Pedoman Pembuatan TESIS PDF
Pedoman Pembuatan TESIS PDF
Puji syukur kami panjarkan kehadiran sang pencipta Tuhan Yang Maha
Kuasa karena berkat karunia dan ijin Beliau akhirnya buku pedoman penulisan
tesis ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang telah direcanakan. Kehadiran
buku pedoman ini merupakan jawaban atas berbagai persoalan dan harapan
civitas akademik di lingkungan Program Pascasarjana Undiksha terkait dengan
standarisasi karya akhir mahasiswa yaitu tesis. Pedoman ini merupakan revisi edisi
ke 3 yag telah mengalami beberapa penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan
dan dinamika akademis dalam konteks penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Secara skematik buku pedoman ini terdiri dari lima bab dengan rincian:
a. BAB I PENDAHULUAN
b. BAB II TIM PEMBIMBING
c. BAB III PROSEDUR PENYUSUNAN TESIS
d. BAB IV FORMAT TESIS
e. BAB V TEKNIK PENULISAN
Semoga buku pedoman ini dapat digunakan dengan baik, namun kami
menyadari sepenuhnya bahwa pedoman ini bukanlah sesuatu yang bersifat
final, untuk itu masukan yang bersifat kontruktif akan sangat berguna bagi
penyempurnaan (revisi) edisi berikutnya.
TIM penyusun
i
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Batasan dan Pengertian ....................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................ 1
1.3 Topik Tesis ................................................................................................... 2
1.4 Jenis Penelitian ........................................................................................ 2
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
PEDOMAN PENULISAN TESIS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Naskah Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Edisi 2011.
Diterbitkan oleh Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (PPs Undiksha)
PEDOMAN
No Dokumen: 325/UN48.13/KM/2011 Tanggal Terbit, 8 Juni 2011 Revisi 3
PENULISAN TESIS
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan tesis bagi mahasiswa Program Pascasarjana Undiksha
adalah untuk membina, mengembangkan, dan membiasakan mahasiswa untuk:
1) menghayati konstruk dan azas keilmuan sebuah disiplin, sehingga dapat
bernalar, bersikap, dan berperilaku sebagai seorang ilmuan bermutu yang
mandiri;
2) menerapkan teori bidang kajian yang digelutinya dan penghampiran
metodis penelitian dalam bidang keahliannya sehingga dapat
mengorganisasikan dan melaksanakan penelitian ilmiah sesuai dengan
kaidah-kaidah keilmuan;
BAB II
TIM PEMBIMBING
BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN TESIS
rumusan masalah penelitian, (5) tujuan penelitian, (6) manfaat penelitian, (7)
kajian pustaka, (8) hipotesis penelitian, (9) metode penelitian, (10) instrument
penelitian, dan (11) daftar pustaka. Secara rinci, struktur penulisan pra
proposal tesis adalah sebagai berikut.
A. Judul
B. Pendahuluan
1. Latar Belakang Penelitian
2. Identifikasi Masalah
3. Pembatasan Masalah
4. Rumusan Masalah
5. Tujuan Penelitian
6. Manfaat Penelitian
C. Landasan Teori dan Perumusan Teori
1. Kajian Teori
2. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
3. Kerangka Berpikir
4. Hipotesis
D. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Populasi dan Sampel Penelitian
3. Variabel Penelitian/Prosedur Tindakan
4. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
5. Metode Analisis Data
6. Indikator Keberhasilan Penelitian (jika ada)
E.Daftar Pustaka
F. Lampiran (Instrumen Penelitian)
Panitia pra ujian tesis atau ujian tesis dibentuk berdasarkan surat keputusan
direktur program pascasarjana Undiksha, atas usulan dari ketua program studi. Tim
penguji terdiri dari ketua program studi selaku ketua ujian, tim pembimbing, dan dua
orang anggota staf pengajar program studi di luar tim pembimbing atau dosen luar
staf pengajar yang dihadirkan khusus untuk kepentingan itu.
96 % - 100 % 4.00 A
91 % - 95 % 3.70 A-
86 % - 90 % 3.30 B+
81 % - 85 % 3.00 B
76 % - 80 % 2.75 B-
65 % - 75 % 2.00 C
40 % - 64 % 1.00 D
0 % - 39 % 0.00 E
BAB IV
FORMAT TESIS
huruf kecil kecuali huruf pertama nama dan NIM, (4) nama program studi, program
pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, diketik dengan huruf kapital, (5)
bulan dan tahun lulus ujian tesis (contoh dapat dilihat pada Lampiran 3).
4.1.6. Prakarta
Di dalam halaman prakarta dicantumkan ucapan terima kasih penulis tesis
yang ditujukan kepada berbagai pihak. Pihak tersebut dapat berupa individu,
pejabat, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang telah berkontribusi
dalam menyiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan tesis.
Tulisan prakarta diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang
pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks prakarta diketik dengan spasi ganda (dua
spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4. Kemudian, pada
akhir teks dicantumkan kata “Penulis” yang menyebut nama terang, dan
ditempatkan di pojok kanan bawah.
4.1.7. Abstrak
Nama penulis tesis diketik dengan urutan: nama akhir diikuti nama awal,
nama tengah (jika ada). Tahun lulus diketik setelah nama penulis (dalam kurung)
dan di akhiri dengan titik. Judul tesis dicetak dengan huruf miring atau tebal dan
diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata. Kata “Tesis”
ditulis setelah judul diakhiri dengan titik, diikuti dengan nama program studi (tidak
boleh disingkat), nama program pascasarjana, dan nama universitas dan diakhiri
tanda-tanda lain yang digunakan dalam tesis tersebut, dengan mengacu format
sebagaimana halnya penulisan daftar tabel atau daftar gambar.
BAB V P E N U T U P
5.1 Rangkuman
5.2 Simpulan
5.3 Saran
5.4 Rekomendasi Kebijakan (jika ada)
4.2.1. Pendahuluan
Bagian ini terbagi menjadi beberapa bagian bawahan, yakni latar
belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan asumsi penelitian. Bagian ini di dalam tesis
menjadi BAB I dengan judul yang sama dengan judul 1.
mendudukkan pokok persoalan yang hendak dikaji di antara berbagai pokok kajian
atau permasalahan yang telah dilakukan oleh orang atau peneliti lain.
(dirumuskan) dalam bentuk kalimat pernyataan, dan bisa juga (bagi penelitian
kualitatif dan etnografi) dirumuskan dalam bentuk uraian deskriptif bertujuan.
pengujian, dan yang lainnya harus mampu dirumuskan dan dinyatakan secara jelas
pada bagian ini.
Penting dipahami dan dilakukan pada bagian ini, bahwa dalam mengutip,
memaknai, menyenerai, sumber-sumber kepustakaan pada bagian ini hendaknya
menggunakan kata-kata sendiri, dengan menjauhkan kesan menjiplak aslinya.
Sesekali memang diperkenankan untuk mengutip secara utuh sebuah teori, prinsip,
generalisasi, konsep, dan fakta dari sumber aslinya, dengan cara menuliskannya
sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibenarkan secara akademis. Pengutipan
sebuah sumber atau kepustakaan wajib hukumnya untuk mencantumkan nama
penulis dan tahun penerbitan sumber kepustakaan tersebut. Bilamana kutipan
langsung lebih dari 4 baris, maka penulisannya harus diketik satu spasi dengan
mencantumkan nama penulis, tahun penerbitan, dan halaman tempat kutipan di
buku atau sumber aslinya.
yang akan diterapkan, yaitu: uji satu arah (one tail) untuk hipotesis direksional, atau
uji dua arah (two tail) untuk hipotesis nondireksional, di samping kedua jenis rumusan
hipotesis dimaksud akan menuntut arah kajian teori yang berbeda.
Menurut fungsinya, hipotesis terdiri atas hipotesis teoretik dan hipotesis
penelitian. Perlu disadari bahwa penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori
yang sudah ada. Teori tersebut kemudian dirumuskan ke dalam hipotesis untuk diuji
dengan sampel yang ditentukan oleh peneliti. Hipotetsis yang diuji dalam penelitian
adalah hipotesis nol. Hipotesis nol pada hakikatnya adalah hipotesis yang
menyatakan tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan (hypotesis of no
relation, hypotesis of no difference). Peneliti dalam hubungan ini mempunyai
praduga atau asumsi bahwa data yang diperolehnya akan menunjukkan
sebaliknya. Karena itu hipotesis penelitian akan menyatakan gagasan sebaliknya,
yaitu: ada hubungan atau ada perbedaan.
Berdasarkan pengertian di atas muncul tiga macam pendapat di antara
para peneliti, yaitu: (1) karena hipotesis nol bunyinya selalu sama untuk semua
penelitian, maka hipotesis nol tidak perlu disebutkan dalam usaha penelitian, (2)
karena hipotesis penelitian dapat diketahui dari hipotesis nol dan karena hipotesis
nol adalah hipotesis yang diuji, maka hipotesis penelitian tidak perlu dicantumkan
dan hanya hipotesis nol yang dicantumkan, dan (3) mencantumkan kedua jenis
hipotesis tersebut baik dalam rumusan narasi maupun dalam rumusan statistiknya.
Dalam praktiknya, ketiga pendapat tersebut digunakan tanpa masalah. Dengan
demikian, peneliti boleh memilih salah satu dari ketiga pendekatan tersebut dan
menggunakannya secara konsisten.
Menurut sifatnya, hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis yang
mengarah (directional) dan dapat juga berupa hipotesis yang tidak mengarah
(non-directional). Hipotesis yang mengarah menunjukkan arah asumsi penelitian,
misalnya; semakin tinggi IQ peserta didik, semakin tinggi prestasi belajarnya.
Sebaliknya hipotesis yang tak mengarah menunjukkan tidak adanya arah asumsi
peneliti, misalnya; terdapat perbedaan antara kelompok X dengan kelompok Y,
tanpa menyebutkan kelompok yang mana yang lebih tinggi.
Menurut bentuknya; hipotesis dapat berupa pernyataan simbolik dan
pernyataan verbal. Dalam usulan penelitian, kedua bentuk hipotesis ini harus
dicantumkan.
(nominal, ordinal, interval, atau rasio). Definisi operasional variabel ini akan sangat
menentukan bagaimana suatu instrumen variabel itu dirancang, dan bagaimana
rancangan data tersebut dikumpulkan, dan hal tersebut akan memberikan arah
bagaimana formula analisis yang akan digunakan.
Bila ditelusuri lebih jauh, bermacam-macam cara dapat digunakan untuk
menyusun definisi operasional, antara lain: (a) pola I, yaitu definisi yang disusun
berdasarkan atas kegiatan-kegiatan (operasi) yang harus dilakukan agar hal yang
didefinisikan itu terjadi. Contoh : pembelajaran model jigsaw adalah pembelajaran
yang dikelola dengan langkah-langkah umum sebagai berikut ............... Hasil
pembelajaran tersebut dilihat pada prestasi belajar peserta didik, yang diukur
melalui tes, dan data yang dikumpulkan dalam skala interval; (b) pola II, yaitu
definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu beroperasi.
Contoh: inteligensi adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh peserta didik
yang berpengaruh terhadap cara pemecahan masalah yang dihadapi secara
cepat, tepat, dan adequat. Inteligensi peserta didik diukur melalui tes inteligensi
standard progresive matriks dan data yang dikumpulkan dalam skala interval; dan
(c) pola III, yaitu definisi yang dibuat berdasarkan atas bagaimana hal yang
didefinisikan itu tampak. Contoh : kecemasan terhadap sekolah adalah penolakan
untuk pergi belajar di sekolah. Kecemasan terhadap sekolah diukur dengan
observasi atau wawancara, dan data yang dikumpulkan dalam skala nominal
(sangat cemas, cemas, dan kurang cemas).
Mengacu pada konsep berpikir di atas, maka hal-hal yang dikemukakan
pada bagian ini ialah identifikasi variabel penelitian, definisi variabel (definisi konsep
dan definisi operasional) serta konstelasi variabel. Uraian mengenai ketiga hal ini
dilakukan secara amat singkat karena maksud utamanya adalah untuk
memberikan gambaran utuh dalam bentuknya yang ringkas mengenai fokus
penelitian. Definisi istilah diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan
pengertian atau kekurang-jelasan makna seandainya batasan itu tidak diberikan.
Istilah yang perlu diberi batasan ialah istilah-istilah yang berhubungan dengan
konsep-konsep pokok yang terdapat dalam tesis. Kriteria bahwa suatu istilah
mengandung konsep pokok adalah jika istilah itu terkait erat dengan masalah yang
diteliti atau variabel penelitian. Bagi penelitian–penelitian yang menggunakan
pendekatan kualitatif definisi variabel agar disesuaikan.
4.2.21. Penutup
Bab Penutup terdiri atas rangkuman, simpulan, saran dan/atau rekomendasi.
Banyak peneliti memberikan subjudul simpulan, tetapi isinya adalah semua temuan
yang sudah disebut dalam Bab IV. Karena itu, sebaiknya dalam bab ini
Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun penerbitan. judul buku. Kota
penerbitan: penerbit
Nama akhir, Nama(-nama) depan. Tahun Terbit. “Judul artikel (dalam buku)”,
dalam Nama Penulis Buku (ed. = editor), Judul Buku, Kota Penerbit :
Penerbit
4.3.2. Lampiran
Lampiran memuat hal-hal yang diperlukan untuk melengkapi paparan yang
telah disajikan pada bagian inti tesis. Lampiran yang jumlahnya lebih dari satu diberi
nomor urut.
BAB V
TEKNIK PENULISAN
Bagian ini memuat ketentuan tentang jenis, warna, ukuran, berat kertas, tata
cara pengetikan, penggunaan nomor urut, penyajian tabel dan gambar; cara,
merujuk kutipan, cara menulis daftar pustaka, bahasa karya tulis ilmiah, dan
beberapa catatan penting dalam penulisan tesis.
5.1 Bahan
5.1.1. Sampul
Sampul dibuat dari karton dilapisi kertas buffalo atau yang sejenis, dan
plastik transparan (hard cover). Warna sampul mengacu pada karakteristik program
studi masing-masing, dengan ketentuan sesuai dengan Tabel 5.1.
5.1.2. Kertas
Jenis kertas yang digunakan adalah kerta HVS, warna putih, ukuran A4 (21 x
29,7 cm), dengan berat 80 gram.
5.2 Pengetikan
5.2.1. Teknik Pengetikan
Pengetikan menggunakan komputer, dengan paket aplikasi Word, jenis
huruf Times New Roman (TNR), ukuran font 12, dengan tinta hitam. Pada bagian
sampul dan halaman judul boleh digunakan ukuran font yang lebih besar
sepanjang tidak merusak tatanan pemenggalan kata atau kelompok kata.
Huruf miring (italic) digunakan untuk kata – kata serapan dari bahasa asing,
istilah asing, dan hal-hal lain yang dianggap penting. Huruf tebal (bold) digunakan
untuk menuliskan subjudul, dan istilah. Judul bab diketik dengan huruf kapital-bold.
Lambang atau huruf non-Latin (Jawa, Bali, Arab, Sansekerta, dll.) yang tidak dapat
dikerjakan oleh komputer boleh ditulis tangan dengan tinta hitam.
5.2.3. Margin
Margin atau batas tepi pengetikan diatur dengan jarak sebagai berikut: (1)
atas: 4 cm, (2) bawah: 3 cm, (3) kiri: 4 cm, dan (4) kanan: 3 cm.
Tabel 5.2 Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa dari Empat Fakultas Undiksha
Tahun 2010
No. Tingkat Motivasi FBS FIP FMIPA FIS Jumlah
1 Sangat Tinggi 50 45 32 67 194
2 Tinggi 45 65 55 62 227
3 Rendah 56 53 46 50 205
4 Sedang 20 25 55 42 97
Catatan : Program Diploma tidak dilibatkan dalam kajian ini.
tanpa, dsb.); baris kedua diawali dari titik di bawah huruf pertama baris
pertama pada tajuk.
3) Jarak antarbaris dalam tajuk tabel hanya 1 spasi.
4) Jarak antara judul tabel dan garis di bawahnya ialah 3 spasi, begitu pula
jarak antara garis terakhir atau catatan (jika ada) dan baris berikutnya.
5) Singkatan diijinkan: No (nomor), f (frekuensi), N (number = jumlah), %
(persen), dsb.
6) Garis digunakan untuk mempermudah membaca tabel.
7) Catatan kaki untuk tabel diletakkan langsung di bawah tabel; bukan di
bagian akhir halaman.
10.500
9.491 9.490 9.488 9.475 10.075
9.000
8.500
8/12 9/12 10/12 11/12 12/12
Gambar 4.4 Kurs Rupiah terhadap Dolar AS (IDR) selama Minggu Kedua
Bulan Desember 2010 (Sumber: BaliPost, 17 Desember 2010)
paham penulis terhadap apa yang dibaca atau ditelaah dari sebuah sumber. Disisi
lain, kutipan tidak langsung akan memberikan warna “ketokohan akademis”
penulis, karena mampu merekonstruksi kembali struktur kalimat sebuah kutipan
dengan bahasanya sendiri, tanpa mengurangi makna dasar atas apa yang
dikutipnya. Untuk kutipan tidak langsung, nama penulis sumber bisa disebut di
depan, di tengah, ataupun di belakang gagasan yang dikutip, seperti contoh
berikut.
Jika kutipannya panjang-panjang, lebih dari 4 baris, maka kutipan itu ditulis
“terpisah” dari teks, ditulis agak menjorok ke dalam (5 ketukan), jarak satu spasi,
tanpa tanda petik rangkap. Contoh:
Sebagaimana dikatakan Goleman (1999:46): bahwa: IQ hanya menyajikan
sedikit penjelasan tentang perbedaan nasib orang-orang yang bakat,
pendidikan, dan peluangnya kurang lebih sama. Ketika 95 mahasiswa
Harvard dari angkatan 1940-an.... Dilacak sampai mereka berusia setengah
baya, maka mereka yang perolehan tesnya paling tinggi di perguruan tinggi
tidaklah terlampau sukses dibandingkan rekan-rekannya yang IQ-nya lebih
rendah bila diukur menurut gaji, produktivitas, atau status di bidang
pekerjaan mereka.
Nama penulis, berikut tahun penerbitan dan halaman buku, dapat juga
ditempatkan di belakang kutipan langsung panjang tersebut, seperti contoh :
Jika penulis tesis tidak memperoleh buku aslinya, atau tidak membacanya
sendiri, tetapi mengutipnya dari buku atau karya orang lain, misalnya mengutip
tentang konsepsi pendidikan multikultur dari Prof. Dr. Nyoman Dantes, yang dimuat
dalam buku karangan Lasmawan, maka penyebutan nama penulis asli menjadi
sebagai berikut : sebagaimana dikatakan oleh Dantes (dalam Lasmawan, 2010:
175).
Jika mengenai gagasan tertentu pengutip mendapatkannya dari beberapa
sumber, maka semua sumber itu dapat disebutkan dengan cara seperti contoh di
bawah ini.
Pendidikan multikultur sudah menjadi kebutuhan bagi setiap bangsa yang
menyatakan dirinya sebagai bangsa yang berbhineka, oleh sebab itu,
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran logikanya
mengedepankan pada elaborasi kemultikulturan, sehingga apa yang diperoleh
oleh siswa di sekolah dengan apa yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari
tidak stagnan (Dantes, 2009: 221; Marhaeni, 2009: 93; Lasmawan, 2008:121).
Kalau penulisan kelima unsur itu melebihi satu baris, maka baris kedua dan
seterusnya diawali pada ketukan ke-5 dari tepi kiri, dan jarak antarbaris adalah satu
spasi. Jarak antara sumber yang satu dan sumber yang lain adalah 1.5 spasi.
2) Penulis satu orang, menulis lebih dari satu buku dalam satu tahun yang sama:
Tilaar, H.R. 2009a. Reformasi Sistim Pendidikan Nasional di Era
Otonomi Daerah. Bandung: Rosdakarya.
Jika dua buku tersebut terbit dalam tahun yang berbeda, maka huruf di
belakang tahun (a, b) dihilangkan.
3) Penulis dua orang: nama orang kedua ditulis menurut urutan biasa, tidak ada
pembalikan nama.
Contoh:
Mulyasa, E. dan Encep Supriadi. 2006. Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: Rosdakarya.
4) Penulis 3 orang atau lebih yang ditulis hanya nama orang pertama. Nama-
nama penulis lainnya diganti dengan et.al atau dkk. (dengan kawan-kawan).
Contoh:
5) Penulis buku adalah editor: Jika editornya satu orang, di belakang namanya
ditambah dengan (ed.), jika dua orang atau lebih, tambahannya ialah (eds.).
Contoh:
Al Muktar, Suwarma (ed.). 2009. Inovasi Pemikiran Pendidikan IPS
dan Konstelasi Keilmuan Disiplin Ilmu-ilmu Sosial.
Bandung: UPI Press.
Bentuk sumber yang ditulis mirip dengan artikel ialah makalah. Dalam hal
makalah, yang perlu ditambahkan adalah nama temu ilmiah dimana makalah itu
disajikan, kota, dan tanggal penyelenggaraan.
Contoh:
Dantes, Nyoman. 2009. “Penelitian Kuantitatif” (Makalah). Disajikan
pada Workshop Penelitian bagi Dosen UNHI Bali, tanggal 23 -
24 Oktober 2009.
bertanggung jawab menerbitkan, tetapi pasti bukan penulis perorangan. Untuk itu,
cara penulisannya dapat dilakukan sebagaimana contoh berikut.
Sumber lain yang khas adalah karya tulis terjemahan. Dalam hal terjemahan,
nama pengarang yang disebut ialah nama pengarang asli, tahun penerbitannya
adalah tahun penerbitan naskah terjemahan, ditambahkan kata terjemahan diikuti
nama penerjemah serta judul naskah asli dan tahun terbitnya, terakhir adalah kota
penerbitan dan penerbit terjemahan.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari internet, maka penulisannya dapat
dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari jurnal, maka penulisannya dapat
dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Clark, Cathy Bishop. 1995. Cognitive Style and it’s Effect on the
Stages of Programming. Journal of Research on Computing
in Education, Volume 27, Number 4, Summer 1995.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari makalah, maka penulisannya dapat
dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari tesis dan/atau disertasi, maka
penulisannya dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Salah Benar
diatas, disamping, di di atas, di samping, di
bawah, di mana, keatas, bawah, dimana, ke atas,
kebawab, ke mana, ke bawab, kemana, tindak
tindaklanjut, menindak lanjut, menindaklanjuti,
lanjuti, olahraga, keolah olah raga, keolahragaan,
ragaan, kerjasama, kerj asama, antar bacaan,
antarbacaan, antar daerah.
antardaerah.
Dalam pemakaian tanda baca, yang perlu diperhatikan adalah hal-hal berikut ini.
1. Karya ilmiah seperti tesis, sebaiknya menghindari singkatan-singkatan seperti
dsb, dll, dst. Tetapi jika tidak dapat dihindarkan, tiap singkatan harus diakhiri
dengan titik, kecuali jika memang berada di bagian akhir kalimat.
Contoh:
1) ...... ayam, burung, bebek, dsb, bisa dianggap sebagai unggas,
2) Perhatikan nomor 4 s.d 8 di atas.
3) wakil kepala sekolah menandatangani surat atas nama kepala
sekolah dengan menuliskan a.n.
2. Urutan atau rincian yang ditulis secara horizontal tidak perlu memakai tanda
titik koma (;), melainkan dengan (,) saja.
3. Urutan yang ditulis secara vertikal (dari atas ke bawah) hakikatnya
merupakan pengganti urutan horizontal (sesuai dengan baris kalimat).
Karena itu hakikatnya, urutan vertikal itu tidak terlalu menyimpang dari logika
penulisan horizontal, dan diatur sebagai berikut :
1) Nomor urut (dengan angka atau huruf) tidak diakhiri dengan titik.
2) Urutan berupa kata tidak diakhiri dengan tanda baca apa pun, dan
yang dideretkan diawali dengan huruf kecil, misalnya:
i) niat
ii) motivasi
iii) aktivitas
3) Urutan berupa frase atau kalimat yang masih terkait dengan
pernyataan sebelumnya diakhiri dengan koma, kecuali bagian akhir
dari urutan tersebut.
4) Tanda hubung (-) boleh dipakai untuk kata ulang, seperti: rumah-
rumah, terus-menerus, berubah-ubah, tetapi tidak untuk penulisan
antara klitika dan kata berikutnya, seperti: nonkooperatif,
antarbacaan, subpokok bahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2000. Buku Pedoman Studi Program
Pascasarjana IKIP Singaraja. Singaraja: Undiksha Singaraja.
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. 1985. Pedoman Penulisan Tesis
Fakultas Pascasarjana IKIP Malang. Malang: IKIP Malang Fakultas
Pascasarjana.
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. 1993, Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah, Skripsi, Artikel, dan Makalah. Malang: IKIP Malang.
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Singraja. 1997. Pedoman Penulisan
Skripsi/Tugas Akhir. Singaraja: STKIP Singaraja.
TESIS
Oleh :
…........................................
NIM ...................................
(PROGRAM STUDI)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
(Bulan) (Tahun)
TESIS
Oleh
..........................................
NIM...................................
(PROGRAM STUDI)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
(Bulan) (Tahun)
TESIS
Diajukan kepada
Universitas Pendidikan Ganesha
Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi .......................................
Oleh
..........................................
NIM...................................
(PROGRAM STUDI)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
(Bulan) (Tahun)
Singaraja, .........................................
Pembimbing I,
..........................................................
NIP
Pembimbing II,
..........................................................
NIP
*) Sesuaikan
Mengetahui:
Direktur,
Program Pascasarjana Undiksha
..............................................
NIP ………………………..
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis yang saya susun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tesis yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan
norma, kaidah, serta etika akademis.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-
sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(Nama Mahasiswa)
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa,
karena atas asung waranugraha-Nya, tesis yang berjudul “Pengaruh Model Belajar
Resolusi Konflik dan Keterampilan Berpikir Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Denpasar” dapat diselesaikan sesuai dengan yang
direncanakan.
Tesis ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menyelesaikan
studi di Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Program Studi
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Kerja keras bukan satu-satu jaminan
terselesaikannya tesis ini, namun uluran tangan dari berbagai pihak, baik secara
material maupun non material, telah menjadi energi tersendiri, sehingga tesis ini
dapat terwujud, walaupun belum sempurna. Oleh sebab itu, pada lembar-lembar awal
tesis ini, ijinkan penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya kepada:
1) Prof. Dr. Nyoman Dantes, sebagai pembimbing I yang telah dengan sabar
membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi yang demikian
bermakna, sehingga penulis mampu melewati berbagai kerikil dalam
perjalanan studi dan penyelesaian tesis ini;
2) Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana, M.Pd., sebagai pembimbing II, yang
dengan gaya dan pola komunikasi yang khas, telah melecut semangat,
motivasi, dan harapan penulis selama penelitian dan penulisan naskah,
sehingga tesis ini dapat terwujud dengan baik sesuai harapan;
3) Bapak Rektor Universitas Pendidikan Ganesha, yang telah memberikan
bantuan secara moril dan memfasilitasi berbagai kepentingan studi, selama
penulis menempuh perkuliahan di Program Pascasarjana Undiksha;
4) Bapak Direktur Program Pascasarjana Undiksha dan staf, yang telah banyak
membantu selama penulis mengikuti studi dan menyelesaikan penulisan tesis
ini;
Semoga semua karma yang telah mereka taburkan dalam perjalanan studi
penulis, terhargakan dengan sepantasnya oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
sehingga mereka diberi jalan, rejeki, dan keharmonian dalam menjalani setiap
langkah kehidupan.
Penulis menyadari, bahwa tesis ini belum dapat dikatagorikan sempurna,
namun terlepas dari semua predikat tersebut, yang jelas, kehadirannya dalam
konstelasi masyarakat akademis, akan ikut serta memberikan warna bagi
pembangunan dunia pendidikan, walau hanya setitik. Mudah-mudahan tesis ini
bermanfaat bagi masyarakat akademis, terutama mereka yang menyatakan diri
bernaung di bawah kebesaran panji-panji pendidikan.
“Om Santih, Santih, Santih Om’
ABSTRAK
Tesis ini sudah disetujui dan diperiksa oleh: Pembimbing I : Prof. Dr. Nyoman Dantes
dan Pembimbing II: Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd.
DAFTAR ISI
(halaman)
PRAKATA ........................................................................................................... ......
ABSTRAK ........................................................................................................... ......
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ......
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ......
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ......
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ......
DAFTAR TABEL
(halaman)
Tabel 1.1 Sebaran Sampel Lulusan ...................................................................... ......
Tabel 1.2 Gelar Akademik dan Jabatan Responden ............................................ ......
Tabel 3.2 Sebaran Sampel Penelitian .................................................................. ......
Tabel 4.1 Ringkasan Uji Anava Dua Jalur .......................................................... ......
Tabel 4.2 Besaran Kontribusi Masyarakat Setiap Tahun .................................... ......
DAFTAR GAMBAR
(halaman)
Gambar 2.1 Ragam Bentuk Skematis Tubuh Hewan Kelas Polycheata ................. 40
Gambar 3.1 Skema Bagian-bagian Utama Tubuh Hewan Kelas Polycheata ......... 61
Gambar 4.1 Gambar Skematis Hewan Suku Serpulidae ........................................ 73
Gambar 4.2 Setae Sederhana x 33-36 ...................................................................... 87
DAFTAR LAMPIRAN
(halaman)
Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Sampel .............................................................. 90
Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................................ 91
Lampiran 3. Instrumen Penelitian ........................................................................... 92
Lampiran 4. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen..................................................... 93
Lampiran 5. Data Lengkap Hasil Penelitian .......................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA
Ganjar, I., Somadikarta, S., dan B.S. Oemarjati. 1988. Petunjuk Teknis Penyusunan
Tesis Sarjana Biologi FPMIPA UI. Jakarta: Jurusan Biologi FPMIPA UI.
RIWAYAT HIDUP
Puji syukur kami panjarkan kehadiran sang pencipta Tuhan Yang Maha
Kuasa karena berkat karunia dan ijin Beliau akhirnya buku pedoman penulisan
tesis ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang telah direcanakan. Kehadiran
buku pedoman ini merupakan jawaban atas berbagai persoalan dan harapan
civitas akademik di lingkungan Program Pascasarjana Undiksha terkait dengan
standarisasi karya akhir mahasiswa yaitu tesis. Pedoman ini merupakan revisi edisi
ke 3 yag telah mengalami beberapa penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan
dan dinamika akademis dalam konteks penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Secara skematik buku pedoman ini terdiri dari lima bab dengan rincian:
a. BAB I PENDAHULUAN
b. BAB II TIM PEMBIMBING
c. BAB III PROSEDUR PENYUSUNAN TESIS
d. BAB IV FORMAT TESIS
e. BAB V TEKNIK PENULISAN
Semoga buku pedoman ini dapat digunakan dengan baik, namun kami
menyadari sepenuhnya bahwa pedoman ini bukanlah sesuatu yang bersifat
final, untuk itu masukan yang bersifat kontruktif akan sangat berguna bagi
penyempurnaan (revisi) edisi berikutnya.
TIM penyusun
i
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Batasan dan Pengertian ....................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................ 1
1.3 Topik Tesis ................................................................................................... 2
1.4 Jenis Penelitian ........................................................................................ 2
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
PEDOMAN PENULISAN TESIS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Naskah Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Edisi 2011.
Diterbitkan oleh Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha (PPs Undiksha)
PEDOMAN
No Dokumen: 325/UN48.13/KM/2011 Tanggal Terbit, 8 Juni 2011 Revisi 3
PENULISAN TESIS
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan tesis bagi mahasiswa Program Pascasarjana Undiksha
adalah untuk membina, mengembangkan, dan membiasakan mahasiswa untuk:
1) menghayati konstruk dan azas keilmuan sebuah disiplin, sehingga dapat
bernalar, bersikap, dan berperilaku sebagai seorang ilmuan bermutu yang
mandiri;
2) menerapkan teori bidang kajian yang digelutinya dan penghampiran
metodis penelitian dalam bidang keahliannya sehingga dapat
mengorganisasikan dan melaksanakan penelitian ilmiah sesuai dengan
kaidah-kaidah keilmuan;
BAB II
TIM PEMBIMBING
BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN TESIS
rumusan masalah penelitian, (5) tujuan penelitian, (6) manfaat penelitian, (7)
kajian pustaka, (8) hipotesis penelitian, (9) metode penelitian, (10) instrument
penelitian, dan (11) daftar pustaka. Secara rinci, struktur penulisan pra
proposal tesis adalah sebagai berikut.
A. Judul
B. Pendahuluan
1. Latar Belakang Penelitian
2. Identifikasi Masalah
3. Pembatasan Masalah
4. Rumusan Masalah
5. Tujuan Penelitian
6. Manfaat Penelitian
C. Landasan Teori dan Perumusan Hipotesis
1. Kajian Teori
2. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
3. Kerangka Berpikir
4. Hipotesis
D. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Populasi dan Sampel Penelitian
3. Variabel Penelitian/Prosedur Tindakan
4. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
5. Metode Analisis Data
6. Indikator Keberhasilan Penelitian (jika ada)
E.Daftar Pustaka
F. Lampiran (Instrumen Penelitian)
Panitia pra ujian tesis atau ujian tesis dibentuk berdasarkan surat keputusan
direktur program pascasarjana Undiksha, atas usulan dari ketua program studi. Tim
penguji terdiri dari ketua program studi selaku ketua ujian, tim pembimbing, dan dua
orang anggota staf pengajar program studi di luar tim pembimbing atau dosen luar
staf pengajar yang dihadirkan khusus untuk kepentingan itu.
96 % - 100 % 4.00 A
91 % - 95 % 3.70 A-
86 % - 90 % 3.30 B+
81 % - 85 % 3.00 B
76 % - 80 % 2.75 B-
65 % - 75 % 2.00 C
40 % - 64 % 1.00 D
0 % - 39 % 0.00 E
BAB IV
FORMAT TESIS
huruf kecil kecuali huruf pertama nama dan NIM, (4) nama program studi, program
pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, diketik dengan huruf kapital, (5)
bulan dan tahun lulus ujian tesis (contoh dapat dilihat pada Lampiran 3).
4.1.6. Prakarta
Di dalam halaman prakarta dicantumkan ucapan terima kasih penulis tesis
yang ditujukan kepada berbagai pihak. Pihak tersebut dapat berupa individu,
pejabat, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang telah berkontribusi
dalam menyiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan tesis.
Tulisan prakarta diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang
pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks prakarta diketik dengan spasi ganda (dua
spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4. Kemudian, pada
akhir teks dicantumkan kata “Penulis” yang menyebut nama terang, dan
ditempatkan di pojok kanan bawah.
4.1.7. Abstrak
Nama penulis tesis diketik dengan urutan: nama akhir diikuti nama awal,
nama tengah (jika ada). Tahun lulus diketik setelah nama penulis (dalam kurung)
dan di akhiri dengan titik. Judul tesis dicetak dengan huruf miring atau tebal dan
diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata. Kata “Tesis”
ditulis setelah judul diakhiri dengan titik, diikuti dengan nama program studi (tidak
boleh disingkat), nama program pascasarjana, dan nama universitas dan diakhiri
tanda-tanda lain yang digunakan dalam tesis tersebut, dengan mengacu format
sebagaimana halnya penulisan daftar tabel atau daftar gambar.
BAB V P E N U T U P
5.1 Rangkuman
5.2 Simpulan
5.3 Saran
5.4 Rekomendasi Kebijakan (jika ada)
4.2.1. Pendahuluan
Bagian ini terbagi menjadi beberapa bagian bawahan, yakni latar
belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan asumsi penelitian. Bagian ini di dalam tesis
menjadi BAB I dengan judul yang sama dengan judul 1.
mendudukkan pokok persoalan yang hendak dikaji di antara berbagai pokok kajian
atau permasalahan yang telah dilakukan oleh orang atau peneliti lain.
(dirumuskan) dalam bentuk kalimat pernyataan, dan bisa juga (bagi penelitian
kualitatif dan etnografi) dirumuskan dalam bentuk uraian deskriptif bertujuan.
pengujian, dan yang lainnya harus mampu dirumuskan dan dinyatakan secara jelas
pada bagian ini.
Penting dipahami dan dilakukan pada bagian ini, bahwa dalam mengutip,
memaknai, menyenerai, sumber-sumber kepustakaan pada bagian ini hendaknya
menggunakan kata-kata sendiri, dengan menjauhkan kesan menjiplak aslinya.
Sesekali memang diperkenankan untuk mengutip secara utuh sebuah teori, prinsip,
generalisasi, konsep, dan fakta dari sumber aslinya, dengan cara menuliskannya
sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibenarkan secara akademis. Pengutipan
sebuah sumber atau kepustakaan wajib hukumnya untuk mencantumkan nama
penulis dan tahun penerbitan sumber kepustakaan tersebut. Bilamana kutipan
langsung lebih dari 4 baris, maka penulisannya harus diketik satu spasi dengan
mencantumkan nama penulis, tahun penerbitan, dan halaman tempat kutipan di
buku atau sumber aslinya.
yang akan diterapkan, yaitu: uji satu arah (one tail) untuk hipotesis direksional, atau
uji dua arah (two tail) untuk hipotesis nondireksional, di samping kedua jenis rumusan
hipotesis dimaksud akan menuntut arah kajian teori yang berbeda.
Menurut fungsinya, hipotesis terdiri atas hipotesis teoretik dan hipotesis
penelitian. Perlu disadari bahwa penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori
yang sudah ada. Teori tersebut kemudian dirumuskan ke dalam hipotesis untuk diuji
dengan sampel yang ditentukan oleh peneliti. Hipotetsis yang diuji dalam penelitian
adalah hipotesis nol. Hipotesis nol pada hakikatnya adalah hipotesis yang
menyatakan tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan (hypotesis of no
relation, hypotesis of no difference). Peneliti dalam hubungan ini mempunyai
praduga atau asumsi bahwa data yang diperolehnya akan menunjukkan
sebaliknya. Karena itu hipotesis penelitian akan menyatakan gagasan sebaliknya,
yaitu: ada hubungan atau ada perbedaan.
Berdasarkan pengertian di atas muncul tiga macam pendapat di antara
para peneliti, yaitu: (1) karena hipotesis nol bunyinya selalu sama untuk semua
penelitian, maka hipotesis nol tidak perlu disebutkan dalam usaha penelitian, (2)
karena hipotesis penelitian dapat diketahui dari hipotesis nol dan karena hipotesis
nol adalah hipotesis yang diuji, maka hipotesis penelitian tidak perlu dicantumkan
dan hanya hipotesis nol yang dicantumkan, dan (3) mencantumkan kedua jenis
hipotesis tersebut baik dalam rumusan narasi maupun dalam rumusan statistiknya.
Dalam praktiknya, ketiga pendapat tersebut digunakan tanpa masalah. Dengan
demikian, peneliti boleh memilih salah satu dari ketiga pendekatan tersebut dan
menggunakannya secara konsisten.
Menurut sifatnya, hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis yang
mengarah (directional) dan dapat juga berupa hipotesis yang tidak mengarah
(non-directional). Hipotesis yang mengarah menunjukkan arah asumsi penelitian,
misalnya; semakin tinggi IQ peserta didik, semakin tinggi prestasi belajarnya.
Sebaliknya hipotesis yang tak mengarah menunjukkan tidak adanya arah asumsi
peneliti, misalnya; terdapat perbedaan antara kelompok X dengan kelompok Y,
tanpa menyebutkan kelompok yang mana yang lebih tinggi.
Menurut bentuknya; hipotesis dapat berupa pernyataan simbolik dan
pernyataan verbal. Dalam usulan penelitian, kedua bentuk hipotesis ini harus
dicantumkan.
(nominal, ordinal, interval, atau rasio). Definisi operasional variabel ini akan sangat
menentukan bagaimana suatu instrumen variabel itu dirancang, dan bagaimana
rancangan data tersebut dikumpulkan, dan hal tersebut akan memberikan arah
bagaimana formula analisis yang akan digunakan.
Bila ditelusuri lebih jauh, bermacam-macam cara dapat digunakan untuk
menyusun definisi operasional, antara lain: (a) pola I, yaitu definisi yang disusun
berdasarkan atas kegiatan-kegiatan (operasi) yang harus dilakukan agar hal yang
didefinisikan itu terjadi. Contoh : pembelajaran model jigsaw adalah pembelajaran
yang dikelola dengan langkah-langkah umum sebagai berikut ............... Hasil
pembelajaran tersebut dilihat pada prestasi belajar peserta didik, yang diukur
melalui tes, dan data yang dikumpulkan dalam skala interval; (b) pola II, yaitu
definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu beroperasi.
Contoh: inteligensi adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh peserta didik
yang berpengaruh terhadap cara pemecahan masalah yang dihadapi secara
cepat, tepat, dan adequat. Inteligensi peserta didik diukur melalui tes inteligensi
standard progresive matriks dan data yang dikumpulkan dalam skala interval; dan
(c) pola III, yaitu definisi yang dibuat berdasarkan atas bagaimana hal yang
didefinisikan itu tampak. Contoh : kecemasan terhadap sekolah adalah penolakan
untuk pergi belajar di sekolah. Kecemasan terhadap sekolah diukur dengan
observasi atau wawancara, dan data yang dikumpulkan dalam skala nominal
(sangat cemas, cemas, dan kurang cemas).
Mengacu pada konsep berpikir di atas, maka hal-hal yang dikemukakan
pada bagian ini ialah identifikasi variabel penelitian, definisi variabel (definisi konsep
dan definisi operasional) serta konstelasi variabel. Uraian mengenai ketiga hal ini
dilakukan secara amat singkat karena maksud utamanya adalah untuk
memberikan gambaran utuh dalam bentuknya yang ringkas mengenai fokus
penelitian. Definisi istilah diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan
pengertian atau kekurang-jelasan makna seandainya batasan itu tidak diberikan.
Istilah yang perlu diberi batasan ialah istilah-istilah yang berhubungan dengan
konsep-konsep pokok yang terdapat dalam tesis. Kriteria bahwa suatu istilah
mengandung konsep pokok adalah jika istilah itu terkait erat dengan masalah yang
diteliti atau variabel penelitian. Bagi penelitian–penelitian yang menggunakan
pendekatan kualitatif definisi variabel agar disesuaikan.
4.2.21. Penutup
Bab Penutup terdiri atas rangkuman, simpulan, saran dan/atau rekomendasi.
Banyak peneliti memberikan subjudul simpulan, tetapi isinya adalah semua temuan
yang sudah disebut dalam Bab IV. Karena itu, sebaiknya dalam bab ini
Nama akhir, Nama (-nama) depan. Tahun penerbitan. judul buku. Kota
penerbitan: penerbit
Nama akhir, Nama(-nama) depan. Tahun Terbit. “Judul artikel (dalam buku)”,
dalam Nama Penulis Buku (ed. = editor), Judul Buku, Kota Penerbit :
Penerbit
4.3.2. Lampiran
Lampiran memuat hal-hal yang diperlukan untuk melengkapi paparan yang
telah disajikan pada bagian inti tesis. Lampiran yang jumlahnya lebih dari satu diberi
nomor urut.
BAB V
TEKNIK PENULISAN
Bagian ini memuat ketentuan tentang jenis, warna, ukuran, berat kertas, tata
cara pengetikan, penggunaan nomor urut, penyajian tabel dan gambar; cara,
merujuk kutipan, cara menulis daftar pustaka, bahasa karya tulis ilmiah, dan
beberapa catatan penting dalam penulisan tesis.
5.1 Bahan
5.1.1. Sampul
Sampul dibuat dari karton dilapisi kertas buffalo atau yang sejenis, dan
plastik transparan (hard cover). Warna sampul mengacu pada karakteristik program
studi masing-masing, dengan ketentuan sesuai dengan Tabel 5.1.
5.1.2. Kertas
Jenis kertas yang digunakan adalah kerta HVS, warna putih, ukuran A4 (21 x
29,7 cm), dengan berat 80 gram.
5.2 Pengetikan
5.2.1. Teknik Pengetikan
Pengetikan menggunakan komputer, dengan paket aplikasi Word, jenis
huruf Times New Roman (TNR), ukuran font 12, dengan tinta hitam. Pada bagian
sampul dan halaman judul boleh digunakan ukuran font yang lebih besar
sepanjang tidak merusak tatanan pemenggalan kata atau kelompok kata.
Huruf miring (italic) digunakan untuk kata – kata serapan dari bahasa asing,
istilah asing, dan hal-hal lain yang dianggap penting. Huruf tebal (bold) digunakan
untuk menuliskan subjudul, dan istilah. Judul bab diketik dengan huruf kapital-bold.
Lambang atau huruf non-Latin (Jawa, Bali, Arab, Sansekerta, dll.) yang tidak dapat
dikerjakan oleh komputer boleh ditulis tangan dengan tinta hitam.
5.2.3. Margin
Margin atau batas tepi pengetikan diatur dengan jarak sebagai berikut: (1)
atas: 4 cm, (2) bawah: 3 cm, (3) kiri: 4 cm, dan (4) kanan: 3 cm.
Tabel 5.2 Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa dari Empat Fakultas Undiksha
Tahun 2010
No. Tingkat Motivasi FBS FIP FMIPA FIS Jumlah
1 Sangat Tinggi 50 45 32 67 194
2 Tinggi 45 65 55 62 227
3 Rendah 56 53 46 50 205
4 Sedang 20 25 55 42 97
Catatan : Program Diploma tidak dilibatkan dalam kajian ini.
tanpa, dsb.); baris kedua diawali dari titik di bawah huruf pertama baris
pertama pada tajuk.
3) Jarak antarbaris dalam tajuk tabel hanya 1 spasi.
4) Jarak antara judul tabel dan garis di bawahnya ialah 3 spasi, begitu pula
jarak antara garis terakhir atau catatan (jika ada) dan baris berikutnya.
5) Singkatan diijinkan: No (nomor), f (frekuensi), N (number = jumlah), %
(persen), dsb.
6) Garis digunakan untuk mempermudah membaca tabel.
7) Catatan kaki untuk tabel diletakkan langsung di bawah tabel; bukan di
bagian akhir halaman.
10.500
9.491 9.490 9.488 9.475 10.075
9.000
8.500
8/12 9/12 10/12 11/12 12/12
Gambar 4.4 Kurs Rupiah terhadap Dolar AS (IDR) selama Minggu Kedua
Bulan Desember 2010 (Sumber: BaliPost, 17 Desember 2010)
paham penulis terhadap apa yang dibaca atau ditelaah dari sebuah sumber. Disisi
lain, kutipan tidak langsung akan memberikan warna “ketokohan akademis”
penulis, karena mampu merekonstruksi kembali struktur kalimat sebuah kutipan
dengan bahasanya sendiri, tanpa mengurangi makna dasar atas apa yang
dikutipnya. Untuk kutipan tidak langsung, nama penulis sumber bisa disebut di
depan, di tengah, ataupun di belakang gagasan yang dikutip, seperti contoh
berikut.
Jika kutipannya panjang-panjang, lebih dari 4 baris, maka kutipan itu ditulis
“terpisah” dari teks, ditulis agak menjorok ke dalam (5 ketukan), jarak satu spasi,
tanpa tanda petik rangkap. Contoh:
Sebagaimana dikatakan Goleman (1999:46): bahwa: IQ hanya menyajikan
sedikit penjelasan tentang perbedaan nasib orang-orang yang bakat,
pendidikan, dan peluangnya kurang lebih sama. Ketika 95 mahasiswa
Harvard dari angkatan 1940-an.... Dilacak sampai mereka berusia setengah
baya, maka mereka yang perolehan tesnya paling tinggi di perguruan tinggi
tidaklah terlampau sukses dibandingkan rekan-rekannya yang IQ-nya lebih
rendah bila diukur menurut gaji, produktivitas, atau status di bidang
pekerjaan mereka.
Nama penulis, berikut tahun penerbitan dan halaman buku, dapat juga
ditempatkan di belakang kutipan langsung panjang tersebut, seperti contoh :
Jika penulis tesis tidak memperoleh buku aslinya, atau tidak membacanya
sendiri, tetapi mengutipnya dari buku atau karya orang lain, misalnya mengutip
tentang konsepsi pendidikan multikultur dari Prof. Dr. Nyoman Dantes, yang dimuat
dalam buku karangan Lasmawan, maka penyebutan nama penulis asli menjadi
sebagai berikut : sebagaimana dikatakan oleh Dantes (dalam Lasmawan, 2010:
175).
Jika mengenai gagasan tertentu pengutip mendapatkannya dari beberapa
sumber, maka semua sumber itu dapat disebutkan dengan cara seperti contoh di
bawah ini.
Pendidikan multikultur sudah menjadi kebutuhan bagi setiap bangsa yang
menyatakan dirinya sebagai bangsa yang berbhineka, oleh sebab itu,
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran logikanya
mengedepankan pada elaborasi kemultikulturan, sehingga apa yang diperoleh
oleh siswa di sekolah dengan apa yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari
tidak stagnan (Dantes, 2009: 221; Marhaeni, 2009: 93; Lasmawan, 2008:121).
Kalau penulisan kelima unsur itu melebihi satu baris, maka baris kedua dan
seterusnya diawali pada ketukan ke-5 dari tepi kiri, dan jarak antarbaris adalah satu
spasi. Jarak antara sumber yang satu dan sumber yang lain adalah 1.5 spasi.
2) Penulis satu orang, menulis lebih dari satu buku dalam satu tahun yang sama:
Tilaar, H.R. 2009a. Reformasi Sistim Pendidikan Nasional di Era
Otonomi Daerah. Bandung: Rosdakarya.
Jika dua buku tersebut terbit dalam tahun yang berbeda, maka huruf di
belakang tahun (a, b) dihilangkan.
3) Penulis dua orang: nama orang kedua ditulis menurut urutan biasa, tidak ada
pembalikan nama.
Contoh:
Mulyasa, E. dan Encep Supriadi. 2006. Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: Rosdakarya.
4) Penulis 3 orang atau lebih yang ditulis hanya nama orang pertama. Nama-
nama penulis lainnya diganti dengan et.al atau dkk. (dengan kawan-kawan).
Contoh:
5) Penulis buku adalah editor: Jika editornya satu orang, di belakang namanya
ditambah dengan (ed.), jika dua orang atau lebih, tambahannya ialah (eds.).
Contoh:
Al Muktar, Suwarma (ed.). 2009. Inovasi Pemikiran Pendidikan IPS
dan Konstelasi Keilmuan Disiplin Ilmu-ilmu Sosial.
Bandung: UPI Press.
Bentuk sumber yang ditulis mirip dengan artikel ialah makalah. Dalam hal
makalah, yang perlu ditambahkan adalah nama temu ilmiah dimana makalah itu
disajikan, kota, dan tanggal penyelenggaraan.
Contoh:
Dantes, Nyoman. 2009. “Penelitian Kuantitatif” (Makalah). Disajikan
pada Workshop Penelitian bagi Dosen UNHI Bali, tanggal 23 -
24 Oktober 2009.
bertanggung jawab menerbitkan, tetapi pasti bukan penulis perorangan. Untuk itu,
cara penulisannya dapat dilakukan sebagaimana contoh berikut.
Sumber lain yang khas adalah karya tulis terjemahan. Dalam hal terjemahan,
nama pengarang yang disebut ialah nama pengarang asli, tahun penerbitannya
adalah tahun penerbitan naskah terjemahan, ditambahkan kata terjemahan diikuti
nama penerjemah serta judul naskah asli dan tahun terbitnya, terakhir adalah kota
penerbitan dan penerbit terjemahan.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari internet, maka penulisannya dapat
dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari jurnal, maka penulisannya dapat
dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Clark, Cathy Bishop. 1995. Cognitive Style and it’s Effect on the
Stages of Programming. Journal of Research on Computing
in Education, Volume 27, Number 4, Summer 1995.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari makalah, maka penulisannya dapat
dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari tesis dan/atau disertasi, maka
penulisannya dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Salah Benar
diatas, disamping, di di atas, di samping, di
bawah, di mana, keatas, bawah, dimana, ke atas,
kebawab, ke mana, ke bawab, kemana, tindak
tindaklanjut, menindak lanjut, menindaklanjuti,
lanjuti, olahraga, keolah olah raga, keolahragaan,
ragaan, kerjasama, kerj asama, antar bacaan,
antarbacaan, antar daerah.
antardaerah.
Dalam pemakaian tanda baca, yang perlu diperhatikan adalah hal-hal berikut ini.
1. Karya ilmiah seperti tesis, sebaiknya menghindari singkatan-singkatan seperti
dsb, dll, dst. Tetapi jika tidak dapat dihindarkan, tiap singkatan harus diakhiri
dengan titik, kecuali jika memang berada di bagian akhir kalimat.
Contoh:
1) ...... ayam, burung, bebek, dsb, bisa dianggap sebagai unggas,
2) Perhatikan nomor 4 s.d 8 di atas.
3) wakil kepala sekolah menandatangani surat atas nama kepala
sekolah dengan menuliskan a.n.
2. Urutan atau rincian yang ditulis secara horizontal tidak perlu memakai tanda
titik koma (;), melainkan dengan (,) saja.
3. Urutan yang ditulis secara vertikal (dari atas ke bawah) hakikatnya
merupakan pengganti urutan horizontal (sesuai dengan baris kalimat).
Karena itu hakikatnya, urutan vertikal itu tidak terlalu menyimpang dari logika
penulisan horizontal, dan diatur sebagai berikut :
1) Nomor urut (dengan angka atau huruf) tidak diakhiri dengan titik.
2) Urutan berupa kata tidak diakhiri dengan tanda baca apa pun, dan
yang dideretkan diawali dengan huruf kecil, misalnya:
i) niat
ii) motivasi
iii) aktivitas
3) Urutan berupa frase atau kalimat yang masih terkait dengan
pernyataan sebelumnya diakhiri dengan koma, kecuali bagian akhir
dari urutan tersebut.
4) Tanda hubung (-) boleh dipakai untuk kata ulang, seperti: rumah-
rumah, terus-menerus, berubah-ubah, tetapi tidak untuk penulisan
antara klitika dan kata berikutnya, seperti: nonkooperatif,
antarbacaan, subpokok bahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2000. Buku Pedoman Studi Program
Pascasarjana IKIP Singaraja. Singaraja: Undiksha Singaraja.
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. 1985. Pedoman Penulisan Tesis
Fakultas Pascasarjana IKIP Malang. Malang: IKIP Malang Fakultas
Pascasarjana.
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. 1993, Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah, Skripsi, Artikel, dan Makalah. Malang: IKIP Malang.
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Singraja. 1997. Pedoman Penulisan
Skripsi/Tugas Akhir. Singaraja: STKIP Singaraja.
TESIS
Oleh :
…........................................
NIM ...................................
(PROGRAM STUDI)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
(Bulan) (Tahun)
TESIS
Oleh
..........................................
NIM...................................
(PROGRAM STUDI)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
(Bulan) (Tahun)
TESIS
Diajukan kepada
Universitas Pendidikan Ganesha
Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi .......................................
Oleh
..........................................
NIM...................................
(PROGRAM STUDI)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
(Bulan) (Tahun)
Singaraja, .........................................
Pembimbing I,
..........................................................
NIP
Pembimbing II,
..........................................................
NIP
*) Sesuaikan
Mengetahui:
Direktur,
Program Pascasarjana Undiksha
..............................................
NIP ………………………..
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis yang saya susun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tesis yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan
norma, kaidah, serta etika akademis.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-
sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(Nama Mahasiswa)
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa,
karena atas asung waranugraha-Nya, tesis yang berjudul “Pengaruh Model Belajar
Resolusi Konflik dan Keterampilan Berpikir Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Denpasar” dapat diselesaikan sesuai dengan yang
direncanakan.
Tesis ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menyelesaikan
studi di Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Program Studi
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Kerja keras bukan satu-satu jaminan
terselesaikannya tesis ini, namun uluran tangan dari berbagai pihak, baik secara
material maupun non material, telah menjadi energi tersendiri, sehingga tesis ini
dapat terwujud, walaupun belum sempurna. Oleh sebab itu, pada lembar-lembar awal
tesis ini, ijinkan penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya kepada:
1) Prof. Dr. Nyoman Dantes, sebagai pembimbing I yang telah dengan sabar
membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi yang demikian
bermakna, sehingga penulis mampu melewati berbagai kerikil dalam
perjalanan studi dan penyelesaian tesis ini;
2) Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana, M.Pd., sebagai pembimbing II, yang
dengan gaya dan pola komunikasi yang khas, telah melecut semangat,
motivasi, dan harapan penulis selama penelitian dan penulisan naskah,
sehingga tesis ini dapat terwujud dengan baik sesuai harapan;
3) Bapak Rektor Universitas Pendidikan Ganesha, yang telah memberikan
bantuan secara moril dan memfasilitasi berbagai kepentingan studi, selama
penulis menempuh perkuliahan di Program Pascasarjana Undiksha;
4) Bapak Direktur Program Pascasarjana Undiksha dan staf, yang telah banyak
membantu selama penulis mengikuti studi dan menyelesaikan penulisan tesis
ini;
Semoga semua karma yang telah mereka taburkan dalam perjalanan studi
penulis, terhargakan dengan sepantasnya oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
sehingga mereka diberi jalan, rejeki, dan keharmonian dalam menjalani setiap
langkah kehidupan.
Penulis menyadari, bahwa tesis ini belum dapat dikatagorikan sempurna,
namun terlepas dari semua predikat tersebut, yang jelas, kehadirannya dalam
konstelasi masyarakat akademis, akan ikut serta memberikan warna bagi
pembangunan dunia pendidikan, walau hanya setitik. Mudah-mudahan tesis ini
bermanfaat bagi masyarakat akademis, terutama mereka yang menyatakan diri
bernaung di bawah kebesaran panji-panji pendidikan.
“Om Santih, Santih, Santih Om’
ABSTRAK
Tesis ini sudah disetujui dan diperiksa oleh: Pembimbing I : Prof. Dr. Nyoman Dantes
dan Pembimbing II: Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd.
DAFTAR ISI
(halaman)
PRAKATA ........................................................................................................... ......
ABSTRAK ........................................................................................................... ......
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ......
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ......
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ......
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ......
DAFTAR TABEL
(halaman)
Tabel 1.1 Sebaran Sampel Lulusan ...................................................................... ......
Tabel 1.2 Gelar Akademik dan Jabatan Responden ............................................ ......
Tabel 3.2 Sebaran Sampel Penelitian .................................................................. ......
Tabel 4.1 Ringkasan Uji Anava Dua Jalur .......................................................... ......
Tabel 4.2 Besaran Kontribusi Masyarakat Setiap Tahun .................................... ......
DAFTAR GAMBAR
(halaman)
Gambar 2.1 Ragam Bentuk Skematis Tubuh Hewan Kelas Polycheata ................. 40
Gambar 3.1 Skema Bagian-bagian Utama Tubuh Hewan Kelas Polycheata ......... 61
Gambar 4.1 Gambar Skematis Hewan Suku Serpulidae ........................................ 73
Gambar 4.2 Setae Sederhana x 33-36 ...................................................................... 87
DAFTAR LAMPIRAN
(halaman)
Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Sampel .............................................................. 90
Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................................ 91
Lampiran 3. Instrumen Penelitian ........................................................................... 92
Lampiran 4. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen..................................................... 93
Lampiran 5. Data Lengkap Hasil Penelitian .......................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA
Ganjar, I., Somadikarta, S., dan B.S. Oemarjati. 1988. Petunjuk Teknis Penyusunan
Tesis Sarjana Biologi FPMIPA UI. Jakarta: Jurusan Biologi FPMIPA UI.
RIWAYAT HIDUP