Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 3 SINGARAJA
Kelas/Semester : XI /2
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Topik : Pola Bilangan Aritmatika
Waktu : 4 x 45 Menit (2 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun responsif, dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator

3.6 Menggeneralisasi pola 3.6.1 Menemukan pola barisan


bilangan dan jumlah pada 3.6.2 Memecahkan persoalan
barisan Aritmetika dan terkait dengan pola
Geometri bilangan, barisan dan deret

4.6 Menggunakan pola barisan 4.6.1. Merancang maket gedung


aritmetika atau geometri pencakar langit yang kokoh
untuk menyajikan dan 4.6.2. Melakukan uji coba
menyelesaikan masalah kekokohan maket gedung
kontekstual (termasuk 4.6.3. Menyempurnakan hasil
pertumbuhan, peluruhan, rancangan berdasarkan hasil
bunga majemuk, dan uji coba
anuitas) 4.6.4. Mengkomunikasikan hasil
pembuatan maket gedung
pencakar langit yang telah
disempurnakan.
4.6.5. Menyajikan laporan hasil
pembuatan maket gedung
pencakar langit

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model STEM Project Based Learning dengan
menggunakan pendekatan STEM, peserta didik secara kreatif, kritis, kolaborasi
dan komunikasi mampu memecahkan persoalan terkait dengan efisiensi bahan,
merancang maket gedung pencakar langit yang kokoh serta memiliki nilai seni
yang tinggi. menyempurnakan hasil rancangan berdasarkan uji coba, melakukan
kalkulasi biaya, mengkomunikasikan hasil pembuatan maket gedung yang telah
disempurnakan, dan menyajikan laporan hasildengan penuh rasa
tanggungjawab, kerja sama dan jujur serta santun.
D. Materi Matematika
Pola Bilangan
Pola bilangan adalah suatu barisan yang pembentukannya mengikuti
pola atau aturan tertentu. Setiap bilangan pada pola bilangan dinamakan suku
yang diperoleh dengan berpedoman pada pola atau aturan tertentu. Beberapa
contoh susunan benda yang teratur penempatan atau pembentukannya sehingga
membentuk pola bilangan yang menarik.
a. Kulit sejenis moluska yang bernama Chambered Nautilus;
b. Biji pada bagian tengah bunga daisy;
c. susunan bola biliar;
d. gugusan batang dan ranting pohon;
e. formasi para penerjun bebas.

Barisan Aritmatika
Baris aritmatika merupakan baris yang nilai setiap sukunya didapatkan dari
suku sebelumnya melalui penjumlahan atau pengurangan dengan suatu
bilangan b. Maka suatu barisan U1 , U2 , U3 ,..., Un disebut barisan aritmatika
jika selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap, selisih tersebut disebut
beda dan dilambangkan dengan "b".
Jadi, b = U2 - U1 = U3 - U2 = Un - Un-1
Jika suku pertama dinyatakan dengan a, maka bentuk umum barisan aritmatika
adalah:
U1 = a
U2 = U1 + b = a + b
U3 = U2 + b = a + 2b
U4 = U3 + b = a + 3b
...
Un = Un-1 + b = a + (n - 1)b
Bentuk Un = a + (n - 1)b ; untuk n bilangan asli ini merupakan bentuk umum dari
barisan aritmatika.
1) Faktual : Gedung- Gedung pencakar langit dibuat dengan desain bagian
bawah lebih lebar dari bagian di atasnya
2) Konseptual : Maket gedung akan tinggi dan kokoh dengan
mempertimbangkan teori tekanan pada fisika
3) Prosedural : cara merangkai stick es krim menjadi maket gedung tinggi dan
kokoh

E. Analisis STEM
Sains Teknologi
1. Teori tekanan pada fisika
1. Mencari informasi melalui
2. Karakteristik barisan
internet untuk mendesain
bilangan aritmatika
aplikasi membuat rumus
sederhana untuk menentukan n
dari suku ke n barisan
aritmatika
Engineering Matematika
1. Merancang algoritma dalam 1. Logika
menghitung n dari rumus 2. Rumus Un=a+(n-1)b
suku ke n barisan aritmetika 3. Konsep Perbandingan
dan perbandingan 4. Menyusun algoritma atau
2. Merancang susunan stik es rumus menentukan n dari
krim agar menghasilkan suatu barisan aritmetika jika
nilai estetika yang tinggi diketahui Un, a, dan b

F. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran


Pendekatan : STEM (Science, Technologi, Enginering, Mathematic)
Metode : Diskusi kelompok, eksperimen, dan presentase
Model : STEM Project Based Learning
G. Media/ Alat dan Bahan
 Media :
a) Gambar gedung-gedung pencakar langit
b) PPT
c) LKPD
d) Lembar penilaian
 Alat :
a) Laptop
b) LCD Proyektor
c) Gunting (8 buah)
d) Cutter (8 buah)
e) Lem kayu (8 botol)
f) Karet gelang
g) Selotip
 Bahan
a) Stik Es Krim (10 pack)
b) Kertas manila (8)
H. Sumber Belajar
 Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Matematika Wajib Kelas
XI Kemendikbud, Tahun 2019
 Pengalaman peserta didik dan guru
 Internet.

I. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Peserta didik Kegiatan Guru Waktu

Pendahuluan Orientasi 10
1. Peserta didik menjawab 1. Guru memulai
menit
salam dari guru dan pembelajaran dengan
melaksanakan doa bersama memberi salam dan doa.
di kelas.
2. Peserta didik memberitahu 2. Guru mengabsen dan
jika ada peserta didik yang mengecek kehadiran
tidak hadir serta alasannya. peserta didik
Kegiatan Kegiatan Peserta didik Kegiatan Guru Waktu

3. Peserta didik mendengarkan 3. Guru menyampaikan


dan memperhatikan kompetensi dasar, tujuan
informasi dari guru. pembelajaran, dan
menginformasikan
proses pembelajaran
menggunakan model
pembelajaran STEM-
PjBL dan menggunakan
media Power Point dalam
pembelajarannya.
Apersepsi
4. Peserta didik mencermati dan 4. Guru mengarahkan
mengingat kembali materi peserta didik untuk
sebelumnya dan menjawab mengingat kembali
pertanyaan yang diberikan terkait materi
oleh guru. sebelumnya yang dibahas
dan berkaitan dengan
materi yang akan dibahas
di kelas
5. Peserta didik menyimak 5. Guru memberikan
penjelasan dan menjawab pertanyaan arahan dan
pertanyaan arahan guru penjelasan terkait materi
terkait materi yang dipelajari yang akan dipelajari.

Motivasi
6. Peserta didik mendengarkan 6. Guru memberikan
motivasi yang diberikan motivasi kepada peserta
guru didik dengan
menyampaikan manfaat
dari mempelajari barisan
dan deret yang salah
satunya adalah untuk
membuat desain
bangunan agar memiliki
nilai estetik tinggi
Inti Fase 1. Reflection 115
1. Peserta didik mengati 1. Guru menghubungkan menit
paparan guru dan pengetahuan awal
mengidentifikasi keterkaitan mengenai materi yang
pengetahuan awal dengan sudah dipelajari
pengetahuan baru. sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari.
2. Peserta didik mengamati 2. Guru medemonstrasikan
demonstrasi guru tentang tentang contoh gambar
Kegiatan Kegiatan Peserta didik Kegiatan Guru Waktu

contoh gambar gedung- gedung-gedung pencakar


gedung pencakar langit. langit.
3. Peserta didik menyimak dan 3. Guru memberikan
mendengarkan penjelasan pertanyaan-pertanyaan
dari guru dan menanggapi terkait materi project
pertanyaan yang diajukan yang akan dibuat dan
oleh guru dengan kritis tetapi menghubungkannya
santun. dengan materi
pembelajaran pada saat
itu.
a. Mengapa di perkotaan
dibuat gedung-
gedung pencakar
langit?
b. Bagaimana konsep
pola bilangan dapat
diterapkan dalam
mendesain gedung
pencakar langit?
4. Peserta didik menyimak 4. Guru menyampaikan
penjelasan dari guru. masalah yang
berhubungan dengan pola
bilangan
Fase 2. Research (Penelitian)
1. Peserta didik membentuk 1. Guru mengarahkan
kelompok praktikum dengan peserta didik untuk
anggota 4 sampai 5 orang tiap membentuk kelompok
kelompok. yang beranggotakan 4
sampai 5 orang di tiap
kelompoknya.
2. Masing-masing kelompok 2. Guru meminta peserta
mencermati soal yang didik untuk mencermati
diberikan pada LKPD dan pernyataan yang terdapat
bertanya apabila ada yang LKPD dan meminta
kurang jelas. peserta didik untuk
bertanya apabila ada yang
kurang jelas.
3. Peserta didik mengumpulkan 3. Guru menghimbau agar
informasi mengenai desain peserta didik
dan makete project yang akan mengumpulkan informasi
dikerjakan dari berbagai dari berbagai sumber
sumber mengenai desain sebelum membuat makete
maket gedung pencakar project mengenai desain
langit. maket gedung pencakar
langit.
Kegiatan Kegiatan Peserta didik Kegiatan Guru Waktu

4. Peserta didik berdiskusi 4. Guru meminta peserta


dalam kelompok dan didik untuk
menemukan masalah terkait mendiskusikan
dengan konsep yang sedang permasalahan yang
dipelajari yaitu tentang terdapat pada LKPD
barisan dan deret antara lain: dengan dengan konsep
a. Mengapa gedung yang sedang dipelajari.
pencakar langit
didesain melikuk
secara beraturan?
b. Bagaimana
mendesain gedung
pencakar langit
supaya kokoh?
5. Peserta didik mengerjakan 5. Guru mengarahkan
LKPD dengan kelompoknya peserta didik menemukan
dan menemukan pemecahan pemecahan masalah
masalah tentang desain maket tentang desain maket
dengan menggunakan konsep dengan menggunakan
dari materi yang dipelajari konsep dari pola
bilangan, barisan dan
deret.
Fase 3. Discovery (Penemuan)
1. Peserta didik secara 1. Guru meminta peserta
berkelompok mendesain didik bersama
rancangan gedung pencakar kelompoknya untuk
langit yang akan dibuat mendesain rancangan.
berdasarkan alat dan bahan
yang telah disediakan.
2. Peserta didik menuliskan 2. Guru menghimbau agar
semua ide atau rancangan peserta didik bekerja
dari setiap anggota sama dalam kelompoknya
kelompok. dalam membuat
rancangan.
3. Peserta didik menentukan 3. Guru membimbing
rancangan maket gedung peserta didik untuk
pencakar langit yang terbaik menetapkan rancangan
dari hasil diskusi kelompok. terbaiknya.
4. Peserta didik menggambar 4. Guru mengarahkan
rancangan sesuai panduan peserta didik untuk
yang terdapat di dalam LKPD mencermati LKPD dan
menggambar rancangan
yang dibuat di dalam
kertas manila.
Kegiatan Kegiatan Peserta didik Kegiatan Guru Waktu

5. Peserta didik mencermati 5. Guru meminta peserta


arahan dari guru dan didik untuk bertanya dan
mengkomunikasikan mengkonsultasikan
rancangan percobaannya rancangan percobaan
kepada guru dan yang dibuat dan
memperbaiki rancangan jika mengarahkan peserta
ada yang salah atau kurang. didik jika ada yang keliru.
Fase 4. Application (Penerapan)
1. Peserta didik membuat 1. Guru mengarahkan
rancangan makete dari peserta didik untuk
rancangan maket yang sudah membuat rancangan
disepakati oleh anggota maket dari desain yang
kelompok. telah dibuat.
2. Peserta didik menguji coba 2. Guru mengarahkan
rancangan maket gedung peserta didik untuk
pencakar langit yang dibuat menguji cobakan
rancangan gedung
pencakar langit
3. Peserta didik melakukan 3. Guru mengarahkan
diskusi dalam kelompoknya peserta didik untuk
untuk mengolah hasil uji coba mengolah hasil uji coba
dan membuat laporan. dan membuat laporan.

4. Peserta didik mendengarkan 4. Guru memonitor


dan menyimak arahan guru. aktivitas yang penting
dari peserta didik selama
menyelesaikan proyek
menggunakan rubrik
yang telah disiapkan.
Fase 5. Communication (Komunikasi)
1. Perwakilan dari tiap kelompok 1. Guru meminta
mempresentasikan hasil kerja perwakilan kelompok
kelompoknya dan kelompok untuk mempresentasikan
lainnya memperhatikan dan hasil kerja kelompoknya
menanggapi dengan dan meminta kelompok
memberikan masukan secara lainnya untuk
santun menanggapi.

Penutup 1. Peserta didik membuat 1. Guru mengarahkan


kesimpulan tentang peserta didik untuk
bagaimana mendesain maket membuat kesimpulan
gedung pencakar langit tentang bagaimana
dengan memperhatikan mendesain makete
konsep dari materi yang dengan memperhatikan
dipelajari pada hari itu.
Kegiatan Kegiatan Peserta didik Kegiatan Guru Waktu

konsep dari materi yang


dipelajari pada hari itu.
2. Peserta didik mendengarkan 2. Guru memberikan
apresiasi dari guru. apresiasi terhadap
kegiatan yang sudah
dilakukan, khususnya
kepada kelompok yang
sudah presentasi dan
peserta didik yang aktif
dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Peserta didik mendengarkan 3. Guru melakukan refleksi
pernyataan dari guru tentang terhadap kegiatan yang
refleksi kegiatan yang sudah sudah dilaksanakan
dilaksanakan. dengan menegaskan
kembali kesimpulan.
4. Peserta didik mendengarkan 4. Guru menyampaikan
penyampaian dari guru dan rencana pembelajaran
bertanya jika ada yang ingin pertemuan berikutnya
ditanyakan sebelum tentang materi
mengakhiri pembelajaran. selanjutnya dan
memberikan kesempatan
bagi peserta didik untuk
bertanya.
5. Peserta didik membalas salam 5. Guru mengakhiri
dari guru. kegiatan pemebelajaran
dengan mengucapkan
salam.
J. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta
didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara
umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Catatan:
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria
= 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275: 4
= 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 –25,00 = Kurang (K)
5. Format dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan,
dan merumuskan format penilaiannya. Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu.
Berikut contoh format penilaian:
Jumlah Skor
No Pernyataan Ya Tidak Kode Nilai
Skor Sikap
Selama
diskusi, saya
1 ikut serta 50
mengusulkan
ide/gagasan.
Ketika kami
berdiskusi,
setiap
anggota
2 50
mendapatkan
250 62,50
kesempatan C
untuk
berbicara.
Saya ikut
serta dalam
membuat
3 50
kesimpulan
hasil diskusi
kelompok.
4 ... 100
Catatan:
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100
= 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250:
400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat:
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi
pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai
temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah
menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan
juga menentukan format penilaiannya. Berikut contoh format penilaian
teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...

Jumlah Skor
No Pernyataan Ya Tidak Kode
Skor Sikap
Nilai
Mau menerima
1 100
pendapat teman.
Memberikan solusi
2 terhadap 100 450 90,00
SB
permasalahan.
Memaksakan
3 100
pendapat sendiri
kepada anggota
kelompok.
Marah saat diberi
4 100
kritik.
5 ... 50

Catatan:
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100
= 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450:
500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat:
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

Berikut contoh instrumen penilaian sikap:


b. Pengetahuan
 Tes Pengetahuan (kuis):

Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Singaraja


Kelas/Semester : XI /2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Indikator Soal LOTS/HOTS Rumusan Soal
Peserta didik Dalam suatu gedung pertunjukan
mampu HOTS terdapat 20 baris kursi. Pada baris
menyelesaikan pertama terdapat 10 kursi dan setiap baris
masalah konstektual berikutnya memuat 2 kursi lebih banyak
dari pola barisan daripada baris didepannya. Harga
aritmatika tiket kursi untuk baris pertama adalah
Rp. 150.000,00. Harga tiket kursi untuk
barisan selanjutnya selalu berkurang Rp.
10.000,00. Sehingga pada barisan
tertentu harga tiket setiap kursinya
digratiskan. Dari masalah tersebut.
Jawablah pertanyaan di bawah ini:
a) Pada barisan berapakah kursi
digratiskan?
b) Buktikan bahwa ada lebih dari
200 kursi yang digratiskan.
Bagaimana menurut kalian cara
untuk menentukan banyak kursi
yang digratiskan tersebut?
c) Adakah cara lain untuk
mengerjakan soal dengan
jawaban yang sama?
PEDOMAN PENSKORAN
Dalam suatu gedung pertunjukan terdapat 20 baris kursi. Pada baris pertama
terdapat 10 kursi dan setiap baris berikutnya memuat 2 kursi lebih banyak daripada
baris didepannya. Harga tiket kursi untuk baris pertama adalah Rp. 150.000,00.
Harga tiket kursi untuk barisan selanjutnya selalu berkurang Rp. 10.000,00.
Sehingga pada barisan tertentu harga tiket setiap kursinya digratiskan. Dari
masalah tersebut. Jawablah pertanyaan di bawah ini:

a) Pada barisan berapakah kursi digratiskan?


b) Buktikan bahwa ada lebih dari 200 kursi yang digratiskan. Bagaimana
menurut kalian cara untuk menentukan banyak kursi yang digratiskan
tersebut?
c) Adakah cara lain untuk mengerjakan soal dengan jawaban yang sama?

Jawaban Skor
Penyelesaian :
Memberikan penjelasan dasar 20

Diketahui:
Pada baris pertama terdapat 10 kursi. Pada baris kedua terdapat 12 kursi. Pada baris
ke tiga terdapat 14 kursi, begitu seterusnya dimana selisishnya sama maka dalam
hal ini menggunakan barisan aritmatika dalam penyelesaiaannya.
Maka dapat diketahui barisan aritmatika untuk harga tiket setiap kursi dimana:
𝑈1 = a = 150.000
b = -10.000
𝑈𝑛 = 0 (sampai gratis artinya 0 rupiah)
Membangun Keterampilan Dasar 20
Ditanya n = ….
Jawab :
𝑈𝑛 = a + ( n – 1)b
0 = 150.000 + ( n – 1)(-10.000)
0 = 150.000 + 10.000-10.000n barisan
10.000n = 160.000
n = 16
10
Menyimpulkan
Sehingga kursi yang digratiskan yaitu barisan ke 16, 17, 18, 19, 20
Membuat penjelasan lebih lanjut 20
Untuk kursi yang digratiskan :
𝑈𝑛 = a + ( n – 1)b
U16 = 10 + ( 16 – 1)2
U16 = 10 + 30
U16 = 40
30
Strategi dan taktik
Cara I:
Ingat b = 2
Banyak kursi yang digratiskan = 40 + 42+ 44 + 46 + 48
Banyak kursi yang digratiskan = 220 kursi
Cara II:
Menggunakan rumus deret dengan a = 𝑈𝑛 = 40 sebanyak n = 5 (16, 17, 18, 19. 20)
Maka:
𝑛
Banyak kursi yang digratiskan = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
2
5
Banyak kursi yang digratiskan = (2.40 + (5 − 1)2
2
5
Banyak kursi yang digratiskan = (80 + 8)
2
5
Banyak kursi yang digratiskan = (88)
2

Banyak kursi yang digratiskan = 220 kursi

Jadi banyak kursi yang digratiskan yaitu 220 kursi

Total 100

 Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

No. Aspek Teknik


1. Remedial a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta
didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan
melalui remedial teaching (klasikal) atau tutor
sebaya atau tugas dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 3 kali dan
apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai nilai ketuntasan, maka remedial
dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis.
2. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai
ketuntasan, diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
- Peserta didik yang sudah mencapai nilai KBM
atau lebih dari nilai KBM, diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan

a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria belajar minimal (KBM),
maka guru bisa memberikan soal tambahan yang diambil dari buku LKPD
Peserta didik

CONTOH PROGRAM REMIDI


Sekolah :…………………………………....
Kelas/Semester :…………………………………....
Mata Pelajaran :……………………………………
Ulangan Harian Ke :……………………………………
Tanggal Ulangan Harian :…………………………………….
Bentuk Ulangan Harian :…………………………………….
Materi Ulangan Harian : …………………………………....
(KD / Indikator) :………………………………….....
KBM :………………………………….....
Bentuk
Indikator
Nama Tindak Nilai
Nilai yang
No Peserta an Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remed Remedial
Dikuasai
ial
1
2
3
4
5
6

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai
KBM (Kriteria Belajar Minimal). Guru memberikan tugas pengayaan
sebagai berikut :
1) Membaca buku matematika yang berhubungan dengan materi selanjutnya
yaitu mengenai Deret tak hingga
2) Mencari informasi baik materi dan penerapannya pada kehidupan sehari-
hari secara online mengenai Deret tak hingga
Berikut contoh instrumen penilaian pengetahuan:
c. Keterampilan
a. Instrumen Penilaian Proyek
PENILAIAN PROYEK

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : XI / 2
Pertemuan Ke :1
Kompetensi Dasar : Menyajikan desain maket gedung pencakar langit

Skor Jumlah
No. Nama Nilai
Persiapan Pelaksanaan Hasil Skor

b. Pedoman Penskoran/ Rubrik

RUBRIK NILAI
Skor 3 = apabila memenuhi 3 indikator ∑ 𝑺𝑲𝑶𝑹
Nilai = × 𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟓
Skor 2 = apabila memenuhi 2 indikator
Skor 1 = apabila memenuhi 1 indikator

Tahapan Deskripsi Indikator


Kegiatan
Menyiapkan alat Menyiapkan alat dan bahan lengkap
Persiapan dan bahan Menyiapkan alat dan bahan sesuai rancangan
pembuatan Maket Menyiapkan alat dan bahan tepat waktu
gedung
pencakar langit
Terdapat gambar rancangan yang jelas
Terdapat langkah-langkah kerja pembuatan
Merancang maket
yang jelas
gedung pencakar
Terdapat langkah-langkah pengujian yang
langit
Pelaksanaan jelas
Maket gedung pencakar langit sesuai
Hasil akhir Maket
rancangan
gedung pencakar
Maket gedung pencakar langit kokoh
langit
Maket gedung pencakar langit memiliki nilai
Keindahan
Materi presentasi sistematis
Mengkomunikasikan Menggunakan bahasa yang baik dan benar
Artikulasi jelas
Hasil Laporan Laporan lengkap sesuai pedoman
Isi laporan benar sesuai data
Laporan dikumpulkan tepat waktu

Berikut contoh instrumen penilaian Keterampilan:


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Singaraja


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas / Semester : XI / 1
Topik : Membuat maket gedung pencakar langit
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 2 Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi dengan menggunakan
pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan dapat terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik mengenai :
1. Peserta didik dapat membuat maket gedung pencakar langit dengan menerapkan
konsep barisan aritmatika
2. Peserta didik dapat membuat laporan dan mempresentasikan hasil yang mereka
dapatkan dengan bahasa mereka sendiri
B. Petunjuk Kerja:
1) Bacalah baik-baik petunjuk kegiatan yang telah diberikan
2) Diskusikanlah persoalan yang ada pada LKPD dengan teman sekelompok
kalian.
3) Jika ada yang belum dimengerti, silahkan bertanya pada guru
4) Tulislah kesimpulan dari hasil yang dilakukan pada lembar yang disediakan

Kelas : ..............
Nama Kelompok / No Absen :
1. ...........................................................................
2. ...........................................................................
3. ...........................................................................
4. ...........................................................................
5. ...........................................................................
Pendahuluan

Semakin banyaknya populasi manusia di muka bumi,


mengakibatkan semakin sempitnya lahan yang tersisa.
Permasalahan tersebut mendorong didesainnya bangunan -
bangunan yang sekarang ini menjulang ke atas. Jadi, bangunan-
bangunan yang sekarang ini bermunculan adalah gedung-
gedung pencakar langit. Dalam pembelajaran hari ini kita akan
membuat maket gedung pencakar langit dengan pola sederhana
dan dapat dikaitkan dengan pembelajaran matematika. Desain
bangunan tidak serta merta hanya bangunan yang polos, tapi
mempertimbangkan unsur keindahan. Jadi tugas kalian adalah
membuat maket gedung pencakar langit yang menarik akan
tetapi tidak melupakan unsur kekokohan dalam maket tersebut.

A. Tujuan
Membuat maket gedung pencakar langit
B. Alat dan Bahan yang disediakan
1. Stick es krim
2. Gunting
3. Cutter
4. Lem kayu
5. Karet gelang
6. Selotif
7. Kertas manila
C. Langkah Kerja
1. Dalam satu kelas dibagi menjadi 8 Kelompok dimana masing-masing
kelompok membuat maket gedung pencakar langit dengan tinggi gedung
sebenarnya yang berbeda-beda antara lain:
a. Kelompok I : Gama Tower setinggi 310 m
b. Kelompik II : Menara Astra setinggi 270 m
c. Kelompok III : Keraton at the Plaza setinggi 225 m
d. Kelompok IV : Equity Tower setinggi 220 m
e. Kelompok V : My Home and Ascott Apartment setinggi 210 m
f. Kelompok VI : One Pasific Place setinggi 190 m
g. Kelompok VII : Menara BCA setinggi 230 m
h. Kelompok VIII : Soho Hospital setinggi 200 m
2. Setiap kelompok membuat maket gedung pencakar langit dengan tinggi
maksimal yaitu 40 cm
3. Dalam membuat maket gedung pencakar langit peserta didik dalam setiap
kelompok diberi kebebasan dalam menentukan beda setiap lantai dibuat
dengan konsisten dan menetapkan nilai suku pertama (tinggi lantai dasar)
pada maket gedung pencakar langit tersebut.
4. Melalui diskusi dalam kelompok, jawablah pertanyaan berikut
a. Konsep apa yang digunakan untuk membuat maket gedung pencakar
langit?
...............................................................................................................
b. Bagaimana konsep yang anda gunakan supaya desain maket
gedungnya memiliki nilai estetika yang tinggi?
.............................................................................................................
c. Karena beda dan suku pertama dalam maket telah ditetapkan maka
tentukan tinggi lantai berikutnya (barisan berikutnya) sampai mencapai
tinggi maksimal yaitu 40 cm.
Penyelesaian:
d. Dengan data tinggi lantai maket yang kalian dapatkan, rancanglah
rumus dari konsep yang kalian terapkan!
Penyelesaian:

5. Karena rumus dari konsep yang ditetapkan telah ditemukan maka hitunglah
tinggi setiap lantai (tinggi lantai 1, tinggi lantai 2, tinggi lantai 3, dst) dari
gedung sebenarnya!
a. Konsep apa yang dipakai?
...............................................................................................................
b. Hitunglah tinggi sebenarnya untuk setiap lantai!
6. Melalui diskusi dalam kelompok, gambarlah rancangan desain maket
gedung pencakar langit dalam kertas manila yang disediakan untuk
dipresentasikan di depan kelas.

7. Tahap selanjutnya adalah praktek. Karena kalian telah merancang disain


maket gedung pencakar langit maka, tuliskan langkah kerja dalam
pembuatan maket gedung pencakar langit!
a. ..................................................................................................................
b. ..................................................................................................................
c....................................................................................................................
d. .................................................................................................................
e. .................................................................................................................
f. ..................................................................................................................
g. ..................................................................................................................
h. .................................................................................................................
i. ..................................................................................................................
j. ..................................................................................................................
8. Unsur estetik saja tidak cukup untuk membangun sebuah maket gedung
pencakar langit, dalam kenyataannya suatu gedung pencakar langit harus
memiliki tingkat kekokohan yang tinggi agar bangunan tersebut tidak
roboh atau tetap kokoh jika ada banyak beban didalamnya. Dalam hal in
setelah pembuatan maket gedung pencakar langit, maka langkah yang
dilakukan selanjutnya adalah pengujian tingkat kekokohan. Hasil
pengujian maket gedung pencakar langit sbb:
No Dibebani dengan air mineral kemasan Tetap Kokoh
Ya Tidak
1 300 ml
2 600 ml
3 1200 ml
4 1500 ml
9. Dari hasil Uji Coba kekokohan, perlu dijelaskan apakah perlu ada revisi
atau perlu perubahan?
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

Sekarang kerjakan
Wah, tampaknya kalian laporan praktikum
sudah selesai mengikuti dengan ketentuan di
langkah-langkah diatas bawah ini untuk lebih
dengan baik meningkatkan
kemampuan kalian.
Dan dikumpulkan
pada saat
mempresentasikan
maket gedung
pencakar langit kalian

Untuk melengkapi presentasi kelompok, buatlah Laporan Praktikum berdasarkan


hasil percobaan sesuai dengan ketentuan: Diketik pada kertas A4 dengan ukuran
huruf Time New Roman 12, 1½ spasi dengan format:
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Tujuan

B. Dasar Teori

C. Alat dan Bahan

D. Langkah Kerja

E. Data Hasil Percobaan

F. Analisis Data dan Pembahasan

G. Kalkulasi Biaya

H. Kesimpulan dan saran

I. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai