PENDAHULUAN
1
Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2002, tercatat
sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterolemia atau sebesar 7,9% dari
jumlah total kematian.
Data yang dihimpun oleh WHO dalam Global status report on non-
communicable diseases tahun 2008 memperlihatkan bahwa faktor resiko
hiperkolesterolemia pada wanita di Indonesia lebih tinggi yaitu 37,2%
dibandingkan dengan pria yang hanya 32,8%. Prevalensi hiperkolesterolemia pada
kelompok usia 25-34 tahun adalah 9,3% dan meningkat sesuai dengan
pertambahan usia hingga 15,5% pada kelompok usia 55-64 tahun.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
1. Merubah Asetil CoA menjadi 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA (HMG-
CoA).
2. Merubah HMG-CoA menjadi mevalonate.
3. Mevalonate diubah menjadi molekul dasar isoprene, isopentenyl
pyrophosphate (IPP), bersamaan dengan hilangnya CO2
4. IPP diubah menjadi squalene
5. Squalene diubah menjadi kolesterol.
4
2.4 Manfaat Kolesterol
5
mencapai 600 sampai 1000 mg/dl atau 4 sampai 6 kali dari orang normal. Banyak
pasien ini meninggal sebelum berumur 20 tahun akibat infark miokard.
c. Kebiasaan Diet lemak Jenuh, Kurang olahraga dan Kegemukan
Pada tubuh manusia, reseptor LDL menangkap LDL yang tidak teroksidasi
dan disimpan di dalam sel tubuh. Jika sudah berlebih, LDL tidak masuk ke dalam
sel kemudian dimetabolime di hepar untuk menjadi asam empedu dan
diekskresikan keluar. Pada proses patologi, oksidan LDL ditangkap oleh
makrofag dan kemudian menjadi sel busa dan menumpuk di dalam tubuh, tidak
diekskresi dan apabila menumpuk didalam pembuluh darah menimbulkan plak
aterome dan lama-kelamaan menjadi aterosklerosis.
6
2.7 Penatalaksanaan Hiperkolesterolemia
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kadar kolesterol
dalam darah. Di banyak apotek maupun klinik, sekarang sudah tersedia alat
pemeriksaan kolesterol yang sederhana, cepat dan mudah. Pemeriksaan kolesterol
ini menggunakan metode dipstick yang mengambil sample darahnya dari
pembuluh darah kapiler yang terletak di ujung jari tangan. Hanya dengan
meletakkan beberapa tetes darah saja, kita bisa segera tahu berapa kadar kolesterol
7
dalam darah. Setelah melakukan pemeriksaan awal, ada baiknya Anda juga
melakukan pemeriksaan kolesterol yang diambil dari darah vena. Cara ini tentu
saja jauh lebih akurat karena selain kadar kolesterol total, kita juga bisa tahu
berapa kadar HDL (kolesterol baik) dan LDL (kolesterol jahat). Kadar kolesterol
total yang diharapkan adalah tidak lebih dari 200 mg/dL, dengan komposisi LDL
< 150 mg dan HDL > 50 mg/dL. Berikut ini uraian kadar koleseterol dalam darah
manusia, yakni :
1. Kurang dari 200mg/dl = tingkat kolesterol yang sangat baik. Apabila
kadar LDL, HDL, dan trigliserida kurang dari 200 mg/dl, maka kita tidak beresiko
untuk terkena penyakit jantung
2. 200-239 mg/dl = tingkat kolesterol yang cukup. Jika total kolesterol
adalah sekitar 200-239 mg/dl, maka biasanya dokter akan memeriksa kadar LDL,
HDL, dan triglyceride
3. Lebih dari 240 mg/dl = tingkat kolesterol yang beresiko tinggi. Orang
yang mempunyai total kolesterol diatas 240 mg/dl beresiko 2 kali lebih besar
terkena serangan jantung.
4. Kadar HDL. Makin tinggi kadar HDL, semakin kecil resiko terkena
penyakit jantung. Kadar HDL yang normal untuk pria berkisar antara 40-50
gr/dL, wanita antara 20-60 mg/dL.
5. Kadar LDL. Sebaliknya, semakin sedikit kadar DL dalam darah, maka
semakin kecil resiko terkena penyakit jantung.
6. Kadar Trigliserida. Ini adalah sejenis lemak yang terdapat dalam darah
dan berbagai organ tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah, misalnya kegemukan, konsumsi alkohol, gula dan
makanan berlemak.
8
a. Golongan asam fibrat : Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate Fibrate
menurunkan produksi LDL dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk
di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL
memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
9
DAFTAR PUSTAKA
10