(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 3 SINGARAJA
Kelas/Semester : XI /2
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Topik : Pola Bilangan Aritmatika
Waktu : 4 x 45 Menit (2 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun responsif, dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model STEM Project Based Learning dengan
menggunakan pendekatan STEM, peserta didik secara kreatif, kritis, kolaborasi
dan komunikasi mampu memecahkan persoalan terkait dengan efisiensi bahan,
merancang maket gedung pencakar langit yang kokoh serta memiliki nilai seni
yang tinggi. menyempurnakan hasil rancangan berdasarkan uji coba, melakukan
kalkulasi biaya, mengkomunikasikan hasil pembuatan maket gedung yang telah
disempurnakan, dan menyajikan laporan hasildengan penuh rasa
tanggungjawab, kerja sama dan jujur serta santun.
D. Materi Matematika
Pola Bilangan
Pola bilangan adalah suatu barisan yang pembentukannya mengikuti
pola atau aturan tertentu. Setiap bilangan pada pola bilangan dinamakan suku
yang diperoleh dengan berpedoman pada pola atau aturan tertentu. Beberapa
contoh susunan benda yang teratur penempatan atau pembentukannya sehingga
membentuk pola bilangan yang menarik.
a. Kulit sejenis moluska yang bernama Chambered Nautilus;
b. Biji pada bagian tengah bunga daisy;
c. susunan bola biliar;
d. gugusan batang dan ranting pohon;
e. formasi para penerjun bebas.
Barisan Aritmatika
Baris aritmatika merupakan baris yang nilai setiap sukunya didapatkan dari
suku sebelumnya melalui penjumlahan atau pengurangan dengan suatu
bilangan b. Maka suatu barisan U1 , U2 , U3 ,..., Un disebut barisan aritmatika
jika selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap, selisih tersebut disebut
beda dan dilambangkan dengan "b".
Jadi, b = U2 - U1 = U3 - U2 = Un - Un-1
Jika suku pertama dinyatakan dengan a, maka bentuk umum barisan aritmatika
adalah:
U1 = a
U2 = U1 + b = a + b
U3 = U2 + b = a + 2b
U4 = U3 + b = a + 3b
...
Un = Un-1 + b = a + (n - 1)b
Bentuk Un = a + (n - 1)b ; untuk n bilangan asli ini merupakan bentuk umum dari
barisan aritmatika.
1) Faktual : Gedung- Gedung pencakar langit dibuat dengan desain bagian
bawah lebih lebar dari bagian di atasnya
2) Konseptual : Maket gedung akan tinggi dan kokoh dengan
mempertimbangkan teori tekanan pada fisika
3) Prosedural : cara merangkai stick es krim menjadi maket gedung tinggi dan
kokoh
E. Analisis STEM
Sains Teknologi
1. Teori tekanan pada fisika
1. Mencari informasi melalui
2. Karakteristik barisan
internet untuk mendesain
bilangan aritmatika
aplikasi membuat rumus
sederhana untuk menentukan n
dari suku ke n barisan
aritmatika
Engineering Matematika
1. Merancang algoritma dalam 1. Logika
menghitung n dari rumus 2. Rumus Un=a+(n-1)b
suku ke n barisan aritmetika 3. Konsep Perbandingan
dan perbandingan 4. Menyusun algoritma atau
2. Merancang susunan stik es rumus menentukan n dari
krim agar menghasilkan suatu barisan aritmetika jika
nilai estetika yang tinggi diketahui Un, a, dan b
I. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan Orientasi 10
1. Peserta didik menjawab 1. Guru memulai
menit
salam dari guru dan pembelajaran dengan
melaksanakan doa bersama memberi salam dan doa.
di kelas.
2. Peserta didik memberitahu 2. Guru mengabsen dan
jika ada peserta didik yang mengecek kehadiran
tidak hadir serta alasannya. peserta didik
Kegiatan Kegiatan Peserta didik Kegiatan Guru Waktu
Motivasi
6. Peserta didik mendengarkan 6. Guru memberikan
motivasi yang diberikan motivasi kepada peserta
guru didik dengan
menyampaikan manfaat
dari mempelajari barisan
dan deret yang salah
satunya adalah untuk
membuat desain
bangunan agar memiliki
nilai estetik tinggi
Inti Fase 1. Reflection 115
1. Peserta didik mengati 1. Guru menghubungkan menit
paparan guru dan pengetahuan awal
mengidentifikasi keterkaitan mengenai materi yang
pengetahuan awal dengan sudah dipelajari
pengetahuan baru. sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari.
2. Peserta didik mengamati 2. Guru medemonstrasikan
demonstrasi guru tentang tentang contoh gambar
Kegiatan Kegiatan Peserta didik Kegiatan Guru Waktu
Jumlah Skor
No Pernyataan Ya Tidak Kode
Skor Sikap
Nilai
Mau menerima
1 100
pendapat teman.
Memberikan solusi
2 terhadap 100 450 90,00
SB
permasalahan.
Memaksakan
3 100
pendapat sendiri
kepada anggota
kelompok.
Marah saat diberi
4 100
kritik.
5 ... 50
Catatan:
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100
= 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450:
500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat:
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Jawaban Skor
Penyelesaian :
Memberikan penjelasan dasar 20
Diketahui:
Pada baris pertama terdapat 10 kursi. Pada baris kedua terdapat 12 kursi. Pada baris
ke tiga terdapat 14 kursi, begitu seterusnya dimana selisishnya sama maka dalam
hal ini menggunakan barisan aritmatika dalam penyelesaiaannya.
Maka dapat diketahui barisan aritmatika untuk harga tiket setiap kursi dimana:
𝑈1 = a = 150.000
b = -10.000
𝑈𝑛 = 0 (sampai gratis artinya 0 rupiah)
Membangun Keterampilan Dasar 20
Ditanya n = ….
Jawab :
𝑈𝑛 = a + ( n – 1)b
0 = 150.000 + ( n – 1)(-10.000)
0 = 150.000 + 10.000-10.000n barisan
10.000n = 160.000
n = 16
10
Menyimpulkan
Sehingga kursi yang digratiskan yaitu barisan ke 16, 17, 18, 19, 20
Membuat penjelasan lebih lanjut 20
Untuk kursi yang digratiskan :
𝑈𝑛 = a + ( n – 1)b
U16 = 10 + ( 16 – 1)2
U16 = 10 + 30
U16 = 40
30
Strategi dan taktik
Cara I:
Ingat b = 2
Banyak kursi yang digratiskan = 40 + 42+ 44 + 46 + 48
Banyak kursi yang digratiskan = 220 kursi
Cara II:
Menggunakan rumus deret dengan a = 𝑈𝑛 = 40 sebanyak n = 5 (16, 17, 18, 19. 20)
Maka:
𝑛
Banyak kursi yang digratiskan = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
2
5
Banyak kursi yang digratiskan = (2.40 + (5 − 1)2
2
5
Banyak kursi yang digratiskan = (80 + 8)
2
5
Banyak kursi yang digratiskan = (88)
2
Total 100
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria belajar minimal (KBM),
maka guru bisa memberikan soal tambahan yang diambil dari buku LKPD
Peserta didik
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai
KBM (Kriteria Belajar Minimal). Guru memberikan tugas pengayaan
sebagai berikut :
1) Membaca buku matematika yang berhubungan dengan materi selanjutnya
yaitu mengenai Deret tak hingga
2) Mencari informasi baik materi dan penerapannya pada kehidupan sehari-
hari secara online mengenai Deret tak hingga
Berikut contoh instrumen penilaian pengetahuan:
c. Keterampilan
a. Instrumen Penilaian Proyek
PENILAIAN PROYEK
Skor Jumlah
No. Nama Nilai
Persiapan Pelaksanaan Hasil Skor
RUBRIK NILAI
Skor 3 = apabila memenuhi 3 indikator ∑ 𝑺𝑲𝑶𝑹
Nilai = × 𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟓
Skor 2 = apabila memenuhi 2 indikator
Skor 1 = apabila memenuhi 1 indikator
A. Tujuan Pembelajaran:
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi dengan menggunakan
pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan dapat terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik mengenai :
1. Peserta didik dapat membuat maket gedung pencakar langit dengan menerapkan
konsep barisan aritmatika
2. Peserta didik dapat membuat laporan dan mempresentasikan hasil yang mereka
dapatkan dengan bahasa mereka sendiri
B. Petunjuk Kerja:
1) Bacalah baik-baik petunjuk kegiatan yang telah diberikan
2) Diskusikanlah persoalan yang ada pada LKPD dengan teman sekelompok
kalian.
3) Jika ada yang belum dimengerti, silahkan bertanya pada guru
4) Tulislah kesimpulan dari hasil yang dilakukan pada lembar yang disediakan
Kelas : ..............
Nama Kelompok / No Absen :
1. ...........................................................................
2. ...........................................................................
3. ...........................................................................
4. ...........................................................................
5. ...........................................................................
Pendahuluan
A. Tujuan
Membuat maket gedung pencakar langit
B. Alat dan Bahan yang disediakan
1. Stick es krim
2. Gunting
3. Cutter
4. Lem kayu
5. Karet gelang
6. Selotif
7. Kertas manila
C. Langkah Kerja
1. Dalam satu kelas dibagi menjadi 8 Kelompok dimana masing-masing
kelompok membuat maket gedung pencakar langit dengan tinggi gedung
sebenarnya yang berbeda-beda antara lain:
a. Kelompok I : Gama Tower setinggi 310 m
b. Kelompik II : Menara Astra setinggi 270 m
c. Kelompok III : Keraton at the Plaza setinggi 225 m
d. Kelompok IV : Equity Tower setinggi 220 m
e. Kelompok V : My Home and Ascott Apartment setinggi 210 m
f. Kelompok VI : One Pasific Place setinggi 190 m
g. Kelompok VII : Menara BCA setinggi 230 m
h. Kelompok VIII : Soho Hospital setinggi 200 m
2. Setiap kelompok membuat maket gedung pencakar langit dengan tinggi
maksimal yaitu 40 cm
3. Dalam membuat maket gedung pencakar langit peserta didik dalam setiap
kelompok diberi kebebasan dalam menentukan beda setiap lantai dibuat
dengan konsisten dan menetapkan nilai suku pertama (tinggi lantai dasar)
pada maket gedung pencakar langit tersebut.
4. Melalui diskusi dalam kelompok, jawablah pertanyaan berikut
a. Konsep apa yang digunakan untuk membuat maket gedung pencakar
langit?
...............................................................................................................
b. Bagaimana konsep yang anda gunakan supaya desain maket
gedungnya memiliki nilai estetika yang tinggi?
.............................................................................................................
c. Karena beda dan suku pertama dalam maket telah ditetapkan maka
tentukan tinggi lantai berikutnya (barisan berikutnya) sampai mencapai
tinggi maksimal yaitu 40 cm.
Penyelesaian:
d. Dengan data tinggi lantai maket yang kalian dapatkan, rancanglah
rumus dari konsep yang kalian terapkan!
Penyelesaian:
5. Karena rumus dari konsep yang ditetapkan telah ditemukan maka hitunglah
tinggi setiap lantai (tinggi lantai 1, tinggi lantai 2, tinggi lantai 3, dst) dari
gedung sebenarnya!
a. Konsep apa yang dipakai?
...............................................................................................................
b. Hitunglah tinggi sebenarnya untuk setiap lantai!
6. Melalui diskusi dalam kelompok, gambarlah rancangan desain maket
gedung pencakar langit dalam kertas manila yang disediakan untuk
dipresentasikan di depan kelas.
Sekarang kerjakan
Wah, tampaknya kalian laporan praktikum
sudah selesai mengikuti dengan ketentuan di
langkah-langkah diatas bawah ini untuk lebih
dengan baik meningkatkan
kemampuan kalian.
Dan dikumpulkan
pada saat
mempresentasikan
maket gedung
pencakar langit kalian
B. Dasar Teori
D. Langkah Kerja
G. Kalkulasi Biaya
I. DAFTAR PUSTAKA