DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. v
i
3. Keluhan Jenis Pengaduan .................................................... 19
B. Status Penanganan Keluhan .................................................... 29
1. Status Penanganan “Selesai” ............................................... 29
2. Status Penanganan “Diproses” ............................................ 30
3. Status Penanganan “Cek Ulang”.......................................... 31
4. Status Penanganan “Ditolak” .............................................. 31
C. Mekanisme Keterhubungan SLRT dengan PKH ....................... 31
D. Mekanisme Pelaporan ............................................................. 32
ii
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
LAMPIRAN
Lampiran 1. Frequently Asked Ques ons PKH ........................................... 89
Lampiran 2. Lembar Pengesahan SOP PKH................................................. 90
iii
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
iv
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
KATA PENGANTAR
K
ementerian Sosial telah menyusun Standar Operasional Prosedur
(SOP) Penanganan Keluhan pada empat program perlindungan sosial
dan penanggulangan kemiskinan nasional melalui Sistem Layanan
dan Rujukan Terpadu (SLRT). Keempat program tersebut adalah Program
Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP), Program Indonesia
Sehat-Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan Program Beras Sejahtera (Rastra).
v
BAB I
PENDAHULUAN
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
A. Latar Belakang
P
erlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan bagi
penduduk miskin dan rentan miskin adalah salah satu agenda
utama pemerintah, seper diamanatkan dalam Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Untuk menjalankan agenda
tersebut, diperlukan keterlibatan berbagai pemangku kepen ngan
yang terdiri dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, sektor swasta,
dan masyarakat.
Pemerintah telah menyelenggarakan berbagai program perlindungan
sosial berskala nasional yang menyasar 40 persen masyarakat
berpendapatan terendah, diantaranya Program Beras Bersubsidi
bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (Rastra), Program Keluarga
Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP) yang disalurkan melalui
Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Program Indonesia Sehat (PIS) yang
disalurkan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS). Pemerintah Daerah
baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota juga berpar sipasi ak f dalam
melaksanakan program perlindungan sosial dan penanggulangan
kemiskinan di daerah masing-masing.
Meskipun berbagai upaya telah berjalan, diperlukan usaha lebih
keras untuk mencapai sasaran pengurangan jumlah kemiskinan yang
ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019. Belum op malnya implementasi
program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan
dikarenakan kurangnya keterpaduan dalam implementasi. Banyak
kasus di mana keluarga miskin dan rentan miskin dak menerima
program secara komprehensif walaupun layak.
1
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
2
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
B. Tujuan
SOP Penanganan Keluhan melalui SLRT disusun dengan tujuan sebagai
panduan bagi penyelenggara SLRT dan pengelola program dalam
menerima keluhan dan memas kan keluhan tersebut dapat ditangani
secara cepat, tepat, dan transparan serta tetap mengiku peraturan
yang ada untuk memberikan layanan yang adil, terbuka, dan aman
bagi masyarakat.
C. Ruang Lingkup
SOP Penanganan Keluhan Melalui SLRT dak mengubah SOP
penanganan keluhan yang telah berlaku di pengelola program.
Mekanisme yang dirumuskan dapat berubah dan mengalami
penyempurnaan secara berkala sesuai dengan perkembangan
program, regulasi, dan teknologi. Jenis keluhan, sumber, dan saluran
keluhan dalam SOP Penanganan Keluhan Melalui SLRT dibatasi sesuai
penjelasan sebagai brikut:
1. Jenis-jenis Keluhan
Jenis keluhan dalam SOP ini melipu :
a. Pertanyaan: Permintaan untuk mendapatkan informasi atau
penjelasan mengenai program bantuan sosial.
b. Saran/Usulan: Ide/gagasan yang ditujukan untuk
peningkatan kualitas pelaksanaan dan pencapaian tujuan
program.
c. Pengaduan: Ke dakpuasan terhadap program baik dalam
aspek kepesertaan maupun pelaksanaan program, seper
penyimpangan dalam implementasi, prinsip, prosedur, sasaran,
dan penyalahgunaan dana.
3
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
2. Sumber Keluhan
Keluhan yang disalurkan melalui SLRT dapat berasal dari:
a. Masyarakat penerima manfaat
b. Masyarakat bukan penerima manfaat
3. Saluran Keluhan
Keluhan melalui SLRT dapat disampaikan kepada Fasilitator di
desa/kelurahan, petugas Puskesos di desa/kelurahan, maupun
Sekretariat SLRT di kabupaten/kota.
4
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
5
BAB II
SISTEM LAYANAN DAN
RUJUKAN TERPADU
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
A. Definisi
S
istem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) adalah sistem
layanan yang membantu untuk mengiden fikasi kebutuhan
masyarakat miskin dan rentan berdasarkan profil dalam Da ar
Penerima Manfaat (DPM) dan menghubungkan mereka dengan
program-program perlindungan sosial dan penanggulangan
kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah (pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota) sesuai dengan kebutuhan mereka. SLRT juga
membantu menginden fikasi keluhan masyarakat miskin dan
rentan, melakukan rujukan, dan memantau penanganan keluhan untuk
memas kan bahwa keluhan-keluhan tersebut ditangani dengan baik.
B. Tujuan
1
Perlindungan sosial mencakup bantuan sosial dan jaminan sosial.
2
Penanggulangan kemiskinan mencakup berbagai program-program pemberdayaan
(ekonomi, infrastruktur dasar), layanan dasar, vokasi, penghidupan berkelanjutan
(sustainable livelihood), akses ke keuangan mikro/ keuangan inklusi dan lain-lain.
6
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
C. Sasaran
D. Fungsi Utama
7
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
E. Ciri Utama
F. Alur Kerja
8
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
9
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
10
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
11
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
12
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
13
BAB III
PETUGAS
PENANGANAN
KELUHAN
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
D
i kabupaten/kota, Sekretariat SLRT dipimpin oleh Manajer yang
didukung oleh Fasilitator dan Supervisor. Fasilitator terutama
melayani warga miskin dan rentan miskin melalui penjangkauan
ke desa/kelurahan. Di desa/kelurahan tertentu, layanan SLRT tersedia
di Pusat kesejahteraan Sosial (Puskesos). Sekretariat SLRT dan Puskesos
memiliki petugas front office dan back ofiice untuk melayani warga. Secara
rinci, tugas dan tanggungjawab penyelenggara SLRT dalam penanganan
keluhan adalah sebagai
berikut.
A. Fasilitator
B. Petugas Puskesos
14
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
2. Back office:
a) Menerima keluhan yang telah diperiksa oleh front office;
b) Mencatat keluhan ke dalam sistem aplikasi Puskesos yang
terhubung dengan SLRT di ngkat kabupaten/kota;
c) Memberikan jawaban/kepas an atas keluhan yang diterima;
d) Melakukan penanganan keluhan warga yang dapat ditangani
sesuai kapasitas Puskesos; dan
e) Melakukan rujukan keluhan warga kepada pengelola program/
layanan sosial di desa/kelurahan atau di kabupaten/kota melalui
SLRT.
C. Supervisor
15
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
1. Front office
2. Back office
16
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
E. Manajer
17
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
18
BAB IV
PROSEDUR
PENANGANAN
KELUHAN PKH
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
U
ntuk keluhan yang in nya meminta informasi atau
mengajukan pertanyaan, langkah penanganannya
adalah sebagai berikut. Bila pertanyaan atau permintaan
informasi terdapat dalam FAQ berbasis aplikasi, maka Fasilitator
atau petugas front office di Puskesos maupun Sekretariat SLRT
dapat menjawab secara langsung. Rincian pertanyaan yang sering
muncul (FAQ) terkait PKH dapat dilihat dalam Lampiran 1. Bila
pertanyaan atau permintaan informasi dak tersedia dalam FAQ,
Fasilitator atau petugas front office di Puskesos dan Sekretariat
SLRT meneruskannya ke Supervisor atau petugas back office di
Puskesos atau Sekretariat SLRT. Waktu yang diperlukan untuk
menangani keluhan ini adalah paling lambat 1 (satu) hari kerja.
19
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
b. Non-Kepesertaan
Jika termasuk dalam KPM PKH tetapi ada tambahan anggota
keluarga yang belum menerima manfaat PKH, maka dapat
diusulkan sebagai penerima PKH keluarga tersebut, setelah
verifikasi dan validasi, melalui Koordinator PKH ngkat
Kabupaten/Kota yang tergabung di Sekretariat SLRT.
Jika terjadi perubahan status anggota KPM PKH maka diusulkan
untuk diperbaharui melalui Koordinator PKH ngkat Kabupaten/
Kota yang tergabung di Sekretariat SLRT. Waktu yang diperlukan
untuk menangani pengaduan ini paling lambat 1 hari kerja.
Jika termasuk dalam Keluarga Penerima Manfaat, pengaduan
yang dapat diselesaikan di ngkat lokal ditangani oleh
Koordinator PKH ngkat Kabupaten/Kota yang tergabung di
Sekretariat SLRT. Jenis pengaduan yang dapat diselesaikan di
ngkat lokal terangkum dalam Tabel 1 berikut ini.
20
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
21
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
22
Prosedur Penanganan Pengaduan di Sekretariat SLRT
23
Standar Operasional Prosedur (SOP)
24
Standar Operasional Prosedur (SOP)
25
Standar Operasional Prosedur (SOP)
26
Standar Operasional Prosedur (SOP)
27
Standar Operasional Prosedur (SOP)
28
Standar Operasional Prosedur (SOP)
29
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
30
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
31
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
32
BAB V
PROSEDUR
PENANGANAN
KELUHAN RASTRA
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
33
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
b. Non-Kepesertaan
Jika termasuk dalam KPM Rastra, pengaduan berupa jumlah
dan kualitas beras akan diteruskan ke Divisi Regional Bulog
melalui LAPOR!. Waktu yang diperlukan untuk menangani
pengaduan ini adalah 2x24 jam. Atau maksimal 14 hari kerja.
Jika termasuk dalam KPM Rastra, pengaduan berupa harga,
waktu dan administrasi akan diteruskan ke Tikor Rastra\
34
Prosedur Penanganan Pengaduan di Sekretariat SLRT
35
Standar Operasional Prosedur (SOP)
36
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Gambar 10. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan di Sekretariat SLRT
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Prosedur Penanganan Pengaduan melalui Puskesos
37
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
38
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Gambar 12. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan melalui Puskesos
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Prosedur Penanganan Pengaduan melalui Fasilitator
39
Standar Operasional Prosedur (SOP)
40
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Gambar 14. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan melalui Fasilitator
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
41
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
42
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
D. Mekanisme Pelaporan
SLRT mendokumentasikan secara online seluruh pengaduan dan
saran-saran, kumpulan informasi, termasuk buk -buk yang diminta,
43
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
44
BAB VI
PROSEDUR
PENANGANAN
KELUHAN PIS-PBI
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
U
ntuk keluhan yang in nya meminta informasi atau
mengajukan pertanyaan, langkah penanganannya adalah
sebagai berikut:
45
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
46
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
b. Non-Kepesertaan
Jika termasuk dalam DPM PIS-PBI, pengaduan yang bersifat
administra f akan diteruskan ke BPJS Kesehatan melalui LAPOR!.
Pengaduan tersebut adalah:
1) Belum menerima kartu
2) Kartu hilang
3) Perubahan domisili
4) Kesalahan cetak nama, tanggal lahir, jenis kelamin, dan NIK.
Waktu yang diperlukan untuk menangani pengaduan ini paling
lambat 3 hari kerja.
Jika termasuk dalam DPM PIS-PBI, pengaduan yang berupa
ke dakpuasan terhadap pelayanan kesehatan, akan diteruskan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota setempat. Pengaduan
terkait pelayanan kesehatan adalah:
1) Ketersediaan kamar
2) Ketersediaan obat
3) Dikenakan tarif/pembayaran
4) Pemeriksaan penunjang dak ada di RS (lab, rontgen, dll.)
5) Dokter/petugas kesehatan dak ada
6) Pelayanan/penda aran di Puskesmas/RS dak memuaskan
Waktu yang diperlukan untuk menangani pengaduan ini paling
lambat 3 hari kerja.
47
Prosedur Penanganan Keluhan PIS-PBI Melalui Sekretariat SLRT
48
Standar Operasional Prosedur (SOP)
49
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Gambar 16. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan di Sekretariat SLRT
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Prosedur Penanganan Pengaduan melalui Puskesos
50
Standar Operasional Prosedur (SOP)
51
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Gambar 18. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan melalui Puskesos
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Prosedur Penanganan Pengaduan melalui Fasilitator
52
Standar Operasional Prosedur (SOP)
53
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Gambar 20. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan melalui Fasilitator
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
54
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
55
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
56
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
D. Mekanisme Pelaporan
SLRT mendokumentasikan secara online seluruh pengaduan dan
saran-saran, kumpulan informasi, termasuk buk -buk yang diminta,
dan proses penanganan yang mencakup:
1. ndakan yang diambil;
2. pihak yang menginformasikan; dan
3. ndak lanjut yang dibutuhkan dalam proses penyelesaian. Apabila
diperlukan, Pengelola PIS-PBI di Pusat dan Daerah dapat
mengakses data keluhan mengenai PIS-PBI yang dikelola oleh SLRT.
57
BAB VII
PROSEDUR
PENANGANAN
KELUHAN PIP
KEMENDIKBUD
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
58
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
b. Non-Kepesertaan
Jika termasuk dalam DPM PIP tetapi belum menerima KIP, maka
siswa tersebut diminta untuk melapor ke Sekolah. Waktu yang
diperlukan untuk menangani pengaduan ini paling lambat 1
hari kerja.
Jika siswa termasuk dalam DPM PIP dan sudah menerima KIP
tetapi belum/ dak terda ar di Sekolah sebagai siswa/peserta
didik, maka siswa tersebut diminta untuk melapor ke Sekolah
setempat. Waktu yang diperlukan untuk menangani pengaduan
ini paling lambat 1 hari kerja.
59
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
60
Prosedur Penanganan Keluhan PIP Melalui Sekretariat SLRT
61
Standar Operasional Prosedur (SOP)
62
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Gambar 22. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan di Sekretariat SLRT
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Gambar 23. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan di Sekretariat SLRT
63
Prosedur Penanganan Pengaduan melalui Puskesos
64
Standar Operasional Prosedur (SOP)
65
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Gambar 25. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan melalui Puskesos
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Gambar 26. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan melalui Puskesos
66
Prosedur Penanganan Pengaduan melalui Fasilitator
67
Standar Operasional Prosedur (SOP)
68
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Gambar 28. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan melalui Fasilitator
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Gambar 29. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan melalui Fasilitator
69
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
70
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
71
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
D. Mekanisme Pelaporan
72
BAB VIII
PROSEDUR
PENANGANAN
KELUHAN PIP
KEMENTERIAN AGAMA
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
U
ntuk keluhan yang in nya meminta informasi atau
mengajukan pertanyaan, langkah penanganannya adalah
sebagai berikut:
a. Bila pertanyaan atau permintaan informasi terdapat dalam
FAQ berbasis aplikasi, maka Fasilitator atau petugas front office
di Puskesos maupun Sekretariat SLRT dapat menjawab secara
langsung.
b. Bila pertanyaan atau permintaan informasi dak tersedia
dalam FAQ, Fasilitator atau petugas front office di Puskesos dan
Sekretariat meneruskannya ke Supervisor atau petugas back
office di Puskesos atau Sekretariat SLRT. Rincian pertanyaan
yang sering muncul (FAQ) dapat dilihat dalam Lampiran 1.
Waktu yang diperlukan untuk menangani keluhan jenis pertanyaan
adalah paling lambat 1 (satu) hari kerja.
a. Kepesertaan
Jika siswa dak memiliki KIP dan orangtuanya dak
termasuk dalam keluarga penerima manfaat program
perlindungan sosial seper KKS/PKH, maka masyarakat pelapor
73
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
b. Non-Kepesertaan
Jika siswa belum memiliki KIP meski orangtuanya termasuk
dalam keluarga penerima manfaat program perlindungan
sosial seper KKS/PKH, maka siswa tersebut diusulkan sebagai
penerima KIP dengan cara melapor ke Madrasah setempat.
Waktu yang diperlukan untuk menangani pengaduan ini paling
lambat 1 hari kerja.
Jika termasuk dalam DPM PIP tetapi belum menerima KIP, maka
siswa tersebut diminta untuk melapor ke Madrasah setempat.
Waktu yang diperlukan untuk menangani pengaduan ini paling
lambat 1 hari kerja.
Jika siswa termasuk dalam DPM PIP dan sudah menerima
KIP tetapi belum/ dak terda ar di Madrasah sebagai siswa/
peserta didik, maka siswa tersebut diminta untuk melapor ke
Madrasah setempat. Waktu yang diperlukan untuk menangani
pengaduan ini paling lambat 1 hari kerja.
74
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
75
Prosedur Penanganan Keluhan PIP Melalui Sekretariat SLRT
76
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
77
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Gambar 31. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan di Sekretariat SLRT
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Gambar 32. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan di Sekretariat SLRT
78
Prosedur Penanganan Pengaduan melalui Puskesos
79
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
80
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Gambar 34. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan melalui Puskesos
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Gambar 35. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan melalui Puskesos
81
Prosedur Penanganan Pengaduan melalui Fasilitator
82
Standar Operasional Prosedur (SOP)
83
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Gambar 37. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan melalui Fasilitator
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Gambar 38. Prosedur Penanganan Pengaduan Kategori Non Kepesertaan melalui Fasilitator
84
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
85
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
86
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
D. Mekanisme Pelaporan
87
BAB IX
PENUTUP
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
S
OP ini diharapkan menjadi panduan bagi para pihak dalam
penyelenggaraan SLRT khususnya untuk penanganan keluhan
masyarakat terkait program perlindungan sosial dan penanggulangan
kemiskinan khususnya bagi pengelola program pusat dan pemangku
kepen ngan di daerah. Namun perlu dipahami bahwa SOP dapat mengalami
perubahan mengiku prosedur penanganan keluhan masing-masing
program maupun perubahan tatacara pelaksanaan program di masa
datang. Pada akhirnya semoga buku ini bermanfaat dan dapat digunakan
sebagaimana mes nya.
88
LAMPIRAN
Lampiran 1. FAQ PKH
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian bantuan sosial
Apa yang dimaksud dengan
1 bersyarat kepada keluarga miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima
PKH?
manfaat PKH.
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH adalah keluarga miskin yang memenuhi
Apa syarat untuk menerima minimal satu kriteria berikut: kesehatan (Ibu Hamil/Nifas dan Anak usia di bawah 6
2
PKH? tahun), pendidikan (SD, SMP, SMA) dan kesejahteraan sosial (Disabilitas berat dan
Lanjut usia 70 tahun ke atas)
Siapa saja yang berhak Keluarga miskin yang termasuk dalam Basis Data Terpadu program penanganan fakir
3
menerima PKH? miskin dan dari sistem Informasi Dan Konfirmasi Data Sosial Terpadu
89
Apakah bapak/duda dengan Ya, dapat menerima PKH, apabila merupakan keluarga miskin yang termasuk dalam
4 anak balita/usia sekolah basis data terpadu program penanganan fakir miskin
dapat menerima PKH?
Bantuan PKH dilakukan melalui mekanisme tunai dan non tunai di tempat yang
Bagaimana cara pencairan
5 ditunjuk. Bantuan sosial PKH mulai tahun 2017 diberikan secara flat dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP)
bantuan PKH?
penyaluran sebanyak 4 kali penyaluran
PKH dan KKS tidak sama. PKH merupakan bantuan sosial bersyarat bagi keluarga
Apakah PKH sama dengan
6 miskin yang memiliki komponen yang disyaratkan. KKS merupakan bantuan sosial
KKS?
tidak bersyarat terhadap salah satu komponen.
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
94
Lampiran 2. Lembar Pengesahan SOP PKH
NOMOR SOP 2217/DYS-PSPKKM/11/2017
90
KELUARGA, DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT
Bambang Mulyadi
SISTEM LAYANAN DAN RUJUKAN TERPADU
NAMA SOP Prosedur Penanganan Keluhan
PKH melalui SLRT
Standar Operasional Prosedur (SOP)
1.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Layanan 1. Mengetahui tugas dan fungsi tentang sistem dan
Informasi Publik prosedur layanan pengaduan
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
95
2.Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan 2. Mengetahui tugas dan fungsi tentang layanan
Sosial pengaduan
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan 3. Mengetahui tugas dan fungsi tentang alur kerja
Fakir Miskin Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
4.Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 tentang Percepatan 4. Memahami informasi tentang Program Keluarga
Penanggulangan Kemiskinan Harapan
5.Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang 5. Memahami standar operasional prosedur yang
Kementerian Sosial berlaku
6.Peraturan Menteri Sosial Nomor 08 Tahun 2012 tentang 6. Mengetahui tentang Teknologi Informasi
Pedoman Pendataan terutama aplikasi sistem yang ada dalam SLRT
91
7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang 7. Komunikatif dan sopan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial
96
10. Keputusan Menteri Sosial Nomor 50 Tahun 2013 tentang
Pedoman Pelayanan Terpadu dan Gerakan Masyarakat Peduli
Kabupaten/Kota. Keputusan Menteri Sosial Nomor 50 Tahun
2013 tentang Pedoman Pelayanan Terpadu dan Gerakan
Masyarakat Peduli Kabupaten/Kota.
KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN
3. Jaringan internet
92
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Apabila prosedur dilakukan sesuai ketentuan maka pelayanan Pencatatan dan Pendataan melalui mekanisme
kepada masyarakat miskin akan semakin meningkat online (Paperless) dan dashboard
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
97
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
98
Lampiran 3. SOP Penanganan Keluhan PKH Melalui SLRT
93
Penjelasan Alur Penanganan Pengaduan :
94
4. Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota akan merujuk pengaduan terkait Kepesertaan (exclusion
error) dalam format pre-list hasil penetapan daerah ke Pengelola Data/Pokja Data untuk diverifikasi, divalidasi dan
di-ranking sesuai SOP yang berlaku di Pokja Data/Pusdatin.
5. Apabila terdaftar dalam Data Terpadu, maka Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota mencatat
Standar Operasional Prosedur (SOP)
99
Î Pengaduan tingkat lokal akan diselesaikan 3 (tiga) hari oleh Koordinator PKH tingkat Kabupaten/Kota
Î Pengaduan terkait penyimpangan dana atau pelaksana PKH akan diselesaikan dalam waktu 1 (satu)
bulan di tingkat Pusat oleh Direktorat Jaminan Sosial Keluarga
7. Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota menyampaikan kepada masyarakat miskin pelapor tentang
status penanganan pengaduan
95
Program Rastra adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan dan perlindungan
Apa pengertian sosial di bidang pangan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat berupa bantuan
1
program Rastra? beras bersubsidi kepada rumah tangga berpendapatan rendah (rumah tangga miskin dan
rentan).
Apa tujuan program Program Rastra bertujuan untuk mengurangi sebagian beban pengeluaran rumah tangga
2
Rastra? sasaran dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras.
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Berapa jumlah beras KPM Rastra berhak menerima beras Rastra sebanyak 15 kg per per bulan selama 2017.
3
Rastra yang KPM?
Berapa harga tebus Harga tebus beras Rastra adalah Rp1.600 per kg di Titik Distribusi (TD).
4
beras Rastra?
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
10
x Rastra disalurkan oleh Perum BULOG ke Titik Distribusi (TD) yaitu lokasi yang
Bagaimana KPM
ditentukan dan disepakati oleh Perum BULOG dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
dapat menebus dan
5 x Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab mendistribusikan Rastra dari TD ke
mengambil beras
Titik Bagi (TB), yaitu lokasi tempat penyerahan beras Rastra kepada para KPM yang
Rastra?
menebusnya.
Titik Bagi (TB) merupakan tempat penyaluran langsung beras dari Pelaksana Distribusi
Apakah yang
Rastra ke tangan rumah tangga. Umumnya, TB ada di tingkat desa atau RW atau RT. Untuk
6 dimaksud dengan
penyaluran beras Rastra dengan KPS, TB tersebut sama dengan TB yang biasa dipakai
Titik Bagi (TB)?
untuk penyaluran Rastra selama ini.
Bagaimana • Gunakan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau Surat Keterangan Rumah Tangga Miskin
memastikan KPM (SKRTM) bagi KPM Pengganti hasil musyawarah desa/kelurahan (mudes/muskel).
96
7 mendapatkan haknya
• Pada waktu penyerahan beras Rastra kepada KPM Rastra, dibuatkan tanda terima
sebanyak 15 kg beras
Rastra oleh Pelaksana Distribusi Rastra.
Rastra per bulan?
Siapa yang berhak a) KPM yang berhak mendapatkan Rastra adalah keluarga yang terdapat dalam DPM-1
Standar Operasional Prosedur (SOP)
10
untuk dilakukan validasi dan pemutakhiran daftar KPM melalui Mudes/Muskel dan atau
Muscam.
Bagaimana Pagu x Pagu Rastra untuk setiap kabupaten/kota ditetapkan oleh Gubernur dengan
Jumlah KPM per mengacu pada pagu Rastra Kabupaten/Kota yang disampaikan oleh Menteri
8
kabupaten/kota Sosial pada waktu penetapan pagu provinsi.
ditetapkan?
x Pemerintah kabupaten/kota dapat membuat kebijakan untuk menambah pagu
Rastra bagi keluarga yang dianggap miskin dan tidak termasuk dalam data KPM
97
untuk Program Rastra. Kebijakan ini didanai oleh APBD sesuai dengan
kemampuan.
x Data nama dan alamat KPM Program Rastra 2014 masih mengacu pada daftar
Bagaimana nasib wilayah administrasi provinsi/kabupaten-kota/kecamatan/desa-kelurahan hasil PPLS
2011.
Standar Operasional Prosedur (SOP)
9 KPM di wilayah
pemekaran? x Apabila terjadi pemekaran wilayah administrasi pemerintahan provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan, maka Menko Kesra, atau Gubernur,
atau Bupati/Walikota segera mengalokasikan Pagu Rastra sesuai dengan alamat KPM
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
10
di wilayah administrasi pemerintahan yang baru, dan melaporkan ke Tim Koordinasi
Rastra secara berjenjang.
x Surat Permintaan Alokasi (SPA) Rastra dari Bupati/Walikota kepada Perum BULOG
dapat disesuaikan dengan kondisi wilayah terkini hasil pemekaran dan tidak perlu
menunggu persetujuan dari Tikor Rastra Pusat untuk Keputusan Gubernur atau
Bupati/Walikota.
98
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Lampiran 5. Lembar Pengesahan SOP Rastra
NOR SOP 2217/DYS-PSPKKM/11/2017
99
NAMA SOP Prosedur Penanganan Pengaduan
Masyarakat terkait Rastra yang melalui
Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota
2015-2019.
Keputusan Menteri Sosial Nomor 50 Tahun 2013 tentang
Pedoman Pelayanan Terpadu dan Gerakan Masyarakat
Peduli Kabupaten/Kota.
Peraturan Menko PMK No 1 Tahun 2016.
Peraturan menteri dalam negeri nomor 42 tahun 2010
tentang Tim Koordinasi Penangulangan kemiskinan
Provinsi/Kabupaten/Kota.
KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN
x Pedoman Umum Subsidi Beras Bagi Masyarakat Ruang Layanan, Komputer, Laptop, Printer, Jaringan
Berpendapatan Rendah 2016 Kementerian Internet dan Pesawat Telepon
Koordinator Bidang Pembangunan Dan Kebudayaan.
x SOP Sistim Pengaduan Rastra 2015. Tim Koordinasi
100
Rastra Pusat
Bidang Fasilitasi, Monitoring & Evaluasi Ditjen PMD,
Kementerian Dalam Negeri.
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Pencatatan dan Pendataan melalui mekanisme online
Standar Operasional Prosedur (SOP)
10
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
10
Lampiran 6. SOP Penanganan Keluhan Rastra
101
Penjelasan Alur Penanganan Pengaduan:
102
(exclusion error) dalam format prelist hasil penetapan daerah ke Pengelola Data/Pokja Data untuk
dilakukan verifikasi, validasi, hingga perankingan sesuai dengan SOP yang berlaku di Pokja
Data/Pusdatin.
5. Apabila terdaftar dalam Data Terpadu, maka Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kab/Kota mencatat
pengaduan Non Kepesertaan dan selanjutnya menelaahnya.
6. Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kab/Kota akan merujuk pengaduan Rastra kategori Non
Standar Operasional Prosedur (SOP)
10
¾ Pengaduan terkait harga dan lainnya akan diselesaikan 14 hari kerja oleh Tikor Rastra Daerah
¾ Pengaduan terkait penyimpangan dana akan diselesaikan dalam waktu 30 hari kerja oleh Tikor
Rastra Pusat
103
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
10
Lampiran 7. FAQ PIS-PBI
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa perbedaan antara Kartu Kartu Indonesia Sehat (KIS) adalah nama untuk Program Jaminan Kesehatan SJSN
Indonesia Sehat (KIS) dan BPJS (JKN) bagi penduduk Indonesia, khususnya fakir miskin dan tidak mampu serta
Kesehatan? iurannya dibayarkan oleh pemerintah. BPJS Kesehatan adalah Badan Hukum
Publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan SJSN
(JKN). Jadi, KIS adalah program sementara BPJS Kesehatan adalah badan yang
ditugaskan untuk menjalankan program tersebut.
2 Apakah semua kartu jaminan Kartu Askes, Kartu Jamkesmas, Kartu JKN-BPJS Kesehatan, KJS, e-ID BPJS
kesehatan sebelumnya akan Kesehatan masih tetap berlaku dan dapat dipergunakan untuk mendapatkan
104
diganti? Jaminan Kesehatan SJSN (JKN). Untuk peserta baru yang berasal dari fakir miskin
dan tidak mampu, secara bertahap akan diterbitkan KIS.
3 Apakah mereka yang telah Ya, peserta yang sudah mendapat KIS dapat memperoleh manfaat jaminan
mendapat KIS, dapat segera kesehatan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
memperoleh jaminan
Standar Operasional Prosedur (SOP)
kesehatan?
4 Apakah prosedur pelayanan Prinsipnya sama, tetap menggunakan sistem rujukan berjenjang. Untuk kontak
KIS sama dengan program pertama, peserta memperoleh pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) dimana yang bersangkutan terdaftar. Jika perlu
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
10
jaminan kesehatan mendapatkan penanganan lebih lanjut, maka dapat dirujuk ke Fasilitas Kesehatan
sebelumnya? Tingkat Lanjutan. Dalam kondisi gawat darurat medis, peserta dapat langsung
memperoleh pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan.
5 Terdapat satu atau lebih Peserta tidak terdaftar maka peserta diminta melaporkan diri ke Dinas Sosial
anggota keluarga yang belum setempat.
menerima KIS
6 Data peserta pada KIS yang Melakukan perubahan data di Cabang BPJS Kesehatan, dengan membawa bukti
sudah diterima tidak sama pendukung (KK atau KTP-Elektronik)
dengan data pada identitas
resmi peserta (nama, tanggal
lahir, alamat, NIK, tidak sesuai
105
KTP dan atau KK)
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
11
Lampiran 8. Lembar Pengesahan SOP PIS-PBI
NOMOR SOP 2217/DYS-PSPKKM/11/2017
TGL. 29 November 2017
PEMBUATAN
TGL. REVISI Desember 2017
TGL. EFEKTIF Januari 2018
DISAHKAN Direktur
KEMENTERIAN SOSIAL
OLEH
DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL
DIREKTORAT PEMBERDAYAAN SOSIAL PERORANGAN, KELUARGA,
Bambang Mulyadi
DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT
106
NAMA SOP Prosedur Penanganan Keluhan PIS-PBI
melalui SLRT
SISTEM LAYANAN DAN RUJUKAN TERPADU
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Layanan Informasi 1. Mengetahui tugas dan fungsi tentang sistem dan
Publik prosedur layanan pengaduan
Standar Operasional Prosedur (SOP)
2.Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan 2. Mengetahui tugas dan fungsi tentang layanan
Sosial pengaduan
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir 3. Mengetahui tugas dan fungsi tentang alur kerja
Miskin Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
111
4.Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 tentang Percepatan 4. Memahami informasi tentang Program Indonesia
Penanggulangan Kemiskinan Sehat-Penerima Bantuan Iuran
5.Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian 5. Memahami standar operasional prosedur yang
Sosial berlaku
6.Peraturan Menteri Sosial Nomor 08 Tahun 2012 tentang Pedoman 6. Mengetahui tentang Teknologi Informasi terutama
Pendataan aplikasi sistem yang ada dalam SLRT
7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi 7. Komunikatif dan sopan
dan Tata Kerja Kementerian Sosial
8. Peraturan Menteri Sosial Nomor 06 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyusunan SOP Administrasi Pemerintahan di
lingkungan Kementerian Sosial
9. Keputusan Menteri Sosial Nomor 50 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelayanan Terpadu dan Gerakan Masyarakat Peduli Kabupaten/Kota.
Keputusan Menteri Sosial Nomor 50 Tahun 2013 tentang Pedoman
107
Pelayanan Terpadu dan Gerakan Masyarakat Peduli Kabupaten/Kota.
KETERKAITAN PERALATAN/PERLENGKAPAN
1. SOP penyelesaian pengaduan di BPJS Kesehatan 1. Ruang layanan
2. SOP penyelesaian pengaduan di Dinas Kesehatan 2. Komputer/Laptop dan Printer
3. Jaringan internet
Standar Operasional Prosedur (SOP)
112
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
11
Lampiran 9. SOP Penanganan Keluhan PIS-PBI
108
Penjelasan Alur Penanganan Pengaduan:
1. Masyarakat miskin mendatangi Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota atau masyarakat miskin
dikunjungi oleh Fasilitator.
2. Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota memeriksa apakah data masyarakat miskin termasuk dalam
Data Terpadu PPFM di aplikasi data SLRT. Apabila masyarakat terdaftar dalam Data Terpadu maka lanjut ke proses
nomor 5, tetapi jika tidak terdaftar/tercatat dalam Data Terpadu maka lanjut ke proses nomor 3.
3. Apabila tidak terdaftar dalam Data Terpadu, maka Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota akan
mencatat profil masyarakat pelapor tersebut dan mengusulkannya dalam daftar sasaran rumah tangga miskin yang
perlu diverifikasi (usulan pre-list) melalui SIKS-NG.
4. Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota akan merujuk pengaduan terkait Kepesertaan (exclusion
error) dalam format pre-list hasil penetapan daerah ke Pengelola Data/Pokja Data untuk diverifikasi, divalidasi dan
di-ranking, sesuai dengan SOP yang berlaku di Pokja Data/Pusdatin.
109
5. Apabila terdaftar dalam Data Terpadu, maka Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota mencatat
pengaduan Non Kepesertaan dan selanjutnya menelaahnya.
6. Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kab/Kota akan merujuk pengaduan PIS-PBI kategori Non Kepesertaan ke
Pengelola PIS-PBI.
7. Pengaduan PIS-PBI kategori Non Kepesertaan:
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Î Pengaduan bersifat administratif (kartu hilang, kesalahan cetak nama, dan sejenisnya) akan
diselesaikan dalam waktu tiga (3) hari kerja oleh BPJS Kesehatan melalui LAPOR!
Î Pengaduan terkait pelayanan kesehatan (ketersediaan kamar/obat, dikenakan tarif, dan sebagainya)
akan diselesaikan dalam waktu tiga (3) hari kerja oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
11
8. Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota menyampaikan kepada masyarakat miskin pelapor tentang
status penanganan pengaduan
NO PERTANYAAN JAWABAN
Apa yang dimaksud Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah pemberian bantuan
1 dengan PIP melalui tunai pendidikan kepada anak usia sekolah yang berasal dari keluarga kurang mampu, yang
pemberian KIP? merupakan bagian dari penyempurnaan Program Bantuan Siswa Miskin (BSM).
Siapa penyelenggara
PIP melalui KIP? PIP melalui KIP diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
110
2
dan Kementerian Agama (Kemenag).
Program bantuan pendidikan melalui PIP ditandai dengan pemberian KIP kepada siswa/anak
Mengapa siswa/anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu. KI) diberikan sebagai penanda/identitas untuk
3 diberikan KIP? menjamin dan memastikan seluruh anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu terdaftar
sebagai penerima bantuan ini baik melalui jalur pendidikan formal (mulai SD/MI hingga anak
Standar Operasional Prosedur (SOP)
115
Program BSM (Bantuan Siswa Miskin) pada Tahun Ajaran 2013/2014. Pada tahap selanjutnya
(Tahun 2015), Kartu Indonesia Pintar (KIP) akan diberikan secara bertahap.
5 Apa tujuan dari 1. Menghilangkan hambatan siswa secara ekonomi untuk berpartisipasi di sekolah
Program Indonesia sehingga mereka memperoleh akses pelayanan pendidikan yang lebih baik di tingkat
Pintar Melalui KIP? dasar dan menengah.
2. Mencegah anak/siswa mengalami putus sekolah akibat kesulitan ekonomi.
3. Menarik anak/siswa yang putus sekolah agar kembali bersekolah.
4. Membantu anak/siswa kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan kegiatan
pembelajaran.
5. Mendukung penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (9) dan
Pendidikan Menengah Universal (Wajib Belajar 12 tahun).
111
6 Apa saja 1. Penerima BSM dari keluarga pemegang KPS yang telah ditetapkan dalam SP2D 2014;
kriteria/persyaratan 2. Siswa dari keluarga pemegang KPS/KKS yang belum ditetapkan sebagai Penerima
siswa penerima KIP? manfaat BSM dan belum menerima BSM
Standar Operasional Prosedur (SOP)
116
6. Siswa/santri dari Pondok Pesantren yang memiliki KPS/KKS (khusus untuk BSM
Madrasah) melalui jalur FUM;
7. Siswa (anak usia sekolah) yang belum atau tidak lagi bersekolah yang datanya telah
dapat direkapitulasi pada Semester 2 (TA) 2014/2015
7 Berapa jumlah Jumlah manfaat KIP masih sama seperti Program BSM. Untuk tingkat SD/MI adalah sebesar
manfaat Program Rp225.000/semester (Rp450.000 per tahun), tingkat SMP/MTs Rp375.000/semester
Indonesia Pintar? (Rp750.000 per tahun) dan tingkat SMA/SMK/MA sebesar Rp500.000/semester (Rp1.000.000
per tahun). Untuk siswa yang akan lulus (kelas 6, 9 dan kelas 12) hanya menerima manfaat
untuk 1 semester saja.
112
Indonesia Pintar (KIP) tersebut terdaftar.
untuk mendapatkan
2. Sekolah mencatat data siswa tersebut dengan benar sesuai format, merekapitulasi
bantuan pendidikan di
data semua siswa pemilik KIP dan mengirimkan rekapitulasi tersebut ke Dinas
Tahun 2015?
Pendidikan dan Kankemenag Kabupaten/Kota.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengirimkan semua hasil rekapitulasi sekolah di
Kabupaten/Kota tersebut ke Kemendikbud dengan menembuskan ke Dinas
Standar Operasional Prosedur (SOP)
117
5. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota akan mengirimkan surat pemberitahuan dan daftar
penerima manfaat KIP ke sekolah serta lokasi dan waktu pengambilan dana bantuan.
6. Sekolah memberitahukan ke siswa/orangtua waktu pengambilan dana bantuan.
7. Siswa/orangtua mengambil dana bantuan ke lembaga/bank penyalur yang ditunjuk.
Kementerian Agama:
1. Siswa yang sudah memiliki KIP membawa kartu tersebut ke madrasah tempat siswa
tersebut terdaftar.
2. Untuk Madrasah Swasta, Kepala Madrasah mencatat dan merekapitulasi siswa yang
memiliki KIP dan siswa dari keluarga penerima KPS/KKS berdasarkan format untuk
kemudian merekapitulasi nama siswa tersebut sebagai penerima manfaat KIP.
3. Kepala Madrasah Swasta membuat Surat Keputusan (SK) Penetapan Siswa Penerima
manfaat KIP, berita acara SK serta Rekapitulasi Siswa Calon Penerima manfaat KIP dan
113
mengirim seluruh salinan format ke Kantor Kementerian Agama/Kankemenag
Kabupaten/Kota. Untuk Madrasah Negeri yang memiliki DIPA/anggaran sendiri,
rekapitulasi siswa penerima manfaat KIP dikirimkan ke Kankemenag Kabupaten/Kota.
4. Kankemenag Kabupaten/Kota merekapitulasi usulan siswa calon penerima manfaat
program dan menetapkan seluruh penerima manfaat yang memiliki KIP serta
anak/siswa dari keluarga KPS/KKS yang belum menerima KIP.
Standar Operasional Prosedur (SOP)
5. Menerbitkan SK Daftar Siswa Calon Penerima manfaat KIP serta Rekapitulasi Siswa
dan kemudian mengirimkan seluruh salinan ke Kantor Wilayah/Kanwil Kementerian
Agama Provinsi.
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
118
6. Kanwil Kementerian Agama Provinsi merekapitulasi siswa penerima manfaat dari
Kankemenag Kabupaten/Kota dan menetapkan seluruh penerima BSM yang memiliki
KIP serta anak/siswa dari keluarga KPS/KKS sebagai penerima manfaat KIP.
7. Kanwil Kementerian Agama Provinsi menerbitkan Surat Keputusan (SK) dan
rekapitulasi siswa penerima manfaat program kemudian mengirimkan salinan SK ke
Kankemenag Kabupaten/Kota untuk kemudian diteruskan ke madrasah untuk
diinformasikan kepada siswa penerima manfaat program melalui KIP.
8. Madrasah memberitahukan ke siswa/orangtua waktu pengambilan dana bantuan.
9. Siswa/orangtua mengambil dana bantuan ke lembaga/bank penyalur yang ditunjuk.
9 Bagaimana jika anak Siswa/anak dapat menggunakan KKS/KPS yang dimiliki oleh orangtuanya jika belum memiliki
tidak memiliki KIP KIP dengan cara:
tetapi orangtuanya 1. Membawa KKS/KPS yang dimiliki beserta dokumen pendukung seperti Kartu
114
memiliki KKS/KPS? Keluarga/KK atau Surat Keterangan yang menyatakan anak sebagai anggota keluarga
Apakah KKS/KPS dapat KPS/KKS (jika anak/keluarga tidak memiliki KK) ke sekolah/madrasah tempat anak
digunakan untuk terdaftar.
mendapatkan bantuan
2. Sekolah/madrasah akan mencatat data anak ke dalam daftar calon penerima KIP
Program Indonesia
untuk kemudian direkap ke Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama
Pintar?
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Kabupaten/Kota.
3. Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota menyerahkan daftar
rekap tersebut ke Kemendikbud/Kemenag.
4. Kemendikbud/Kemenag akan mencatat dan mengirimkan KIP tambahan utk
siswa/anak ke alamat sekolah/rumah tangga.
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
119
10 Bagaimana jika Seperti yang tertera pada bagian belakang kartu, bahwa kartu menjadi tanggung jawab
KIP/KKS/KPS hilang? penerima kartu dan harus dijaga dengan baik. Segala kerusakan dan kehilangan kartu menjadi
tanggung jawab penerima kartu, dimana kartu yang hilang tidak bisa digantikan.
11 Apakah bantuan dapat Pada Bulan November-Desember 2014, KIP diberikan kepada 161.840 siswa di 19
segera diambil setelah Kabupaten/Kota. KIP ini diberikan hanya sebagai penanda bahwa anak tersebut berhak untuk
mendapatkan KIP? mendapatkan bantuan pendidikan Program Indonesia Pintar untuk seterusnya sampai jenjang
pendidikan SMA/SMK/MA. KIP dapat digunakan untuk mengambil bantuan di tahun 2015
(semester II Tahun Ajaran 2014/2015) karena siswa sudah menerima manfaat Program BSM
pada tahun ini (Semester I Tahun Ajaran 2014/2015).
12 Kapan manfaat Manfaat program Indonesia Pintar melalui KIP akan disalurkan dua kali dalam satu tahun.
Program Indonesia Pembayaran untuk Semester I dilakukan pada bulan Agustus/September dan pembayaran
Pintar melalui KIP semester II dilakukan pada bulan Maret/April.
115
disalurkan?
13 Bagaimana cara siswa Siswa/orangtua dapat mengambil secara langsung manfaat KIP ke lembaga/bank Penyalur yang
mendapatkan manfaat ditunjuk dengan membawa dan menunjukkan beberapa dokumen sebagai pendukung berupa
Program Indonesia Surat Pemberitahuan Penerima BSM dari Kepala Sekolah/Madrasah, dan bukti identitas lainnya
Pintar melalui Kartu seperti Akte Kelahiran, Kartu Keluarga, Rapor, Ijazah, dll).
Standar Operasional Prosedur (SOP)
120
14 Untuk apa sajakah Bantuan/dana tunai pendidikan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendukung biaya
bantuan tunai melalui pendidikan siswa seperti:
KIP ini dapat a. Pembelian buku dan alat tulis sekolah
digunakan?
b. Pembelian pakaian/seragam dan alat perlengkapan sekolah (tas, sepatu, dll)
c. Biaya transportasi ke sekolah
d. Uang saku siswa/ iuran bulanan siswa
e. Biaya kursus/les tambahan
f. Keperluan lain yang berkaitan dengan kebutuhan pendidikan di sekolah/madrasah
116
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
121
Lampiran 11. Lembar Pengesahan SOP PIP Kemendikbud
117
MASYARAKAT Bambang Mulyadi
NAMA SOP Prosedur Penanganan
SISTEM LAYANAN DAN RUJUKAN TERPADU
Pengaduan PIP melalui SLRT
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Peraturan Menteri Sosial Nomor 08 Tahun 2012 Mengetahui tugas dan fungsi tentang sistem dan prosedur
tentang Pedoman Pendataan Dan Pengelolaan Data layanan pengaduan, Mengetahui tugas dan fungsi tentang
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan layanan pengaduan, Mengetahui tugas dan fungsi tentang
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
12
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial. alur kerja Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu, Memahami
Peraturan Menteri Sosial Nomor 27 Tahun 2015 informasi tentang Program PIP, Mengetahui tentang
tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Teknologi Informasi terutama aplikasi sistem yang ada dalam
Sosial tahun 2015-2019. SLRT, Komunikatif an sopan
Keputusan Menteri Sosial Nomor 50 Tahun
2013 tentang Pedoman Pelayanan Terpadu dan
Gerakan Masyarakat Peduli Kabupaten/Kota.
118
Pendidikan Masyarkat 08/D/PP/2016 dan
04/C/PM/2016
Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Pencatatan dan Pendataan melalui mekanisme online
Standar Operasional Prosedur (SOP)
12
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
12
Lampiran 12. SOP Penanganan Keluhan PIP Kemendikbud Melalui SLRT
119
Penjelasan Alur Penanganan Pengaduan:
120
error) dalam format pre-list hasil penetapan daerah ke Pengelola Data/Pokja Data untuk diverifikasi, divalidasi
hingga di-ranking sesuai dengan SOP yang berlaku di Pokja Data/Pusdatin.
5. Apabila terdaftar dalam Data Terpadu, maka Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota mencatat
pengaduan Non Kepesertaan dan selanjutnya menelaahnya.
6. Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota akan merujuk pengaduan PIP Kemendikbud kategori Non
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Kepesertaan ke Pengelola PIP Kemendikbud. Pengaduan PIP Kemendikbud kategori Non Kepesertaan:
¾ Pengaduan dari siswa yang termasuk dalam penerima PIP tetapi belum menerima KIP akan diteruskan ke
Sekolah dan diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari kerja
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
12
¾ Pengaduan dari siswa yang termasuk dalam penerima PIP dan sudah menerima KIP tetapi belum/tidak
terdaftar sebagai siswa/peserta didik, akan diteruskan ke Sekolah setempat dan diselesaikan dalam waktu
satu (1) hari kerja.
¾ Pengaduan bersifat administratif (kesalahan data/nama/alamat dan sejenisnya) akan diselesaikan 1 hari
kerja oleh Sekolah.
¾ Pengaduan terkait pemotongan bantuan dan lainnya akan diteruskan kepada LAPOR! untuk disampaikan
kepada Unit Layanan Terpadu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan diselesaikan dalam waktu 1
bulan.
121
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
1
Lampiran 13. Lembar Pengesahan SOP PIP Kemenag
122
PERORANGAN, KELUARGA, DAN KELEMBAGAAN Bambang Mulyadi
MASYARAKAT NAMA SOP Prosedur Penanganan Pengaduan
PIP melalui SLRT
SISTIM LAYANAN DAN RUJUKAN TERPADU
Peraturan Menteri Sosial Nomor 08 Tahun 2012 Mengetahui tugas dan fungsi tentang sistem dan
tentang Pedoman Pendataan Dan Pengelolaan Data prosedur layanan pengaduan, Mengetahui tugas dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan fungsi tentang layanan pengaduan, Mengetahui tugas
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial.
dan fungsi tentang alur kerja Sistem Layanan dan
Peraturan Menteri Sosial Nomor 27 Tahun 2015
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
1
tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Rujukan Terpadu, Memahami informasi tentang
Sosial tahun 2015-2019. Program PIP, Mengetahui tentang Teknologi Informasi
Keputusan Menteri Sosial Nomor 50 Tahun terutama aplikasi sistem yang ada dalam SLRT,
2013 tentang Pedoman Pelayanan Terpadu dan
Komunikatif an sopan
Gerakan Masyarakat Peduli Kabupaten/Kota.
123
04/C/PM/2016
1
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
129
Lampiran 14. SOP Penanganan Keluhan PIP Kemenag Melalui SLRT
124
Penjelasan Alur Penanganan Pengaduan:
125
pengaduan Non Kepesertaan dan selanjutnya menelaahnya.
6. Fasilitator/Puskesos/Sekretariat SLRT Kabupaten/Kota akan merujuk pengaduan PIP Kemenag kategori Non
Kepesertaan ke Pengelola PIP Kemenag.
Pengaduan PIP Kemenag kategori Non Kepesertaan:
Î Pengaduan dari siswa yang termasuk dalam penerima PIP tetapi belum menerima KIP akan diteruskan
Standar Operasional Prosedur (SOP)
130
Î Pengaduan bersifat administrative (kesalahan data/nama/alamat, dan sejenisnya) akan diselesaikan
satu (1) hari kerja oleh Madrasah.
Î Pengaduan terkait pemotongan bantuan dan lainnya akan diselesaikan dalam waktu satu (1) bulan
oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota/Propinsi atau Direktorat Kurikulum, Sarana,
Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama.
126
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penanganan Keluhan Melalui SLRT Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu
13