Tabel 3.
Data Hasil Penelitian
No. X Y
1 7 6
2 8 6
3 7 7
4 7 6
5 8 6
6 7 8
7 8 7
8 7 6
9 6 6
10 7 7
11 8 7
12 9 7
13 8 8
14 8 7
15 7 7
16 7 7
17 8 7
18 8 7
19 8 8
20 7 7
21 7 7
Gambar 2. Tabel Distribusi F
22 8 6
Dari kedua tabel tersebut dapat dilihat nilai dari t tabel yaitu 23
2,101 dan nilai dari F tabel yaitu 4,4139. Jelas bahwa 7 7
2,101 2 = 4,4139. Sehingga terbukti telah menunjukkan 24 7 6
kebenaran dari sebelumnya yaitu: 25 8 7
2 26 7 7
𝑡(𝑣) ~𝐹(1, 𝑣)
27 8 8
28 9 7
B. Contoh menghitung data menggunakan Uji t dan Uji F
29 7 8
Diberikan kasus sebagai berikut: 30 8 9
Sebuah penelitian ingin mengkaji pengaruh metode
pembelajaran Simulasi terhadap kemampan pemahaman
konsep Differensial siswa kelas IX SMA Negeri 3 Denpasar. Analisis:
Hipotesis penelitian menyatakan kemampuan pemahaman1. Misalnya :
konsep diferensial siswa kelas IX SMA Negeri 3 Denpasar X : Menyatakan hasil kemampuan pemahaman
yang mengikuti pembelajaran Simulasi lebih tinggi dari pada konsep differensial siswa kelas XI SMA Negeri
siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Untuk 3 Denpasar menggunakan metode pembelajaran
menguji hipotesis tersebut, dilakukan eksperimen terhadap dua Simulasi
kelompok sampel. Sampel pertama terdiri dari 30 orang siswa Y : Menyatakan hasil kemampuan pemahaman
dikenakan pembelajaran Simulasi. Sampel kedua terdiri dari konsep differensial siswa kelas XI SMA Negeri
30 orang siswa dikenai pembelajaran konvensional. Pada akhir 3 Denpasar menggunakan metode pembelajaran
eksperimen dilakukan pengukuran kreativitas siswa pada Konvensional.
masing-masing kelompok sampel dan diperoleh data sebagai2. Asumsi:
berikut: • Data yang diuji adalah data kuantitatif (data interval
atau rasio)
• Data bersifat independent (tidak terdapat korelasi
antara rata-rata populasi dengan nilai tiap sampel).
7
• Data berdistribusi normal Berdasarkan tabel kerja diatas, dapat dihitung harga-harga
• Data bersifat homogen yang diperlukan dalam perhitungan Uji t sebagai berikut:
Tabel 4. 13,467
=
Data Hasil Perhitungan 29
= 0,4643
No. X 𝑋2 Y 𝑌2 X+Y (𝑋 + 𝑌)2
∑𝑌 2
1 7 49 6 36 13 169 ∑ 𝑌2 − ( )
𝑛𝑌
2 8 64 6 36 14 196 𝑆𝑌2 =
3 7 49 7 49 14 196 𝑛𝑌 − 1
2092
4 7 49 6 36 13 169 1473−
30
=
5 8 64 6 36 14 196 30−1
1473−1456,03
6 7 49 8 64 15 225 =
29
7 8 64 7 49 15 225
8 7 49 6 36 13 169 16,967
9 6 36 6 36 12 144 =
29
10 7 49 7 49 14 196 = 0,5850
11 8 64 7 49 15 225
12 9 81 7 49 16 256 3) Menghitung varians gabungan dari kedua sampel yaitu:
13 8 64 8 64 16 256
2
(𝑛𝑋 −1)𝑠𝑋 2
14 8 64 7 49 15 225 2 +(𝑛𝑌 −1)𝑠𝑌
𝑠𝑋𝑌 = (𝑛𝑋 +𝑛𝑌 −2)
15 7 49 7 49 14 196
16 7 49 7 49 14 196
(29)0,4643 + (29)0,5850
17 8 64 7 49 15 225 2
𝑠𝑋𝑌 =
18 8 64 7 49 15 225 (30 + 30 − 2)
2 13,467+16,967
19 8 64 8 64 16 256 𝑠𝑋𝑌 =
58
20 7 49 7 49 14 196 30,43
2
21 7 49 7 49 14 196 𝑠𝑋𝑌 =
58
22 8 64 6 36 14 196 2
𝑠𝑋𝑌 = 0,524
23 7 49 7 49 14 196
24 7 49 6 36 13 169 4) Carilah Nilai 𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus:
25 8 64 7 49 15 225 𝑋−𝑌
26 7 49 7 49 14 196 𝑡=
2 (1 + 1 )
27 8 64 8 64 16 256 √𝑆𝑋𝑌 𝑛𝑥 𝑛𝑦
28 9 81 7 49 16 256 7,53-6,96
29 7 49 8 64 15 225 𝑡= 1 1
√0,524( + )
30 8 64 9 81 17 289 30 30
0,567
𝑡=
√0,534(0,0666)
𝑡 = 3,029
Jumlah 226 1716 209 1473 435 189225 5) Nilai 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu:
Berdasarkan tabel Student t, pada dk=30+30-2=58 dan
taraf signifikan 𝛼 = 0,05, maka diperoleh 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =
2,002
8
Sehingga dari perhitungan di atas dapat kita lihat bahwa nilai yaitu 9,179 > 4,007 maka tolak 𝐻0 berarti significant. Maka
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (3,029) lebih besar dari pada 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,002). 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Jadi, terdapat perbedaan yang
Akibatnya 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Jadi hal tersebut signifikan, sehingga hal tersebut menunjukkan kemampuan
menunjukkan kemampuan pemahaman konsep diferensial pemahaman konsep diferensial siswa kelas XI SMA Negeri 3
siswa kelas XI SMA Negeri 3 Denpasar menggunakan metode Denpasar menggunakan metode pembelajaran Simulasi lebih
pembelajaran Simulasi lebih baik dari pada menggunakan baik dari pada menggunakan pembelajaran konvensional.
pembelajaran konvensional.
Kesimpulan:
2. Uji F Dari perhitungan Uji t dan Uji F diatas, didapatkan nilai dari
Hipotesis statistik: 𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,029 dan nilai dari 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yaitu: 9,179. Jelas
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 bahwa 3,029 2 = 9,179. Sehingga dapat menunjukkan
𝐻1 : 𝜇1 𝑑𝑎𝑛 𝜇2 berbeda kebenaran dari sebelumnya yaitu:
Berdasarkan tabel kerja diatas, dapat dihitung harga-harga 𝑡(𝑣)2 ~𝐹(1, 𝑣)
yang diperlukan dalam perhitungan Uji F sebagai berikut:
1) Menghitung jumlah kuadrat antar group (𝐽𝐾𝐴 ) dengan
rumus : IV. PENUTUP
(∑ 𝑋)2 (∑ 𝑌)2 (∑ 𝑋+𝑌)2
𝐽𝐾𝐴 = ( )+( )−( ) A. Kesimpulan
𝑛1 𝑛2 𝑁
51076 43681 189225
=( )+( )−( ) Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas,
30 30 60
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Uji t dan
= (1702,53 + 1456,03) − 3153,75
Uji F. Dimana jika uji kesamaan dua rata-rata atau uji t
= 4,81667
digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan dua rata-
2) Hitunglah derajat bebas antar group dengan rumus :
rata, maka dalam kasus tertentu uji untuk dua atau lebih rata-
𝑑𝑏𝐴 = k − 1 = 2 – 1 = 1 , dimana k = jumlah group
rata dalam mencari perbedaan atau persamaaannya dapat
3) Hitunglah kuadrat rerata antar group (𝐾𝑅𝐴 ) dengan
digunakan analysis of variance (anava) atau dikenal juga
rumus :
𝐽𝐾 4,81667 dengan Uji F. Jika kita menguji hipotesis nol dimana rata-rata
𝐾𝑅𝐴 = 𝐴 = = 4,81667 dua buah kelompok berbeda, teknik Uji F dan Uji-t akan
𝑑𝑏𝐴 1
4) Hitunglah jumlah kuadrat dalam antar group (𝐽𝐾𝐷 ) menghasilkan kesimpulan yang sama, keduanya akan menolak
dengan rumus : atau menerima hipotesis nol. Dalam hal ini yang perlu
(∑ 𝑋)2 (∑ 𝑌)2 ditekankan untuk kasus Uji statistik F yaitu berlaku pada
𝐽𝐾𝐷 = ∑𝑋 2 + ∑𝑌 2 − ( )+( ) derajat kebebasan 1 serta nilai n-k sama dengan derajad
𝑛1 𝑛2
51076 43681 kebebasan dari t, sehingga nilai F akan sama dengan kuadrat
= (1716 + 1473) − ( )+( ) dari statistik t. Hubungan ini juga dapat dibuktikan dengan
30 30 membandingkan dan menghitung nilai dari masing-masing
= 3189 − 3158,567
tabel distribusi, dengan syarat yang telah ditentukan.
= 30,433 B. Saran
5) Hitunglah derajat bebas dalam group dengan rumus :
Pembahasan ini terbatas pada penyajian materi
𝑑𝑏𝐷 = 𝑁 − 𝑘 = 60 − 2 = 58
mengenai penerapan konsep dalam pembuktian hubungan
6) Hitunglah kuadrat rerata dalam antar group (𝐾𝑅𝐷 )
antara Uji t dan Uji F. Dalam melihat hubungan uji t dan uji F
dengan rumus:
𝐽𝐾 30,433 selain dengan cara yang telah dipaparkan diatas dapat juga
𝐾𝑅𝐷 = 𝐷 = = 0,524706 dibuktikan dengan cara yang berbeda. Bagi pembaca yang
𝑑𝑏𝐷 58
7) Carilah 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus: tertarik untuk lebih mendalami hubungan ini dan ingin
𝐾𝑅𝐴 4,81667 mencari hubungan antar uji-uji statistic yang lainnya sangat
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = = 9,179
𝐾𝑅𝐷 0,524706 disarankan.
8) Tentukan taraf signifikansinya, misalnya α = 0,05
9) Cari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan rumus:
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(1−𝛼)(𝑑𝑏𝐴 ,𝑑𝑏𝐷) DAFTAR PUSTAKA
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(1−0,05)(1,58)
[1] Anas Sudijono. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan.
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(0,95)(1,58) Jakarta: Rajawali pers
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,007 [2] Candiasa, I Made. 2010. Statistik Univariat dan Bivariat
Dimana, Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Unit Penerbitan
0,95 = Taraf kepercayaan 95% atau taraf Universitas Penddikan GaneshaUSA: Abbrev. of
signifikan 5%. Publisher, year, ch.x, sec. x, pp. xxx–xxx.
Angka 1 = pembilang atau hasil dari 𝑑𝑏𝐴
Angka 58 = penyebut atau hasil dari 𝑑𝑏𝐷