memory
Working memory diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian
oleh individu. Karakteristiknya adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya
mampu bertahan kurang dari 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat
disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya.
3. Short Term Memory
Short term memory atau memori jangka pendek memiliki kapasitas yang kecil
sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses memori yang merupakan
tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita.
4. Long Term Memory
Long term memory diasumsikan :
a. berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki individu
b. mempunyai kapasitas tidak terbatas
c. sekali informasi disimpan didalam long term memori, ia tidak akan terhapus
atau hilang
Menurut Rehalat (2014) model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model
pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau
pengolahaninformasi untuk meningkatkan kapasitas siswa melalui proses pembelajaran.
Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik. Model ini berdasarkan teori
belajar kognitif sehingga model tersebut berorientasi pada kemampuan siswa memproses
informasi dan sistem-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. Model
pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (piaget) dan berorientasi pada
kemampuan peserta didik memproses informasi yang didapat memperbaiki kemampuannya.
Pemrosesan informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimulus dari
lingkungan, mengroganisasi data, memecahkan maslah, menemukan konsep dan
menggunakan symbol verbal dan visual.
Adapun implikasi teori pemrosesan informasi terhadap kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut :
1. Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki signifikan yang besar
bagi perencanaan dan desain pembelajaran dalam proses pendidikan. Belajar
dimulai dengan pemasukkan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan umpan
balik yang mengikuti performa pembelajar.
2. Secara keseluruhan stimulasi yang diberikan kepada pembelajar selama
pembelajaran berfungsi mendukung yang terjadi pada pembelajaran.
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah cara


lain untuk melihat proses berlangsungnya pengorganisasian informasi didalam memori
memori adalah dengan melihat pengaruh kontek didalam memori. Bentuk lain dari proses
kerja memori adalah constrative procces yaitu mengacu kepada tindakan yang dilakukan
oleh manusia untuk mampu mengintegrasikan atau mengorganisasikan informasi didalam
memori sehingga informasi tersbut menjadi lebih koheren.
Didalam otak terdapat sistem memori atau sistem akal manusia tersimpan yang
disebut dengan ingatan. Ingatan sebagai kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga
dapat digunakan lagi dimasa yang akan datang. Dengan ingatan yang dimiliki manusia
dapat menyerap, mengolah, menyimpan dan memproduksi pengetahuan yang ada didalam
memori yang berada dalam otak. Dengan ini struktur akal manusiaterdiri atas 3 subsistem
yakni : sensory memory, short term memory dan long term memory.
Ingatan (memori) manusia terbagi kepada dua macam : tergantung jenis informasi
atau pengetahuan yang masuk kedalam ingatannya. Memori manusia itu ada yang hanya
menyimpan tentang arti-arti atau pengertian-pengertian dari informasi yang ia dapat. Ada
juga yang hanya menyimpan peristiwa-peristiwa yang pernah di alami atau dilihat,
tergantung informasi apa yang masuk kedalam ingatannya. Terdapat 4 unsur struktur
memori yaitu : sensory memory, working memory, short term memory dan long term
memory.

Anda mungkin juga menyukai