Anda di halaman 1dari 20

PREPLANNING PENGAJARAN: NUTRISI BAYI 4-6 BULAN PADA

KELUARGA Tn. Y DI JALAN TRUNOJOYO TR.04 RW.20 KELURAHAN


KEPATIHAN KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER TAHUN
2018

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga

Oleh :
Ayu Parahita Ramadhani
NIM 162310101128

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

BAB I. LATAR BELAKANG

1.1 Analisis Situasi


1. Penjajakan 1
Keluarga Tn. Y merupakan keluarga yang tinggal di jalan Trunojoyo yang
merupakan tempat tinggal padat penduduk. Keluarga Tn. Y baru memiliki
seorang anak laki – laki yang masih berusia 5 bulan. Keluarga Tn. Y
termasuk dalam type keluarga nuclear family atau keluarga inti yaitu
keluarga yang tinggal dalam satu rumah yang terdiri dari suami, istri dan
anak. Status sosial ekonomi keluarga Tn. Y termasuk ke dalam keluarga
dengan berpenghasilan cukup karena penghasilan Keluarga Tn. Y dalam
sebulan sekitar 1 juta. Sebelum mempunyai anak, keluarga Tn. Y sering
menyempatkan waktu untuk liburan bersama keluarga namun setelah
mempunyai anak keluarga Tn. Y sudah jarang pergi berlibur
menghabiskan waktu bersama. Saat ini keluarga Tn. Y termasuk dalam
tahap perkembangan keluarga 2 atau keluarga dengan kelahiran anak
pertama karena keluarga Tn. Y baru saja mempunyai seorang bayi berusia
5 bulan sehingga harus mengasuh anaknya dan memenuhi kebutuhannya.
Biasanya keluarga Tn. Y selalu memanfaatkan waktu untuk berkumpul
dengan keluarga dan bersosialisasi dengan tetangganya agar dapat
mempererat hubungan dengan keluarga dan tetangga. Keluarga Tn. Y
selalu menerapkan komunikasi terbuka dan mengungkapkan perasaannya
satu sama lain ketika keluarganya mempunyai masalah sehingga masalah
dapat diselesaikan bersama – sama dan tidak ada masalah yang ditutupi
satu sama lain. Sebagai kepala keluarga, Tn. Y selalu mengambil
keputusan dengan meminta pendapat dan memusyawarahkannya dengan
anggota keluarga lain seperti ibunya ataupun mertuanya terutama ketika
keluarga Tn. Y memiliki anak. Keluarga Tn. Y selalu meminta bantuan
kepada anggota keluarga lainnya dalam mengasuh anaknya karena
keluarga Tn. Y masih merasa khawatir dan takut dalam mengasuh
anaknya. Keluarga Tn. Y khawatir karena merasa belum bisa memenuhi
kebutuhan anaknya terutama saat ini anaknya sudah menginjak usia 5
bulan, yang mana seharusnya keluarga Tn. Y merencanakan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) untuk anaknya. Keluarga Tn. Y merasa
bingung dan takut tidak bisa memenuhi gizi seimbang untuk pertumbuhan
dan perkembangan anaknya karena keluarga Tn. Y masih belum mengerti
mengenai nutrisi seimbang yang harus diberikan kepada anaknya.
Keluarga Tn. Y hanya memahami bahwa MP-ASI diberikan pada bayi
ketika usianya memasuki 6 bulan dan anak mulai diberikan makanan
seperti nasi tim tanpa mengetahui gizi yang harus dipenuhi oleh anaknya.
Keluarga Tn. Y mendapatkan informasi tersebut dari orang tuanya karena
menurut orang tua keluarga Tn. Y, bayi sudah mulai bisa diberi makan
ketika usianya menginjak 4 bulan namun keluarga Tn. Y belum
memberikan makanan kepada anaknya karena khawatir akan terjadi
sesuatu pada anaknya.
Jadi masalah keluarga yang terjadi pada keluarga Tn. Y yaitu
keluarga Tn. Y masih merasa khawatir dalam merawat anaknya dan
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

mempersiapkan rencana MP-ASI untuk anaknya karena keluarga Tn. Y


merasa masih belum dapat memenuhi kebutuhan anaknya dan masih
belum memahami mengenai gizi sseimbang untuk MP-ASI anaknya nanti.
2. Penjajakan 2
a. Mengenal masalah
Saat ini keluarga Tn. Y merasa khawatir dan takut dalam memenuhi
kebutuhan anaknya terutama dalam perencanaan pemberian MP-ASI.
Keluarga Tn. Y tidak memahami mengenai gizi yang harus diberikan
kepada anaknya.
b. Memutuskan masalah
Keluarga Tn. Y meminta bantuan orang tuanya dalam merawat dan
memenuhi kebutuhan anaknya karena keluarga Tn. Y khawatir tidak
bisa memenuhi kebutuhan anaknya.
c. Merawat anggota keluarga
Keluarga Tn. Y tidak terlalu memahami kebutuhan nutrisi yang harus
diberikan kepada anaknya ketika anaknya menginjak usia 6 bulan
nanti. Keluarga hanya memahami bahwa ketika anaknya berusia 6
bulan, anaknya harus diberi makanan bayi.
d. Memelihara/memodifikasi lingkungan sehat
Keluarga Tn. Y selalu membersihkan sekitar rumahnya agar
lingkungan rumahnya lebih bersih dan sehat.
e. Menggunakan fasilitas
Keluarga Tn. Y selalu datang ke pelayanan kesehatan ketika salah satu
anggota keluarga Tn. Y sedang sakit, apalagi saat ini keluarga Tn. Y
memiliki bayi yang masih harus diberi imunisasi.

1.2 Perumusan Masalah


Diagnosa Keperawaatan:
Dari hasil pengkajian data, didapatkan satu rumusan masalah keluarga dalam
keluarga Tn. Y yaitu ketegangan peran pemberi asuhan yang berhubungan
dengan peningkatan kebutuhan asuhan dan tidak berpengalaman dengan
memberi asuhan karena keluarga merasa khawatir tidak dapat memenuhi
kebutuhan anaknya.
Tujuan:
Keluarga akan meningkatkan kinerja pengasuhan bayi
Kriteria Hasil:
1. Memberikan aktivitas perkembangan yang aman dan sesuai usia
2. Berinteraksi dengan bayi untuk mendukung perkembangan bayi
3. Menyediakan nutrisi sesuai usia
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan terapi keluarga ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan
keluarga Tn. Y dalam memberikan perawatan untuk memenuhi
kebutuhan bayi dan mempersiapkan rencana makanan pendamping ASI
untuk anaknya.
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Keluarga Tn. Y dapat memahami kebutuhan tumbuh kembang
anaknya
2. Keluarga Tn. Y dapat mempersiapkan rencana pemberian makanan
pendamping ASI
3. Keluarga Tn. Y dapat memahami pentingnya gizi seimbang pada
makanan pendamping ASI untuk anaknya
2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Keluarga
Manfaat terapi keluarga yaitu keluarga dapat memberikan perawatan
yang optima dan memahami kebutuhan anaknya untuk mengetahui
tumbuh kembang anaknya. Selain itu keluarga dapat mempersiapkan
dan mengetahui gizi yang seimbang yang harus dipenuhi dalam
makanan pendamping ASI.
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengajari
dan membantu keluarga agar dapat meningkatkan pengetahuannya
dalam merawat anaknya sehingga keluarga dapat mengubah perilaku
perawatannya.
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda
tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan
ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu.
Perkembangan (development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks. Terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang bayi, seperti lingkungan pengasuhan,
stimulasi, nutrisi dan masih banyak lagi. Dalam meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan anak, keluarga harus memenuhi kebutuhan bayi baik fisik
maupun biologis. Salah satu kebutuhan yang dapat dipenuhi diusianya saat ini
yaitu dengan mempersiapkan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Keluarga
harus mengetahui zat gizi seimbang yang baik untuk bayi.
Makanan tambahan atau makan pendamping ASI (MP-ASI) adalah
makanan yang diberikan kepada bayi disamping ASI untuk memenuhi
kebutuhan gizinya. MP-ASI deberikan mulai bayi umur 6-24 bulan dan
merupakan makan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlahnya. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan kemampuan alat cerna
bayi dalam menerima makanan (Depkes RI, 2007).
Makanan pendamping ASI (MP-ASI) diberikan sejak bayi berusia 6 bulan.
Makanan ini diberikan karena kebutuhan bayi akan nutrien-nutrien untuk
pertumbuhan dan perkembangannya tidak dapat dipenuhi lagi hanya dengan
pemberian ASI. MP-ASI hendaknya bersifat padat gizi, kandungan serat kasar
dan bahan lain yang sukar dicerna seminimal mungkin, sebab serat yang
terlalu banyak jumlahnya akan mengganggu proses pencernaan dan
penyerapan zat-zat gizi. Selain itu juga tidak boleh bersifat kamba, sebab akan
cepat memberi rasa kenyang pada bayi. MP-ASI jarang dibuat dari satu jenis
bahan pangan, tetapi merupakan suatu campuran dari beberapa bahan pangan
dengan perbandingan tertentu agar diperoleh suatu produk dengan nilai gizi
yang tinggi. Pencampuran bahan pangan hendaknya didasarkan atas konsep
komplementasi protein, sehingga masing-masing bahan akan saling menutupi
kekurangan asam-asam amino esensial, serta diperlukan suplementasi vitamin,
mineral serta energi dari minyak atau gula untuk menambah kebutuhan gizi
energi (Mufida., dkk, 2015).
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

3.2 Kerangka Penyelesaian

Kurangnya pengetahuan
mengenai perawatan bayi

Merasa khawatir dengan


perawatan yang telah
dilakukan pada anaknya

Memberikan pengetahuan
mengenai terapi keluarga
untuk mengetahui tumbuh
kembang bayi

Merencanakan pengajaran
pemberian MP-ASI

Keluarga memahami gizi


seimbang yang harus
diberikan pada bayi
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Terapi keluarga yang dilakukan pada keluarga Tn. Y yaitu dengan
menberikan terapi mengenai pengajaran pemberian makanan pendamping
ASI yang dapat dilakukan keluarga Tn. Y ketika anaknya berusia 6 bulan.
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Jum’at, 30 November 2018 pukul
15.00-15.30 WIB yang bertempat dirumah keluarga Tn. Y
4.2 Khalayak Sasaran
Khayalayak sasaran dalam kegiatan terapi keluarga ini ditujukan pada
keluarga Tn. Y sebagai orang tua sekaligus pemberi asuhan untuk anaknya.
4.3 Metode yang digunakan
1. Jenis model pembelajaran : Ceramah dan Demonstrasi
2. Landasan teori : Diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan hubungan saling percaya
b. Menentukan rencana tindakan yang dapat dilakukan dalam
memecahkan masalah
c. Menetapkan tindak lanjut sasaran

: Mahasiswa

: Keluarga
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2007. Pedoman Pemberian Makanan Bayi dan Anak. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI. 2004. Makanan Pendamping ASI. Jakarta: Depkes RI.
Mufida, Lailina., dkk. 2015. Prinsip Dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASI) untuk Bayi 6-24 Bulan: Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan
Agroindustri. Vol 3 No 4.
Nutrisiani, Febrika. 2010. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI) pada Anak Usia 0-24 Bulan dengan Kejadian Diare di
Wilayah Kerja Puskesmas Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Grobogan Tahun 2010. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dapat
diakses di http://eprints.ums.ac.id/9270/2/J410050001.pdf (diakses tanggal
29 November 2018).
Nurkomala, Siti. 2017. Praktik Pemberian MPASI (Makanan Pendamping Air
Susu Ibu) pada Anak Stunting dan Tidak Stunting Usia 6-24 Bulan.
Universitas Diponegoro Semarang. Dapat diakses di
http://eprints.undip.ac.id/62350/1/SITI_NURKOMALA_22030113120041
-min.pdf (diakses tanggal 29 November 2018).
Rahmawati, Rita. 2014. Gambaran Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia Kuranga
dari 6 Bukan di Wilayah Kerja Puskesmas kecamatan Pesanggrahan
Jakarta Selatan Tahun 2014. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. Dapat diakses di
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25724/1/RITA%
20RAHMAWATI.pdf (diakses tanggal 29 November 2018).
Rosidah, D. 2004. Pemberian Makanan Tambahan. Jakarta: EGC.
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standar Operasional Prosedur (SOP) bila ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media

Jember, 30 November 2018

Pemateri

Ayu Parahita Ramadhani


NIM 162310101128
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


TINGGI UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS
KEPERAWATAN T.A
2018/2019

BERITA ACARA

Pada hari ini, Jum’at tanggal 30 November 2018 jam 15.00-15.30 WIB di rumah
keluarga Tn. Y di Jalan Trunojoyo RT.04 RW.20 Kelurahan Kepatihan,
Kecamatan Kaliwates telah dilaksanakan kegiatan terapi keluarga mengenai
Rencana Pengajaran Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).

Jember, 30 November 2018

Penguji
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga

Hanny Rasni, S. Kp., M. Kep.


Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


TINGGI UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS
KEPERAWATAN T.A
2018/2019

DAFTAR HADIR

Kegiatan terapi keluarga mengenai Rencana Pengajaran Pemberian Makanan


Pendamping ASI (MP-ASI). Pada hari, Jum’at tanggal 30 November 2018 jam 15.00-
15.30 WIB di rumah keluarga Tn. Y di Jalan Trunojoyo RT.04 RW.20 Kelurahan
Kepatihan, Kecamatan Kaliwates dihadiri oleh :

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN


1.
2.
3.
4.
5.

Jember, 30 November 2018

Penguji
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga

Hanny Rasni, S. Kp., M. Kep.


Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

Lampiran 3: Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Pengajaran Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)


Sasaran : Keluarga Tn. Y
Waktu : 30 Menit
Hari/Tanggal : Jum’at, 30 November 2018
Tempat : Rumah Tn. Y

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pengajaran pemberian Makanan Pendamping Asi (MP-ASI)
diharapkan keluarga Tn. Y khawatir dan takut dalam memenuhi kebutuhan
anaknya sehingga keluarga Tn. Y dapat merawat anaknya secara optimal.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilaksanakan terapi keluarga dan demonstrasi selama 30 menit,
keluarga Tn. Y mampu :
a. Memahami pengetahuan mengenai konsep dasar MPASI
b. Memahami dan mempersiapkan kebutuhan anaknya
c. Meningkatkan perawatan yang lebih optimal kepada anaknya
3. Pokok Bahasan
Pengajaran MP-ASI pada keluarga Tn. Y
4. Sub Pokok Bahasan
a. Usia Pemberian Makanan Pendamping ASI
b. Jenis Pemberian MP-ASI
c. Gizi yang baik untuk bayi
d. Cara Membuat Menu MPASI
e. Makanan yang tidak dianjurkan untuk bayi usia 0-6 Bulan
f. Waktu
30 Menit
g. Bahan/alat yang diperlukan
a. Poster
b. Sendok plastik untuk bayi
c. Mangkok
d. Celemek makan bayi
e. Alpukat
f. ASI/Susu Formula
g. Sendok logam
h. Model pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan : Ceramah dan demonstrasi
b. Landasan teori : Terlampir
c. Langkah pokok:
1) Menciptakan hubungan saling percaya
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

2) Menentukan rencana tindakan yang dapat dilakukan dalam memecahkan


masalah
3) Menetapkan tindak lanjut sasaran
i. Setting Tempat

:
Mahasiswa

: Keluarga

j. Persiapan
Sebelum dilakukan terapi keluarga, dilakukan pengkajian data terlebih dahulu
untuk mengetahui masalah kesehatan keluarga yang terjadi pada keluarga Tn. Y
k. Kegiatan penyuluhan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam 7 menit
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan dan
kegiatan memperhatikan
3. Menyebutkan 3. Menyetujui atau
materi yang akan tidak kegiatan yang
diberikan akan dilakukan
1. Menanyakan (review) 1. Menjawab 15 menit
kepada keluarga pertanyaan
Penyajian
terkait hal yang 2. Memperhatikan
diketahui tentang 3. Bertanya pada
kondisi anak penyuluh bila masih
2. Menjelaskan materi ada yang belum
secara singkat jelas
tentang: 4. Mendemonstrasikan
a. Usia Pemberian secara langsung
Makanan
Pendamping ASI
b. Jenis Pemberian
MP-ASI
c. Gizi yang baik
untuk bayi
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

d. Cara Membuat
Menu MPASI
e. Makanan yang
tidak dianjurkan
untuk bayi usia 0-
6 Bulan

1. Evaluasi 1. Menjawab 8 menit


Penutup 2. Menyimpulkan pertanyaan
3. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan dan
penutup menjawab salam

l. Evaluasi :
1) Sebutkan usia pemberian makanan pendamping ASI yang tepat!
2) Apa saja jenis – jenis pemberian MP-ASI?
3) Apa saja gizi yang baik untuk bayi?
4) Bagaimana cara membuat menu MP-ASI?
5) Apa saja Makanan yang tidak dianjurkan untuk bayi usia 0-6 Bulan?
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

Lampiran 4: Standar Operasional Prosedur

Standart Operasional Prosedur (SOP)

Pengajaran: Nutrisi Bayi 4-6 Bulan

F.Kep Universitas
Jember
A Pengertian Instruksikan mengenai praktik – praktik nutrisi dan
pemberian makanan mulai bulan keempat hingga melalui
bulan keenam kehidupan.
B Tujuan Membantu klien dalam meningkatkan pengetahuan dan
kemampuannya sebagai pemberi asuhan
C Indikasi Keluarga dengan bayi usia 4-6 bulan
D Prosedur Kerja
1. Persiapan alat dan bahan
a. Media Penyuluhan
b. Sendok plastik untuk bayi
c. Mangkok
d. Celemek makan bayi
e. Alpukat
f. ASI/Susu Formula
g. Sendok logam
2. Tahap Kerja
1. Ucapkan salam dan perkenalan sebelum melakukan terapi keluarga
2. Berikan informasi mengenai kontrak waktu, tempat dan tujuan sebelum
melakukan terapi keluarga
3. Cuci tangan sebelum melakukan terapi keluarga
4. Berikan orang tua materi – materi tertulis yang sesuai dengan kebutuhan
pengetahuan yang telah diidentifikasi. (ASI, Sayuran, bubur bayi, sereal
bayi)
5. Instruksikan orang tua/pengasuh untuk memperkenalkan makanan padat
(bubur) tanpa tambahan garam dan gula (puree alpukat yang dicampur
dengan ASI/Susu Formula)
6. Instruksikan orang tua/pengasuh untuk memperkenalkan sereal bayi yang
diperkaya zat besi (daging sapi, daging aya, sayuran, kacang – kacangan)
7. Instruksikan orang tua/pengasuh untuk memperkenalkan makanan baru
pada suatu waktu
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

8. Instruksikan orang tua/pengasuh untuk menghindari memberikan jus atau


minuman yang dimaniskan
9. Instruksikan orang tua/pengasuh untuk memberi makanan hanya
menggunakan sendok
3. Tahap Evaluasi
1. Evaluasi respon klien
2. Berikan reinforcement positif
3. Berikan dukunga kepada klien
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik dan salam

4. Dokumentasi
1. Catat tindakan yang sudah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan pada
catatan keperawatan
2. Catat respon klien dan hasil konsultasi
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

Lampiran 5 : Materi

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI

A. Usia Pemberian Makanan Pendamping ASI


Menurut Depkes RI (2007) usia pada saat pertama kali pemberian makanan
pendamping ASI pada anak yang tepat dan benar adalah setelah anak berusia
enam bulan, dengan tujuan agar anak tidak mengalami infeksi atau gangguan
pencernaan akibat virus atau bakteri. Berdasarkan usia anak, dapat diketegorikan
menjadi:
i. Pada usia 6-9 bulan
f. Memberikan makanan lumat dalam tiga kali sehari dengan takaran yang
cukup
g. Memberikan makanan selingan satu hari sekali dengan porsi kecil
h. Memperkenalkan bayi atau anak dengan beraneka ragam bahan makanan
ii. Pada usia 9 sampai 12 bulan
a. Memberikan makanan lunak dalam tiga kali sehari dengan takaran yang
cukup
b. Memberikan makanan selingan satu hari sekali
c. Memperkenalkan bayi atau anak dengan beraneka ragam bahan makanan
iii. Pada usia lebih dari 12 sampai 24 bulan
a. Memberikan makanan keluarga tiga kali sehari
b. Memberikan makanan selingan dua kali sehari
c. Memberikan beraneka ragam bahan makanan setiap hari.
B. Jenis Pemberian MP-ASI
Menurut Depkes RI (2007) jenis makanan pendamping ASI yang baik adalah
terbuat dari bahan makanan yang segar, seperti tempe, kacang - kacangan, telur
ayam, hati ayam, ikan, sayur mayur dan buah-buahan. Jenis-jenis makanan
pendamping yang tepat dan diberikan sesuai dengan usia anak adalah sebagai
berikut:
1. Makanan lumat
Makanan lumat adalah makanan yang dihancurkan, dihaluskan atau disaring
dan bentuknya lebih lembut atau halus tanpa ampas. Biasanya makanan lumat
ini diberikan saat anak berusia enam sampai sembilan bulan. Contoh dari
makanan lumat itu sendiri antara lain berupa bubur susu, bubur sumsum,
pisang saring atau dikerok, pepaya saring dan nasi tim saring.
2. Makanan lunak
Makanan lunak adalah makanan yang dimasak dengan banyak air atau
teksturnya agak kasar dari makanan lumat. Makanan lunak ini diberikan
ketika anak usia sembilan sampai 12 bulan. Makanan ini berupa bubur nasi,
bubur ayam, nasi tim, kentang puri.
3. Makanan padat
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

Makanan padat adalah makanan lunak yang tidak nampak berair dan biasanya
disebut makanan keluarga. Makanan ini mulai dikenalkan pada anak saat
berusia 12-24 bulan. Contoh makanan padat antara lain berupa lontong, nasi,
lauk-pauk, sayur bersantan, dan buah-buahan.
C. Gizi yang baik untuk bayi
1. Sumber karbohidrat bermamnfaat sebagai penghasil energi. Misalnya beras,
beras merah, kentang dapat diberikan sebagai makanan pokok.
2. Sumber protein, misalnya daging, ikan, telur, tahu, tempe. Berikan dalam
bentuk cincang atau giling
3. Sumber lemak, misalnya minyak sayur, margarin. Pilih jenis lemak atau
minyak yang banyak mengandung lemak tak jenuh misalnya minyak jagung
atau minyak wijen
4. Sumber vitamin dan mineral, misalnya sayuran dan buah. Sayuran yang bisa
diberikan antara lain bayam, brokoli, labu kuning, buncis, jagung manis
D. Cara Membuat Menu MPASI
Contoh resep/menu masakan bayi dan balita:
1. Pure Alpukat
a. Bahan:
1) Alpukat yang sudah matang
2) ASI perah atau susu formula yang sesuai dengan konsumsi bayi
biasanya
b. Cara Memasak
1) Belah alpukat yang sudah matang menjadi dua bagian
2) Ambil bagian daging alpukat
3) Haluskan menggunakan blender atau sendok dengan menekan – nekan
daging buah alpukat
4) Campurkan sedikit tambahan ASI atau susu formula yang dikonsumsi
bayi. Jangan terlalu banyak menambahkan ASI atau susu formula
karena akan membuat komposisinya berlebihan untuk dicerna oleh
bayi yang baru mulai makan. Pure alpukat siap diberikan kepada bayi.
2. Pure Kentang
a. Bahan:
1) 1 buah kentang
2) ASI atau susu formula yang sesuai
b. Cara Membuat:
1) Cuci kentang hingga bersih dan kukus selama 15 menit hingga
kentang menjadi lunak
2) Haluskan kentang hingga tidak ada gumpalan – gumpalan
3) Tambahkan ASI atau susu formula yang sesuai dengan anak
4) Campurkan kentang dan ASI atau susu formula hingga pure kentang
siap disajikan untuk bayi.
3. Nasi Tim Saring dengan Teri
a. Bahan:
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

1) 20gr beras
2) 625cc air
3) 25gr tempe
4) 25 gr daun bayam
5) 25gr tomat dipotong kecil
6) 1 sdm teri bubuk
7) 1 sdt mentega
b. Cara membuat:
Rebus beras, air, dan tempe sampai menjadi bubur, masukkan bayam,
tomat dan teri bubuk hingga matang. Masukkan mentega sambil diaduk.
Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat
E. Makanan yang tidak dianjurkan untuk bayi usia 0-6 Bulan
Makanan yang harus dihindari pada bayi usia 0-6 bulan yaitu:
1. Hindari pemberian gula, garam, bumbu buatan dan penyedap rasa pada
makanan bayi
2. Makanan terlalu berlemak
3. Buah yang asam
4. Makanan terlalu pedas atau bumbu berbau tajam seperti lada, cabe dam asam
5. Susu sapi dan produk olahan dari bahan susu sapi, terutama pada bayi yang
mengalami reaksi alergi
6. Buah dan sayur yang mengandung gas, seperti durian, kembang kol karena
bisa menyebabkan terjadinya kembung
Ujian Praktikum Keperawatan Keluarga – Fkep Universitas Jember 2018

Lampiran 6: Media

Anda mungkin juga menyukai