Disusun oleh :
KELOMPOK A
Disusun oleh :
KELOMPOK A
A. Metode Tim
Metode tim merupakan metode yang menggunakan tim yan terdiri atas anggota
yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok
pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri atas tenaga
professional, teknikal, dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling
membantu. Metode ini biasa digunakan pada pelayanan keperawatan di unit rawat
inap, unit rawat jalan, dan unit gawat darurat (Nursalam, 2014).
a. Membuat perencanaan
b. Membuat penugasan, supervise, dan evaluasi
c. Mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien
d. Mengembangkan kemampuan anggota
e. Menyelenggarakan konferensi
B. Metode Primer
C. Metode Modular
D. Metode Kasus
Dalam model ini setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan
pasien saat berdinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap
shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada
hari berikutnya. Penugasan untuk kasus biasa menggunakan satu pasien-satu perawat.
Hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawatan privat atau untuk perawatan khusus,
seperti ruang isolasi dan intensive care.
a. Kelebihan :
1) Perawat lebih memahami kasus per kasus
2) System evaluasi dan manajerial menjadi lebih mudah
b. Kekurangan :
1) Perawat penggung jawab belum dapat teridentifikasi
2) Perlu tenaga yang cukup banyak dengan kemampuan dasar yang sama
A. Rasio
TM : Tenaga medis
TT : Tempat tidur
B. Metode Douglas
Jumlah perawat yang dibutuhkan dalam satu unit perawatan berdasarkan klasifikasi
klien, dimasing-masing kategori mempunyai nilai standar atau siftnya, yaitu sebagai
berikut :
a. Perawat minimal memerlukan waktu selama 1-2 jam/24 jam, dengan kriteria :
1. Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
2. Makan dan minum dilakukan sendiri
3. Ambulasi dengan pengawasan
4. Observasi tanda-tanda vital dilakukan tiap shif
5. Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
b. Perawatan intermediet memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam dengan kriteria:
1. Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
2. Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam
3. Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
c. Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu 5-6 jam/24 jam dengan
kriteria :
1. Segalanya diberikan/ dibantu
2. Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam
3. Gelisah/ disoreantasi
C. Metode Gillies
Jika diasumsikan:
Jumlah hari pertahun – Hari libur masing tiap Jumlah jam kerja tiap
Perawat pertahun perawat perhari
Selanjutnya menghitung jumlah riil perawat yang bertugas setiap hari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Dapat dihitung pula jumlah perawat yang libur/tidak bertugas setiap harinya
dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah hari kerja tidak efektif x Jumlah tenaga yang bekerja perhari
Jumlah hari kerja efektif
Jadi :
64 x 11 = 2,33 dibulattkan menjadi 3 perawat
301
Jika diasumsikan tenaga yang (akan) cuti melahirkan (CM) adalah 50% maka
tambahan tenaga sebagai berikut:
Dengan demikian kita peroleh rencana jumlah tenaga perawat yang diperlukan
dalam 1 tahun untuk ruang bedah wanita yang berkapasitas 30 TT sebanyak :
Kemudian kita hitung jumlah perawat yang bertugas sehari-hari menurut shift
tugas dengan rumus sebagai berikut :
D. Metode Depkes RI
E. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 262/Men.Kes./Per/VII/1979 menetapkan
bahwa perbandingan jumlah tempat tidur rumah sakit dibanding dengan
jumlah perawat adalah sebagai berikut:
Rumah sakit tipe A dan B perbandingan minimal
Jumlah Tempat tidur (TT) : Jumlah Perawat = 3-4 TT : 2 Perawat
F. Hasil Work Shop Perawatan oleh Dep. Kes. RI di Ciloto tahun 1971
menyebutkan bahwa:
Jumlah tenaga perawat : pasien = 5 : 9 tiap shift
Catatan : dinas dalam 24 jam dibagi 3 shif
Ada 1 tim pengganti (aflos)
3 Pasien gawat 1 10 10
Jumlah 23 93,0
Dalam hitungan tenaga kerja perlu ditambah dengan hitungan dengan hari cuti
atau libur (loss day)
Loss day = x jumlah perawat tersedia
Catatan:
Hari kerja efektif /tahun 225-260 hari
Liburan mingguan 52 hari
Cuti tahunan 12 hari
Hari besar 10 hari
Sakit / ijin 12 hari
Cuti hamil 29 hari
DAFTAR PUSTAKA